Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PENGUMPULAN DATA KUALITATIF

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Dosen Pengampu :
Lina Wati, S.Sos.I., M.Ikom.

Disusun Oleh :

Ammalia salis (2001030049)


Helmi Surya Pradana (2001030136)
Milyuna Rahmah (200103015)
Endang Safitri (2001030125)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH-YUSUF
TANGERANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengumpulan Data Kualitatif ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif yang diampuh oleh ibu dosen Lina Wati, S.Sos,I.,
M.Ikom. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
paradigma teori dan penelitian Kuantitatif & Kualitatif bagi para pembaca juga bagi penulis.

Penulis menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangunkan kita nantinya demi kesempurnaan makalah ini.
Tangerang, 2 Maret 2023

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................5
1.3 Tujuan Masalah....................................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................6
2.1. Pengumpulan Data Kualitatif..............................................................................................5
a. WAWANCARA ....................................................................................................................6
b. OBSERVASI..........................................................................................................................9
c. FGD......................................................................................................................................10
d. DOKUMENTASI ................................................................................................................11
2.2. ANALISIS JURNAL KUANTITATIF DAN KUALITATIF..........................................12
KESIMPULAN........................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Menurut Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik (2015 : 4-6) pengertian Penelitian
adalah suatu penyelidikan terorganisasi, atau penyelidikan yang hati-hati dan kritis
dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu. Kata penelitian adalah terjemahan
dari kata research yang berasal dari bahasa Inggris. Kata Research terdiri dari dua kata
yaitu re yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pengertian research (penelitian) adalahmencari kembali suatu
pengetahuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengubah kesimpulan yang telah
diterima secara umum, maupun mengubah pendapat-pendapat dengan adanya
aplikasi baru pada pendapat tersebut. Suatu penelitian dengan menggunakan metode
ilmiah dinamakan sebagai penelitian ilmiah.
Menurut Sugiyono, metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi (Fiantika et al., 2022).
Metode penelitian kualitatif sering disebut juga metode penelitian
naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah. Oleh karena
itulah, metode penelitian ini banyak dipilih oleh para pelajar dan pendidik ketika
akan meneliti sesuatu. Tetapi banyak pula kekeliruan yang ditemui dalam memilih
metode ini. Hal itu dapat dilihat berdasarkan kenyataan yang ada yaitu banyak
para penelitian yang kurang tepat dalam menentukan hipotesis dan rumusan
masalah, teori penelitian, teknik pengumpulan data,instrumen pengumpulan data,
teknik analisis data, dan validasi data. Sehingga perlu sekali pemahaman yang
kuat mengenai metodologi penelitian kualitatif bagi para peneliti.
Pengumpulan data pada suatu latar ilmiah, dan dilakukan oleh peneliti yang
tertarik mengumpulkan data secara alamiah. Penelitian yang memanfaatkan  wawancara
terbuka serta dilengkapi dengan pengamatan yang mendalam untuk memahami sikap,
pandangan, perasaan dan perilaku seseorang atau sekelompok orang tentang
sesuatu hal atau kasus tertentu. Pengumpulan data pada suatu latar ilmiah dengan

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 4


pendekatan yang ada, untuk mencari pemahaman tentang sebuah fenomena dalam
suatu latar yang memiliki konteks khusus. Penelitian yang menghasilkan data yang
tidak menggunakan prosedur analisis statistik ataupun prosedur kuantifikasi lainnya untuk
mengolah hasil temuannya. Penelitian yang memungkinkan peneliti menemukan
fakta baru yang tidak terpikirkan sebelumnya (finding another fact). (Muhammad
Hasan, dkk, 2022, 155)

b. Rumusan Masalah
1) Bagaimana Pengertian Pengumpulan Data Kualitatif ?
2) Bagaimana Macam – macam Pengumpulan Data Kualitatif ?
3) Apa yang dimaksud dengan Wawancara ?
4) Apa yang dimaksud dengan Observasi ?
5) Apa yang dimaksud dengan FGD ?
6) Apa yang dimaksud dengan Dokumentasi ?

c. Tujuan Masalah
1) Untuk mendeskripsikan Bagaimana Pengertian Pengumpulan Data Kualitatif ?
2) Untuk mendeskripsikan Bagaimana Macam – macam Pengumpulan Data
Kualitatif ?
3) Untuk mendeskripsikan Apa yang dimaksud dengan Wawancara ?
4) Untuk mendeskripsikan Apa yang dimaksud dengan Observasi ?
5) Untuk mendeskripsikan Apa yang dimaksud dengan FGD ?
6) Untuk mendeskripsikan Apa yang dimaksud dengan Dokumentasi ?

BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengumpulan Data Kualitatif

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 5


Menurut Kristanto (2018: 1) teknik pengumpulan data kualitatif adalah cara
yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data penelitian dari sumber
data (subyek maupun sampel penelitian) berdasarkan frekuensi variabelnya.
Menurut Sugiyono (2016:224), teknik pengumpulan data merupakan langkah
yang paling tepat dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Dalampenelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada
kondisi alamiah (kondisi alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data
lebih banyak pada observasi berperan serta (participan observation), wawancara
mendalam dan dokumentasi.
Metode kualitatif, terdapat tiga metode pengumpulan data yaitu observasi,
wawancara, dan dokumentasi (Burhan, 2012; Creswell, 2014; Djamal, 2015;
Moleong, 2015). Pemateri menjelaskan tentang beberapa jenis observasi; pertama
observasi partisipasi yang dibagi lagi menjadi observasi partisipasi pasif,
moderat, aktif, dan lengkap; kedua observasi terus terang dan tersamar, dan
ketiga observasi tidak terstruktur; sementara itu, pada penjelasan materi tentang
observasi, pemateri juga menekankan bahwa terdapat tiga objek observasi yaitu;
pertama, place (tempat) Tepat di mana interaksi dalam situasi sosial sedang
berlangsung.
Metode pengumpulan data yang dapat dilakukan oleh peneliti yang pertama
adalah :
1) Wawancara
Wawancara adalah salah satu alat yang paling banyak digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian kualitatif. Wawancara memungkinkan peneliti
mengumpulkan data yang beragam dari responden dalam berbagai situasi dan
konteks (Sarosa, 2017).
Menurut Stewart dan Cash (Herdiyanto, 2016), wawancara didefinisikan
sebagai sebuah interaksi yang di dalamnya terdapat pertukaran atau pembagian
aturan, tanggung jawab, perasaan, kepercayaan, motif, dan informasi Tujuan dari
wawancara adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati
seseorang, bagaimana pandangannya tentang dunia; hal-hal yang tidak diketahui
peneliti melalui observasi.
Menurut Stewart dan Cash (dalam Herdiansyah, 2015), wawancara
diartikan sebagai suatu interaksi yang di dalanya terdapat pertukaran atau sharing
aturan, tanggung jawab, perasaan, kepercayaan, motif, dan informasi. Wawancara

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 6


bukanlah suatu kegiatan di mana satu orang melakukan atau memulai
pembicaraan, sementara yang lain hanya mendengarkan.
1. Wawancara dalam Penelitian Kualitatif (Herdiansyah, 2015).
a. Membangun rapport
Rapport didefinisikan sebagai proses mengubah wilayah personal
menjadi wilayah publik. Artinya, hal-hal yang awalnya dipersepsi sebagai
sesuatu yang sangat personal dan tidak layak diketahui oleh orang lain,
dengan rapport yang terbangun dengan baik, hal tersebut berubah menjadi
hal yang boleh diketahui orang lain (dalam hal ini adalah peneliti). Antara
peneliti dengan subjek saling membuna rapport dan saling membuka diri.
b. Mendapatkan trust
Dalam mendapatkan data yang akurat dan dapat dipercaya dari
subjek penelitian, trust adalah kunci utamanya. Trust merupakan proses
alamiah ketika seseorang diterima dan dihargai. Trust tidak dapat
dimanipulasi dan untuk dapat mencapainya, membutuhkan waktu.
Hubungan yang di dalamnya masih tersimpan kecurigaan, kepurapuraan,
topeng, ketidaknyamanan tidak mungkin mampu menciptakan trust
c. Perspektif emik
Perspektif emik adalah perspektif yang berasal dari diri subjek.
Segala hal dikemukakan dan digali dalam riset sepenuhnya merupakan
sudut pandang, sikap, dan pemikiran subjek. Peneliti hanya bertugas
memtoret atau mengemas apa yang subjek pikirkan dan rasakan
d. Fleksibilitas
Mengenai beberapa kali wawancara perlu dilakukan, walaupun
peneliti sudah membuat rancangan di atas kertas untuk menentukan
berapa kali wawancara akan dilakukan, namun jika data yang digali
masih kurang, maka peneliti harus menambah jumlah wawancara hingga
data tergali secara komprehensif. Dalam penelitian kualitatif tidak
diperkenankan memisahkan subjek dari lingkungannya karena pada
prinsipnya subejek dan lingkungannnya merupakan satu kesatuan yang
tak terpisahkan, untuk itulah peneliti harus fleksibel dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan subjek.
2. Menyusun Pertanyaan dalam Wawancara

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 7


Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menyusun
pertanyaan (Smith dkk dalam Poerwandari, 2017).
1. Pertanyaan harus bersifat netral, tidak diwarnai nilai-nilai tertentu dan tidak
mengarahkan.
2. Peneliti perlu menghindari penggunaan istilah-istilah yang canggih, resmi,
atau tinggi dalam mewawancara individu yang bukan dari kalangan ilmiah
atau professional
3. Peneliti perlu menggunakan pertanyaan terbuka, bukan pertanyaan tertutup.
Peneliti perlu mendorong responden untuk berbicara lebih lanjut tentang
topik yang dibahas, tanpa mengarahkan dan tanpa membuat subjek merasa
diarahkan.
2) Observasi
Observasi merupakan suatu penyelidikan yang dilakukan secara
sistematik dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indera terutama mata
terhadap kejadian yang berlangsung dan dapat di analisa pada waktu kejadian itu
terjadi. Dibandingkan dengan metode survey, metode observasi lebih obyektif.
Maksud utama observasi adalah menggambarkan keadaan yang diobservasi.
Kualitas penelitian ditentukan oleh seberapa jauh dan mendalam peneliti mengerti
tentang situasi dan konteks dan menggambarkannya sealamiah mungkin
(Kristanto, 2018).
Menurut Widoyoko (2014:46) observasi merupaka “pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu
gejala pada objek penelitian”. Menurut Sugiyono (2014:145) “observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai
proses biologis dan psikologis”
Adapun beberapa bentuk observasi, yaitu: 1). Observasi partisipasi, 2).
observasi tidak terstruktur, dan 3). observasi kelompok. Berikut penjelasannya.
1) Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian
melalui pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam
keseharian informan.
2) Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa
menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan
pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 8


3) Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok
tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian
3) FGD
Focus Group Discussion/FGD atau diskusi kelompok terfokus merupakan
suatu metode pengumpulan data yang lazim digunakan pada penelitian kualitatif
sosial, tidak terkecuali pada penelitian keperawatan. Metode ini mengandalkan
perolehan data atau informasi dari suatu interaksi informan atau responden
berdasarkan hasil diskusi dalam suatu kelompok yang berfokus untuk melakukan
bahasan dalam menyelesaikan permasalahan tertentu (Afiyanti, 2008).
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang
umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna
sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. FGD dimaksudkan untuk
menghindari permaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah
yang sedang diteliti. FGD adalah kelompok diskusi bukan wawancara. Ciri khas
metode FGD yang tidak dimiliki oleh metode riset kualitatif lainnya (wawancara
mendalam atau observasi) adalah interaksi antara peneliti dengan informan dan
informan dengan informan penelitian (Sutopo, 2006).
1) Langkah-langkah (Metodologi)
a. Persiapan FGD
1. Menentukan jumlah kelompok FGD
a) Bahasan kelompok bervariasi.
b) Sampai tidak ada informasi baru
c) Ada makna dalam letak geografi
2. Menentukan komposisi kelompok FGD
a) Kelas sosial
b) Status hidup
c) Status spesifik tertentu
d) Tingkat keahlian
e) Perbedaan budaya
f) Jenis kelamin
3. Menentukan tempat diskusi FGD
a) Mendatangkan rasa aman
b) Nyaman
c) Lingkungan yang netral

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 9


d) Mudah dicapai peserta
e) One way mirror screen
4. Pengaturan tempat duduk
a) Hindari pengurutan status
b) Memungkinkan fasilitator bertatap mata dengan peserta
c) Jarak yang sama antara fasilitator dengan tiap peserta
5. Menyiapkan undangan
a) Menjelaskan kepada calon peserta mengenai lembaga yang
mengadakan penelitian dan tujuannya
b) Menjelaskan rencana dan meminta calon peserta untuk
berpartisipasi.
c) Memberitahukan tanggal, waktu, tempat dan lamanya
pertemuan
d) Apabila seseorang tidak mau atau tidak dapat datang, maka
tekankan pentingnya kontribusi orang tersebut
e) Jika orang tersebut mau datang maka beritahukan kembali
tentang hari, jam, tempat dan pentingnya berpartisipasi
6. Meyiapkan Fasilitator
4) Dokumentasi
Menurut Riyanto (2012:103) metode dokumentasi berarti cara
mengumpulkan data dengan mencatat data-data yang sudah ada. Berdasarkan
penjelasan ahli maka dapat disimpulkan bahwa metode dokumentasi merupakan
cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan menyelidiki benda-benda
tertulis dan mencatat hasil temuannya.
Menurut Bungin (2008; 123) ada dua jenis yaitu: dokumen pribadi dan
dokumen resmi. Dokumen pribadi adalah catatan seseorang secara tertulis tentang
tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Berupa buku harian, surat pribadi,
dan otobiografi. Dokumen Resmi terbagi dua: pertama intern; memo,
pengumuman, instruksi, aturan lembaga untuk kalangan sendiri, laporan rapat,
keputusan pimpinan, konvensi; kedua ekstern; majalah, buletin, berita yang
disiarkan ke mass media, pemberitahuan.
Menurut Sugiyono (2005; 82), dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar,
dan karya. Bentuk tulisan, seperti; catatan harian, life histories, ceritera, biografi,
peraturan, kebijakan, dan lainnya. Bentuk gambar, seperti; foto, gambar hidup,

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 10


sketsa, dan lainnya. Bentuk karya, seperti; karya seni berupa gambar, patung,
film, dan lainnya.
1.2 Analisis Jurnal Kualitatif Tentang Pengumpulan Data
1) Mohamad Anwar Thalib, Pelatihan Teknik Pengumpulan Data dalam Metode
Kualitatif untuk Riset Akuntansi Budaya, Seandanan: Jurnal Pengabdian pada
Masyarakat Volume 2 Nomor 1 Juni 2022 (Thalib, 2022).
Pelatihan ini dilaksanakan secara tatap muka, dengan jumlah peserta 10
mahasiswa Jurusan Akuntansi Syariah, semester 6. Pemateri ini disebabkan
mahasiswa tersebut sedang menyusun proposal skripsi, sehingga dengan adanya
pelatihan ini bisa memberikan pemahaman tentang konsep pengumpulan data
dalam riset kualitatif. Waktu pelaksanaan Selasa 01 Maret 2022, bertempat di
ruang kuliah AKS 1. Pemateri membagi metode pelaksanaan pelatihan
menjadi lima tahap.
Tahap pertama, pretest. Tahap ini bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan
peserta tentang teknik pengumpulan data metode kualitatif untuk riset akuntansi
budaya. Tahap kedua, penjelasan materi tentang teknik pengumpulan data data
dalam metode kualitatif. Pada tahapan ini pemateri menjelaskan tentang konsep
teknik pengumpulan data secara mendetail kepada peserta. Tahap ketiga, ilustrasi
tentang penggunaan teknik pengumpulan data dalam riset akuntansi budaya.
Tahapan keempat, posttest, di tahapan ini pemateri kembali memberikan soal
yang sama kepada peserta, hal ini bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman
peserta tentang konsep teknik pengumpulan data dalam metode kualitatif
untuk riset akuntansi budaya, hasil posttetst tersebut juga digunakan untuk
menilai perbedaan tingkat pengetahuan peserta sebelum dan sesudah mengikuti
pelatihan. Tahap kelima, latihan pengumpulan data untuk riset akuntansi
budaya. Pada tahapan ini peserta diberikan tugas untuk mempraktikkan teknik
pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk riset
akuntansi budaya. Pelaksanaan dan Hasil , Tahap pertama, pretest. Pemateri
mengawali pelatihan dengan memberikan soal pretest kepada peserta
pelatihan, soal tersebut bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta
tentang teknik pengumpulan data dalam metode kualitatif. Tahap kedua, Pemateri
menjelaskan tentang beberapa jenis observasi; pertama observasi partisipasi
yang dibagi lagi menjadi observasi partisipasi pasif, moderat, aktif, dan

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 11


lengkap; kedua observasi terus terang dan tersamar, dan ketiga observasi
tidak terstruktur; sementara itu, pada penjelasan materi tentang observasi,
pemateri juga menekankan bahwa terdapat tiga objek observasi yaitu;
pertama, place (tempat) Tepat di mana interaksi dalam situasi sosial sedang
berlangsung. Misalnya mall, toko-toko dst; kedua, aktor (pelaku), pelaku atau
orang-orang yang sedang memainkan peran tertentu, seperti manajer, supervisor,
karyawan, dst, dan ketiga, activity (kegiatan), Kegiatan yang dilakukan oleh
aktor dalam situasi sosial yang sedang berlangsung. Tahap Ketiga, contoh
teknik pengumpulan data yang digunakan oleh beberapa peneliti untuk riset
akuntansi budaya, misalnya (Amaliah, 2016) menggunakan metode pengumpulan
data berupa observasi dan wawancara untuk memperoleh data tentang nilai-
nilai budayaTri Hita Karana dalam penetapan harga jual. Tahap keempat, post
test, setelah penjelasan tentang teknik pengumpulan data dan ilustrasi
pengumpulan data dalam riset akuntansi budaya, pemateri kemudian membagikan
soal (posttest) kepada peserta pelatihan, hasil posttest menunjukkan terdapat
peningkatan pemahaman peserta tentang konsep teknik pengumpulan data
dalam metode kualitatif untuk riset akuntansi budaya. Berikut merupakan hasil
posttest peserta. Tahap kelima, pelatihan teknik pengumpulan data untuk riset
akuntansi budaya, untuk mengetahui pemahaman peserta dalam
mengimplementasikan konsep tentang teknik pengumpulan data, pemateri
kemudian menginstruksikan peserta untuk mendesain teknik pengumpulan data
untuk riset akuntansi budaya, kemudian mempraktikkan langsung teknik
pengumpulan data tersebut di lapangan.
2) Teknik Focus Group Discussion Dalam Penelitian Kualitatif (Focus Group
Discussion Tehnique in Qualitative Research) Astridya Paramita dan Lusi
Kristiana, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 16 No. 2 April 2013: 117–
127 (Paramita & Kristiana, 2013).
Teknik Focus Group Discussion (FGD) seringkali digunakan para pembuat
keputusan atau peneliti dalam penelitian kualitatif untuk menggali data mengenai
persepsi, opini, kepercayaan dan sikap terhadap suatu produk, pelayanan, konsep
atau ide, karena relatif lebih mudah dan cepat selesai dibandingkan dengan teknik
pengumpulan data kualitatif yang lain. Namun dalam pelaksanaannya, banyak
kegiatan FGD yang belum dilaksanakan sesuai dengan kaidah sehingga hasilnya

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 12


tidak dapat maksimal. Tulisan ini dimaksudkan dapat menyegarkan kembali
ingatan peneliti mengenai beberapa kaidah dalam FGD yang perlu diperhatikan
agar hasil FGD dapat maksimal sesuai tujuan penelitian. Metode: berdasarkan
studi penelusuran pustaka. Hasil: Kelemahan dari teknik ini adalah tidak dapat
digunakan untuk tujuan kuantitatif, misalnya tes hipotesis, tidak dapat digunakan
pada pembahasan sebuah topik yang sangat sensitive, peserta kadang sulit
dikendalikan ketika diskusi berlangsung, serta hasil dan kesimpulan diskusi
terkadang dipengaruhi oleh pandangan dan pendekatan dari moderator.
Berikut contoh dalam mengatur jadwal pelaksanaan FGD, mulai dari persiapan
hingga pelaksanaan FGD :
a. Minggu Pertama – Pengembangan dan evaluasi tujuan dan topik FGD. –
Membuat ringkasan metodologi yang akan dilakukan, waktu penelitian, biaya
dan detail implementasi seperti lokasi pelaksanaan, spesifi kasi rekrutmen, dan
topik umum yang akan dibahas
b. Minggu Kedua – Membuat dan melakukan skrining pertanyaan untuk FGD.
Pada tahap ini harus sudah diketahui tipe peserta FGD – Fasilitator membuat
draf tuntunan pertanyaan diskusi. Outline tuntunan pertanyaan ini mencakup
seluruh topik yang akan dibahas pada penelitian dan lama waktu yang
diperlukan – Mulai rekrutmen
c. Minggu Keempat dan Kelima – Pelaksanaan FGD. Umumnya dalam sebuah
topik diperlukan 2 atau 3 kali pelaksanaan FGD, dengan setiap sesi selama 1–
2 jam
3) Muhammad Abduh, Tri Alawiyah, Gio Apriansyah, Rusdy Abdullah Sirodj, M
Win Afgani. Survey Design: Cross Sectional dalam Penelitian Kualitatif, Jurnal
Pendidikan Sains dan Komputer Volume 3, Number 1, Februari 2023 (Abduh et
al., 2022).
Penelitian dilakukan untuk mencari suatu masalah yang belum pasti kebenaran
nya, dengan sebuah ilmu pengetahuan dapat ditemukan dari inti permasalahan.
Dalam meneliti ada suatu metode dan tidak sembarang metode yang akan
digunakan dengan pendekatan kualitatif, kuantitatif, kombinasi, atau
pengembangan, setelah itu ada desain. Tujuan dari tulisan yaitu memberikan
gambaran bagaimana melaksanakan penelitian dengan survey. Metodologi yang
digunakan dalam menyelsaikan makalah ini menggunakan metode penelitian
kepustakaan (library research). Kegiatan ini mengkaji kritis pemikiran tokoh-

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 13


tokoh dan literatur buku, jurnal, dan yang berkaitan lainnya yang memang sesuai
dengan materi yang akan disajikan. Desain Cross Sectionalmerupakan suatu
penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko
dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian
hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter
atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua
subjek penelitian diamati pada waktu yang sama. Desain ini dapat mengetahui
dengan jelas mana yang jadi pemajan dan outcome, serta jelas kaitannya
hubungan sebab akibatnya
4) Deri Firmansyah, Dede. Teknik Pengambilan Sampel Umum dalam Metodologi
Penelitian: Literature Review, Jurnal Ilmiah Pendidikan Holistik (JIPH)Vol.1,
No.2 2022: 85-114 (Firmansyah & Dede, 2022).
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui tekniksampling umum dalam metode
penelitian berdasarkan beberapa artikel internasional bereputasi. Untuk
memenuhi tujuan tersebut, peneliti melakukan penelitian di tiga jurnal yang
membahas tentang teknik pengambilan sampel. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kepustakaan dengan pendekatan
deskriptif kualitatif, dengan menggunakan metode analisis isi. Temuan
penelitian menunjukkan bahwa ketiga artikel tersebut membahas dan
menjelaskan teknik sampling umum dalam metodologi penelitian. Secara
khusus perbedaannya terletak pada penjelasan poin-poin penting pemahaman
atau beberapa tahapan yang dapat dilalui dalam teknik sampling. Selain itu juga,
masing-masing isi naskah ke-3 artikel menjelaskan kelebihan dan kekrungan
dari masing-masingteknik samping berhubungan dengan bias dari keterwakilan
populasi dari teknik sampling yang dipilih. Sementara satu naskah lebih
jelas dilengkapi dengan alternatifsolusi mengurangi bahkan
meningkatkan keterwakilan populasi atas sampel yang ambil dengan metode yang
dipilih.
5) Miza Nina Adlini, Anisya Hanifa Dinda, Sarah Yulinda, Octavia Chotimah, Sauda
Julia Merliyana, Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka, Jurnal Edumaspul, 6
( 1), Year 2022- 2 (Adlini et al., 2022).
Metode yang digunakan adalah studi pustaka (library research), pengumpulan
data dengan cara mencari sumber dan merkontruksi dari berbagai sumber

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 14


seperti buku, jurnal, dan riset-riset yang sudah ada. Hasilnya bahwa
penelitian kualitatif dilakukan dengan desain penelitian yang temuan-
temuannya tidak didapatkan melalui prosedur statistik atau dalam bentuk
hitungan, melainkan bertujuan mengungkapkan fenomena secara
holistik-kontekstual dengan pengumpulan data dari latar/ setting
alamiah dan memanfaatkan peneliti sebagai instrument kunci. Penelitian
kualiatif memiliki sifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis
pendekatan induktif, sehingga proses dan makna berdasarkan perspektif
subyek lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif ini. Desain
penelitian kualitatif ini dapat dijadikan sebagai metode dalam
penelitian, karena desainnya dijabarkan secara komprehensif yang mudah
untuk dipahami oleh kalangan peneliti dan akademisi. Penelitian kualitatif
merupakan studi yang meneliti suatu kualitas hubungan, aktivitas, situasi,
atau berbagai material. Artinya penelitian kualitatif lebih menekankan pada
deskripsi holistik, yang dapat menjelaskan secara detail tentang kegiatan
atau situasi apa yang sedang berlangsung daripada membandingkan efek
perlakuan tertentu, atau menjelaskan tentang sikap atau perilaku orang.
Teknik pengumpulan data dari penelitian kualitatif yaitu observasi, wawancara
dan analisis dokumen. Sedangkan dalam menganalisis datanya menggunakan
teknik trianggulasi data, member checking, dan auditing, serta teknik analisis
data menurut Miles & Huberman yaitu reduksi data, display data, dan
conclusions. Dalam analisis data tidak dapat dipisahkan dari data collection dan
archival sources.
6) Ahmad Rijali, Analisis Data Kualitatif, Vol. 17 No. 33 Januari – Juni 2018 (Rijali,
2018).
Pengumpulan data bersifat interaktif dengan analisis data, data pengumpulan
merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data. Data reduksi adalah upaya
untuk menyimpulkan data, kemudian memilah-milah data dalam unit konseptual
tertentu, kategori tertentu, dan tema tertentu. Data hasil reduksi diolah sedemikian
rupa cara untuk melihat lebih lengkap sosok mereka. Ini mungkin mengambil
bentuk sketsa, sinopsis, matriks, dan bentuk lainnya; itu sangat diperlukan untuk
memfasilitasi penjelasan dan penegasan dari kesimpulan. Prosesnya, tidak hanya
sekali, tetapi berinteraksi kembali dan sebagainya. Proses terjadinya dalam
penelitian kualitatif sangat tergantung pada kompleksitas masalah yang akan

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 15


dijawab dan ketajaman ketertelusuran peneliti dalam pembuatan pembanding
selama proses pengumpulan data. Bagaimana bisa proses analisis data
dioperasikan? Makalah ini akan mencoba untuk jawab dan jelaskan bagian-
bagiannya (1) pahami artinya analisis data, (2) analisis saat pengumpulan data; (3)
informasi pengurangan; (4) penyajian data; (5) menarik kesimpulan dan verifikasi.
7) Ahmad, Muslimah, Memahami Teknik Pengolahan dan Analisis Data Kualitatif,
PINCIS, Palangka Raya International and National Confrerence On Islamic
Studies, Volume 1, Nomor 1 Desember 2021 (Ahmad & Muslimah, 2021).
Tugas akhir yang wajib harus dilakukan setiap mahasiswa adalah menulis karya
ilmiah, berupa skripsi bagi mahasiswa S1 atau Tesis bagi Mahasiswa S 2.
Seringkali mereka terhambat dalam menyelesaikan tugas akhir ini, ternyata
diantara faktor terjadi sering disebabkan kesulitan mahasiswa dalam menentukan
pilihan dalam hal proses data menggunakan jenis penelitian apa, mereka
kebanyakan menghindari penelitian kualitatif, oleh karena dihantui oleh sugesti
dari pendahulu mereka bahwa penelitian kualitatif itu sulit sebaiknya dihindari,
sehingga mereka kebanyakan menghindarinya, dari asumsi ini Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui teknik mengolah dan analisis data kualitatif, metode
penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan (library research). Pada
hasil penelitian diketahui bahwa analisis data adalah cara menemukan dan
mengolah data secara baik (sistematis) baik catatan hasil wawancara, observasi,
dan lainnya agar dapat meningkat pengetahuan peneliti masalah kajian yang
diteliti dan penyajiannya sebagai temuan berikutnya. Tahapan-tahapan pada
proses menganalisis dan menginterpretasi data kuantitatif adalah dengan
mengikutkan pertama persiapan data numerik yaitu dengan menganalisis dengan
program statistik, menganalisis dengan menerapkan statistik untuk pelaporan dari
deskriptif dan dapat disimpulkan, dalam laporan hasil menggunakan gambar,
tabel, dan diskusi dari setiap uji statistik, sehingga dapat menafsirkan hasil dengan
berupa temuan umum, mengkorelasikan temuan dengan referensi masa lalu,
menyebutkan potensi kekurangan penelitian, dan mengupdate ide-ide yang akan
memperdalam dan meluaskan penelitian di masa akan datang.
8) Ilham Junaid, Analisis Data Kualitatif Dalam Penelitian Pariwisata, Jurnal
Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 59 – 74 (Junaid,
2016).

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 16


menguraikan secara komprehensif ciri, defenisi dan tahap-tahap analisis data
kualitatif bidang pariwisata. Tulisan ini didasarkan pada review literatur yang
berkaitan dengan metodologi penelitian kualitatif. Peneliti kualitatif pada
umumnya diperhadapkan pada banyaknya data atau informasi yang bersifat kata-
kata atau kalimat baik data dari dokumen, wawancara, observasi maupun diskusi
kelompok terfokus. Kenyataannya, tidak sedikit peneliti kualitatif tidak
memahami langkah atau proses mengembangkan pengetahuan dari data kualitatif
khususnya karena banyaknya data yang harus dianalisis. Akibatnya, hasil
penelitian cenderung bersifat deskriptif tanpa memberikan kontribusi terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan. Analisis tematik (thematic analysis) adalah
jenis analisis yang paling banyak dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif yang
pelaksanaannya melalui langkah reduksi data, pengorganisasian dan interpretasi.
Langkah coding merupakan kunci keberhasilan menganalisis data kualitatif.
Karenanya, contoh analisis data penelitian pariwisata juga diberikan untuk
memberikan gambaran praktis dari analisis data kualitatif bidang pariwisata.
9) Suyitno, Analisis Data dalam Rancangan Penelitian Kualitatif, Akademika; Vol.
18. No. 1 Februari 2020 (Suyitno, 2020).
Desain sebuah penelitian merupakan masalah yang sangat penting dan utama
dalam sebuah penelitian. Keterampilan untuk menyusun desain penelitian
merupakan masalah yang mutlak diperlukan bagi seorang peneliti. Keterampilan
Penyusunan dimulai dengan memahami berbagai aturan di dalamnya. Itu karena
caranya Desain penelitian yang penting adalah keberhasilan seseorang dalam
melakukan proses penelitian kualitatif. Selain itu, desain penelitian berbeda
dengan laporan penelitian, namun dalam penerapannya, laporan penelitian
terkadang dikutip dari desain penelitian. Penelitian kualitatif yang bagus desain
akan dapat memberikan gambaran awal dari proses penelitian. Demikian
penelitian tersebut desain berfungsi sebagai kelancaran pelaksanaan penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti. Adapun beberapa fungsi desain suatu
penelitian antara lain sebagai berikut: 1) memberikan arahan untuk menjawab
pertanyaan penelitian; 2) menentukan batasan kegiatan sesuai dengan fokus
penelitian; 3) memungkinkan peneliti untuk menghindari munculnya berbagai
masalah di tengah proses penelitian.

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 17


10) Yati Afiyanti, Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) Sebagai
Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif, Jurnal Keperawatan Indonesia,
Volume 12, No. 1, Maret 2008; hal 58-62 (Afiyanti, 2008).
Metode Focus Group Discussion (FGD) merupakan pendekatan yang umum
digunakan untuk mengumpulkan data/informasi pada penelitian kualitatif, tidak
terkecuali penelitian keperawatan yang saat ini semakin populer menggunakan
metode FGD sebagai metode pengumpulan data. Metode ini memiliki
karakteristik utama yaitu menggunakan data interaksi yang dihasilkan dari diskusi
diantara para partisipannya. Kekuatan utama metode FGD terbukti dapat
memberikan data yang lebih mendalam, lebih informatif, dan lebih bernilai
dibanding metode lainnya. Namun, pelaksanaan yang optimal dari metode ini
masih menjadi perdebatan yang dilaporkan pada banyak literatur dan konsensus
metode FGD sebagai metode yang ideal untuk pengumpulan data belum
disepakati oleh banyak ahli penelitian. Metode FGD merupakan salah satu strategi
untuk mengumpulkan data yang melibatkan interaksi sosial diantara para individu
dalam suatu diskusi berseri. Metode ini terbukti banyak digunakan untuk
pengumpulan data di berbagai proyek penelitian kualitatif. Walaupun teknik FGD
mungkin sangat efektif, cepat, dan ekonomis dalam menyediakan data/informasi,
tetapi tidak selalu menjadi teknik/cara yang paling tepat untuk mengumpulkan
data/informasi. Metode FGD membutuhkan seorang moderator yang terlatih dan
handal untuk dapat memfasilitasi diskusi dengan tepat, pelaksanaannya
membutuhkan lingkungan yang kondusif, dan kelompok diskusi yang bervariasi,
dan hasil dari pengumpulan datanya memiliki tingkat kesulitan yang tinggi untuk
dianalisis. Pada situasi khusus, dibutuhkan pertimbangan lain untuk menggunakan
teknik/ metode pengumpulan data lainnya agar penyediaan data menjadi lebih
kaya dan lebih informatif (YR, MS).
11) Nor Istiyanah, Pemantapan Minat Siswa Terhadap Pilihan Program Studi Di
Perguruan Tinggi Melalui Layanan Penguasaan Konten Dengan Teknik Focus
Group Discussion, Jurnal Prakarsa Paedagogia Vol. 3 No. 2, Desember 2020
Hal. 154-158 (Istiyanah, 2020).
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas layanan penguasaan konten
dengan teknik focus group discussion dapat memantapkan minat dalam memilih
program studi di perguruan tinggi pada siswa kelas XI MIPA 6 SMA 1 Bae
Kudus. Tindakan dilaksanakan dengan dengan 2 siklus. Subjek penelitian layanan

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 18


penguasaan konten dengan teknik focus group discussion adalah siswa kelas XII
MIPA 4 SMA 1 Bae Kudus Tahun Pelajaran 2019/2020. Terjadi peningkatan
minat siswa terhadap pilihan program studi di perguruan tinggi pada kategori
cukup (65%) pada siklus I menjadi kategori baik (82,5%) pada siklus II artinya
siswa mampu memahami kemampuan yang dimiliki, lebih mantap terhadap
pilihan prodi yang diminati, mampu memahami arti pentingnya pilihan prodi di
perguruan tinggi, mampu memahami prospek masa depan.
12) Achmad Rizal H. Bisjoe, Menjaring Data dan Informasi Penelitian Melalui FGD
(Focus Group Discussion): Belajar Dari Praktik Lapang, Info Teknis EBONI Vol.
15 No. 1, Juli 2018 : 17-27 (Bisjoe, 2018).
Focus Group Discussion atau disingkat FGD sudah diterjemahkan sebagai
Diskusi Kelompok Terarah namun dalam perkembangannya istilah FGD lebih
mudah dipahami praktisi dan peminat, khususnya bidang ilmu-ilmu
sosial.Metode ini pada umumnya digunakan dalam pengumpulan data kualitatif
dan dipandang relatif lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan metode
Sebagai metode, ada beberapa prinsip yang menjadi kekhasan FGD, namun
adakalanya tidak dapat dipenuhi, sehingga tidak semua penyelenggaraan
pertemuan untuk pengumpulan data dapat disebut FGD. Banyaknya FGD
sudah diselenggarakan menyebabkan metode ini sarat dengan berbagai
penyesuaian yang mungkin bersifat khas setempat. Tulisan ini bermaksud
meninjau kembali sepintas tentang FGD berdasarkan tinjauan beberapa
pustaka, dan sedikit pengalaman penulis dalam mengikuti penyelenggaraan FGD.
Diharapkan melalui tulisan ini, dapat diperoleh penyegaran kembali tentang
FGD(Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya)dan refleksi terhadap FGD
yang sudah digunakan selama ini dan selanjutnya ada upaya untuk
menyelenggarakan FGD sesuai dengan prinsip-prinsipnya.
13) Zhahara Yusra, Rufran Zulkarnain, Sofino, Pengelolaan LKP Pada Masa
Pendemik Covid-19, Zhara Yusra / Journal Lifelog Learning Vol. 4 No.1. 15-22
Juni 2021 (Yusra et al., 2021).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan secara
rinci pengelolaan LKP selama ini pandemi. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan pengumpulan data wawancara
teknik, observasi, dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data menggunakan
triangulasi waktu, subjek triangulasi dan triangulasi teknis. Hasil penelitian adalah

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 19


bahwa dalam proses penyesuaian kurikulum dengan melibatkan Ibu Rosilah
sebagai kepala LKP, Bapak Erwin sebagai kurikulum penyelenggara dan Ibu Leni
Susanti sebagai tutor, dilakukan penyesuaian kurikulum berupa membagi
kelompok belajar menjadi 2x seminggu, tidak ada pergantian instruktur dalam
proses pembelajaran, perubahan jam kerja sesuai dengan perubahan tatap muka,
dan penerapan kesehatan protokol dalam proses pembelajaran tatap muka dan
selama pelaksanaan ujian kompetensi.
14) Fajar Nurdiansyah, Henhen Siti Rugoyah, Strategi Branding Bandung Giri
Gahana Golf Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19, Jurnal Purnama Berazam
Vol. 2, No 2, April 2021 (Nurdiansyah & Rugoyah, 2021).
Dunia dikejutkan wabah virus Covid-19, ketika virus covid-19 mulai masuk
Indonesia pada tahun 2020 banyak berdampak kerugian yang ditimbulkan bukan
hanya menyerang manusia bahkan virus ini menyerang perekonomian, biro
perjalanan wisata adalah salahsatu sektor yang terdampak langsung akibat virus
covid-19. Bandung Giri Gahana Golf (BGG) adalah tempat wisata sekaligus
tempat olah raga golf yang berada di kawasan Bandung Timur, sebagai
perusahaan yang berfokus membenahi upaya-upaya penyelamatan lingkungan,
dan menggeliatkan dunia olahraga juga mengalami kerugian. Strategi pembenahan
dalam perusahaan harus dilakukan agar kondisi kerugian yang diakibatkan oleh
virus Covid-19 dapat diminimalisir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
strategi BGG terhadap golfer agar tetap menaruh kepercayaan untuk
menggunakan fasilitas sebelum dan sesudah pandemi. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif dengan studi deskriptif. Hasil penelitian
menemukan sebelum pandemi BGG membuat evet-event golf untuk menarik
golfer dan disaat pandemi BGG menerapkan protokoler satgas covid-19 dan
promo turun harga untuk menarik golfer. Penelitian ini diharapkan dapat
menggambarkan bagaimana branding berperan sebagai konsep menarik
kepercayaan sekaligus memberikan masukan bagi seluruh staff BGG
15) Muhammad Rijal Fadli, Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif,
Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, Vol. 21. No. 1. (2021), 33-54
(Fadli, 2021).
memahami desain metode penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah
studi pustaka (library research), pengumpulan data dengan cara mencari sumber
dan merkontruksi dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan riset-riset yang

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 20


sudah ada. Hasilnya bahwa penelitian kualitatif dilakukan dengan desain
penelitian yang temuan-temuannya tidak didapatkan melalui prosedur statistik
atau dalam bentuk hitungan, melainkan bertujuan mengungkapkan fenomena
secara holistik-kontekstual dengan pengumpulan data dari latar/ setting alamiah
dan memanfaatkanpeneliti sebagai instrument kunci. Penelitian kualiatif memiliki
sifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis pendekatan induktif,
sehingga proses dan makna berdasarkan perspektif subyek lebih ditonjolkan
dalam penelitian kualitatif ini. Desain penelitian kualitatif ini dapat dijadikan
sebagai metode dalam penelitian, karena desainnya dijabarkan secara
komprehensif yang mudah untuk dipahami oleh kalangan peneliti dan akademisi
16) Maulida, Teknik Pengumpulan Data Dalam Metodologi Penelitian, Jurnal
Darussalam : Jurnal Ilmiah Islam dan Sosial, Vol 21, No 2 2020 (Maulida, 2020).
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan
metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya.
Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang
dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena,
informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam
prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui pendekatan
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data diartikan sebagai proses
atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai
fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup
penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui
pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan kondisi tersebut,
pengertian pengumpulan data diartikan juga sebagai proses yang menggambarkan
proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam metode penelitian kuantitatif
dan metode penelitian kualitatif.Dalam penelitian kuantitatif dikenal teknik
pengumpulan data: wawancara, angket dan observasi. Sedangkan dalam penelitian
kualitatif dikenal teknik pengumpulan data: observasi, wawancara, dokumentasi
dan trigulasi.
17) Pawiyatan, Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif. [S.l.], v. 20, n.
1, apr. 2014. ISSN 2721-4702. Available at:
https://e-journal.ivet.ac.id/index.php/pawiyatan/article/view/55 (Pawiyatan, 2014).
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang utama adalah
observasi partisipatif dan wawancara mendalam, ditambah kajian dokumen, yang

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 21


bertujuan tidak hanya untuk menggali data, tetapi juga untuk mengungkap makna
yang terkandung dalam latar penelitian. Dalam melakukan observasi partisipatif,
peneliti berperan aktif dalam kegiatan di lapang, sehingga peneliti dengan mudah
mengamati, karena berbaur dengan yang diteliti. Penggunaan cheklist  hanya
sebagai pelengkap, utamanya adalah membuat catatan lapangan yang terdiri dari
catatan deskriptif yang berisi gambaran tempat, orang dan kegiatannya, termasuk
pembicaraan dan ekspresinya, serta catatan reflektif yang berisi pendapat, gagasan
dan kesimpulan sementara peneliti beserta rencana berikutnya. Dalam wawancara
mendalam sebaiknya digunakan wawancara terbuka yang dapat secara leluasa
menggali data selengkap mungkin dan sedalam mungkin sehingga pemahaman
peneliti terhadap fenomena yang ada sesuai dengan pemahaman para pelaku itu
sendiri, jika perlu dibantu alat perekam. FGD atau diskusi kelompok terarah dapat
digunakan untuk mengungkap data dan pemaknaannya dari sekelompok orang
berdasarkan hasil diskusi yang terfokus atau terarah pada suatu permasalahan
yang akan diteliti. FGD merupakan bagian dari wawancara kelompok, karena
kebenaran data bukan lagi subyektif individual, tetapi menjadi kebenaran
kelompok. Kajian dokumen dilakukan dengan cara menyelidiki data yang didapat
dari dokumen, catatan, manuskrip, file, foto dan hal-hal lain yang sudah
didokumentasikan. Keabsahan data dilakukan pada saat pengumpulan data untuk
menjaga agar hasil penelitian tetap valid dan reliabel. Dengan cara meningkatkan
derajat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan dan kepastian. Analisis data
dilakukan selama dan sesudah pengumpulan data dilakukan.
18) Hasyim Hasanah, Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode
Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-ilmu Sosial), Jurnal at-Taqaddum, Volume 8,
Nomor 1, Juli 2016 (Hasanah, 2016).
mendeskripsikan teknik observasi sebagai alternative metode pengumpulan data
kualitatif ilmu-ilmu sosial. Observasi merupakan salah satu kegiatan ilmiah
empiris yang mendasarkan fakta-fakta lapangan maupun teks, melalui pengalaman
panca indra tanpa menggunakan manipulasi apapun. Tujuan dari observasi adalah
deskripsi, pada penelitian kualitatif melahirkan teori dan hipotesis, atau pada
penelitian kuantitatif digunakan untuk menguji teori dan hipotesis. Untuk dapat
mendekati fenomena sosial, seorang observer atau pengamat perlu memiliki
kedekatan akses dengan setting dan subjek penelitian. Melakukan teknik observasi
harus memperhatikan prinsip etis yaitu, menghormati harkat dan martabat

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 22


kemanusiaan (respect for human dignity), privasi dan kerahasiaan subjek (respect
for privacy and confidentiality), keadilan dan inklusivitas (respect for justice and
inclusiveness), memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan
(balancing harms and benefits). Metode observasi, apabila diposisikan sebagai
satu bagian spectrum metodologis yang mencakup teknik dan strategi
pengumpulan data secara proporsional, maka akan mencapai tingkat keandalan
(reliabilitas) yang tinggi, sehingga menjadi landasan fundamental bagi semua
metode yang ada, untuk menemukan kebijakan-kebijakan strategis pembangunan.
19) Seng Hansen, Investigasi Teknik Wawancara dalam Penelitian Kualitatif
Manajemen Konstruksi, Jurnal Teknik Sipil ITB, VOL. 27 NO. 3 2020 (Hansen,
2020).
Sejumlah isu telah menjadi tantangan dalam pelaksanaan penelitian kualitatif.
Berbeda dengan penelitian kuantitatif, pendekatan dalam penelitian kualitatif
menekankan aspek investigasi mendalam terhadap suatu permasalahan atau
fenomena penelitian melalui observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti.
Salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah wawancara.
Berbagai isu turut mempengaruhi kualitas data yang dikumpulkan maupun
kualitas analisis yang dilakukan melalui teknik wawancara seperti justifikasi
jumlah wawancara, kriteria penentu narasumber wawancara, dan saturasi data.
Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi isu-isu terkait dengan penerapan teknik
wawancara dalam penelitian kualitatif, khususnya di bidang manajemen
konstruksi. Analisis sistematis terhadap publikasi-publikasi yang diterbitkan oleh
dua jurnal ilmiah dalam rentang waktu 20 tahun dilakukan untuk memeriksa
berbagai isu dalam penerapan teknik wawancara di bidang manajemen konstruksi.
Hasilnya berupa karakteristik dan rekomendasi terkait teknik wawancara yang
didiskusikan secara mendalam. Studi ini berkontribusi dengan memberikan
panduan bagi pelaksanaan penelitian kualitatif mendatang yang menerapkan
teknik wawancara sebagai metode pengumpulan data.
20) Imami Nur Rachmawati, Pengumpulan Data Dalam Penelitian
Kualitatif:Wawancara, Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 11, No.1, Maret
2007; hal 35-40 (Rachmawati, 2007).
Ada beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yang paling
sering digunakan adalah wawancara. Artikel inimenggambarkan wawancara
sebagai metode pengumpulan data termasuk jenis wawancara, jenis pertanyaan,

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 23


lama waktu wawancara,dan prosedur melakukan wawancara. Tujuan penulisan
artikel ini adalah memperkenalkan metode wawancara kepada pembaca agardapat
menentukan metode wawancara sesuai dengan metodologi penelitian dan
melakukannya dengan benar.

1.3 Kesimpulan
Pengertian pengumpulan data diartikan juga sebagai proses yang
menggambarkan proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam metode
penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif
dikenal teknik pengumpulan data: wawancara, angket dan observasi. Sedangkan
dalam penelitian kualitatif dikenal teknik pengumpulan data: observasi, wawancara,
dokumentasi dan trigulasi.

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 24


DAFTAR PUSTAKA

Abduh, M., Alawiyah, T., Apriansyah, G., Sirodj, R. A., & Afgani, M. W. (2022). Survey
Design: Cross Sectional dalam Penelitian Kualitatif. In Jurnal Pendidikan Sains dan
Komputer (Vol. 3, Issue 01, pp. 31–39). https://doi.org/10.47709/jpsk.v3i01.1955
Adlini, M. N., Dinda, A. H., Yulinda, S., Chotimah, O., & Merliyana, S. J. (2022). Metode
Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Studi Lapangan. Pre-Print Digital Library UIN
Sunan Gunung Djati Bandung, 6(1), 974–980.
Afiyanti, Y. (2008). Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) sebagai Metode
pengumpulan Data Penelitian Kualitatif. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(1), 58–62.
Ahmad, & Muslimah. (2021). Memahami Teknik Pengolahan dan Analisis Data Kualitatif.
Proceedings, 1(1), 173–186.
Bisjoe, A. R. H. (2018). MENJARING DATA DAN INFORMASI PENELITIAN
MELALUI FGD ( Focus Group Discussion ): BELAJAR DARI PRAKTIK LAPANG
Achmad Rizal H. Bisjoe. In Info Teknis EBONI (Vol. 15, Issue 1, pp. 17–28).
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika, 21(1), 33–54.
https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075
Fiantika, F. R., Wasil, M., Jumiyati, S., Honesti, L., Wahyuni, S., Mounw, E., Jonata,
Mashudi, I., Hasanah, N., Maharani, A., Ambarwati, K., Noflidaputi, R., Nuryami, &
Waris, L. (2022). Metodologi Penelitian Kualitatif. In Y. Novita (Ed.), PT. GLOBAL
EKSEKUTIF TEKNOLOGI (Pertama, Issue Maret). PT. GLOBAL EKSEKUTIF
TEKNOLOGI. https://scholar.google.com/citations?user=O-B3eJYAAAAJ&hl=en
Firmansyah, D., & Dede. (2022). Teknik Pengambilan Sampel Umum dalam Metodologi
Penelitian: Literature Review. Jurnal Ilmiah Pendidikan Holistik (JIPH), 1(2), 85–114.
https://doi.org/10.55927/jiph.v1i2.937
Hansen, S. (2020). Investigasi Teknik Wawancara dalam Penelitian Kualitatif Manajemen
Konstruksi. Jurnal Teknik Sipil, 27(3), 283. https://doi.org/10.5614/jts.2020.27.3.10
Hasanah, H. (2016). TEKNIK-TEKNIK OBSERVASI (Sebuah Alternatif Metode
Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-ilmu Sosial). In At-Taqaddum (Vol. 8, Issue 1, p.
21). https://doi.org/10.21580/at.v8i1.1163
Istiyanah, N. (2020). Pemantapan Minat Siswa Terhadap Pilihan Program Studi Di Perguruan
Tinggi Melalui Layanan Penguasaan Konten Dengan Teknik Focus Group Discussion.
Jurnal Prakarsa Paedagogia, 3(2). https://doi.org/10.24176/jpp.v3i2.5744
Junaid, I. (2016). ANALISIS DATA KUALITATIF DALAM PENELITIAN PARIWISATA. 10,

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 25


59–74.
Maulida. (2020). Teknik Pengumpulan Data dalam Metodologi Penelitian. Jurnal
Darussalam: Jurnal Ilmiah Islam dan Sosial.

Nurdiansyah, F., & Rugoyah, H. S. (2021). Strategi Branding Bandung Giri Gahana Golf
Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19. Jurnal Purnama Berazam, 2(2), 159.Paramita, A.,
& Kristiana, L. (2013). Teknik Focus Group Discussion dalam Penelitian Kualitatif
(Focus Group Discussion Technique in Qualitative Research). Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan, 16(2), 117–127.
Pawiyatan. (2014). Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal Ivet.
Rachmawati, I. N. (2007). Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif: Wawancara.
Jurnal Keperawatan Indonesia, 11(1), 35–40. https://doi.org/10.7454/jki.v11i1.184
Rijali, A. (2018). Analisis Data Kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81.
https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2374
Suyitno. (2020). Analisis Data dalam Rancangan Penelitian Kualitatif. Akademika, 18(1), 49–
57. https://osf.io/e764q
Thalib, M. A. (2022). Pelatihan Teknik Pengumpulan Data Dalam Metode Kualitatif Untuk
Riset Akuntansi Budaya. Seandanan: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 2(1), 44–
50. https://doi.org/10.23960/seandanan.v2i1.29
Yusra, Z., Zulkarnain, R., & Sofino, S. (2021). Pengelolaan Lkp Pada Masa Pendmik Covid-
19. In Journal Of Lifelong Learning (Vol. 4, Issue 1, pp. 15–22).
https://doi.org/10.33369/joll.4.1.15-22

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH- YUSUF 26

Anda mungkin juga menyukai