Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERSPEKTIF METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (PENDEKATAN


KUANTITATIF, KUALITATIF DAN R & D)

Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah Penelitian Pendidikan

Dosen Pengampu: Neily El Izzah M.Pd

Disusun Oleh:

Alfanur Cholizah Azry (1808101198)

Jahar Intan Fazira (1808101203)

PENDIDIDKAN AGAMA ISLAM

FAKULATAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI

CIREBON
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Puji Syukur
Alhamdulillah kami sampaikan kepada Allah swt., atas berkat dan rahmat-Nyalah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul. Sebagai tugas kelompok mata kuliah Penelitian
Pendidikan sertatidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Neily El Izzah
M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Psikologi Belajar yang senantiasa membimbing
dan memberikan Ilmunya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan tepat
pada waktunya.

Sholawat serta salam kami ucapkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
yang kita nanti-nantikan syafa'atnya di yaumil akhir. Allahumma Aamiin. Penulis menyadari
bahwa dalam makalah yang telah disusun ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih
jauh dari kata sempurna, seperti yang ada dibenak para pembaca. Oleh sebab itu, karena
Penulis hanya seorang manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan dosa karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. semata.

Namun Penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua
baik Penulis selaku penyusun maupun pembaca.

Cirebon, 02 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penelitian Pendidikan .............................................................. 3


2.2 Konsep Metode Penelitian Kuantitatif ........................................................ 6
2.3 Konsep Metode Penelitian Kualitatif ......................................................... 10
2.4 Konsep Metode Penelitian R & D .............................................................. 12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu yang berkaitan dengan berbagai metode penelitian (research


methodology) diawali dengan adanya hasrat ingin tahu manusia terhadap sesuatu, keinginan
untuk mencari solusi suatu masalah dan membantu kelancaran kegiatan kehidupan sehari-
hari, serta untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Jadi perkembangan metodologi
pengetahuan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. (Iwan Hermawan dikutip dari
Bambang Juanda (2009;2)).

Penelitian merupakan suatu bentuk kegiatan ilmiah untuk mendapatkan pengetahuan


atau kebenaran. Ada dua teori kebenaran pengetahuan, yaitu teori koherensi dan
korespondensi. Teori koherensi beranggapan bahwa suatu pernyataan dikatakan benar apabila
sesuai dan tidak bertentangan dengan pernyataan sebelumnya. Aturan yang dipakai adalah
logika berpikir atau berpikir logis.

Dalam perkembangannya, terdapat berragam pendekatan, jenis serta metode


penelitian sesuai dengan paradigma keilmuan serta realitas gejala yang hendak diungkap.
Untuk dapat memilih pendekatan dan/atau metode yang tepat, seseorang dituntut memahami
substansi keilmuan/bidang kajian dan metodologi penelitian. Hal ini tentu sangat dibutuhkan
oleh pengawas, yang dalam tugasnya selalu dihadapkan pada persoalan pendidikan baik pada
kawasan institusional maupun teknis operasional. Atas dasar inilah maka materi pendidikan
dan latihan ini penting untuk disampaikan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Penelitian Pendidikan?


2. Bagaimana Konsep Pendekataan Kuantitatif?
3. Bagaimana Konsep Pendekatan Kualitataif?
4. Bagaimana Konsep Pendekatan R & D?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian Penelitian Pendidikan


2. Untuk mengetahui pendekatan Kuantitatif
3. Untuk mengetahui pendekatan Kualitatif

1
4. Untuk mengetahui pendekatan R & D

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penelitian Pendidikan

A. Pengertian

Kerlinger (1990:17) mendefinisikan penelitian ilmiah sebagai penyelidikan sistematis,


terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena sosial yang dibimbing oleh teori dan
hipotesis tentang dugaan yang berhubungan dengan fenomena tersebut. Sementara Mc Millan
dan Schumacher (1989) dalam Wiesman (1991:7) mendefinisikan penelitian ilmiah sebagai
suatu proses sistematis pengumpulan dan penganalisaan informasi (data) untuk berbagai
tujuan.

Penelitian adalah art dan science guna mencari jawaban terhadap suatu permasalahan.
Karena seni dan ilmiah, maka penelitian akan memberikan ruang-ruang yang akan
mengakomodasi adanya perbedaan tentang apa yang dimaksud dengan penelitian. (Yoseph
(1977) dikutip oleh Sukardi (2009:3)).

Menurut Zainal Arifin (2004:4) penelitian pendidikan merupakan penelitian yang


memiliki karakteristik sebagai berikut:

1.) Dapat memecahkan masalah-masalah praktis pendidikan


2.) Memiliki tujuan dan manfaat yang jelas serta tepat sasaran
3.) Dilakukan dengan sengaja, hati-hati, cermat, dan teliti.
4.) Dapat diuji kebenarannya sehingga dapat diulang oleh peneliti lain
5.) Memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan dengan populasi dan sempel.
6.) Objektif dan rasional.
7.) Berlaku secara umum, efesien, konsisten (baik antara perencanaan mauupun
antara hasil penelitian)
8.) Tujuan penelitian koheren antara satu bagian dengan bagian yang lainnya.

Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian dapat diartikan sebagai
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Ada 4 kunci yang
perlu diperhatikan yaitu :

1.) Cara ilmiah, artinya kegiatan penelitian didasarkan pada ciri keilmuan yaitu
rasional, empiris, dan sistematis.

3
2.) Data empiris yang valid, adalah data yang diperoleh melalui penelitian.
3.) Tujuan, ssecara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat penemuan,
pembuktian, dan pengembangan.
4.) Sistematis, proses penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat
logis.
B. Tujuan Penelitian Pendidikan

Tujuan penelitian sangat erat hubungannya dengan jenis penelitian yang


dilakukannya. Tujuan penelitian dasar (penelitian murni) tentu saja berbeda dengan tujuan
penelitian tindakan, penelitian peneliaan, maupun penelitian assesment. Menurut Kartono
(1996:29) secara umum penelitian bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dam
membuktikan kebenaran suatu pengetahuan. Sedangkan secara spesifik, tujuan yang akan
dicapai dalam penelitian pendidikan antara lain :

a. Menemukan fakta baru dan menguji fakta lama tentang pendidikan.


b. Mengadakan analisis tentang urutan, internalisasi dan penjelasan tentang fakta
yang muncul dalam kerangka teoritis yang berhubungan dengan kependidikan.
c. Mengembangkan alat, konsep, dan teori ilmiah baru dalam bidang pendidikan
yang memberikan kemungkinan bagi studi tentang tingkah laku manusia dalam
situasi pendidikan yang valid dan reliable.
C. Manfaat Penelitian Pendidikan

Menurut Iwan Hermawan (2019) manfaat penelitian pendidikan antara lain:

a. Sebagai peta yang dapat mendeskripsikan mengenai keadaan pendidikan serta


mendeskripsikan tentang kemampuan sumber daya mengenai kemungkinan
hambatan yang bisa dihadapi.
b. Sebagai sarana diagnosis ketika mencari penyebab suatu kegagalan dan masalah
yang dihadapi pada saat pelaksanaan pendidikan agar bisa dicari penyelesaiannya.
c. Sebagai bahan dasar untuk menyusun suatu kebijakan, termasuk strategi dalam
pengembangan pendidikan.
d. Sebagai masukan yang dapat memebrikan gambaran mengenai kemampuan dalam
peralatan, pembiayaan, perbekalan, dan tenaga kerja yang dimiliki peran dalam
keberhasilan pendidikan.
D. Jenis-Jenis Metode Penelitian Pendidikan

4
Metode penelitian pendidikan adalah sebagai cara ilmiah untuk mendapat data yang
valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Menurut Sugiyono
(2010:7) penelitian dapat dikelompokkan kedalam beberapa jenis, yaitu:

1. Ditinjau dari segi bidangnya dibedakan menjadi penelitian akademis, profesional,


dan institusional.
2. Ditinjau dari segi tujuannya dibedakan menjadi penelitian murni dan terapan.
3. Ditinjau dari segi metodenya dibedakan menjadi penelitian survey, ex post facto,
eksperimen, naturalistik, policy research, development.
4. Ditinjau dari tingkat eksplanasinya dibedakan menjadi penelitian deskriptif,
komparatif, dan asosiatif.
5. Ditinjau dari segi waktunya dibedakan menjadi penelitian cross sectiional dan
longitudinal.

Pada dasarnya, tidak ada metode khusus dalam melakukan penelitian pendidikan,
karena yang membedakannya hanya pada ruang lingkup masalah yang disajikan sebagai
bahan penelitian. Namun juga, ada penelitian khusus yang hanya ada dalam ruang lingkup
pendidikan, yaitu penelitian tindakan kelas atau penelitian yang dilakukan oleh guru didalam
kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru,
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Penelitian tindakan kelas bertujuan (1)menentukan rumusan masalah atau isu-isu


sistematis, (2)merumuskan berbagai pertimbangan tentang situasi yang dihadapi secara tepat,
(3)merancang perancanaan untuk mengatasi masalah, dan (4) memperbaiki masalah-masalah
yang bersifat praktis.

Adapun jenis-jenis penelitian pendidikan dibagi menjadi 6 bagian, yaitu :

1. Penelitian Deskriptif
2. Penelitian Eksperimen
3. Penelitian Tindakan Kelas
4. Penelitian Kualitatif
5. Penelitian Kuantitatif
6. Research dan Development (R&D)

5
2.2 Pendekatan Kuantitatif

A. Pengertian Penelitian Kuantitatif

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang memandang


tingkah laku manusia dapat diramal dan objektif dan dapat diukur. Menurut Iwan Hermawan
dalam karangannya Penelitian Pendidikan (2019:16) penelitian kuantitatif adalah penelitian
ilmiah secara sistematis, terencana, dan terstruktur terhadap bagian-bagian dan fenomena
serta hubungan-hubungannya dengan jelas sejak awal hingga hasil akhir penelitian
berdasarkan pengumpulan data informasi yang berupa simbol angka atau bilangan. Pada
tahap kesimpulan, hasil penelitian ini umumnya akan disertai dengan gambar, tabel, grafis,
atau tampilan lainnya.

Sementara menurut wikipedia, penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang


sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta kausalitas hubungan-
hubungannya.Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-
model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
Adapun proses pengukuran merupakan bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif
karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan
ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.

Metode ini disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan
dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2010:13).
Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu eksakta maupun ilmu-ilmu
sosial humaniora. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek
dari ruang lingkup pendidikan.

B. Karakteristik Penelitian Kuantitatif

Avanti Vera Risti Pramudyani (2018:21) dalam karyanya menjelaskan tentang


karakteristik penelitian kuantitatif, diantaranya sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan terstruktur, formal, dan


spesifik dan memiliki rancangan operasional yang mendetail. Rancangan
penelitian berupa masalah, batasan, rumusan, manfaat, kajian pustaka, jenis
instrument, populasi dan sampel, teknik analisis data telah tersusun dengan
sangat jelas.

6
2. Data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif atau dapat dikuantitatifkan dengan
menghitung atau mengukur Peneliti sebelum turun ke lapangan harus
memastikan jenis data yang akan dikumpulkan telah jelas demikian juga
dengan responden. Sifat data kuantitatif dengan angka bukan gambar atau
kata-kata.
3. Penelitian ini bersifat momentum atau menggunakan selang waktu tertentu
atau waktu yang digunakan pendek. Waktu pengambilan data apabila
dilakukan untuk penelitian eksperimen maka waktu sebaiknya diukur kapan
saatnya mengambil data.
4. Penelitian ini memerlukan hipotesa atau pertanyaan penelitian yang perlu
dijawab dan sesuai dengan tujuan. Hipoteses adalah kebenaran sementara yang
perlu dibuktikan. Untuk melakukan pembuktian tersebut maka perlu
seprangkat data yang dapat menunjang dalam penyelidikan yang ilmiah.
Penyelidikan ilmiah yaitu berupa interview terstruktur, angket, atau skala.
5. Analisis data menggunakan statistik baik diferensial maupun inferensial
(generalisasi). Pembuktian dapat dilakukan dengan manual atau menggunakan
aplikasi SPSS.
6. Penelitian ini lebih menekankan pada produk daripada proses. Tujuan utama
penelitian kuantitatif adalah menguji sebuah teori maka proses tidak menjadi
point penting dalam penelitian.
7. Sampel penelitian yang digunakan: luas, random, akurat, dan representative.
Dalam melakukan analisis statistik diperlukan persyaratan tertentu salah
satunya adalah sampel yang diambil dari populasi.
8. Analisis data dilakukan secara deduktif. Analisis dilakukan dari umum ke
khusus karena ingin menguji teori.
9. Intrumen yang digunakan hendaknya valid dan reliable. Instrumen yang akan
digunakan sebaiknya dilakukan validasi oleh ahli dan diujicobakan sehingga
mengurangi adanya error.
C. Jenis Penelitian Kuantitatif

Sama halnya dengan penelitian kualitatif, dalam kuantitatif terdapat beberapa tipe
yang disesuaikan dengan tujuan dan cara mengambil data. Berikut ini tipe penelitian
kuantitatif (Avanti Vera Risti Pramudyani,2018:21) :

1. Penelitian Eksploratif

7
Penelitian eksploratif ditujukan kepada desain pengumpulan data yang
luas, disengaja, dan sistematis, yang dimaksudkan untuk memaksimalisasi
hasil temuan dari deskripsi berbasis generalisasi dan pemahaman langsung
pada wilayah kehidupan sosial dan psikologi). Tujuan dari penelitian
eksploratif adalah untuk memproduksi generalisasi yang diturunkan dari
proses induktif tentang grup, proses, aktivitas, atau situasi yang dipelajari
(Given; 2008: 327).
2. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode
penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomenafenomena yang
ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau.
3. Penelitian Korelasional
Gay dalam Sukardi (2008:166) menyatakan penelitian korelasi
merupakan salah satu bagian penelitian ex–post facto karena pada umumnya
peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang ada dan langsung mencari
adanya suatu hubungan dan tingkat hubungan variabel yang dinyatakan dalam
koefisien korelasi.
4. Kausal Komperatif
Menurut Kerlinger (dikutip Emzir, 2010:119) penelitian kausal
komparatif (causal comparative research) yang disebut juga penelitian ex post
facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis di mana peneliti tidak
mengendalikan variable bebas secara langsung karena keberadaan dari
variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak
dapat dimanipulasi.
5. Penelitian Tindakan
Menurut Arikunto (2002: 18), penelitian tindakan adalah penelitian
tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran, dan hasinya
langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan. Karakteristik
utama penelitian ini adalah partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan
anggota sasaran.
6. Penelitian Eksperimen
Sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan
(Sugiyono, 2006:80).

8
D. Jumlah Sampling Dalam Penelitian Kuantitatif

Dalam penelitian kualitatif tidak ada batasan dalam menentukan jumlah sample namun
ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

1. Probability sampling
Setiap unit populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil
sebagai sampel. Faktor pemilihan atau penunjukan sampel yang mana akan
diambil, yang semata-mata atas pertimbangan peneliti, disini dihindarkan.

a. Dalam probability sampling yg sering dilakukan penelitian adalah


menggunakan “Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling)”.

b. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang


sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi ini proses memilih sejumlah
sampel n dari populasi N yang dilakukan secara random.

c. Cara yang digunakan 1) Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan


dengan cara mengundi. 2) Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan
label "Random Numbers" yang prosedurnya. Misal N: 100 maka sample=
N/10% atau berapa yg dibutuhkan.

2. Non Probability sampling


Pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip
probability. Pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang diharapkan
hanya merupakan gambaran kasar tentana suatu keadaan. Cara ini
dipergunakan: Bila biaya sangat sedikit , hasilnya diminta segera, tidak
memerlukan ketepatan yanq tinggi, karena hanya sekedar gambaran umum
saja.
a. Dalam Non Probability sampling sering sekali menggunakan Sampel
Dengan Maksud (Purposive Samping).
b. Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya
saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota
sampel yang diambil.
c. Lebih sederhana yaitu peneliti menyusun kriteria tertentu dalam
menentukan sample.

9
2.3 Pendedakatan Kualitatif
A. Pengertian

Metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena popularitasnya belum


lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat post
positifisme, serta sebagai metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang
terpola), dan disebut metode interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan
interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan (Purwanto, 2010).

Metode penelitian kualitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian yang di


gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data menggunakan
instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian
naturalistik karena penelitianya di lakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting),
disebut juga metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan
untuk penelitian bidang antropologi budaya.

Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan metode


kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasanya sendiri dan berhubungan
dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya. Sedangkan menurut
Bogdan dan Taylor mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati.

Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih


menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada
melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka
menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara
kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan
berbeda dengan sifat dari masalah lainnya (Purwanto, 2010).

B. Penggunaan Metode Penelitian Kualitatif

Penggunaan penelitian kualitatif digunakan oleh seseorang yang ingin tahu suatu
masalah yang terjadi dengan cara “sangat mendalam”. Oleh sebab itu metode yang digunakan
wawancara mendalam, observasi lapangan, pengamatan, pencatatan.

10
Bahkan ada peneliti yang merasakan sendiri apa yang terjadi di lapangan dan
mengikuti informannya berada. Metode kualitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda
bila dibandingkan dengan metode kuantitatif. Berikut ini dijelaskan kapan metode kualitatif
digunakan

a) Bila masalah penelitian belum jelas, Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan
metode kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk ke obyek,
melakukan penjelajahan dengan grant tour questions, sehingga masalah akan
ditemukan dengan jelas.
b) Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa
dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan
dan tindakan orang mempunyai makna tertentu. Data untuk mencari makna dari
setiap perbuatan tersebut hanya cocok diteliti dengan metode kualitatif, dengan
teknik wawancara mendalam, dan observasi berperan serta, dan dokumentasi.
c) Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat
diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara
ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut.
Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.
d) Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti
dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam,
dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang
tersebut.
e) Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan untuk
mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui
lapangan (Sugiyono, 2010).

C. Ciri-Ciri Metode Penelitian Kualitatif


Metode penelitian kualitatif memliki ciri sebagai berikut :
a) Latar alami (Natural Setting) yaitu kontek alami secara menyeluruh (holistic)
dan tidak dapat disolasi atau dieliminasi sehingga terlepas dari konteksnya.
b) Instrumen manusia (human instrument) yang berarti merupakan instrumen
kunci (key instrumen) untuk menangka makna, interaksi nilai, nilai local yang
berbeda, yang mana hal ini tidak mungkin ditangkap oleh kuesioner.

11
c) Memanfaatkan pengetahuan tak terkatakan karena realitas diasumsikan
mempunyai nuansa ganda yang sulit dipahami tanpa mengekspresikan dengan
dengan yang tak terkatakan.
d) Data kualitatif untuk mengungkapkan realitas ganda, mengungkapkan
hubungan alami antara peneliti dan informan (Bungin, 2006)

D. Proses penelitian kualitatif

Pada tahap pertama disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand tour question.
Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan
ditanyakan. Mereka baru mengenal serba sepintas terhadap informasi yang diperolehnya.

Pada tahap ke dua disebut tahap reduksi/fokus. Pada tahap ini peneliti mereduksi
seagala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah
tertentu.

Pada tahap ke tiga adalah tahap selection. Pada tahap ini peneliti menguraikan fokus
yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Ibaratnya pohon, kalau fokus itu baru pada aspek
cabang, maka kalau pada tahap selection peneliti sudah mengurai sampai ranting, daun, dan
buahnya.

Setelah peneliti melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan informasi yang
diperoleh, maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkostruksikan data yang
diperoleh menjadi sesuatu bangunan pengetahuan, hipotesis, atau ilmu yang baru.

Pada tahap ke lima, peneliti mencandra kembali terhadap kesimpulan yang telah
dibuat. Apakah kesimpulan yang telah dibuat itu kredibel atau tidak. Jika kesimpulan telah
diyakini memiliki kredibilitas yang tinggi, maka pengumpulan data dinyatakan selesai
(Nurul, 2007 hal 89-91).

2.4 Penelitian R&D

A. Pengertian

Menurut Gay (1990) Penelitian Pengembangan adalah suatu usaha untuk


mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan sekolah, bukan untuk menguji
teori, sedangkan Borg and Gall (1983: 772) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai
berikut:

12
Educational Research and development (R&D) is a process used to develop and
validate educational products. The steps of this process are usually referred to as the R&D
cycle, which consists of studying research findings pertinent to the product to be developed,
developing the products based on these findings, field testing it in the setting where it will be
used eventually, and revising it to correct the deficiencies found in the filed-testing stage. In
more rigorous programs of R&D, this cycle is repeated until the field-test data indicate that
the product meets its behaviorally defined objectives.

(Penelitian Pendidikan dan Pengembangan (R&D) adalah proses yang digunakan


untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah dari proses ini
biasanya disebut sebagai siklus R&D, yang terdiri dari mempelajari temuan penelitian yang
berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan
temuan ini, bidang pengujian dalam pengaturan di mana ia akan digunakan akhirnya, dan
merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan
pengujian. Dalam program yang lebih ketat dari R&D, siklus ini diulang sampai bidang-data
uji menunjukkan bahwa produk tersebut memenuhi tujuan perilaku didefinisikan).

Seals dan Richey (1994) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai suatu


pengkajian sistematik terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi program, proses
dan produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan
efektivitas. Plomp (1999) menambahkan kriteria “dapat menunjukkan nilai tambah” selain
ketiga kriteria tersebut.

Van den Akker dan Plomp (1993) mendeskripsikan penelitian pengembangan


berdasarkan dua tujuan yakni:

a. Pengembangan prototipe produk.

b. Perumusan saran-saran metodologis untuk pendesainan dan evaluasi prototipe produk


tersebut. Richey dan Nelson (1996) membedakan penelitian pengembangan atas dua tipe
sebagai berikut.

Tipe pertama difokuskan pada pendesaianan dan evaluasi atas produk atau program
tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang proses pengembangan serta
mempelajari kondisi yang mendukung bagi implementasi program tersebut.

13
Tipe kedua dipusatkan pada pengkajian terhadap program pengembangan yang
dilakukan sebelumnya. Tujuan tipe kedua ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang
prosedur pendesainan dan evaluasi yang efektif. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan adalah suatu proses yang
digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan.=

B. Penelitian

Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re berarti kembali
dan search berarti mencari). Dengan demikian, research berarti mencari kembali.

Penelitian adalah proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan intensif. Karakter
formal dan intensif karena mereka terkait dengan aturan, urutan, maupun cara pnyajiannya
agar memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Intensif dengan
menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh
hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, memecahkan problem melalui hubungan sebab dan
akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama dan hasil yang sama.

Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pegujian yang dilakukan secara
teliti dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-
langkah tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk
menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Beberapa pakar lain memberikan
definisi penelitian sebagai berikut:

a. David H Penny. Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis
masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

b. Suprapto. Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang
dijalankan fakta –fakta atau prinsip-prisip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.

c. Sutrisno Hadi. Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk
menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

d. Mohammad Ali. Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui
penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu,
yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya(Parsons, 1946).

14
Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara pengamatan atau inkuiri dan mempunyai
tujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau proses penemuan, baik itu discovery
maupun invention. Discovery diartikan hasil temuan yang memang sebetulnya sudah ada,
sebagai contoh misalnya penemuan Benua Amerika adalah penemuan yang cocok untuk arti
discovery. Sedangkan invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang
betul-betul baru dengan dukungan fakta. Misalnya hasil kloning dari hewan yang sudah mati
dan dinyatakan punah, kemudian diteliti untuk menemukan jenis yang baru(Woody, 1927).

Dari beberapa pendapat tersebut jelas kiranya bahwa setiap orang pada prinsipnya
akan memberikan pengertian tentang penelitian berbeda-beda. Perbedaan tersebut biasanya
tergantung dengan beberapa faktor seperti di antaranya latar belakang pengetahuan seseorang
dan pengalaman yang dimiliki seseorang tersebut. Dapat disimpulkan bahwa penelitian tidak
lain adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan
metodologi misalnya observasi secara sistematis, dikontrol, dan mendasarkan pada teori yang
ada dan diperkuat dengan gejala yang ada (http://www.subliyanto.id).

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jenis Metode Penelitian kuantitatif banyak menggunakan hitungan, statistik, dan


tabel, dengan kaidah-kaidah tertentu. Penelitian kuantitatif ini menggunakan teknik
pengumpulan data dengan quesioner. Penelitian kuantitatif sering digunakan dalam berbagai
disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu sosial seperti biologi, fisika, kimia,
matematika, sosiologi, jurnalisme, ekonomi, dan lain sebagainya.

Metode penelitian ini berbeda dengan metode penelitian kualitatif karena


menggunakan hitungan-hitungan, sedangkan metode penelitian kualitatif menggunakan kata-
kata atau deskripsi. Sifat-sifat yang terdapat dalam Penelitian kuantitatif antara lain berisi
penghitungan besaran atau jumlah, pengukuran tingkat kejadian, pembuktian sesuatu,
prediksi suatu variabel berdasarkan variabel lain, tindakan atau eksperimen, dan pembuktian
suatu hipotesa. Penelitian yang digunakan untuk Penelitian Kuantitatif ini merupakan
penelitian yang sistematis terhadap fenomena-fenomena yang terjadi beserta hubungan-
hubungannya.

Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berfikir induktif. Dalam
penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi dan setting fenomenanya yang diteliti. Peneliti
diharapkan selalu memusatkan perhatian pada kenyataan atau kejadian dalam konteks yang
diteliti. Setiap kejadian merupakan sesuatu yang unik dan berbeda dengan yang lain karena
ada perbedaan konteks.

16
DAFTAR PUSTAKA

Alsa, Asmdi, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta kombinasinya dalam penelitian
psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003

Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media


Group, 2006

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, 2009, Jakarta: Penerbit Erlangga

Anik Ghufron. “pendekatan penelitian dan pengembangan (r&d) di bidang pendidikan dan
pembelajaran.” http://staff.uny.ac.id.

Avanti, Penelitian Pendidikan. 2018 (Yogyakarta : Penerbit Suryacahya)

Hermawan Iwan. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Mixed Methode. 2019
(Kuningan : Hidayatul Qur’an Kuningan)

17

Anda mungkin juga menyukai