Disusun Oleh:
Ayudea Putri Suwarno 203030218063
Candra Abadi Waruwu 203010218006
Evander Satria Bungsu 203030218066
Mariana 203030218057
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep, Ciri dan Tahap Penelitian”
ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada bapak Dr. Kondrad Sawang, M.Pd sebagai
dosen mata kuliah Penelitian Pendidikan yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan penyusun. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 8
B. Saran ..................................................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah pilar dalam masyarakat modern, menyediakan alat untuk
mengembangkan pemikiran kritis, pengambilan keputusan, dan kemampuan sosial.
Pendidikan membantu individu untuk mengamankan keterampilan yang diperlukan untuk
mengamankan pekerjaan atau menjadi pengusaha dalam teknologi baru. Di sinilah
penelitian pendidikan mengambil tempat penting dalam perbaikan keseluruhan sistem
pendidikan (pedagogi, program pembelajaran, investigasi, dll).
Penelitian pendidikan adalah spektrum yang melibatkan berbagai bidang
pengetahuan yang mencakup masalah yang berbeda dari sistem pembelajaran dan
memberikan berbagai perspektif untuk memecahkan masalah dan meningkatkan secara
umum.
Penelitian pendidikan mengumpulkan dan menganalisis secara sistematis
informasi tentang metode pendidikan untuk menjelaskannya dengan lebih baik. Ini harus
dilihat sebagai aktivitas kritis, refleksif, dan profesional yang mengadopsi metode ketat
untuk mengumpulkan data, menganalisisnya, dan memecahkan tantangan pendidikan
untuk membantu memajukan pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Penelitian Pendidikan
2. Bagaimanakah Rasionalisasi Perlunya Penelitian
3. Apa Ciri-ciri Penelitian
4. Bagaimana Tahapan Penelitian
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu penelitian pendidikan
2. Untuk mengetahui seberapa penting penelitian itu
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari penelitian, dan
4. Untuk mengetahui proses dari penelitian
1
BAB II
PEMBAHASAN
Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara dan proses penemuan melalui
pengamatan atau penyelidikan yang bertujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau
persoalan sebagaai suatu masalah yang diteliti. Kerlinger (1986) mengemukakan,
penelitian adalah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol,
empiris dan berdasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara. Hasil
penemuan tersebut baik berupa discovery atau invention.
2
maupun pendidik semakin dperlukan dari hasil-hasil penelitian dalam bidang pendidikan,
baik dari segi ilmu maupun prakteknya.
3
atau disertasi), dan hasil pengamatan di lapangan (di lingkungan keluarga,
sekolahkelas, dan lingkungan masyarakat).
Layak tidaknya masalah itu diteliti, pada umumnya ditinjau dari Kriteria:
a. Bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya proses dan hasil
pembelajaran.
b. Mengandung nilai-nilai keilmuan atau pengetahuan ilmiah.
c. Tersedianya data atau informasi di lapangan.
d. Datanya mudah diukur, diolah dan ditafsirkan.
e. Peneliti memiliki kemampuan untuk menelitinya.
C. Ciri-ciri Penelitian
1. Penelitian merupakan Proses yang Sistematik
Hal ini dapat dilihat dari keteraturan, keruntunan dan keterkaitan antara
komponen yang satu dengan yang lainnya. Keteraturan seperti dalam penemuan
masalah, penyusunan rancangan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan
penafsiran data.
2. Penelitian Bersifat Logis
Dalam penelitian dituntut prosedur pembuatan kesimpulan yang cermat. Untuk itu
diperlukan kemampuan logika yang memadai.
3. Penelitian Bersifat Empirik
Penelitian harus didasarkan kepada data (fenomena atau peristiwa) empirik, yang
dapat diamati (observeable).
4. Penelitian Bersifat Reduktif
Untuk mengambil generalisasi, dalam penelitian perlu dilakukan reduksi ciri-ciri
khusus dari fakta atau hal-hal yang bersifat individual menjadi yang bersifat umum.
Reduksi diartikan juga sebagai proses menterjemahkan kenyataan ke dalam konsep.
5. Penelitian Bersifat Replikatif (dapat diulangi) dan Transmitable (dapat
dialihkan)
Hasil penelitian, pada umumnya dicatat secara lengkap, baik masalah, prosedur,
maupun hasilnya. Oleh karena itu, penelitian dapat dikaji ulang, baik oleh peneliti
yang sama maupun oleh peneliti yang lain.
4
6. Penelitian Bersifat Objektif
Maksudnya adalah bahwa peneliti harus berusaha menghilangkan pengaruh
subjektif (prasangka, atau emosi pribadi) dalam mengambil kesimpulan atau
generalisasi.
D. Tahapan Penelitian
Penelitian merupakan suatu siklus. Setiap tahapan akan diikuti oleh tahapan lain
secara terus-menerus. Tahapan-tahapan penelitian itu adalah:
1. Identifikasi Masalah
2. Perumusan Masalah
3. Penelusuran Masalah
4. Rancangan Penelitian
5. Pengumpulan Data
6. Pengolahan Data
7. Penyimpulan Hasil
Tahapan ini hendaknya tidak dilihat sebagai lingkaran tertutup. Tetapi sebagai
suatu spiral yang semakin lama makin tinggi. Penyimpulan hasil suatu penelitian akan
merupakan masukan bagi proses penelitian lanjutan, dan seterusnya.
1. Identifikasi Masalah
Penelitian dimulai dari pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh seorang
peneliti. Untuk ini diperlukan adanya motivasi yang berupa rasa ingin tahu untuk
mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk melihat
dengan jelas tujuan dan sasaran penelitian, perlu diadakan identifikasi masalah dan
lingkungan masalah itu.
Masalah penelitian selanjutnya dipilih dengan kriteria, antara lain apakah
penelitian itu dapat memecahkan permasalahan, apakah penelitian itu dapat diteliti
dari taraf kemajuan pengetahuan, waktu, biaya maupun kemampuan peneliti sendiri,
dan lain-lain. Permasalahan yang besar biasanya dibagi menjadi beberapa sub-
masalah.
Substansi permasalahan diidentifikasikan dengan jelas dan konkrit. Pengertian-
pengertian yang terkandung didalamnya dirumuskan secara operasional. Sifat konkrit
dan jelas ini, memungkinkan pertanyaan-pertanyaan yang diteliti dapat dijawab
5
secara eksplit, yaitu apa, siapa, mengapa, bagaimana, bilamana, dan apa tujuan
penelitian. Dengan identifikasi yang jelas peneliti akan mengetahui variabel yang
akan diukur dan apakah ada alat-alat untuk mengukur variabel tersebut.
2. Perumusan Masalah
Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi, peneliti mulai
menyusun informasi mengenai masalah yang mau dijawab atau memadukan
pengetahuannya menjadi suatu perumusan. Untuk itu, diperlukan perumusan tujuan
penelitian yang jelas, yang mencakup pernyataan tentang mengapa penelitian
dilakukan, sasaran penelitian, maupun pikiran penggunaan dan dampak hasil
penelitian. Permasalahan yang masih samar-samar dan diragukan mulai dipertegas
dalam bentuk perumusan yang fungsional.
Verbalisasi gagasan-gagasan dapat dirumuskan agar orang lain dapat
memahaminya. Pandangan-pandangan teori diuraikan secara jelas, sehingga mudah
diteliti dan dapat dijadikan titik tolak peneliti. Perumusan masalah dapat dilakukan
dengan pembuatan model. Hipotesis merupakan salah satu bentuk konkrit dari
perumusan masalah. Dengan adanya hipotesis, pelaksanaan peneliti diarahkan untuk
membenarkan atau menolak hipotesis.
Pada umumnya hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menguraikan
hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan tak bebas gejala yang diteliti.
Hipotesis mempunyai peranan memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian,
dan memandu ke arah penyelesaian secara lebih efisien. Hipotesis yang baik akan
menghindarkan peneliti tanpa tujuan, dan pengumpulan data yang tidak relevan.
Tidak semua peneliti memerlukan hipotesis.
3. Penelusuran Masalah
Penelitian dimulai dengan penelusuran pustaka yang berhubungan dengan subyek
penelitian tersebut. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk
mengumpulkan informasi yang relevan untuk penelitian. Penelusuran pustaka dapat
menghindarkan duplikasi pelaksanaan penelitian. Dengan penelusuran pustaka dapat
diketahui penelitian yang pernah dilakukan dan dimana hal itu dilakukan.
6
4. Rancangan Penelitian
Rancamgan penelitian mengatur sistematika yang akan dilaksanakan dalam
penelitian. Memasuki langkah ini peneliti harus memahami berbagai metode dan
teknik peneliti. Metode dan teknik penelitian disusun menjadi rancangan penelitian.
Mutu keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan penelitian.
5. Pengumpulan Data
Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan penelitian yang telah
ditentukan. Data tersebut diperoleh dengan jalan pengamatan, percobaan atau
pengkuran gejala yang diteliti. Data yang dikumpulkan merupakan pernyataan fakta
mengenai obyek yang diteliti.
6. Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan diorganisasikan secara
sistematis serta dioalah secara logis menurut rancangan penelitian yang telah
ditetapkan. Pengolahan data diarahkan untuk meberi argumentasi atau penjelasan
mengenai tesis yang diajukan dalam penelitian, berdasarkan data atau fakta yang
diperoleh. Apabila ada hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk membenarkan
atau menolak hipotesis. Dari data yang sudah terolah kadang kala dapat dibentuk
hipotesis baru. Apabila ini terjadi maka siklus penelitian dapat dimulai lagi untuk
membuktikan hipotesis baru.
7. Penyimpulan Hasil
Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada data
yang dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian tergantung pada kemampuan peneliti
untuk menfasirkan secara logis data yang elah disusun secara sistematis menjadi
ikatan pengertian sebab-akibat obyek penelitian. Setiap kesimpulan dapat diuji
kembali validasinya dengan jalan meneliti jenis dan sifat data dan model yang
digunakan.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian Pendidikan adalah penelitian yang dilakukan dalam bidang pendidikan
yang menggunakan teori-teori dari berbagai disiplin ilmu sehingga sehingga di dalamnya
memuat berbagai teori, konsep, ciri dan tahapan penelitian. Tujuan dari penelitian ilmiah
adalah untuk menemukan, merevisi, atau menguji teori-teori ilmiah agar teori-teori itu
menjadi lebih andal. Tetapi penelitian ilmiah ini tidak hanya dilakukan untuk cabang-
cabang ilmu pengetahuan alamiah (natural sciences) namun berlaku untuk semua ilmu
lain termasuklah ilmu pendidikan.
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di
atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis
akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman
dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
8
DAFTAR PUSTAKA