Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENELITIAN PENGEMBANGAN
Dianjurkan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu : Inayatul Ummah, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 8
Putri Apriliani (2008107067)
Eva (2008107069)
Ghina Nursa’adah (2008107082)
Semester 5/ PGMI-C

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat, rahmat,
hidayah dan inayah-Nya. Penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Penelitian Pengembangan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
terstruktur mata kuliah Metodologi Penelitian.
Dalam pelaksanaan penyusunan makalah ini kami selaku Penulis menyadari
tidak lepas dari bimbingan ataupun dari semua pihak yang terkait. Oleh karena itu, kami
selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait sehingga
penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
Penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun. Penulis
berharap, makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Cirebon, 30 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

BAB I ................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 2

C. Tujuan....................................................................................................................... 2

BAB II .............................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3

A. Penelitian Pengembangan (Research & Development, R & D)............................... 3

B. Karakteristik Penelitian R&D dalam Bidang Pendidikan ........................................ 5

C. Langkah-langkah Penelitian R&D dalam Bidang Pendidikan ................................. 6

D. Model Penelitian Pengembangan (Research and Development, R&D) ................ 10

E. Tema Penelitian Pengembangan (Research and Development, R&D) Dalam


Penelitian Pendidikan.................................................................................................. 13

F. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian R&D .......................................................... 14

BAB III ........................................................................................................................... 16

PENUTUP ...................................................................................................................... 16

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 16

B. Saran ....................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya terdapat perbedaan esensial antara pendekatan kuantitatif dan
pendekatan kualitatif dalam penelitian. Pendekatan kualitatif memusatkan
perhatiannya pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-satuan
gejala yang ada dalam kehidupan sosial manusia, sedangkan pendekatan kuantitatif
memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu
dalam kehidupan manusia yang biasa dinamakan variabel. Pendekatan kuantitatif
hakekat hubungan antar variabel dianalisis dengan menggunakan teori yang obyektif
(pada umumnya menggunakan statistik), sedangkan dalam pendekatan kualitatif yang
dianalisis bukannya variabelvariabel, yang sebetulnya adalah gejala-gejala, tetapi
prinsipprinsip umum yang paling mendasar yang menjadi landasan perwujudan
satuan-satuan gejala tersebut, yang selanjutnya dianalisis dalam kaitannya dengan
prinsip-prinsip umum satuan-satuan gejala yang lain dan/atau seperangkat teori yang
berlaku. Oleh karena itu, sasaran kajian kuantitatif adalah gejala, sedangkan sasaran
kajian kualitatif adalah prinsip-prinsip umum perwujudan gejala-gejala.
Dengan demikian ungkapan banyak orang yang menyatakan bahwa penelitian
kualitatif lebih rendah tingkatannya dibanding penelitian kuantitatif jelas tidak benar.
Sering ditemui para peneliti yang “memaksanakan diri” menggunakan metoda
kuantitatif tanpa melihat esensi atau sasaran penelitian yang jelas. Hal tersebut
mungkin dikarenakan kurangnya pengertian mengenai pendekatan kualitatif dalam
penelitian, termasuk kekawatiran-kekawatiran terhadap obyektivitas atau validitas
penelitian kualitatif. Demikian pula sebaliknya (Silalahi, 2018).
Terdapat pendekatan penelitian yang berusaha menggabungkan kedua
pendekatan penelitian tersebut di atas yaitu metode penelitian dan pengembangan
(research and development). Metode penelitian dan pengembangan adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keektifan produk tersebut (Prasetyo, 2014)

1
Tulisan ini berusaha mengulas secara singkat metode penelitian dan
pengembangan (R&D) beserta tahapan-tahapan yang harus dilakukan dan model
yang dihasilkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Penelitian Pengembangan?
2. Apa saja Tahap-tahap Penelitian Pengembangan?
3. Apa Karakteristik Penelitian R&D dalam Bidang Pendidikan?
4. Apa Model Penelitian Pengembangan (Research and Development, R&D)?
5. Bagaimana contoh Tema Penelitian Pengembangan (Research and
Development, R&D) Dalam Penelitian Pendidikan?
6. Apa Kelebihan dan Kekurangan Penelitian R&D?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Penelitian Pengembangan.
2. Untuk mengetahui Karakteristik Penelitian R&D dalam Bidang Pendidikan.
3. Untuk mengetahui Langkah-langkah Penelitian R&D dalam Bidang
Pendidikan.
4. Untuk mengetahui Model Penelitian Pengembangan (Research and
Development, R&D).
5. Untuk mengetahui contoh Tema Penelitian Pengembangan (Research and
Development, R&D) Dalam Penelitian Pendidikan
6. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Penelitian R&D

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Penelitian Pengembangan (Research & Development, R & D)
Penelitian adalah upaya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan upaya
untuk mendapatkan temuan-temuan baru. Pengembangan penelitian dapat berupa
pengembangan ilmu yang telah ada sebelumnya. Temuan-temuan baru tersebut
dapat berupa pembuktian atau benar-benar menemukan pengetahuan-pengetahuan
baru. Jadi, penelitian adalah upaya yang digunakan untuk membuktikan,
mengembangkan, dan menemukan. Pembuktian adalah upaya untuk mengkroscek
kebenaran sebuah pengetahuan yang telah ada, misal membuktikan efektivitas
penerapan model pembelajaran Think Pair Shere. Pengembangan diartikan sebagai
proses untuk memperluas atau memperdalam pengetahuan yang telah ada, misal
mengembangkan media pembelajaran yang mampu meningkatkan perhatian siswa.
Adapun penemuan merupakan proses untuk menemukan pengetahuan-pengetahuan
baru, misal menemukan penyebab tergerusnya karakter peduli lingkungan siswa.
Salah satu bentuk dari penelitian adalah pengembangan, penelitian
pengembangan adalah memperluas atau memperdalam pengetahuan yang telah ada.
Penelitian pengembangan biasanya digunakan untuk mengembangkan atau
membuat suatu produk. Dalam penelitian pengembangan digunakan metode
penelitian research and development (R&D).
Research and Development (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan metode tersebut.
Dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan atau Research and
Development (R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan dan pembelajaran. Dari uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa Research and Development adalah metode penelitian yang bertujuan untuk
menghasilkan produk-produk tertentu serta menguji validitas dan keefektifan produk
tersebut dalam penerapannya. (Hanafi, 2017)

3
Menurut Sugiyono (Sri Haryati, 2012) berpendapat bahwa, metode
penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk tersebut. Untuk dapat
menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis
kebutuhan (digunakan metode survey atau kualitatif) dan untuk menguji
keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka
diperlukan penelitian untuk menguji keektifan produk tersebut (digunakan metode
eksperimen). Lebih lanjut Borg and Gall (dalam Sugiyono:2009:11) menyatakan
bahwa untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan produk
yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar (basic research).
Selanjutnya untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut,
digunakan eksperimen atau action research. Setelah produk teruji, maka dapat
diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut dinamakan
penelitian terapan (applied research). Penelitian dan pengembangan bertujuan
untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk.
Penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy
years). Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui
penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu
lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan.
Produk-produk pendidikan yang dihasilkan dapat berupa kurikulum yang
spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, media pendidikan,
buku ajar, modul, kompetensi tenaga kependidikan, sistem evaluasi, model uji
kompetensi, penataan ruang kelas untuk model pembelajar tertentu, model unit
produksi, model manajemen, sistem pembinaan pegawai, sistem penggajian dan
lain-lain.
Sukmadinata (Sri Haryati, 2012) mengemukakan penelitian dan
pengembangan merupakan pendekatan penelitian untuk menghasilkan produk baru
atau menyempurnakan produk yang telah ada. Produk yang dihasilkan bisa
berbentuk software, ataupun hardware seperti buku, modul, paket, program
pembelajaran ataupun alat bantu belajar. Penelitian dan pengembangan berbeda
dengan penelitian biasa yang hanya menghasilkan saran-saran bagi perbaikan,

4
penelitian dan pengembangan menghasilkan produk yang langsung bisa digunakan.
Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian R&D
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang
jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan.
Richey dan Nelson (Hanafi, 2017) membedakan penelitian
pengembangan atas dua tipe sebagai berikut.

1) Tipe pertama difokuskan pada pendesaianan dan evaluasi atas produk atau
program tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang proses
pengembangan serta mempelajari kondisi yang mendukung bagi implementasi
program tersebut.
2) Tipe kedua dipusatkan pada pengkajian terhadap program pengembangan yang
dilakukan sebelumnya. Tujuan tipe kedua ini adalah untuk memperoleh
gambaran tentang prosedur pendesainan dan evaluasi yang efektif

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan. Produk yang dihasilkan antara lain adalah bahan pelatihan untuk
guru, materi belajar, media, soal, dan sistem pengelolaan dalam pembelajaran.

B. Karakteristik Penelitian R&D dalam Bidang Pendidikan


Borg and Gall (Hanafi, 2017) menjelaskan bahwa ada empat ciri utama di
dalam penelitian R&D, yaitu:

1) Studying research findings pertinent to the product to be develop. Artinya,


melakukan studi atau penelitian awal (pendahuluan) guna mencari temuan-
temuan penelitian yang berhubungan dengan produk yang hendak
dikembangkan.
2) Developing the product base on this findings. Artinya, mengembangkan
produk berdasarkan pada hasil temuan penelitian awal (pendahuluan) itu.

5
3) Field testing it in the setting where it will be used eventually. Artinya,
dilakukan pengujian lapangan dalam setting atau situasi senyata mungkin di
mana produk tersebut nantinya akan dipakai.
4) Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage. Dapat
diartikan bahwa melakukan revisi guna memperbaiki kelemahan-kelemahan
yang ditemukan pada tahap-tahap pengujian lapangan .

Demikian pula menurut Wayan (Hanafi, 2017) ada empat karateristik


penelitian pengembangan, yaitu:

1) Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan
upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran sebagai
pertanggungjawaban profesional dan komitmennya terhadap pemerolehan
kualitas pembelajaran.
2) Pengembangan model, pendekatan, dan metode pembelajaran serta media
belajar yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.
3) Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan
uji coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang
dihasilkan bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Proses
pengembangan, validasi, dan uji coba lapangan tersebut seyogyanya
dideskripsikan secara jelas, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara
akademik.
4) Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media
pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara
sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas.

C. Langkah-langkah Penelitian R&D dalam Bidang Pendidikan


Secara ringkas langkah-langkah penelitian R&D menurut Sugiyono (Hanafi,
2017) dapat dijelaskan sebagai berikut.

6
a. Potensi dan Masalah
Penelitian selalu bermula dari adanya potensi atau masalah. Potensi
merupakan segala sesuatu yang jika didayagunakan akan mempunyai
nilai tambah. Masalah juga dapat diubah menjadi potensi, apabila
peneliti bisa mendayagunakan masalah tersebut. Masalah akan terjadi
bila ada penyimpangan, antara yang diharapkan dengan keadaan yang
terjadi. Masalah ini bisa diatasi melalui R&D yaitu dengan cara
menelitinya, sehingga bisa ditemukan suatu model, sistem atau pola
penanganan terpadu yang efektif yang bisa dipakai untuk mengatasi
masalah tersebut. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam suatu
penelitian haruslah ditunjukkan dengan data yang empirik. Data tentang
potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, akan tetapi bisa juga
berdasarkan laporan penelitian orang lain maupun dari dokumentasi
laporan kegiatan yang berasal dari perorangan atau instansi tertentu yang
masih up to date.
b. Mengumpulkan Informasi.
Sesudah potensi dan masalah bisa ditunjukkan secara faktual dan up to
date, langkah berikutnya adalah mengumpulkan berbagai informasi dan
studi literatur yang bisa dipakai sebagai bahan guna merencanakan
membuat produk tertentu yang diharapkan bisa mengatasi masalah
tersebut. Studi ini ditujukan guna menemukan konsep-konsep maupun
landasan-landasan teoretis yang bisa memperkuat suatu produk,

7
khususnya yang berhubungan dengan produk pendidikan, misal produk
yang berbentuk program, model, sistem, software, pendekatan, dan
sebagainya. Di lain pihak melalui studi literatur ini akan mengkaji ruang
lingkup suatu produk, keluasan penggunaan, kondisi-kondisi pendukung
supaya produk bisa dipakai atau diimplementasikan secara optimal, serta
keterbatasan dan keunggulannya. Studi literatur juga dibutuhkan guna
mengetahui langkah -langkah yang paling tepat dalam mengembangkan
produk tersebut.
c. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dari suatu penelitian R&D ini ada banyak sekali
jenisnya. Untuk menghasilkan sistem kerja baru, maka haruslah dibuat
rancangan kerja baru berdasarkan penilaian terhadap sistem kerja lama,
sehingga bisa ditemukan kelemahan-kelemahan terhadap sistem tersebut.
Di samping itu, perlu dilakukan penelitian terhadap unit lain yang
dipandang sistem kerjanya baik. Selain itu, harus dilakukan pengkajian
terhadap referensi mutakhir yang berkaitan dengan sistem kerja yang
modern beserta indikator sistem kerja yang bagus. Hasil akhir dari
kegiatan ini biasanya berupa desain produk baru yang telah lengkap
dengan spesifikasinya. Desain ini masih bersifat hipotetik, karena
efektivitasnya masih belum terbukti, dan baru bisa diketahui setelah
melewati pengujian-pengujian. Desain produk haruslah diwujudkan ke
dalam bentuk gambar atau bagan, sehingga bisa dipakai sebagai
pegangan guna menilai dan membuatnya, serta akan memudahkan pihak
lain untuk lebih memahaminya.
d. Validasi Desain
Validasi desain adalah suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk
menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara
rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara
rasional, karena validasi pada tahap ini masih bersifat penilaian
berdasarkan pemikiran rasional, belum berdasarkan pada fakta lapangan.
Validasi produk bisa dijalankan dengan cara menghadirkan beberapa

8
tenaga ahli atau pakar yang sudah berpengalaman memberikan penilaian
terhadap produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta
untuk memberikan nilai desain baru tersebut, sehingga langkah
selanjutnya bisa diketahui kekuatan dan kelemahannya. Validasi desain
bisa dijalankan pada sebuah forum diskusi. Sebelum berdiskusi, peneliti
mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan desain tersebut,
beserta dengan keunggulannya.
e. Perbaikan Desain
Sesudah desain produk jadi, divalidasi melalui diskusi bersama para
pakar dan para ahli lainnya. Maka akan bisa diketahui kelemahan-
kelemahannya. Kelemahan tersebut kemudian dicoba untuk dikurangi
dengan jalan memperbaiki desain tersebut. Yang bertugas memperbaiki
desain adalah peneliti yang akan menghasilkan produk tersebut.
f. Uji coba Produk
Desain produk yang sudah dibuat tidak dapat langsung diujicobakan
terlebih dahulu. Akan tetapi, haruslah dibuat terlebih dahulu hingga
menghasilkan produk, dan produk itulah yang diujicobakan. Pengujian
bisa dilaksankan melalui ekperimen, yaitu membandingkan efektivitas
dan efesiensi sistem kerja yang lama dengan sistem kerja yang baru.
g. Revisi Produk
Pengujian produk terhadap sampel yang terbatas tersebut dapat
menunjukkan bahwa kinerja sistem kerja baru ternyata yang lebih baik
bila dibandingkan dengan sistem yang lama. Perbedaan yang sangat
signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut bisa diterapkan atau
diberlakukan.
h. Uji coba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk yang dihasilkan sukses, dan mungkin
ada revisi yang tidak begitu penting, maka langkah berikutnya yaitu
produk yang berupa sistem kerja baru tersebut diberlakukan atau
diterapkan pada kondisi nyata untuk ruang lingkup yang luas. Dalam
pengoperasian sistem kerja baru tersebut, tetap harus dinilai hambatan

9
atau kekurangan yang muncul guna dilakukan perbaikan yang lebih
lanjut.
i. Revisi Produk
Revisi produk ini dilaksanakan, bila dalam perbaikan pada yang kondisi
nyata terdapat kelebihan dan kekurangan. Dalam uji pemakaian produk,
sebaiknya pembuat produk selaku peneliti selalu mengevaluasi
bagaimana kinerja dari produknya dalam hal ini yaitu sistem kerja.
j. Pembuatan Produk Masal
Pada tahap pembuatan produk masal ini dilaksanakan bila produk yang
telah diujicobakan dinyatakan efektif serta layak untuk diproduksi secara
masal. Sebagai contoh pembuatan mesin yang dapat mengubah sampah
menjadi bahan yang bermanfaat, hendak diproduksi masal bila
berdasarkan studi kelayakan baik dari aspek ekonomi, teknologi, dan
lingkungan memenuhi. Jadi, untuk memproduksi suatu produk,
pengusaha dan peneliti harus saling bekerja sama.

D. Model Penelitian Pengembangan (Research and Development, R&D)

Menurut (Borg & Gall, 1983) model pengembangan ini menggunakan alur air
terjun (waterfall) pada tahap pengembangannya. Model pengembangan Borg dan Gall
ini memiliki tahap-tahap yang relatif panjang karena terdapat 10 langkah pelaksanaan:
(1) penelitian dan pengumpulan data (research and information colleting), (2)
perencanaan (planning), (3) pengembangan draft produk (develop preliminary form of
product), (4) uji coba lapangan (preliminary field testing), (5) penyempurnaan produk
awal (main product revision), (6) uji coba lapangan (main field testing), (7)
menyempurnakan produk hasil uji lapangan (operational product revision), (8) uji
pelaksanaan lapangan (operasional field testing), (9) penyempurnaan produk akhir
(final product revision), dan (10) diseminasi dan implementasi (disemination and
implementation) (Albet Maydiantoro, 2019)

10
Langkah tersebut ditunjukkan pada bagan berikut:

Tahap yang dilaksanakan pada pengembangan penelitian ini secara rinci sebagai
berikut.

1) Research and information collecting (penelitian dan pengumpulan data melalui


survei), termasuk dalam langkah ini antara lain studi literatur yang berkaitan
dengan permasalahan yang dikaji, dan persiapan untuk merumuskan kerangka
kerja penelitian.
2) Planning (perencanaan), termasuk dalam langkah ini merumuskan kecakapan
dan keahlian yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang
akan dicapai pada setiap tahapan, dan jika mungkin/diperlukan melaksanakan
studi kelayakan secara terbatas
3) Develop preliminary form of product (pengembangan bentuk permulaan dari
produk), yaitu mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan
dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan komponen
pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan evaluasi
terhadap kelayakan alat-alat pendukung
4) Preliminary field testing (ujicoba awal lapangan), yaitu melakukan uji coba
lapangan awal dalam skala terbatas. Dengan melibatkan subjek sebanyak 6 – 12
subjek. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan
dengan cara wawancara, observasi atau angket
5) Main product revision (revisi produk), yaitu melakukan perbaikan terhadap
produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil uji coba awal. Perbaikan ini

11
sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang
ditunjukkan dalam uji coba terbatas, sehingga diperoleh draft produk (model)
utama yang siap diujicobakan lebih luas
6) Main field testing (uji coba lapangan), uji coba utama yang melibatkan
seluruh peserta didik
7) Operational product revision (revisi produk operasional), yaitu melakukan
perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga
produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional
yang siap divalidasi
8) Operational field testing (uji coba lapangan operasional), yaitu langkah uji
validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan
9) Final product revision (revisi produk akhir), yaitu melakukan perbaikan
akhir terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir
(final)
10) Dissemination and implementation, yaitu langkah menyebarluaskan produk/model
yang dikembangkan dan menerapkannya di lapangan.
Model pengembangan Borg dan Gall ini memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan dari model ini yaitu mampu menghasilkan suatu produk dengan nilai
validasi yang tinggi dan mendorong proses inovasi produk yang tiada henti,
sedangkan untuk kelemahan dari model ini yaitu memerlukan waktu yang relatif
panjang, karena prosedur realtif kompleks dan memerlukan sumber dana yang
cukup besa

12
E. Tema Penelitian Pengembangan (Research and Development, R&D) Dalam
Penelitian Pendidikan
Pada suatu penelitian pengembangan, yang sering menjadi masalah adalah
menemukan masalah yang dapat diteliti. Terkait dengan tema penelitian
pengembangan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa pendidikan matematika dapat
dikaitkan dengan tugas mahasiswa sebagai agen perubahan yang nantinya akan
menjadi pendidik dan peneliti di masa mendatang. Produk baik berupa model atau
sistem atau software dan lain-lain dapat dikembangkan lebih lanjut dan dapat
dijadikan bahan untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Berikut contoh-contoh
tema penelitian pengembangan yang dapat dilakukan.
• Pengembangan Media untuk Pembelajaran Matematika Berbasis Android
• Pengembangan Game Online Berbasis Pemecahan Masalah Matematika
• Pengembangan Komik Siswa SD untuk Pembelajaran Matematika
• Pengembangan Sistem Bank Soal Daerah dalam Otonomi Daerah dan
Desentralisasi
• Pengembangan Sofware Penulisan Rapor dalam K13
• Pengembangan Bahan Ajar untuk Siswa Berkebutuhan Khusus
• Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Problem Based
Learning berorientasi pada HOTS
• Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis PjBL untuk
meningkatkan ....
• Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbasis 5M pada pembelajaran
agama
• Pengembangan Bahan Ajar untuk Siswa Berkebutuhan Khusus
Metode penelitian dan pengembangan telah banyak digunakan pada bidang-
bidang ilmu alam dan teknik. Hampir semua produk teknologi, seperti alat-alat
elektronik, kendaraan bermotor, pesawat terbang, senjata, obat-obatan, alat-alat
kedokteran, bangunan gedung bertingkat dan alat-alat rumah tangga yang modern
diproduk dan dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Namun demikian
metode penelitian bisa juga digunakan dalam bidang ilmu-ilmu sosial seperti

13
psikologi, sosiologi, manajemen dan pendidikan (Sri Haryati, 2012). Berikut
diberikan beberapa contoh judul penelitian pendidikan yang menggunakan R & D.
Judul harus mencerminkan produk yang akan dihasilkan.
• Pengembangan Bahan Ajar Sains Bilingual Berbasis Web dengan Portal
Elearning Moodle untuk Siswa SMP SBI.
• Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Web pada Mata Pelajaran
Fisika Sekolah Menengah Pertama.
• Pengembangan Pembelajaran Biologi Berbasis Internet di SMA.
• Pengembangan Bahan Fasilitasi Pemberdayaan Kelompok Kerja Guru
SD pada Mata Pelajaran Matematika Berbasis Open-Ended.
• Pengembangan Model Manajemen Pelatihan Program Pendidikan
Kecakapan Hidup Berbasis Kewirausahaan Potensi Keunggulan Lokal
dalam Rangka Rintisan Desa Vokasi.
• Pengembangan Model Manajemen Kurikulum Pembelajaran Berbasis
Masalah.
• Pengembangan Model Pembelajaran Program Produktif SMK.
• Pengembangan Model Penghitungan Biaya Operasional Satuan
Pendidikan (BOSP) di Pendidikan Dasar.

F. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian R&D


Terdapat beberapa macam kelebihan dari penelitian R&D yang bisa didapatkan,
yaitu sebagai berikut:

1. Mampu Memberikan Produk yang Memiliki Validasi Tingkat Tinggi Kelebihan


pertama dari adanya penelitian R&D ini adalah dapat memberikan hasil produk
yang memiliki nilai validitas tinggi . Dengan begitu , semuanya akan dapat
Anda peroleh dengan sangat bagus dan tepat . Ini karena produk satu ini
didapatkan dengan melewati berbagai pengujian di lapangan . Bahkan termasuk
uji validasi yang harus dilakukan oleh para ahli yang menguasai bidang satu ini .
Tentu saja semua hal itu akan sangat diperlukan. Terutama untuk dapat
memperbaiki hasil dari produk - produk yang ada dalam penelitian R&D
tersebut.

14
2. Memberikan Dorongan untuk Pemberian Inovasi Baru Selanjutnya yakni
memberikan berbagai macam dorongan untuk dapat menciptakan banyak inovasi
baru . Menghasilkan model terbaru yang tetap memiliki nilai penjualan tinggi
akan sangat menguntungkan. Bahkan hal seperti inilah yang memang sangat
dibutuhkan . Untuk itu diperlukan banyak inovasi dan pengembangan
pengembangan ide . Supaya semuanya bisa menjadi lebih baik lagi , hal ini tentu
saja akan dapat lebih cepat membuat Anda bisa melakukan lebih banyak
pengembangan baru yang lebih kreatif dan juga inovatif.
Selain kelebihan, terdapat juga beberapa kelemahan dari penelitian R&D,
berikut adalah beberapa macam kekurangan dari penelitian r & d ini .
1. Pengembangan Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam melakukan sebuah
penelitian , tentu tidak dapat langsung sekali saja Semuanya membutuhkan
waktu dan uga proses yang cukup lama . Ini berguna untuk dapat meningkatkan
kualitas dan mutu dari apa yang dilakukan . Sebuah penelitian dilakukan dengan
tujuan untuk dapat memperoleh berbagai macam hal baru . Dari penelitian itu
muncul banyak hal yang bisa saja baru muncul saat itu . Untuk itu diperlukan
waktu yang cukup lama untuk melakukan tahapan uji cobanya terlebih dahulu
2. Penelitian R&D Tidak dapat digeneralisasikan Sebuah penelitian R&D tidak
bisa dilakukan generalisasi. Dengan begitu, jenisnya yang dihasilkan juga hanya
satu saja . Semuanya tidak dapat dikembangkan kembali. Hanya perlu untuk
menunggu saja dengan tenang dan tetap melakukan semuanya seperti biasanya .
Setiap penelitian R&D yang dilakukan pasti akan memunculkan perubahan .
Perubahan tersebut akan sangat berpengaruh, bahkan tidak akan ada hal yang
bisa merusaknya.

15
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan. Produk yang dihasilkan antara lain adalah bahan pelatihan untuk guru,
materi belajar, media, soal, dan sistem pengelolaan dalam pembelajaran. Dapat
dicermati bahwa dalam proses pengembangan model dengan metode R&D
merupakan proses panjang yang harus dilakukan oleh seorang peneliti.
Disamping itu dalam implementasinya peneliti dituntut untuk lebih cermat
dalam mengidentifikasi berbagai kebutuhan, permasalahan dan tantangan yang
dihadapi oleh warga belajar sehingga model yang dikembangkan lebih tepat sasaran.
Syarat utama menjadi seorang pengembang model adalah selalu membaca literatur-
literatur terkini tentang perkembangan praktik pembelajaran. Keinginan yang kuat
untuk memperbaiki praktik kependidikan di masyarakat merupakan modal utama
bagi seorang pendidik dalam mengembangkan model pendidikan.

B. Saran
Dalam penulisan makalah dan hasil observasi diatas tentunya masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan, Untuk itu kritik dan saran
pembaca sekalian sangat saya harapkan demi perbaikan dan evaluasi dari apa yang
kami usahakan. Harapan kami semoga laporan observasi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca .

16
DAFTAR PUSTAKA

Albet Maydiantoro. (2019). Model-Model Penelitian Pengembangan (Research and


Development). Jurnal Metode Penelitian, 10, 1–8.

Hanafi. (2017). Konsep Penelitian R&D Dalam Bidang Pendidikan. Jurnal Kajian
Keislaman, 4(2), 129–150. http://www.aftanalisis.com

Prasetyo, I. (2014). Teknik Analisis Data Dalam Research and Development. UNY:
Fakultas Ilmu Pendidikan, 6, 11.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310875/pengabdian/teknik-analisis-data-
dalam-research-and-development.pdf

Silalahi, A. (2018). Development Research (Penelitian Pengembangan) dan Research &


Development (Penelitian & Pengembangan) Dalam Bidang
Pendidikan/Pembelajaran. Research Gate, July, 1–13.
https://doi.org/10.13140/RG.2.2.13429.88803/1

Sri Haryati. (2012). ( R & D ) Sebagai Salah Satu Model Penelitian Dalam Bidang
Pendidikan. Academia, 37(1), 13.

17

Anda mungkin juga menyukai