MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif dalam
Pendidikan yang diampu oleh Prof. Dr. Hj. Mimien Henie Irawati Al Muhdar, M. Si.
Disusun oleh:
Kelompok 3/Offering C
Alfany Abied Maulana Satmaka (220341813937)
M. Ferli Ardian (220341803049)
Muhammad Solehuddin (220341802496)
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Memahami
Hakikat dan Penerapan Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Pengembangan” guna
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Landasan dan Problematika Pendidikan Sains Biologi
yang diampu oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Mimien Henie Irawati Al Muhdar, M. Si.
Kami ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk mengkaji terkait Memahami Hakikat dan Penerapan
Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Pengembangan, sehingga kami memiliki wawasan dan
pengetahuan baru yang dapat dijadikan bekal untuk menjadi seorang guru diwaktu yang akan
datang.
Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman
pembaca. Kami sadar makalah ini masih banyak kekurangan. Kritik dan saran sangat kami
butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
COVER DEPAN......................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Penelitian Pengembangan...........................................................3
B. Tujuan Penelitian Pengembangan.................................................................4
C. Karakteristik Penelitian Pengembangan.......................................................5
D. Model dalam Penelitian Pengembangan.......................................................7
E. Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Pengembangan.....................15
F. Teknik Analisis data dalam Penelitian Pengembangan..............................16
G. Pengajuan Hasil Penelitian Pengembangan................................................16
BAB III PENUTUP...............................................................................................18
A. Kesimpulan.................................................................................................18
B. Saran............................................................................................................19
DAFTAR RUJUKAN...........................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan paradigma perguruan tinggi dalam rangka menjawab kebutuhan
tenaga kerja profesional yang dilandasi kemampuan akademik serta pengalaman
dalam bidang keterampilan tertentu serta sikap positip terhadap profesi yang di
embannya merupakan kebutuhan semua pihak. Pemerintah, sector swasta, industri dan
masyarakat pada umumnya, mempunyai harapan yang sama terhadap output dari
setiap jenjang pendidikan. Mulai dari pendidikan dasar, menengah, sampai perguruan
tinggi, diharapkan dapat menghasilkan individu-individu tidak hanya memiliki
pengetahuan tetapi juga harus dapat mengiplementasikannya dalam kehidupan sehari-
hari, paling tidak memberikan kebermaknaan bagi dirinya sendiri.
Persoalan selanjutnya adalah, bila kita lihat pada kenyataan di lapangan
sebagian besar harapan tersebut belum tercermin dari setiap output jenjang pendidikan
yang ada. Lantas pertanyaannya adalah, apa yang salah dengan sistem pembelajaran di
sekolah, di perguruan tinggi, sampai kepada institusi-institusi pendidikan lainnya.
Ironisnya perguruan tinggi, khususnya yang menyelenggarakan pendidikan untuk
menghasilkan tenaga keguruan dan kependidikan mulai dari S1, S2 sampai S3 tidaklah
sedikit jumlahnya. Lantas muncul pertanyaan berikutnya, apa yang salah dengan
dengan hasil-hasil peneltian yang dilakukan, sehingga tidak dapat melakukan
perubahan terhadap pola-pola pembelajaran yang ada. Bahkan untuk mencoba
menggunakan hasil-hasil penelitiannya sendiripun, si peneliti tidak memiliki
keberanian, karena ia tidak yakin dengan apa yang dilakukannya. Meskipun penelitian
yang dilakukannya itu sudah mengikuti prosedur dan persyaratanpersyaratan
penelitian yang berlaku di perguruan tingginya bahkan yang berlaku secara universal.
Namun pada hakikatnya, suatu penelitian dan pengembangan dilakukan untuk
menjembatani atau memutus kesenjangan antara penelitian dasar dan terapan.
Terkadang seorang peneliti melakukan sebuah penelitian dengan pendekatan
penelitian “tradisioanal” (misalnya penelitian survey, korelasi, eksperimen) dengan
1
focus penelitian hannya mendeskripsikan tentang pengetahuan, jarang memberikan
deskripsi yang berguna bagi pemecahan masalah rancangan dan desain dalam
pembelajaran atau pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam materi ini ialah.
1. Apa pengertian Penelitian Pengembangan?
2. Apa Tujuan Penelitian Pengembangan?
3. Bagaimana Karakteristik Penelitian Pengembangan?
4. Bagaimana Model dalam Penelitian Pengembangan?
5. Bagaimana Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Pengembangan?
6. Bagaimana Teknik Analisis Data dalam Penelitian Pengembangan?
7. Bagaimana Pengajuan Hasil Penelitian Pengembangan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan materi ini ialah untuk.
1. Untuk Mengetahui pengertian penelitian pengembangan.
2. Untuk Mengetahui Tujuan Penelitian Pengembangan
3. Untuk Mengetahui Karakteristik Penelitian Pengembangan
4. Untuk Mengetahui Model dalam Penelitian Pengembangan
5. Untuk Mengetahui Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Pengembangan
6. Untuk Mengetahui Teknik Analisis Data dalam Penelitian Pengembangan
7. Untuk Mengetahui Pengajuan Hasil Penelitian Pengembangan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penelitian Pengembangan
3
(software). Produk yang dihasilkan (dalam dunia pendidikan) dapat berupa model
pembelajaran, multimedia pembelajaran atau perangkat pembelajaran, seperti RPP,
buku, LKS, soal-soal dll atau bisa juga penerapan teori pembelajaran dengan
menggabungkan pengembangan perangkat pembelajaran. Jika penelitian dan
pengembangan bertujuan menghasilkan produk maka sangat jelas produk ini adalah
objek yang diteliti pada proses awal penelitian sampai akhir, sedangkan jika dilakukan
uji coba dalam kelas peserta didik, maka peserta didik adalah subjek penelitian
(pelaku).
Di sinilah letak perbedaan antara penelitian eksperimental dan pengembangan.
Apabila penelitian pengembangan bukan untuk menguji teori, maka penelitian
eksperimen dimaksudkan untuk menguji teori. Dalam implementasinya, penelitian
pengembangan berangkat dari permasalahan pembelajaran di kelas yang
membutuhkan sentuhan inovasi baik berupa produk perangkat lunak maupun keras
sebagai solusi alternatif. Oleh karena itu, tujuan penelitian pengembangan pada
dasarnya adalah untuk menghasilkan produk kreatif- inovatif untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan menghasilkan produk kreatif-inovatif untuk memecahkan
permasalahan pembelajaran. Sependapat dengan hal ini, Richey dan Klien
menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan perpaduan desain penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Cara kerja penelitian ini tidak hanya tergantung pada
problema dan pertanyaan penelitian, melainkan lebih terkait dengan produk dan alat
yang dihasilkan.
4
3. Menguji satu atau lebih teori yang mendasari lahirnya suatu produk, apakah teori
tersebut efektif berarti produknya efektif, ataukah teorinya sudah tidak relevan pada
era sekarang terbukti produknya tidak efektif, bahkan mungkin teorinya perlu
dikolaboraikan dengan teori lain bila produknya dirancang secara multidisiplin.
5
yang dihasilkan dipergunakan untuk memecahkan masalah yang serumpun.
6
kebutuhan yang relevan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh guru di
kelas. Dengan ungkapan lain, spesifikasi produk yang dihasilkan didasarkan pada
permasalahan dan kebutuhan yang relevan sebagai solusi untuk memecahkan
permasalahan tersebut.
5. Kebermanfaatan produk untuk perbaikan
Kemanfaatan produk untuk perbaikan atau untuk peningkatan kualitas
pembelajaran baik dari aspek proses maupun hasil merupakan esensi dari penelitian
pengembangan. Apa arti sebuah produk apabila tidak dapat dimanfaatkan secara
efektif dan efisien untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, azas
kemanfaatan produk tidak hanya didasarkan pada seberapa besar biaya yang
dibutuhkan untuk pengembangan produk, melainkan seberapa besar produk tersebut
memiliki daya guna untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
7
Tahap yang dilaksanakan pada pengembangan penelitian ini secara rinci sebagai
berikut.
1) Research and information collecting (penelitian dan pengumpulan data melalui
survei), termasuk dalam langkah ini antara lain studi literatur yang berkaitan dengan
permasalahan yang dikaji, dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja
penelitian
2) Planning (perencanaan), termasuk dalam langkah ini merumuskan kecakapan dan
keahlian yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai
pada setiap tahapan, dan jika mungkin/diperlukan melaksanakan studi kelayakan
secara terbatas
3) Develop preliminary form of product (pengembangan bentuk permulaan dari produk),
yaitu mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan.
Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan komponen pendukung, menyiapkan
pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap kelayakan alat-alat
pendukung
4) Preliminary field testing (ujicoba awal lapangan), yaitu melakukan uji coba lapangan
awal dalam skala terbatas. Dengan melibatkan subjek sebanyak 6 – 12 subjek. Pada
langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara,
observasi atau angket
8
5) Main product revision (revisi produk), yaitu melakukan perbaikan terhadap produk
awal yang dihasilkan berdasarkan hasil uji coba awal. Perbaikan ini sangat mungkin
dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam uji coba
terbatas, sehingga diperoleh draft produk (model) utama yang siap diujicobakan lebih
luas
6) Main field testing (uji coba lapangan), uji coba utama yang melibatkan seluruh
peserta didik
7) Operational product revision (revisi produk operasional), yaitu melakukan
perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga produk yang
dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi
8) Operational field testing (uji coba lapangan operasional), yaitu langkah uji validasi
terhadap model operasional yang telah dihasilkan
9) Final product revision (revisi produk akhir), yaitu melakukan perbaikan akhir
terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir (final)
10) Dissemination and implementation, yaitu langkah menyebarluaskan produk/model
yang dikembangkan dan menerapkannya di lapangan.
Model pengembangan Borg dan Gall ini memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan dari model ini yaitu mampu menghasilkan suatu produk dengan nilai
validasi yang tinggi dan mendorong proses inovasi produk yang tiada henti,
sedangkan untuk kelemahan dari model ini yaitu memerlukan waktu yang relatif
panjang, karena prosedur realtif kompleks dan memerlukan sumber dana yang cukup
besar.
2. Model Pengembangan 4D
Menurut (Thiagarajan, 1974) terdiri dari empat tahap pengembangan. Tahap
pertama Define atau sering disebut sebagai tahap analisis kebutuhan, tahap kedua
adalah Design yaitu menyiapkan kerangka konseptual model dan perangkat
pembelajaran, lalu tahap ketiga Develop, yaitu tahap pengembangan melibatkan uji
validasi atau menilai kelayakan media, dan terakhir adalah tahap Disseminate, yaitu
implementasi pada sasaran sesungguhnya yaitu subjek penelitian.
9
Adapun rincian tahapan pengembangan sebagai berikut:
1) Tahap Define (Pendefinisian)
Tahap awal dalam model 4D ialah pendefinisian terkait sayarat pengembangan.
Sederhananya, pada tahap ini adalah tahap analisis kebutuhan. Dalam pengembangan
produk pengembang perlu mengacu kepada syarat pengembangan, manganalisa dan
mengumpulkan informasi sejauh mana pengembangan perlu dilakukan.
Tahap pendefinisian atau analisa kebutuhan dapat dilakukan melalui analisa
terhadap penelitian terdahulu dan studi literatur. (Thiagarajan, 1974) menyebut ada
lima kegiatan yang bisa dilakukan pada tahap define, yakni meliputi:
a) Front-end Analysis (Analisa Awal)
Analisa awal dilakukan untuk mengidentifikasi dan menentukan dasar
permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran sehingga melatarbelakangi
perlunya pengembangan. Dengan melakukan analisis awal peneliti/pengembang
memperoleh gambaran fakta dan alternatif penyelesaian. Hal ini dapat membantu
dalan menentukan dan pemilihan perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan.
b) Learner Analysis (Analisa Peserta Didik)
Analisa peserta didik merupakan kegiatan mengidentifikasi bagaimana
karakteristik peserta didik yang menjadi target atas pengembangan perangkat
10
pembelajaran. Karakteristik yang dimaksud ialah berkaitan dengan kemampuan
akademik, perkembangan kognitif, motivasi dan keterampilan individu yang berkaitan
dengan topik pembelajaran, media, format, dan bahasa.
c) Task Analysis (Analisa Tugas)
Analisa tugas bertujuan untuk mengidentifikasi keterampilan yang dikaji peneliti
untuk kemudian dianalisa ke dalam himpunan keterampilan tambahan yang mungkin
diperlukan. Dalam hal ini, pendidik menganalisa tugas pokok yang harus dikuasai
peserta didik agar peserta didik bisa mencapai kompetensi minimal yang ditetapkan.
d) Concept Analysis (Analisa Konsep)
Dalam analisa konsep dilakukan identifkasi konsep pokok yang akan diajarkan,
menuangkannya dalam bentuk hirarki, dan merinci konsep-konsep individu ke dalam
hal yang kritis dan tidak relevan. Analisa konsep selain menganalisis konsep yang
akan diajarkan juga menyusun langkah-langkah yang akan dilakukan secara rasional.
e) Specifying Instructional Objectives (Perumusan Tujuan Pembelajaran)
Perumusan tujuan pembelajaran berguna untuk merangkum hasil dari analisa
konsep (concept analysis) dan analisa tugas (task analysis) untuk menentukan perilaku
objek penelitian.
11
Secara garis besar pemilihan media dilakukan untuk identifikasi media
pembelajaran yang sesuai/relevan dengan karakteristik materi. Pemilihan media
didasarkan kepada hasil analisa konsep, analisis tugas, karakteristik peserta didik
sebagai pengguna, serta rencana penyebaran menggunakan variasi media yang
beragam. Pemilihan media harus didasari untuk memaksimalkan penggunaan bahan
ajar dalam proses pengembanan bahan ajar pada proses pembelajaran.
c) Format Selection (Pemilihan Format)
Pemilihan format dalam pengembangan perangkat pembelajaran bertujuan untuk
merumuskan rancangan media pembelajaran, pemilihan strategi, pendekatan, metode,
dan sumber pembelajaran.
d) Initial Design (Rancangan Awal)
Rancangan awal adalah keseluruhan rancangan perangkat pembelajaran yang
harus dikerjakan sebelum ujicoba dilakukan. Rancangan ini meliputi berbagai aktifitas
pembelajaran yang terstruktur dan praktik kemampuan pembelajaran yang berbeda
melalui praktik mengajar (Microteaching).
12
pembelajaran yang sudah disusun. Uji coba dan revisi dilakukan berulang dengan
tujuan memperoleh perangkat pembelajaran yang efektif dan konsisten.
14
E. Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Pengembangan
Salah satu tugas peneliti adalah melakukan survei dalam arti luas (antara lain
melalui observasi, wawancara, penyebaran kuesioner) untuk mengukur terhadap
variabel yang dianggap penting. Menurut Azwar (1999), akurasi dan kecermatan hasil
pengukuran dicerminkan melalui tingkat reliabilitas dan validitas alat ukurnya.
Apabila alat ukur yang digunakan dalam penelitian tidak memenuhi syarat reliabilitas
dan validitas maka kesimpulan hasil penelitian yang bersangkutan sulit untuk
dikatakan valid. Oleh karena itu sangatlah penting untuk menggunakan alat
pengukuran yang valid yang reliabel.
Dalam uji coba penelitian pengembangan, data digunakan sebagai dasar untuk
menentukan keefektifan, efisiensi, dan daya tarik produk yang dihasilkan. Jenis data
yang akan dikumpulkan dalam penelitian pengembangan harus sesuai dengan produk
yang akan dikembangkan, dan tujuan terciptanya model yang dikembangkan. Data
yang dikumpulkan dapat hanya berupa data tentang pemecahan masalah yang terkait
dengan keefektifan dan efisiensi suatu model, atau berupa data tentang daya tarik
suatu produk.
Data mengenai kecermatan atau ketepatan isi (substansi) dapat digali dari subjek
(pengguna), ahli isi, kelompok kecil, atau ketiganya. Sedangkan dalam uji ahli, data
yang terungkap antara lain, ketepatan substansi, ketepatan metode, dan ketepatan
desain produk. Dalam pengumpulan beragam data tersebut, peneliti dapat
menggunakan berbagai teknik pengumpulan data atau pengukuran, yang disesuaikan
dengan karakteristik data yang akan dikumpulkan dan sesuai juga dengan responden
penelitian seperti berikut:
a. Teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan kuesioner. Observasi
dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang proses penggunaan model.
Wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan data mengenai pandangan maupun
pendapat pengguna terhadap model yang digunakan. Sedangkan kuesioner dapat
digunakan untuk mengumpulkan tentang pendapat, pandangan dan evaluasi pengguna
terhadap model yang digunakan.
15
b. Jika pengumpulan data berupa instrumen yang sudah ada, maka perlu kejelasan
mengenai karateristik instrumen, mencakup kesahihan (validitas), kehandalan
(reliabilitas), dan pernah dipakai dimana dan untuk mengukur apa
c. Jika instrumen dikembangkan sendiri oleh oleh peneliti, maka perlu kejelasan tentang
prosedur pengembangannya, tingkat validitas dan reliabilitasnya.
16
dan para ahli. Penyajian data hasil penelitian pengembangan hendaknya komunikatif
dan sistematis, sesuai dengan jenis dan karakteristik produk serta calon konsumen
pemakai produk. Penyajian yang komunikatif dan sistematis tersebut sangat
membantu konsumen atau pengguna produk dalam mencerna informasi yang
disajikan, dan bahkan dapat menumbuhkan ketertarikan untuk menggunakan model
atau produk hasil pengembangan.
Pembahasan hasil penelitian pengembangan dapat berupa penjelasan selama
proses penggunaan maupun pendapat atau masukan dari para ahli maupun pengguna
model. Selain itu, kajian teoritis terkait dengan model yang dikembangkan perlu
digunakan untuk mendukung hasil pembahasan.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Metode penelitian dan pengembangan (research and development) adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
keefektifannya.
2. Menemukan, mengembangkan, dan memvalidasi suatu produk sehingga penelitian
ini dapat digunakan untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan dan
pembelajaran secara efektif.
3. Penelitian pengembangan memiliki karakteristik yang berbeda dengan penelitian
pada umumnya, misalnya penelitian deskriptif kualitatif maupun kuantitatif. Apabila
penelitian deskriptif lebih bersifat perian data yang sifatnya informatif praktis
maupun teoretis, maka penelitian pengembangan dicirikan oleh produk yang secara
langsung dan sekaligus dirasakan dampaknya untuk peningkatan kualitas
pembelajaran berdasarkan data empiris di lapangan baik data kuantitiatif maupun
kualitatif.
4. Model Penelitian Pengembangan ada 3 macam yaitu model penelitian 4D, model
ADDIE dan Model Borg and Gall yang masing masing memiliki fungsi dan langkah
yang berbeda dan dapat diterapkan
5. Teknik pengumpulan data dalam penelitian pengembangan adalah observasi,
wawancara, dan kuesioner. Observasi dapat digunakan untuk mengumpulkan data
tentang proses penggunaan model. Wawancara dapat digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai pandangan maupun pendapat pengguna terhadap
model yang digunakan. Sedangkan kuesioner dapat digunakan untuk mengumpulkan
tentang pendapat, pandangan dan evaluasi pengguna terhadap model yang digunakan.
6. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisis data dalam penelitian
pengembangan adalah analisis data mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan
18
penyajian data baik dalam bentuk tabel, bagan, maupun grafik, data perlu
diklasifikasikan berdasarkan jenis dan komponen produk yang dikembangkan, dan
data dianalisis secara deskriptif maupun dalam bentuk perhitungan kuantitatif.
7. Penyajian data hasil penelitian pengembangan hendaknya komunikatif dan sistematis,
sesuai dengan jenis dan karakteristik produk serta calon konsumen pemakai produk.
Penyajian yang komunikatif dan sistematis tersebut sangat membantu konsumen atau
pengguna produk dalam mencerna informasi yang disajikan, dan bahkan dapat
menumbuhkan ketertarikan untuk menggunakan model atau produk hasil
pengembangan.
B. Saran
Dalam penelitian pengembangan peneliti harus melakukan dengan teliti
terhadap semua langkah dalam model penelitian pengembangan yang dianut. Pada
penulisan makalah sebaiknya lebih ditambahkan terkait penjelasan maupun daftar
pustaka yang ada
19
Daftar Rujukan
Asim, 2001. Sistematika Penelitian Pengembangan, Malang: Lembaga Penelitian-
Universitas Negeri Malang.
Husein Umar, 1999, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan ke-5.
Bandung: CV. Alfabeta
20
21
22