Jawab 2.a
-Hormon peptide: Sel membrane
-Hormon Steroid : Sitoplasma atau nukelus, beberapa
mempunyai membrane reseptor juga
-Hormon Amino Acid-Derivat :
Hormon tiroid : Nukleus
Chatecolamines : Sel membrane
Jawab 2.b
-Hormon peptide:
Aktivasi system messenger ke dua yang
mengaktivkan gen kemudian gen tersebut terlarut di
dalam plasma dan di bawa menuju target, ketika
sampai pada target terjadi modifikasi protein yang ada
dan induksi sintesis protein baru
-Hormon Steroid : Aktivasi gen untuk transkripsi dan
terjemahan; mungkin memiliki tindakan
nongenomik, kemudian gen tersebut dibawa dan
diikat oleh protein pembawa, ketika sampai pada sel
target sel target akan menginduksi protein
-Hormon Amino Acid-Derivat :
Hormon tiroid: Aktivasi gen untuk translasi dan
transkipsi, gen yang sudah di aktivkan kemudian di
bawa dan diikat oleh protein pembawa, kemudian
saat sampai pada sel target terjadi induksi protein
sintesis baru.
Chatecolamines: Aktivasi system messenger kedua,
setela di aktivasi system messenger kedua tersebut
terlarut di dalam plasma dan di bawa menuju
target, setelah berada pada sel target terjadi
modifikasi protein yang ada.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan up regulation
dan down
regulation pada sel. Dalam kondisi bagimana up
regulation dan down regulation dapat terjadi ?
Up-regulation adalah suatu efek peningkatan
jumlah reseptor karena kadar hormone yang
menurun, sehingga sel target menjadi lebih
sensitive terhadap hormone.
Contoh upregulasi adalah respons sel-sel hati yang
terpapar pada molekul xenobiotik seperti dioksin .
Dalam situasi ini, sel-sel meningkatkan produksi
enzim sitokrom P450 , yang pada gilirannya
meningkatkan degradasi molekul-molekul ini .
Down regulation adalah berkurangnya jumlah
reseptor karena kadar hormone yang berlebih,
sehingga sel target menjadi kurang sensitive
hormone.
Contoh downregulation adalah penurunan seluler
dalam ekspresi reseptor spesifik sebagai respons
terhadap peningkatan aktivasi oleh suatu molekul,
seperti hormon atau neurotransmitter , yang
mengurangi sensitivitas sel terhadap molekul.
Ini adalah contoh dari mekanisme yang bertindak
secara lokal (umpan balik negatif).
4. Jelaskan mekanisme up regulation dan
down regulation!
Peningkatan kadar hormon insulin dalam darah memicu penurunan regulasi
reseptor terkait.
Ketika insulin berikatan dengan reseptornya pada permukaan sel, kompleks
reseptor hormon mengalami endositosis dan kemudian diserang oleh enzim
lisosomal intraseluler.
Internalisasi molekul insulin menyediakan jalur untuk degradasi hormon serta
pengaturan jumlah situs yang tersedia untuk mengikat pada permukaan sel.
Pada konsentrasi plasma yang tinggi, jumlah reseptor permukaan untuk
insulin secara bertahap berkurang oleh percepatan internalisasi reseptor dan
degradasi yang disebabkan oleh peningkatan pengikatan hormon.
Laju sintesis reseptor baru di dalam retikulum endoplasma dan
pemasukannya dalam membran plasma tidak sejalan dengan laju
kerusakannya.
Seiring waktu, hilangnya reseptor sel target yang diinduksi sendiri ini untuk
insulin mengurangi sensitivitas sel target terhadap peningkatan konsentrasi
hormon.
Proses ini diilustrasikan oleh situs reseptor insulin pada
sel target, misalnya sel hati, pada orang dengan
diabetes tipe 2.
Karena peningkatan kadar glukosa darah pada individu
yang kelebihan berat badan, sel-sel β (pulau
Langerhans) di pankreas harus melepaskan lebih banyak
insulin daripada normal untuk memenuhi permintaan
dan mengembalikan darah ke tingkat homeostatis .
Peningkatan kadar insulin dalam darah yang hampir
konstan terjadi akibat upaya untuk mencocokkan
peningkatan glukosa darah, yang akan menyebabkan
situs reseptor pada sel-sel hati untuk menurunkan
regulasi dan mengurangi jumlah reseptor untuk
insulin, meningkatkan resistansi subjek dengan
mengurangi sensitivitas terhadap hormon ini.
Ada juga penurunan hati dalam sensitivitas terhadap
insulin.
Hal ini dapat dilihat pada glukoneogenesis yang
berlanjut di hati bahkan ketika kadar glukosa darah
meningkat.
Ini adalah proses resistensi insulin yang lebih umum,
yang mengarah pada diabetes pada orang dewasa.
5. Jelaskan perbedaan sekresi hormon
dari hipofisis anterior dan hipofisis
posterior ?
Jawab:
Hipofisis anterior memproduksi hormon sendiri, tetapi
sekresi mereka dikendalikan oleh hipotalamus, Neuron di
hipotalamus melepaskan faktor regulasi.
Faktor-faktor ini dibawa oleh sistem portal hipotalamus-
hipofisis ke hipofisis anterior di mana mereka mengontrol
pelepasan hormon hipofisis anterior.
Oleh karena itu, tidak ada hubungan saraf langsung
antara hipotalamus dan kelenjar hipofisis interior.
Hipofisis anterior terdiri dari kumpulan jenis-jenis sel,
masing-masing menanggapi rangsangan tertentu dan
melepaskan hormon tertentu ke dalam sirkulasi sistemik.
Hipofisis posterior langsung terletak di bawah
hipotalamus, dan terhubung melalui tangkai
hipofisis ke hipotalamus.
Hipofisis posterior yang mengeluarkan hormon
posterior terdiri dari jaringan glial dan termini
aksonal Pada dasarnya menyimpan hormon yang
disintesis dalam badan sel neuron supraoptik dan
paraventrikular di hipotalamus.
Pada Hipofisis Anterior Ini tidak menghasilkan
hormon sendiri berbeda seperti hipofisis anterior.
6. Jelaskan daftar hormon yang dihasilkan oleh
hipofisis anterior dan posterior beserta
fungsinya
7. Jelaskan dengan disertai contoh mekanisme
feedback positif dan feedback negative hormon!
o Sistem umpan balik negative : Sistem umpan balik
yang berfungsi dalam pengendalian kondisi
homeostasis pada tubuh
o Dalam pengaturan umpan balik negatif , sistem
pengendali senantiasa membandingkan parameter
yang dikendalikan (misalnya suhu tubuh, atau
tekanan darah) dengan nilai setpoint (misalnya
kisaran nilai normalnya).
o Sistem umpan balik positif : Sistem ini tidak bersifat
homeostatis karena akan memperbesar respons,
sampai ada faktor luar yang menghentikan umpan
balik tersebut.
Mekanisme umpan balik positif dan
umpan balik negative
Mekanisme Umpan Balik Positif dan
Negatif pada Hormon Estrogen
Tingginya kadar FSH dan LH akan menghambat
sekresi hormon GnRH oleh hipothalamus.
Sedangkan peningkatan kadar estrogen dan
progesteron dapat menstimulasi (positif feedback,
pada fase folikuler) maupun menghambat
(inhibitory/negatif feedback, pada saat fase luteal)
sekresi FSH dan LH di hipofisis atau GnRH di
hypothalamus
Proses di dalam ovarium bertanggung jawab
terhadap naik turunnya kadar hormon yang memicu
ovulasi dan perubahan endometrium.
Proses siklik di ovarium disebut siklus ovarium yang
terdiri dari fase folikular dan fase luteal
Mekanisme Umpan Balik Positif dan
Negatif pada Hormon Testosteron
Testosteron yang disekresikan oleh testis sebagai respons terhadap LH
mempunyai efek timbal balik dalam menghentikan sekresi LH oleh hipofisis
anterior. Efek timbal balik terjadi dalam dua cara :