Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

Metode dan langkah-langkah pada Reseach and Devlelopment

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Research and Development
Dosen Pengampu : Muhammad Arifin, S. Pd., M. Pd.

OLEH
Noviani (3061956001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat serta
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Metode dan langkah-
langkah pada Reseach and Devlelopment” ini tepat pada waktunya. Saya mengucapkan
terimah kasih kepada Bapak Muhammad Arifin, S. Pd., M. Pd. Selaku dosen pengampu mata
kuliah “Research and development” dan pihak-pihak yang telah mendukung saya dalam
penyusunan makalah ini. Makalah ini membahas tentang Latar Belakang Metode dan
langkah-langkah pada Reseach and Devlelopment. Saya menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dan ikut
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa melindungi segala usaha kita. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Banjarmasin, 5 Juni 2022

Noviani

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian dan Pengembangan R & D...................................................4
B. Metode Penelitian dan Pengembangan R & D........................................................5
C. Karakteristik dan Motif Penelitian Pengembangan R & D.....................................6
D. Langkah-Langkah dalam Penelitian dan Pengembangan........................................8
E. Sistematika Laporan Penelitian R & D.................................................................13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................17
3.2 Saran........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia cukup mendapat tanggapan
positif, meskipun di sana-sini ada pro dan kontra. Seiring majunya dunia pendidikan di
Indonesia, guru-guru dituntut dapat memberikan pembelajaran yang kreatif sehingga
mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki siswa. Guru sebagai fasilitator dalam
kelas diharapkan mampu menganalisis kebutuhan siswanya dan memfasilitasi
pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa. Untuk itulah, guru diharapkan mampu
mengembangkan suatu produk pembelajaran yang memiliki nilai tambah dalam
memaksimalkan potensi siswa.
Berdasarkan kriteria intrinsik,mutu pendidikan merupakan produk pendidikan yakni
manusia yang terdidik sesuai standar ideal. Sedangkan berdasarkan kriteria ekstrinsik,
pendidikan merupakan instrumen untuk mendidik tenaga kerja yang terlatih. Adapun
dalam arti deksriptif, mutu ditentukan berdasarkan keadaan senyatanya misalnya hasil
tes prestasi belajar. Dengan demikian, mutu pendidikan adalah derajat keunggulan dalam
pengelolaan pendidikan secara efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan
akademis dan ekstra kurikuler pada pesertadidik yang dinyatakan lulus untuk satu
jenjang pendidikan atau menyelesaikan pembelajaran tertentu.
Salah satu strategi yang digunakan dalam pengembangan mutu pendidikan adalah
lewat Research and Development Strategy atau popular disingkat R&D. R&D dalam
pendidikan sering disebut research-based development atau Penelitian dan
pengembangan pendidikan itu sendiri dilakukan berdasarkan suatu mode pengembangan
berbasis industry, yang temuan-temuannya dipakai untuk mendesain produk dan
produser yang kemudian secara sistematis dilakukan uji lapangan, dievaluasi
disempurnakan untuk memenuhi kriteria keefektifan kualitas, dan standar tertentu (Gall
& Borg, 2003).
Penelitian pengembangan menurut (Seels & Richey, 1994), didefinisikan
sebagai berikut : “ Penelitian pengembangan sebagaimana dibedakan dengan pengemban
gan pembelajaran yang sederhana, didefinisikan sebagai kajian secara sistematik untuk
merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi program-program, proses dan hasil-
hasil pembelajaran yang harus memenuhi kriteria konsistensi dan keefektifan secara

1
internal. Lebih jauh, menurut seels dan Richey, dalam bentuk yang paling sederhana
penelitian dan pengembangan ini dapat berupa :
1) Kajian tentang proses dan dampak rancangan pengembangan dan upaya-upaya
pengembangan tertentu atau khusus, atau berupa
2) Suatu situasi dimana seseorang melakukan atau melaksanakan rancangan
pengembangan pembelajaran atau kegiatan-kegiatan evaluasi dan mengkaji proses
pada saat yang sama, atau berupa
3) Kajian tentang rancangan, pengembangan, dan proses evaluasi pembelajaran baik ya
ng melibatkan komponen atau proses secara menyeluruh atau tertentu saja.
Namun pada hakikatnya, suatu penelitian dan pengembangan dilakukan untuk
menjembatani atau memutus kesenjangan antara penelitian dasar dan terapan. Terkadang
seorang peneliti melakukan sebuah penelitian dengan pendekatan penelitian
“tradisioanal” (misalnya penelitian survey, korelasi, eksperimen) dengan focus penelitian
hannya mendeskripsikan tentang pengetahuan, jarang memberikan deskripsi yang
berguna bagi pemecahan masalah rancangan dan desain dalam pembelajaran atau
pendidikan.
Untuk itu, penulis mencoba untuk mengulas kembali bagaiman suatu penelitian dan
bagaimana pengembangannya dalam dunia pendidikan. Dari sini, penulis akan mencoba
mangkaji tentang penelitian dan pengembangan dalam dunia pendidikan khususnya.
Diharapkan dari pengkajian dan pengembangan akan memberikan kontribusi dalam
upaya pencapaian tujuan penelitian dan pengembangan bagi seorang peneliti, yaitu untuk
mendapatkan suatu reformasi atau perubahan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu.
Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai penelitian pengembangan di bidang
pendidikan.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka untuk
memudahkan pembahasan, dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah hakikat dari penelitian dan pengembangan R&D?
2. Apa saja metode penelitian dan pengembangan R&D?
3. Bagaimana karakteristik penelitian dan pengembangan R&D?
4. Bagaimana langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan R&D?
5. Bagaimana sistematika laporan penelitian dan pengembangan R&D?
6. Bagaimana rumusan masalah dan tujuan penelitian dalam pengembangan R&D?
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan dalam makalah ini agar pembaca tahu tentang:
1. Pengertian penelitian dan pengembangan (R&D).
2. Metode penelitian dan pengembangan (R&D).
3. Karakteristik penelitian dan pengembangan (R&D).
4. Langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan (R&D).
5. Sistematika laporan penelitian dan pengembangan (R&D).
6. Rumusan masalah dan tujuan penelitian pengembangan (R&D).

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian dan Pengembangan (R&D)


Menurut Borg and Gall, educational research and development is a process used to
develop and validate educational product. Penelitian dan pengembangan pendidikan
adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk
pendidikan. Penelitian Pengembangan juga diartikan sebagai suatu proses atau langkah-
langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang
telah ada yang dapat dipertanggung jawabkan. Menurut L.R. Gay, penelitian dan
pengembangan adalah suatu usaha untuk mengembangkan suatu produk yang efektif
untuk digunakan sekolah, dan bukan untuk menguji teori. Selanjutnya, penelitian
pengembangan didefinisikan sebagai suatu pengkajian sistematik terhadap pendesainan,
pengembangan dan evaluasi program, proses dan produk pembelajaran yang harus
memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan efektifitas.
Sejalan dengan hal tersebut, Richey and Klein mengemukakan bahwa pengembangan
adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik yang berkaitan
dengan desain belajar sistematik, pengembangan dan evaluasi memproses dengan
maksud menetapkan dasar empiris untuk mengkreasikan produk pembelajaran dan non-
pembelajaran yang baru atau model peningkatan pengembangan yang sudah ada. Untuk
dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis
kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut agar dapat berfungsi di
masyarakat luas maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut.
Metode penelitian dan pengembangan juga didefinisikan sebagai suatu metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat dipahami bahwa
penelitian dan pengembangan (R&D) adalah suatu proses kajian sistematik untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk yang digunakan dalam pendidikan. Produk
yang dikembangkan/dihasilkan antara lain berupa bahan pelatihan untuk guru, materi
ajar, media pembelajaran, soal-soal, dan sistem pengelolaan dalam pembelajaran. Dalam
bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian R&D diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas pendidikan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk
benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di

4
kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program
komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium,
ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi,
manajemen, dll.
Selanjutnya Borg and Gall menjelaskan empat ciri utama dalam penelitian dan
pengembangan, yaitu:
 Studying research findings pertinent to the product to be develop
Artinya, melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan
penelitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan.
 Developing the product base on this findings
Artinya, mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut.
 Field testing it in the setting where it will be used eventually
Artinya, dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya dimana
produk tersebut nantinya digunakan.
 Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage.
Artinya, melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan.
B. Metode Penelitian dan Pengembangan (R&D)
Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, ada beberapa metode yang
digunakan, yaitu metode: deskriptif, evaluatif, dan eksperimental.
1) Metode penelitian deskriptif, digunakan dalam penelitian awal untuk
menghimpun data tentang kondisi yang ada mencakup:
a) Kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan perbandingan atau
bahan dasar (embrio) untuk produk yang akan dikembangkan,
b) Kondisi pihak pengguna, seperti sekolah, guru, kepala sekolah, siswa, serta
pengguna lainnya,
c) Kondisi faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan dan
penggunaan dari produk yang akan dihasilkan, mencakup unsur manusia,
saran-prasarana, biaya, pengelolaan, dan lingkungan.
2) Metode evaluatif, digunakan untuk mengevaluasi proses uji coba pengembangan
suatu produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian uji coba, dan setiap
kegiatan uji coba diadakan evaluasi, baik evaluasi hasil maupun evaluasi proses.

5
Berdasarkan temuan-temuan hasil uji coba diadakan penyempurnaan-penyem-
purnaan.
3) Metode eksperimen, digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang
dihasilkan. Walaupun dalam tahap uji coba telah ada evaluasi (pengukuran),
tetapi pengukuran tersebut masih dalam rangka pengembangan produk, belum
ada kelompok pembanding. Dalam eksperimen telah diadakan pengukuran
selain pada kelompok eksperimen juga pada kelompok pembanding atau
kelompok kontrol. Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
dilakukan secara acak atau random. Pembandingan hasil eksperimen pada kedua
kelompok tersebut dapat menunjukkan tingkat keampuhan dari produk yang
dihasilkan.
C. Karakteristik dan Motif Penelitian Pengembangan
Menurut Wayan (2009) ada 4 karateristik penelitian pengembangan antara lain :
1. Studying research findings,
Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan
upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran sebagai pertanggung
jawaban profesional dan komitmennya terhadap pemerolehan kualitas
pembelajaran.
2. Developing the product,
Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media belajar
yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.
3. Field testing,
Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji
coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang dihasilkan
bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Proses pengembangan,
validasi, dan uji coba lapangan tersebut seyogyanya dideskripsikan secara jelas,
sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara akademik.
4. Revising,
Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media
pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara sistematis
sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas.
Sedangkan motif penelitian pengembangan seperti dikemukankan Akker (1999)
antara lain :

6
1. Motif dasarnya bahwa penelitian kebanyakan dilakukan bersifat tradisional,
seperti eksperimen, survey, analisis korelasi yang fokusnya pada analsis deskriptif
yang tidak memberikan hasil yang berguna untuk desain dan pengembangan
dalam pendidikan.
2. Keadaan yang sangat kompleks dari banyknya perubahan kebijakan di dalam
dunia pendidikan, sehingga diperlukan pendekatan penelitian yang lebih
evolusioner (interaktif dan siklis).
3. Penelitian bidang pendidikan secara umum kebanyakan mengarah pada reputasi
yang ragu-ragu dikarenakan relevasi ketiadaan bukti.
Menurut Santyasa, penelitian pengembangan dalam rangka peningkatan kualitas
pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan
upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran sebagai
pertanggungjawaban profesional dan komitmennya terhadap pemerolehan kualitas
pembelajaran.
2. Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media belajar
yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.
3. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji
coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang dihasilkan
bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Proses pengembangan,
validasi, dan uji coba lapangan tersebut seyogyanya dideskripsikan secara jelas,
sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara akademik.
4. Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media
pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan dilaporakan secara
sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas.
Selain karakteristik tersebut, Van Den Akker mengemukakan beberapa motif
penelitian dan pengembangan, yakni:
1. Motif dasarnya bahwa penelitian kebanyakan dilakukan bersifat tradisional,
seperti eksperimen, survey, analisis korelasi yang fokusnya pada analysis
deskriptif yang tidak memberikan hasil yang berguna untuk desain dan
pengembangan dalam pendidikan.
2. Keadaan yang sangat kompleks dari banyaknya perubahan kebijakan di dalam
dunia pendidikan, sehingga diperlukan pendekatan penelitian yang lebih
evolusioner (interaktif dan siklis).

7
3. Penelitian bidang pendidikan secara umum kebanyakan mengarah pada reputasi
yang ragu-ragu dikarenakan relevansi ketiadaan bukti.
D. Langkah-Langkah Penelitian & Pengembangan
Terdapat sepuluh langkah penelitian dan pengembangan, berikut adalah langkah-langkah
dalam bentuk gambar dan diberikan penjelasan setelahnya.

1. Potensi dan masalah


Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah
segala sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sebagai
contoh, di pantai selatan Pulau Jawa, terdapat potensi angin dan sinar matahari,
kedua potensi tersebut dapat dikembangkan menjadi energy mekanik yang dapat
digunakan untuk menggerakkan sesuatu, misalnya untuk generator pembangkit
tenaga listrik, atau turbin untuk air. Dalam bidang sosial dan pendidikan, misalnya
kita punya potensi penduduk usia kerja yang cukup banyak, sehingga melalui model
pendidikan tertentu dapat diberdayakan sebagai tenaga kerja pertanian atau industry
yang berbasis bahan mentah alam indonesia. Dalam bidang budaya dan kultur,
memiliki potensi budaya paternalistic. Budaya tersebut dapat dimanfaatkan untuk
membangun bangsa kalau memiliki pimpinan yang kuat yang dapat menjadi teladan
dalam semua perilaku. Berdasarkan budaya paternalistic tersebut selanjutnya dapat
dikembangkan model kepemimpinan yang efektif untuk Indonesia.
Indonesia memiliki sumber daya alam yang cukup besar, seperti minyak,
batubara, hutan, pertanian, tetapi belum dapat didayagunakan oleh bangsa sendiri.
Semua potensi akan berkembang menjadi masalah bila kita tidak dapat
mendayagunakan potensi-potensi tersebut. Namun demikian, masalah dapat
dijadikan potensi, apabila dapat mendayagunakan. Misalnya sampah akan dapat

8
dijadikan potensi, kalau kita dapat merubahnya sebagai pupuk atau energy atau
barang lain yang bermanfaat.
Masalah, seperti telah dikemukakan adalah penyimpangan antara yang
diharapkan dengan yang terjadi. Pengangguran, dan korupsi, dapat dipandang
sebagai masalah nasional. Masalah ini dapat diatasi melalui R & D dengan cara
meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola, atau sistem penanganan
terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Model,
pola, dan sistem ini akan ditemukan dan dapat diaplikasikan secara efektif kalau
dilakukan melalui penelitian dan pengembangan. Tahap pertama adalah melakukan
penelitian untuk menghasilkan informasi tentang profil pengangguran dan korupsi di
Indonesia. Metode penelitian yang dapat digunakan adalah metode survey atau
kualitatif. Berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dapat dirancang model
penanganan yang efektif. Untuk mengetahui efektifitas model tersebut, maka perlu
diuji. Pengujian dapat menggunakan metode eksperimen. Setelah model teruji, maka
dapat diaplikasikan untuk mengatasi masalah pengangguran dan korupsi di
Indonesia.
Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditujukan
dengan data empiric. Misalnya, potensi energy angin di pantai harus dapat
dikemukakan data berapa kekuatan dan kecepatan angin, berapa lama dalam satu
hari, darimana arah angin dan lain-lain. Data angin tersebut selanjutnya dapat
digunakan untuk merancang kincir angin tau produk lainnya yang dapat
menghasilkan energy mekanik atau listrik. Data tentang potensi dan masalah tidak
harus mencari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau
dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to
date.
2. Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara factual dan up to date,
maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan
sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi
masalah tersebut. Disini, diperlukan metode penelitian tersendiri. Metode apa yang
akan digunakan untuk penelitian tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang
ingin dicapai.
Peneliti, misalnya akan meneliti untuk menghasilkan sistem, metode kerja atau
alat tertentu yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada berbagai

9
Unit Pelayanan di Pemerintah Provinsi Jenggala. Dalam hal ini peneliti perlu
melakukan penelitian unit-unit pelayanan apa saja yang bertugas memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Misalnya ditemukan 24 unit yang melakukan
pelayanan. Berdasarkan 24 unit pelayanan tersebut selanjutnya diteliti berapa
produktivitas pelayanan yang dapat diberikan setiap hari. Misalnya, produktifitas
yang dihasilkan tersebut termasuk dalam kategori rendah bila dibandingkan dengan
tempat lain, maka harus dianalisis sebab-sebabnya, apakah karena SDM, sistem
kerja, alat atau masyarakat yang dilayani tidak disiplin.
Bila hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menyebabkan produktivitas kerja
unit pelayanan tersebut karena factor sistem kerja, maka peneliti akan membuat
sistem kerja baru yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Sistem
kerja baru tersebut, adalah produk yang dihasilkan oleh peneliti. Bila yang menjadi
masalah adalah sumber daya manusianya, maka peneliti akan meneliti untuk
menghasilkan model diklat karyawan pelayanan yang efektif.
3. Desain produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian R&D bermacam-macam. Dalam
bidang Teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk
kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energy, menarik, harga
murah, bobot ringan, ergonomis, dan bermanfaat ganda (contoh, komputer yang
canggih bisa berfungsi untuk pengetikan, gambar, analisis, berfungsi sebagai TV,
Tape, dll). Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui
penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu
lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan. Produk-
produk pendidikan misalnya kurikulum yang spesifik untuk keperluan pendidikan
tertentu, metode mengajar, media pendidikan, buku ajar, modul, kompetensi tenaga
kependidikan, sistem evaluasi, model uji kompetensi, dan lain-lain.
Sesuai dengan contoh diatas, misalnya peneliti akan menghasilkan metode
mengajar baru maka peneliti harus membuat rancangan metode mengajar baru.
Rancangan metode mengajar baru ini dibuat berdasarkan penilaian terhadap metode
mengajar lama, sehingga dapat ditemukan kelemahan-kelemahan terhadap metode
tersebut. Selain itu, peneliti juga harus melakukan penelitian kepada sekolah-sekolah
lain yang dipandang metode mengajarnya bagus. Selain itu juga harus mengkaji
referensi mutakhir yang terkait dengan metode mengajar yang modern, berikut
indicator pelaksanaan dan hasil kerjanya.

10
Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah berupa desain
produk baru, yang lengkap dengan spesifikasinya. Misalnya desain motor angkutan
hasil pertanian di pedesaan, maka spesifikasi utama adalah kapasitas angkut untuk
orang dan barang, kecepatan kendaraan, pemakaian bahan bakar, lebar, tinggi, dan
berat kendaraan, kualitas kendaraan, nilai ekonomis, serta kemampuan masyarakat
untuk membeli kendaraan tersebut (harga kendaraan).
Desain produk harus diwujudkan dalam gambar ata bagan, sehingga dapat
digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Dalam bidang teknik,
desain produk harus dilengkapi dengan penjelasan mengenai bahan-bahan yang
digunakan untuk membuat setiap komponen pada produk tersebut, ukuran dan
toleransinya, alat yang digunakan untuk mengerjakan, serta prosedur kerja. Dalam
produk yang berupa sistem perlu dijelaskan mekanisme penggunaan sistem tersebut.
Berikut kelebihan dan kekurangannya.
Pada contoh tentang produk pendidikan diatas, hasil akhir dari kegiatan ini
adalah berupa desain metode yaitu rancangan metode pembelajaran baru. Desain
metode ini masih bersifat hipotetik. Dikatakan hipotetik karena efektivitasnya belum
terbukti, dan akan dapat diketahui setelah melakukan pengujian. Setiap desain
produk perlu ditunjukkan dalam gambar kerja, bagan, atau uraian ringkas, sehingga
akan memudahkan pihak lain untuk memahaminya. Efektivitas metode mengajar
baru bisa diukur dari mudah diimplementasikan, suasana belajar menjadi lebih
kondusif dan hasil pembelajaran meningkat.
4. Validasi desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan
produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional akan lebih efektif dari
yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi di sini masih bersifat
penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk
dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang
sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap
pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui
kelemahan dan kelebihannya. Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi.
Sebelum diskusi peneliti mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan
desain tersebut, bersama dengan keunggulannya.
5. Revisi desain

11
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli
lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya
dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki
desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.

6. Uji coba produk


Dalam bidang pendidikan, desain produk seperti metode mengajar baru dapat
langsung diuji coba, setelah divalidasi dan revisi. Uji coba tahap awal dilakukan
dengan simulasi penggunaan metode mengajar tersebut. Setelah disimulasikan, maka
dapat diujicobakan pada kelompok yang terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan
untuk mendapatkan informasi apakah metode mengajar baru tersebut lebih efektif dan
efisien dibandingkan metode mengajar yang lama atau yang lain.
Untuk itu pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu membandingkan
efektivitas metode mengajar lama dengan yang baru. Indikatornya efektivitas metode
mengajar baru adalah kecepatan pemahaman murid pada pelajaran lebih tinggi, murid
bertambah kreatif dan hasil belajar meningkat. Eksperimen dapat dilakukan dengan
cara membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah memakai metode
mengajar baru atau dengan membandingkan dengan kelompok yang tetap
menggunakan metode mengajar lama.
7. Revisi produk
Pengujian efektivitas metode mengajar baru pada sampel yang terbatas
menunjukkan bahwa metode pengajaran baru yang lebih kreatif dan inovatif lebih
efektif dari metode lama. Perbedaan sangat signifikan, sehingga metode mengajar
baru dapat diberlakukan pada kelas yang lebih luas dimana sampel tersebut diambil.
Namun dari hasil pengujian terlihat bahwa kreatifitas murid baru mendapatkan nilai
meningkat sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu maka desain metode mengajar
perlu direvisi agar kreatifitas murida dalam belajar dapat meningkat pada gradasi
yang tinggi. Setelah direvisi, maka perlu diujicobakan lagi kelas yang lebih luas. Cara
pengujian dengan mengambil dua contoh sampel kelas lalu dilihat perbandingannya
antara yang menggunakan metode lama dengan yang menerapkan metode baru.
Setelah metode mengajar baru diterapkan selama setengah tahun atau satu tahun maka
perlu dicek kembali, mungkin ada kelemahannya kalau ada perlu segera diperbaiki
lagi. Setelah diperbaiki maka dapat diproduksi masal, atau digunakan pada lembaga
pendidikan yang lebih luas.

12
Pengujian metode mengajar dengan pengumpulan data melalui kuisioner ini
dipandang kurang akurat, maka dalam kenyataan pengujian kecepatan pemahaman
terhadap pelajaran diukur dengan waktu yang sesungguhnya (satuan menit) dan hasil
belajar tidak diukur dengan menggunakan kuisioner, tetapi melalui test dengan
instrument yang valid dan reliable. Bila menguji produk dalam hal ini metode
mengajar baru, menggunakan desain pretest posttest control group design (ada
kelompok eksperimen dan control), maka untuk mencari efektivitas dan sefisiensi
sistem kerja baru, dilakukan dengan cara menguji signifikansi antara kelompok yang
tetap diajar dengan menggunakan metode lama.
8. Uji coba pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, da mungkin ada revisi yang tidak
terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa metode mengajar baru tersebut
diterapkan dalam lingkup lembaga pendidikan yang luas. Dalam operasinya, metode
baru tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk
perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian dalam lembaga
pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji
pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja
produk dalam hal ini adalah metode mengajar. Perusahaan kendaraan bermotor,
pesawat terbang dan teknologi yang lain selalu mengevaluasi kinerja produknya di
lapangan, untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada sehingga dapat
digunakan untuk penyempurnaan dan pembuatan produk baru lagi.
10. Produksi massal
Bila produk yang berupa metode mengajar baru tersebut telah dinyatakan efektif
dalam beberapa kali pengujian, maka metode mengajar baru tersebut dapat diterapkan
pada setiap lembaga pendidikan. Pada produk teknologi telah dibuat produk massal.
Pembuatan produk massal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicoba
dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal. Sebagai contoh pembuatan
mesin untuk mengubah sampah menjadi baha yang bermanfaat, akan diproduksi
missal apabila berdasarkan studi kelayakan baik dari aspek teknologi, ekonoli, dan
lingkungan memenuhi. Untuk dapat memproduksi missal, maka peneliti perlu
bekerjasama dengan perusahaan.
E. Sistematika Laporan Penelitian R & D

13
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis (Produk yang akan dihasilkan)
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Langkah-langkah Penelitian
B. Metode Penelitian Tahap I
1. Populasi sampel sumber data
2. Teknik pengumpulan data
3. Instrument penelitian
4. Analisis data
5. Perencanaan desain produk
6. Validasi desain
C. Metode Penelitian Tahap II
1. Model rancangan eksperimen untuk menguji produk yang telah dirancang
2. Populasi dan sampel
3. Teknik pengumpulan data
4. Instrument penelitian
5. Teknik analisis data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Desain Awal Produk (Gambar dan Penjelasan)
B. Hasil Pengujian Pertama

14
C. Revisi Produk (Gambar setelah revisi dan Penjelasan)
D. Hasil Pengujian Kedua
E. Revisi Produk (Gambar setelah revisi dan penjelasan)
F. Pengujian Tahap Ketiga (bila perlu)
G. Penyempurnaan Produk (gambar terakhir dan penjelasan)
H. Pembahasan Produk
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN PENGGUNAANNYA
A. Kesimpulan
B. Saran Penggunaan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN INSTRUMEN
LAMPIRAN DATA
LAMPIRAN PRODUK YANG DIHASILKAN BERIKUT BUKU PENJELASAN
Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Pengembangan
Pada rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian pengembangan biasanya berisi dua
informasi, yaitu:
1) Masalah yang akan dipecahkan dan
2) Spesifikasi pembelajaran, model, soal, atau perangkat yang akan dihasilkan untuk
memecahkan masalah tersebut.
Selama dua aspek ini terkandung dalam sebuah rumusan masalah penelitian pengembangan,
maka rumusan masalah tersebut sudah benar. Penambahan beberapa sub-masalah untuk
merinci rumusan masalah (utama) bisa saja dilakukan selama tidak mengurangi kejelasan
makna dari rumusan masalah tersebut, misalnya tetap hanya akan menghasilkan sebuah
produk perangkat pembelajaran dalam satu penelitian pengembangan. Rumusan masalah
penelitian pengembangan bisa dirinci menjadi beberapa sub-masalah apabila perangkat
pembelajaran yang akan dikembangkan bisa dibagi menjadi beberapa bagian.
Menurut Akker (1999) tujuan penelitian pengembangan dibedakan berdasarkan
pengembangan pada bagian kurikulum, teknologi dan media, pelajaran dan instuksi, dan
pendidikan guru didaktis. Berikut ini penjelasannya :
1. Pada bagian kurikulum
Tujuannya adalah menginformasikan proses pengambilan keputusan sepanjang
pengembangan suatu produk/program untuk meningkatkan suatu program/produk
menjadi berkembang dan kemampuan pengembang untuk menciptakan berbagai hal dari
jenis ini pada situasi ke depan.

15
2. Pada bagian teknologi dan media
Tujuannya adalah untuk menigkatkan proses rancangan instruksional, pengembangan,
dan evaluasi yang didasarkan pada situasi pemecahan masalah spesifik yang lain atau
prosedur pemeriksaan yang digeneralisasi.

3. Pada bagian pelajaran dan instruksi


Tujuannya adalah untuk pengembangan dalam dalam perancangan lingkungan
pembelajaran, perumusan kurikulum, dan penaksiran keberhasilan dari pengamatan dan
pembelajaran, serta secara serempak mengusahakan untuk berperan untuk pemahaman
fundamental ilmiah.
4. Pada bagian pendidikan guru dan didaktis
Tujuannya adalah untuk memberikan kontribusi pembelajaran keprofesionalan para guru
dan atau menyempurnakan perubahan dalam suatu pengaturan spesifik bidang
pendidikan. Pada bagian didaktis, tujuannya untuk menjadikan penelitian pengembangan
sebagai suatu hal interaktif, proses yang melingkar pada penelitian dan pengembangan
dimana gagasan teoritis dari perancang memberi pengembangan produk yang diuji di
dalam kelas yang ditentukan, mendorong secepatnya ke arah teoritis dan empiris dengan
menemukan produk, proses pembelajaran dari pengembang dan teori instruksional.

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) atau sering disingkat
R&D adalah suatu pengkajian sistematik terhadap pendesainan, pengembangan dan
evaluasi program, proses dan produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria
validitas,kepraktisan, dan efektifitas. Produk yang dikembangkan/dihasilkan antara
lain berupa bahan pelatihan untuk guru, materi ajar, media pembelajaran, soal-soal,
dan sistem pengelolaan dalam pembelajaran.
2. Metode yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan meliputi metode
deskriptif, evaluatif, dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif, digunakan
dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Metode
evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses uji coba pengembangan suatu produk.
Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang
dihasilkan.
3. Karakteristik penelitian dan pengembangan meliputi: masalah yang ingin dipecahkan
adalah masalah nyata yang berkaitan dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi
dalam pembelajaran sebagai pertanggung jawaban profesional dan komitmennya
terhadap pemerolehan kualitas pembelajaran; Pengembangan model, pendekatan dan
metode pembelajaran serta media belajar yang menunjang keefektifan pencapaian
kompetensi siswa; Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji
ahli, dan uji coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang
dihasilkan bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Proses
pengembangan, validasi, dan uji coba lapangan tersebut seyogyanya dideskripsikan
secara jelas, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara akademik; Proses
pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media pembelajaran perlu
didokumentasikan secara rapi dan dilaporakan secara sistematis sesuai dengan kaidah
penelitian yang mencerminkan originalitas.

17
4. Langkah-langkah pokok dalam siklus R&D banyak dikemukakan oleh para ahli,
diantaranya model Borg and Gall yang mengemukakan sepuluh langkah berikut,
yakni: Research and information collecting, Planning, Develop prelminary form of
product, Preliminary field testing, Main product revision, Main field testing,
Operational product revision, Operational field testing, Final product revision, serta
Dissemination and implementation. Sedangkan Sugiono mengemukakan urutannya
sebagai berikut: Potensi dan masalah, pengumpulandata, desain produk, validasi
desain, revisi desain, ujicoba produk, revisi produk, ujicoba pemakaian, revisi produk,
dan produksi massal.
5. Laporan penelitian dan pengembangan yang dibuat harus selalu dilampiri dengan
produk yang dihasilkan berikut spesifikasi dan penjelasannya dengan mengikuti
sistematika tertentu.
B. Saran
Penelitian ini telah menunjukkan cermat terhadap fenomena sosial mengenai
preferensi mayarakat, dengan teori yang ada , yakni preferensi nyata (revealed preference
theory) yang dibangun dengan asumsi consistency, completeness, transitivity, dan more is
better memperkuat kebenaran indicator-indikator dalam membuat pilihan bedasarkan
preferensi. Melalui makalah ini penulis memaparkan serta menguraikan bahwa dalam
rancangan pendidikan tidak terlepas dari teori-teori yang ada dan konsep yang harus
dibuat.

18
DAFTAR PUSTAKA

Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1989). Educational Research: An Introduction, Fifth Edition.
New York: Longman.
Gay, L.R. (1991). Educational Evaluation and Measurement: Com-petencies for Analysis
and Application. Second edition. New York: Macmillan Publishing Company.
Santyasa, I Wayan. (2009). Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan
Modul. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Sumber buku: Prof. Dr. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Jakarta: CV. ALFABETA.

19

Anda mungkin juga menyukai