Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Supervisi Manjerial Dalam Meningkatkan Pengelolaan Sekolah Yang Efektif

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Dasar-dasar Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Soenarno Basuki, Drs, M.Kes., AIFO
Dr. Sulistiyana, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh
Noviani 2320111320018

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim. Alhamdulillahhi rabbil’alamin.


Puji dan syukur penulis panjatkan Ke-Hadirat Allah SWT, Tuhan yang
maha esa penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “Supervisi
Manajerial Dalam Meningkatkan Pengelolaan Sekolah Yang Efektif”. Selesainya
penulisan makalah ini tidak lain dikarenakan berkat arahan dan bimbingan yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Dasar-dasar Supervisi Pendidikan.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Sulistiyana,
S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu yang telah banyak meluangkan waktu dan
tenaga untuk memberikan bimbingan serta saran-saran yang sangat berguna hingga
selesainya penulisan makalah ini.
Hasil penulisan makalah ini mungkin saja masih ada kekurangan. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan. Semoga
hasil penulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya. Semoga semua bentuk doa, bantuan, dan kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis akan mendapatkan balasan dan berkah yang melimpah dari Allah
SWT. Aamiin ya Rabbal’alamiin.

Banjarmasin, 14 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Permasalahan .........................................................................................2
C. Metode Penulisan ..................................................................................2
D. Tujuan Penulisan ...................................................................................2
E. Manfaat Penulisan .................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORITIK ...................................................................................3
A. Pengertian Supervisi Manajerial ...........................................................3
B. Prinsip-prinsip Supervisi Manajerial .....................................................3
C. Metode Supervisi Manajerial ................................................................4
D. Implementasi Supervisi Manajerial .......................................................6
E. Sasaran Supervisi Manajerial ................................................................8
BAB III METODOLOGI .......................................................................................10
BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................................11
BAB V PENUTUP.................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................12
B. Saran ....................................................................................................12
DAFTAR REFERENSI .........................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu supervision yang terdiri dari
dua kata super dan vision, yang mengandung makna pengawasan atau pemantauan
dengan sangat teliti terhadap pekerjaan secara keselurahan. Konsep supervisi
adalah suatu aktivitas yang mengacu kepada sebuah perbaikan dalam sebuah
institusi. Terdapat beberapa istilah yang serupa dengan supervisi, antara lain:
pengawasan, pemeriksaan, dan inspeksi.1 Supervisi pendidikan adalah suatu bentuk
dukungan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan profesional guru
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Supervisi pendidikan secara substansial melibatkan semua bentuk asistensi
yang bertujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan aspek-aspek
pembelajaran dalam konteks yang lebih luas dalam lingkungan pendidikan.2
Supervisi manajerial ini bertujuan untuk mencapai pembelajaran yang efektif
dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan kompetensi
guru, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Kualitas pengajaran
tidak dapat dicapai tanpa interaksi yang terorganisir, pelaksanaan siklus
pengawasan pelatihan dan penetapan target yang jelas dan tepat sasaran.3

B. Permasalahan
1. Bagaimana sasaran perencanaan kegiatan supervisi manajerial dalam
meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif dapat terpenuhi?

1
Emanuel O. Adu, Gbadegesin M. Akinloye, and Olabisi F. Olaoye, “Internal and External
School Supervision: Issues, Challenges and Wayforward,” International Journal of Educational
Sciences 7, no. 2 (September 25, 2014): 269–78, ttps://doi.org/10.1080/09751122.2014.11890189.
2
Selda Monazir, “Implementasi Supervisi Akademik Dalam Meningkatkan
Profesionalisme Guru Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bima,” May 27, 2019.
3
SMK Negeri and Tenggarong Kota, “Laili Komariyah, et Al .” 6, no. December (2021):
126–33.

1
2. Upaya apa yang dilakukan oleh supervisi manajerial dalam pelaksanaan untuk
meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif?
3. Faktor evaluasi apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat supervisi
manajerial dalam meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif?

C. Metode Penulisan
Metode penulisan pada makalah ini bersifat studi pustaka. Informasi yang
dikumulkan dari berbagai literatur dan disusun berdasarkan temuan dari informasi
yang diperoleh. Penulisan diupayakan saling terkait antar satu sama lain dan sesuai
topik yang dibahas. Beberapa jenis referensi relevan utama yang digunakan adalah
buku pelaksanaan dan dasar-dasar supervisi pendidikan, jurnal ilmiah dan artikel
ilmiah yang bersumber dari internet. Data yang terkumpul diseleksi dan diurutkan
sesuai dengan topik kajian.

D. Tujuan Penulisan
1. Untuk menganalisis sasaran perencanaan kegiatan supervisi manajerial dalam
meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif dapat terpenuhi.
2. Untuk menganalisis upaya apa yang dilakukan oleh supervisi manajerial dalam
pelaksanaan untuk meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif.
3. Untuk menganalisis faktor evaluasi apa saja yang menjadi pendukung dan
penghambat supervisi manajerial dalam meningkatkan pengelolaan sekolah
yang efektif?

E. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat:
1. Memperkaya ilmu pengetahuaan khususnya kajian mengenai teori supervisi
manjerial dalam meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif.
2. Mampu mengkonstruksi bagaimana penerapan dan pelaksanaan supervisi
manajerial dalam meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif.

2
BAB II
KAJIAN TEORITIK

A. Pengertian Supervisi Manajerial


Supervisi adalah aktivitas yang dilakukan oleh pengawas di Lembaga
pendidikan dengan maksud untuk membantu kepala sekolah, guru, dan tenaga
kependidikan lainnya dalam meningkatkan mutu dan efektivitas pendidikan dan
pembelajaran. Tujuan dari supervisi ini adalah untuk memperbaiki situasi
pembelajaran agar siswa dapat belajar dengan lebih efektif dan mencapai
peningkatan prestasi belajar. Ketika menjalankan peran supervisi manajerial,
pengawas sekolah memiliki peran sebagai berikut.
1) Kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaan, koordinasi, dan
pengembangan manajemen sekolah.
2) Asesor yang mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi sekolah.
3) Pusat informasi untuk pengembangan mutu sekolah.
4) Evaluator dalam memberikan makna terhadap hasil supervisi. Supervisi
manajerial melibatkan peran pengawas sekolah sebagai kolaborator, asesor,
pusat informasi, dan evaluator dalam upaya meningkatkan mutu dan kinerja
sekolah.4

B. Prinsip-Prinsip Supervisi Manajerial


Pada dasarnya, prinsip-prinsip supervisi manajerial tidak berbeda dengan
prinsip-prinsip supervisi akademik.5 Berikut adalah beberapa prinsip yang harus
dipenuhi dalam supervisi manajerial.
1) Menjauhi Sifat Otoriter: Pengawas harus menghindari sikap otoriter, supervisi

4
Moh. Elman and Mahrus, “Telaah Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dan
Madrasah,” Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 2, no. 1 (June 1, 2020): 117–30,
https://ejournal.iaiskjmalang.ac.id/index.php/akad/article/view/140.
5
Hüsnü Ergün, “The Effect of School Transparency on Attitude towards Supervision.,”
International Journal of Contemporary Educational Research 7, no. 1 (June 2020): 114–26,
https://doi.org/10.33200/ijcer.652497.

3
harus berfokus pada kerjasama dan kolaborasi.
2) Menciptakan Hubungan Kemanusiaan yang Harmonis: Hubungan antara
pengawas, kepala sekolah, dan guru harus bersifat terbuka, saling mendukung,
dan informal.
3) Berkesinambungan: Supervisi harus dilakukan secara berkelanjutan, bukan
hanya dilakukan secara sporadis ketika ada kesempatan.
4) Bersifat Demokratis: Supervisi harus bersifat demokratis dan menghindari
dominasi pengawas.
5) Program Integral: Program supervisi harus menyatu dengan sistem perilaku
yang ada dalam organisasi pendidikan.
6) Komprehensif: Program supervisi mencakup semua aspek yang relevan.
7) Konstruktif: Supervisi bersifat konstruktif dan bukan bertujuan mencari
kesalahan guru. Tujuan supervisi adalah memberikan dukungan dan membantu
dalam meningkatkan kinerja.
8) Obyektif: Penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi program supervisi harus
dilakukan secara obyektif.6
Objektivitas dalam penyusunan program berarti program supervisi harus
disesuaikan dengan persoalan dan kebutuhan nyata yang dihadapi oleh sekolah.7

C. Metode Supervisi Manajerial


Pelaksanaan supervisi manajerial, pengawas dapat menggunakan berbagai
metode yang efektif. Berikut ini beberapa metode yang dapat digunakan.
1) Monitoring dan Evaluasi. Monitoring adalah kegiatan pemantauan yang
dilakukan untuk memeriksa apakah pelaksanaan program dan kegiatan sekolah
sesuai dengan rencana, program, dan standar yang telah ditetapkan. Tujuan
utama dari monitoring adalah menetapkan standar untuk mengukur prestasi,

6
Azainil Azainil et al., “The Influence of Principal’s Supervision Competence and School
Culture on Teachers Performance of Public High School in Kutai Kartanegara Regency,” in
Proceedings of the Proceedings of the 1st International Conference of Global Education and Society
Science, ICOGESS 2019,14 March, Medan, North Sumatera, Indonesia (EAI, 2020),
https://doi.org/10.4108/eai.14-3-2019.2291964.
7
Pamela Lear Bachelor, “THE PRINCIPAL SUPERVISOR: REDEFINING A CRITICAL
ROLE TO SUPPORT INSTRUCTIONAL EXCELLENCE,” 2018.

4
melakukan pengukuran terhadap prestasi tersebut, menganalisis apakah
prestasi sudah memenuhi standar yang ditetapkan, serta mengambil tindakan
jika prestasi belum mencapai standar. Evaluasi merupakan proses
pengumpulan informasi tentang proses dan kemajuan dalam penyelenggaraan
sekolah, yang kemudian dibandingkan dengan target yang telah direncanakan.
Evaluasi bertujuan untuk mengevaluasi tingkat keterlaksanaan program,
menilai keberhasilan program, mendapatkan masukan untuk perencanaan
tahun berikutnya, dan memberikan penilaian terhadap sekolah. Dengan
melakukan evaluasi, dapat diketahui sejauh mana program dan kegiatan
sekolah telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam jangka waktu
tertentu.8
2) Refleksi dan Diskusi Kelompok. Prinsip utama dalam manajemen sekolah
adalah penggunaan sumber daya yang efektif dan peningkatan partisipasi dari
semua pihak terkait. Dalam rangka mencapai hal ini, pengawas perlu
berkomunikasi secara terbuka dengan pihak sekolah, termasuk kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, komite sekolah, dan guru, dengan menyampaikan hasil
monitoring yang telah dilakukan.
3) Metode Delphi. Salah satu strategi yang dapat digunakan oleh atasan dalam
menetapkan visi, misi dan tujuan dalam Rencana Kemajuan Sekolah sesuai
dengan gagasan Administrasi Berbasis Sekolah (MBS).9 Metode Delphi
melibatkan langkah-langkah berikut.
a) Identifikasi Partisipan: Pengawas mengidentifikasi individu atau pihak-
pihak yang dianggap memiliki pemahaman yang baik terhadap persoalan
yang akan dibahas dan dapat memberikan pandangan mereka mengenai
pengembangan sekolah.
b) Penyampaian Pendapat: Setiap partisipan diminta untuk menyampaikan

8
Bambang Budi Wiyono, Ach. Rasyad, and Maisyaroh, “The Effect of Collaborative
Supervision Approaches and Collegial Supervision Techniques on Teacher Intensity Using
Performance-Based Learning,” SAGE Open 11, no. 2 (April 30, 2021): 215824402110137,
https://doi.org/10.1177/21582440211013779.
9
Tan Gusli, Sufyarma Marsidin, and Rifma Rifma, “Implementasi Supervisi Manajerial
Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Ibtidaiyah,” EDUKATIF : JURNAL ILMU
PENDIDIKAN 3, no. 5 (July 17, 2021): 2776–87, https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i5.945.

5
pendapat mereka secara tertulis tanpa mencantumkan nama atau identitas
pribadi. Pendapat ini dapat berupa pandangan, saran, atau rekomendasi
terkait pengembangan sekolah.
c) Pengumpulan dan Pengelompokan Pendapat: Pengawas mengumpulkan
semua pendapat yang masuk dan membuat daftar pendapat.
d) Penyampaian Kembali Daftar Pendapat: Daftar pendapat yang telah
dikelompokkan kemudian disampaikan kembali kepada partisipan.
e) Pengumpulan dan Penyampaian Hasil Akhir: Pengawas mengumpulkan
kembali urutan prioritas pendapat yang telah diberikan oleh partisipan.10
4) Workshop atau lokakarya. Sebagai pengawas memiliki kewajiban dalam
mengarahkan workshop setidaknya 3 kali dalam setahun.11 Dengan
mengadakan workshop secara berkala, pengawas dapat secara aktif terlibat
dalam meningkatkan kualitas manajemen sekolah dan memfasilitasi
pertukaran informasi serta peningkatan pemahaman di antara peserta
workshop.12

D. Implementasi Supervisi Manajerial


Partisipasi aktif dari seluruh anggota sekolah merupakan faktor penting
dalam mencapai peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Dengan melakukan
supervisi manajerial, diharapkan sekolah dapat memperbaiki dan memantau
pelaksanaan proses pembelajaran secara efektif. Berikut adalah beberapa langkah
implementasi supervisi manajerial dalam meningkatkan pembelajaran yang
efektif.13

10
Tan Gusli, Sufyarma Marsidin, and Rifma Rifma, “Implementasi Supervisi Manajerial
Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Ibtidaiyah,” EDUKATIF : JURNAL ILMU
PENDIDIKAN 3, no. 5 (July 17, 2021): 2776–87, https://doi.org/10.31004/EDUKATIF.V3I5.945.
11
Widyatmike Gede Mulawarman, Laili Komariyah, and Suryaningsi, “Women and
Leadership Style in School Management: Study of Gender Perspective.,” Cypriot Journal of
Educational Sciences 16, no. 2 (2021): 594–611, https://doi.org/10.18844/cjes.v16i2.5638.
12
Orsolya Kálmán et al., “Review of Benefits and Challenges of Co-Supervision in Doctoral
Education,” European Journal of Education 57, no. 3 (September 1, 2022): 452–68,
https://doi.org/10.1111/EJED.12518.
13
Andi Adhe Mahatirta, H Syamsu Kamaruddin, and Sumarlin Mus, “SUPERVISI
MANAJERIAL PENGAWAS SEKOLAH DI SMA NEGERI 2 BULUKUMBA,” 2023,
http://eprints.unm.ac.id/27728/.

6
1) Analisis Kurikulum: Pengawas bekerja sama dengan tim manajemen sekolah
untuk menganalisis kurikulum yang digunakan di sekolah. Hal ini meliputi
peninjauan terhadap relevansi, keterpaduan, dan konsistensi kurikulum dengan
standar nasional atau kurikulum yang ditetapkan.
2) Observasi Pembelajaran: Pengawas melakukan observasi langsung terhadap
proses pembelajaran di kelas. Observasi ini bertujuan untuk melihat praktik
pengajaran guru, interaksi antara guru dan siswa, penggunaan metode dan
media pembelajaran, serta efektivitas pembelajaran menggunakan strategi
belajar mengajar yang tepat.14
3) Pemberian Umpan Balik: Setelah melakukan observasi, pengawas memberikan
umpan balik kepada guru terkait kekuatan dan kelemahan dalam pembelajaran
yang diamati. Umpan balik ini dapat berupa saran, rekomendasi, atau perbaikan
yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
4) Pembinaan dan Pelatihan: Pengawas memberikan pembinaan dan pelatihan
kepada guru dalam pengembangan kompetensi dan pemahaman terkait metode,
strategi, dan pendekatan pembelajaran yang efektif. Pembinaan dan pelatihan
ini dapat dilakukan dalam bentuk workshop, lokakarya, atau kegiatan
pengembangan profesional lainnya.
5) Monitoring dan Evaluasi: Pengawas melakukan monitoring secara berkala
terhadap implementasi perbaikan dan pengembangan pembelajaran yang telah
dilakukan dalam proses pembelajaran.
6) Kolaborasi dengan Tim Manajemen Sekolah: Kolaborasi ini melibatkan
pemantauan, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan terhadap pembelajaran di
sekolah.
7) Pembentukan Komunitas Pembelajaran Profesional: Pengawas dapat
memfasilitasi pembentukan komunitas pembelajaran profesional di sekolah.
Komunitas ini menjadi wadah bagi guru untuk saling berbagi pengalaman,
pengetahuan, dan praktik terbaik dalam pembelajaran.15

14
Andi Adhe Mahatirta, H Syamsu Kamaruddin, and Sumarlin Mus, “PINISI JOURNAL
OF EDUCATION Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah Di SMA Negeri 2 Bulukumba
Managerial Supervision of School Supervisor at SMA Negeri 2 Bulukumba,” n.d.
15
Lear Bachelor, “THE PRINCIPAL SUPERVISOR: REDEFINING A CRITICAL ROLE

7
Melalui implementasi supervisi manajerial yang efektif, diharapkan pembelajaran
di sekolah dapat menjadi lebih interaktif, bermakna, dan sesuai dengan kebutuhan
siswa. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan mutu pembelajaran dan prestasi
belajar siswa.16

E. Sasaran Supervisi Manajerial


Sasaran supervisi manajerial mencakup beberapa aspek yang terkait dengan
pengelolaan dan pengembangan sekolah. Berikut adalah beberapa sasaran supervisi
manajerial yang umum.
1) Pengelolaan Kurikulum: Mengevaluasi dan memastikan implementasi
kurikulum yang relevan, konsisten, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Sasaran ini mencakup peninjauan dan pemantauan proses perencanaan,
pengembangan, dan evaluasi kurikulum di sekolah.
2) Pengelolaan Pembelajaran: Mengevaluasi dan meningkatkan kualitas proses
pembelajaran di kelas.
3) Pengelolaan Sumber Daya: Memastikan efektivitas pengelolaan sumber daya
sekolah, termasuk pengelolaan keuangan, fasilitas, dan peralatan pendidikan.
Sasaran ini mencakup pemantauan terhadap penggunaan anggaran dan
pemeliharaan fasilitas pembelajaran.
4) Pengembangan Profesional Guru: Mendorong pengembangan profesional guru
melalui pelatihan, pembinaan, dan pemantauan. Sasaran ini meliputi
identifikasi kebutuhan pengembangan guru, penyelenggaraan kegiatan
pelatihan, serta evaluasi dan tindak lanjut terhadap program pengembangan
profesional yang dilakukan.
5) Kepemimpinan dan Manajemen Sekolah: Mengevaluasi kinerja kepala sekolah
dan tim manajemen sekolah dalam mengelola sekolah secara efektif. Sasaran
ini melibatkan peninjauan terhadap kebijakan sekolah, koordinasi dan
komunikasi internal, serta peran kepala sekolah dalam membina dan

TO SUPPORT INSTRUCTIONAL EXCELLENCE.”


16
Nurlaili Nurlaili, Warman Warman, and Raolah Raolah, “Improvement of Principals’
Supervision Competence through Accompaniment in Principal Working Groups.,” Cypriot Journal
of Educational Sciences 16, no. 4 (2021): 1704–20, https://doi.org/10.18844/cjes.v16i4.6033.

8
memotivasi staf sekolah.
6) Kualitas Evaluasi dan Penilaian: Memastikan pelaksanaan evaluasi dan
penilaian yang objektif dan akurat terhadap prestasi siswa dan kinerja guru.
Sasaran ini mencakup peninjauan terhadap kebijakan evaluasi, instrumen
penilaian, dan proses penilaian yang dilakukan di sekolah.
7) Peningkatan Kualitas Mutu: Mendorong upaya peningkatan mutu secara
berkelanjutan di semua aspek kegiatan sekolah. Sasaran ini mencakup
pemantauan dan evaluasi terhadap implementasi program perbaikan mutu,
tindak lanjut terhadap temuan evaluasi, serta pengembangan budaya sekolah
yang berorientasi pada peningkatan kualitas.17

17
Agi Maehesa Putri and Uung Runalan Soedarmo, “Peningkatan Mutu Hasil Belajar
Peserta Didik Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah,” Indonesian Journal of Education
Management & Administration Review 2, no. 2 (February 27, 2019): 253–58,
https://doi.org/10.4321/IJEMAR.V2I2.1919.

9
BAB III
METODOLOGI

Jenis penulisan ini adalah jenis penulisan pustaka yang menggunakan data
pustaka dengan bahan penulisan yang diambil dari berbagai buku, artikel dan jurnal
yang berkaitan dengan supervisi manajerial, yang akan dikaji dan dianalisis
seperlunya berdasarkan atas pertimbangan sebagai sumber data. Penulisan ini
dilakukan dengan membaca, menelaah, mendeskripsikan dan menganalisis
fenomena peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, serta
pemikiran berbagai literatur. Bahan penulisan ini diambil dari berbagai buku,
artikel dan jurnal yang berkaitan dengan fokus kajian, yang akan dikaji dan
dianalisis seperlunya.

10
BAB IV
PEMBAHASAN

Penyusunan struktur pembahasan bertujuan untuk memaparkan urutan topik


secara terstruktur sehingga kerangka supervisi manajerial dalam meningkatkan
pengelolaan sekolah yang efektif dapat terlihat dengan jelas. Dalam konteks
penulisan ini, penulis merumuskan konsep pembahasan seperti berikut ini.

Bab 1 Pendahuluan. Bab ini terdiri dari latar belakang masalah,


permasalahan, tujuan penulisan, dan manfaat penulisan.
Bab II Kajian teoritik. Bab ini terdiri dari uraian mengenai landasan teori
atau literatur yang berhubungan dengan supervisi manajerial dalam
meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif sebagai pendukung
dalam penulisan makalah ini.
Bab III Metodologi. Pada bab ini Jenis penulisan ini adalah jenis penulisan
pustaka dengan referensi yang diambil dari berbagai buku, artikel dan
jurnal yang berkaitan dengan supervisi manajerial, yang akan dikaji
dan dianalisis seperlunya sebagai sumber data.
Bab IV Pembahasan one by one bab.
Bab V Kesimpulan. Gambaran umum. Simpulan dan saran tersaji dalam bab
kelima. Pada bagian akhir berisi referensi yang digunakan dalam
penulisan makalah.

11
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Supervisi manajerial memiliki peran yang sangat penting dalam


meningkatkan pembelajaran yang efektif di sekolah. Melalui supervisi manajerial,
kepala sekolah dan staf sekolah dapat memastikan pengelolaan yang efektif
terhadap berbagai aspek pendidikan, termasuk kurikulum, kesiswaan, sarana
prasarana, hubungan sekolah dan masyarakat, administrasi keuangan, personalia,
budaya, dan lingkungan sekolah. Implementasi supervisi manajerial yang sistematis
dan terencana memungkinkan pengawas atau kepala sekolah untuk melakukan
pengawasan yang tepat, memberikan bimbingan kepada guru, dan mendorong
kolaborasi antara seluruh anggota sekolah.

B. Saran
Keharuusan adanya supervisi di setiap sekolah dan dijalankan secara benar,
etis dan tegas sangat penting untuk memastikan perkembangan yang optimal dalam
lingkungan sekolah serta pencapaian tujuan pendidikan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih penulis sampaikan kepada dosen pengampu Ibu Dr.


Sulistiyana, S.Pd., M.Pd yang banyak memberikan gambaran tentang Dasar-dasar
supervisi pendidikan sehingga penulis bisa menyelesaikan ujian tengah semester.
Sungguh tak ada gading yang tak retak, tulisan ini belumlah sempurna masih
banyak kekurangan karena memang harus diakui keterbatasan referensi yang
penulis miliki.

12
DAFTAR REFERENSI

Adhe Mahatirta, Andi, H Syamsu Kamaruddin, and Sumarlin Mus. “PINISI


JOURNAL OF EDUCATION Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah Di
SMA Negeri 2 Bulukumba Managerial Supervision of School Supervisor at
SMA Negeri 2 Bulukumba,” n.d.
———. “SUPERVISI MANAJERIAL PENGAWAS SEKOLAH DI SMA
NEGERI 2 BULUKUMBA,” 2023. http://eprints.unm.ac.id/27728/.
Adu, Emmanuel O., Gbadegesin M. Akinloye, and Olabisi F. Olaoye. “Internal and
External School Supervision: Issues, Challenges and Wayforward.”
International Journal of Educational Sciences 7, no. 2 (September 25, 2014):
269–78. https://doi.org/10.1080/09751122.2014.11890189.
Azainil, Azainil, Ita Sabara, Sestuningsih Rahayu, Ramadiani Ramadiani, and
Widyatmike Mulawarman. “The Influence of Principal’s Supervision
Competence and School Culture on Teachers Performance of Public High
School in Kutai Kartanegara Regency.” In Proceedings of the Proceedings of
the 1st International Conference of Global Education and Society Science,
ICOGESS 2019,14 March, Medan, North Sumatera, Indonesia. EAI, 2020.
https://doi.org/10.4108/eai.14-3-2019.2291964.
Elman, Moh., and Mahrus. “Telaah Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di
Sekolah Dan Madrasah.” Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 2,
no. 1 (June 1, 2020): 117–30.
https://ejournal.iaiskjmalang.ac.id/index.php/akad/article/view/140.
Ergün, Hüsnü. “The Effect of School Transparency on Attitude towards
Supervision.” International Journal of Contemporary Educational Research
7, no. 1 (June 2020): 114–26. https://doi.org/10.33200/ijcer.652497.
Gusli, Tan, Sufyarma Marsidin, and Rifma Rifma. “Implementasi Supervisi
Manajerial Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Ibtidaiyah.”
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN 3, no. 5 (July 17, 2021): 2776–
87. https://doi.org/10.31004/EDUKATIF.V3I5.945.

13
———. “Implementasi Supervisi Manajerial Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan Di Madrasah Ibtidaiyah.” EDUKATIF : JURNAL ILMU
PENDIDIKAN 3, no. 5 (July 17, 2021): 2776–87.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i5.945.
Kálmán, Orsolya, László Horváth, Dorottya Kardos, Borbála Kozma, Mebrate
Bekele Feyisa, and Zoltán Rónay. “Review of Benefits and Challenges of Co-
Supervision in Doctoral Education.” European Journal of Education 57, no. 3
(September 1, 2022): 452–68. https://doi.org/10.1111/EJED.12518.
Lear Bachelor, Pamela. “THE PRINCIPAL SUPERVISOR: REDEFINING A
CRITICAL ROLE TO SUPPORT INSTRUCTIONAL EXCELLENCE,”
2018.
Monazir, Selda. “Implementasi Supervisi Akademik Dalam Meningkatkan
Profesionalisme Guru Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bima,” May 27,
2019.
Mulawarman, Widyatmike Gede, Laili Komariyah, and Suryaningsi. “Women and
Leadership Style in School Management: Study of Gender Perspective.”
Cypriot Journal of Educational Sciences 16, no. 2 (2021): 594–611.
https://doi.org/10.18844/cjes.v16i2.5638.
Negeri, S M K, and Tenggarong Kota. “Laili Komariyah, et Al .” 6, no. December
(2021): 126–33.
Ngulube, Patrick. “Postgraduate Supervision Practices in Education Research and
the Creation of Opportunities for Knowledge Sharing.” Problems of Education
in the 21st Century 79, no. 2 (2021): 255–72.
https://doi.org/10.33225/pec/21.79.255.
Nurlaili, Nurlaili, Warman Warman, and Raolah Raolah. “Improvement of
Principals’ Supervision Competence through Accompaniment in Principal
Working Groups.” Cypriot Journal of Educational Sciences 16, no. 4 (2021):
1704–20. https://doi.org/10.18844/cjes.v16i4.6033.
Putri, Agi Maehesa, and Uung Runalan Soedarmo. “Peningkatan Mutu Hasil
Belajar Peserta Didik Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah.”
Indonesian Journal of Education Management & Administration Review 2, no.

14
2 (February 27, 2019): 253–58. https://doi.org/10.4321/IJEMAR.V2I2.1919.
Wiyono, Bambang Budi, Ach. Rasyad, and Maisyaroh. “The Effect of
Collaborative Supervision Approaches and Collegial Supervision Techniques
on Teacher Intensity Using Performance-Based Learning.” SAGE Open 11,
no. 2 (April 30, 2021): 215824402110137.
https://doi.org/10.1177/21582440211013779.

15

Anda mungkin juga menyukai