Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SUMBER DAYA PENDUKUNG KEBERHASILAN PELAKSANAAN KURIKULUM


Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kurikulum
Dosen Pengampu: Dr. Yusaini K., M.Pd.
Di susun oleh :

Kelompok 5

Muhammad Hendrianto : 211250041

Viqi Azkiya : 211250044

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANAHASANUDDIN BANTEN
1444 H/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam yang telah memberikan taufiq, hidayah
serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini bisa
berjalan tanpa adanya hambatan yang di luar kemampuan. Shalawat beserta salam semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi Agung kita Muhammad SAW., yang telah membawa risalah
dari Allah terutama nabi yang telah membawa mu’jizat-Nya yang berupa Al-Qur’an, yang
dengannya bisa kita peroleh petunjuk dan segala macam ilmu.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan berbagai saran dari para pembaca yang sifatnya
membangun agar makalah ini menjadi lebih baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Dr. Yusaini K., M.pd. selaku dosen pengajar mata kuliah Manajemen Kurikulum yang
telah memberikan tugas kepada kami yaitu membuat makalah ini. Akhirnya, kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Serang, 15 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 5
C. Tujuan Pembahasan.........................................................................................................5
BAB II.................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN....................................................................................................................... 6
A. Manajemen sekolah........................................................................................................6
B. Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam pembelajaran ............................................................7
C. Penggunaan media pembelajaran .....................................................................................9
D. Penggunaan strategi dan model-model pembelajaran .......................................................10
E. Kualitas Kinerja Guru ..................................................................................................12
F. Monitoring kerja guru...................................................................................................13
BAB III................................................................................................................................. 16
PENUTUP............................................................................................................................. 16
A. Kesimpulan................................................................................................................. 16
B. Saran.......................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan nasional adalah aspek
kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran strategis dalam
sistem pendidikan. Kurikulum merupakan suatu sistem program pembelajaran untuk
mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga kurikulum memegang
peranan penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu.
Adanya beberapa program pembaruan dalam bidang pendidikan nasional merupakan salah
satu upaya untuk menyiapkan masyarakat dan bangsa indonesia yang mampu
mengembangkan kehidupan demokratis yang mantab dalam menghadapi era globalisasi ini.
Untuk dapat terlaksananya kurikulum yang baik tentunya ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan yakni mengenai sumber daya pendukung keberhasilan implementasi
kurikulum

B. Rumusan Masalah
1. Apa makna dari manajemen sekolah ?
2. Bagaimana pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran?
3. Bagaimana Penggunaan media pembelajaran ?
4. Apa saja Penggunaan strategi dan model-model pembelajaran?
5. Bagaimana kualitas kinerja guru?
6. Bagaimana monitoring kinerja guru?
C. Tujuan Pembahasan
1. Memahami makna dari manajemen sekolah
2. Mengetahui pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran
3. memahami  penggunaan media pembelajaran
4. Mengetahui penggunaan strategi dan model-model pembelajaran
5. Mengetahui kualitas kinerja guru
6. Mengetahui monitoring kinerja guru

4
BAB II
PEMBAHASAN

Keberhasilan pelaksanaan kurikulum di sekolah tidak terlepas dari beberapa sumber daya
pendukung, diantaranya adalah manajemen sekolah, pemanfaatan sumber belajar,
penggunaan media pembelajaran, penggunaan strategi dan model-model pembelajaran,
kinerja guru, pemantauan pelaksanaan pembelajaran, manajemen peningkatan mutu
pendidikan.

A. MANAJEMEN SEKOLAH

 Pengertian Manajemen Sekolah


Menurut Kathryn M. Bartol dan David C. Martin manajemen adalah proses untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama, yaitu
merencanakan ( planning ), mengorganisasikan ( organizing ), memimpin ( leading ), dan
mengendalikan (controling). Dengan demikian manajemen adalah sebuah kegiatan yang
berkesinambungan.

a. Manajemen Kurikulum
Merupakan substansi manajemen yang utama di sekolah. Prinsip dasar manajemen kurikulum
ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dengan tolak ukur
pencapaian tujuan siswa dan mendorong guru untuk menyusun terus-menerus
menyempurnakan strategi pembelajarannya.
b. Manajemen Kesiswaan
Ungkapan manajemen kesiswaan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan kesiswaan.
Penulis tidak lagi mendeskripsikan pengertian manajemen dalam makalah ini mengingat pada
makalah sebelumnya yang berjudul manajemen personalia telah dibahas secara terperinci dan
jelas pengertian manajemen.
Sementara itu yang dimaksud dengan kesiswaan ialah segala sesuatu yang menyangkut
dengan peserta didik atau yang lebih populer dengan istilah siswa.
Dengan demikian manajemen kesiswaan memiliki pengertian suatu proses pengurusan segala
hal yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan, penerimaan siswa,
pembinaan yang dilakukan selama siswa berada di sekolah, sampai dengan siswa
menyelesaikan pendidikannya di sekolah melalui penciptaan suasana pembelajaran yang
kondusif dan konstruktif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar atau pembelajaran
yang efektif.
c. Manajemen personalia

5
Personalia ialah semua anggota organisasi yang bekerja untuk  kepentingan organisasi yaitu
untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Personalia organisasi pendidikan mencakup
para guru, para pegawai, dan para wakil siswa/mahasiswa. Termasuk juga para manajer
pendidikan yang mungkin dipegang oleh beberapa guru.
Yang dimaksud dengan manajemen personil adalah segenap proses penataan yang bersangkut
paut dengan masalah memperoleh dan menggunakan tenaga kerja untuk demi tercapainya
tujuan sekolah yang telah ditentukan sebelumnya.
d. Manajemen Keuangan
Pengertian manajemen keuangan dalam arti sempit adalah tata pembukuan. Sedangkan dalam
arti luas adalah pengurusan dan pertanggungjawaban dalam menggunakan keuangan, baik
pemerintah pusat maupun daerah. Adapun Maisyarah sebagaimana dikutip oleh Sulistiyorini
menjelaskan bahwa manajemen keuangan adalah suatu proses melakukan kegiatan mengatur
keuangan dengan menggerakkan tenaga orang lain.
Kegiatan ini dapat dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan
pengawasan. Dalam manajemen keuangan di sekolah tersebut dimulai dengan perencanaan
anggaran sampai dengan pengawasan dan pertanggung jawaban keuangan. Manajemen
keuangan di sekolah Islam atau madrasah terutama berkenaan dengan kiat sekolah dalam
menggali dana, kiat sekolah dalam mengelola dana, pengelolaan keuangan dikaitkan dengan
program tahunan sekolah, cara mengadministrasikan dana sekolah, dan cara melakukan
pengawasan, pengendalian serta pemeriksaan.
Inti dari manajemen keuangan adalah pencapaian efisiensi dan efektivitas. Oleh karena itu, di
samping mengupayakan ketersediaan dana yang memadai untuk kebutuhan pembangunan
maupun kegiatan rutin operasional di sekolah, juga perlu diperhatikan faktor akuntabilitas
dan transparansi setiap penggunaan keuangan baik yang bersumber pemerintah, masyarakat
dan sumber-sumber lainnya.
e. Manajemen Sarana dan Prasarana
Manajemen perawatan preventif sarana dan prasarana sekolah merupakan tindakan yang
dilakukan secara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik seperti gedung,
mebeler, dan peralatan sekolah lainnya. Dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja,
memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan dan menetapkan biaya efektif
perawatan sarana dan prasarana sekolah.

 Fungsi Manajemen
Gullick mengemukakan tujuh fungsi manajemen, yaitu :

a) Perencanaan (Planning)
Arti penting perencanaan terutama adalah memberikan kejelasan arah bagi setiap kegiatan
sehingga setiap kegiatan dapat diusahakan dan dilaksanakan seefisien dan seefektif mungkin.
T. Hani Handoko mengemukakan sembilan manfaat perencanaan yakni
a. membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungan
b. membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama
c. memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran
d. membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat

6
e. memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
f. memudahkan dalam melaksanakan koordinasi di antara berbagai bagian
organisasi
g. membuat tujuan lebih khusus, terperinci, dan lebih mudah dipahami
h. meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti; dan
i. menghemat waktu, usaha dan dana.

b) Pengorganisasian (organizing)
George R. Terry mengemukakan bahwa pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan
hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang sehingga mereka dapat bekerja
sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas
tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan tertentu.

c) Pelaksanaan (Actuatung)
Pelaksanaan tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan,
dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat
melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

d) Pengawasan (controlling)
Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar
pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi
tercapai. Apabila terjadi penyimpangan, di mana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula
tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.

B. PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR

 Pengertian Sumber Belajar


Sumber belajar merupakan salah satu komponen yang membantu dalam proses belajar
mengajar. Sumber belajar tidak lain adalah daya yang dapat dimanfaatkan guna kepentingan
proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau secara
keseluruhan.
AECT (Association for Education and Communication Technology) menyatakan bahwa
sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang, atau
benda) yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi
siswa. Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses
pembelajaran, yang dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber,
lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan kadar keaktifan dalam proses
pembelajaran.

Sumber belajar dapat dikategorikan ke dalam enam jenis, yaitu pesan; orang; bahan; alat dan
peralatan; teknik, dan lingkungan. Selain itu dari sisi perancangannya, sumber belajar itu
dapat dipilah menjadi dua jenis, yaitu sumber belajar yang dirancang dan sumber belajar yang
dimanfaatkan.

7
Implementasi pemanfaatan sumber belajar di dalam proses pembelajaran sudah tercantum
dalam kurikulum bahwa proses pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang
menggunakan berbagai ragam sumber belajar.

 Fungsi Dan Manfaat Sumber Belajar


Sumber belajar memiliki beberapa fungsi, yaitu
a) meningkatkan produktivitas pendidikan
b) memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual
c) memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran
d) lebih memantapkan kegiatan pembelajaran
e) memungkinkan belajar secara seketika dan
f) memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih luas.
Adapun manfaat sumber belajar, yaitu untuk memberikan pengalaman belajar yang konkret
tidak langsung kepada siswa; menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi
atau dilihat secara langsung dan konkret, menambah dan memperluas cakrawala sajian yang
ada di dalam kelas.

 Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Implementasi Kurikulum di Sekolah


Dalam hal ini diperlukan kreativitas seorang guru dalam mengajar yakni bisa dengan
mengoptimalkan pemanfaatan sumber belajar. Selain itu diperlukan dukungan terhadap
optimalisasi sumber belajar tersebut.

C. PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

 Pengertian Media Pembelajaran


Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara
harfiah dapat diartikan sebagai `perantara`. Dalam Bahasa arab, media adalah perantara
(  ْ‫)و َساِئل‬
َ atau pengantar pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan Penggunaan
media pembelajaran didasarkan pada konsep bahwa belajar dapat ditempuh melalui berbagai
cara, antara lain dengan mengalami secara langsung, mengamati orang lain dan dengan
membaca serta mendengar.

 Fungsi Media Pembelajaran


Fungsi media  pembelajaran yang dikemukakan oleh Livie dan Lentz adalah media
pembelajaran khususnya pada media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi atektif, fungsi
kognitif, dan fungsi kompensatoris.
Fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik, dan pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajarannya, dan fungsi
atektif maksudnya adalah media visual yang dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar, kemudian fungsi kognitif bermakna
media visual mengungkapkan bahwa lambang visual memperlancar pencapaian tujuan untuk
memahami dan mendengar informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar, selanjutnya
fungsi kompensatoris artinya media visual memberikan konteks untuk memahami teks

8
membantu  pembelajar yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi
dalam teks dan mengingatkannya kembali.
Dari beberapa fungsi media visual tersebut dapat dikatakan belajar dari pesan visual
memerlukan keterampilan tersendiri, karena melihat pesan visual, tidak dengan sendirinya
akan mudah memahami atau mampu belajar. Pembelajar harus dibimbing dalam menerima
dan menyimak pesan visual secara tepat.

 Kedudukan Media Dalam Pembelajaran


Kedudukan media dalam komponen pembelajaran sangat penting bahkan sejajar dengan
metode pembelajaran, karena metode yang digunakan dalam proses pembelajaran biasanya
akan menuntut media apa yang dapat diintegrasikan dan diadaptasikan dengan kondisi yang
dihadapi.

Kontribusi media terhadap pembelajaran menurut Kemp dan Dayton adalah


1) menyampaikan pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
2) pembelajaran lebih menarik
3) pembelajaran lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
4) waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
5) kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.

D. PENGGUNAAN STRATEGI DAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

 Pengertian Strategi, Pendekatan, dan Model Pembelajaran


Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Roy Kellen mencatat bahwa terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran,
yaitu pendekatan yang berpusat pada guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa.
Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung,
pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sementara itu pendekatan yang
berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran inquiry dan discovery serta
pembelajaran induktif.
Sementara itu, strategi menurut kemp adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Strategi berbeda dengan metode. Strategi menunjukkan pada sebuah perencanaan untuk
mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan
strategi. Banyak bentuk strategi pembelajaran yang dapat dipergunakan oleh guru, di
antaranya adalah strategi pembelajaran kooperatif, dan strategi pembelajaran berbasis
masalah.
Adapun model pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan
pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran
dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang
sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.

 Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran

9
a) Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai
b) Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran
c) Pertimbangan dari sudut peserta didik

 Strategi Pembelajaran Kooperatif


Teori yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori konstruktivisme. Dalam teori ini
lebih mengutamakan pada pembelajaran siswa yang dihadapkan pada masalah-masalah
kompleks untuk dicari solusinya, selanjutnya menemukan bagian-bagian yang lebih
sederhana atau keterampilan yang diharapkan.
Dalam model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang
berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi, dengan
catatan siswa sendiri.

 Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah


Guru dituntut dapat memilih pendekatan pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap
siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya. Pembelajaran berbasis
masalah adalah penggunaan berbagai kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan
konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu
yang baru, dan kompleksitas yang ada.
Model pengembangan kurikulum ada yang bersifat deduktif dan induktif. Kurikulum dalam
PBM meliputi tiga hal berikut :
a) Mega Level; profil lulusan yang diharapkan, tujuan umum program; pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan kompetensi lainnya yang menekankan pada pengembangan
disiplin ilmu.
b) Makro level; latihan dan modul tujuan lembaga, belajar dari materi dan silabus,
penilaian tujuan, struktur, kriteria dan kegiatan evaluasi.
c) Mikro level; struktur kegiatan, jadwal sesi PBM, tutorial, struktur belajar mandiri dan
kemasan belajar, sumber masalah dan belajar.

 Model-Model Pembelajaran
a) Model interaksi sosial
b) Model pemrosesan informasi
c) Model personal
d) Model modifikasi tingkah laku
e) Model pembelajaran kontekstual
f) Model pembelajaran tematik
g) Model pembelajaran PAKEM

E. KUALITAS KINERJA GURU

Menjadi guru kreatif, menggairahkan dan disenangi peserta didik merupakan kebanggaan
bagi pendidik sejati. Tetapi bagaimana caranya masih banyak yang menghadapi kesulitan.
Dua hal kegiatan guru di kelas, yakni mengajar dan mengelola kelas. Sering dijumpai bahwa

10
guru lemah dalam mengelola kelasnya, sehingga pembelajaran tidak berhasil maksimal.
Seorang guru dituntut untuk lebih kreatif dan mengembangkan materinya.
Pengembangan profesionalisme guru secara aktif dan terintegrasi akan melahirkan sosok guru
yang kreatif dan inovatif, guru demikian akan menjadi motivator yang handai bagi
pengembangan karakter siswa , menjadi sosok yang dapat digugu dan ditiru ( teladan ).
Kinerja merupakan suatu wujud perilaku seseorang atau organisasi dengan orientasi prestasi.
Ukuran kinerja menurut T.R. Mitchell dapat dilihat dari quality of work, promthness,
initiative and communication. Keempat komponen tersebut merupakan ukuran standar kinerja
yang dapat dijadikan dasar untuk mengetahui baik buruknya kinerja seorang guru.

Ada sepuluh kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh seorang guru, antara lain:
1) menguasai bahan/materi pelajaran
2) mengelola program pembelajaran
3) mengelola kelas
4) menggunakan media dan sumber belajar
5) menguasai landasan pendidikan
6) mengelola interaksi pembelajaran
7) menilai prestasi belajar siswa
8) mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan penyuluhan
9) mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10) memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pembelajaran.

Sementara menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI NO 16 tahun 2007 tentang


standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru, standar kompetensi guru dikembangkan
secara utuh ke dalam empat kompetensi, yaitu:
a) Kompetensi pedagogik
b) Kompetensi kepribadian
c) Kompetensi sosial
d) Kompetensi profesional
Beberapa kegiatan guru dalam upayanya mengembangkan kurikulum yang berlaku di sekolah
yakni meliputi merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kurikulum. Adapun
melaksanakan kurikulum yang dimaksud adalah guru mampu mengimplementasikannya
dalam proses belajar mengajar.

Dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar, seyogianya seorang guru memahami
langkah-langkah yang harus ditempuh. Langkah-langkah tersebut meliputi: tahap permulaan,
tahap pembelajaran dan tahap penilaian serta tindak lanjut.
A. Menjadi Guru Yang Berkualitas
1) Guru harus memiliki profesionalisme di bidangnya.
2) Guru harus mempersiapkan bahan ajar
3) Guru harus dapat menyampaikan materi dengan jelas.
4) Guru harus dapat mengelola kelas
5) Guru harus melakukan evaluasi
6) Guru harus dapat berhubungan baik dengan orang tua siswa.

11
B. Kriteria Guru Berkualitas:
1) Selalu punya energi untuk siswanya. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran 
2) Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif.
3) Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
4) Bisa berkomunikasi yang Baik dengan Orang Tua 
5) Punya harapan yang tinggi pada siswanya
6) Pengetahuan tentang Kurikulum .

F. MONITORING PELAKSANAAN KURIKULUM (PEMBELAJARAN)

Kegiatan memantau pelaksanaan pembelajaran harus terus dilakukan agar pembelajaran yang
dilakukan guru berjalan dengan baik. Kegiatan memantau pelaksanaan pembelajaran
merupakan suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung melalui
kegiatan monitoring antara seorang pemantau dengan seorang guru dalam melakukan
kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran dapat dilakukan sebaik mungkin. Dengan
kegiatan pemantauan ini diharapkan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik
sehingga proses pembelajaran menjadi kegiatan yang menyenangkan siswa. Hal ini
disebabkan karena layanan yang diberikan mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan
siswa.
 Konsep Dasar Memantau Pelaksanaan Pembelajaran
Memantau pelaksanaan pembelajaran adalah kegiatan monitoring yang menyertakan proses
pengumpulan, penganalisisan, pencatatan, pelaporan, dan penggunaan informasi manajemen
tentang pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Fokus kegiatan memantau pelaksanaan
pembelajaran ada pada kegiatan dan tingkat capaian dari perencanaan pembelajaran yang
telah dibuat berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan memantau pelaksanaan pembelajaran berkaitan dengan penilaian terhadap
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan pengidentifikasian tindakan untuk memperbaiki
kekurangan dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

Tujuan Utama Kegiatan Pemantauan Pelaksanaan Pembelajaran


a) Menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu pada pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang akan membantu pembuatan keputusan manajemen yang efektif
oleh pengawas satuan pendidikan.
b) Mendorong diskusi mengenai kemajuan pelaksanaan pembelajaran bersama para guru
dan merencanakan berbagai tindakan yang diperlukan
c) Menyediakan sumber informasi kemajuan/prestasi utama bagi para pengambil
keputusan.

Sebaik apapun hasil perancangan/desain/rencana pembelajaran dan pengembangan kurikulum


yang berbasis pada kompetensi siswa, keberhasilan pelaksanaan dalam mencapai tujuan
kurikuler sangat bergantung pada beberapa faktor, diantaranya adalah faktor guru,
ketersediaan sarana dan prasarana, sistem penilaian yang digunakan, buku sebagai sumber
belajar, perangkat pembelajaran berupa silabus, dan pemberdayaan peran serta masyarakat
dalam seluruh kegiatan pendidikan.

12
a)      Guru
Kegiatan utama yang harus dipantau adalah aktivitas guru dalam melakukan kegiatan
pembelajaran. Sehebat apapun kurikulum, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang telah dibuat dan dirancang, keberhasilannya sangat tergantung pada implementasi
rancangan tersebut oleh guru.
Dengan demikian, pada tataran pengembangan kurikulum, implementasi kurikulum, dan
perencanaan pembelajaran, guru memiliki peran yang sangat penting dan strategis. Diantara
peran tersebut adalah:
1) Memonitor kegiatan belajar siswa
2) Memberikan motivasi
3) Menata dan memantau perilaku siswa
4) Menyediakan dan menciptakan model-model pembelajaran yang akurat
5) Membimbing dan menjadi “teman” diskusi
6) Menganalisis kebutuhan dan interest siswa

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum dapat dikatakan berhasil baik jika para pengelola pendidikan mampu
melibatkan  stake holders terutama peningkatan kinerja dan kualitas tenaga kependidikan ,
peningkatan mutu sekolah dengan cara memaksimalkan pelaksanaan manajemen sekolah
dengan dinamis dan seimbang serta melakukan monitoring terhadap kurikulum. Kepimpinan
kepala sekolah yang efektif dan kemampuannya mendayagunakan seluruh potensi sekolah
dalam membangun kerja sama yang baik terhadap unsur sekolah sangat penting baik secara
external maupun internal. Beberapa sumber daya pendukung keberhasilan implementasi
kurikulum tersebut perlu dipertimbangkan oleh setiap unsur pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu, karena dampak konkret dari terlaksananya kurikulum tersebut
akan dirasakan langsung oleh siswa atau peserta didik dalam pertumbuhan dan
perkembangannya. Seorang guru perlu kreatif untuk memanfaatkan berbagai sumber dan
media belajar, menggunakan strategi, metode, model pembelajaran yang baik dalam proses
pembelajaran sebagai pendukung keberhasilan implementasi kurikulum.

B. Saran
Dalam mengevaluasi kurikulum hendaknya kita dapat menganalisis secara teliti apa
saja yang menjadi kendala dan apa saja yang bisa menjadi faktor keberhasilan dari
kurikulum yang sudah dibuat mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap
implementasi. Jika kurikulum tidak cocok atau tidak sesuai maka sesuai dengan
keputusan dan kespekatan bersama kurikulum tersebut bisa direvisi ataupun diganti.
Oleh karena itu, setiap penanggungjawab Lembaga Pendidikan dan seluruh
stakeholder pendidkan memiliki visi yang sama dalam merencanakan,
mengorganisasi, melaksanakan dan mengevaluasi sebuah kurikulum.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Kasful & Harmi Hendra. 2011. Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum Tingkat


Satuan Pendidikan. Bandung: ALFABETA

Apriliakartiana.sumber daya pendukung keberhasilan


kurikulum.http://apriliakartiana.blogspot.com/2013/05/sumber-daya-pendukung-
keberhasilan_6.html.Rabu 28 september 2016 pukul 18.30 WIB.

Arsyad. Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Gunawa, H Ary. 1996. Administrasi Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Nurainiarifina.blogspot.com/2015/04/faktor-keberhasilan-implementasi.html.Rabu, 28
september 2016 pukul 18.30 WIB.

Pidarta, Made. 2004. Manajeemn Pendidikan Indonesia cet II. Jakarta: Rineka Cipta

Rasmi sary. Manajemen Kurikulum. Http://rasmisary.blogspot.com/2012/06/manajemen-


kurikulum.html. Rabu 28 september 2016 pukul 18.30 WIB.

Rusman. 2014. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada

sanaky AH Hujair. 2011. Media Pembelajaran. Yogyakarta: kaukaba

Siagian, P Sondang. 2001. Audit Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sulistiyorini. 2009. Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, strategi, dan


Aplikasi. Yogyakarta: Teras

15

Anda mungkin juga menyukai