Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PETA KONSEP KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan

Dosen Pengampu : Dra. Hj. Tin Rustini, M.Pd.

Disusun Oleh :

Rizty Azzahra Sastradipura 2109691

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS DAERAH CIBIRU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa. Tidak lupa shalawat
serta salam, semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang syafaatnya kita
nanti di kemudian hari. Atas berkat rahmat serta hidayah Allah, penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Peta Konsep Kepemimpinan dan Supervisi” dengan tepat pada
waktunya.

Adapun penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengelolaan Pendidikan yang diampu oleh Ibu Dra. Hj. Tin Rustini, M.Pd. Penulisan makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengalaman mengenai pelaksanaan
pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan. Maka dari itu, penulis sangat terbuka dengan
masukan serta kritik yang dapat membangun penulisan makalah selanjutnya.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seruluh
rekan mahasiswa yang telah memberi masukan, tak lupa rasa terima kasih yang tak terhingga
kepada Dra. Hj. Tin Rustini, M.Pd. atas bimbinganya. Demikian yang dapat penulis
sampaikan, semoga dengan susunan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bandung, 14 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan ............................................................................................................................ 1
BAB II : PEMBAHASAN ....................................................................................................... 2
A. Peta Konsep ................................................................................................................... 2
B. Konsep Kepemimpinan dan Supervisi ........................................................................ 2
BAB III : PENUTUP ............................................................................................................... 5
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang pendidikan awal yang memiliki peran
penting dalam membentuk karakter dan kemampuan akademik siswa. Oleh karena itu,
peran kepemimpinan dan supervisi di SD menjadi sangat penting untuk mendukung
tercapainya tujuan pendidikan yang diinginkan.
Kepemimpinan di SD berperan dalam mengarahkan, membimbing, dan
mengembangkan seluruh aspek di sekolah, termasuk kegiatan pembelajaran,
pengembangan kurikulum, dan pengelolaan sumber daya manusia. Sedangkan
supervisi di SD bertujuan untuk memantau dan memastikan bahwa semua kegiatan di
sekolah berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Dalam prakteknya, kepemimpinan dan supervisi di SD masih banyak
menghadapi tantangan, seperti minimnya ketersediaan sumber daya, kurangnya
pelatihan bagi para kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya,
serta kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami lebih dalam mengenai
peran dan fungsi kepemimpinan dan supervisi di SD, serta upaya-upaya yang perlu
dilakukan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi. Dengan demikian, diharapkan
kualitas pendidikan di SD dapat terus meningkat, sehingga dapat menghasilkan
generasi yang berkualitas dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun
internasional
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peta konsep kepemimpinan dan supervisi di Sekolah Dasar?
2. Jelaskan konsep kepemimpinan dan supervisi di Sekolah Dasar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana peta konsep dari materi kepemimpinan dan
supervisi di Sekolah Dasar.
2. Untuk mengetahui bagaimana konsep kepemimpinan dan supervisi di Sekolah
Dasar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peta Konsep

B. Konsep Kepemimpinan dan Supervisi


Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan membimbing
orang lain menuju tujuan yang diinginkan. Ada beberapa gaya kepemimpinan, seperti
otoriter, demokratis, misioner, dan transformasional.
1. Peran Kepala Sekolah dalam kepemimpinan meliputi tugas-tugas seperti
merumuskan visi dan misi sekolah, membina hubungan dengan orang tua dan
masyarakat, dan memimpin dan mengawasi pelaksanaan program pendidikan di
sekolah.
2. Supervisi adalah proses pengawasan dan penilaian terhadap kegiatan
pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Tujuan dari
supervisi bisa beragam, seperti meningkatkan kualitas pengajaran, mengevaluasi
kurikulum, dan memotivasi guru
3. Metode Supervisi meliputi berbagai teknik dan cara pengumpulan data, seperti
observasi, konseling, penilaian, dan survei. Metode yang digunakan harus
disesuaikan dengan tujuan supervisi yang ingin dicapai
Dengan memahami konsep kepemimpinan dan supervisi di Sekolah Dasar,
diharapkan para guru dan Kepala Sekolah mampu meningkatkan kualitas pendidikan
di sekolah dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa.

2
Kepemimpinan dan supervisi merupakan dua hal yang sangat penting dalam dunia
pendidikan, terutama di Sekolah Dasar.
Kepemimpinan dan supervisi di Sekolah Dasar harus dilakukan oleh Kepala
Sekolah, dan juga oleh guru-guru yang telah dipilih sebagai pengawas atau supervisor.
Kepemimpinan di Sekolah Dasar mencakup gaya kepemimpinan, peran kepala
sekolah, dan tujuan kepemimpinan.
Ada beberapa gaya kepemimpinan yang dapat digunakan oleh Kepala
Sekolah, antara lain :
1. Gaya kepemimpinan otoriter, yaitu gaya kepemimpinan yang mengutamakan
perintah dan kontrol dari atas ke bawah.
2. Gaya kepemimpinan demokratis, yaitu gaya kepemimpinan yang mengutamakan
partisipasi dan kerjasama antara seluruh anggota sekolah.
3. Gaya kepemimpinan misioner, yaitu gaya kepemimpinan yang mempunyai visi
dan misi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
4. Gaya kepemimpinan transformasional, yaitu gaya kepemimpinan yang
mengutamakan pengembangan diri dan motivasi dalam mencapai tujuan yang
telah ditentukan (Hani, 2015, hlm. 71).
Peran Kepala Sekolah dalam kepemimpinan mencakup tugas-tugas seperti
merumuskan visi dan misi sekolah, membina hubungan dengan orang tua dan
masyarakat, dan memimpin dan mengawasi pelaksanaan program pendidikan di
sekolah (Sanjaya, 2017, hlm. 63)..
Kepala Sekolah juga harus mampu membuat keputusan yang baik dan
bijaksana, dan harus mempunyai kemampuan untuk mengelola sumber daya manusia
di sekolah. Supervisi di Sekolah Dasar merupakan proses pengawasan dan penilaian
terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan kualitas Pendidikan 4
(Arikunto, 2013, hlm. 104).
Tujuan dari supervisi bisa beragam, seperti meningkatkan kualitas pengajaran,
mengevaluasi kurikulum, dan memotivasi guru. Metode supervisi yang digunakan
harus disesuaikan dengan tujuan supervisi yang ingin dicapai (Mulyasa, 2016, hlm.
77).
Beberapa metode supervisi yang umum digunakan adalah observasi,
konseling, penilaian, dan survei. Dalam prakteknya, Kepala Sekolah dan guru-guru
harus bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan kepemimpinan dan supervisi di
Sekolah Dasar. Kepala Sekolah harus mampu memberikan arahan dan dukungan
3
kepada guru-guru dalam melaksanakan tugas-tugas mereka, dan harus mampu
memotivasi dan memimpin seluruh anggota sekolah.
Sementara itu, guru-guru harus dapat bekerja sama dalam mewujudkan tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan, dan harus mampu menerima kritik dan saran dari Kepala
Sekolah atau supervisor dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah (Majid, 2019, hlm. 87)

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepemimpinan dan supervisi di Sekolah Dasar merupakan dua hal yang
sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Kepala
Sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam kepemimpinan, sementara guru-
guru yang telah dipilih sebagai pengawas atau supervisor memiliki tugas untuk
melakukan supervisi terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah. Gaya kepemimpinan
yang digunakan oleh Kepala Sekolah harus disesuaikan dengan tujuan dan situasi di
sekolah. Selain itu, metode supervisi yang efektif juga harus disesuaikan dengan
tujuan supervisi yang ingin dicapai. Kerja sama antara Kepala Sekolah dan guru-guru
sangat penting dalam mencapai tujuan-tujuan kepemimpinan dan supervisi di Sekolah
Dasar. Dalam prakteknya, hal ini dapat diwujudkan dengan saling memberikan
arahan, dukungan, dan motivasi dalam melaksanakan tugas-tugas yang telah
ditetapkan.

5
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Manajemen pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hani, H. T. (2015). Manajemen kepegawaian. Yogyakarta: BPFE.

Made Vidarta. (1988). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : Bina

Majid, A. (2019). Manajemen pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2016). Menjadi kepala sekolah profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, W. (2017). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

6
IMPLEMENTASI PENGELOLAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DI SEKOLAH
DASAR
Masrukhatun Najwa Azkia1, Rizty Azzahra Sastradipura2, Tin Rustini3
Universitas Pendidikan Indonesia
E-mail : azkia21@upi.edu 1, riztyazzahra0511@upi.edu 2, tinrustini@upi.edu 3
ABSTRAK

ABSTRACT

7
PENDAHULUAN
Dalam lembaga pendidikan, seorang kepala sekolah mempunyai kewenangan yang
luas dalam mengambil kebijakan. Melalui kebijakan yang didasari oleh kebutuhan daerah itu,
maka dapat meningkatkan mutu pendidikan. Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan
kebutuhan daerah biasanya disebut dengan muatan lokal. Muatan lokal merupakan suatu
kebijakan kurikulum dalam pendidikan yang memasukkan pelajaran sesuai dengan kebutuhan
daerah setempat. Selain itu, kepala sekolah mempunyai peran sebagai supervisor.
Kepala sekolah sebagai pengelola pendidikan bertanggung jawab terhadap
keberhasilan penyelenggaraan kegiatan pendidikan dengan cara melaksanakan administrasi
sekolah dengan seluruh substansinya. Di samping itu sebagai pengelola, kepala sekolah
memiliki tugas untuk mengembangkan kinerja para personal terutama guru kearah
profesionalisme yang diharapkan.
Peran kepala sekolah dalam membina sikap professional seorang guru, agar mereka
mudah digerakkan dalam melaksanakan tugas mereka, maka kepala sekolah harus, (a)
membina kerjasama yang harmonis dengan stafnya, (b) membantu para guru dalam
memahami kurikulum yang berlaku dan menjabarkannya menjadi lebih rinci (c) membina
hubungan yang baik antara sekolah dengan masyarakat, (d) menyelenggarakan pendidikan
dan membina staf.
Di samping itu, upaya peningkatan kualitas pembelajaran juga dipengaruhi oleh gaya
dan peran manajerial yang dipraktikkan oleh kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai
pemimpin di sekolah berperan penuh untuk terlaksananya semua kegiatan yang dilaksanakan
termasuk aktivitas mengajar guru.
Oleh karena itu, kepala sekolah dituntut harus mampu mengembangkan wawasan dan
bimbingan kerjasama dengan guru-guru serta mengawasi kurikulum, melaksanakan
pengawasan terhadap aktivitas mengajar guru dengan melihat bagaimana mereka menggali
bahan pelajaran. Menggunakan metode mengajar yang baik, menggunakan evaluasi hasil
belajar, menstimulir guru untuk mengembangkan metode dan proses pendidikan, membantu
guru membina kurikulum sesuai dengan minat, kebutuhan dan kemampuan anak serta menilai
sifat-sifat dan kemampuan guru sehingga kepala sekolah dapat membantu mereka ke arah
pendidikan yang lebih baik.
Kepala sekolah sebagai supervisor amat berperan dalam menentukan pelaksanaan
supervisi di sekolah. Supervisi adalah suatu proses pembimbingan dari pihak atasan kepada
guru-guru dan para personel sekolah lainnya yang langsung menangani belajar para siswa,
untuk memperbaiki situasi belajar mengajar agar siswa dapat belajar secara efektif sehingga
prestasi belajar semakin meningkat.
Pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan menuntut lembaga
pendidikan untuk selalu menyesuaikan perkembangan tersebut. Untuk meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah diperlukan personil yang mempunyai kemampuan memadai dengan
tuntutan perkembangan yang ada sekarang ini. Guru merupakan jajaran utama dalam
menentukan mutu pendidikan. Karena setiap hari guru berhadapan langsung dengan siswa
pada saat proses pembelajaran. Untuk itulah diperlukan guru yang berkualitas.

8
Supervisi bertujuan untuk mengembangkan situasi kegiatan pembelajaran yang lebih
baik pada pencapaian tujuan pendidikan sekolah, membimbing guru yang masih mengalami
kesulitan menggunakan alat pembelajaran yang modern, dan membantu guru dalam menilai
kemajuan siswa. Berbagai upaya dilakukan baik sekolah maupun pemerintah, baik secara
individu maupun kelompok melalui berbagai kegiatan, baik pelatihan maupun pembinaan.
Strategi yang dilakukan tersebut belum dapat menjangkau seluruh guru yang ada. Di samping
waktu yang menjadi kendala, juga faktor budaya dan pola pikir yang sulit diubah. Kenyataan
yang terjadi pada gaya pembelajaran yang masih konvensional, guru kurang kreatif, masih
banyak yang menggunakan metode ceramah, perangkat pembelajaran cenderung hanya copy
paste, tidak melakukan pengembangan-pengembangan. Model pembelajaran monoton
sehingga kurang menarik, bahkan siswa cenderung pasif yang berakibat hasil belajar kurang
memuaskan.
Berdasarkan kenyataan tersebut, untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
maka supervisi akademik perlu dilalukan oleh kepala sekolah kepada seluruh guru yang ada
untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Supervisi akademik adalah serangkaian
kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Teknik supervisi akademik terdiri atas dua macam,
yaitu teknik supervisi individu dan teknik supervisi kelompok.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu
mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan pengelolaan supervisi pendidikan di Sekolah
Dasar.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang mana desain penelitiannya
mempunyai sifat yang fleksibel atau dapat diubah menyesuaikan rencana yang sudah dibuat
dengan melihat gejala yang terdapat pada tempat penelitian sebenarnya. Penelitian kualitatif
memberikan tekanan pada pemahaman serta makna, menekankan proses daripada
pengukuran, mendeskripsikan, berkaitan erat dengan nilai-nilai tertentu, menafsirkan,
memberikan makna dan tidak cukup dengan penjelasan belaka, serta memanfaatkan
multimedia dalam penelitian. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, dan guru. Teknik
pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Pengecekan keabsahan data diperlukan kesungguhan dan ketelitian yang harus diukur
melalui berbagai instrumen. Setelah data memenuhi lalu ditransfer (transferability) ke latar
lain, pada konteksnya (depandability) dan dapat tidaknya dikonfi rmasikan (confirmability)
kepada sumbernya.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui
sumber lainnya.

Anda mungkin juga menyukai