Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah manajemen pendidikan

Disusun oleh:
Kelompok 13 PAI 3M
Delfiarti 2120052
Ulil Akbar 2121282
Najmi Dzakiah 2122486
Rodiah Meymunah 2122487

Dosen pengampu :
Dr.Hamdi Abdul Karim

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
TAHUN AKADEMIK 2023M/1445H
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran allah swt.yang telah menimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah” Manejemen pendidikan”ini dapat terselesaikan sebagaimana
mestinya. Solawat besertakan salam tidak lupa kita kirimkan kepada Baginda Junjungan Nabi
Muhammad SAW.atas bimbingan beliau kita bisa membedakan mana yang Haq dan mana yang
Bathil .
Menyusun kakalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Manajemen
Pendidikan .Ucapan terimakasih kepada bapak dosen pengampu mata kuliah yaitu bapak Dr.Hamdi
Abdul Karim yang telah memberikan kami kesempatan untuk membuat makalah ini sebagai pedoman
dan acuan untuk lebih giat lagi dalam belajar.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan ,baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,kami rendah hati menerima
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah kami kedepannya.Kami
berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga Inspirasi untuk
pembaca .

Bukittinggi,10 September 2023

Kelompok 13
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Supervisi Kepala Sekolah Dalam Manajemen Mutu Pendidikan................................
B. Evaluasi Manajemen Pembelajaran Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
C. Evaluasi Manajemen Lembaga Pendidikan................................................................
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penting untuk memahami


peran penting evaluasi dan supervisi kepala sekolah dalam manajemen mutu pendidikan.
Evaluasi memberikan panduan dalam mengukur dan memperbaiki kualitas pendidikan
secara menyeluruh, sementara supervisi kepala sekolah memastikan bahwa praktik
pembelajaran dan manajemen berjalan efektif di lembaga pendidikan. Kedua elemen ini
saling mendukung dalam membentuk dasar yang kuat untuk pengembangan pendidikan
yang berkualitas.
Pendidikan saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari perubahan
kurikulum hingga tuntutan inovasi teknologi. Oleh karena itu, evaluasi manajemen
pendidikan menjadi landasan penting untuk mengukur pencapaian tujuan pendidikan,
mengidentifikasi area perbaikan, dan membuat keputusan berdasarkan data yang akurat.
Seiring dengan itu, supervisi kepala sekolah menjadi elemen kunci dalam mengawasi
praktik pembelajaran, mengelola sumber daya, dan memastikan bahwa lembaga
pendidikan beroperasi dengan efektif.
Dalam konteks ini, pemahaman mendalam tentang peran evaluasi dan supervisi
kepala sekolah dalam manajemen mutu pendidikan sangatlah penting. Kedua aspek ini
bersinergi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas, memastikan
pertumbuhan berkelanjutan, dan memenuhi harapan masyarakat akan pendidikan yang
unggul. Oleh karena itu, kami akan menjelajahi lebih lanjut bagaimana evaluasi dan
supervisi kepala sekolah bekerja bersama-sama dalam rangka

B .Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Supervisi kepala sekolah dalam manajemen mutu
pendidikan?
2. Bagaimanakah evaluasi manejemen pembelajaran guru mata Pelajaran pendidikan
agama islam ?
3. Bagaimanakah evaluasi manajemen lembaga pendidikan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Supervisi kepala sekolah dalam manajemen mutu pendidikan

2. Untuk Mengetahui evaluasi manejemen pembelajaran guru mata Pelajaran pendidikan


agama islam.
3. Untuk mengetahui evaluasi manajemen lembaga pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Supervisi Kepala Sekolah dalam Manajemen Mutu Pendidikan


Pengertian Supervisi menurut Piet A. Sahertian mendefinisikan “supervisi
sebagai program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran”. Berbeda
dengan Mc. Nerneys yang melihat supervisi itu sebagai suatu prosedur member
arahan serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran.
Sedangkan Soetcipto dan Raflis Kosasi berpendapat bahwa “supervisi adalah
proses mengawasan kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan organisasi”.
Menurut Ngalim Purwanto, “supervisi adalah segala bantuan dari pimpinan
sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan kepemimpinan guruguru dan
personil sekolah lainnya di dalam mencapai tujuan pendidikan”.
Dalam Dictionary of Education, Good Carter memberi pengertian
supervisi adalah;
“Segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru dan
petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran termasuk menstimulir,
menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi
tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, metode mengajar dan
evaluasi mengajar”
Selanjutnya, dalam buku Pedoman Administrasi dan Supervisi dikemukakan:
supervisi adalah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar
mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar
mengajar yang lebih baik.
Manajemen mutu pendidikan adalah suatu sistem manajemen yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Peran kepala sekolah dalam manajemen
mutu pendidikan sangat penting, karena kepala sekolah adalah pemimpin yang
bertanggung jawab atas kualitas pendidikan di sekolah. Salah satu tugas kepala
sekolah adalah melakukan supervisi terhadap guru-guru di sekolah.
Tugas kepala sekolah sebagai supervisor adalah pandai meneliti, dan
menentukan syarat-syarat mana sajakah yang diperlukan bagi kemajuan
sekolahnya sehingga tujuan-tujuan pendidikan di sekolah itu semaksimal mungkin
dapat tercapai. Ia juga harus dapat meneliti syarat-syarat mana yang telah ada dan
mencukupi, mana yang belum ada atau kurang mencukupi yang perlu
diusahakan dan dipenuhi.
Supervisi kepala sekolah merupakan suatu bentuk pembinaan yang dilakukan
oleh kepala sekolah terhadap guru-guru di sekolah. Tujuan dari supervisi ini
adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru dan kualitas pendidikan di
sekolah. Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan kepala sekolah dalam
meningkatkan kualitas supervisi pembelajaran:1
a. Menetapkan standar kinerja yang jelas untuk guru-guru di sekolah.
b. Memberikan bimbingan dan arahan kepada guru-guru dalam
melaksanakan tugas- tugasnya.
c. Melakukan observasi terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru-
guru di sekolah.
d. Memberikan umpan balik kepada guru-guru tentang kinerja mereka.
e. Memberikan dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan oleh guru-guru
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Supervisi kepala sekolah juga dapat dilakukan dengan melibatkan komite
madrasah atau stakeholder lainnya di sekolah. Dalam melakukan supervisi, kepala
sekolah harus memperhatikan prinsip-prinsip supervisi yang baik, seperti
objektivitas, keadilan, dan transparansi.
Dalam melakukan supervisi, kepala sekolah juga harus memperhatikan
kinerja guru dan memberikan penilaian kinerja yang objektif. Penilaian kinerja
guru dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.
Peran kepala sekolah sebagai supervisor berperan dalam meningkatkan mutu
pendidikan di sebuah sekolah. Berikut adalah beberapa cara di mana kepala
sekolah dapat berkontribusi dalam hal ini:
1. Pengamatan Pelajaran: Melalui pengamatan pelajaran secara rutin, kepala
sekolah dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam metode
pengajaran guru. Hal ini memungkinkan mereka untuk memberikan umpan balik
yang konstruktif dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
2. Pengembangan Guru: Kepala sekolah dapat menyusun program pengembangan
profesional untuk guru-guru yang mencakup pelatihan, workshop, atau sumber
daya pendidikan lainnya. Ini membantu guru untuk terus meningkatkan
keterampilan mereka
3. Mengawasi Implementasi Kurikulum: Kepala sekolah memastikan bahwa
kurikulum nasional atau sekolah dijalankan dengan baik. Mereka juga dapat
membantu dalam mengadaptasi kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan siswa
dan perkembangan terbaru dalam pendidikan.
4. Mengelola Sumber Daya: Kepala sekolah bertanggung jawab atas penggunaan
anggaran dan sumber daya lainnya secara efisien untuk mendukung pembelajaran.
Ini termasuk memastikan bahwa fasilitas fisik dan sumber daya pendidikan
lainnya dalam kondisi baik.

1
Anissayahmai, (Supervisi Akademik Kepala Sekolah), Jurnal
Manajer Pendidikan, vol. 11, no. 1. Maret (2017)
5. Pengukuran Kinerja Sekolah: Kepala sekolah dapat mengumpulkan dan
menganalisis data kinerja siswa dan guru, serta mengidentifikasi tren dan pola
yang perlu perbaikan. Data ini membantu dalam pengambilan keputusan yang
berbasis bukti untuk meningkatkan mutu pendidikan.

6. Mengelola Konflik: Konflik di antara guru atau staf sekolah dapat


memengaruhi mutu pendidikan. Kepala sekolah sebagai supervisor dapat berperan
dalam mediasi dan penyelesaian konflik dengan cara yang memajukan
kepentingan sekolah dan siswa.
7. Pembangunan Budaya Sekolah: Membangun budaya sekolah yang fokus pada
pembelajaran, kolaborasi, dan pertumbuhan profesional adalah kunci untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Kepala sekolah berperan dalam menciptakan
lingkungan yang mendukung budaya ini.
Dengan melakukan supervisi yang baik, kepala sekolah dapat meningkatkan
kualitas pendidikan di sekolah dan mencapai tujuan manajemen mutu pendidikan.
Oleh karena itu, supervisi kepala sekolah merupakan hal yang sangat penting
dalam manajemen mutu pendidikan.2
Supervisi kepala sekolah memiliki dampak yang signifikan pada manajemen mutu
pendidikan:
• Peningkatan Kualitas Pengajaran: Melalui supervisi, guru mendapatkan umpan
balik yang membantu mereka meningkatkan kualitas pengajaran mereka, yang
akhirnya membawa manfaat bagi siswa.
• Pengelolaan yang Lebih Efisien: Supervisi membantu dalam pengelolaan
sumber daya, memastikan penggunaan yang lebih efisien, dan mengalokasikan
sumber daya sesuai kebutuhan.
• Perbaikan Proses Pembelajaran: Dengan memantau dan mengevaluasi proses
pembelajaran, supervisi membantu dalam mengidentifikasi masalah dan
mengimplementasikan perubahan yang dibutuhkan.
• Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Dengan data yang diperoleh dari
supervisi, kepala sekolah dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam
mengarahkan lembaga pendidikan menuju perbaikan mutu.
B. Evaluasi Manajemen pembelajaran Guru Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam
a. Pengertian Evaluasi
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggr adalatinasi dalam
bahasa Indonesia berarti penilaian. Adapun menurut istilah suatu tindakan atau

2
Dian, (Supervisi Akademik Kepala Madrasah), Jurnal Riset dan
Konseptual, vol.4 no. 4, November (2019).
proses untuk tentukan nilai dari sesuatu. Evaluasi juga dapat diartikan suatu
kegiatan atau diketahui proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat saling
menguntungkan dan hasil-hasilnya.
Dalam penggunaan kata atau istilah evaluasi, penilaian dapat pengukuran,
seringkali terjadi tumpang tindih, mengingat bahwa di antara 3 istilah tersebut
saling terkait sehingga sulit untuk dibedakan. Di bawah ini uraian yang dapat
memperjelas perbedaan dari istilah ketiga tersebut.
Menurut Ralph Tayler evaluasi adalah proses yang menentukan sejauhmana
tujuan pendidikan dapat dicapai. Sedangkan Cronbach, Stufflebeam dan Alkin
mengartikan evaluasi dengan menyediakan informasi untuk membuat keputusan.
Pendapat lain dikemukakan oleh Malcolm dan Provus mendefinisikan evaluasi
sebagai perbedaan apa yang ada dengan standar untuk mengetahui apakah ada
selisih. Ada juga yang mengemukakan bahwa evaluasi adalah penelitian yang
sistematik atau yang teratur tentang manfaat atau guna beberapa obyek.
Melihat dari uraian di atas maka dapat diketahui adanya perbedaan pendapat
diantara para ahli tentang definisi dari evaluasi. Namun demikian secara garis
besar masih ada titik temunya. Berkaitan dengan evaluasi dalam pembelajaran
pendidikan agama islam maka yang dimaksudkan adalah ingin mengetahahui,
memahami dan menggunakan hasil kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.3
b. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pendidikan Islam
Dilihat dari fungsinya yaitu dapat memperbaiki program pengajaran, maka
evaluasi yaitu yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk
melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. Menurut Anas
Sudijono, formatif evaluasi adalah evaluasi yang dilaksanakan di Tengah-tengah
atau pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada
setiap kali satuan program pelajaran atau sub pokok bahasan dapat diselesaikan,
dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah terbentuk. sesuai
dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan.
Adapun tujuan dan fungsi hasil-hasil evaluasi pada dasarnya dapat digolongkan
menjadi empat kategori:
1. Untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai dasar
untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
2. Untuk menentukan angka/hasil belajar masing-masing murid yang antara
lain diperlukan untuk penentuan kenaikan kelas dan penentuan lulus
tidaknya murid.
3. Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar mengajar yang tepat,
sesuai dengan tingkat kemampuan (karakteristik) lainnya yang dimiliki
murid.
3
Aedi, Nur, (Pengawasan Pendidikan Tinjauan Teori dan Praktik), Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2014.
4. Untuk mengenal latar belakang (psikologi, fisik, dan lingkungan) murid
yang mengalami kesulitan-kesulitan belajar, yang hasilnya dapat
digunakan sebagai dasar dalam memecahkan kesulitan-kesulitan tersebut
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam
bidang pendidikan adalah untuk merangsang kegiatan pesertadidik dalam
menempuh program pendidikan dan untuk mencari dan menemukan
factor-faktor penyebab peserta didik dalam mengikuti program
pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-
cara perbaikannya.
Pelaksanaan fungsi pertama dan kedua terutama menjadi tanggung
jawab guru sedangkan pelaksanaan fungsi ketiga dan keempat lebih
merupakan tanggung jawab bimbingan dan penyuluhan. Sehubungan
dengan keempat fungsi yang dikemukakan di atas, evaluasi hasil belajar
dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
a. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk keperluan
memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses
belajar mengajar dan melaksanakan pelayanan khusus bagi murid/siswa. Evaluasi
ini jarang dipraktekkan oleh guru-guru di sekolah sebagaiman yang seharusnya.
b. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dlaksanakan untuk keperluan
memberikan angka kemajuan belajar murid/siswa yang sekaligus dapat digunakan
untuk pemberian laporan kepada orang tua, penentuan lenaikan
kelas, dan sebagainya.
c. Evaluasi Penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk keperluan
penempatan murid/siswa pada situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan
tingkat kemampuan lainnya yang dimilikinyaa.
d. Evaluasi Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk keperluan latar
belakang (psikologi, fisik, lingkungan) dari murid/ siswa yang mengalami
kesulitan-kesulitan dalam belajar, yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar
dalam memecahkan kesuliatan –kesuliatan tersebut. Evaluasi jenis ini erat
hubungannya dengan kegiatan bimbingan dan penyuluhan di sekolah.4
Dalam melaksanakan kegiatan evaluasi, dapat digunakan dua jenis teknik
yaitu teknik tes dan non test. Teknik test biasanya digunakan unutk
mengumpulkan data mengenai aspek kemampuan, dimana kita mengenal
misalnya test hasil belajar, test inteligensi, test bakat khusus, dan sebagainya.
4
Winaryati, Eni, (Evaluasi Supervisi Pembelajaran), Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.
Sedangkan teknik non test biasanya digunakan untuk menilai aspek kepribadian
yang lain misalnya minat, pendapat, kecenderungan dan lain-lain, dimana
digunakan wawancara, angket, observasi, dan sebagainya. Sedangkan teknik test
lisan dan test perbuatan, b) Bentuk soal test terdiri dari; bentuk
uraian dan obyektif
C. Evaluasi Manajemen Lembaga pendidikan
Evaluasi manajemen lembaga pendidikan adalah sebuah proses kritis dalam
mengukur dan meningkatkan kualitas serta efektivitas manajemen di lembaga-
lembaga pendidikan. Hal ini mencakup berbagai aspek dari bagaimana lembaga
pendidikan diorganisasi, dikelola, dan dijalankan. Dalam sebuah era yang
didorong oleh tantangan pendidikan yang semakin kompleks, evaluasi manajemen
menjadi lebih penting daripada sebelumnya.
Evaluasi manajemen pendidikan adalah pendekatan sistematik yang
melibatkan pengumpulan data, analisis, dan penilaian atas berbagai komponen
manajemen di lembaga pendidikan. Ini mencakup evaluasi kepemimpinan,
pengelolaan sumber daya manusia, kurikulum, fasilitas fisik, serta proses
administratif dan pengambilan keputusan.
Evaluasi manajemen pendidikan adalah sebuah proses yang vital dalam dunia
pendidikan modern. Ini merupakan alat yang digunakan untuk mengukur dan
menganalisis berbagai aspek dari manajemen lembaga pendidikan dengan tujuan
untuk memahami sejauh mana lembaga tersebut efektif dalam mencapai tujuan
pendidikan dan bagaimana proses-proses manajemen dapat ditingkatkan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
1. Kepemimpinan: Evaluasi manajemen dimulai dengan penilaian terhadap
kepemimpinan di lembaga pendidikan. Ini mencakup kemampuan pimpinan untuk
mengarahkan visi dan misi lembaga, serta keputusan strategis yang diambil untuk
mencapai tujuan pendidikan.
2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia: Evaluasi mencakup tenaga pendidik dan
staf administratif. Ini mencakup penilaian kompetensi, pelatihan, pengembangan,
dan kepuasan kerja.
3. Kurikulum: Relevansi dan kecukupan kurikulum adalah komponen penting
dalam evaluasi. Kurikulum yang relevan dan mutakhir adalah kunci untuk
menyediakan pendidikan yang berkualitas.
4. Fasilitas dan Sarana: Evaluasi juga melibatkan penilaian kondisi fisik fasilitas,
teknologi pendidikan yang tersedia, dan ketersediaan sumber daya yang
mendukung pembelajaran.
5. Proses Administratif: Evaluasi mencakup berbagai proses administratif, mulai
dari rekrutmen siswa hingga sistem evaluasi dan penilaian.
Manajemen pendidikan yang efektif memainkan peran sentral dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam konteks ini, evaluasi adalah alat yang
sangat penting. Peran utama evaluasi dalam manajemen pendidikan mencakup:
1. Mengukur Kualitas Pendidikan: Evaluasi memberikan kerangka kerja untuk
mengukur kualitas pendidikan yang disediakan oleh sebuah lembaga. Ini
melibatkan penilaian pencapaian tujuan pendidikan, prestasi siswa, dan efektivitas
proses pembelajaran. Dengan mengukur kualitas ini, evaluasi membantu dalam
menilai sejauh mana lembaga pendidikan mencapai standar yang telah ditetapkan.
2. Mengidentifikasi Kelemahan: Evaluasi membantu dalam mengidentifikasi area-
area di mana lembaga pendidikan mungkin mengalami kelemahan. Ini termasuk
identifikasi masalah dalam pengajaran, manajemen, infrastruktur, atau faktor-
faktor lain yang dapat memengaruhi kualitas pendidikan. Dengan menemukan
kelemahan ini, lembaga dapat lebih fokus pada perbaikan yang diperlukan.
3. Membantu Pengambilan Keputusan: Hasil dari evaluasi memberikan data yang
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Ini membantu
kepala sekolah, staf manajemen, dan pengambil kebijakan pendidikan dalam
merencanakan dan melaksanakan tindakan perbaikan yang diperlukan. Keputusan
berbasis data ini menjadi landasan untuk perbaikan yang konkret.
4. Peningkatan Kualitas Pengajaran: Evaluasi memberikan pemahaman mendalam
tentang kinerja guru dan proses pengajaran. Ini membantu dalam mengidentifikasi
guru yang memerlukan dukungan tambahan atau pelatihan. Evaluasi juga
memberikan umpan balik yang konstruktif kepada guru untuk membantu mereka
meningkatkan kualitas pengajaran mereka.
5. Penyelenggaraan Rencana Pengembangan: Evaluasi digunakan untuk
merancang rencana pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan lembaga
pendidikan. Ini mencakup pengembangan kurikulum yang relevan, pelatihan staf,
atau perbaikan fasilitas fisik. Evaluasi memberikan panduan dalam menentukan
prioritas pengembangan ini.
6. Mengarahkan Sumber Daya: Evaluasi membantu dalam pengalokasian sumber
daya yang efisien. Dengan mengetahui area-area yang memerlukan perbaikan,
lembaga pendidikan dapat mengarahkan sumber daya mereka secara tepat,
menghindari pemborosan, dan meningkatkan penggunaan sumber daya yang
tersedia.
7. Akuntabilitas: Evaluasi memainkan peran penting dalam memenuhi persyaratan
akuntabilitas. Lembaga pendidikan sering kali harus melaporkan pencapaian
mereka kepada pemangku kepentingan seperti orang tua, dewan sekolah, atau
pemerintah. Evaluasi memberikan dasar data yang kuat untuk laporan ini.
8. Pengembangan Berkelanjutan: Evaluasi manajemen pendidikan adalah alat
penting dalam pengembangan berkelanjutan lembaga pendidikan. Ini
memungkinkan lembaga untuk terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan
pendidikan, menjawab tuntutan yang semakin kompleks, dan meningkatkan
kualitas mereka seiring waktu.
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik dan memastikan
bahwa siswa menerima pendidikan berkualitas, evaluasi merupakan komponen
penting dalam manajemen pendidikan. Evaluasi bukan hanya alat pengukuran
kinerja, tetapi juga panduan berharga untuk perbaikan dan pengembangan yang
berkelanjutan. Dengan memahami peran utama evaluasi ini, lembaga pendidikan
dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan pendidikan mereka.5

5
Werang, Basilius R,(Manaajemen Pendidikan di Sekolah), Yogyakarta: Media Akademi, 2015.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam dunia pendidikan yang semakin kompleks dan berubah dengan


cepat, evaluasi dan supervisi kepala sekolah adalah dua pilar yang tidak dapat
diabaikan dalam upaya mencapai mutu pendidikan yang tinggi. Keduanya saling
terkait dan berperan penting dalam manajemen pendidikan yang efektif . Evaluasi
dan supervisi kepala sekolah, bersama-sama membentuk fondasi yang kuat dalam
mengelola dan meningkatkan kualitas pendidikan. Evaluasi memberikan
pemahaman tentang kualitas secara keseluruhan, sedangkan supervisi kepala
sekolah mengarahkan upaya pengembangan dan perbaikan berkelanjutan. Dengan
akuntabilitas yang semakin penting dalam dunia pendidikan, evaluasi dan
supervisi kepala sekolah juga memainkan peran dalam memenuhi persyaratan
akuntabilitas terhadap pemangku kepentingan, seperti orang tua, dewan sekolah,
atau pemerintah.

B. Saran

Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan dan


keliruan dalam penulisan makalah ini,baik itu dari penulisan maupun
pembahasan.oleh karena itu,kami memohon saran dan kritikan yang bersifat
membangun sehingga dalam penulisan makalah-makalah selanjutnya dapat
menjadi lebih baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Anissayahmai, (Supervisi Akademik Kepala Sekolah), Jurnal


Manajer Pendidikan, 11, no. 1. Maret (2017)

Dian, (Supervisi Akademik Kepala Madrasah), Jurnal Riset dan


Konseptual, 4 no. 4, November (2019).

Aedi Nur, (Pengawasan Pendidikan Tinjauan Teori dan Praktik), Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2014.

Winaryati Eni, (Evaluasi Supervisi Pembelajaran), Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.

Werang Basilius R,(Manaajemen Pendidikan di Sekolah), Yogyakarta: Media


Akademi, 2015.

Anda mungkin juga menyukai