Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah manajemen pendidikan
Disusun oleh:
Kelompok 13 PAI 3M
Delfiarti 2120052
Ulil Akbar 2121282
Najmi Dzakiah 2122486
Rodiah Meymunah 2122487
Dosen pengampu :
Dr.Hamdi Abdul Karim
Kelompok 13
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Supervisi Kepala Sekolah Dalam Manajemen Mutu Pendidikan................................
B. Evaluasi Manajemen Pembelajaran Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
C. Evaluasi Manajemen Lembaga Pendidikan................................................................
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B .Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Supervisi kepala sekolah dalam manajemen mutu
pendidikan?
2. Bagaimanakah evaluasi manejemen pembelajaran guru mata Pelajaran pendidikan
agama islam ?
3. Bagaimanakah evaluasi manajemen lembaga pendidikan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Supervisi kepala sekolah dalam manajemen mutu pendidikan
1
Anissayahmai, (Supervisi Akademik Kepala Sekolah), Jurnal
Manajer Pendidikan, vol. 11, no. 1. Maret (2017)
5. Pengukuran Kinerja Sekolah: Kepala sekolah dapat mengumpulkan dan
menganalisis data kinerja siswa dan guru, serta mengidentifikasi tren dan pola
yang perlu perbaikan. Data ini membantu dalam pengambilan keputusan yang
berbasis bukti untuk meningkatkan mutu pendidikan.
2
Dian, (Supervisi Akademik Kepala Madrasah), Jurnal Riset dan
Konseptual, vol.4 no. 4, November (2019).
proses untuk tentukan nilai dari sesuatu. Evaluasi juga dapat diartikan suatu
kegiatan atau diketahui proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat saling
menguntungkan dan hasil-hasilnya.
Dalam penggunaan kata atau istilah evaluasi, penilaian dapat pengukuran,
seringkali terjadi tumpang tindih, mengingat bahwa di antara 3 istilah tersebut
saling terkait sehingga sulit untuk dibedakan. Di bawah ini uraian yang dapat
memperjelas perbedaan dari istilah ketiga tersebut.
Menurut Ralph Tayler evaluasi adalah proses yang menentukan sejauhmana
tujuan pendidikan dapat dicapai. Sedangkan Cronbach, Stufflebeam dan Alkin
mengartikan evaluasi dengan menyediakan informasi untuk membuat keputusan.
Pendapat lain dikemukakan oleh Malcolm dan Provus mendefinisikan evaluasi
sebagai perbedaan apa yang ada dengan standar untuk mengetahui apakah ada
selisih. Ada juga yang mengemukakan bahwa evaluasi adalah penelitian yang
sistematik atau yang teratur tentang manfaat atau guna beberapa obyek.
Melihat dari uraian di atas maka dapat diketahui adanya perbedaan pendapat
diantara para ahli tentang definisi dari evaluasi. Namun demikian secara garis
besar masih ada titik temunya. Berkaitan dengan evaluasi dalam pembelajaran
pendidikan agama islam maka yang dimaksudkan adalah ingin mengetahahui,
memahami dan menggunakan hasil kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.3
b. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pendidikan Islam
Dilihat dari fungsinya yaitu dapat memperbaiki program pengajaran, maka
evaluasi yaitu yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk
melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. Menurut Anas
Sudijono, formatif evaluasi adalah evaluasi yang dilaksanakan di Tengah-tengah
atau pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada
setiap kali satuan program pelajaran atau sub pokok bahasan dapat diselesaikan,
dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah terbentuk. sesuai
dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan.
Adapun tujuan dan fungsi hasil-hasil evaluasi pada dasarnya dapat digolongkan
menjadi empat kategori:
1. Untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai dasar
untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
2. Untuk menentukan angka/hasil belajar masing-masing murid yang antara
lain diperlukan untuk penentuan kenaikan kelas dan penentuan lulus
tidaknya murid.
3. Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar mengajar yang tepat,
sesuai dengan tingkat kemampuan (karakteristik) lainnya yang dimiliki
murid.
3
Aedi, Nur, (Pengawasan Pendidikan Tinjauan Teori dan Praktik), Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2014.
4. Untuk mengenal latar belakang (psikologi, fisik, dan lingkungan) murid
yang mengalami kesulitan-kesulitan belajar, yang hasilnya dapat
digunakan sebagai dasar dalam memecahkan kesulitan-kesulitan tersebut
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam
bidang pendidikan adalah untuk merangsang kegiatan pesertadidik dalam
menempuh program pendidikan dan untuk mencari dan menemukan
factor-faktor penyebab peserta didik dalam mengikuti program
pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-
cara perbaikannya.
Pelaksanaan fungsi pertama dan kedua terutama menjadi tanggung
jawab guru sedangkan pelaksanaan fungsi ketiga dan keempat lebih
merupakan tanggung jawab bimbingan dan penyuluhan. Sehubungan
dengan keempat fungsi yang dikemukakan di atas, evaluasi hasil belajar
dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
a. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk keperluan
memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses
belajar mengajar dan melaksanakan pelayanan khusus bagi murid/siswa. Evaluasi
ini jarang dipraktekkan oleh guru-guru di sekolah sebagaiman yang seharusnya.
b. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dlaksanakan untuk keperluan
memberikan angka kemajuan belajar murid/siswa yang sekaligus dapat digunakan
untuk pemberian laporan kepada orang tua, penentuan lenaikan
kelas, dan sebagainya.
c. Evaluasi Penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk keperluan
penempatan murid/siswa pada situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan
tingkat kemampuan lainnya yang dimilikinyaa.
d. Evaluasi Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk keperluan latar
belakang (psikologi, fisik, lingkungan) dari murid/ siswa yang mengalami
kesulitan-kesulitan dalam belajar, yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar
dalam memecahkan kesuliatan –kesuliatan tersebut. Evaluasi jenis ini erat
hubungannya dengan kegiatan bimbingan dan penyuluhan di sekolah.4
Dalam melaksanakan kegiatan evaluasi, dapat digunakan dua jenis teknik
yaitu teknik tes dan non test. Teknik test biasanya digunakan unutk
mengumpulkan data mengenai aspek kemampuan, dimana kita mengenal
misalnya test hasil belajar, test inteligensi, test bakat khusus, dan sebagainya.
4
Winaryati, Eni, (Evaluasi Supervisi Pembelajaran), Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.
Sedangkan teknik non test biasanya digunakan untuk menilai aspek kepribadian
yang lain misalnya minat, pendapat, kecenderungan dan lain-lain, dimana
digunakan wawancara, angket, observasi, dan sebagainya. Sedangkan teknik test
lisan dan test perbuatan, b) Bentuk soal test terdiri dari; bentuk
uraian dan obyektif
C. Evaluasi Manajemen Lembaga pendidikan
Evaluasi manajemen lembaga pendidikan adalah sebuah proses kritis dalam
mengukur dan meningkatkan kualitas serta efektivitas manajemen di lembaga-
lembaga pendidikan. Hal ini mencakup berbagai aspek dari bagaimana lembaga
pendidikan diorganisasi, dikelola, dan dijalankan. Dalam sebuah era yang
didorong oleh tantangan pendidikan yang semakin kompleks, evaluasi manajemen
menjadi lebih penting daripada sebelumnya.
Evaluasi manajemen pendidikan adalah pendekatan sistematik yang
melibatkan pengumpulan data, analisis, dan penilaian atas berbagai komponen
manajemen di lembaga pendidikan. Ini mencakup evaluasi kepemimpinan,
pengelolaan sumber daya manusia, kurikulum, fasilitas fisik, serta proses
administratif dan pengambilan keputusan.
Evaluasi manajemen pendidikan adalah sebuah proses yang vital dalam dunia
pendidikan modern. Ini merupakan alat yang digunakan untuk mengukur dan
menganalisis berbagai aspek dari manajemen lembaga pendidikan dengan tujuan
untuk memahami sejauh mana lembaga tersebut efektif dalam mencapai tujuan
pendidikan dan bagaimana proses-proses manajemen dapat ditingkatkan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
1. Kepemimpinan: Evaluasi manajemen dimulai dengan penilaian terhadap
kepemimpinan di lembaga pendidikan. Ini mencakup kemampuan pimpinan untuk
mengarahkan visi dan misi lembaga, serta keputusan strategis yang diambil untuk
mencapai tujuan pendidikan.
2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia: Evaluasi mencakup tenaga pendidik dan
staf administratif. Ini mencakup penilaian kompetensi, pelatihan, pengembangan,
dan kepuasan kerja.
3. Kurikulum: Relevansi dan kecukupan kurikulum adalah komponen penting
dalam evaluasi. Kurikulum yang relevan dan mutakhir adalah kunci untuk
menyediakan pendidikan yang berkualitas.
4. Fasilitas dan Sarana: Evaluasi juga melibatkan penilaian kondisi fisik fasilitas,
teknologi pendidikan yang tersedia, dan ketersediaan sumber daya yang
mendukung pembelajaran.
5. Proses Administratif: Evaluasi mencakup berbagai proses administratif, mulai
dari rekrutmen siswa hingga sistem evaluasi dan penilaian.
Manajemen pendidikan yang efektif memainkan peran sentral dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam konteks ini, evaluasi adalah alat yang
sangat penting. Peran utama evaluasi dalam manajemen pendidikan mencakup:
1. Mengukur Kualitas Pendidikan: Evaluasi memberikan kerangka kerja untuk
mengukur kualitas pendidikan yang disediakan oleh sebuah lembaga. Ini
melibatkan penilaian pencapaian tujuan pendidikan, prestasi siswa, dan efektivitas
proses pembelajaran. Dengan mengukur kualitas ini, evaluasi membantu dalam
menilai sejauh mana lembaga pendidikan mencapai standar yang telah ditetapkan.
2. Mengidentifikasi Kelemahan: Evaluasi membantu dalam mengidentifikasi area-
area di mana lembaga pendidikan mungkin mengalami kelemahan. Ini termasuk
identifikasi masalah dalam pengajaran, manajemen, infrastruktur, atau faktor-
faktor lain yang dapat memengaruhi kualitas pendidikan. Dengan menemukan
kelemahan ini, lembaga dapat lebih fokus pada perbaikan yang diperlukan.
3. Membantu Pengambilan Keputusan: Hasil dari evaluasi memberikan data yang
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Ini membantu
kepala sekolah, staf manajemen, dan pengambil kebijakan pendidikan dalam
merencanakan dan melaksanakan tindakan perbaikan yang diperlukan. Keputusan
berbasis data ini menjadi landasan untuk perbaikan yang konkret.
4. Peningkatan Kualitas Pengajaran: Evaluasi memberikan pemahaman mendalam
tentang kinerja guru dan proses pengajaran. Ini membantu dalam mengidentifikasi
guru yang memerlukan dukungan tambahan atau pelatihan. Evaluasi juga
memberikan umpan balik yang konstruktif kepada guru untuk membantu mereka
meningkatkan kualitas pengajaran mereka.
5. Penyelenggaraan Rencana Pengembangan: Evaluasi digunakan untuk
merancang rencana pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan lembaga
pendidikan. Ini mencakup pengembangan kurikulum yang relevan, pelatihan staf,
atau perbaikan fasilitas fisik. Evaluasi memberikan panduan dalam menentukan
prioritas pengembangan ini.
6. Mengarahkan Sumber Daya: Evaluasi membantu dalam pengalokasian sumber
daya yang efisien. Dengan mengetahui area-area yang memerlukan perbaikan,
lembaga pendidikan dapat mengarahkan sumber daya mereka secara tepat,
menghindari pemborosan, dan meningkatkan penggunaan sumber daya yang
tersedia.
7. Akuntabilitas: Evaluasi memainkan peran penting dalam memenuhi persyaratan
akuntabilitas. Lembaga pendidikan sering kali harus melaporkan pencapaian
mereka kepada pemangku kepentingan seperti orang tua, dewan sekolah, atau
pemerintah. Evaluasi memberikan dasar data yang kuat untuk laporan ini.
8. Pengembangan Berkelanjutan: Evaluasi manajemen pendidikan adalah alat
penting dalam pengembangan berkelanjutan lembaga pendidikan. Ini
memungkinkan lembaga untuk terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan
pendidikan, menjawab tuntutan yang semakin kompleks, dan meningkatkan
kualitas mereka seiring waktu.
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik dan memastikan
bahwa siswa menerima pendidikan berkualitas, evaluasi merupakan komponen
penting dalam manajemen pendidikan. Evaluasi bukan hanya alat pengukuran
kinerja, tetapi juga panduan berharga untuk perbaikan dan pengembangan yang
berkelanjutan. Dengan memahami peran utama evaluasi ini, lembaga pendidikan
dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan pendidikan mereka.5
5
Werang, Basilius R,(Manaajemen Pendidikan di Sekolah), Yogyakarta: Media Akademi, 2015.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Aedi Nur, (Pengawasan Pendidikan Tinjauan Teori dan Praktik), Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2014.