Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN


PENILAIAN HASIL BELAJAR
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah
dengan dosen pengampu:
Rahman Eri Pridana, M.Pd

Oleh

SITI NURJANAH 1831611002


DEVYA BILQIS A 1831611012
ANDINI 1831611023
RESA KURNIAWATI 1831611024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji sukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Manajemen Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar
Siswa untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Berbasis
Sekolah.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu, kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya masih
terdapat kekurangan, baik dari segi sususan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena, itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa khususnya Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan umumnya bagi
masyarakat sehingga memberikan inspirasi terhadap masyarakat dalam dunia
pendidikan.

Sukabumi, 29 September 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................................2
D. Manfaat.....................................................................................................................2
BAB II ISI.........................................................................................................................3
A. Pengertian Manajemen Pembelajaran dan Penilaian Hasil Pembelajaran...............3
B. Fungsi Manajemen Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar Siswa....................6
C. Tujuan Manajemen Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar..............................9
D. Hubungan Manajemen Pembelajaran dengan Penilaian Hasil Belajar..................12
BAB III PENUTUP........................................................................................................14
A. Kesimpulan..........................................................................................................14
Daftar Pustaka...............................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi di
zaman ini, pendidikan merupakan modal utama dalam kehidupan manusia. Hal
ini dikarenakan pendidikan dianggap menjadi satu-satunya jalan menuju
kehidupan yang berguna dan produktif. Bahkan ada yang berpandangan bahwa
pendidikan sebagai jalan menuju kemakmuran, kemajuan, dan eksistensi suatu
bangsa.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional pada pasal 19 ayat (1) menyebutkan bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselengggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisifasi aktif serta memberikan ruang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik (Depdiknas, 2006). Mengacu pada peraturan
pemerintah di atas, maka dalam manjemen pembelajaran perlu berorientasi
pada peningkatan mutu pendidikan baik dari segi sarana, tenaga pendidik, dan
sistem pendidikan di sekolah. Ini dikarenakan keberhasilan pendidikan tidak
terlepas dari mutu atau kualitas pelaksanaan pendidikan tersebut, seperti
manajemen pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa.
Kualitas pendidikan yang baik tentunya harus memiliki manajemen
pembelajaran yang baik pula. Manajemen pembelajaran merupakan pengaturan
semua kegiatan pembelajaran, baik dalam kategori kurikulum maupun
penunjang. Hal terpenting selanjutnya adalah siswa, dalam hal ini yaitu
penilaian hasil belajar siswa. Ini dikarenakan pada hakikatnya tujuan
pembelajaran adalah menghasilkan peserta didik atau siswa yang aktif, disiplin,
dan berkualitas dalam hal pendidikan dengan disertai kompetensi yang handal,
baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotor. Hasil belajar siswa yang
baik akan menunjukkan manajemen pembelajaran yang dilakukan juga baik.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu manajemen pembelajaran dan penilaian hasil belajar ?
2. Apa fungsi manajemen pembelajaran dan penilaian hasil belajar ?
3. Apa Tujuan manajemen pembelajaran dan penilaian hasil belajar ?
4. Hubungan antara manajemen pembelajaran dengan penilaian hasil belajar?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Menjelaskan mengenai manajemen pembelajaran dan penilaian hasil
belajar.
2. Menjelaskan fungsi dari manajemen pembelajaran dan penilaian hasil
belajar.
3. Menjelaskan mengenai tujuan manajemen pembelajaran dan penilaian
hasil belajar.
4. Mejabarkan hubungan antara manajemen pembelajaran dan penilaian hasil
belajar.

D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah diharapkan pembaca dapat
mengetahui dan memahami mengenai Manajemen Pembelajaran dan Penilaian
Hasil Belajar Siswa sehingga dapat bermanfaat di masa depan dan dapat di
implementasikan dalam dunia pendidikan Indonesia untuk mencapi tujuan
pendidikan.

2
BAB II
ISI

A. Pengertian Manajemen Pembelajaran dan Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Pengertian Manajemen Pembelajaran


Menurut istilah (terminologi) terdapat banyak pendapat mengenai
pengertian manajemen salah satunya menurut George R. Terry
Manajemen adalah suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan
perncanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian
untuk menentukan serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan SDM dan
sumber daya lainnya.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003
menyatakan bahwa: “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Menurut Ibrahim Bafadhal, manajemen pembelajaran adalah segala
usaha pengaturan proses belajar mengajar dalam rangka tercapainya
proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
Arikunto mendefinisikan pengelolaan pembelajaran adalah suatu
usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran atau orang
yang membantunya dengan maksud agar tercapai kondisi optimal,
sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.
Nasution dalam Nuraini mendefinisikan pembelajaran berarti
kepemimpinan atau ketatalaksanaan yang dilakukan oleh guru dalam
praktek penyelenggaraan pembelajaran di kelas.
Jadi dapat dismpulkan bahwa pengelolaan pembelajaran adalah
cara seorang guru mengatur kelasnya dan mengembangkan tingkah laku
siswa yang di inginkan serta mengurangi atau meniadakan tingkah laku
yang tidak diinginkan, mengembangkan hubungan interpersonal dan
iklim sosio emosional yang positif, serta mengembangkan dan
mempertahankan organisasi kelas yang efektif.

3
2. Penilaian Hasil Belajar
Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan satuan
pendidikan dalam mengelola proses pembelajaran. Penilaian
merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran. Dengan
melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola kegiatan
pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta
didik, ketepatan metode mengajar yang digunakan, dan keberhasilan
peserta didik dalam meraih kompetensi yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil penilaian, pendidik dapat mengambil keputusan
secara tepat untuk menentukan langkah yang harus dilakukan
selanjutnya. Hasil penilaian juga dapat memberikan motivasi kepada
peserta didik untuk berprestasi lebih baik.
Menurut Zainul dan Nasution mengartikan penilaian adalah suatu
proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi
yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang
menggunakan tes maupun non tes. Penilaian Hasil Belajar oleh
pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan
aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis
yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.
Penilaian Hasil Belajar oleh satuan pendidikan adalah proses
pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta
didik dalam aspek pengetahuan dan aspek keterampilan yang
dilakukan secara terencana dan sistematis dalam bentuk penilaian akhir
dan ujian sekolah/madrasah.
Ada empat istilah yang terkait dengan konsep penilaian yang
digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik, yaitu
pengukuran, pengujian,penilaian, dan evaluasi:
1. Pengukuran (measurement) adalah proses penetapan ukuran
terhadap suatu gejala, menurut aturan tertentu (Guilford, 1982).
Pengukuran pendidikan berbasis kompetensi berdasar pada

4
klasifikasi observasi unjuk kerja atau kemampuan peserta didik
dengan menggunakan suatu standar. Pengukuran dapat
menggunakan tes dan non-tes. Pengukuran pendidikan bisa
bersifat kuantitatif atau kualitatif. Kuantitatif hasilnya berupa
angka, sedangkan kualitatif hasilnya bukan angka (berupa
predikat atau pernyataan kualitatif, misalnya sangat baik, baik,
cukup, kurang, sangat kurang), disertai deskripsi penjelasan
prestasi peserta didik. Pengujian merupakan bagian dari
pengukuran yang dilanjutkan dengan kegiatan penilaian.
2. Penilaian (assessment) adalah istilah umum yang mencakup
semua metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja
individu atau kelompok peserta didik. Proses penilaian
mencakup pengumpulan bukti yang
3. Penilaian (assessment) adalah istilah umum yang mencakup
semua metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja
individu atau kelompok peserta didik. Proses penilaian
mencakup pengumpulan bukti yang menunjukkan pencapaian
belajar peserta didik. Penilaian merupakan suatu pernyataan
berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik
seseorang atau sesuatu (Griffin & Nix, 1991). Penilaian
mencakup semua proses pembelajaran. Oleh karena itu,
kegiatan penilaian tidak terbatas pada karakteristik peserta
didik saja, tetapi juga mencakup karakteristik metode
mengajar, kurikulum, fasilitas, dan administrasi sekolah.
Instrumen penilaian untuk peserta didik dapat berupa metode
dan/atau prosedur formal atau informal untuk menghasilkan
informasi tentang peserta didik. Instrumen penilaian dapat
berupa tes tertulis, tes lisan, lembar pengamatan, pedoman
wawancara, tugas rumah, dan sebagainya. Penilaian juga
diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran
atau kegiatan untuk memperoleh informasi tentang pencapaian
kemajuan belajar peserta didik.

5
4. Evaluasi (evaluation) adalah penilaian yang sistematik tentang
manfaat atau kegunaan suatu objek (Mehrens & Lehmann,
1991). Dalam melakukan evaluasi terdapat judgement untuk
menentukan nilai suatu program yang sedikit banyak
mengandung unsur subjektif. Evaluasi memerlukan data hasil
pengukuran dan informasi hasil penilaian yang memiliki
banyak dimensi, seperti kemampuan, kreativitas, sikap, minat,
keterampilan, dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam kegiatan
evaluasi, alat ukur yang digunakan juga bervariasi bergantung
pada jenis data yang ingin diperoleh.

B. Fungsi Manajemen Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar Siswa

Pelaksanaan sebagai fungsi manajemen diterapkan oleh kepala


sekolah bersama guru dalam pembelajaran agar siswa melakukan aktivitas
belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Ketika
proses pelaksanaan pembelajaran tersebut berlangsung menyangkut beberapa
fungsi manajemen lainnya diantaranya menurut Ardiansyah Rahmad (2020)
yaitu:

1. Fungsi Pengorganisasian (organizing) pembelajaran 


Fungsi pengorganisasian dalam kegiatan pembelajaran
yang dimaksudkan untuk menentukan pelaksanana tugas dengan jelas
kepada setiap personil sekolah sesuai bidang,wewenang, mata pelajaran,
dan tanggung jawabnya.
Dengan kejelasan tugas dan tanggung jawab masing-masing unsur
dan komponen pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran baik proses
maupun kualitas yang dipersyaratkan dapat berlangsung sesuai dengan
yang direncanakan. Pengorganisasian pembelajaran menurut
Syaiful Sagala meliputi beberapa aspek diantaranya:
1) Menyediakan fasilitas, perlengkapan dan personel yang diperlukan
untuk penyusunan kerangka yang efisien dalam melaksanakan

6
rencana-rencana melalui suatu proses penetapan pelaksanaan
pembelajaran yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
2)    Mengelompokkan komponen pembelajaran dalam struktur sekolah
secara teratur.
3)    Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi
pembelajaran.
4)    Merumuskan dan menetapkan metode dan prosedur pembelajaran.
5)   Pengorganisasian pembelajaran ini memberikan gambaran bahwa
kegiatan belajar dan mengajar mempunyai arah dan
penanggungjawab yang jelas. 

2. Fungsi Pemotivasian (motivating) Pembelajaran


Motivating atau pemotivasian adalah proses menumbuhkan
semangat (motivation) pada seseorang agar dapat bekerja keras dan giat
serta membimbing mereka dalam melaksanakan rencana untuk mencapai
tujuan yang efektif dan efisien.
Dalam konteks pembelajaran di sekolah tugas pemotivasian
dilakukan kepala sekolah bersama pendidik dalam pembelajaran agar
siswa melakukan aktivitas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah direncanakan. Sehubungan dengan itu, peran kepala sekolah
memegang peranan penting untuk menggerakkan para guru dalam
mengoptimalkan fungsinya sebagai manajer di dalam kelas.
Selain itu, pemotivasian dalam proses pembelajaran dilakukan oleh
pendidik dengan suasana edukatif agar siswa dapat melaksanakan tugas
belajar dengan penuh antusias dan mengoptimalkan kemampuan
belajarnya dengan baik.

3. Fungsi Facilitating Pembelajaran
Fungsi Facilitating meliputi pemberian fasilitas dalam arti luas
yakni memberikan kesempatan kepada peserta didik agar dapat
berkembang ide-ide dan kalau memungkinkan dikembangkan dan diberi
ruang untuk dapat dilaksanakan.

7
Dalam pembelajaran pemberian fasilitas meliputi perlengkapan,
sarana prasarana dan alat peraga yang menunjang dan membantu dalam
proses pembelajaran. Fasilitas yang memadai akan membantu proses
hafalan para siswa, terutama media yang cocok bagi anak-anak.

4. Fungsi Pengawasan (controling) Pembelajaran


Pengawasan adalah suatu konsep yang luas yang dapat diterapkan
pada manusia, benda dan organisasi. Pengawasan dimaksudkan untuk
memastikan anggota organisasi melaksanakan apa yang dikehendaki
dengan mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi serta
memanfaatkannya untuk mengendalikan organisasi.
Pengawasan dalam konteks pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah
terhadap kegiatan pembelajaran pada seluruh kelas, termasuk mengawasi pihak-
pihak terkait sehubungan dengan pemberian pelayanan kebutuhan pembelajaran
secara sungguh- sungguh. Untuk keperluan pengawasan ini, guru mengumpulkan,
menganalisis, dan mengevaluasi informasi kegiatan belajar, serta
memanfaatkannya untuk mengendalikan.

5. Fungsi Penilaian Hasil Belajar Siswa


Secara umum, penilaian sebagai suatu tindakan atau proses
setidak-tidaknya memiliki 3 macam fungsi pokok, yaitu:
a. Mengukur kemajuan
b. Menunjang penyusunan suatu rencana
c. Memperbaiki melakukan penyempurnaan.

Adapun secara khusus fungsi penilaian dapat dilihat secara


psikologis fungsi penilaian di sekolah dapat disoroti dari dua sisi, yaitu
dari sisi peserta didik dan dari sisi pendidik. Jahja Qohar dalam Idrus
(2019:925), mengemukakan bahwa fungsi evaluasi atau penilaian dari
sisi peserta didik secara individual, dan dari segi program pengajaran
meliputi antara lain:

8
1. Dilihat dari segi peserta didik secara individu, evaluasi berfungsi:
Mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dalam suatu proses
pembelajaran yaitu:
1) Menetapkan keefektifan pengajaran dan rencana kegiatan.
2) Memberi basis laporan kemajuan peserta didik
3) Menetapkan kelulusan
2. Dilihat dari segi program pengajaran, evaluasi berfungsi:

1) Memberi dasar penyusunan dan penempatan kelompok peserta


didik.
2) Diagnosis dan remedial pekerjaan peserta didik.
3)Memberi dasar pembimbingan dan penyuluhan. Dasar
pemberian angka dan rapor bagi kemajuan belajar peserta didik
4) Memberi motivasi belajar bagi peserta didik
5) Mengidentifikasi dan mengkaji kelainan peserta didik.
6) Menafsirkan kegiatan sekolah ke dalam masyarakat
7) Untuk mengadministrasi sekolah
8) Untuk mengembangkan kurikulum
9) Mempersiapkan penelitian pendidikan di sekolah.

Dengan demikian dapat di analisis bahwa tampaknya


kegiatan tersebut untuk memberikan masukan bagi peserta didik dan
pihak sekolah dalam hal mengetahui tentang perkembangan belajar
dan perkembangan grafik belajar serta kelulusan peserta didiknya.
Semua informasi yang masuk pada pihak lembaga (sekolah) tempat
peserta didik belajar tersebut akan menjadi data yang akurat dalam
melakukan evaluasi pada pengembangan dan perbaikan sekolah.
Lebih-lebih lagi pada bagaimana mengembangkan mutu atau kualitas
peserta didik.

C. Tujuan Manajemen Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar


Guru dalam melakukan tugas mengajar di suatu kelas, perlu
merencanakan dan menentukan pembelajaran yang bagaimana yang perlu
dilakukan dengan memperhatikan kondisi kemampuan belajar siswa materi

9
pelajaran yang akan diajarkan dikelas tersebut dengan menggunakan
manajemen pembelajaran dan penilaian hasil belajar.

1. Tujuan Manajemen Pembelajaran


Adapun tujuan dari manajemen pembelajaran ada dua yaitu secara
umum dan khusus. Tujuan manajemen pembelajaran secara umum yaitu
sebagai berikut:
1. Menghemat waktu dan tenaga
2. Mampu menyediakan kondisi belajar yang menyenangkan dan
prosedur yang efektif dalam menjalankan aktivitas secara ekonomis
dan efisien.
Menurut Gregorio (dalam Erwinsyah, 2017) mengatakan bahwa
pengeloaaan pembelajaran yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi
terjadinya proses belajar mengajar yang efektif. Kegagalan atau
kesuksesan pendidikan anak didik di sekolah dapat juga ditentukan oleh
bagaimana kelas itu dioorganisasikan dan dijalankan.
3. Meningkatkan dan melancarkan kegiatan pembelajaran.
Menurut Levin and Nolan (dalam Erwinsyah, 2017) ,“ Teachers
who manage their cllassroms effectively enjoy teaching more and have
greater confidence in their ability to effect student achievement” (para
guru yang mengatur kelas mereka secara efektif akan lebih menikmati
pengajaran dan lebih mempunyai kepercayaan untuk mempangaruhi
prestasi siswa). Kelancaran proses pembelajaran di kelas tentu akan dapat
diwujudkan ketika guru mampu mengelola kelas secara efektif dan efisien.
Sedangkan tujuan manajemen pembelajaran secara khusus yaitu sebagai
berikut:
1. Mengembangkan kemampuan siswa dalam mengggunakan alat-alat
belajar
2. Menyediakan kondisi yang memungkinkan siswa belajar
3. Membantu siswa untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan
Suatu kondisi belajar siswa akan optimal jika pengajar mampu
mengatur siswa dan sarana pembelajaran serta mengendalikannya dalam

10
suasana ynag menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Keberhasilan pengelolaan pembelajaran juga didukung oleh hubungan
interpersonal yang baik antara pengajar dengan pelajar dan antara siswa
dengan siswa (Soegio dan Yuliani, 2002).
2. Tujuan Penilaian Hasil Belajar
Ada beberapa tujuan yang dapat dicapai melalui penilaian hasil
belajar. Sudjana (2005) menyebutkan bahwa tujuan penilaian hasil belajar
sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata
pelajaran yang ditempuhnya.
2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah,
yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku
peserta didik ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.
3. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan
dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran
serta sistem pelaksanaannya.
4. Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak satuan
pendidikan kepada pihak yang berkepentingan.
Salah satu penilaian yang sering dilakukan adalah penilaian
berbasis kelas, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh
dan mengefektifkan informasi tentang hasil belajar siswa di kelas
selama atau setelah kegiatan pembelajaran berlangsung. Data atau
informasi dari penilaian berbasis kelas sebagai salah satu bukti yang
dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu program
pendidikan atau pembelajaran (Mulyasa, 2007). Djamarah (dalam
Abdullah, 2015) mengatakan bahwa penilaian berbasis kelas dapat
diarahkan kepada empat tujuan, yaitu sebagai berikut:
1. Penelurusan
Menelusuri agar kegiatan pembelajaran siswa tetap sesuai
dengan rencana. Guru mengumpulkan informasi sepanjang
semester dan tahun pelajaran melalui berbagai bentuk penilaian

11
kelas agar memperoleh gambaran tentang pencapaian kompetensi
siswanya.
2. Pengecekan
Mengecek adakah kelemahan-kelemahan yang dialami
siswa dalam proses pembelajaran. Melalui penilaian kelas, baik
yang bersifat formal maupun informal guru melakukan pengecekan
kemampuan (kompetensi) apa yang siswa telah kuasai dan apa
yang belum dikuasai.
3. Pencarian
Mencari dan menemukan hal-hal yang menyebabkan
terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran.
Guru harus selalu menganalisis dan merefleksikan hasil penilaian
kelas dan mencari hal-hal yang menyebabkan proses pembelajaran
tidak berjalan secara efektif.
4. Penyimpulan
Menyimpulkan apakah siswa telah menguasai seluruh
kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum atau belum.
Penyimpulan sangat punting dilakukan guru, khususnya pada saat
guru diminta melaporkan hasil kemajuan belajar siswa kepada
orangtua, sekolah atau pihak lain seperti di akhir semester atau
akhir tahun ajaran baik dalam bentuk rapor siswa ataupun dalam
bentuk lainnya.

D. Hubungan Manajemen Pembelajaran dengan Penilaian Hasil Belajar

Penerapan manajemen dalam kegiatan pembelajaran tersebut


mengisyaratkan bahwa manajemen pembelajaran merupakan usaha dan
tindakan kepala sekolah sebagai manajer instruksional di sekolah, serta usaha
dan tindakan guru sebagai manajer pembelajaran di kelas yang dilakukan
sedemikian rupa untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan
program sekolah dan program pembelajaran. Sebagai manejer dalam kelas
tentu saja guru mempunyai peran penting dalam terlaksananya pembelajaran
yang sukses sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

12
Adapun penerapan fungsi pengawasan dalam kegiatan
pembelajaran, didasarkan pada tanggung jawab yang didalamnya terkandung
norma-norma etika, sosial, dan scientific sebagai suatu kesanggupan untuk
menjalanjkan tugas dan kewajiban yang dipikulkan kepadanya dengan
sebaik-baiknya Dengan demikian, maka kegiatan pembelajaran yang
dipertanggungjawabkan itu baik, dapat diterima orang lain, dan mengandung
kebenaran yang bersifat umum.
Manajemen yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran,
apabila diterima baik oleh siswa, maka akan berpengaruh terhasil belajar
siswa. Hasil belajar berarti bahwa siswa harus menunjukkan kemampuan-
kemampuan yang dimilikinya setelah menerima pengalaman dari proses
pembelajaran. Karena itu, tingkat penguasaan bahan pelajaran siswa dalam
mata pelajaran setelah mendapat pengalaman belajar dalam proses
pembelajaran dalam kurun waktu tertentu setelah memperoleh hasil tes.
Hubungan siswa dengan guru dalam proses pembelajaran,
dibutuhkan peran guru dalam memajemen pembelajaran seperti adanya tujuan
yang ingin dicapai, bahan atau pesan yang menjadi isi interaksi, pelajar yang
aktif mengalami, guru yang melaksanakan, metode untuk mencapai tujuan,
situasi yang memungkinkan proses belajar mengajar berjalan dengan baik,
serta adanya penilaian terhadap hasil belajar. Komponen tersebut termasuk
juga cara guru memanejemen proses pembelajaran yang berlangsung
sehingga tidak membosankan bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian, mampu mewujudkan berhasilnya tujuan pembelajaran itu
sendiri.
Tujuan pembelajaran yang dimaksudkan adalah hasil atau prestasi
yang maksimal dari siswa atau hasil evaluasi selama dalam proses
pembelajaran dalam menjalankan peranannya sebagai seorang pelajar yang
menempuh pendidikan pada jenjang tertentu, dengan harapan apa yang telah
di dapatkan selama proses pembelajaran berlangsung dapat membawa
perubahan, baik terhadap dirinya maupun terhadap lingkungan keluarga
maupun dengan lingkungan masyarakat yang berada di sekitarnya.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen Pembelajaran merupakan cara seorang guru mengatur
kelasnya dan mengembangkan tingkah laku siswa yang di inginkan serta
mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan,
mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosio emosional yang
positif, serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang
efektif.
Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana
dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.
Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan satuan
pendidikan dalam mengelola proses pembelajaran. Bagian yang penting
dalam proses pembelajaran adalah penilaian. Dengan melakukan
penilaian, pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat
mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode
mengajar yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih
kompetensi yang telah ditetapkan.
Ketika proses pelaksanaan pembelajaran tersebut berlangsung
menyangkut fungsi manajemen. Pelaksanaan sebagai fungsi manajemen
diterapkan oleh kepala sekolah bersama guru dalam pembelajaran agar siswa
melakukan aktivitas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan.

14
Daftar Pustaka

Abdullah, Ramli. 2015. Urgensi Penilaian Hasil Belajar Berbasis Kelas Mata
Pelajaran IPS Di Madrasah Tsanawiyah. Lantanida Journal, 3(2):168-181.

Ardiansyah Rahmad. 2020. Manajemen Pembelajaran. Diakses pada Senin, 05


Oktober 2020 Pukul 20:46 WIB di
http://idsejarah.net/2020/06/manajemen-pembelajaran.html

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Evaluasi dan Penilaian Program


Peningkatan Mutu Guru. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah.

Depdiknas. 2006. Model Pembelajaran Efektif. Jakarta: Direktorat pembinaan


SMP, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar, dan Menengah.

Erwinsyah, Alfian. 2017. Manajemen Pembelajaran Dalam Kaitannya Dengan


Peningkatan Kualitas Guru. TABDIR, Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam, 5(1): 69-84.

Idrus L. 2019. Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Manajemen


Pendidikan Islam, Vol.9, No.2.Hal:925. P-ISSN: 2407-8107 E-ISSN:
2685-4538

Mulyasa, E. 2007. Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

15
Soegio, Edi dan Yuliani. 2002. Kemampuan Dasar Mengajar. Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.

16

Anda mungkin juga menyukai