Anda di halaman 1dari 8

PRINSIP, MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu : Hakiman, S.Pd.I., M.Pd.

Dea Utama Putra (PAI 2E / 163111181)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2016/2017


I. PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan kegiatan yang kompleks, karena dalam kegiatan
pembelajaran menyangkut proses penciptaan lingkungan antara pendidik dan
peserta didik. Penciptaan lingkungan dalam belajar meliputi penataan nilai-nilai dan
kepercayaan yang akan diupayakan. Namun, sebelum mewujudkan lingkungan
belajar yang nyaman, satu hal yang sangat perlu diperhatikan adalah melakukan
perencanaan pembelajaran yang baik. Perencanaan pembelajaran berkaitan dengan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mengacu pada teori belajar.
Apabila prinsip-prinsip pembelajaran telah dipahami, maka hal selanjutnya
yang harus dilakukan oleh pengembang pembelajaran adalah melakukan strategi
pembelajaran yang dapat mengembangkan sikap aktif dan kreatif dalam diri peserta
didik. Penggunaan serta pemanfaatan media maupun teknologi pembelajaran dapat
menjadi salah satu cara untuk dapat mengembangkan kreativitas demi tercapainya
tujuan pembelajaran. Selain itu, media dan teknologi pembelajaran dapat pula
menjadi sarana yang efektif untuk pendidik dalam menyampaikan bahan ajar
kepada peserta didik.
Dengan demikian, untuk dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif,
perlu adanya pemahaman terhadap prinsip-prinsip pembelajaran, penggunaan
media pembelajaran, serta pemanfaatan teknologi pembelajaran. Pada makalah ini
akan dibahas lebih rinci tentang apa sajakah prinsip-prinsip pembelajaran itu,
kemudian media apa saja yang dapat digunakan dalam menunjang proses
pembelajaran, serta apa sajakah manfaat dari penggunaan teknologi pembelajaran
baik untuk pendidik maupun peserta didik.

II. PEMBAHASAN
A. Prinsip Pembelajaran

a) Pengertian Prinsip Pembelajaran


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata prinsip berarti kebenaran
yang menjadi pokok dasar berpikir, berpijak, dan sebagainya. Dalam
pengertian lain disebutkan bahwa prinsip adalah kebenaran umum yang sudah
terbukti. Sedangkan pembelajaran berasal dari kata belajar yang berarti sebuah
proses atau cara yang menjadikan makhluk hidup memiliki pengetahuan.
Dari pengetian diatas, dapat disimpulkan bahwa prinsip pembelajaran
adalah suatu konsep dasar yang menjadikan proses belajar mengajar antara
pendidik dan peserta didik lebih terarah sesuai dengan tujuannya.

b) Macam-macam Prinsip Pembelajaran


- Prinsip Kesiapan (Readiness)
Kesiapan belajar sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikis masing-
masing individu. Jika beberapa taraf persiapan belajar berhasil dilalui
peserta didik, maka ia akan siap untuk melaksanakan suatu tugas. Berbeda
halnya dengan peserta didik yang belum siap, maka bisa jadi ia akan
mengalami kesulitan dalam belajar.
Berdasarkan prinsip kesiapan belajar tersebut, dapat kita ketahui bahwa
individu akan dapat belajar dengan baik, jika tugas yang diberikan
kepadanya sesuai dengan kesiapan (kematangan usia, kemampuan, minat
dan latar belakang pengalamannya); untuk memperoleh gambaran kesiapan
belajar peserta didik maka kesiapan belajar harus dikaji terlebih dahulu;
kurangnya kesiapan individu dalam proses pembelajaran, akan menghambat
proses pengaitan pengetahuan yang baru ke dalam struktur kognitif yang
dimiliknya; kesiapan belajar juga merupakan refleksi dari taraf kesiapan
untuk menerima sesuatu yang baru; bahan dan tugas belajar akan sangat
baik jika divariasi sesuai faktor kesiapan kognitif.1
- Prinsip Motivasi (Motivation)
Motivasi dapat diartikan sebagai tenaga pendorong atau penarik yang
menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu (Morgan,
1986). Motivasi dapat kita ketahui dengan melakukan observasi tingkah
lakunya. Peserta didik yang memiliki motivasi, ia akan bersungguh-
sungguh, berusaha keras, menujukkan minat dan rasa ingin tahu yang kuat
dan meluangkan waktunya untuk melakukan kegiatan tersebut hingga tugas-
tugas tersebut terselesaikan.
Berdasarkan sumbernya, motivasi dapat dibagi menjadi 2, yakni (1)
motivasi instrinsik, yaitu motivasi yang datang dari dalam diri peserta didik;
dan (2) motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang datang dari lingkungan di
luar diri peserta didik.2
- Prinsip Perhatian
Perhatian merupakan suatu strategi kognitif yang mencakup empat
keterampilan, yaitu berorientasi pada suatu masalah, meninjau sepintas isi
masalah, memusatkan diri pada aspek-aspek yang relevan dan mengabaikan
stimuli yang tidak relevan. (Worell dan Stilwill, 1981).
Perhatian menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses
pembelajaran, karena apabila seseorang mempunyai perhatian yang besar
terhadap apa yang disajikan, maka seseorang tersebut dapat menerima
dengan baik serta dapat memilih stimuli yang relevan dari sekian banyak
stimuli yang disajikan.
Perhatian dapat membuat peserta didik untuk mengarahkan diri pada
tugas dan masalah yang akan diberikan, dapat memilih dan meberikan fokus
pada masalah yang harus diselesaikan serta mengabaikan hal lain yang tidak
relevan.
- Prinsip Persepsi
Persepsi adalah suatu proses yang bersifat kompleks, yang menyebabkan
orang dapat menerima atau meringkas informasi yang diperoleh dari
lingkungannya (Fleming dan Levie, 1981). Persepsi dianggap sebagai
kegiatan awal struktur kognitif seseorang. Oleh karena itu, perlu ditanamkan
rasa mempunyai persepsi yang baik pada diri peserta didik sejak dini, agar
nantinya peserta didik tidak memiliki struktur kognitif yang salah.
Agar pesepsi dapat berfungsi secara efektif, kemampuan untuk
mengadakan persepsi tentang sesuatu harus ditanamkan dan dikembangkan
sebagai suatu kebiasaan dalam setiap memulai kegiatan pembelajaran.
Prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persepsi yakni,
(1) makin baik peserta didik mengingat sesuatu maka makin mudah peserta
didik belajar mengingat sesuatu tersebut; (2) dalam pembelajaran perlu

1
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2001), hlm 137
2
Muhaimin, Paradigma Pendidikan......., 138.
dihindari persepsi yang salah; (3) perlu diupayakan berbagai sumber belajar
yang dapat mendekati benda sesungguhnya sehingga peserta didik
memperoleh persepsi yang lebih akurat.
- Prinsip Retensi
Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah
mempelajari sesuatu. Dengan retensi membuat apa yang dipelajari dapat
bertahan atau tertinggal lebih lama dalam struktur kognitif dan dapat diingat
kembali apabila diperlukan.
Adapun cara-cara yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan retensi
belajar antara lain; (1) isi pembelajaran disusun dengan baik dan bermakna;
(2) pembelajaran dapat dibantu dengan jembatan keledai (macmonic); (3)
dengan memberikan resitasi untuk meningkatkan aktivitas peserta didik; (4)
menyusun dan menyajikan dengan konsep yang jelas; (5) perlunya latihan
pengulangan terutama untuk pembelajaran keterampilan motorik.
- Prinsip Transfer
Transfer merupakan proses pengaitan pengetahuan yang pernah dipelajari
dengan pengetahuan yang baru dipelajari. Transfer belajar berarti
pemindahan pengetahuan, keterampilan, sikap dan kebiasaan dari situasi ke
dalam situasi yang lain.
Beberapa bentuk transfer yakni, (1) transfer positif, terjadi apabila
pengalaman sebelumnya dapat membantu pembentukan unjuk kerja peserta
didik dalam tugas-tugas selanjutnya; (2) transfer negatif, terjadi apabila
pengalaman yang diperoleh sebelumnya justru mempersulit unjuk kerja
dalam tugas-tugas baru; (3) transfer nol, terjadi apabila pengalaman yang
diperoleh sebelumnya tidak mempengaruhi unjuk kerja dalam tugas-tugas
baru.
Sedangkan menurut Chauham (1979), transfer dapat diklasifikasikan
menjadi 2 yaitu: (1) transfer horizontal, yakni apabila pengetahuan yang
dipelajari sebelumnya dapat dialihkan ke dalam proses mempelajari
pengalaman yang setingkat. Bentuk transfer horizontal meliputi transfer
lateral (apabila pengetahuan yang dipelajari sebelumnya dpat diterapkan
dalam situasi belajar di dalam kehidupan tanpa pengawasan orang yang
mengajar) dan transfer sequencial (apabila yang dipelajari sekarang secara
positif ada hubungannya dengan apa yang akan dipelajari di masa
mendatang); (2) transfer vertical, yakni apabila pemahaman tentang apa
yang dipelajari sebelumnya dapat digunakan untuk memecahkan masalah
yang lebih sulit atau berada pada jenjang pengetahuan yang lebih tinggi. 3

B. Media Pembelajaran

a) Pengertian Media Pembelajaran


Media berasal dari bahasa Latin medius yang berarti pengantar atau
perantara. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara (‫ )وسائل‬atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media juga dipandang sebagai
bentuk-bentuk komunikasi massa yang melibatkan sistem simbol dan peralatan

3
Muhaimin, Paradigma Pendidikan......., 144.
produksi dan distribusi (Palazon, 2000).4 Seiring berkembangnya zaman,
media menjadi suatu kajian yang banyak diminati pada hampir seluruh disiplin
ilmu. Misalnya, media telekomunikasi, media dakwah, media bahasa, dan
sebagainya.
Sedangkan istilah pembelajaran, dapat diartikan sebagai segala sesuatu
yang dilakukan dengan maksud untuk memfasilitasi peserta didik hingga
memperoleh tujuan yang dipelajari.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa yang dimaksud media
pembelajaran yaitu semua bentuk fisik yang digunakan pendidik untuk
memfasilitasi peserta didik agar mencapai tujuan pembelajaran. Media
pembelajaran dapat bersifat tradisional seperti kapur tulis, spidol dan yang
lainnya. Adapun media pembelajaran yang bersifat modern seperti DVD,
komputer, internet atau video interaktif.

b) Ciri-ciri Media
- Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Menggambarkan kemampuan media dalam merekam, menyimpan
maupun merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Misalnya fotografi, video
tape, dan film. Suatu obyek yang yang telah direkam dengan kamera dapat
dengan mudah direproduksi kapan saja ketika diperlukan. Ciri ini sangat
penting bagi pendidik karena dapat digunakan setiap saat, terutama terkait
peristiwa-peristiwa yang kejadiannya hanya sekali. Demikian pula kegiatan
peserta didik dapat direkam untuk kemudian dianalisis dan dikritik oleh
teman sejawatnya.
- Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Media dapat dikembangkan untuk memanipulasi suatu benda, peristiwa
maupun kejadian. Artinya, benda-benda yang besar, luas maupun berat dapat
disederhanakan sehingga dapat digunakan di dalam ruang kelas tanpa harus
membawa benda asli, tetapi tetap berfungsi seperti benda asli. 5
- Ciri Distributif (Distributive Property)
Media dapat diarahkan untuk mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan
inderawi manusia. Di zaman modern ini, distribusi media tidak hanya terbatas
pada satu kelas saja, melainkan antar wilayah. Dan konsistensi informasi
yang didistribusikan pun akan terjamin keasliannya. Misalnya, rekaman video
yang dapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan hanya dengan
sekali klik saja.

c) Fungsi Media Pembelajaran


- Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif dan
efisien.
- Media dapat menjadi sumber belajar. Artinya, pendidik dan peserta didik
dapat belajar dari televisi, modul, surat kabar, jurnal dan perangkat lunak
lainnya.
- Dapat berfungsi untuk membangkitkan motivasi, minat dan rangsangan
kegiatan belajar peserta didik.

4
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2003), hlm 3
5
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran......., 12.
- Dapat menyajikan data dengan menarik dan terpercaya
- Dari segi psikologi, media dapat berfungsi untuk meningkatkan perhatian
peserta didik (atensi), mempermudah pemahaman (kognitif),
mengembangkan keterampilan (psikomotor) serta dapat membantu
mengakomodasi peserta didik yang lambat dalam menerima informasi yang
disajikan dengan verbal (kompensatoris).6

d) Manfaat Media Pembelajaran


- Membuat konkret konsep-konsep yang abstrak. Ketika ada konsep-konsep
yang masih bersifat abstrak yang sulit dijelaskan secara langsung, dapat
disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran.7
- Dapat menghadirkan obyek-obyek yang langka atau berbahaya ke dalam
lingkungan belajar
- Menampilkan obyek-obyek yang terlalu besar atau kecil
- Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat

C. Teknologi Pembelajaran

a) Pengertian Teknologi Pembelajaran


Teknologi berasal dari bahasa Latin, techne yang berarti seni, kerajinan,
keterampilan dan logia yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi,
teknologi berarti ilmu pengetahuan tentang membuat sesuatu keterampilan. Jika
diartikan secara terminologi, teknologi merupakan suatu disiplin ilmu rasional
yang dirancang untuk meyakinkan penguasaan dan aplikasi ilmiah (YP
Simon:1983).8
Sedangkan, teknologi pembelajaran merupakan suatu usaha dalam
merancang, melaksanakan dan mengevaluasi proses kegiatan belajar secara
sistematik dan keseluruhan untuk memecahkan suatu permasalahan.
Berikut ini adalah definisi teknologi pembelajaran menurut beberapa ahli :
- Menurut Kenneth Silber (1970), Teknologi Pembelajaran adalah
pengembangan (riset,desain, produksi, evaluasi, dukungan-pasokan,
pemanfaatan) komponen sistem pembelajaran (pesan, orang, bahan,
peralatan, teknik dan latar) serta pengelolaan usaha pengembangan
(organisasi dan personal) secara sistematik, dengan tujuan untuk
memecahkan masalah belajar.
- Association for Educational Communication and Technology/AECT
(1994) berpendapat bahwa Teknologi Pembelajaran adalah teori dan
praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta
evaluasi tentang proses dan sumber untuk belajar.

Teknologi pembelajaran dapat berperan banyak dalam kegiatan belajar-


mengajar. Misalnya, sebagai media yang digunakan oleh pendidik untuk
mendukung penyajian pengajaran, sehingga proses belajar-mengajar menjadi

6
Muhammad Yaumi, Model Pengembangan Media dan Teknologi Pembelajaran, (Makassar: Alaudin
University Press, 2015), hlm 4
7
Muhammad Yaumi, Model Pengembangan............., 15.
8
Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2011), hlm 5
lebih efektif. Selain itu, teknologi pembelajaran juga memudahkan peserta didik
untuk dapat memecahkan permasalahan serta meraih potensi tertingginya.
Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah itu dapat berupa,
komponen sistem pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi desain dan
dalam pemanfaatan, serta dikombinasikan sehingga menjadi sistem
pembelajaran yang meliputi riset teori, produksi, evaluasi, pemanfaatan dan
penyebarluasan pemanfaatan.9

b) Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran


Teknologi merupakan solusi tepat bagi penyelesaian masalah di dunia
pendidikan, khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang akan
mengatasi ketertinggalan perkembangan dari negara maju. TIK juga
memberikan kontribusinya dalam hal pendidikan, diantaranya adalah
mempercepat pemerataan kesempatan belajar dan meningkatkan mutu
pendidikan dengan cara memberikan dan menyediakan informasi dengan sangat
lengkap.
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga merupakan
salah satu faktor terpenting dalam hal kecepatan transformasi ilmu pengetahuan
kepada peserta didik. Artinya, pihak-pihak penyelenggara pendidikan harus
mampu memberikan akses pemahaman dan penguasaan teknologi yang luas
kepada peserta didik. Pembangunan pendidikan berbasis TIK setidaknya
memberikan dua keuntungan. Pertama, sebagai pendorong komunitas
pendidikan untuk lebih apresiatif dan proaktif dalam memaksimalkan potensi
pendidikan. Kedua, memberikan kesempatan luas kepada peserta didik dalam
memanfaatkan setiap potensi yang ada, yang dapat diperoleh dari sumber-
sumber yang tidak terbatas.10

c) Fungsi Teknologi Pembelajaran


- Sebagai sarana bahan ajar yang ilmiah dan obyektif
- Dapat memotivasi peserta didik yang semangat belajarnya rendah
- Dapat meingkatkan efektivitas pembelajaran
- Sebagai sarana mempermudah dalam menyampaikan materi
- Sebagai pendukung tercapainya program pembelajaran yang sistematis
- Dapat meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran
- Mempermudah desain pembelajaran

d) Manfaat Teknologi Pembelajaran


Bagi Pendidik :
- Dapat menjadi daya dukung pendidik
- Pendidik dapat mengefisiensi waktu
- Memudahkan pendidik dalam tercapainya tujuan pembelajaran
- Dapat menunjang metode pembelajaran
Bagi Peserta Didik :
- Lebih cepat menyerap materi yang diberikan

9
Khadijah, Pengembangan Kreativitas Dalam Teknologi Pembelajaran. Tarbiyah Al-Awlad. Volume IV,
Edisi 2, hlm 455
10
Khadijah, Pengembangan Kreativitas....., 456
- Dapat mempresentasikan apa yang mereka ketahui
- Membuat peserta didik tidak bosan dengan penyampaian materi secara
verbal
- Peserta didik lebih bisa berekspresi dalam proses pembelajaran

III. PENUTUP

Kesimpulan
Pada hakikatnya, pembelajaran merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
mengembangakan aktivitas dan kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi
dan pengalaman belajar. Untuk dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif,
perlu adanya pemahaman terhadap prinsip-prinsip pembelajaran, penggunaan
media pembelajaran, serta pemanfaatan teknologi pembelajaran.
Prinsip pembelajaran merupakan suatu konsep dasar yang menjadikan proses
belajar mengajar antara pendidik dan peserta didik lebih terarah sesuai dengan
tujuannya. Prinsip-prinsip pembelajaran terdiri dari prinsip kesiapan, prinsip
motivasi, prinsip perhatian, prisip persepsi, prinsip retensi dan prinsip transfer.
Sedangkan yang dimaksud media pembelajaran yaitu semua bentuk fisik yang
digunakan pendidik untuk memfasilitasi peserta didik agar mencapai tujuan
pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu bentuk dari pemanfaatan
teknologi pembelajaran yang dapat memudahkan pendidik maupun peserta didik
dalam tercapainya tujuan belajar dan terbentuknya lingkungan atau suasana belajar
yang efektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung:Remaja Rosdakarya, 2001.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2003.

Darmawan, Deni. Teknologi Pembelajaran. Bandung:Remaja Rosdakarya. 2011.

Khadijah. Pengembangan Kreativitas Dalam Teknologi Pembelajaran. Tarbiyah


Al-Awlad. Volume IV, Edisi 2.

Yaumi, Muhammad. Model Pengembangan Media dan Teknologi Pembelajaran.


Makassar:Alaudin University Press. 2015.

Anda mungkin juga menyukai