TIPE BELAJAR
Disusun Oleh
Kelompok 6 :
TAHUN AKADEMIK2015/2016
UNSUR BELAJAR
(1)Tujuan. Belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini
muncul karena adanya sesuatu kebutuhan.
(2)Kesiapan. Agar mampu melaksanakan perbuatan belajar dengan baik, anak perlu
memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik, psikis, maupun kesiapan yang berupa
kematangan untuk melakukan sesuatu yang terkait dengan pengalaman belajar.
(3)Situasi. Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Adapun yang dimaksud
situasi belajar ini adalah tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, guru,
kepala sekolah, pegawai administrasi, dan seluruh warga sekolah yang lain.
(4)Interpretasi. Interpretasi yaitu melihat hubungan di antara komponen-komponen situasi
belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan
kemungkinan pencapaian tujuan.
(5)Respon.Berlandaskan hasil interpretasi tentang kemungkinannya dalam mencapai tujuan
belajar, maka anak membuat respon. Respon ini dapat berupa usaha yang terencana dan
sistematis, baik juga berupa usaha coba-coba (trial and error).
(6)Konsekuensi. Berupa hasil, dapat hasil positif (keberhasilan) maupun hasil negatif
(kegagalan) sebagai konsekuensi respon yang dipilih siswa.
(7)Reaksi terhadap kegagalan. Kegagalan dapat menurunkan semangat, motivasi,
memperkecil usaha-usaha belajar selanjutnya. Namun, dapat juga membangkitkan siswa
karena dia mau belajar dari kegagalannya.
a. Tujuan Belajar yaitu membentuk makna. Makna diciptakan para pembelajar dari apa
yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami.
b. Proses Belajar adalah proses konstruksi makna yang berlangsung terus menerus, setiap
kali berhadapan dengan fenomena atau pengalaman baru diadakan rekonstruksi, baik
secara kuat atau lemah.
c. Hasil Belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar sebagai hasil interaksi dengan dunia
fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung kepada apa yang telah
diketahui oleh pembelajar: konsep-konsep, tujuan dan motivasi yang mempengaruhi
interaksi dengan bahan yang dipelajari.
Dalam kaitan dengan implementasi empat pilar pembelajaran UNESCO pada praktik
pendidikan, Zhou Nanzhao (2007) menyarankan penguasaan sejumlah kompetensi oleh siswa
sebagai unsur-unsur belajar. Kompetensi- kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam
belajar, baik tentang apa saja, di mana saja, dengan siapa saja antara lain adalah:
PRINSIP BELAJAR
Prinsip Belajara dalah suatu hubungan yang terjadi antara peserta didik dengan pendidik agar
siswa mendapat motivasi belajar yang berguna bagi dirinya sendiri. Dan juga, prinsip belajar
dapat digunakan sebagai landasan berfikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar
Proses Belajar dan Pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara pendidik dan peserta
didik.
1. Prinsip Kesiapan
Yang dimaksud dengan prinsip kesiapan yaitu proses yang dipengaruhi kesiapan siswa
atau kondisi siswa yang memungkinkan ia dapat belajar.
2. Prinsip Motivasi
Motivasi adalah suatu kondisi atau keadaan dari peserta didik untuk mengatur arah
kegiatan dan memelihara kondisi tersebut.
3. PrinsipPersepsi
Prinsip Persepsi adalah interpertasi tentang situasi yang hidup dan dipengaruhi oleh
perilaku individu itu sendiri. Setiap individu dapat melihat dunia dengan caranya sendiri
yang berbeda dari yang lain.
4. Prinsip Tujuan
Tujuan adalah sasaran khusus yang hendak dicapai oleh setiap individu. Tujuan ini harus
lebih jelas tergambar dalam pikiran dan dapat diterima oleh setiap peserta didik dalam
proses pembelajaran itu terjadi.
TIPE BELAJAR
Berikut adalah tipe-tipe pembelajaran yang berasal dari penggabungan dari tiga
ahli (A. De Block, Robert M. Gagne, C. Van Parreren)
1) Belajar arti kata-kata. Belajar arti kata-kata maksudnya adalah orang mulai
menangkap arti yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan.
2) Belajar Kognitif. Tak dapat disangkal bahwa belajar kognitif bersentuhan dengan
masalah mental. Objek-objek yang diamati dihadirkan dalam diri seseorang
melalui tanggapan, gagasan, atau lambang yang merupakan sesuatu bersifat
mental.
3) Belajar Menghafal. Menghafal adalah suatu aktivitas menanamkan suatu materi
verbal dalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan {diingat} kembali
secara harfiah, sesuai dengan materi yang asli, dan menyimpan kesan-kesan yang
nantinya suatu waktu bila diperlukan dapat diingat kembali kealam dasar.
4) Belajar Teoritis. Bentuk belajar ini bertujuan untuk menempatkan semua data dan
fakta {pengetahuan} dalam suatu kerangka organisasi mental, sehingga dapat
difahami dan digunakan untuk memecahkan problem, seperti terjadi dalam
bidang-bidang studi ilmiah.
5) Belajar Konsep. Konsep atau pengertian adalah satuan arti yang mewakili
sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama, orang yang memiliki konsep
mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapinya, sehingga
objek ditempatkan dalam golongan tertentu.
6) Belajar Kaidah. Belajar kaidah {rule} termasuk dari jenis belajar kemahiran
intelektual {intellectual skill}, yang dikemukakan oleh Gagne. Belajar kaidah
adalah bila dua konsep atau lebih dihubungkan satu sama lain, terbentuk suatu
ketentuan yang mereprensikan suatu keteraturan.
7) Belajar Berpikir. Dalam belajar ini, orang dihadapkan pada suatu masalah yang
harus dipecahkan, tetapi tanpa melalui pengamatan dan reorganisasi dalam
pengamatan masalah harus dipecahkan melalui operasi mental, khususnya
menggunakan konsep dan kaidah serta metode-metode bekerja tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Suyono dan Haryanto, 2011. Belajar dan Pembelajaran : Teoridan Konsep Dasar. Bandung:
PT Remaja Posdakarya Offset.
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/05/05/prinsip-prinsip-belajar-dan-implikasinya/
http://deryjamaluddin.page.tl/Belajar-dan-Pembelajaran.htm