KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi
Prestasi belajar adalah sesuatu yang dapat dicapai yang dinampakkan
dalam pengetahuan, sikap, dan keahlian. Prestasi tidak akan pernah
dihasilkan selama seseorang jika tidak melakukan suatu kegiatan. Untuk
mendapatkan prestasi dibutuhkan keuletan dan kegigihan kerja.Menurut
Hamdani (2011:137) prestasi yaitu hasil dari suatu kegiatan yang telah
dikerjakan, diciptkan baik secara individual maupun kelompok.
Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah (2012:21) prestasi yaitu hasil
dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan
hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual
maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.
2. Belajar
Belajar tidak dibatasi oleh ruang dan waktu serta dilakukan terus
menerus.Dalam dunia pendidikan belajar merupakan hal penting dalam
mencapai tujuan. Menurut Dharma Kesuma dkk (2012:21) belajar yaitu
suatu pengalaman yang mendahului perubahan perilaku seseorang.
Sedangkan menurut Nana Sudjan (2010:5) belajar adalah suatu proses
yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan
tersebut dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan
pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, keterampilan,
kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada
individu yang belajar. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Slameto
(2013:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dan
lingkungannya.
Dari beberapa pengertian yang ada dapat disimpulkan bahwa belajar yaitu
suatu usaha yang dilakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan
tingkah laku dari pengalaman individu itu sendiri ataupun interaksi dengan
individu lain dan lingkungan sekitar.
Untuk mencapai tujuan tersebut, sistem CTL, akan menuntun siswa ke semua
komponen utama CTL, yaitu melakukan hubungan yang bermakna,
mengerjakan pekerjaan yang berarti, mengatur cara belajar sendiri, bekerja
sama, berpikir kritis dan kreatif, memelihara atau merawat pribadi siswa,
mencapai standar yang tinggi, dan menggunakan penilaian sebenarnya
Menyampaikan tujuan
pembelajaran sesuai dengan Mencermati apa yang disampaikan oleh
Konstruktivisme
1 Tahap perencanaan model CTL guru. Menjawab hal-hal yang diketahui
Tanya jawab
Memberikanapersepsi tentang materi pelajaran.
Memotivasi siswa.
Evaluasi
Memberikan penghargaan. Menyimpulkan materi pelajaran dengan Refleksi
3 Tahap Evaluasi
Memeriksa hasil jawaban siswa dibimbing guru. Penilaian nyata
Menilai pekerjaan siswa.
Setiap manusia sejak lahir telah berinteraksi dengan manusia lain, misalnya
dengan ibu yang melahirkannya, ayahnya, dan keluarganya. Selanjutnya
setelah usia taman kanak-kanak ia akan berinteraksi dengan teman-teman
sekelasnya, dan dengan gurunya. Sesuai dengan bertambahnya umur, maka
interaksi tersebut akan bertambah luas, begitu juga ia akan mendapat
pengalaman dan hubungan sosial dari kehidupan masyarakat disekitarnya.Dari
pengalaman tersebut anak akan mengenal bagaimana seluk beluk kehidupan.
Misalnya bagaimana cara seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya, cara
menghormati orang yang lebih tua, sebagai anggota masyarakat harus mentaati
aturan atau norma-norma yang berlaku, mengenal hal-hal yang baik dan buruk,
maupun benar dan salah.
Semua pengetahauan yang telah melekat pada diri anak tersebut dapat
dikatakan sebagai “pengetahuan sosial” dengan demikian dalam diri kita
masing-masing dengan kadar yang berbeda-beda, sebenarnya telah terbina
pengetahuan sosial tersebut sejak kecil, hanya namanya belum kita kenal dan
kenal setelah secara formal memasuki bangku sekolah. Dari kenyataan di atas
dapat kita ketahui bahwa antara aspek-aspek kehidupan itu saling ada
keterkaitan, aspek ekonomi terkait dengan aspek psikologi dan sosial-budaya.
Kebutuhan hidup manusia tidak sekedar memenuhi aspek ekonomi tetapi
manusia juga perlu untuk menambah pengetahuan, seperti yang anda lakukan
sekarang ini.
F. UANG
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar
yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun
yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran
barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, Uang didefinisikan sebagai
sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi
pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta
untuk pembayaran utang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang
sebagai alat penunda pembayaran.
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan
sebagai penyimpan nilai.uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of
exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan
pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan
uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan carabarter
dapat diatasi dengan pertukaran uang.
Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat
digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang
diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar
kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa
(alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk
memperlancar pertukaran.
Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat
digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa
mendatang.
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu
uang kartal (sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral. Uang
kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam
melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Sedangkan yang dimaksud dengan
uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan
(deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan.