KAJIAN PUSTAKA
Belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat vital dan secara terus
menerus akan di lakukan selama manusia tersebut masih hidup. Manusia tidak
mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik atau tidak diajar manusia
lainya. Belajar merupakan proses yang bersifat internal yang tidak dapat di lihat
dengan nyata. Proses itu terjadi didalam diri seseorang yang sedang mengalami
kepribaadian yang menyataakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang
2002 : 2)
yang di lakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
(Anurrahman, 2009:35), belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh
individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang
proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat
di pandang sebagai proses yang di arahkan kepada tujuan dan berbuat melalui
memahami sesuatu, belajar bukan juga untuk mengubah tingkah laku tetapi
mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga dapat belajar
lebih banyak dan mudah mempelajari sesuatu yang di pelajari menjadi suatu
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa,
ketrampilan masing-masing.
Menurut Suprijono (Thobroni dan mustofa, 2011 : 22 ) hasil belajar adalah pola-
c. Application (menerapkan)
pengetahuan baru)
f. Evaluating (menilai)
c. Valuing (nilai)
d. Organization (organisasi)
e. Characterization (kharakterisasi)
a. Initiator
b. Pre-routine
c. rountinized
Berdasarkan uraian diatas maka disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil
yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam
pembelajaran.
pembelajaran yang di gunakan oleh guru. Siswa merasa nyaman dalam mengikuti
proses belajar mengajar jika guru dapat menguasai kelas dengan baik dan
adalah bukti keberhasilan usaha yang di capai, pandapat ini mengambarkan bahwa
hasil belajar adalah merupakan suatu hasil yang di capai siswa setelah mengikuti
kegiatan belajar dalam waktun tertentu (Winkel, 1986 : 62) hasil belajar sebagai
tidaknya dalam proses tersebut. Oleh karena itu hasil belajar suda merupakan
patokan yang dapat menunjukan kemampuan seorag siswa yang dapat member
hasil belajar adalah suatu hasil yang di capai oleh seseorang setelah melakukan
aktivitas tertentu.hasil belajar yang baik tergantung banyak tidaknya usaha yang di
lakukan dalam hal ini kegiatan belajarnya. Salah satu hal yang di duga
lain seperti buku pelajaran dan alat bantu pengajaran. Di samping faktor guru,
a. Besarnya kelas
b. Suasana belajar
usaha untuk membuat siswa aktif dalam memompa kemampuan diri tanpa merugi
dari segi manfaat, sebab siswa berusaha mempelajari konsep sekaligus
menerapkan dan mengaaitkannya dengan dunia nyata. Dengan demikian, inti dari
pendekatan CTL adalah keterkaitan setiap materi atau topik pembelajaran dengan
karena materi yang di pelajari secara langsung terkait dengan kondisi factual, juga
bisa disiasati dengan pemberian ilustrasi atau contoh, sumber belajar, media dan
lain sebagainya, yang memang baik secara langsung maupun tidak diupayakan
terkait atau ada hubungan dengan pengalaman hidup nyata. Dengan demikian,
pembelajaran selain akan lebih menarik, juga dirasakan sangat dibuhtuhkan oleh
konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
kesempatan kepada siswa untuk melakukan, mencoba dan mengalami sendiri dan
bahkan sekedar yang pasif sebagaimana penerima terhadap semua informasi yang
konteks pribadi siswa lebih lanjut melalui pemberian pengalaman segar yang akan
merangsang otak guna menjalin hubungan baru untuk menemukan makna yang
konteks dalam dan luar sekolah untuk memecahkan masaalah yang bersifat
mencapai tujuannya. Maksudnya adalah guru lebih berurusan dengan strategi dari
pada memberi informasi. Disini guru hanya mengelola kelas sebagai sebuah tim
yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi siswa. Sebelum
memilih dan mengkaitkan dengan konsep atau teori yang akan dibahas dalam
pembelajaran kontekstual.
hidup mereka.
a. Kontruktivisme
bagian integral dari pengalaman di miliki oleh siswa, akan tetapi baimana dari
setiap konsep atau pengetahuan yang di miliki siswa itu dapat memberikan
b. Menemukan
c. Bertanya
harus difasilitasi oleh guru, kebiasaan siswa untuk betanya atau kemampuan guru
kualitas dan priduktivitas pmgelajaran. Oleh karena itu, cukup beralasan jika
d. Masyarakat bertany
sama untuk memamanfaatkan suber belajar secara luas yang tidak hanya di
lingkungan sekola, akan tetapi orang tua dan di lingkungan masyarakat juga.
e. Pemodelan
hidup yang di hadapi secara tuntutan siswa yang semakin berkembang dan
beranekaragam, Oleh karena itu, tahap pembuatan model dapat dijadikan
f. Refleksi
dilakukan di masa lalu, siswa mengendapkan apa yang baru di pelajarinya sebagai
struktur pengetahuan yang baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari
pengetahuan sebelumnya.
g. Penilaian Sebelumnya
Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data dan informasi yang bisa
memberikan gambaran atau petunjuk terhadap pengalaman siswa. Oleh karena itu,
a. Kelebihan
1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk
kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan
materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu
akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan
tertanam erat dalam memori siswa, sihingga tidak akan mudah dilupakan.
b. Kelemahan
1. Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL. Guru
tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas
sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan
ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang
melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai
menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan
ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan
semula.
usaha untuk membuat siswa aktif dalam memompa kemampuan diri tanpa merugi
mengajar, interaksi antara guru dengan siswa, yang kadangkala banyak terdapat
masalah yang mereka hadapi dalam proses belajar mengajar. Menurut Iskandar
(2010 : 210) penelitian tindakan dapat diartikan sebagai suatu bentuk insvestigasi
memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan sistem, metode kerja, proses, isi
tahapan ini akan membentuk siklus, yaitu satu putaran dari tahap perencanaan,
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
PERUBAHAN
SIKLUS II Tindakan
Refleksi
Pengamatan
Gambar 2.1 Model Siklus Penelitian Tindakan (Wijaya dan Dedi 2010, 44)
2.5. Ruang Lingkup Materi
Pada zaman dahulu kala apabila seseorang ingin membeli suatu barang,
maka ia harus menyediakan barang miliknya sebagai ganti atau penukar barang
yang diinginkan tersebut. Misalnya seorang petani ingin membeli pakaian, maka
petani tersebut bisa menukarnya dengan tiga ekor ayam atau membelinya dengan
dua karung beras. Pembelian dengan cara tukar menukar dikenal dengan istilah
barter.
manusia, jual beli dengan cara barter mulai ditinggalkan. Kegiatan jual beli
dilakukan dengan member nilai atau harga terhadap suatu barang. Setelah
mengalami proses, akhirnya manusia menemukan benda yang disebut mata uang.
untung dan rugi. Demikian pula, istilah impas, rabat (diskon), bruto, neto, tara,
bunga tabungan dan pajak. Istilah-istilah ini merupakan bagian dari matematika
yang disebut aritmetika sosial, yaitu yang membahas perhitungan keuangan dalam
Misalnya negara Indonesia satuan mata uangnya dalam rupiah (Rp.), Inggris
satuan mata uangnya pounsterling (£), Amerika mempunyai satuan mata uang
dolar ($), Jepang satuan mata uangnya yen (¥), dan sebagainya. Karena setiap
internasional berlaku nilai tukar mata uang dari suatu negara dengan negara lain.
Penentuan nilai tukar ini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor dan yang sangat
harga pembelian, untung atau rugi. Untuk lebih jelasnya kita perhatikan beberapa
contoh berikut.
Contoh 1
1.500,00 tiap butir. Setengahnya dijual Rp 1.750,00 tiap butir, dan setengahnya
Penyelesaian:
= Rp 99.000,00
Contoh 2
Karena sesuatu hal sebulan kemudian televisi itu dijual kembali kepada
tetangganya secara tunai pula seharga Rp 3.500.000,00. Dalam hal ini harga
pembelian sama dengan harga penjualan, sehingga dikatakan bahwa penjualan itu
impas.
Dari kedua contoh di atas menunjukkan bahwa dalam kegiatan jual beli,
(1) Jika harga penjualan lebih dari harga pembelian, maka dikatakan untung,
sebaliknya jika harga penjualan kurang dari harga pembelian, maka dikatakan
rugi.
(2) Jika harga penjualan sama dengan harga pembelian, maka dikatakan impas.
Untung atau rugi biasanya dinyatakan dengan persen, biasanya dari harga
pembelian atau biaya pembuatan, tergantung dari harga penjualan. Dalam semua
contoh berikut untung atau rugi dinyatakan sebagai suatu persentase dari harga
Contoh 3
a. Harga pembelian
b. Harga penjualan
Penyelesaian:
5
b. Untung sebagai persentase dari harga penjualan = x 100% = 20%
25
Contoh 4
Ibu Ani membeli 50 kg gula pasir dengan harga Rp. 20.000,00 per kg.
Kemudian dijual dengan harga Rp. 10.500,00 tiap setengah kg. Tentukanlah
persentase untungnya.
Penyelesaian:
25
Persentase untung = x 100 %=25 % dari harga pembelian.
100
Dalam perdagangan kita mengenal adanya diskon (rabat), bruto, tara dan neto.
Rabat artinya potongan harga atau lebih kenal dengan istilah diskon.
a. Diskon (Rabat)
Untuk menarik minat pembeli biasanya diberlakukan diskon (rabat), yaitu
potongan harga penjualan pada saaat transaksi jual-beli. Istilah ini sering kita
Contoh 5
200 dan 500 buah. Pemilik toko harus membayar hasil penjualan buku kepada
penerbit setiap 3 bulan. Harga buku jenis pertama Rp. 7.500,00 sebuah, sedangkan
buku jenis kedua Rp. 10.000,00. Rabat untuk setiap buku pertama 30% sedang
untuk buku kedua hanya 25%. Jika pada akhir 3 bulan pertama toko itu berhasil
memasarkan 175 buku jenis pertama dan 400 buku jenis kedua, berapa:
Penyelesaian:
30
Harga jual = 175 × = Rp 1.312.500,00 = Rp 393.750,00
100
30
= x Rp 1.312.500,00 = Rp 393.750,00
100
25
Rabat buku kedua = 25% × Rp 4.000.000,00 x Rp 4.000 .000,00
100
= Rp 1.000.000,00
S=T–P
Istilah bruto, tara, dan neto sering kita jumpai dalam masalah berat barang.
Dalam kehidupan sehari-hari bruto diarikan sebagai berat kotor, neto adalah berat
Contoh 6
Seorang pengecer buah mangga menerima kiriman dua kotak buah mangga
“arumanis” dengan harga total Rp 160.000,00. Pada setiap kotak tertera. Bruto 40
kg, Neto 35 kg
Pengecer menjual kembali buah mangga itu dengan harga per kilo gramnya Rp.
Penyelesaian:
U = untung. Rumus U = J - B
b. Presentase keuntungan:
Rp 50.000 5
= x 100 %= x 100 %
Rp 160.000 16
125
= % = 31,25%
4
Suatu pabrik menentukan target bahwa setiap bulan harus dapat menghasilkan
100 unit produksi. Untuk memberikan dorongan kepada karyawan agar target
bahkan imbalan itu akan ditambah lagi untuk setiap unit produksi setelah 100 unit
dicapai untuk setiap bulannya. Imbalan jasa seperti ini dalam perdagangan disebut
“bonus”.
3. Bunga Tabungan Dan Pajak
a. Bunga Tabungan
Pada bagian ini akan kita diskusikan perhitungan bunga tabungan berjangka
dengan bunga tunggal. Untuk lebih jelasnya kita perhatikan contoh berikut.
Contoh 7
satu tahun dengan suku bunga 18% setahun. Pada akhir tahun pertama penabung
18
= 18% × Rp. 100.000,00 = x Rp 100.000,00
100
= Rp. 18.000,00
18
= 2 × 18% × Rp. 100.000,00 = 2 × x Rp 100.000,00 = Rp
100
36.000,00
Jika penabung ingin mengambil bunga tabungannya pada akhir bulan keenam,
6 1 18
= x 18% x Rp 1.00.000,00 = x x Rp 100.000,00 = Rp 9.000,00
12 2 100
2 1 18
= x 18% x Rp 1.00..000,00 = x x Rp 100.000,00= Rp 3.000,00
12 6 100
Bunga tunggal adalah bunga yang dihitung bedasarkan besarnya modal per
satuan Waktu.
b. Pajak
pajak PPh.
penyampain materi atau pun lemahnya siswa didalam memahami apa yang
Konsep-konsep aritmatika sosial pada dasarnya terdiri dari beberapa konsep yang
Akibatnya pembelajaran tersebut sulit diterima dan sukar dimengerti oleh siswa.
Sehingga siswa kurang termotivasi dalam belajar aritmatika sosial. Oleh karena
yang dapat diterapkan oleh guru diantaranya adalah (Kontekstual Teaching and
Dari kerangka pikir di atas maka dapat yang menjadi hipotesis tindakan
dalam penelitian ini adalah ada peningkatan hasil belajar siswa dengan