STRATEGI
PEMBELAJARAN PKN DI SD
DOSEN : MULYA YUSNARTI, M.Pd
Puji syukut kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha Esa berkat limpahan dan
rahmat-Nya. kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini.
Dalam penyusunan tugas atau makala ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang
kami hadapi teratasi.
Makalah ini di susun oleh kami dengan berbagai rintangan. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada
pembaca.Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, Kepada dosen kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah kami dimasa yang akan datang dan mengharapakan kritik dan saran dari para
pembaca.
Dompu, 2023
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka secara otomatis
pola pikir masyarakat berkembang dalam setiap aspek. Hal ini sangat berbengaruh besar
terutama dalam dunia pendidikan yang menuntut adanya inovasi baru yang dapat
menimbulkan perubahan, secara kualitatif yang berbeda dengan sebelumnya. Tanggung jawab
melaksanakan inovasi diantaranya terletak pada penyelenggaraan pendidikan di sekolah,
dimana guru memegang peranan utama dan bertanggung jawab menyebarluaskan gagasan
baru, baik terhadap siswa maupun masyarakat melalui proses pengajaran dalam kelas.
Salah satu tugas guru adalah mengajar. Hal ini menyebabkan adanya tuntutan kepada
setiap guru untuk dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana seharusnya mengajar.
Dengan kata lain, setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan
memiliki kompetensi mengajar jika, guru paling tidak memiliki pemahaman dan penerapan
dari berbagai metode belajar- mengajar serta hubungannya dengan belajar disamping
kemampuan-kemampuan lain yang menunjang. Bertolak dan bermuara pada kebutuhan
sebagai guru, maka makalah ini di sajikan tentang berbagai metode belajar mengajar agar
mampu melaksanakan tugas utama guru yaitu mengajar khususnya pembelajaran Pkn di SD.
Sesuai dengan karakteristik anak SD dan seusianya, metode ceramah akan menyebabkan
siswa bersikap pasif dan tentunya menjadi pelajaran hafalan yang membosankan. Oleh karena
itu, guru di harapkan mampu menguasai metode–metode yang cocok untuk pembelajaran Pkn
agar siswa lebih tertarik pada pelajaran tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan belajar mengajar ?
2. Apa pengertian strategi belajar mengajar ?
3. Apa saja jenis-jenis strategi yang digunakan dalam mengajar ?
4. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran PKn SD ?
5. Apa saja kriteria pemilihan strategi pembelajaran PKn di SD ?
6. Apa saja macam-macam pendekatan pembelajaran PKn SD ?
7. Apa saja model-model pembelajaran PKn SD ?
8. Bagaimana metode pembelajaran PKn SD ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan ini adalah:
1. Menjelaskan pengertian belajar mengajar.
2. Menjelaskan pengertian strategi belajar mengajar.
3. Menyebutkan jenis-jenis strategi yang digunakan dalam mengajar.
4. Menjelaskan pengertian strategi pembelajaran PKn di SD.
5. Menjelaskan apa saja kriteria pemilihan strategi pembelajaran PKn di SD.
6. Menyebutkan macam-macam pendekatan pembelajaran PKn SD
7. Menyebutkan model-model pembelajaran PKn SD.
8. Menjelaskan metode pembelajaran PKn SD.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Belajar dan Mengajar
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama
lain. Istilah belajar sudah terlalu akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Menurut Harianto
(2014 :) belajar adalah suatu aktivtas atau suatu proses untuk memperoleh pengertahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengkokohkan kepribadian.
Menurut Thordinike (dalam, Suciawati 2005 ) belajar adalah proses interaksi antara
stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan atau gerakan) dan respon (yang juga bisa
beerbrntuk pikiran, perasaan atau gerakan). Perubahan tingkah laku itu boleh berwujud
sesuatu yang konkret atau yang non konkret.
Menurut Uno (2011) belajar adalah pemerolehan pengalaman baru oleh seseorang
dalam bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap, sebagai akibat adanya proses dalam
bentuk interaksi belajar terhadap suatu objek pengetahuan atau melalui suatu pengetahuan
dalam bentuk pengalaman terhadap suatu objek yang ada dalam lingkungan belajar.
Menurut Ewintri (2012:) mengajar adalah suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau
sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar.
Jika belajar dikatan sebagai miliki siswa maka mengajar sebagai kegiatan guru.
Dari pemaparan tentang belajar dan mengajar maka dapat disimpulkan bahwa belajar
mengajar adalah proses yang terjadi didalam kelas antara guru dan siswayang mempunyai
tujuan khususnya dalam membuka wawasan dan pengetahuan siswa
B. Pengertian Strategi Belajar Mengajar
Di dalam sejarah dunia pendidikan guru merupakan sosok figur teladan bagi siswa-
siswinya yang harus memiliki strategi dan teknik-teknik dalam mengajar. Kegiatan belajar
mengajar sebagai sistem intruksional merupakan interaksi antara siswa dengan komponen-
komponen lainnya dan guru sebagai pengelola kegiatan pembelajaran agar lebih aktif dan
efektif secara optimal. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah menguasai teknik-
teknik penyajian, atau biasanya di sebut metode mengajar. Teknik penyajian pelajaran adalah
suatu pengetahuan tentang cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau insturktur kepada
siswa di dalam kelas agar pelajaran itu dapat ditangkap, dipahami dan digunakan siswa
dengan baik. Di dalam kenyatan cara atau metode mengajar atau teknik penyajian yang
digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau message lisan kepada siswa, berbeda
dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan,
keterampilan serta sikap. Maka, yang disebut dengan strategi belajar mengajar ialah
memikirkan dan mengupayakan konsistansi aspek-aspek komponen pembentuk kegiatan
sistem intruksional dengan siasat tertentu. Strategi Belajar mengajar adalah pola-pola umum
kegiatan guru – anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan mempelajari Strategi Belajar Mengajar berarti setiap guru mulai memasuki
suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara
guru dgn ank didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar-mengajar
yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajaran secara
sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatu guna kepentingan pembelajaran. Sehingga
bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dipahami dan diaplikasikan siswa dengan
tuntas.
C. Jenis- jenis Strategi Dalam Mengajar
Berbagai jenis strategi belajar-mengajar dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai
pertimbangan, antara lain:
1. Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan.
Strategi Deduktif. Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah dari mulai
yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian
itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. Strategi. Deduktif dapat digunakan dalam
mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi. Strategi Induktif,
dengan Strategi Induktif materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri
atau atribut) ke yang umum, generalisasi atau rumusan. Strategi induktif dapat digunakan
dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
2. Atas dasar pertimbangan pihak pengolah pesan
Strategi melajar mengajar ekspositorik, yaitu suatu strategi belajar mengajar yang
menyiasati agar semua aspek dari komponen pembentukkan sistem intruksional mengarah
pada penyampaian isi pelajaran kepada siswa secara langsung. Dalam strategi ini tidak perlu
mencari dan menemukan sendiri fakta, prinsi dan konsep yang dipelajari. Semuanya telah
disajikan guru secara jelas melalui aspek-aspek dari komponen yang langsung behubungan
dengan para siswa pada waktu proses pembelajaran berlangsung.
Strategi Belajar Mengajar Heuristik, yaitu suatu strategi belajar mengajar yang mensiasati
agar aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem intruksional mengarah pada pengaktifan
siswa untuk mencari dan menemukan sendiri fakta, prinsip dan konsep yagn mereka
butuhkan.
3. Atas Dasar Pertimbangan Pengaturan Guru
Strategi Seorang Guru. Seorang guru mengajar kepada sejumlah siswa. Strategi
Pengajaran Beregu (Team Teaching). Dengan Pengajaran Beregu, dua orang atau lebih guru
mengajar sejumlah siswa. Pengajaran Beregu dapat digunakan di dalam mengajarkan salah
satu mata pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang terpusat kepada suatu topik tertentu.
b. Pendekatan Inklusi
Pendekatan ini bertujuan untuk menanamkan suatu nilai, moral maupun norma
tertentukepada peserta didik melalui sejumlah pertanyaan yang dilakukan oleh guru. Dengan
kata lain pelaksanaan pendekatan ini didasarkan pada sejumlah peretanyaan nilai yang sudah
disusun dan dipersiapkan sebelumnya oleh guru. Pertanyaan nilai tersebut bersifat
menemukan nilai yang jadi pilihannya yaitu pertanyaan yang meminta murid menjelaskan
atau mengklarifikasikan nilai yang menjadi pilihannya. Pertanyaan yang diajukan oleh guru
ini dinamakan pertanyaan inquiri.
Salah satu teknik mengajar yang paling cocok untuk pendekatan ini adalah teknik
inquiry nilai (value inquiry questening technique) dengan sejumlah target nilai yang akan
dicapai dan memanipulasikannya kedalam sejumlah pertanyaan.
c. Pendekatan kesadaran
Pendekatan kesadaran berusaha mengungkapkan dan membina kesadaran diri atau
self-awareness siswa tentang nilai-nilai tertentu yang sudah dimilikinya atau pada orang lain.
Dalam pelaksanaanya siswa diberikan kegiatan-kegiatan tertentu yang direncanakan oleh
guru. Melalui kegiatan tersebut secara sadar siswa diharapkan dapat mengungkapkan nilai-
nilai tertentu yang menjadi miliknya dan yang dimiliki oleh orang lain. Sebagai contoh, siswa
diminta membuat daftar orang yang akan diundang dan tidak diundang dalam suatu acara
amal yaitu untuk menghimpum dana bagi korban tsunami. Daftar tersebut disertai dengan
alasan-alasannya mengapa mereka harus diundang dan tidak diundang. Berdasarkan alasan
yang dibuat murid tersebut akan tampak seberapa mereka telah memiliki suatu nilai dan
demikian pula untuk orang lain.
d. Pendekatan Penalaran Moral
Pendekatan ini berusaha menumbuhkan penalaran moral melalui suatu analisis kasus
yang mengandung delema moral. Melalui pendekatan ini siswa dihadapkan pada suatu kasus
yang mengandung dilema moral. Selanjutnya siswa diminta membuat suatu keputusan
terhadap kasus yang dilematis tersebut lengkap denga alasannya. Dari alasan yang diajukan
siswa tersebut akan dapat diketahui daya nalar moral yang dimiliki siswa. Walaupun
sebenarnya yang akan menjadi fokus kegiatan ini adalah nalar yang dalam hal ini disebut
sebagai cognitive morale development menurut kohlberg. Dengan kematangan nalar
diharapkan dapat membawa kepada kematangan moral.
Sebagai contoh yaitu kepada siswa diminta membuat suatu pilihan dilematis tentang
kesediannya memberikan donor darah guna menyelamatkan suatu operasi dirumah sakit.
Secara kebetulan hanya darahnya yang cocok. Dilain pihak dihari yang sama dia harus
membantu mengangkut barang dan banyak menguras tenaga, akan tetapi hasilnya untuk
menghidupi keluarga. Mana yang harus dilakukan memberi donor darah atau mengangkut
barang untuk menghidupi keluarga?
e. Pendekata Analisis Nilai
Pendekatan ini disebut pendekatan analisis nilai atau value analysis karena berusaha
mengkaji atau menganalisis nilai yang terkandung didalamsuatu peristiwa atau stimulus
(media lain) yang disiapkan oleh guru. Tujuanya yaitu untuk memberikan penghargaan
terhadap suatu nilai yang telah dimilikinya.
Kegiatan mengaalisis nilai merupakan suatu kegiata kognitif tingkat tinggi yang pada
dasarnya bukan saja manyatakan baik atau tidak baik akan tetapi sampai pada analisa
mengapa suatu kebaikan harus dilakukan kejahatan harus ditinggalkan. Akhirnya kegiatan ini
harus sampai pada penghargaan terhadap suatu nilai yang menjadi pilihannya
f. Pendekatan Mengungkapkan Nilai
Pendekatan ini berupaya menigkatkan kesadran diri sendiri ayau self-awareness dan
pemeliharan nilai dalam diri sendiri atau self caring. Pendekatan ini bukan merupakan
pemecahan masalah. Meningkatkan kesadaran akan perlunya memiliki suatu nilai dan
memelihara nilai pilihannya itu didalam kehidupanya sehari-hari merupakan inti dari
pendekatan ini. Melalui pendekatan ini siswa dbina kesadarn emosionalnya tentang nilai yang
menjadi pilihannya melalui cara-cara yang rasional. Sedangkan siswa diminta
mengungkapkan pengalamanya melaksanakan suatu kebenaran atau kebaikan nilai yang
menjadi pilihannya.
g. Pendekatan Komitmen
Pendekatan ini berusaha menumbuhkan komitmen atau keterikatan siswa terhadap
suatu nilai. Misalnya seorang anak janji untuk berbuat baik terhadap orang lain, janji untuk
menjemput teman dan sebagainya. Tentu saja janji tersebut harus dipenuhi. Dengankata lain
pendekatan ini bertujuan melatih siswa untuk disiplin dalam pola pikir maupun tindakannya
agar senantiasa sesuai dengan nilai-nilai atau moral yang menjadi pilihanya.
h. Pendekatan Memadukan
Pendekatan ini berusaha memadukan diri siswa dengan pengalaman nyata yang
dirancang oleh guru dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini samgat diperlukan contoh-
contoh konkrit dari pengalaman suatu nilai. Murid perlu suatu visualisasi dari pelaksanaan
suatu nilai atau moral, karena nilai bersifat abstrak. Pedekatan ini bertujuan memberikan
pengalaman langsung yang harus dilakukan siswa terhadap pelaksanaan suatu nilai. Untuk
keperluan itu pembelajaran ini dapat menggunakan metode partisipatori, simulasi, sosio drma
dan studi proyek.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaran makalah diatas dapat dimpulkan sebagai berikut
1. Belajar mengajar adalah proses yang terjadi didalam kelas antara guru dan siswayang
mempunyai tujuan khususnya dalam membuka wawasan dan pengetahuan siswa.
2. Strategi Belajar Mengajar adalah pola-pola umum kegiatan guru – anak didik dalam
perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Adapun jenis strategi yang digunakan dalam mengajar antara lain;
a) Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan.
b) Atas dasar pertimbangan pihak pengolah pesan
c) Atas Dasar Pertimbangan Pengaturan Guru.
d) Atas Dasar Pertimbangan Jumlah Siswa.
e) Atas Dasar Pertimbangan Interaksi Guru dengan Siswa
f) Berdasarkan Model Desain Pelaksanaan Evaluasi Belajar
4. Kata strategi berarti siasat atau kiat. Strategi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
(pkn) yaitu suatu siasat atau kiat yang digunakan, memilih, memobilisasikan dan
mengimplementasikan segala teori, pendekatan, teknik, metode, model, media, materi dan
sumber-sumber belajar dalam proses bembelajaran pendidikan kewarganegaraan (pkn) untuk
mencapai tujuaan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang telah ditetapkan.
5. Beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan strategi pembelajaran
tersebut, sebagai berikut.
a) Faktor pemilihan: seperti pemilihan bahan ajar, terutama berhubungan dengan tingkat
kedalaman dan keluasannya.
b) Faktor penentu: seperti penetapan tujuan pembelajaran terutama harus berorientasi pada
semua domein dalam pembelajaran.
c) Faktor efisiansi : yaitu berorientasi pada ekonomi terutama pada pilihan yang sederhana,
mudah dan murah.
d) Faktor efektifitas: yaitu berkaitan dengan instrumen yang digunakan terutama instrumen
yang berkaitan dengan tujuan, tugas-tugas dan motivasi.
e) Faktor relevansi: yaitu berkaitan dengan proses belajar dan hasil belajar.
f) Faktor pengaturan: yaitu berkaitan dengan (1). Pengaturan interaksi belajar yang multiway
traffict communication, (2) pengaturan mengenai pengelolaan pesan yaitu (a) expository; (b)
heuristik dan (c) hipotetik.
6. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan (pkn) di sekolah dasar. Yaitu :
a. Pendekatan Evokasi
b. Pendekatan Inklusi
c. Pendekatan kesadaran
d. Pendekata Analisis Nilai
7. Beberapa model-model pembelajaran.
a. )Model pembelajaran kooperatif teknik JIGSAW (model Tim Ahli) , b. ) Model Numbered
Head Together (kepala bernomor) c.) Model pembelajaran Think Pair and Share, d.) Model
pembelajaran Student Teams Achievement division, e. ) Group Investigation., f ) Cooperative
Script, g) Make a match, h) Model pembelajaran debate i) Model pembelajaran berbasis
portopilio.
8. Beberapa metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran Pkn SD adalah metode
ceramah, cerita, Tanya jawab, diskusi, penugasan, permainan ataui kompetisi, dan simulasi.
B. Saran
Sebagai calon seorang guru Sekolah Dasar diharapkan dapat memahami dan
menerapkan nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam pembelajaran PKn sehingga peserta
didik dapat mengetahui serta mempunyai rasa cinta akan negaranya. Guru juga diharapkan
dapat membentuk moral peserta didiknya dan mengerti akan tata aturan yang terkandung
dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
http://suryadesirahman.blogspot.com/2016/10/makalah-strategi-pembelajaran-pkn-di-sd.html
http://zacaryngeblog.blogspot.com/2018/06/makalah-strategi-pembelajaran-pkn-di-sd.html
https://id.scribd.com/document/488859454/MAKALAH-STRATEGI-PEMBELAJARAN-
PKN-SD
https://www.studocu.com/id/document/universitas-jambi/pendidikan-kewarganegaraan/
makalah-model-model-pembelajaran-pkn-di-sd/45298897