LINGKUNGAN HIDUP
DOSEN : LINDA SULITA, M.Pd
Puji syukut kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha Esa berkat limpahan dan
rahmat-Nya. kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini.
Dalam penyusunan tugas atau makala ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi
teratasi.
Makalah ini di susun oleh kami dengan berbagai rintangan. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada
pembaca.Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, Kepada dosen kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah kami dimasa yang akan datang dan mengharapakan kritik dan saran dari para
pembaca.
Dompu, 2023
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................................................... 1
D. Manfaat..................................................................................................................... 2
BAB II ISI................................................................................................................................. 3
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup telah menjadi perhatian
serius dari pemerintah. Usaha – usaha dalam pengelolaan sumber daya alam dan
pengembangan lingkungan hidup telah dilakukan secara menyakinkan. Usaha ini
ditujukan untuk meningkatkan laju pembangunan dan sangat diperlukan untuk
menjamin kelangsungan hidup bangsa di masa yang akan datang.
Penggunaan sumber - sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan
dapat menyebabkan rusaknya lingkungan hidup. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi bagaikan pisau bermata dua, di satu sisi kita dapat menikmati dampak
positifnya, tetapi di sisi lain kita harus waspada dari dampak negatif. Karena dampak
negatif ini akan menimbulkan malapetaka yang menimpa lingkungan hidup yang pada
akhirnya akan mengancam kehidupan. Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan
membahas tentang Lingkungan Hidup, sehingga kita dapat mengetahui lebih dalam
lagi tentang lingkungan hidup dan dapat berpartisipasi dalam pelestariannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Lingkungan Hidup?
2. Apa arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan?
3. Apa saja permasalahan dan faktor kerusakan yang ada di Lingkungan Hidup?
4. Bagaimana melestarikan Lingkungan Hidup?
C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi dari Lingkungan Hidup
2. Menjelaskan arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan
3. Menjelaskan permasalahan dan faktor kerusakan Lingkungan Hidup
4. Menjelaskan bagaimana pelestarian Lingkungan Hidup
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Lingkungan Hidup
Menurut Undang-Undang No 4 Tahun 1982, lingkungan hidup merupakan
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Berdasarkan pengertian
tersebut, lingkungan hidup tersusun dari berbagai unsur yang saling berhubungan satu
sama lain, yaitu unsur biotik, abiotik, dan sosial budaya.
2. Unsur Abiotik
Unsur abiotik adalah unsur-unsur alam berupa benda mati yang dapat
mendukung kehidupan makhluk hidup. Termasuk unsure abiotik adalah tanah, air,
cuaca, angin, sinar matahari, dan berbagai bentuk bentang lahan.
2
3. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya merupakan bentuk penggabungan antara cipta, rasa, dan
karsa manusia yang disesuaikan atau dipengaruhi oleh kondisi lingkungan alam
setempat.Termasuk unsur sosial budaya adalah adat istiadat serta berbagai hasil
penemuan manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3
spesies membentuk kelompok, contohnya adalah manusia beserta sesamanya
membentuk satu kelompok pada suatu daerah menjadi suatu masyarakat tertentu.
2. Tempat Mencari Makan (Niche) Oleh karena lingkungan hidup merupakan tempat
tinggal makhluk hidup, maka selain nyaman dan aman mereka juga memerlukan
makan bagi kelangsungan hidupnya. Jadi selain untuk tempat tinggal, lingkungan
juga merupakan tempat untuk mencari makan bagi makhluk hidup.
Permasalahan yang paling mendesak pada saat ini dan perlu mendapat perhatian
adalah masalah penduduk, pencemaran ( air, udara, dan tanah ), dan energy.
1. Masalah Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat disebabkan karena meningkatnya
kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan semakin berkembangnya sarana
kesehatan sehingga mengurangi angka kematian. Dengan memperhatikan
perkembangan penduduk ini, banyak para ahli baependapat bahwa batas maksimal
jumlah penduduk yang dapat ditampung bumi adalah 35 milyar, dan ini diduga
dapat tercapai di abad kedua puluh satu.
4
Hal ini memprihatinkan karena pertumbuhan penduduk akan berakibat pada
banyak aspek kehidupan, diantaranya pendidikan, ketenaga – kerjaan, dan
lingkungan hidup. Semakin banyak penghuni planet bumi, semakin banyak pula
bahan makanan, air, energi, dan papan yang dibutuhkan oleh manusia. Akibatnya
semakin meningkat pula pengeksploitasian terhadap sumber daya alam yang ada.
Permintaan akan melampaui penawaran sehingga menyebabkan sumber – sumber
alam tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk. Keadaan ini telah
menyebabkan terjadinya masalah – masalah yang diakibatkan oleh jumlah
penduduk, misalnya masalah social, krisis ekonomi, kelaparan, migrasi, sampai
terjadi konflik.
3. Energi
Dalam masyarakat industri, produksi menggunakan bahan bakar batubara atau
minyak dan gas bumi. Permasalahan muncul ketika terjadi kenaikan harga minyak
yang menyebabkan terjadinya krisis energi di negara – negara yang tidak
menghasilkan tetapi membutuhkan komoditi tersebut untuk kelangsungan
industrinya, seperti Jepang, Jerman, Belanda.
Pemakaian energi akan berdampak negatif terhadap lingkungan, misalnya
dalam bentuk aliran asam, emisi etana dan limbah tambang, tumpahan minyak dari
instalasi pantai / lepas pantai dan dari kapal, pencemaran udara oleh sulfur
6
dioksida, nitrogen oksida, dan karbon dioksia ketika batubara, minyak, atau gas
dibakar. Pemakaian batubara dan bahan bakar yang mengandung karbon
menimbulkan permasalahan, seperti gas hasil pembakaran batu bara, yaitu sulfur
dioksida ( SO2 ) akan berdampak lokal maupun global. Di atmosfer SO2 bereaksi
dengan air dan menghasilkan asam sulfur yang membahayakan makhluk tertentu.
Hujan sulfur ( hujan asam ) akan mematikan makhluk air dan tumbuh – tumbuhan.
b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena
beberapa hal, diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi),
tyerjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra.
7
Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama
sekali tidak dapat memprediksi kan kapan terjadinya gempa.Oleh karena itu,
bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan
letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa
peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya :
Beberapa bangunan roboh
Tanah di permukaan bumi mereka, jalan menjadi putus
Tanah longsor akibat goncangan
Gempa yang terjadi si di dasar laut dapat menyebabkan tsunami
(gelombang pusat)
c. Angin Topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan
tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini
terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan
bagi negara-negara di kawasan samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal
yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas,
sampai si kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan
merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di
pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan
iklim Indonesia yang lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa di prediksi melalui foto satelit yang
menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya
angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (putting beliung)
dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk :
Merobohkan bangunan
Rusaknya areal pertanian dan perkebunan
Membahayakan penerbangan
Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal
8
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai
dampak adanya kawasan industry
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem
pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan
dampak pengrusakan hutan
c. Terjadinya tanah longsor, sebagian dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung
membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan)
Perburuan liar
Merusak hutan bakau
Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman
Pembuangan sampah si sembarang tempat
Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS)
Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi
berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Adapun pelestarian yang dapat dilakukan pada tanah, udara, hutan, laut/pantai,
flora dan fauna sebagai berikut:
b) Pelestarian Udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme
bernafas memerlukan udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya
Oksigen. Udara yang kotor karena debu ataupun asap sisa pembakaran
menyebabkan kadar oksigen berkurang, keadaan ini sangat membahayakan bagi
kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu di upayakan kiat-kiat untuk
menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya
yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain :
11
a. Menggalakan penanaman pohon ataupun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia.
Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui fotosintesis. Rusaknya hutan.
b. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran,
baik pembakaran hutan ampun pembakaran mesin Asap yang keluar dari
knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar
kotornya udara diperkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya
pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan
industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong
asap pabrik.
c. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat
merusak lapisan ozon si atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin
pada AC maupun kulkas serta di pergunakan di berbagai produk kosmetika,
adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan
lapisan ozom menyusut.
c) Pelestarian Hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini
tanpa diimbangi dengan penanaman kembali. Upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan hutan
a) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul
b) Melarang pembabatan hutang secara sewenang-wenang
c) Menerepkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon
d) Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan
e) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.
12
b. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar
laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut
c. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari
ikan
d. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
13
BAB III
PENUTUP
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan
kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup
memiliki 3 unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur
Fisik (abiotik). Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat
tinggal, sebagai tempat mencari makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai tempat
hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu rusak, faktor yang
membuat lingkungan itu menjadi rusak adalah faktor dari alam bahkan faktor dari
manusia sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita
bersih dan layak untuk di tempati.
14
DAFTAR PUSTAKA
15