Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

LINGKUNGAN HIDUP
DOSEN : LINDA SULITA, M.Pd

DISUSUN OLEH : KELOMPOK VI


1. PUTRI
2. ERFINA

PROGRAM STUDI : PGSD


(PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR)
STKIP YAPIS DOMPU
TAHUN AKADEMIK2022/2023
i
KATA PENGANTAR

Puji  syukut kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha Esa berkat limpahan dan
rahmat-Nya. kami  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini.

Dalam penyusunan tugas atau makala ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi
teratasi.

Makalah ini di susun oleh kami dengan berbagai rintangan. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada
pembaca.Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.

Untuk itu, Kepada dosen kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah kami dimasa yang akan datang dan mengharapakan kritik dan saran dari para
pembaca.

Dompu, 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................................................... 1
D. Manfaat..................................................................................................................... 2

BAB II ISI................................................................................................................................. 3

A. Definisi Lingkungan Hidup.................................................................................... 3


B. Unsur Lingkungan Hidup....................................................................................... 3
C. Macam Lingkungan Hidup..................................................................................... 4
D. Pentingnya Lingkungan Hidup............................................................................... 5
E. Permasalahan Lingkungan Hidup........................................................................... 5
F. Faktor Kerusakan Lingkungan Hidup..................................................................... 8
G. Pelestarian Lingkungan Hidup................................................................................ 10

BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup telah menjadi perhatian
serius dari pemerintah. Usaha – usaha dalam pengelolaan sumber daya alam dan
pengembangan lingkungan hidup telah dilakukan secara menyakinkan. Usaha ini
ditujukan untuk meningkatkan laju pembangunan dan sangat diperlukan untuk
menjamin kelangsungan hidup bangsa di masa yang akan datang.
Penggunaan sumber - sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan
dapat menyebabkan rusaknya lingkungan hidup. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi bagaikan pisau bermata dua, di satu sisi kita dapat menikmati dampak
positifnya, tetapi di sisi lain kita harus waspada dari dampak negatif. Karena dampak
negatif ini akan menimbulkan malapetaka yang menimpa lingkungan hidup yang pada
akhirnya akan mengancam kehidupan. Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan
membahas tentang Lingkungan Hidup, sehingga kita dapat mengetahui lebih dalam
lagi tentang lingkungan hidup dan dapat berpartisipasi dalam pelestariannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Lingkungan Hidup?
2. Apa arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan?
3. Apa saja permasalahan dan faktor kerusakan yang ada di Lingkungan Hidup?
4. Bagaimana melestarikan Lingkungan Hidup?

C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi dari Lingkungan Hidup
2. Menjelaskan arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan
3. Menjelaskan permasalahan dan faktor kerusakan Lingkungan Hidup
4. Menjelaskan bagaimana pelestarian Lingkungan Hidup

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Lingkungan Hidup
Menurut Undang-Undang No 4 Tahun 1982, lingkungan hidup merupakan
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Berdasarkan pengertian
tersebut, lingkungan hidup tersusun dari berbagai unsur yang saling berhubungan satu
sama lain, yaitu unsur biotik, abiotik, dan sosial budaya.

B. Unsur Lingkungan Hidup


1. Unsur Biotik
Unsur biotik adalah unsur-unsur makhluk hidup atau benda yang dapat
menunjukkan ciri-ciri kehidupan, seperti bernapas, memerlukan makanan, tumbuh,
dan berkembang biak. Secara umum, unsur biotik meliputi produsen, konsumen,
dan pengurai.
 Produsen, yaitu organisme yang dapat membuat makanan sendiri dari bahan
anorganik sederhana. Produsen pada umumnya adalah tumbuhan hijau yang
dapat membentuk bahan makanan (zat organik) melalui fotosintesis.
 Konsumen, yaitu organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri.
Konsumen terdiri atas hewan dan manusia. Konsumen memperoleh makanan
dari organisme lain, baik hewan maupun tumbuhan.
 Pengurai atau perombak (dekomposer), yaitu organisme yang mampu
menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai terdiri
atas bakteri dan jamur.

2. Unsur Abiotik
Unsur abiotik adalah unsur-unsur alam berupa benda mati yang dapat
mendukung kehidupan makhluk hidup. Termasuk unsure abiotik adalah tanah, air,
cuaca, angin, sinar matahari, dan berbagai bentuk bentang lahan.

2
3. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya merupakan bentuk penggabungan antara cipta, rasa, dan
karsa manusia yang disesuaikan atau dipengaruhi oleh kondisi lingkungan alam
setempat.Termasuk unsur sosial budaya adalah adat istiadat serta berbagai hasil
penemuan manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

C. Macam Lingkungan Hidup


Lingkungan Hidup dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Lingkungan Hidup Alamiah


Lingkungan hidup alamiah adalah suatu system yang amat dinamis yang
merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan, makhluk hidup, dan
komponen-komponen abiotik lainnya, tanpa adanya dominasi campur tangan
manusia. Interaksi yang terjadi di dalam lingkungan hidup alamiah dan sekitarnya
membentuk suatu ekosistem. Salah satu contoh lingkungan hidup alamiah, yaitu
hutan primer.

2. Lingkungan Hidup Buatan atau Binaan


Lingkungan hidup binaan adalah lingkungan hidup alamiah yang sudah
didominasi oleh kehadiran manusia. Lingkungan hidup binaan ini dapat terbentuk
karena kebutuhan hidup manusia dengan jumlah penduduk yang makin meningkat
memaksa manusia mengubah lingkungan hidup alamiah. Dalam proses
membentuk lingkungan hidup binaan ini, manusia menghasilkan limbah. Oleh
karena itu, lingkungan hidup binaan selalu ditandai oleh timbulnya limbah yang
membawa dampak bagi kehidupan manusia, baik dampak fisik, hayati, sosial
maupun dampak yang terasa langsung oleh manusia itu sendiri.

D. Pentingnya Lingkungan Hidup bagi Kehidupan


Wahana bagi keberlanjutan kehidupan lingkungan hidup merupakan tempat
berinteraksinya makhluk hidup yang membentuk suatu jaringan kehidupan.
1. Tempat Tinggal (Habitat) Lingkungan merupakan tempat tinggal semua makhluk
hidup dari mulai tingkat rendah sampai ke tingkat yang tinggi. Masing-masing

3
spesies membentuk kelompok, contohnya adalah manusia beserta sesamanya
membentuk satu kelompok pada suatu daerah menjadi suatu masyarakat tertentu.

2. Tempat Mencari Makan (Niche) Oleh karena lingkungan hidup merupakan tempat
tinggal makhluk hidup, maka selain nyaman dan aman mereka juga memerlukan
makan bagi kelangsungan hidupnya. Jadi selain untuk tempat tinggal, lingkungan
juga merupakan tempat untuk mencari makan bagi makhluk hidup.

3. Lingkungan sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas Sosial, Ekonomi, Politik,


Budaya, dan Lain-lain. Berkaitan dengan hal itulah terjalin interaksi sosial yang
menunjukkan ketergantungan antar manusia dengan sesamanya. Melalui proses
interaksi social manusia mampu mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.

E. Permasalahan Lingkungan Hidup


Permasalahan pokok di bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
didup, antara lain meliputi :
1. Rehabilitasi dan restorasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dari kerusakan
sebagai akibat tindakan di masa lampau dan pencegahan terhadap kemungkinan
kerusakan lebih lanjut di masa yang akan datang.
2. Penggunaan teknologi modern yang sebaik – baiknya dan selektif di berbagai
sektor pembangunan serta pengawasannya atas segala sebab dan akibatnya yang
tidak diinginkan terhadap lingkungan hidup
3. Peningkatan kualitas lingkungan hidup untuk kesejahteraan generasi sekarang dan
yang akan datang.

Permasalahan yang paling mendesak pada saat ini dan perlu mendapat perhatian
adalah masalah penduduk, pencemaran ( air, udara, dan tanah ), dan energy.

1. Masalah Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat disebabkan karena meningkatnya
kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan semakin berkembangnya sarana
kesehatan sehingga mengurangi angka kematian. Dengan memperhatikan
perkembangan penduduk ini, banyak para ahli baependapat bahwa batas maksimal
jumlah penduduk yang dapat ditampung bumi adalah 35 milyar, dan ini diduga
dapat tercapai di abad kedua puluh satu.

4
Hal ini memprihatinkan karena pertumbuhan penduduk akan berakibat pada
banyak aspek kehidupan, diantaranya pendidikan, ketenaga – kerjaan, dan
lingkungan hidup. Semakin banyak penghuni planet bumi, semakin banyak pula
bahan makanan, air, energi, dan papan yang dibutuhkan oleh manusia. Akibatnya
semakin meningkat pula pengeksploitasian terhadap sumber daya alam yang ada.
Permintaan akan melampaui penawaran sehingga menyebabkan sumber – sumber
alam tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk. Keadaan ini telah
menyebabkan terjadinya masalah – masalah yang diakibatkan oleh jumlah
penduduk, misalnya masalah social, krisis ekonomi, kelaparan, migrasi, sampai
terjadi konflik.

2. Masalah Pencemaran ( air, udara, dan tanah )


a. Pencemaran Air
Air merupakan sumber kehidupan, namun pada saat ini masalah air
merupakan permasalahan yang rumit mulai dari peristiwa banjir sampai
terjadinya kekeringan. Pengambilan air di seluruh dunia diduga meningkat
lebih dari 35 kali lipat dibanding selama tiga abad yang lampau, dan masih
terus meningkat dengan cepat. Banyak daerah gersang dan separoh gersang
sudah menderita kekurangan air yang serius. Kelangkaan air merupakan
masalah, namun konsumsi air oleh manusia yang cenderung meningkat
merupakan ancaman yang perlu segera ditangani. Permasalahan air tidak
terbatas pada kelangkaan saja, melainkan juga limbah buangan yang
dihasilkan. Pembuangan limbah air oleh pabrik – pabrik secara langsung ke
sungai tanpa melalui pemprosesan yang sempurna telah menyebabkan
tanaman – tanaman produksi milik petani menjadi layu bahkan dapat
mematikan.
Pembuangan limbah ke dalam tanah juga akan mencemari sumber air
resapan. Logam – logam berat yang dihasilkan oleh pabrik seperti cadmium,
tembaga, nikel, seng, dan logam berat lainnya mengumpul di tanah,
merembes memasuki air tanah, untuk kemudian mencemari cadangan air
minum.
b. Pencemaran Udara
Gas – gas rumah kaca terutama yang dihasilkan oleh pembakaran
bahan – bahan fosil, pembakaran hutan, pertanian serta peternakan terkumpul
5
di atmosfer dan menyebabkan terperangkapnya panas dari bumi. Selain itu
kemajuan teknologi transportasi juga berdampak terhadap lingkungan hidup.
Kendaraan bermotor adalah sumber utama pencemaran karbon monoksida,
hidrokarbon, dan nitrogen oksida. Motor – motor penggerak termasuk diesel
dan motor dua tack atau motor – motor tua, sangat berperan dalam
pencemaran. Kabut oksidator yang terbentuk dengan bantuan sinar surya,
semakin mewarnai kehidupan kota – kota besar baik di negara – negara maju
maupun negara berkembang. Semua itu mengganggu kesehatan manusia dan
merusak tumbuhan, dan tanaman pangan.
c. Pencemaran Tanah
Tanah sebagai unsur habitat manusia, juga tidak luput dari
permasalahan pencemaran. Industri telah menciptakan plastik sebagai alat
pebungkus, kepraktisan telah menjadi mode bagi kehidupan manusia modern,
sehingga orang lebih senang membeli makanan dengan bungkus plastik dari
pada bungkus daun atau kertas.
Sekarang sampah plastik dapat dijumpai dimana mana dan menjadi
masalah, karena dapat menyumbat selokan mengotori sungai, mengganggu
pemandangan karena menumpuk di tempat pembuangan sampah. Bahkan
sebagian ikut mengalir ke laut meracuni ikan atau mengotori pantai.
Alangkah tidak sebandingnya keuntungan dan kemudahan
menggunakan plastik dengan kerugian yang ditimbulkannya. Kantung plastik
hanya digunakan beberapa hari atau bahkan jam saja, tetapi setelah itu
mengotori bumi berpuluh – puluh tahun lamanya.

3. Energi
Dalam masyarakat industri, produksi menggunakan bahan bakar batubara atau
minyak dan gas bumi. Permasalahan muncul ketika terjadi kenaikan harga minyak
yang menyebabkan terjadinya krisis energi di negara – negara yang tidak
menghasilkan tetapi membutuhkan komoditi tersebut untuk kelangsungan
industrinya, seperti Jepang, Jerman, Belanda.
Pemakaian energi akan berdampak negatif terhadap lingkungan, misalnya
dalam bentuk aliran asam, emisi etana dan limbah tambang, tumpahan minyak dari
instalasi pantai / lepas pantai dan dari kapal, pencemaran udara oleh sulfur

6
dioksida, nitrogen oksida, dan karbon dioksia ketika batubara, minyak, atau gas
dibakar. Pemakaian batubara dan bahan bakar yang mengandung karbon
menimbulkan permasalahan, seperti gas hasil pembakaran batu bara, yaitu sulfur
dioksida ( SO2 ) akan berdampak lokal maupun global. Di atmosfer SO2 bereaksi
dengan air dan menghasilkan asam sulfur yang membahayakan makhluk tertentu.
Hujan sulfur ( hujan asam ) akan mematikan makhluk air dan tumbuh – tumbuhan.

F. Faktor Kerusakan Lingkungan Hidup


Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu :
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia
telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang
tsunami yang memporak- porandakan bumi serambi Mekah dan nias, serta
gempa 5 skala Richteryang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya,. Merupakan
contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara
lain :
a. Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktifitas magma di perut bumi yang
menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya
yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
 Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernapasan
 Lava panas, merusak, dan mematikan apapun yang dilalui
 Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui
 Gas yang mengandung racun
 Material padat (batuan, kerikil, pasir) dapat menimpa perumahan, dan
lain-lain.

b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena
beberapa hal, diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi),
tyerjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra.

7
Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama
sekali tidak dapat memprediksi kan kapan terjadinya gempa.Oleh karena itu,
bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan
letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa
peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya :
 Beberapa bangunan roboh 
 Tanah di permukaan bumi mereka, jalan menjadi putus
 Tanah longsor akibat goncangan
 Gempa yang terjadi si di dasar laut dapat menyebabkan tsunami
(gelombang pusat)
c. Angin Topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan
tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini
terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan
bagi negara-negara di kawasan samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal
yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas,
sampai si kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan
merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di
pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan
iklim  Indonesia yang lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa di prediksi melalui foto satelit yang
menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya
angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (putting beliung)
dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk :
 Merobohkan bangunan
 Rusaknya areal pertanian dan perkebunan
 Membahayakan penerbangan
 Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal

2. Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Faktor Manusia


Beberapa bentuk  kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia antara
lain :

8
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai
dampak adanya kawasan industry
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem
pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan
dampak pengrusakan hutan
c. Terjadinya tanah longsor, sebagian dampak langsung dari rusaknya hutan. 
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung
membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
 Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan)
 Perburuan liar
 Merusak hutan bakau
 Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman
 Pembuangan sampah si sembarang tempat
 Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS)
 Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

G. Pelestarian Lingkungan Hidup


Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi
dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja,
melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap
orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita
sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan
sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak
cucu kita kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya
tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun
program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan
berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas
manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan
berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep
pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro
tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
9
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.

Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi
berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:

a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,


berkeadilan, dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.

1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah


Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya
memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan
terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah
antara lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang
Tata Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang
AMDAL (Analisa Mengenai   Dampak Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan,
dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
10
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah


Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang
tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan
kemampuan masing-masing.

Adapun pelestarian yang dapat dilakukan pada tanah, udara, hutan, laut/pantai,
flora dan fauna sebagai berikut:

a) Pelestraian Tanah (Tanah , Datar, Lahan Miring/Perbukitan)


Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang
berkaitan dengan masalah tanah. banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan
tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan
tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor
disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya
sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung,
maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi pada tandus. Upaya
pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakan kegiatan menanam
pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul.
Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu di
bangun tera sering atau sengke dan, sehingga mampu menghambat laju aliran
hujan.

b) Pelestarian Udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme
bernafas memerlukan udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya
Oksigen. Udara yang kotor karena debu ataupun asap sisa pembakaran
menyebabkan kadar oksigen berkurang, keadaan ini sangat membahayakan bagi
kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu di upayakan kiat-kiat untuk
menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya
yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain :

11
a. Menggalakan penanaman pohon ataupun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia.
Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui fotosintesis. Rusaknya hutan.
b. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran,
baik pembakaran hutan ampun pembakaran mesin Asap yang keluar dari
knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar
kotornya udara diperkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya
pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan
industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong
asap pabrik.
c. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat
merusak lapisan ozon si atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin
pada AC maupun kulkas serta di pergunakan di berbagai produk kosmetika,
adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan
lapisan ozom menyusut.

c) Pelestarian Hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini
tanpa diimbangi dengan penanaman kembali. Upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan hutan
a) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul
b) Melarang pembabatan hutang secara sewenang-wenang
c) Menerepkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon
d) Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan
e) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.

d) Pelestarian Laut dan Pantai


Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan
cara :
a. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau diarea
sekitar pantai

12
b. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar
laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut
c. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari
ikan
d. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

e) Pelestarian Flora dan Fauna


Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan
tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem
tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu,
kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi
kelangsungan hidup manusia upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah :
a. Mendirikan cagar alam dan suka margasatwa
b. Melarang kegiatan perburuan liar
c. Menggalakan kegiatan penghijauan.

13
BAB III
PENUTUP

Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan
kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup
memiliki 3 unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur
Fisik (abiotik). Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat
tinggal, sebagai tempat mencari makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai tempat
hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu rusak, faktor yang
membuat lingkungan itu menjadi rusak adalah faktor dari alam bahkan faktor dari
manusia sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita
bersih dan layak untuk di tempati.

14
DAFTAR PUSTAKA

Pradieta. 2011. Pelestarian Lingkungan Hidup. http://pradieta-


pelestarianlingkunganhidup.blogspot.co.id/2011/04/pengertian-lingkungan-
lingkungan-hidup.html
Tim blog Ekosistem dan Ekologi. Pengertian Lingkungan Hidup, Kerusakan Lingkungan,
dan Pelestarian Lingkungan.
http://ekosistem-ekologi.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-lingkungan-hidup-
kerusakan.html
Astariyan, Ria. 2013. Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan.
http://www.slideshare.net/riaastariyan/bab-iii-smp-kelas-viii-herlan200
Strada, Edy. 2013. Lingkungan Hidup dan Pelestariannya.
http://rpp-smp.blogspot.co.id/2013/09/lingkungan-hidup-dan-pelestariannya.html.

15

Anda mungkin juga menyukai