Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

LINGKUNGAN HIDUP

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SD 1

DOSEN PENGAMPU

FATHUL JANNAH, M.PD

DISUSUN OLEH :

KELAS 2B PGSD

KELOMPOK 6

DHIYA A’ISY AZHAR 2110125220066 21


MIFTAH AMRUL MA’ARIF 2110125310007 27
SITI NUR AIDA 2110125320007 30
ZAHRATUN NISA 2110125320039 35.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BANJARMASIN

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan mudah dan tepat waktyu.
Serta tidak lupa kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang selalu kita nanti-nantikan syafaatnya diakhirat kelak.

Kelompok kami juga tidak lupa mengucapkan banyak rasa syukur kepada Allah
SWT atas limpahan rahmat-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan pembuatan
makalah dari tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial SD 1 dengan judul dan
pembahasan tentang “Lingkungan Hidup”.

Kami peyusun tentunya sangat menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari
kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalam
makalah yang kami buat ini. Maka dari itu, kami memohon maaf sebesar-besarnya
kepada pembaca dan kami juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
makalah ini, agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Ibu Fathul Jannah, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL SD 1 yang telah membimbing dalam menulis makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Banjarmasin,13 Februari 2022

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB 1............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN..................................................................................2
BAB 2............................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Lingkungan Hidup..........................................................................................3
1. Pengertian....................................................................................................3
2. Komponen...................................................................................................4
3. Arti Penting.................................................................................................6
C. Pengelolaan Lingkungan Hidup......................................................................8
D. Perubahan Lingkungan Hidup......................................................................10
E. Macam-macam Lingkungan Hidup dan Kerusakan Lingkungan Hidup......11
BAB 3..........................................................................................................................22
PENUTUP...................................................................................................................22
1. KESIMPULAN................................................................................................22
2. SARAN.............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................24

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lingkungan hidup merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT
kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya untuk dimanfaatkan secara baik.
Pemanfaatan lingkungan hidup dalam rangka pemenuhan kebutuhan makhluk
hidup itu sendiri disertai tanggung jawab besar dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup agar tetap terjaga kelestariannya. Lingkungan
hidup itu satu kesatuan dengan kehidupan masyarakat. Seseorang tidak bisa lepas
dari lingkungan hidup. Semua makhluk hidup yang ada di dunia ini, tergantung
satu sama lain dengan alam dan lingkungan hidup. Roda kehidupan ini sebagai
ekosistem yang saling membutuhkan, dan satu sama lain tergantung. Untuk
keseimbangan, keberlanjutan dalam ekosistem ini harus terjaga supaya kerusakan
dan pencemaran terhadap ekologi lingkungan hidup tidak terjadi.

Negara dengan tegas menjamin hak atas lingkungan yang baik dan sehat di
Pasal 28 H ayat (1) UUD NRI Tahun 1945, menempatkan warga negara ini harus
diberi perlindungan atas lingkungan hidup yang baik dalam hidup dan
kehidupannya. Negara yang diimplementasi dalam UU No.32 Tahun 2009
tentang Perlindungan Pengelelolaan Lingkungan Hidup, yang menggantikan UU
No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, jo UU No.4 Tahun
1982 tentang Ketentuan L 2 Pokok Lingkungan Hidup. PP No.27 Tahun 1999
yang diganti PP No.27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan

Istilah Lingkungan Hidup, dalam bahasa Inggris disebut dengan


“environment”, dalam bahasa Belanda disebut dengan “milieu”, atau dalam
bahasa Perancis disebut dengan 3 “environment”.1 Rumusan mengenai
pengertian Lingkungan Hidup, “Secara umum Lingkungan Hidup diartikan

1
sebagai segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam
ruangan yang kita tempati, dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk
kehidupan manusia. Batas ruang lingkungan menurut pengertian ini sangat luas,
namun untuk praktisnya di batasi ruang lingkungan dengan faktor-faktor yang
dapat di jangkau oleh manusia seperti faktor alam, faktor politik, faktor ekonomi,
faktor sosial dan lain-lain.”

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah
diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian serta komponen lingkungan hidup?


2. Bagaimana pengelolaan serta perubahan lingkungan hidup?
3. Analisis macam-macam lingkungan hidup dan apa saja contoh kerusakan
lingkungan hidup?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, berikut beberapa
tujuan penulisan makalah:

1. Mengetahui pengertian serta komponen lingkungan hidup


2. Mengetahui cara pengelolaan serta perubahan lingkungan hidup
3. Mengetahui macam-macam lingkungan hidup dan apa saja contoh kerusakan
lingkungan hidup

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Lingkungan Hidup

1. Pengertian
Lingkungan adalah seluruh faktor luar yang memengaruhi suatu organisme;
faktor-faktor ini dapat berupa organisme hidup (biotic factor) atau variabel-
variabel yang tidak hidup (abiotic factor). 10 Dari hal inilah kemudian terdapat
dua komponen utama lingkungan, yaitu:

a) Biotik: Makhluk (organisme) hidup; d

b) Abiotik: Energi, bahan kimia, dan lain-lain.

Pada hakikatnya keseimbangan alam (balance of nature) menyatakan bahwa


bukan berarti ekosistem tidak berubah. Ekosistem itu sangat dinamis dan tidak
statis. Komunitas tumbuhan dan hewan yang terdapat dalam beberapa ekosistem
secara gradual selalu berubah karena adanya perubahan komponen lingkungan
fisiknya. Tumbuhan dan hewan dalam ekosistem juga berubah karena adanya
kebakaran, banjir, erosi, gempa bumi, pencemaran, dan perubahan iklim.
Walaupun ekosistem selalu berubah, ia memunyai kemampuan untuk kembali
pada keadaan semula selama perubahan itu tidak drastis.

Penggunaan istilah “lingkungan” sering kali digunakan secara bergantian


dengan istilah “lingkungan hidup”. Kedua istilah tersebut meskipun secara
harfiah dapat dibedakan, tetapi pada umumnya digunakan dengan makna yang
sama, yaitu lingkungan dalam pengertian yang luas, yang meliputi lingkungan
fisik, kimia, maupun biologi (lingkungan hidup manusia, lingkungan hidup
hewan dan lingkungan hidup tumbuhan). Lingkungan hidup juga memiliki
makna yang berbeda dengan ekologi, ekosistem, dan daya dukung lingkungan.
Menurut Munadjat Danusaputro, lingkungan atau lingkungan hidup adalah

3
semua benda dan daya serta kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah-
perbuatannya, yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan
mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad-jasad
hidup lainnya. Sementara itu, menurut Otto Soemarwoto, lingkungan hidup
diartikan sebagai ruang yang ditempati suatu makhluk hidup bersama dengan
benda hidup dan tak hidup di dalamnya. Jika disimak berbagai pengertian di atas,
dapat dikatakan bahwa lingkungan memiliki cakupan yang sangat luas.

2. Komponen
Lingkungan hidup dapat dibagi menjadi lingkungan alam ( abiotik dan
biotik ), lingkungan binaan dan lingkungan sosialbudaya. Dalam pengelompokan
ini komponen abiotic dan biotik dimasukkan ke komponen lingkungan alam.
Sementara itu, lingkungan fisik karya manusia dimasukkan menjadi lingkungan
binaan.

a. Lingkungan hidup alami


Lingkungan hidup alami adalah lingkungan hidup yang telah ada di
alam tanpa memperoleh gangguan atau dimodifikasi oleh manusia.
Lingkungan hidup alami terdiri atas komponen biotik dan abiotik.
Komponen biotik adalah segala makhluk hidup, mulai mikroorganisme
sampai dengan tumbuhan dan hewan. Lingkungan abiotik adalah segala
kondisi yang terdapat di sekitar makhluk hidup yang bukan organisme
hidup, seperti batuan, tanah, mineral, udara, angina, curah hujan, cahaya
matahari, dan lain-lain. Lingkungan biotik sering pula dinamakan
lingkungan organik, sedangkan lingkungan abiotic dinamakan juga
lingkungan organik.

Seperti halnya dalam lingkungan biotik, dalam lingkungan abiotic juga


terjadi proses saling mempengaruhi. Tanah dipengaruhi oleh iklim, dan
batuan atau bahan induk. Demikian halnya dengan air yang keberadaannya
dipengaruhi oleh kondisi curah hujan, tanah, dan batuan.

4
b. Lingkungan binaan
Prinsip penciptaan lingkungan hidup binaan misalnya melakukan reboisasi
hutan, melakukan pengolahan air limbah agar bersih kembali dan aman
jika dibuang ke sungai. Contoh yang sederhana dalam penciptaan
lingkungan binaan misalnya penanaman pohon di lingkungan komplek
perumahan agar udaranya lebih segar, terlihat asri dan nyaman.
Seharusnya manusia terus menerus melakukan upaya lingkungan binaan.
Namun kebanyakan, manusia tidak melakukan sehingga banyak terjadi
kerusakan lingkungan dimana-mana. Hutan lebat seenaknya dibabat tanpa
berusaha menanam pohon penggantinya. Air bersih dipakai untuk dalam
industry tekstil tetapi setelah tercemar, air tersebut dibuang seenaknya ke
sungai sehingga mencemari lingkungan.
Kegiatan manusia yang tidak menciptakan lingkungan binaan
mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan alam. Bagaimana
agar tidak rusak, manusia perlu merencanakannya dengan baik setiap akan
membangun bangunan atau membuka hutan agar tidak mengganggu
kelestarian lingkungan alami. Jika lingkungan binaan manusia tidak
mampu mengembalikan keadaan lingkungan alami, lambat laut akan
mempengaruhi keadaan lingkungan social budaya manusia.

c. Lingkungan sosial budaya


Lingkungan sosial budaya merupakan lingkungan hidup manusia yang
melakukan interaksi dengan sesamanya. Lingkungan sosial budaya tidak
terlepas dari lingkungan alam. Banyak kerusakan alam akibat interaksi
antar manusia yang negatif, contohnya peperangan yang mengakibatkan
kerusakan alam secara langsung. Kerusakan alam lainnya akibat interaksi
antar manusia yang negatif seperti longgarnya aturan penegakan hukum
bagi perambah hutan dan penjarah hutan. Contohnya, peristiwa penjarahan
hutan Sancang Garut, selama ribuan tahun Leuweung atau Hutan Sancang

5
adalah hutan konservasi yang tidak dapat dilalui manusia. Tetapi karena
kondisi politik yang tidak stabil hutan tersebut sudah habis dijarah oleh
masyarakat.
Bentuk interaksi sosial yang dapat disaksikan oleh kita dalam lingkungan
kehidupan sehari-hari hanya ada dua kelompok besar yaitu bentuk
interaksi yang bersifat asosiatif dan yang bersifat disosiatif. Bentuk
asosiatif adalah interaksi sosial yang cenderung menimbulkan dampak
untuk saling kerjasama, saling menghargai, dan saling memberi dan
menerima.

3. Arti Penting
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal,
mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait
secara timbal-balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya,
terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan nil (Elly
M.Setiadi, 2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Lingkungan hidup tidak bisa dipisahkan dari ekosistem atau system


ekologi. Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu
komunitas makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan berbagai benda mati
yang berbentuk suatu sistem kehidupan di mana terdapat campur tangan
manusia terhadap tatanan ekosistem. Manusia adalah bagian dari ekosistem.

Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada


pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi
kebutuhan hidup manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia,
karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan

6
untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Arti
penting lingkungan bagi manusia adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada,


tumbuh, dan berkembang di atas bumi sebagai lingkungan.
2. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
3. Lingkungsn mempengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang
mendiaminya.
4. Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
5. Manusia memperbaiki, mangubah, bahkan menciptakan lingkungan
untuk kebutuhan dan kebahagiaan hidup.

B. Kiat Menjaga Keselarasan, Keserasian Dan Keseimbangan Lingkungan


Hidup

Seiring berjalannya waktu manusia memiliki kebutuhan yang semakin


meningkat, tetapi di sisi lain bumi yang menyediakan kebutuhan manusia juga
terus bertambah usia. Maka dari itu manusia harus memiliki kepekaan dan
kesadaran diri yang tinggi untuk menjaga keselarasan, keserasian dan
keseimbangan lingkungan hidup.

Persoalan lingkungan hidup adalah persoalan global dan bersifat


universal, sebab berbicara tentang lingkungan hidup, berarti berbicara tentang
persoalan yang dihadapi seluruhumat manusia. Persoalan lingkungan hidup
pada umumnya disebabkanoleh dua hal. Pertama, karena kejadian alam
sebagai peristiwa yang harus terjadi sebagai proses dinamika alam itu sendiri.
Kedua, karena ulah dan perbuatan tangan manusia sendiri, sehingga
menimbulkan bencana.

Lingkungan dikatakan seimbang bila antara komponen biotik dan


abiotiknyaberada dalam komposisi yang proporsional dan stabil. Sedangkan
faktor faktor perubahan keseimbangan lingkungan: faktor manusia, faktor
alam, faktor pembatas (faktor yang mula-mula menghentikan pertumbuhan
dan penyebaran dari organisme di suatu lingkungan). Manusia cenderung
melakukan perubahan pada linkungan dikarenakan kebutuhan hidupnya,

7
kebutuhan hidup manusia yang mengharuskan terjadinya perubahan pada
lingkungan yaitu :

1) industri primer, industri yang mengupayakan kebutuhan dari alam secara


langsung spt pertanian.

2) Industri sekunder, industri yang mengolah industri primer spt industry


makanan, tekstil, dll.

3) Industri tersier, industri yang menghasilkan jasa, seperti informasi,


transportasi, perdagangan.

Maka dari itu sebagai manusia sangat penting memiliki kesadaran diri
yang tinggi terhadap pentingnya menjaga keselarasan, keserasian dan
keseimbangan lingkungan hidup karena hidup manusia sangatlah bergantung
pada lingkungan. Beberapa cara kecil yang dapat dilakukan untuk menjaga
keselarasan, keserasian dan keseimbangan lingkungan hidup diantaranya:

a. Dengan melakukan reboisasi yaitu penanaman kembali. Hutan yang telah


di tebang, ditanam kembali dengan benih- benih pohon yang baru.
b. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak
bumi. Caranya dengan memakai sumber energi alternatif seperti sinar
matahari atau angin untuk mengganti batu bara. Serta mengurangi
pemakaian kendaraan bermotor.
c. Mengurangi pemakaian kertas dan tisu yang berasal dari pohon. Serta
melakukan daur ulang pada sampah sehingga dapat dipakai lagi.
d. Tidak membuang sampah sembarangan baik itu di tanah, sungai, maupu
laut.
e. Mengikuti organisasi cinta lingkungan, atau ikut mengampanyekan
pentingnya penjagaan lingkungan.

C. Pengelolaan Lingkungan Hidup


Untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup tentunya harus.
dilakukan pengelolaan yang baik. Pengelolaan lingkungan hidup adalah usaha
sadar untuk memelihara dan atau melestarikan serta memperbaiki mutu
lingkungan agar dapat memenuhi kebutuhan manusia sebaik-baiknya. Secara
garis besar ada 4 (empat) lingkup pengelolaan lingkungan hidup, meliputi
pengelolaan lingkungan secara rutin, perencanaan dini dalam pengelolaan
lingkungan suatu daerah yang menjadi dasar dan tutunan bagi perencana
pembangunan, perencanaan pengelolaan lingkungan berdasarkan perkiraan
dampak lingkungan yang akan terjadi sebagai akibat suatu proyek

8
pembangunan yang direncanakan, dan perencanaan pengelolaan lingkungan
untuk memperbaiki lingkungan yang mengalami kerusakan karena alamiah
maupun ulah manusia sendiri.

Salah satu pengelolaan yang sangat penting adalah pengelolaan sampah,


berdasarkan komposisinya sampah terbagi menjadi jenis sampah organik60%,
plastik 15%, kertas10%, dan logam, kaca, kain, kulit 15%. Sampah organik
didominasi oleh sampah makanan (produk hewani dan nabati), sayur-
sayuran, buah- buahan, limbah ikan, limbah pertanian dan perkebunan, limbah
kayu, daun-daunan, ranting, serta kotoran hewan dan manusia.

Sampah organik tersebut apabila tidak ditangani dengan baik dapat


menjadi sumber penyebab penyakit, menimbulkan bau busuk,
mengganggu nilai estetika kota, dan tidak seimbangnya lingkungan hidup.
Dalam hal ini pengelolaan yang di ikuti oleh seluruh masyarakat menjadi kunci
suksesnya pengelolaan lingkungan hidup.

Salah satu cara pengelolaan yang dapat di lakukan di tengah masyarakat


adalah bank sampah. Pengolahan sampah yang berada di masyarakat dapat
dilakukan dengan pemilahan dan pengumpulan masing -masing sampah oleh
nasabah bank sampah untuk kemudian disetorkan pada waktu yang telah
ditentukan ke bank sampah. Sampah anorganik yang telah terpilah dan
terkumpul di bank sampah kemudian dikelola oleh bank sampah untuk di
jual dan di daur ulang Kembali. Dengan pengelolaan ini selain bernilai
ekonomis juga sangat membantu mengurangi pencemaran lingkungan hidup
sekitar.

Sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, pertumbuhan


ekonomi harus diiringi dengan pening-katan pengelolaanlingkungan serta
sektor-sektor penting yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi tersebut.
Salah satu sektor yang penting adalah sektor industri. Pengelolaan industri
termasuk kedalam pengeolaan lingkungan yang dilakukan karena perencanaan
pengelolaan lingkungan berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang akan
terjadi sebagai akibat suatu proyek pembangunan yang direncanakan.

Berdasarkan UU No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup ada Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) yang merupakan kajian yang harus dilakukan pemerintah daerah
sebelum memberikan izin pengelolaan lahan maupun hutan. KLHS sendiri
menurut ketentuan harus memuat kajian mengenai kapasitas daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan; perkiraan mengenai

9
dampak dan risiko terhadap lingkungan hidup. Untuk sesuai dengan kriteria
KLHS iperlukan alokasi dana yang besar serta sumber daya manusia yang
kompeten dan kemampuan ilmiah yang tinggi.

D. Perubahan Lingkungan Hidup


Pada dasarnya, perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh banyak hal,
yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu karena faktor
kesengajaan manusia dan karena faktor alam. Baik perubahan karena faktor
manusia maupun karena faktor alam, sama-sama menimbulkan dampak yang
harus ditanggung oleh manusia (Zulkifli, 2014:53).

Menurut Munadjat Danusaputro, lingkungan atau lingkungan hidup


adalah semua benda dan daya serta kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan
tingkah-perbuatannya, yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan
memengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad-jasad
hidup lainnya. Sementara itu, menurut Otto Soemarwoto, lingkungan hidup
diartikan sebagai ruang yang ditempati suatu makhluk hidup bersama dengan
benda hidup dan tak hidup di dalamnya.

Lingkungan hidup sendiri terbagi atas tiga bagian, yaitu lingkungan alam,
sosial, dan buatan. Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang ada di alam
dan diciptakan oleh Tuhan yang maha kuasa Allah SWT. Lingkungan alam juga
dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti keadaan
geografis, iklim, suhu, musim, flora, fauna, dan sumber daya alam.

Sedangkan lingkungan sosial merupakan tempat (wilayah)


berlangsungnya interaksi sosial antar berbagai kelompok, beserta pranata,
simbol, dan norma, serta terkait dengan lingkungan alam dan lingkungan
binaan/buatan. Lingkungan buatan sendiri adalaj segala sesuatu yang sengaja
atau tidak sengaja dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya,
misalnya bendungan, pabrik, rumah, tambak, sawah, dan lain-lain.

Salah satu perubahan lingkungan yang sangat nyata dan terjadi di sekitar
kita adalah banyaknya lahan sawit yang pada 2009 lalu saja sudah
menggantikan bahkan hampir 7,8 juta ha hutan Indonesia. Pertumbuhan pesat
tanaman sawit disebabkan oleh nilai ekonomi tanaman ini yang seringkali harus
dibayar mahal karena bertentangan dengan pelestarian lingkungan. Perluasan
pembangunan sawit yang pada akhirnya menkonversi kawasan hutan serta
peralihan fungsi hutan, terutama pada lahan gambut tentu perlu perhatian dan
kebijakan khusus untuk menanganinya.

10
Peralihan fungsi hutan ini mengakibatkan hilangnya banyak habitat flora
dan fauna hutan sehingga berimbas pada terganggunya keseimbangan
lingkungan. Sebagai contoh bisa dikatakan bahwa beberapa puluh tahun lalu
bekantan sangat mudah ditemukan, terutama di hutan Kalimantan. Dengan
peralihan fungsi hutan ini, bahkan untuk melihat kawanan monyet pun sekarang
sudah sangat sulit. Sebaliknya, di saat musim buah berlangsung, banyak
monyet-monyet hutan yang mulai menampakkan diri bahkan di kawasan
pemukiman untuk mencari makanan yang bisa mereka konsumsi.

Disamping itu, jika dilihat dari perspektif ekonomi, perubahan lingkungan


akibat peralihan fungsi hutan ini sendiri juga membawa dampak positifnya
tersendiri. Industri kelapa sawit membuka lahan pekerjaan bagi ratusan ribu
pekerja, dan penghasilan yang diberikan dari industry ini bahkan lebih besar
dibandingkan industry tanaman lainnya.

E. Macam-macam Lingkungan Hidup dan Kerusakan Lingkungan


Hidup
Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan
dan keinginan. Manusia bergulat dan bersaing dengan spesies lainnya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan
lebih besar dibandingkan organisme lainnya, terutama pada penggunaan sumber-
sumber alamnya. Secara teologis, islam memiliki dasardasar yang tegas terhadap
perlakuan manusia pada alam. Alam yang kita duduki dan manfaatkan sekarang
ini adalah milik Allah SWT dan karenanya manusia wajib memliharanya agar
dapat di manfaatkan pula oleh seluruh makhluk hidup degan merata. Lingkungan
hidup berupa sumber daya alam merupakan kekayaan yang disediakan oleh Allah
SWT untuk manusia, dan hendaklah manusia memanfaatkannya dengan sebaik-
baiknya.

Berbagai cara telah dilakukan manusia dalam mengguankan sumber-sumber daya


alam berupa tanah, air, dan udara. Jenis lingkungan hidup dan pemanfaatannya
dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Tanah
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan
organik. Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 Tahun 2000 Tentang
Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa, dinyatakan bahwa
tanah adalah salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi

11
yang terdiri atas bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik,
kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia
dan makhluk hidup lainnya.

Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting
untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi
berbagai jenis makhluk hidup. Perkembangan produktiitas tanaman pertanian
dan perkebunan secara langsung terkait kesuburan dan kualitas tanah. Tanah
tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senayawa
organik. Pengelolaan suimber daya non hayati ini menjadi sangat penting
mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi pencemaran
lingkungan yang ada sekarang ini.

2. Udara
Udara merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam
kehidupan di muka bumi ini. Tanpa udara, manusia dan hewan tidak dapat
bernafas, dan pertumbuhanpun tidak dapat melakukan fotosintesis. Pentingnya
suatu udara bagi kehidupan di muka bumi ini membuat kita harus tetap
menjaganya agar udara tidak tercemar. Pencemaran udara bisa saja berdampak
pada kelangsungan hidup kita tanpa kita sadari, oleh karena itu
penanggulangan pencemaran udara perlu kita lakukan agar tetap terjaga dan
tetap lestari.

3. Air
Mengingat pentingnya air bagi kehidupan manusia, pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tentang pengelolaan
Kualitas Air dan pengendalian Pencemaran Air, guna menjamin kualitas air
untuk kebutuhan hidup bangsa indonesia. Tujuan pengelolaan kualitas air
adalah untuk menjamin kualitas air yang diinginkan sesuai dengan
peruntukannya, sedangkan tujuan pengendalian air adalah untuk menjamin
kualitasair agar sesuai dengan baku mutu air melaui upaya pencegahan dan
penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air.

Dengan uraian di atas dapat dikatakan bahwa Peraturan Pemerintah


No. 82 Tahun 2001 adalah suatu peraturan yang dirancang untuk mencegah
terjadinya pencemaran air, baik dari sampah industri maupun sampah rumah
tangga. Lebih jauh lagi, Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 juga
mengatur pencegahan pengurangan sumber air pada daerah tangkapan air
(Water-Catchment Area). Yang di maksud dengan pencemaran air adalah

12
masuknya atau dimasukkannya suatu zat dan energi ke dalam air sungai
dan/atau danau yang menyebabkan air sungai dan/atau danau tersebut turun
kualitasnya sampai pada suatu derajat tertentu yang membuatnya tidak dapat
di pergunakan lagi sesuai dengan peruntukkannya untuk menopang kehidupan
manusia.

Disamping itu, kerusakan lingkungan dapat diartikan sebagai proses


deteriorasi atau penurunan mutu lingkungan. Deteriorasi lingkungan ini
ditandai dengan hilangnya sumberdaya tanah, air, udara, punahnya flora dan
fauna liar, serta kerusakan ekosistem. Kerusakan lingkungan merupakan
tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap
sifat-sifat fisik atau hayati yang mengakibatkan lingkungan menjadi kurang
atau tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan yang
berkesinambungan (Khikmawati, 2018). Kerusakan lingkungan hidup akan
mengakibatkan suatu perubahan sifat dan unsur lingkungan yang berakibat
pada peran lingkungan hidup bagi kehidupan menjadi terganggu, bahkan tidak
berfungsi lagi.

Menurut National Geographic Indonesia, Mei 2016 lalu, sesuai dengan


data yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) tahun 2015,
hampir 68% mutu air sungai di 33 Provinsi di Indonesia dalam situs tercemar
berat. Sumber utama pencemar air sungai ini berasal dari limbah domestic.
Limbah cair dari rumah tangga merupakan sumber pencemar dominan
terhadap air. Disamping itu juga, seringkali ditemukan berbagai bahan
anorganik seperti : plastic, botol air mineral, aluminium dan sampah lainnya.
Keberadaan sampah-sampah tersebutlah yang juga ikut menyumbat aliran
sungai hingga mengakibatkan terjadinya banjir.

Pada masa sekarang ini, kesadaran manusia akan lingkungan terbilang


masih sangat kurang. Banyak diantaranya yang kurang mengerti akan
kebersihan lingkungan, sehingga mereka dengan mudahnya membuat limbah
yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Seperti halnya aktivitas sehari-hari
yang kita lakukan seperti mandi, mencuci, dan aktivitas lain yang sebenarnya
terlihat sepele namun ternyata malah menghasilkan sisa buangan yang dapat
membahayakan manusia dan lingkungan, khususnya lingkungan sungai dan
laut. Dari sekian banyak aktivitas manusia, justru limbah rumah tanggalah
yang paling berbahaya. Bahkan dapat pula dikatakan kerusakan akibat limbah
rumah tangga ini lebih besar daripada kerusakan yang diakibatkan oleh limbah
industry.

13
Limbah rumah tangga sendiri secara langsung dapat mempengaruhi
kualitas air. Air yang tercemar tentu tidak dapat lagi digunakan untuk
keperluan rumah tangga. Jika terus digunakan, maka akan menimbulkan
dampak sosial yang sangat luas dan akan memakan waktu yang lama untuk
memulihkannya, padahal air yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga
tidaklah sedikit. Tidak hanya itu, kegiatan industry, pertanian, bahkan lahan
tambak pun juga ikut serta terkena dampak dari pencemaran air ini.

Kerusakan lingkungan dapat mengganggu keseimbangan ekologi yang


berdampak pada eksistensi manusia. Dengan terganggunya keseimbangan
ekologi tersebut, kemampuan alam untuk produksi akan semakin menurun
sedangkan kebutuhan manusia akan semakin meningkat seiring dengan
pertumbuhan populasi. Kerusakan lingkungan juga dapat menyebabkan
bencana alam yang menimbulkan banyak korban baik material maupun
mental, banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan cukuplah menjadi bukti
dan saksi akan kelalaian manusia dalam pengelolaan alam (Fransis, 2009)

Kerusakan lingkungan tidak hanya disebabkan oleh manusia, tetapi


juga disebabkan oleh alam itu sendiri, Berikut beberapa contoh kerusakan
lingkungan hidup yang diakibatkan oleh manusia:

1. Penebangan Pohon
Seperti yang kita ketahui bahwa pohon merupakan bagian
terpenting dalam kehidupan di bumi, selain sebagai penghasil oksigen
utama, pohon juga bermanfaat sebagai habitat bagi makhluk hidup yang
ada di dalamnya. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak hutan yang
gundul karena kehilangan pohon. Hal ini terjadi karena penebangan
pohon liar secara berlebihan.

2. Kebakaran Hutan
Kerusakan akibat kebakaran hutan membawa dampak yang sangat
buruk bagi lingkungan dan kehidupan. Hilangnya hutan, habitat flora
dan fauna yang terganggu, belum lagi pencemaran udara yang
dihasilkan dari kebulan asap kebakaran yang sangat mengganggu
pernapasan, tidak hanya manusia, bahkan seluruh makhluk hidup pun
ikut merasa rugi akibat adanya bencana ini.

Di samping itu, kerusakan lingkungan akibat faktor alam adalah


kerusakan lingkungan yang disebabkan karena adanya bencana alam
seperti longsor, banjir, tsunami, gempa, dan lain sebagainya. Namun,

14
bencana alam ini justru lebih banyak disebabkan karena adanya campur
tangan manusia. Perlu kita ketahui bahwa kerusakan lingkungan yang
disebabkan oleh manusia ini justru lebih besar dibanding kerusakan
lingkungan akibat bencana alam. Ini mengingat kerusakan yang
dilakukan bisa terjadi secara terus menerus dan cenderung meningkat.

F. Interaksi Manusia Dengan Lingkungan


1. Dinamika interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi, sosial dan
budaya

Komponen lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan


ekonomi, abiotik, biotik, sosial, dan budaya. Lingkungan abiotik adalah
unsur lingkungan hidup yang terdiri atas benda-benda tidak hidup,
seperti tanah, batuan, udara, dan lain-lain. Lingkungan biotik adalah
lingkungan hidup yang terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia,
tumbuhan, hewan, dan jasad renik. Pada awalnya, interaksi manusia dan
lingkungan lebih bersifat alami dan mencakup komponen-komponen
seperti, abiotik (yang tidak dapat diperbarui), biotik (yang dapat
diperbarui). Namun jumlah manusia dan kebutuhannya terus bertambah
sehingga mereka terus-menerus mengambil sumber daya yang ada di
alam. Kenyataannya, tidak hanya jumlahnya yang bertambah, tetapi
gaya hidupnya juga berubah. Makin maju kehidupan manusia makin
banyak kebutuhannya. Kebutuhan itu tidak lagi hanya sekadar
terpenuhinya kebutuhan primer berupa sandang (pakaian),
pangan(makanan), dan papan (tempat tinggal), tetapi juga kebutuhan
sekunder berupa kendaraan, pakaian bermerk, dan lain-lain. Manusia
menciptakan berbagai benda penunjang untuk memenuhi kebutuhannya.

Benda-benda tersebut kemudian menjadi bagian dari lingkungan


secara keseluruhan. Bahkan, di daerah perkotaan, lingkungannya
didominasi oleh komponen-komponen kehidupan perkotaan seperti
jalan, jembatan, permukiman, perkantoran, hotel, dan lain-lain.
Lingkungan alam telah diganti atau diubah secara besar-besaran oleh
lingkungan buatan atau binaan. Interaksi manusia dan lingkungannya
berlangsung melalui dua cara. Pertama, manusia dipengaruhi oleh
lingkungan. Kedua, manusia memiliki kemampuan untuk mengubah
lingkungan. Karakteristik interaksi tersebut berbeda antara satu daerah
dan daerah lainnya atau satu masyarakat dan masyarakat lainnya.

15
2. Bentuk – bentuk interaksi dan dampak interaksi dengan lingkungan
alam, sosial, budaya dam ekonomi
a. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam

Lingkungan alam (natural environment) adalah lingkungan


yang terbentuk secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Lingkungan
alam mencakup semua benda hidup dan tak hidup yang terjadi secara
alamiah di bumi. Lingkungan alam berbeda dengan lingkungan buatan
yang terdiri atas area dan komponen alam yang telah dipengaruhi
manusia. Lingkungan alam dapat berbentuk sungai, danau, laut, gunung,
rawa, hutan dan lain-lain. Lingkungan alam terdiri atas komponen abiotik
dan biotik. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang ada di
lingkungan yang bukan makhluk hidup. Sebaliknya Lingkungan biotik
adalah segala benda hidup yang ada di lingkungan. Contoh lingkungan
abiotik adalah batuan, tanah, air, udara, suhu, hujan, dan energi matahari,
sedangkan contoh lingkungan biotik adalah berbagai jenis tumbuhan dan
hewan.

Dalam lingkungan alam terjadi interaksi antara lingkungan


abiotik dengan lingkungan biotik atau sebaliknya. Bahkan, antar
komponen lingkungan biotik dan antar komponen lingkungan abiotik juga
terjadi saling keterkaitan. Contoh interaksi antara komponen abiotik
dengan biotik adalah tanah, suhu dan curah hujan yang memengaruhi
jenis tanaman yang tumbuh suatu daerah. Suhu yang tinggi dan curah
hujan yang besar serta tanah yang subur memungkinkan tumbuhnya
beragam tumbuhan tropis. Tanaman tropis tidak dapat tumbuh dengan
baik di daerah gurun yang kering dan suhu yang tinggi atau di daerah
lintang sedang dengan empat musim. Lingkungan biotik juga dapat
memengaruhi lingkungan abiotik. Contohnya daerah yang banyak
tumbuhannya akan membuat suhu udara menjadi lebih sejuk.
Bandingkanlah jika kamu berada di daerah yang sudah padat
penduduknya dan banyak kendaraan yang lewat, suhu udaranya akan
lebih tinggi dari yang seharusnya.

Daerah yang masih banyak tumbuhannya juga dapat


menyimpan air tanah lebih banyak karena tanah di bawahnya dapat
menyerap air lebih banyak. Antara komponen abiotik dengan komponen
abiotik lainnya juga dapat terjadi saling pengaruh. Contohnya, curah
hujan yang besar dapat menimbulkan pengikisan terhadap tanah yang
juga lebih besar. Suhu yang tinggi dapat menimbulkan penguapan yang

16
tinggi pula. Saling pengaruh juga terjadi antara komponen biotik dengan
komponen biotik lainnya. Contohnya adalah beragamnya jenis tumbuhan
atau flora di suatu wilayah juga diikuti oleh beragamnya jenis hewan atau
fauna yang hidup di wilayah tersebut. Karena itu, di daerah hutan hujan
tropis seperti Indonesia selain sangat beragam jenis floranya juga
beragam jenis faunanya. Sejak keberadaannya, manusia melakukan
interaksi dengan lingkungan alamnya. Pada awalnya mereka
memanfaatkan apa adanya sumber daya yang tersedia di alam tanpa
melakukan upaya untuk mengubah alam. Kemudian, manusia berupaya
bercocok tanam dengan cara berladang.

Pada periode berikutnya, mereka bercocok tanam dan menetap


sampai kemudian mengembangkan permukiman dan perkotaan serta
berbagai jenis industri. Pada awalnya manusia memanfaatkan alam hanya
sebatas untuk memenuhi kebutuhan dasarnya (makan dan minum serta
pakaian). Namun, saat ini manusia mengolah sumber daya yang ada di
alam untuk beragam kebutuhan atau sekedar memenuhi gaya hidupnya.
Manusia mengubah alam tidak hanya sebagai sumber pangan, tetapi juga
pakaian yang beragam bentuknya, rumah mewah, kendaraan dan lain-lain.
Jumlah manusia juga terus meningkat dengan cepat, sehingga jumlah
kebutuhannya juga terus meningkat. Akibatnya, sebagian lingkungan
alam telah mengalami kerusakan seperti pencemaran air dan udara. Pada
masa awal keberadaan manusia, mereka cenderung selalu menyesuaikan
diri dengan lingkungan alamnya. Sebagai contoh, manusia yang hidup di
hutan pedalaman akan berupaya tinggal di dekat sumber makanan berada
karena belum berpikir membudidayakannya. Pada masa sekarang
manusia cenderung melakukan upaya mengambil sumber daya alam
dengan menggunakan bantuan teknologi. Namun demikian, pada hal
tertentu sampai saat ini manusia juga beradaptasi dengan alam, misalnya
manusia menyesuaikan waktu tanam dengan musim penghujan, waktu
untuk berlayar menyesuaikan dengan keadaan cuaca, menghindari tinggal
di daerah rawan bencana alam, dan lain-lain.

b. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Sosial

Manusia tidak bisa hidup sendiri untuk memenuhi kebutuhan


hidupnya. Manusia pasti akan membutuhkan orang lain. Bisakah kita
bayangkan, bagaimana semenjak kita lahir sampai besar sekarang ini
jika tanpa bantuan orang lain? Manusia tanpa manusia lainnya pasti
akan mati. Bayi misal nya, harus diajari makan, berjalan, berbicara,

17
bermain, membaca, dan sebagainya. Hal ini membuktikan bahwa sejak
lahir, manusia sudah berhubungan dengan manusia lainnya. Manusia
perlu berhubungan atau berkomunikasi dengan yang lainnya. Maka
terjadilah apa yang dinamakan proses sosial. Proses sosial adalah suatu
interaksi atau hubungan saling memengaruhi Antar manusia. Proses
sosial ini akan terjadi kalau ada interaksi sosial karena tanpa ada
interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi
sosial merupakan kunci dari semua kehidupan. Bertemunya seseorang
dengan orang lain atau kelompok lainnya, kemudian mereka saling
berbicara, bekerja sama, dan seterusnya untuk mencapai tujuan bersama.
Kegiatan itu dapat dikatakan sebagai proses interaksi sosial yang
menjadi dasar proses sosial. Dengan demikian hubungan isi bukan
syarat utama terjadinya interaksi sosial. Kontak sosial dapat bersifat
positif dan negatif. Kontak

yang bersifat positif akan mengarah pada kerjasama, sedangkan


kontak yang bersifat negatif akan mengarah pada suatu pertentangan.
Faktor imitasi akan memunculkan dampak positif dan negatif.
Dampak positif kalau yang diimitasinya itu berupa kaidah-kaidah
(norma) dan perilaku yang baik. Sebaliknya imitasi ini akan
berdampak negatif kalau yang ditiru itu berupa perilaku yang tidak
baik. Selain itu imitasi juga bisa melemahkan daya kreasi seseorang.
Saat ini banyak para remaja ataupun artis yang meniru (mengimitasi)
cara berpakaian, model rambut, cara bicara dari artis-artis terkenal dari
Barat maupun Asia Timur.

 Faktor Sugesti

Sugesti artinya pengaruh yang dapat menggerakan hati orang.


Faktor sugesti ini akan terjadi apabila kemampuan berpikir
seseorang terhambat sehingga orang itu melakukan pandangan
orang lain. Selain itu sugesti akan terjadi kalau orang yang memberi
sugesti memiliki wibawa/terpandang di bidangnya atau juga sugesti
itu terjadi jika pandangan itu didukung oleh sebagian orang
(mayoritas). Misalnya, seorang pasien yang akan berobat ke
seorang dokter, pasien tersebut akan cepat mengalami
penyembuhan salah satunya disebabkan rasa percayanya yang
tinggi (sugesti) pada dokter tersebut. Pada keadaan tersebut, dokter
berhasil memberikan sugesti pada pasiennya.

18
 Faktor Identiikasi

Identiikasi merupakan kecenderungan-ke cenderungan atau


keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama
dengan orang lain. Faktor identifikasi sifatnya lebih mendalam
daripada imitasi karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas
dasar proses identifikasi ini. Proses ini dapat berlangsung dengan
sendirinya, sehingga pandangan dan sikap orang lain bisa masuk ke
dalam jiwanya. Misalnya, kita mengidolakan seseorang sehingga
semua tingkah laku orang itu kita lakukan. Seorang yang
mengidolakan orang lain akan meniru segala hal yang berkaitan
dengan orang tersebut.

 Faktor Simpati

Simpati merupakan suatu proses ketika seseorang merasa


tertarik kepada orang lain. Simpati akan muncul melalui perasaan
yang memegang peranan sangat penting. Faktor simpati yang utama
adalah ingin mengerti dan ingin bekerja sama dengan orang lain.

c. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Budaya

Kamu tentu sudah memahami bahwa manusia tidak bisa hidup


sendiri untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya. Bagaimana pun,
ia tetap memerlukan bantuan dari orang lain. Oleh karena itu, manusia
mempunyai kecendrungan untuk hidup berkelompok dan
bermasyarakat. Kita hidup di dalam masyarakat. Artinya, kita hidup
bersama orang lain, bisa bersama keluarga, teman-teman, tetangga,
penduduk sedesa, penduduk sekota, atau dengan penduduk yang
tinggal satu negara dengan kita. Dalam kehidupan bermasyarakat, kita
harus dapat beradaptasi dengan lingkungan, termasuk dalam hal
perilaku, aturan, nilai, norma, kepercayaan dan adat istiadat yang
berlaku di lingkungan tersebut. Misalnya, saat kita berkunjung kesuatu
kampung yang memberlakukan wajib lapor kepada kepala RT jika kita
ingin berkunjung lebih dari 2 x 24 jam, maka kita harus melaporkan
diri kepada kepala RT setempat. Perilaku, aturan, nilai, norma,
kepercayaan dan adat istiadat merupakan bagian dari kebudayaan.
Kebudayaan merupakan salah satu unsur penting yang dimiliki oleh
suatu masyarakat. Misalnya, suku-suku di Indonesia, mereka memiliki
kebudayaan sendiri yang berbeda antara satu suku dengan suku-suku
lainnya.

19
Melalui kebudayaan itu, dapat terlihat ciri khas setiap suku. Oleh
karena itu, kita seharusnya mengetahui tentang kebudayaan bangsa
yang beranekaragam hingga dapat menyesuaikan diri terhadap aturan-
aturan dan cara-cara beradaptasi terhadap lingkungan. Hal ini
bertujuan agar keberadaan kita dapat diterima dalam suatu kelompok
masyarakat.

d. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Ekonomi

Lingkungan ekonomi adalah faktor ekonomi yang


memengaruhi jalannya usaha atau kegiatan ekonomi. Kegiatan
ekonomi dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh sejumlah
faktor yangmempengaruhi atau mendukungnya. Contoh faktor tersebut
adalahkebijakan ekonomi pemerintah, pendapatan masyarakat, sumber
daya ekonomi yang tersedia dan sebagainya. Lingkungan ekonomi
dikatakan mendukung jika pemerintah mampu membuat kebijakan
atau aturan yang memungkinkan aktivitas ekonomi berjalan dengan
baik, mampu menjamin ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan,
mampu mengatur persaingan usaha dan seterusnya. Jika tidak, maka
lingkungan ekonomi suatu negara dikatakan tidak mendukung.
Pendapatan masyarakat juga menjadi faktor penting dalam lingkungan
ekonomi. Jika secara perorangan maupun perusahaan akan membuka
usaha, maka sangat penting untuk memperhatikan pendapatan
masyarakatnya.

Sebagai contoh sebuah perusahaan kendaraan bermotor aan


membuka pabrik mobil di suatu wilayah. Perusahaan tersebut harus
memastikan bahwa pendapatan masyarakat yang tinggal di daerah
tersebut memiliki kemampuan untuk memiliki mobil. Jika tidak maka
perusahaan mobil akan gagal memenuhi target penjualannya. Kegiatan
usaha sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya yang ada di
suatu wilayah. Sumber daya tersebut dapat berupa sumber daya alam
maupun sumber daya manusia. Jika sumber daya alam sebagai bahan
untuk kegiatan produksi tidak tersedia secara terus menerus, maka
kegiatan ekonomi akan terganggu. Manusia dalam kehidupan sehari-
hari melakukan interaksi dengan lingkungan ekonominya. Mereka
melakukan aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya
ekonomi yang tersedia.

20
Sumber daya ekonomi adalah alat yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia, baik berupa barang maupun jasa.
Sumber daya alam, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan merupakan
sumberdaya ekonomi. Sumber daya alam dapat berupa lahan, bahan
tambang, hewan, tumbuhan dan sebagainya. Tenaga kerja merupakan
sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa. Sementara itu,
kegiatan ekonomi tidak dapat berjalan jika didukung oleh ketersediaan
modal dan kewirausahaan. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia
melakukan kegiatan ekonomi berupa kegiatan jual beli atau
perdagangan, kegiatan pengolahan sumber daya alam, penyediaan jasa
dan lain-lain. Setiap hari manusia melakukan kegiatan untuk
memperoleh pendapatan dan memperoleh barang dan jasa dari hasil
pendapatannya. Aktivitas tersebut dapat berlangsung jika lingkungan
ekonomi mendukung aktivitasnya.

21
BAB 3

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Kedua istilah tersebut meskipun secara harfiah dapat dibedakan, tetapi pada
umumnya digunakan dengan makna yang sama, yaitu lingkungan dalam
pengertian yang luas, yang meliputi lingkungan fisik, kimia, maupun biologi
(lingkungan hidup manusia, lingkungan hidup hewan dan lingkungan hidup
tumbuhan).

Komponen Lingkungan hidup dapat dibagi menjadi lingkungan alam ( abiotik


dan biotik ), lingkungan binaan dan lingkungan sosialbudaya.

Arti Penting Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal,
mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara
timbal-balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama
manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan nil (Elly M.Setiadi,
2006).

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain

Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
mencukupi kebutuhan hidup manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup
manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan
lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya.

Secara garis besar ada 4 (empat) lingkup pengelolaan lingkungan hidup,


meliputi pengelolaan lingkungan secara rutin, perencanaan dini dalam
pengelolaan lingkungan suatu daerah yang menjadi dasar dan tutunan bagi
perencana pembangunan, perencanaan pengelolaan lingkungan berdasarkan
perkiraan dampak lingkungan yang akan terjadi sebagai akibat suatu proyek
pembangunan yang direncanakan, dan perencanaan pengelolaan lingkungan

22
untuk memperbaiki lingkungan yang mengalami kerusakan karena alamiah
maupun ulah manusia sendiri.

2. SARAN
 Mengingat kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pengelolaan
lingkungan hidup maka pemerintah harus lebih tegas akan sanksi apa yang
diberikan kepada masyarakat dalam hal ini pelaku usaha restoran sehingga
dapat mencegah terjadinya perusakan dan pencemaran lingkungan hidup
 Tetap menjaga kebersihan khususnya dilingkungan restoran sehingga dapat
mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lignkungan.
 Tetap menjaga kebersihan khususnya dilingkungan restoran sehingga dapat
mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lignkungan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Wahono, Joko. 2012. “Ramah Lingkungan Demi Menjaga Keseimbangan Alam


(Moral Terhadap Alam Semesta)” dalam Academy Of Education
Journal.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol.3No.2 (Hal 36-44)

Wikaningruma, Temmy dkk. 2015. “Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Kawasan


Industri Sesuai Proper Klhk Peringkat Hijau (Studi Kasus Di Kawasan
Industri Jababeka Bekasi)” dalam Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan :Vol. 5No. 2 (hal 111-120)

Nugraha, Aditya dkk. 2018. “Persepsi Dan Partisipasi Masyarakat Terhadap


Pengelolaan Sampah Rumah Tanggamelalui Bank Sampahdi Jakarta Selatan”
dalam Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol. 8No. 1(hal
7-14)

Hasibuan, R. (2016). Analisis Dampak Limbah/Sampah Rumah Tangga Terhadap


Pencemaran Lingkungan HidUP. Dalam Jurnal Ilmiah Advokasi, Vol. 04. No.
01. (hal. 42-52).

Mina,R. (2016). Desentralisasi Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


Sebagai Alternatif Menyelesaikan Permasalahan Lingkungan Hidup. Dalam
Jurnal Arena Hukum. Vol. 09. No. 02. (hal.149-165)

Daryanto & Suprihatin, A. (2013). Pengantar Pendidikan Lingkungan Hidup. h. 40


(42).

Badrun, Y. & Mubarak. Dampak Industri Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap


Lingkungan Global. 72-73.

24

Anda mungkin juga menyukai