Anda di halaman 1dari 20

tt

TUGAS MATA KULIAH


PSIKOLOGI UMUM
DOSEN PENGAMPU : ATAMAN, M.A.

MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA


disusun oleh :
Ayu Wandira
Kelas : F3

INSTITUT AGAMA ISLAM


SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN
SAMBAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. Yang telah memberikan kemampuan kepada penulis sehingga
dapat Menyusun makalah Manusia Dan Lingkungan nya ini dengan lancar.
Makalah ini di susun untuk bahan pembelajaran bagi para mahasiswa. Penulis menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, tentunya masih banyak kekurangan, baik dari
materi yang di paparkan maupun dalam penyususnan. Selanjutnya dengan kerendahan hati,
penulis berharap kepada pembaca agar memebrikan koreksi apa bila terdapat kesalahan
dalam makalah ini, oleh karna itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
untuk memperbaiki penulisan makalah yang akan datang.
Penulis ucapkan terimaksih banyak kepada pihak yang membantu dalam menyelesaikan
pembuatan makalah ini. Semoga amal kebaikan semua pihak yang membantu di balas oleh
Allah SWT. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada
umumnya.

Kalimantan, 28 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang iii


1.2. Rumusan Masalah iii
1.3. Tujuan ……………………………………………………………………….
… iii

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengantar 1

2.2. Pengaruh Manusia Pada Lingkungan Hidupnya 2

2.3. Manusia Dan Perkembangannya ……………………………………………... 6

2.4. Faktor Endogen Dan Eksogen ………………………………………………. 10

2.5. Hubungan Individu Dan Lingkungannya ………………………………….. 12

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan …………………………………………………………………… 14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia tinggal dan hidup dalam lingkungannya. Mereka berinteraksi dengan komponen
lingkungan fisik, baik biotik (hewan dan tumbuhan) maupun dengan komponen abiotik
(tanah, air, batuan dan lain-lain). Manusia juga melakukan interaksi dengan sesamanya atau
lingkungan sosialnya dan mengembangkan nilai dan norma untuk mengatur interaksi
tersebut. Dari interaksi tersebut, manusia menghasilkan kebudayaan dalam berbagai bentuk
seperti bahasa, teknologi dan lain-lain. Pada awalnya, ketika manusia belum mengenal
teknologi, hubungan manusia dengan komponen lingkungan lainnya masih berjalan secara
harmonis. Selain jumlahnya masih sedikit, mereka juga tidak berlebihan dalam mengambil
sumberdaya alam, sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang berarti. Namun, seiring
dengan berkembangnya teknologi, dan meningkatnya jumlah serta kebutuhan manusia,
mereka cenderung eksploitatif atau mengambil sumberdaya alam secara berlebihan. Akibat
dari perilaku tersebut, lingkungan mengalami perubahan. Bahan-bahan pencemar sisa
aktivitas manusia mencemari lingkungan perairan, udara dan daratan. Kerusakan tersebut
pada akhirnya berdampak buruk pada manusia, diantaranya adalah berkembangnya penyakit,
bencana alam, dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa penafsiran manusia dan lingkungan ?
b. Apa penafsiran manusia dan perkembangan nya ?
c. Apa itu faktor endogen dan eksogen?
d. Bagaimana hubungan individu dengan lingkungan nya?
1.3 Tujuan
a. Untuk megetahui apa arti manusia dan lingkungan
b. Untuk mengetahui apa arti perkembangan manusia
c. Untuk mengetahui apa saja faktor endegon dan eksegon
d. Untuk mengetahui apa saja pengaruh individu terhadap lingkungan nya

iii
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGANTAR
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan dan
mati dan seterusnya. Serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam
sebuah hubungan timbal balik itu positif maupun negative. Manusia juga sebagai mahkluk
individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan
tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang
saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.
Lingkungan adalah suatu media di mana makhuk hidup tinggal, mencari
penghidupannya,dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara
timbal balikdengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang
memiliki peranan yang lebih kompleks dan rill. Segala yang ada pada lingkungan dapat
dimanfaatankan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan
memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia
dan makhluk hidup lainnya. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut
juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan
yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
2.2 PENGARUH MANUSIA PADA ALAM LINGKUNGAN HIDUPNYA
Manusia dapat mempengaruhi lingkungan karena manusia makhluk dominan dimuka bumi
ini sehingga seluruh kegiatan manusia akan mengakibatkan perubahan lingkungan
disekitarnya. Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan
hidupnya. perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, di
bandingkan dengan di hutan rimba di mana penduduknya masih sedikit dan primitif.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun
negative. berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari
perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam
lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya
1. Dampak Positif Dan Negatif Manusia Terhadap Lingkungannya
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif atau pun
negative. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari
perubahan tersebut,dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi kemampuan
alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk
menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup
sejenisnya . Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem habitat
manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang
hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri.
Lingkungan tidak akan mengeluarkan effect sebelum manusia mendahuluinya. Lingkungan

iv
akan mengeluarkan produk samping terhadap perlakuan manusia. Produk samping yang
tersebut tergantung perlakuan manusia itu sendiri. Jika produk itu baik maka hasil yang
diperoleh juga baik, missal : penanaman hutan kembali atau reboisasi di kota – kota besar.
Dari hal – hal positif itu akan menghasilkan dampak yang positif juga, missal : dampak
positif dari reboisasi adalah tertata hutan kota kembali, mengurangi dampak polusi kota
karena polusi industry dan kendaraa bermotor, sebagai penyerap energy solar atau pelindung
sinar ultrafiolet.Sebaliknya jika terjadi effect negaatif maka hal – hal yang dilakukan manusia
terhadap lingkungan juga negative, missal : pengundulan Hutan, pembakaran hutan untuk
lading atau lahan baru, pembebasan lahan untuk pemukiman. Dari hal – hal tersebut akan
menghasilkan banjir, tanah longsor dan sebagainya.
Manusia bukanlah hanya sekedar makhluk berpikir saja atau makhluk berbadan saja, manusia
bukanlah makluk yang begitu saja dipisahkan dari kontak sosialnya, manusia tidak dapat
dibatasi. Ia merupakan makluk yang bertindak, bertanggung jawab atas kehidupan kodratnya
kepada Tuhan dan sesama. Hubungan manusia dengan alam sekitar pada awalnya sangatlah
baik. Kita menciptakan sebuah rumah kediaman yang begitu indah dan nyaman bagi kita
sendiri. Manusia diserahi kuasa oleh Sang Pencipta untuk memelihara, merawat alam raya
yang indah itu agar semuanya selaras, tertib, dan aman. Kedudukan manusia dalam alam raya
ini adalah wakil dan penggarap. Hidup dan kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari
pengaruh lingkungan. Tuntutan kebutuhan hidup mendorong manusia beradaptasi dengan
lingkungan melalui berbagai cara sesuai kemampuan, bahkan dorongan ini tidak terbatas
pada adaptasi, melainkan memotivasi memberdayakannya melalui penyeimbangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Tetapi sekarang hubungan manusia sangatlah bertolak belakang,
dilihat dari sisi manusianya yang hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memikirkan
keadaan lingkungan sekitar. Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan
ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang
merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat
kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat
positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan
melestarikan daya dukung lingkungan.
2. Dampak - Dampak Negatif Pengaruh Manusia Terhadap Lingkungannya Dan Cara
Mengatasinya
Adapun dampak negatif pengaruh manusia terhadap lingungan seperti yang dicarakan
sebelumnya bahwasanya manusia sebagai makhluk sosial hanya mementingkan dirinya
sendiri tanpa memikirkan akibat buruk dari perbuatannya tersebut.
Berikut adalah dampak negatif yang ditimbulkan dari keegoisan manusia itu sendiri yaitu:
1. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin
menciut (depletion).
2. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota.
3. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan
yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi.
4. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga
menimbulkan longsor.

v
5. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang
menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas
lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan
terhadap manusia itu sendiri.
Tetapi dibalik itu semua kita sebagai makhluk sosial dapat mencegah agar tidak terjadi
kerusakan lingkungan yang lebih parah lagi yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana
terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui.
2. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka
jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir.
3. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan
pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang
batasnya.
4. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk
menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat
sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah
yang mengandung humus.
5. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi
lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.
Sumber Daya Alam Terkait sebagai Kebutuhan Manusia dan Mengklarifikasinya Sumber
daya alam dapat digolongkan ke dalam dua bagian yakni:
1. Sumber alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) atau disebut pula sumber-
sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua makhluk
hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuhan-tumbuhan.
2. Sumber alam yang tidak diperbaharui (nonrenewable resources) atau disebut pula
sebagai golongan sumber alam abiotik. Yang tergolong ke dalam sumber abiotik
adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya.
Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan
keinginan.
Manusia bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal
ini manusia memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan organisme lainnya, terutama
dalam penggunaan sumber-sumber alamnya. Namun sesuai dengan kondisi lingkungan saat
ini manusia susah untuk melakukan perubahan. Perubahan yang dimaksud disini bukanlah
transformasi yang diartikan sebagai perubahan seluruhnya (dari teknologi, sosial budaya dan
ekonomi). Perubahan disini lebih kepada perubahan hidup berperilaku, kebiasaan dalam
hidup yang menunjang pada penyelamatan lingkungan, perilaku hidup manusia. Seharusnya
manusia berhati-hati dalam mengolah tanah, air, udara mahluk mahluk yang ada di dunia ini.
Khususnya pada lingkungan, manusia telah begitu banyak menimbulkan kerusakan pada
bumi ini. Limbah, kotoran, sampah dibuang begitu saja tanpa mengindahkan lingkungandan
mahluk lain.
3. Peran Manusia Dalam Lingkungan
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya dibanding makhluk-
makhluk hidup lainya karena manusia secara kodrati diberi akal budi yang memungkinkan

vi
adanya kebudayaan. Lingkungan dapat dibagi 3 yaitu lingkungan biotik, abiotik dan
lingkungan buatan.
Manusia menjadi objek dan sekaligus subjek dan lingkungan karena manusia hidup dan
berkembang dilingkungan masing-masing, mengolah sumber- sumber alam dan sosial yang
ada dilingkungan tersebut serta memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan hidupnya.
Berbeda dengan makhluk hidup lainya, bukan dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya
melainkan perilaku manusia dalam memanfaatkan kebutuhan itulah yang berbeda dengan
makhluk hidup lainya, misalnya hewan. Selain butuh makan dan minum, manusia butuh
tempat tinggal yang layak bila tidak berarti tidak manusiawi, butuh pendidikan butuh pakaian
dan butuh berfilsafat tentang hakekat dirinya sebagai pribadi dalam hubungannya dengan
manusia lain dan martabatnya alam dan Tuhan sang Pencipta segalanya yang ada di Jagad
Raya yang termuat dalam ajaran agama. Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan
diri pada alam lingkungan hidupnya maupun komunitas biologis di tempat mereka hidup.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibanding dengan
pelosok dimana penduduknya masih sedikit dan primitif. Perubahan alam lingkungan hidup
manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia
karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak
baik karena dapat dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk
menyokong kehidupannya.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan
penalaran yang tinggi. Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan
pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam lingkungan
ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif
adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak
langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan
manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan
karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan. Peranan Manusia yang
bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:
a. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam
makin menciut (depletion)
b. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota
c. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem
binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi d.
Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah
hingga menimbulkan longsor
d. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang
menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya
kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif
pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri.
Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:
1. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA
yang tidak dapat diperbaharui.

vii
2. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis
flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir.
3. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar
yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya.
4. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga
kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna
mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus.
5. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan
dan keanekaan jenis makhluk hidup.

4. Cara Mencegah Berbagai Dampak Negatif Dari Pengaruh Manusia Dari


Lingkungan
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk
hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup lainya.(Undang-Undang No.4 tahun 1982).
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan
kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi
mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan
modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak
diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak
kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan
lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai
dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan
air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak
pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Adapun langkah-langkah konkret dalam menanggulangi masalah lingkungan hidup menurut
B.N.Marbun sebagai berikut:
1. Menciptakan peraturan standar yang mengatur segala seluk-beluk persyaratan
pendirian pabrik atau industri.
2. Adanya perencanaan lokasi industri yang tepat
3. Memilih proses industri yang minim polusi dilihat dari bahan baku, reaksi kimia,
penggunaan air, asap, penyimpanan bahan baku dan barang jadi, serta transportasi dan
penyuluhan buangan.
4. Pengelolaan sumber air secara berebcana disertai pengamatan terhadap segala aspek
yang berhubungan dengan pengolahan air tersebut.
5. Pembuatan sistem pengelolaan air limbah secara kolektif dari seluruh industri yang
berada dilokasi tertentu.
6. Penanaman pohon secara merata dan berencana diseluruh kota.

viii
7. Peraturan dan penataan dan penggunaan tanah dasar rencana induk pembangunan kota
sesuai dengan peruntukannya secara seimbang.
8. Perbaikan lingkungan sosial ekonomi msyarakat hingga mencapai tarf hidup yang
memenuhi pendidikan komunikasi dan kebutuhan sehari-hari.
Dalam buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup
(1997) dinyatakan bahwa pendidikan Lingkungan hidup menyandang karakteristik sebagai
pendidikan seumur hidup (long life education), baik melalui jalur formal (sekolah) maupun
informasi luar sekolah).Lingkungan sosial merupakan hubungan interaksi antar manusia
dengan manusia lain yang terjalin harmonis.
2.3 MANUSIA DAN PERKEMBANGAN NYA
Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna bila dibandingkan dengan
makhluk-makhluk hidup yang lain. Pengertian Perkembangan adalah suatu proses untuk
menuju kedewasaan pada makhluk hidup yang bersifat kualitatif artinya tidak dapat
dinyatakan dengan suatu bilangan tatpi dapat di amatidengan mata tanpa alat bantu.
Sedangkan Pengertian Perkembangan ManusiaPerubahan dalam kemampuan manusia yang
terjadi dalam kehidupannya dan berpola kontinuitas Akibat dari unsur kehidupan yang ada
pada manusia, manusia berkembang dan mengalami perubahan-perubahan, baik perubahan-
perubahan dalam segi fisiologis maupun perubahan-perubahan dalam segi psikologis.
Bagaimana manusia berkembang dibicarakan secara mendalam dalam psikologi
perkembangan sebagai salah satu psikologi khusus yang membicarakan tentang masalah
perkembangan manusia. Dalam kesempatan ini akan diketengahkan mengenai faktor-faktor
yang akan menentukan dalam perkembangan manusia. Mengenai faktor-faktor yang
menentukan dalam perkembangan manusia ternyata terdapat bermacam-macam pendapat dari
para ahli, sehingga pendapat-pendapat itu menimbulkan bermacam-macam teori mengenai
perkembangan manusia. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lain, bahkan ada yang
bertentangan satu dengan yang lain
Teori-teori Perkembangan tersebut adalah:
a. Teori Nativisme.
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan manusia itu akan ditentukan oleh faktor-faktor
nativus, yaitu faktor-faktar keturunan yang merupakan faktor-faktor yang dibawa oleh
individu pada waktu dilahirkan. Menurut teori ini, sewaktu individu dilahirkan telah
membawa sifat-sifat tertentu, dan sifat-sifat inilah yang akan menentukan keadaan individu
yang bersangkutan, sedangkan faktor lain yaitu lingkungan, termasuk di dalamnya
pendidikan dapat dikatakan tidak berpengaruh terhadap perkembangan individu itu. Teori ini
dikemukakan oleh Schopen Hauer (Bigot, Kohstamm, Potland, 1950). Teori ini menimbulkan
pandangan bahwa seakan-akan manusia telah ditentukan oleh sifat-sifat sebetumnya, yang
tidak dapat diubah, sehingga individu akan sangat tergantung kepada sifat-sifat yang
diturunkan oleh orang tuanya. Bila orang tuanya baik seseorang akan menjadi baik, dan
sebaliknya, bila orang tuanya jahat seseorang akan menjadi jahat; sifat baik atau jahat itu
tidak dapat diubah oleh kekuatan-kekuatan lain. Teori ini me-nimbulkan konsekuensi
pandangan bahwa manusia bila dilahirkan baik akan tetap baik, sebaliknya, bila manusia
dilahirkan jahat akan tetap menjadi jahat, yang tidak dapat diubah oleh pendidikan dan
lingkungan. Karena itu teori ini dalam pendidikan menimbulkan pandangan yang pesimistis,

ix
yang memandang pendidikan sebagai suatu usaha yang tidak berdaya menghadapi
perkembangan manusia.
Teori ini lebih jauh dapat menimbulkan suatu pendapat bahwa untuk menciptakan
masyarakat yang baik, langkah yang dapat diambil adalah mengadakan seleksi terhadap
anggota masyarakat. Anggota masyarakat yang tidak baik tidak diberi kesempatan untuk
berkembang, karena ini akan memberikan keturunan yang tidak baik pula. Tetapi, teori ini
ternyata tidak dapat diterima oleh ahli-ahli lain. lni terbukti dengan adanya teori-teori lain, di
antaranya seperti yang dikemukakan oleh William Stern.
b. Teori Empirisme.
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan seseorang individu akan ditentukan oleh
empirinya atau pengalaman-pengalamannya yang diperoleh selama perkembangan individu
itu. Dalam pengertian itu, pengalaman termasuk juga pendidikan yang diterima oleh individu
yang bersangkutan. Menurut teori ini, individu yang dilahirkan itu sebagai kertas atau meja
yang putih bersih yang belum ada tulisan-tulisannya. Akan menjadi apakah individu itu
kemudian, tergantung kepada apa yang akan dituliskan di atasnya. Karena itu, peranan para
pendidik dalam hal ini sangat besar. Pendidiktah yang akan menentukan keadaan individu itu
di kemudian hari. Karena itu, aliran atau teori ini dalam lapangan pendidikan menimbulkan
pandangan yang optimistis yang memandang bahwa pendidikan merupakan usaha yang
cukup mampu untuk membentuk pribadi individu. Teori empirisme ini dikemukakan oleh
John Locke, juga sering dikenal dengan teori tabularasa, yang memandang keturunan atau
pembawaan tidak mempunyai peranan. Kedua teori di atas merupakan teori-teori yang sating
bertentangan satu dengan yang lain. Teori nativisme sangat menitikberatkan pada segi
keturunan atau pembawaan, sebaliknya teori empirisme sangat menitikberatkan pada empiri
atau pada lingkungan. Keduanya merupakan teori yang berat sebelah. Terkait dengan hal
tersebut, adanya usaha untuk menggabungkan kedua teori ini merupakan teori konvergensi.
c. Teori Konvergensi.
Teori ini merupakan teori gabungan (konvergensi) dari kedua teori tersebut di atas, yaitu
suatu teori yang dikemukakan oleh William Stern. Menurut W. Stern, pembawaan,
pengalaman dan lingkungan mempunyai peranan yang penting di dalam perkembangan
individu. Perkembangan individu akan ditentukan baik oleh faktor yang dibawa sejak lahir
(faktor endogen) maupun faktor lingkungan (termasuk pengalaman dan pendidikan) yang
merupakan faktor eksogen. Penyelidikan dari W. Stern memberikan bukti tentang kebenaran
dari teorinya. W. Stern mengadakan penyelidikan dengan anak-anak kembar di Hamburg.
Dilihat dari segi faktor endogen atau faktor genetik anak yang kembar mempunyai sifat-sifat
keturunan yang dapat dikatakan sama. Anak-nak tersebut dipisahkan dari pasangannya dan
ditempatkan pada pengaruh lingkungan yang berbeda satu dengan yang lain. Pemisahan itu
segera dilaksanakan setelah kelahiran. Akhirnya, anak-anak itu mempunyai sifat-sifat yang
berbeda satu dengan yang lain, sekalipun secara keturunan mereka dapat dikatakan relatif
mempunyai kesamaan. Perbedaan sifat yang ada pada anak itu disebabkan karena pengaruh
lingkungan di mana anak tersebut berada. Dengan keadaan ini dapat dinyatakan bahwa faktor
pembawaan tidak menentukan secara mutlak, pembawaan bukan satu-satunya faktor yang
menentukan pribadi atau struktur kejiwaan seseorang. Penyelidikan semacam itu banyak
dilakukan di tempat-tempat lain di antaranya di Chicago dan di Texas. Dart uraian di atas
dapat dikemukakan bahwa perkembangan individu itu akan ditentukan baik oleh faktor

x
pembawaan (dasar) atau faktor endogen, maupun oleh faktor keadaan atau lingkungan atau
eksogen.
Perkembangan pada manusia pada dasarnya melalui fase-fase atau tahap demitahap namun
perkembangan ini tidak selamanya teratur, dapat maju maupun mundurakan tetapi pada
dasarnya perkembangan tidak terjadi secara meloncat-loncat. Dalam perkembangan
seseorang harus menguasai dulu perkembangan sebelum menginjaktahap ke berikutnya
karena setiap keberhasilan tahap perkembangan dibangun atasdasar penyelesaian tahap
perkembangan sebelumnya kemudian diikuti oleh tahap perkembangan yang lain.
Berikut adalah beberapa tahap dalam perkembangan manusia :
1. Tahap Prenatal
Yang dihasilkan kira-kira 9 bulan di dalam kandungan. Masa ini dimulai dengankonsepsi.
Konsepsi terjadi ketika suatu sel sperma dari pria bersatu dengan seltelur wanita untuk
menghasilkan zigot, sel tunggal yang mengandung 23 kromosom dari ibu dan 23 kromosom
dari ayah.
2. Masa Bayi (infacy)
Masa ini merupakan periode perkembangan yang merentang dari kelahiran 18 atau24 bulan.
Pada fase ini dimana bayi dalam masa menghayati obyek di luar sendir idan mulai melatih
fungsi motoriknya seperti gerakan-gerakan yang berhubungan dengan anggota badan. Masa
bayi adalah masa ketergantungan, ketidakberdayaan, dan masa yang sangat bergantung pada
orang dewasa terutamaorang tunya karena pada masa ini, bayi belum bisa apa-apa. Perhatian
dan kasih sayang orang tua pada masa ini sangat di perlukan bagi perkembangan bayi. Pada
fase ini banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa,
pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial. Padamasa ini bayi
mempunyai tugas perkembangan seperti berbaring, tengkurap,duduk, berdiri, berjalan dan
seterusnya.
3. Masa Awal Anak- anak (early childhood )
Pada masa ini periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usialima atau
enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah.Selama masa ini, anak
anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri merekasendiri, mengembangkan
keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah,mengidentifikasi huruf), dan
meluangkan waktu berjam jam untuk bermaindengan teman-teman sebaya. Jika telah
memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak anak.
Dalam masa ini tugas perkembangannya seperti mempelajari ketrampilan fisik yang di
perlukan dalam permainan tertentu, belajar bergaul secara rukun dengan teman sebaya
dansebagainya.,
4. Masa Pertengahan Dan Akhir Anak- anak (middle and late childhood)
Pada fase ini periode perkembangan yang merentang dari usia kira kira enamhingga sebelas
tahun, yang kira-kira setara dengan tahun-tahun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut
dengan tahun-tahun sekolah dasar. Keterampilan-keterampilan fundamental seperti membaca,
menulis, dan berhitung telahdikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang
lebih luas dankebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan

xi
pengendalian diri mulai meningkat. Anak juga sudah mengenal lingkungan disekitarnya dan
saling berinteraksi dengan teman-temannya. Dalam tahap ini anakmulai tidak bergantung
pada orang tuanya dan biasanya anak juga mulaimenguasai diri, lingkungan, dan ketrampilan
dasar untuk hidup. Dalam perkembangan anak-anak, orang tua memiki fungsi untuk
membimbing,mengarahkan dan mengawasi anak. Di samping mengalami fase
perkembangananak juga mempunyai tugas perkembangan seperti membina ketrampilan
dasardalam membaca, menulis dan berhitung, memperoleh kebebasan diri,membentukkata
hati,moralitas dan nilai-nilai serta mengembangkan konsep-konsep yang di perlukan dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Masa Pubertas
Pada masa pubertas merupakan masa yang pendek dan kurang lebih hanya satutahun yaitu
untuk perempuan antara umur 11/12 tahun sampai 12/13 tahun sedangkan untuk laki-laki
antara 12/13 tahun sampai 13/14 tahun. Fase ini mempunyai banyak pengaruh dalam
perkembangan seseorang karena masa ini cenderung banyak pengaruh negatifnya. Misalnya
perkembangan fungsi-fungsi tubuh terutama faktor seks. Jadi dalam masa praremaja ini orang
tua sangat di butuhkan agar dapat mengarahkan, membimbing, serta mengawasi
perkembangan anak. Pada masa ini seseorang mempunyai tugas perkembangan seperti
memperoleh hubungan-hubungan baru dan lebih matang dengan yang sebaya darikedua jenis
kelamin, memperoleh peranan sosial,menerima fisik diri danmenggunakan badan secara
efektif.
6. Masa Remaja (adolescence)
Pada masa remaja terdapat masa remaja awal dan masa remaja lanjut. Pada masa remaja awal
biasanya terjadi pada umur 13/14 tahun sampai 17 tahun. Dalam fase ini perubahan-
perubahan fisik terjadi sangat pesat dan mencapai puncaknya. Seorang banyak menemui
ketidak stabilan dan ketidak seimbangan emosional dan seseorang cenderung mempunyai
status yang tidak jelas karena masih dalam proses mencari identitas dirinya. Setelah
seseorang melalui masa remaja awal maka selanjutnya menginjak masa remaja lanjut dimana
pada masa ini seseorang lebih mempunyai semangat dan cita-cita serta berusaha
memantapkan identitas atau jati dirinya. Pada masa ini seseorang juga lebih dapat
mengendalikanemosinya. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat,
pertambahan berat dan tinggi badan yang drastis, perubahan bentuk tubuh, dan
perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang
dan kumis, dan beratnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian danidentitas
sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dansemakin banyak
menghabiskan waktu di luar keluarga. Pada masa ini mempunyai tugas perkembangan seperti
mengembangkan kemampuan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga
negara yang baik, memupuk dan memperoleh perilaku yang dapat di pertanggungjawabkan
secara sosial, serta memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman
berperilaku.
7. Masa Dewasa Awal (early adulthood )
Pada masa awal dewasa ini merupakan periode perkembangan yang bermula pada akhir usia
belasan tahun atau awal usia dua puluhan tahun dan yang berakhir padausia tiga puluhan
tahun. Masa ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa

xii
perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan
seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak-anak. Pada masa ini
seseorang mempunyai tugas perkembanganseperti memilih pasangan hidup belajar hidup
dengan suami dan istri, memulaikehidupan berkeluarga, membimbing dan merawat anak,
mengolah rumah tangga,menerima tanggung jawab sebagai warga negara, serta menemukan
kelompok social yang cocok dan menarik.
8. Masa Pertengahan Dewasa (middle adulthood)
Pada masa pertengahan dewasa ini merupakan periode perkembangan yang bermula pada
usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usiaenampuluhan tahun. Masa ini
adalah masa serseorang untuk memperluasketerlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial
seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan
mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir. Pada masa pertengahan dewasa
seseorang mempunyai tugas perkembangan seperti memperoleh tanggung jawab social,
membangun dan mempertahankan standar ekonomi, membantu anak remaja untuk menjadi
orang dewasa yang bertanggung jawab, membina hubungan dengan pasangan hidup dan
sebagainya.
9. Masa Akhir Dewasa/Usia Lanjut (late adulthood )
Pada masa akhir dewasa merupakan periode perkembangan yang bermula padausia enam
puluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Pada masaini adalah masa
penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan,menatap kembali kehidupannya,
pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru serta masa transisi yaitu masa
menyesuaikan kembali. Pada masaini seseorang mempunyai tugas perkembangan seperti
menyesuaikan diri denganmenurunnya kesehatan dan kekuatan fisik, menjalin hubungan
dengan perkumpulan mnusia usia lanjut serta memenuhi kewajiban sosial dan sebagai warga
negara.
2.4 FAKTOR ENDOGEN DAN EKSOGEN
A. Faktor Endogen
Faktor endogen adalah semua faktor yang timbul dari dalam diri seseorang.
Faktor endogen ini dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu ;
a. Faktor fisik Keadaan fisik, seperti kesehatan dan cacat tubuh dapat menjadi hambatan
bagi seseorang dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga pada akhirnya akan
berpengaruh pada prestasi belajar orang tersebut.
b. Faktor psikis Pada faktor psikis ini banyak segi-segi yang dapat mempengaruhi
seseorang dalam belajar antara lain :
1. Intelegensi Intelegensi merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap
prestasi belajar seseorang. Semakin tinggi taraf intelegensi seseorang, maka akan
semakin membantu orang tersebut dalam mempelajari sesuatu.
2. Perhatian Bagi seseorang, mempelajari sesuatu hal yang menarik perhatian akan lebih
mudah diterima daripada mempelajari hal yang tidak menarik perhatian.
3. Bakat Setiap orang memiliki bakat yang berbeda-beda. Namun orangtua sering tidak
memperhatikan bakat yang dimiliki anak dan mengarahkan anak sesuai kemauan
orangtua. Pemaksaan kehendak orangtua dan ketidaksadaran seorang 21 anak terhadap

xiii
bakatnya sendiri akan berpengaruh buruk terhadap kinerja akademik atau prestasi
belajarnya (syah, 2005).
4. Minat Minat dapat menjadi pendorong bagi seseorang dalam mencapai keberhasilan.
Demikian pula dalam belajar, seseorang yang memiliki minat pada hal tertentu akan
lebih mudah untuk mempelajarinya.
5. Emosi Kematangan emosi seseorang dapat mempengaruhi kemampuan belajarnya.
Apabila seseorang memiliki emosi yang labil dan tidak dapat mengekang emosinya,
orang tersebut akan mesngalami kesulitan-kesulitan dalam belajarnya.
6. Kepribadian Setiap anak akan mengalami tahap perkembangan dan proses
pembentukan kepribadian yang berbeda-beda. Semakin berkembang kepribadian
seseorang, akan semakin membantu dalam mengatasi hambatanhambatan yang
dialaminya, termasuk dalam kegiatan belajar. Supaya anak mengalami perkembangan
kepribadian yang optimal maka diperlukan dukungan dari orang-orang yang ada di
sekelilingnya.
B. FAKTOR EKSOGEN
Faktor eksogen merupakan semua faktor yang berasal dari luar diri seseorang diantaranya
adalah :
1. Faktor Keluarga
Faktor keluarga dapat mempengaruhi prestasi belajar, antara lain :
a. Pola pengasuhan orangtua
Pola pengasuhan orangtua berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak dan
prestasi belajarnya.
Menurut Baumrind (dalam Santrock, 2003) terdapat 4 macam pola pengasuhan yang
diterapkan orangtua yaitu : pola pengasuhan authoritarian, pola pengasuhan autoritatif,
pola pengasuhan permisif tidak peduli dan pola pengasuhan permisif –memanjakan.
b. Hubungan orangtua dan anak
Hubungan antara orang tua dan anak yang terlalu dekat bisa mengakibatkan anak
menjadi tidak mandiri. Pada hubungan antara orangtua dan anak yang ditandai oleh
sikap tidak peduli satu sama lain mengakibatkan anak merasa frustasi. Sebaliknya,
orangtua dan anak menjadi jauh sehingga menghambat proses belajar anak karena anak
selalu diliputi oleh kekuatan terus menerus.
c. Sikap orangtua
Secara tidak langsung anak adalah gambaran dari orangtua karena sikap orangtua
menjadi contoh bagi anak. Menurut Wahyuni (dalam Gunarsa & Gunarsa, 2006), sikap
orangtua dipengaruhi beberapa factor yaitu pengalaman orangtua di masa lalu, nilai-
nilai yang dianut orangtua, tipe kepribadian orangtua, kehidupan perkawinan orangtua
dan alas an orangtua mempunyai anak.
d. Keadaan ekonomi keluarga
Faktor ekonomi sangat berpengaruh terhadap keharmonisan keluarga terutama
keberhasilan seseorang. Keadaan ekonomi yang mencukupi dapat menunjang

xiv
keberhasilan seseorang dalam belajar, misalnya dengan mendapatkan fasilitas belajar
yang lebih baik. Namun, terkadang kesulitan ekonomi juga dapat mendorong seseorang
untuk lebih berhasil. Keadaan ekonomi keluarga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
orangtua.
e. Suasana dalam keluarga
Suasana dalam rumah yang harmonis dapat mendukung anak dalam mencapai prestasi
belajar. Sebaliknya, suasana rumah yang selalu gaduh, tegang dan sering bertengkar
dapat mengganggu konsentrasi anak dalam belajar.
f. Harapan orangtua terhadap prestasi belajar anak
Pengharapan sosial terutama dari orangtua sangat membentuk anak termasuk dalam hal
prestasi belajar. Anak berkembang dari pengharapan lingkungan terhadap dirinya dan
dihidupkan oleh pengharapan orangtua. Pengharapan orangtua memegang peranan
penting dalam prestasi belajar anak. Menurut Hurlock (dalam Gunarsa, 2006),
smenyatakan bahwa seringkali orangtua berpengharapan lebih terhadap anaknya hanya
berdasarkan keinginan pribadi tanpa melihat kemampuan anak.
2. Faktor Sekolah Menurut Klitgaard & Hall, (dalam Santrock, 2003)
Berbagai hal yang berasal dari sekolah seperti ruangan kelas, jenis kurikulum yang khusus,
jumlah 24 waktu mengajar, harapan guru terhadap siswa dan pola interaksi antara guru
dengan siswa turut berperan dalam pencapaian prestasi belajar
3. Faktor Masyarakat dan lingkungan sekitar Menurut Subagyo, (dalam Gunarsa,
2006)
Mengemukakan bahwa keadaan lingkungan di sekitar seseorang seperti media massa dan
teman sebaya dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang. Saat ini banyak media massa
seperti buku-buku, film dan video yang digunakan untuk memperdalam ilmu. Namun,
sebagian dari media massa tersebut juga disalahgunakan seperti memuat hal-hal yang
mengandung unsur pornografi. Apabila media massa tersebut dipergunakan oleh anak-anak
yang belum cukup usia dan mereka tidak bisa mengendalikan maka hal ini dapat
mempengaruhi prestasi belajarnya. Aktivitas dengan teman sebaya berperan penting dalam
proses perkembangan anak tetapi tidak semuanya mempunyai dampak positif. Apabila anak
terlalu banyak beraktivitas di luar rumah dan tidak pandai membagi waktu belajar maka hal
ini akan merugikan anak karena pelajarannya terganggu.
Maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdapat
dari dua aspek yakni dari dalam diri sendiri (Faktor Endogen) dan dari luar diri sendiri
(Faktor Eksogen). Faktor endogen dapat dibagi dua yakni yang pertama faktor fisik
kesehatan, cacat tubuh dll, yang kedua Faktor psikis meliputi intelegensi, perhatian, bakat,
minat, emosi, kepribadian. Faktor Eksogen dapat dibagi menjadi 3 yakni yang pertama Faktor
Keluarga meliputi pola asuh orang tua, hubungan orang tua dan anak, sikap orang tua,
keadaan ekonomi keluarga, suasana dalam keluarga harapan orang tua terhadap
prestasibelajar anak. Yang kedua Faktor sekolah meliputi ruangan kelas, jenis kurikulum,
waktu mengajar, pola interaksi guru dan siswa dll. Yang ketiga Faktor masyarakat dan
lingkungan sekitar.

xv
2.5 HUBUNGAN INDIVIDU DENGAN LINGKUNGAN NYA

Pada Teori Konvergensi disebutkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
perkembangan jiwa manusia. Lingkungan tersebut terbagi dalam beberapa kategori yaitu:
1. Lingkungan fisik: berupa alam seperti keadaan alam atau keadaan tanah serta musim
2. Lingkungan social: berupa lingkungan tempat individu berinteraksi.
Lingkungan sosial dibedakan dalam dua bentuk:
a. Lingkungan sosial primer: yaitu lingkungan yang anggotanya saling kenal
b. Lingkungan sosial sekunder: lingkungan yang hubungan antar anggotanya bersifat
longgar.
Hubungan individu dengan lingkungannya ternyata memiliki hubungan timbal balik
lingkungan mempengaruhi individu dan individu mempengaruhi lingkungan. Sikap individu
terhadap lingkungan dapat dibagi dalam 3 kategori yaitu:
1. Individu menolak lingkungan jika tidak sesuai dengan yang ada dalam diri individu
2. Individu menerima lingkungan jika sesuai dengan dengan yang ada dalam diri individu
3. Individu bersikap netral atau berstatus quo.
Jiwa manusia memiliki kekuatan dan kemampuan yang terdiri atas 3 golongan besar yaitu:
1. Kemampuan jiwa yang berhubungan dengan pengenalan (kognisi)
2. Kemampuan jiwa yang berhubungan dengan perasaan (emosi)
3. Kemampuan jiwa yang berhubungan dengan kemauan (konasi)

Kemampuan - kemampuan itulah yang digunakan oleh manusia dalam berhadapan dan
berhubungan dengan lingkungannya (di dalam maupun di luar), termasuk dalam mengolah
informasi yang ada pada lingkungannya yang disebut dengan stimulus.

xvi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Lingkungan adalah suatu media dimana tempat mahkluk hidup tinggal, mencari dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan
keberadaan mahkluk hidup yang menempati nya. Pada hakikat nya manusia dan
lingkungan sangat berhubungan erat untuk kelangsungan hidup, manusia tidak akan
mampu memenuhi kebutuhan hidup apabila tidak ada lingkungan.
2. Perkembangan manusia akan melalui fase-fase seperti yang telah disebutkan dan
di jelaskan diatas. Fase-fase ini dapat mempengaruhi perkembangan manusia mulai sejak
lahir sampai meninggaldalam mempengaruhi ke arah yang lebih baik maupun yang tidak baik
3. Faktor endogen dan eksogen dapat mempengaruhi perkembangan serta mempengaruhi
prestasi belajar
4. Hubungan individu dengan lingkungannya ternyata memiliki hubungan timbal balik
lingkungan mempengaruhi individu dan individu mempengaruhi lingkungan

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Kami akanmemperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapatdipertanggungjawabkan. Maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran mengenai pembahasanmakalah dalam kesimpulan di atas.

xvii
DAFTAR PUSTAKA

Diambil dari beberapa sumber refrensi kutipan/ artikel sbb :


1. http://sc.syckhnurjati.ac.id/esscamp/Fiks.dosen/modul/pertemuan.15cd0500918.pdf
2. http://academia.edu/34797208/Pengertian_Manusia_dan_Perkembangannya
3. http://sumberilmufisikologi.blogspot.com/2015/12/
manusia_dan_perkembangannya.html
4. http://sumberilmufisikologii.blogspot.com/2015/12/
Faktor_Endegon_dan_Fakto_Eksegon.dalam.html
5. http://Ayuwld.blogspot.cpm/2016/12/hubungan_individu-dengan-lingkungan.html

xviii
xix

Anda mungkin juga menyukai