Anda di halaman 1dari 30

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Dosen Pengampu :
Ade Irma, S.Ip. M.Ap

Disusun Oleh :

Kelompok 5

EKA G10122001

ISMA G10122036

LUSIANA G10122014

AL MOFTA ZULFADLI G10122033

FADILA G10122026

AKMAL S. PUSADAN G10122027

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemampuan kepada


penulis, sehingga dapat menyusun makalah tentang Manusia dan Lingkungan ini
dengan lancar. Sholawat dan salam semoga tetap dilimpahcurahkan kepada
Khotimul Anbiya Wal Mursalin yakni Nabi Muhammad SAW. Sebagai Uswatun
Hasanah bagi umat semesta alam.

Makalah ini disusun untuk dijadikan bahan pembelajaran bagi para


mahasiswa. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan,
tentunya masih banyak kekurangan, baik dari segi materi yang dipaparkan
maupun dalam kesempurnaan sistematika. Selanjutnya dengan kerendahan hati,
penulis berharap kepada para pembaca agar memberikan koreksi apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat penulis harapkan guna memperbaiki penulisan
makalah dimasa yang akan datang.

Kami ucapkan terima kasih banyak kepada pihak yang telah membantu
penulis dalam pembuatan makalah ini. Semoga amal baik semua pihak dibalas
oleh Allah SWT. Dengan balasan yang berlipat ganda. Semoga makalah ini
bermanfaat khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

16 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................7
2.1 Pengertian Manusia dan Lingkungan........................................................7
2.2 Korelasi Antara Manusia dengan Lingkungan......................................11
2.3 Pengaruh Manusia pada Alam Lingkungan Hidupnya.........................14
2.4 Penduduk dan Lingkungan terhadap Kesejahteraan Manusia............17
2.5 Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi Masyarakat
Beradab.............................................................................................................20
2.6 Iptek dan Kelestarian Hidup....................................................................22
2.7 Upaya Pelestarian Lingkungan dalam Pembangunan Berkelanjutan..24
BAB III..................................................................................................................29
PENUTUP.............................................................................................................29
3.1 Kesimpulan.................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................30
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani,
dan istilah kebudayaan atau secara campuran. Secara biologis manusia
diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens (bahasa latin untuk manusia) sebuah
spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan
tinggi. Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran- pemikiran
tentang apa yang menurutnya sesuai ketika tindakan- tindakan yang ia ambil dan
sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitaanya dengan
lingkungan dan tempat tinggal.

Membahas manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial dan


budayanya, tentang tatanan nilai- nilai, peradaban, kebudayaan, lingkungan,
sumber alam, dan segala aspek yang menyangkut manusia dan lingkungannya
secara menyeluruh. Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala
fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami
kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait
dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal
balik baik itu positif maupun negatif.

Lingkungan adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari


dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal
balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya terutama manusia
yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil (Eli M Setiadi, 2006).

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik


lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Segala yang ada pada lingkungan
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia,
karena lingkungan memiliki daya dukung yaitu kemampuan lingkungan untuk
mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kita bernapas
memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga
kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Sering kali lingkungan yang terdiri
dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial
inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam
membentuk kepribadian seseorang.

Aristoteles mengatakan manusia dipengaruhi oleh aspek geografi dan


Lembaga politik. Montesquieu menyatakan bahwa iklim mempengaruhi perilaku
politik dan semangat manusia. Arnold Toynbee menyatakan peradaban manusia
akan tumbuh pada lingkungan yang sukar dan penuh tantangan sehingga
melahirkan elan vital. Henry Thomas Bucle menyattakan bahwa iklim, tanaman,
dan tanah saling berkaitan dalam memengaruhi karakter dan sifat manusia.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor


lingkungan (tanah, iklim, topografi, sumber daya alam) dapat menjadi prakondisi
bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel yang
memengaruhi kehidupan manusia. Manusia pun dapat memengaruhi lingkungan
demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya. Makalah ini mengkaji masalah
lingkungan Hidup dan manusia serta hubungan timbal balik antara keduanya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan manusia dan lingkungan?


2. Bagaimana korelasi antara manusia dengan lingkungan?
3. Apa pengaruh manusia pada alam lingkungan hidupnya?
4. Bagaimana hubungan penduduk dengan lingkungan dan kesejahteraan
masyarakat?
5. Bagaimana problematika yang di hadapi manusia sosial budaya yang
beradab
6. Apa hubungan iptek dan kelestarian Hidup?
7. Bagaimana upaya pelestarian lingkungan dalam pembangunan
berkelanjutan?

1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian manusia dan lingkungan.


2. Untuk mengetahui korelasi antaram dengan lingkungan.
3. Untuk mengetahui pengaruh manusia pada alam lingkungan hidupnya.
4. Untuk mempelajari hubungan penduduk dengan lingkungan dan
kesejahteraan masyarakat
5. Untuk mengamati problematika yang di hadapi manusia sosial budaya
yang beradab
6. Untuk mengetahui hubungan antara iptek dan kelestarian hidup.
7. Untuk mengetahui upaya pelestarian lingkungan dalam pembangunan
berkelanjutan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manusia dan Lingkungan


1. Pengertian Manusia

Manusia pada dasarnya adalah roh dan tubuh fisiknya merupakan hal yang
asing bagi natur sejatinya. Kita menemukan pandangan ini di dalam filsafat
Yunani kuno. Menurut Plato, misalnya, apa yang nyata dari manusia adalah
intelektual atau rasionya, yang dianggap merupakan percikan ilahi di dalam diri
seseorang yang akan terus bereksistensi bahkan setelah tubuhnya mati. Akan
tetapi, tubuh manusia terdiri dari materi yang merupakan realitas yang lebih
rendah; tubuh ini merupakan penghambat bagi roh, dan seseorang akan benar-
benar lebih baik jika tidak memiliki tubuh. Orang-orang yang menganut
pandangan ini mengajarkan kekekalan jiwa tetapi menyangkal kebangkitan tubuh.

Antropologi non-Kristen yang lebih lazim saat ini adalah antropologi


materialistik, yang sangat berlawanan dengan pandangan di atas. Menurut
pandangan ini, manusia terdiri dari unsur-unsur materi, sedangkan kehidup- an
mental, emosional, dan rohnya hanya merupakan produk sampingan dari struktur
materialnya. Sebagai contoh. Pandangan Marxis bahwa sejarah di- tentukan oleh
struktur ekonomi yang ada, disandarkan pada pandangan yang materialistik atau
naturalistik tentang natur manusia. Bagi kaum Marxis. Manusia hanya sebuah
produk alam dan tidak diciptakan menurut gambar Allah mereka bahkan menolak
keberadaan Sang Pencipta itu sendiri. Marxisme tidak mengenal imperatif etis
atau tanggung jawab seseorang ke- pada Allah. Manusia adalah bagian dari
sebuah struktur sosial; kejahatan muncul dari struktur itu dan bisa dihilangkan
hanya dengan mengubah struktur itu. Individu bukanlah penanggung jawab utama
atas kejahatan yang ada, masyarakatlah yang bertanggung jawab. Maka di dalam
Marxis- me, manusia sebagai individu tidaklah penting; ia penting hanya sebagai
anggota masyarakat, (Hoekema, 2003).
Pengertian umumnya yaitu manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan
dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam,
mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta
terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan
timbal balik positif maupun negatif. Manusia adalah makhluk yang terbukti
berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak
dengan massa tubuh terbesar di antara semua makhluk yang ada di bumi.
Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa
otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual
relatif.

Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda,
baik itu menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.
Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens (bahasa latin
untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia
yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Manusia juga sebagai makhluk
individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan
sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai
makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan
dan tempat tinggalnya.

Secara Etimologi, manusia diartikan sebagai makhluk yang berakal budi


dan mampu menguasai makhluk lain. Kata manusia berasal dari kata
manu(sansekerta) atau mens (latin) yang berarti berfikir, berakal budi atau
homo(latin) yang berarti manusia.

Secara Terminologi, manusia dapat diartikan sebagai berikut :

 Nicolaus D. dan A. Sudiarja: Manusia adalah bhinneka tetapi tunggal.


Bhinneka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena
jasmani dan rohani merupakan satu barang
 Abineno J. I: Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa yang
abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana.”
 Upani Sads: Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman, jiwa,
pikiran dan perana atau badan fisik)
 Sokrates: Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu
dengan kuku datar dan lebar
 Kees Bertens : Manusia adalah suatu makhluk yang terdiri dari dua unsur
yang kesatuannya tidak dinyatakan
 I Wayan Watra : Manusia adalah makhluk yang dinamis dengan trias
dinamikanya yaitu cipta, rasa dan karsa
 Omar Mohammad Al-Toumy Al- Syaibany : Manusia adalah makhluk
yang paling mulia, berfikir dan yang memiliki tiga dimensi (badan, akal
dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh faktor
keturunan dan lingkungan
 Erbe Sentanu : Manusia adalah makhluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya.
Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna
dibandingkan dengan mahkluk yang lain
 Paula J.C dan Janet W.K: Manusia adalah makhluk terbuka, bebas
memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan
yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhuhbungan dan
unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.

2. Pengertian Lingkungan

Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari


penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara
timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama
manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks. Kehidupan manusia tidak
bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan
sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan,
minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lain dari lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung
maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik
dan abiotik. Jika kalian berada di lingkungan sekolah, lingkungan biotiknya
berupa teman- teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang
yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah
serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa
udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati
yang ada di sekitar.

Sering kali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga
sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem
pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

Secara Etimologi lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang


mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya serta flora
dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut.

Secara Terminologi lingkungan dapat diartikan sebagai berikut :

 Salim : Lingkungan adalah segala benda kondisi keadaan dan pengaruh


yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal
yang hidup termasuk kehidupan manusia
 Otto Soemarwoto : Lingkungan adalah jumlah seluruh benda dan keadaan
yang terdapat di dalam ruang yang ditempati dimana mempengaruhi
kehidupan kita
 UU No.23 Tahun 1997: Lingkungan adalah suatu kesatuan ruang dengan
seluruh benda, daya, keadaan dan makhluk hidup yang termasuk manusia
dan segala perilakunya yang dapat mempengaruhi segala kelangsungan
peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup yang
lainnya
2.2 Korelasi Antara Manusia dengan Lingkungan
1. Ekologi

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan


lingkungannya dan yang lainnya.

Berasal dari kata Yunani oikos (habitat) dan logos (ilmu). Ekologi berarti
ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali
dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834- 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup
dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Kita mengenal
beberapa definisi untuk ekologi, misalnya:

1) Cabang biologi yg mempelajari hubungan timbal balik manusia dgn


lingkungan.
2) Studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan
kepadatan makhluk hidup
3) Biologi lingkungan Dari ketiga definisi tersebut maka Ekologi ialah
“ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan
lingkungannya”.

Ekologi ialah biologi lingkungan. Bertolak dari definisi ekologi ialah ilmu
yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya
maka ekologi dapat juga diartikan sebagai ilmu yang membahas hubungan
manusia dan lingkungannya dipandang dari kepentingan dan kebutuhan manusia
terhadap lingkungan itu sendiri. Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih
relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai
pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana
makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan
hubungan antara makhluk hidup dengan benda tidak hidup di tempat hidup atau
lingkungannya.
Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan
zoologi dan botani yang menggambarkan bahwa ekologi mencoba memperkirakan
dan menggambarkan sebagian besar rantai makanan manusia. Para ahli ekologi
mempelajari perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu kepada
makhluk hidup yang lain dalam lingkungannya serta faktor-faktor yang
menyebabkannya. Serta perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda
dalam faktor-faktor yang menyebabkannya. Terjadi hubungan antar spesies
(interaksi antar spesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Kini para ekolog (orang yang mempelajari ekologi)
berfokus kepada ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.

Terkadang ekologi dibandingkan dengan antropologi, sebab keduanya


menggunakan banyak metode untuk mempelajari suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh
dan pikiran kita dipengaruhi lingkungan kita, sedangkan ekologi ialah tentang
bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita.

2. Lingkungan Hidup Manusia

Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan


sosial budaya.Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosistem
(satuan unit atau satuan fungsional dari makhluk hidup dengan
lingkungannya.Dalam ekosistem terdapat komponen biotik dan abiotik.-

1) Komponen abiotik umumnya faktor lingkungan yang mempengaruhi


makhluk hidup, antara lain:
 Tanah
 Udara atau gas yang membentuk atmosfer
 Air
 Cahaya
 Suhu atau Temperatur.
2) Komponen biotik, diantaranya :
 Produsen, makhluk hidup yang menghasilkan makanan dari zat- zat
anorganik, melakukan proses fotosintesis, dan tumbuhan yang
memiliki klorofil.
 Konsumen, makhluk hidup yang menggunakan atau makan zat-zat
organik atau makanan yg dibuat produsen. Kelompok ini hewan dan
manusia.
 Pengurai, makhluk hidup atau organisme yang menguraikan sisa-sisa
atau makhluk hidup yang sudah mati.

Faktor-faktor lain yang terdapat dalam lingkungan, antara lain:

 Rantai makanan siklus makanan antara produsen, konsumen, dan


pengurai, baik di darat, laut, maupun di udara.
 Habitat: dimana setiap jenis makhluk hidup memiliki tempat hidup
tertentu, dengan keadaan- keadaan tertentu.
 Populasi jumlah seluruh individu dari jenis spesies yang sama pada
suatu tempat atau daerah tertentu dalam suatu waktu tertentu.

Faktor yang menambah populasi : kelahiran dan perpindahan ke dalam,


sedangkan faktor yang mengurangi populasi adalah kematian dan perpindahan ke
luar.

 Komunitas : semua populasi dari semua jenis makhluk hidup yang


saling berinteraksi di suatu daerah.
 Biosfer: komunitas bersama-sama dengan faktor abiotik di tempatnya
membentuk ekosistem. Ekosistem ini terdapat di seluruh permukaan
bumi baik darat, laut, dan udara.
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 Angka 1
mengartikan Lingkungan Hidup sebagai “kesatuan ruang dengan kesemua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya”.

Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan


budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosistem
yakni, suatu unit atau satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan
lingkungannya. Dalam ekosistem terdapat komponen abiotik pada umumnya
merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup di
antaranya: tanah, udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer, air, cahaya, suhu
atau temperatur, Sedangkan komponen biotik di antaranya adalah: produsen,
konsumen, pengurai.

2.3 Pengaruh Manusia pada Alam Lingkungan Hidupnya


Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya.
Pada awalnya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian
barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah
berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan.
Dari sinilah lahir peradaban -istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan
manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung kehidupannya.
Misalnya, manusia menciptakan jembatan agar bisa melewati sungai yang
membatasinya.

Lingkungan adalah suatu media di dan memiliki karakter serta fungsi yang
khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup
yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih
kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya.
Lingkungan dapat berbentuk lingkungan fisik dan nonfisik. Lingkungan
alam dan buatan adalah lingkungan fisik.Sedangkan lingkungan nonfisik adalah
lingkungan sosial budaya di mana manusia itu berada. Lingkungan alam adalah
keadaan yang diciptakan oleh Allah untuk manusia.Lingkungan buatan adalah
dibuat oleh manusia.Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya
berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta
pranatanya dengan simbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai
komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai
bagian dari lingkungan binaan/buatan).

Lingkungan sangat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada
lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup
manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan
untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Arti penting lingkungan bagi manusia adalah sebagai berikut :

 Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada,


tumbuh, dan berkembang di atas bumi sebagai lingkungan.
 Lingkungan memberi sumber- sumber penghidupan manusia.
 Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia.
 Lingkungan member tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
 Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk
kebutuhan dan kebahagiaan hidup.

Selain itu ada pula peranan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan


melalui cara sebagai berikut :

 Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan


 Menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat
 Menumbuhkan ketanggap segeraan masyarakat untuk melakukan
pengawasan sosial
 Memberikan saran dan pendapat
 Menyampaikan informasi atau menyampaikan laporan

Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam


lingkungan hidupnya maupun komunitas biologis di tempat mereka hidup.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota- kota, dibanding
dengan pelosok di mana penduduknya masih sedikit dan primitif. Perubahan alam
lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif.
Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari
perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi
kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.

Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki


kemampuan berpikir dan penalaran yang tinggi. Di samping itu manusia memiliki
budaya, pranata sosial dan pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang.
Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat
negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan
lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat
kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dan peranan manusia
yang bersifat positif adalah peranan yang tentunya berakibat menguntungkan
lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.

Adapun peranan manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara


lain sebagai berikut:

 Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan sumber daya alam


makin menciut (depletion);
 Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
 Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi
ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan
subsidi energi;
 Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan
tanah hingga menimbulkan longsor,
 Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang
menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. Hal ini berakibat
menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan
dampak negatif pada lingkunganbdan terhadap manusia itu sendiri.

Adapun peranan manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara


lain sebagai berikut:

 Melakukan eksploitasi sumber daya alam secara tepat dan bijaksana


terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;
 Melakukan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian
keanekaan jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir,
 Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan
pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai
ambang batasnya;
 Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi
lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.

2.4 Penduduk dan Lingkungan terhadap Kesejahteraan Manusia


 Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan

Penduduk pada hakikatnya adalah orang-orang yang tinggal disuatu


tempat yang secara bersama-sama menyelenggarakan kehidupannya. Penduduk
Negara adalah orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah Negara,
tunduk pada kekuasaan politik Negara dan menjalani kehidupannya di bawah tata
aturan Negara yang bersangkutan.

Hal yang berkaitan dengan penduduk Negara meliputi:

 Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan,


etos kerja, dan kepribadian.
 Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk,
pertumbuhan, persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk di tiap
wilayah Negara (Winarno, 2007).

Petumbuhan penduduk akan selalu berkaitan dengan masalah lingkungan


hidup. Penduduk dengan segala aktivitasnya akan memberikan dampak terhadap
lingkungan. Demikian pula makin meningkatnya upaya pembangunan
menyebabkan makin meningkat dampak terhadap lingkungan hidup.Dampak
lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang
diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan.Lingkungan hidup bisa berdampak
positif dan negatif bagi kesejahteraan penduduk.

 Contoh perubahan positif : pembangunan jalan-jalan raya yang bisa


menghubungkan daerah-daerah yang sebelumnya terisolir penghijauan,
penanaman turus jalan. Perubahan yang positif dari lingkungan tersebut
tentu dapat memberikan keuntungan dan sumber kesejahteraan bagi
penduduk.
 Contoh negatif : yaitu kerusakan lingkungan hidup.

Beberapa problema lingkungan hidup dewasa ini antara lain:

 Pencemaran (polusi) lingkungan, yang mencakup pencemaran udara, air,


tanah dan pencemaran suara
 Masalah kehutanan seperti penggundulan hutan, pembakaran hutan dan
kebakaran hutan
 Erosi dan banjir
 Tanah longsor, kekeringan dan abrasi pantai
 Menipisnya lapisan ozon dan efeku rumah kaca
 Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk seperti gatal- gatal,
batuk, ISPA, diare dan tipes
Kesejahteraan hidup penduduk Negara sangat ditentukan oleh kualitas
penduduk yang bersangkutan.Kulitas penduduk mencerminkan kualitas insani dan
sumber daya manusia yang dimiliki Negara.

 Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan Manusia

Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat


hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup. Dengan
demikian, lingkungan mampu memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia.

Pada masa sekarang, manusia tetap menginginkan lingkungan sebagai


tempat maupun sumber kehidupannya yang dapat mendukung kesejahteraan
hidup.Melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia mengusahakan
lingkungan yang sebelumnya tidak memiliki daya dukung serta lingkungan yang
tidak dapat untuk hidup (unhabitable) menjadi lingkungan memiliki daya fukung
yang baik dan bersifat habitable. Contoh: manusia membangun bendungan, dam,
atau waduk guna menampung air. Air tersebut digunakan untuk cadangan jika
terjadi kemarau panjang, air bendungan digunakan untuk mengairi sawah-sawah
waega.Air juga digunakan sebagai penggerak untuk pembangkit listrik.Daerah-
daerah yang sebelumnya gersang, seperti daerah gurun di Arab sekarang ini sudah
bisa ditanami pepohonan. Manusia membuat saluran khusus untuk menyalurkan
air sungai ke wilayah tersebut.Bahkan, dalam waktu tertentu dibuat hujan buatan.

Sejauh ini, manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang maju dan
teknologi modern dapat mengatasi keterbatasan lingkungan, terutama yang
bersifat fisik atau lingkungan alam. Daerah-daerah yang pada masa lalu dianggap
tidak mungkin dapat digunakan sebagai tempat hidup, sekarang ini dimungkinkan.
Daerah itu sekarang mampu memberi kesejahteraan bagi hidup manusia berkat
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.Ilmu pengetahuan dan teknologi telah
meningkatkan kualitas hidup manusia melalui penciptaan lingkungan hidup yang
mendukungnya.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan,
penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan
pengembangan lingkungan hidup.

Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut:

 Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai


tujuan membangun manusia seutuhnya.
 Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
 Mewujudkan manusia sebagai Pembina lingkungan hidup.
 Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan
generasi sekarang dan yang akan datang.
 Melindungi Negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah Negara
yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia adalah bagaimana


manusia melakukan berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara
kualitas lingkungan juga semakin baik. Lingkungan yang berkualitas pada
akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan
kesejahteraan.

Undang-undang nomor 23 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup


yang mengatur hak, kewajiban dan peranan warga negara perihal pengelolaan ini,
Hak, kewajiban dan peran itu sebagai berikut:

 Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik
dan sehat
 Setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang
berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup
2.5 Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi
Masyarakat Beradab
Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai
kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya
dengan symbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen
lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari
lingkungan binaan/buatan).

 Interaksi dalam Lingkungan Sosial

Kontak sosial merupakan usaha pendekatan pertemuan fisik dan mental.


Kontak sosial dapat bersifat primer (face to face) dan dapat berbentuk
sekunder(melalui media perantara, koran, radio, TV, dll). Komunikasi merupakan
usaha penyampaian informasi kepada manusia lain. Tanpa komunikasi tidak
mungkin terjadi interaksi sosial. Komunikasi bisa berbentuk lisan, tulisan atau
simbol lainnya.

Interaksi sosial bisa terjadi dalam situasi persahabatan ataupun


permusuhan (kerjasama atau konflik), bisa dengan tutur kata, jabat tangan, bahasa
isyarat, atau bahkan tanpa kontak fisik.Interaksi sosial hanya dapat berlangsung
antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi dari kedua belah pihak.

 Pranata dalam Lingkungan Sosial

Pranata sosial (dalam bahasa inggris istilahnya institution)menunjuk pada


sistem pola-pola resmi yang dianut suatu warga masyarakat dalam berinteraksi.
Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan
berpola mantap guna memenuhi keperluan yang khusus dalam kehidupan
masyarakat. Contohnya, permainan silat yang diperagakan anak-anak sekolah
yang sedang istirahat dan pertandingan silat dalam suatu kejuaraan. Maksud dari
contoh ini adalah contoh yang pertama bukan pranata karena berlangsung dalam
situasi tidak resmi dan tidak adanya aturan baku yang ditetapkan. Sedangkan
contoh yang kedua merupakan pranata karena berlangsung dalam situasi resmi
dengan mendasarkan pada aturan pertandingan silat yang telah ditetapkan.
 Problema dalam Kehidupan sosial

Problema sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan


yang abnormal, amoral, berlawanan, dengan hokum, dan bersifat merusak.
Problema sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral yang menyimpang
sehingga perlu diteliti, diperbaiki, bahkan untuk dihilangkan.

Problema sosial yang terjadi dan dihadapi masyarakat banyak dan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan,


kelaparan, dan pengangguran.
2. Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
3. Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit
jiwa, dan disorganisasi.
4. Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian,
kejahatan, kenakalan anak, konflik ras, dan konflik keagamaan

2.6 Iptek dan Kelestarian Hidup


1. Pandangan Baru terhadap Lingkungan

Masalah lingkungan hidup sebenarnya bukan persoalan baru. Kerusakan


lingkungan oleh aktivitas manusia yang makin meningkat, antara lain tercemarnya
lingkungan oleh pestisida serta limbah industri dan transportasi, rusaknya habitat
tumbuhan dan hewan langka serta menurunnya nilai estetika alam, merupakan
beberapa masalah lingkungan hidup. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, masalah
lingkungan hidup semakin meluas, karena terkai dengan meningkatnya atmosfer
bumi sebagai akibat tidak terkendalinya efek rumah kaca. Pemanasan global pada
tiga dekade akhir abad ke 20 telah menimbulkan:

 Peningkatan suhu,
 Perubahan iklim terutama curah hujan,
 Peningkatan intensitas dan kualitas badai
 Kenaikan suhu serta permukaan air Laut.
Hal tersebut menyebabkan sebagian besar wilayah di dunia sering
mengalami bencana. Sementara itu, air hujan semakin asam sehingga merusak
lahan pertanian, hutan dan biota lainnya. Pada saat yang sama, para ahli
menemukan lubang pada lapisan ozon di sekitar antartika.

2. Dampak Perkembangan dan Penerapan Iptek, serta Perubahan Sosial


Ekonomi terhadap Masalah Lingkungan Hidup

Manusia menciptakan teknologi dengan maksud agar hidupnya lebih


mudah, praktis, efisien dan tidak banyak mengalami kesulitan. Namun tidak
jarang, iptek justru menimbulkan masalah serius terhadap kehidupan umat
manusia.

Dampak positif bagi lingkungan hidup

 Bidang Industri:
1. Diperluasnya lapangan kerja dengan berdirinya industri atau pabrik
baru.
2. Perkembangan industri bertambah baik, misalnya dengan penelitaian
dan perkembangan dibidang industri transportasi, elektronika dan
industri rekayasa.
3. Berkembangnya tanaman sebagai bahan baku industri (kapas untuk
industri tekstil, kayu engon dan pinus untuk industri kertas).
4. Diciptakannya mesin daur ulang, sehingga sampah sebagai sumber
pencemaran lingkungan dapat dikurangi.
5. Peningakatan industri ekspor migas dan non migas.
6. Memperoleh devisa dari industri pariwisata

 Bidang Pertanian
1. Bertambahnya variets baru dan unggul.
2. Peningkatan hasil produksi pertanian.
3. Dikenal dan dipakainya alat-alat pertanian modern.
4. Pemberantasan hama dengan pesaewat terbang diperkebunan.

Dampak negatif bagi lingkungan hidup

 Bidang Lingkungan Alam


1. Lahan pertanian, perkebunan, peternakan, dan kehutanan semakin
sempit karena dibangun banyak perumahan.
2. Rusaknya lingkungan alam, karena dibangunnya industri atau pabrik.
3. TerjadinyaUntuk pemenuhan kebutuhan primer dan sekundernya
manusia mengeksploitasi alam.
4. Untuk pemenuhan kebutuhan primer dan sekundernya manusia
mengeksploitasi alam.
5. Pemupukan yang berlebihan mengakibatkan pencemaran tanah.
6. Penyemprota pestisida berimbas mahluk hidup yang lain terkena
racun tahan lama yang dapat menyebar dalam rantai makanan
keekosistemnya sehingga dapat mempengaruhi mata rantai mahluk
hidup yang memakannya.
7. Terjadinya pencemaran udara akibat pembaikaran hutan yang
menghasilkan CO₂dan CO.
8. Terjadinya pencemaran air dari buangan limbah industri.
9. Terjadinya pencemaran udara dari asap-asap industri, mobil, dan
kendaraan bermotor.
10. Terjadinya pencemaran tanah dan bau dari sampah-sampah industri
serta rumah tangga.
2.7 Upaya Pelestarian Lingkungan dalam Pembangunan
Berkelanjutan
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan
rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan
dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal
yang dilakukan pemerintah antara lain:
 Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang
mengatur tentang Tata Guna Tanah.
 Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
 Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986,
tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
 Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian
Lingkungan, dengan tujuan Pokoknya:
1. Menanggulangi kasus Pencemaran
2. Mengawasi bahan berbahaya dan Beracun (B3).
3. Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL)
4. Pemerintah mencanangkan gerakan Menanam sejuta pohon.

2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama


Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki
kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di
sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Beberapa
upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestarian
lingkungan hidup antara lain:

1. Pelestarianah datar, lahan Miring/perbukitan)


Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan
peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah
menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut
erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta
terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor
disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada
tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan.

Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan


mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya
pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan
menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah
yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang
posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan,
sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.

2. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap
organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa
dalam udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran
menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat
membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka
perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan
agar tetap bersih, segar, dan sehat.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap
bersih dan sehat antara lain:
o Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di
sekitar kita;
o Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa
pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran
mesin;
o Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia
yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer.

3. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak
dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali,
menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang
dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian
kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan
pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen,
penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Upaya yang
dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
 Reboisasi atau penanaman kembali Hutan yang gundul.
 Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
 Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
 Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan
penebangan hutan.
 Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar
ketentuan mengenai pengelolaan hutan.

4. Pelestarian laut dan pantai


Sama seperti hutan, laut juga sebagai sumber daya alam
potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak. Disebabkan
karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut,
perusakan hutan bakau, merupakan kegiatan-kegiatan manusia
yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi
yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya
hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami
terhadap gempuran ombak.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat
dilakukan dengan cara:
 Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali
tanaman bakau di areal sekitar pantai.
 Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar
pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan
habitat ikan dan tanaman laut.
 Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia
lainnya dalam mencari ikan.
 Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

5. Pelestarian flora dan fauna


Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan
antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya.
Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan
mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu,
kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak
diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya
adalah:
 Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
 Melarang kegiatan perburuan liar.
 Menggalakkan kegiatan penghijauan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas, maka penulis bisa mengambil kesimpulan bahwa
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Segala yang ada
pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan
hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan
lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi
manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.

Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan


untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi
kelangsungan hidup sejenisnya. Manusia mempunyai pengaruh penting dalam
kelangsungan ekosistem serta habitat manusia itu sendiri, tindakan- tindakan yang
diambil atau kebijakan- kebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan
berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri.

Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan


bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini
memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan
manusia dengan lingkungan. Manusia memiliki tugas untuk menjaga lingkungan
demi menjaga kelangsungan hidup manusia itu sendiri dimasa akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hakam, Kama. 2008. Manusia dan Lingkungan Sosial Budayanya. Batam :
Dikti Depdiknas.
Elly M. Setiadi, dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media
Hasibuan, Arifsyahputra. 2013. Manusia Dan Lingkungan.
https://arifsyahputra.hasibuan90.word (Diakses 16 Februari 2023)
Moh. Soerjani, dkk. 1987. Lingkungan : Sumber Daya Alam dan Kependudukan
dalam Pembangunan. Jakarta: UI Press.
Nursyid, Sumaatmadja. 1996. Manusia Dalam Konteks Sosial Budaya dan
Lingkungan. Bandung : Alfabeta.
Soerjani, M, A.Yuwono dan Dedi Fardiaz. 2006. Lingkungan Hidup, Pendidikan,
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan.
Yayasan Institut Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan (IPPL).
Jakarta:Yudistira.
Winarno, MA. 2007. Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Jakarta: Media
Pressindo

Anda mungkin juga menyukai