Dosen Pengampu :
Ade Irma, S.Ip. M.Ap
Disusun Oleh :
Kelompok 5
EKA G10122001
ISMA G10122036
LUSIANA G10122014
FADILA G10122026
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA PENGANTAR
Kami ucapkan terima kasih banyak kepada pihak yang telah membantu
penulis dalam pembuatan makalah ini. Semoga amal baik semua pihak dibalas
oleh Allah SWT. Dengan balasan yang berlipat ganda. Semoga makalah ini
bermanfaat khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
16 Februari 2023
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................7
2.1 Pengertian Manusia dan Lingkungan........................................................7
2.2 Korelasi Antara Manusia dengan Lingkungan......................................11
2.3 Pengaruh Manusia pada Alam Lingkungan Hidupnya.........................14
2.4 Penduduk dan Lingkungan terhadap Kesejahteraan Manusia............17
2.5 Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi Masyarakat
Beradab.............................................................................................................20
2.6 Iptek dan Kelestarian Hidup....................................................................22
2.7 Upaya Pelestarian Lingkungan dalam Pembangunan Berkelanjutan..24
BAB III..................................................................................................................29
PENUTUP.............................................................................................................29
3.1 Kesimpulan.................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Manusia pada dasarnya adalah roh dan tubuh fisiknya merupakan hal yang
asing bagi natur sejatinya. Kita menemukan pandangan ini di dalam filsafat
Yunani kuno. Menurut Plato, misalnya, apa yang nyata dari manusia adalah
intelektual atau rasionya, yang dianggap merupakan percikan ilahi di dalam diri
seseorang yang akan terus bereksistensi bahkan setelah tubuhnya mati. Akan
tetapi, tubuh manusia terdiri dari materi yang merupakan realitas yang lebih
rendah; tubuh ini merupakan penghambat bagi roh, dan seseorang akan benar-
benar lebih baik jika tidak memiliki tubuh. Orang-orang yang menganut
pandangan ini mengajarkan kekekalan jiwa tetapi menyangkal kebangkitan tubuh.
Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda,
baik itu menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.
Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens (bahasa latin
untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia
yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Manusia juga sebagai makhluk
individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan
sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai
makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan
dan tempat tinggalnya.
2. Pengertian Lingkungan
Sering kali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga
sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem
pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Berasal dari kata Yunani oikos (habitat) dan logos (ilmu). Ekologi berarti
ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali
dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834- 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup
dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Kita mengenal
beberapa definisi untuk ekologi, misalnya:
Ekologi ialah biologi lingkungan. Bertolak dari definisi ekologi ialah ilmu
yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya
maka ekologi dapat juga diartikan sebagai ilmu yang membahas hubungan
manusia dan lingkungannya dipandang dari kepentingan dan kebutuhan manusia
terhadap lingkungan itu sendiri. Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih
relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai
pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana
makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan
hubungan antara makhluk hidup dengan benda tidak hidup di tempat hidup atau
lingkungannya.
Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan
zoologi dan botani yang menggambarkan bahwa ekologi mencoba memperkirakan
dan menggambarkan sebagian besar rantai makanan manusia. Para ahli ekologi
mempelajari perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu kepada
makhluk hidup yang lain dalam lingkungannya serta faktor-faktor yang
menyebabkannya. Serta perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda
dalam faktor-faktor yang menyebabkannya. Terjadi hubungan antar spesies
(interaksi antar spesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Kini para ekolog (orang yang mempelajari ekologi)
berfokus kepada ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.
Lingkungan adalah suatu media di dan memiliki karakter serta fungsi yang
khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup
yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih
kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya.
Lingkungan dapat berbentuk lingkungan fisik dan nonfisik. Lingkungan
alam dan buatan adalah lingkungan fisik.Sedangkan lingkungan nonfisik adalah
lingkungan sosial budaya di mana manusia itu berada. Lingkungan alam adalah
keadaan yang diciptakan oleh Allah untuk manusia.Lingkungan buatan adalah
dibuat oleh manusia.Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya
berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta
pranatanya dengan simbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai
komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai
bagian dari lingkungan binaan/buatan).
Lingkungan sangat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada
lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup
manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan
untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Sejauh ini, manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang maju dan
teknologi modern dapat mengatasi keterbatasan lingkungan, terutama yang
bersifat fisik atau lingkungan alam. Daerah-daerah yang pada masa lalu dianggap
tidak mungkin dapat digunakan sebagai tempat hidup, sekarang ini dimungkinkan.
Daerah itu sekarang mampu memberi kesejahteraan bagi hidup manusia berkat
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.Ilmu pengetahuan dan teknologi telah
meningkatkan kualitas hidup manusia melalui penciptaan lingkungan hidup yang
mendukungnya.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan,
penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan
pengembangan lingkungan hidup.
Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik
dan sehat
Setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang
berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup
2.5 Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi
Masyarakat Beradab
Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai
kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya
dengan symbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen
lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari
lingkungan binaan/buatan).
Problema sosial yang terjadi dan dihadapi masyarakat banyak dan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Peningkatan suhu,
Perubahan iklim terutama curah hujan,
Peningkatan intensitas dan kualitas badai
Kenaikan suhu serta permukaan air Laut.
Hal tersebut menyebabkan sebagian besar wilayah di dunia sering
mengalami bencana. Sementara itu, air hujan semakin asam sehingga merusak
lahan pertanian, hutan dan biota lainnya. Pada saat yang sama, para ahli
menemukan lubang pada lapisan ozon di sekitar antartika.
Bidang Industri:
1. Diperluasnya lapangan kerja dengan berdirinya industri atau pabrik
baru.
2. Perkembangan industri bertambah baik, misalnya dengan penelitaian
dan perkembangan dibidang industri transportasi, elektronika dan
industri rekayasa.
3. Berkembangnya tanaman sebagai bahan baku industri (kapas untuk
industri tekstil, kayu engon dan pinus untuk industri kertas).
4. Diciptakannya mesin daur ulang, sehingga sampah sebagai sumber
pencemaran lingkungan dapat dikurangi.
5. Peningakatan industri ekspor migas dan non migas.
6. Memperoleh devisa dari industri pariwisata
Bidang Pertanian
1. Bertambahnya variets baru dan unggul.
2. Peningkatan hasil produksi pertanian.
3. Dikenal dan dipakainya alat-alat pertanian modern.
4. Pemberantasan hama dengan pesaewat terbang diperkebunan.
2. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap
organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa
dalam udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran
menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat
membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka
perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan
agar tetap bersih, segar, dan sehat.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap
bersih dan sehat antara lain:
o Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di
sekitar kita;
o Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa
pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran
mesin;
o Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia
yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer.
3. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak
dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali,
menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang
dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian
kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan
pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen,
penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Upaya yang
dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
Reboisasi atau penanaman kembali Hutan yang gundul.
Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan
penebangan hutan.
Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar
ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas, maka penulis bisa mengambil kesimpulan bahwa
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Segala yang ada
pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan
hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan
lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi
manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.
Abdul Hakam, Kama. 2008. Manusia dan Lingkungan Sosial Budayanya. Batam :
Dikti Depdiknas.
Elly M. Setiadi, dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media
Hasibuan, Arifsyahputra. 2013. Manusia Dan Lingkungan.
https://arifsyahputra.hasibuan90.word (Diakses 16 Februari 2023)
Moh. Soerjani, dkk. 1987. Lingkungan : Sumber Daya Alam dan Kependudukan
dalam Pembangunan. Jakarta: UI Press.
Nursyid, Sumaatmadja. 1996. Manusia Dalam Konteks Sosial Budaya dan
Lingkungan. Bandung : Alfabeta.
Soerjani, M, A.Yuwono dan Dedi Fardiaz. 2006. Lingkungan Hidup, Pendidikan,
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan.
Yayasan Institut Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan (IPPL).
Jakarta:Yudistira.
Winarno, MA. 2007. Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Jakarta: Media
Pressindo