Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANUSIA SAINS DAN LINGKUNGAN

Makalah Ini ditulis Memenuhi Tugas Mingguan Matakuliah Ilmu Social Dan
Budaya Dasar

OLEH KELOMPOK 8:

1. NIA RAMADANI (23102206)


2. ZUFAHMI ASRI (23102278)
3. FULKARNI ALFATWA DEKI (23102227)

DOSEN PEMBIMBING:

FADILLA ULFAH, S.Pd, M.Pd.E

PROGRAM STUDI PGSD

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)


NASIONAL

PADANG PARIAMAN

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa‟atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................. ii

Bab I Pendahuluan ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2

C. Tujuan ...................................................................................................... 2

Bab II Pembahasan ............................................................................................ 3

A. Hakikat dan makna lingkungan bagi


manusia................................................................................................................ 3
B. Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan
Hidupnya.............................................................................................................. 7
C. Kualitas Lingkungan Dan Penduduk Terhadap Kesejahteraan………………….9
D. Problematika Lingkungan Sosial Budaya Yang Dihadapi
Masyarakat……………………………………………………………………..11
E. Isu-Isu Penting Tentang Lintas Budaya Bangsa Indonesia…………………….13

Bab III Penutup ................................................................................................. 18

A. Kesimpulan ............................................................................................. 18
B. Saran ........................................................................................................ 18
C. Daftar Pustaka .................................................................................................. 19
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membahas tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan


sosialdan budayanya, tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan,
lingkungan, sumber alam, dan segala aspek yang menyangkut manusia dan
lingkungannya secara menyeluruh.

Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi


dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami
kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta
terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah
hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif. Lingkungan adalah
suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki
karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik
dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia
yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil. Lingkungan amat
penting bagi kehidupan manusia.

Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatankan oleh manusia


untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki
daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan memiliki
hubungan dengan manusia. lingkungan mempengaruhi sikap dan perilaku
manusia, demikian pula kehidupan manusia akan mempengaruhi
lingkungan tempat hidupnya.
B. RUMUSAN MASALAH

Dari paparan pendahuluan di atas, untuk itu dalam pembuatan makalah ini penulis
menjelaskan manusia sains dan lingkungan. Maka penulis mengemukakan pokok
masalah sebagai berkut:

1. Apa itu hakikat dan makna lingkungan dalam manusia


2. Bagaimana pengaruh manusia pada lingkungan alam hidupnya
3. Bagaimana kualitas lingkungan dan penduduk terhadap
lingkungan
4. Bagaimana problematika lingkungan social dan budaya yang
dihadapi oleh masyarakat
5. Apa isu isu penting terhadap persoalan lintas budaya dan
bangsa

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui hakikat dan makna lingkungan dalam


manusia
2. Untuk mengetahui pengaruh manusia pada lingkungan alam
hidupnya
3. Untuk mengetahui kualitas lingkungan dan penduduk terhadap
lingkungan
4. Untuk mengetahui bagaimana problematika lingkunga social
dan budaya yang dihadapi oleh masyarakat
5. Untuk mengetahui apa isu isu penting terhadap persoalan lintas
budaya dan bangsa
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat dan makna lingkungan bagi manusia

Hakikat dan makna lingkungan bagi manusia dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu
lingkungan hidup atau alam dan lingkungan sosial budaya.Lingkungan hidup atau alam
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan alam yang berada di lingkungan sekitar
manusia.Lingkungan alam terdiri dari sejumlah komponen, yakni faktor abiotik, seperti
udara, tanah, air, dan faktor biotik, seperti hewan, tumbuhan dan manusia.

Sementara itu, lingkungan sosial budaya terbentuk mengikuti keberadaan manusia


itu sendiri. Oleh karena itu, lingkungan sosial budaya menekankan pada aspek manusia
dalam lingkup budaya dan sosialnya.

Lingkungan sosial budaya terdiri atas pola interaksi antara budaya, teknologi dan
organisasi sosial, termasuk manusia dan perilakunya.Lingkungan sosial budaya dapat
berupa lingkungan pertemanan, jaringan sosial, adat istiadat yang berlaku, pola perilaku
masyarakat sekitar, dan lain-lain.

Merujuk pada hakikat dan makna lingkungan bagi manusia ini, terlihat jelas
bahwa lingkungan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia.

Segala sesuatu yang ada di lingkungan dapat dimanfaatkan manusia untuk


memenuhi kepentingan dan kebutuhan hidupnya
B. PENGARUH MANUSIA PADA ALAM LINGKUNGAN HIDUPNYA

Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan
hidupnya maupun komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam
lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibanding dengan pelosok di mana
penduduknya masih sedikit dan primitif. Perubahan alam lingkungan hidup manusia
akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia karena
manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik
karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong
kehidupannya.

Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan


berpikir dan penalaran yang tinggi. Di samping itu manusia memiliki budaya, pranata
sosial dan pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia
dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan
manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini
secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan
yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan
daya dukung lingkungan.

1. Peranan manusia yang bersifat negatif

Peranan manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:

1. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan sumber daya alam


makin menciut (depletion):
2. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota; Berubahnya
ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan
yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi:
3. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan
tanah hingga menimbulkan longsor, Masuknya energi bahan atau senyawa
tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara,
dan tanah. Hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup.
Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan
terhadap manusia itu sendiri

2. Peranan manusia yang bersifat positif

Peranan manusia yang bersifat positif terhadap lingkungan antara lain sebagai
berikut:

1. Melakukan eksploitasi sumber daya alam secara tepat dan bijaksana


terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;
2. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian
keanekaan jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir
3. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan
pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai
ambang batasnya;
4. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multikultur untuk
menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat
sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah
yang mengandung humus;
5. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi
lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup
C. KUALITAS LINGKUNGAN DAN PENDUDUK TERHADAP
KESEJAHTERAAN

1.Lingkungan dengan Kesejahteraan

Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa ada


hubungan yang erat antara lingkungan dengan manusia. Lingkungan memberikan
makna atau arti penting bagi manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup
sejahtera

Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam


pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pemulihan, dan pengembangan
lingkungan

hidup.

Pengelolaan lingkungan hidup memiliki tujuan sebagai berikut.

a. Mencapai kelestarian hubungan manusia dalam lingkungan hidup sebagai


tujuan membangun manusia seutuhnya
b. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
c. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup
d. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan
generasi sekarang dan yang akan dating
e. Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang
menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan

Terdapat nilai ekonomi, nilai mental spiritual, nilai ilmiah, dan nilai
budaya dari lingkungan. Nilai ekonomi yaitu menambah penghasilan dari hasil
alam, menambah devisa, memperluas lapangan kerja, dll. Nilai mental spiritual yaitu
lingkungan bisa menambah rasa estetika, rasa keagungan dan mendekatkan diri
kepada Tuhan. Nilai ilmiah, yaitu lingkungan bisa dijadikan objek penelitian,
pengembangan sains, botani, proteksi tanaman, budi daya tanaman, dan penelitian
ekologi. Nilai budaya adalah bahwa lingkungan yang khas akan memberi kebanggaan
tersendiri bagi warganya.

UU NO 23 tahun 1997 tentang Pengeolaan Lingkungan Hidup yang


mengatur hak, kewajiban, dan peran warga negara perihal pengelolaan ini. Hak,
kewajiban dan peran itu sbb:

a. Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan
sehat
b. Setiap orang emmpunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan
dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup. Setiap orang
mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan
hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
c. Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarianfungsi lingkungan hidup serta
mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
d. Setiap orang yang melakukan usaha dan atau kegiatan berkewajiban
memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan
lingkungan hidup
e. Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk
berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup

2.Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan

Penduduk pada dasarnya adalah orang-orang yang tinggal di suatu tempat yang
secara bersama-sama menyelenggarakan kehidupannya. Penduduk negara adalah
orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah negara, tunduk pada kekuasaan
politik negara dan menjalani kehidupannya di bawah tata aturan negara yang
bersangkutan.

Hal yang berkaitan dengan penduduk negara meliputi:


a. Aspek kualitas penduduk mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos
kerja, dan kepribadian
b. Aspek kuantitas penduduk yang emncakup jumlah penduduk, pertumbuhan,
persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah Negara
(Winarno, 2007)

D. PROBLEMATIKA LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA YANG


DIHADAPI MASYARAKAT

Berkembangnya kehidupan masyarakat disisi lain memunculkan suatu


problematika sendiri. Perubahan sosial merupakan konsekuensi logis dari adanya saling
pengaruh mempengaruhi saat interaksi sosial terjadi dalam lingkungan sosial budaya
masyarakat. Para sosiolog mencoba menguraikan akibat-akibat dari kelompok-
kelompok sebab-sebab yang diasumsikan. Kelompok atau kelas sebab-sebab ini disebut
“faktor-faktor”. Ada beberapa faktor yang dirinci oleh para pemikir sosial selalu bersifat
ganda tidak tunggal, sekurang-kurangnya dalam ukuran yang lebih besar.

Tetapi para teoritisi yang sangat bersemangat telah terlalu menekankan arti
penting sebuah faktor lebih daripada faktor lainnya. Mereka ini telah menyumbang lebih
banyak kepada pemahaman kita tentang masalah perubahan sosial budaya daripada para
teoritisi ekonomis yang terang-terangan memilih sebab-sebab ganda perubahan sosial
budaya. Demikianlah kita telah belajar sesuatu dari kegigihan Herbert Spencer yang
mengemukakan seleksi alamiah sebagai sebab perubahan sosial . Pendapat Henry
Thomas Buckle tentang pengaruh geografi dan terutama iklim, pendapat Karl Marx
tentang pengaruh metode produksi,Arthur De Gobineau yang menekankan faktor ras,
yaitu tentang ras unggul, Emile Durkheim yang menghargai faktor masyarakat itu
sendiri dan Max Weber yang mengakui arti penting etik ekonomi yang dimaksudkan
ialah etik protestan dalam perubahan sosial yaitu berkembangnya semangat kapitalisme
yang pada gilirannya mengembangkan ekonomi dan bisnis di dunia barat.

Menurut Bierstedt, semua penulis sosiolog yang terkenal itu telah menggunakan
“theoritic bias” dan meskipun semuanya itu salah, mereka telah memberi kita suatu
kilasan proses sosial, suatu kilasan yang mengajar kita walaupun tidak seluruhnya
meyakinkan. Ia berpendapat bahwa tidak selalu mudah untuk mengatakan kapan suatu
teori berhenti bersifat sosiologis dan menjadi spekulatif dan metafisis.

Berikut beberapa faktor menurut Bierstedt(1970:516-522):

Faktor geografi, faktor biologis, demografi, politik, teknologi, ekonomi,dan


ideologi. Dari beberapa faktor yang menyebabkan perubahan sosial hanya beberapa saja
yang akan diberikan contohnya. Bila kita memperhatikan penggunaan telepon genggam
ataun Hp, akan nampak betapa besarnya pengaruh terhadap masyarakat kita. Misalnya,
kebiasaan mengirim kartu ucapan selamat pada hari besar keagamaan, hari ulang tahun,
dan sebagainya diganti dengan mengirim sms. Orang lebih mudah dan lebih cepat
berhubungan dengan orang lain yang berada di tempat yang jauh, baik untuk urusan
pribadi maupun bisnis , akan tetapi menjadi segan atau bahkan tidak mau
berkomunikasi dengan orang atau kawan yang dekat sekali secara badani. Rasa
keterasingan justru meningkat, itulah contoh pengaruh teknologi.

Cara produksi di pabrik, sistem bagaimana pendapatan masyarakat dibagi


diantara anggotanya menimbulkan perubahan sosial dalam masyarakat. Misalnya timbul
serikat buruh yang melakukan tawar menawar sebelum menandatangani Perjanjian
Kerja Sama. Adanya negara yang menganut sistem perekonomian kapitalisme,
berdasarkan sistem negara kesejahteraan atau sosial demokrasi, berdasarkan sosialisme.
Itulah contoh pengaruh ekonomi
E. ISU-ISU PENTING TENTANG LINTAS BUDAYA BANGSA
INDONESIA

Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau
tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik,
hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang
krisis.

Isu juga sering di sebut rumor, kabar burung, dan gosip. Isu-isu penting yang
menjadi persoalan lintas budaya dan bangsa pada umumnya merupakan isu global yang
menjadi kekhawatiran maupun keprihatinan bagi manusia di seluruh dunia.

Isu global merupakan persoalan lintas budaya dan bangsa yang sedang hangat
di bicarakan pada masa sekarang ini oleh masyarakat di dunia. Isu ini tidak hanya
dihadapi oleh satu negara saja, melainkan dihadapi oleh berbagai negara di belahan
dunia. Isu-isu global yang berkembang di dunia saat ini meliputi isu tentang lingkungan
dan isu tentang kemanusiaan. Isu tentang lingkungan mencakup kekurangan pangan,
kekurangan sumber air bersih, polusi, dan perubahan iklim.

Sedangkan isu tentang kemanusiaan mencakup kemiskinan, konflik atau


perang, dan wabah penyakit. Pembahasan di atas merupakan dari penjelasan isu-isu
global yang kemungkinan terjadi hampir di seluruh dunia. Kemudian di bawah ini akan
ada tambahan penjelasan karena pokok pembahasan awal adalah mengenai isu-isu
penting tentang lintas budaya bangsa Indonesia. Isu-isu tersebut antara lain :

1.Isu tentang Lingkungan

 Pudarnya Kedisiplinan

Di Indonesia, disiplin belum sepenuhnya diterapkan oleh semua orang. Bahkan


mungkin masih sangat sedikit orang yang menyadari betapa pentingnya sikap disiplin.
Kata disiplin sangat sederhana dan mudah diucapkan tetapi sangat sulit untuk
dilaksanakan, hal tersebut terjadi karena disiplin belum menjadi budaya Bangsa
Indonesia. Mereka baru bersikap disiplin setelah ada unsur paksaan dan belum menjadi
sikap hidup sehari-hari. Seharusnya budaya disiplin diterapkan sejak dini di mulai dari
lingkungan keluarga dan semua lapisan masyarakat tanpa memandang status sosial tidak
hanya sebatas slogan.

Banyak kasus ketidak disiplinan yang terjadi, misalnya banyak para pemakai
kendaran yang mengabaikan rambu-rambu lalu lintas di jalan raya. Dengan mudahnya
seseorang membuang sampah di sembarang tempat tanpa berpikir dampak negatifnya.
Dengan seenaknya pemerintah daerah yang mengulur-ulur waktu untuk merealisasikan
anggaran belanja untuk pembangunan padahal pembangunan tersebut sangat di
butuhkan oleh masyarakat. Perusahaan pengembangan perumahan yang tidak
memperhatikan tata ruang kota sehingga banjir terjadi dimana-mana. Perusahaan
industri yang membuang limbah semaunya langsung ke laut atau ke sungai tanpa
terlebih dahulu melalui penjernihan terlebih dahulu. Terjadinya korupsi dimana-mana.

 Polusi atau pencemaran

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah segala sesuatu yang dilepaskan ke


alam dan berakibat menurunnya kualitas lingkungan. Kualitas lingkungan yang
menurun mengakibatkan kurang atau tidak berfungsi lingkungan itu sesuai dengan
peruntukannya. Menurut tempat terjadinya pencemaran terbagi menjadi empat yaitu
polusi udara, dapat berupa gas atau partikel, contoh : asam sulfur, menyebabkan hujan
asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun
tumbuhan. Polusi air, contoh : tumpahan minyak bumi menyebabkan rusaknya ekologi
air dalam skala besar. Polusi tanah, dapat disebabkan oleh sampah-sampah plastik, karet
sintetis, pecahan kaca, dan kaleng. Polusi suara, disebabkan oleh suara bising kendaraan
bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, dan peralatan rumah tangga. Menurut jenis
polutannya (zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran) dibagi menjadi tiga,
bahan kimiawi misalnya zat radioaktif, logam. Bahan biologi yang berupa
mikroorganisme, misalnya Salmonella thyposa. Bahan fisik atau material, misalnya
botol, plastik, dan karet.
 Perubahan Iklim

Perubahan iklim yaitu perubahan yang terjadi secara signifikan mengenai pola
cuaca yang dihitung berdasarkan angka statistik dalam rentang waktu puluhan hingga
ratusan tahun lamanya. Misalnya dalam analisis data satelit TRMM (Tropical Rainfall
Measuring Mission) dalam ICCSR (Indonesian Climate Change Sectoral Roadmap;
Bappenas, 2010) untuk periode 2003-2008 memperlihatkan peningkatan peluang
kejadian curah hujan dengan intensitas ekstrem, terutama di wilayah Indonesia bagian
barat (Jawa, Sumatera, dan Kalimantan) serta Papua. Salah satu fenomena yang
mengonfirmasi terjadinya peningkatan temperatur di Indonesia adalah melelehnya es di
Puncak Jayawijaya, Papua.

 Kekurangan Pangan

Kekurangan pangan menciptakan kekhawatiran berbagai pihak memang benar


adanya. Kekurangan pangan menciptakan gejala serius berupa kelaparan. Badan Pangan
PBB (Food and Agriculture Organization of The United Nations/FAO)
mengungkapkan, dari total 250 juta orang jumlah penduduk Indonesia, 7,9% atau
sekitar 20 juta orang masih kekurangan pangan. Sebagian besar tersebar di Nusa
Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Papua Barat, dan Papua.
Sementara sisanya berada di pulau-pulau kecil Sumatera dan sebagian Pulau Jawa.

 Kekurangan Sumber Air Bersih

Kurangnya ketersediaan air bersih berarti telah terjadi kelangkaan air sebagai
sumber kehidupan. Misalnya, kekeringan di Jawa Tengah melanda 1.254 desa yang
tersebar di 275 kecamatan dan 30 kabupaten/kota, sehingga memberikan dampak

kekeringan terhadap 1,41 juta jiwa. Pemprov Jawa Tengah pun telah
mengeluarkan status siaga darurat kekeringan hingga Oktober 2017. Saat ini, sekitar 3,9
juta jiwa masyarakat terdampak kekeringan sehinga memerlukan bantuan air bersih.
Kekeringan juga melanda sekitar 56.334 hektar lahan pertanian, sehingga 18.516 hektar
lahan pertanian mengalami gagal panen.

2.Isu tentang Kemanusiaan

 Kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi


kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan. Kemiskinan memang menjadi masalah utama di Indonesia. Misalnya saja
pada bulan Maret 2017 kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah masyarakat
miskin di Indonesia mencapai 27,77 juta orang. Dari bulan September 2016 hingga
Maret 2017 masyarakat miskin di Indonesia naik sekitar 10.000 orang, dari 27,76 juta
orang menjadi 27,77 juta orang. Konflik Konflik berasal dari kata kerja Latin configere
yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses
sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya. Contoh konflik sosial di jawa barat ini terjadi karena adanya pertentangan dari
Anggota FPI (Front Pembela Islam) dan GMBI pada tahun 2017. Konflik ini bahkan
menyita pertain sekala nasional, karena pada saat itu kisruh FPI dan terhadap kasus
penistaan agama yang dilakukan Ahok sedang menyita perhatian publik.

 Wabah Penyakit

Wabah merupakan istilah umum yang biasa digunakan untuk menyebut kejadian
tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk
menyebut penyakit yang menyebar tersebut. Misalnya, baru-baru ini pada Januari 2017
kemarin, Aceh dilanda penyakit difteri. Pada 21 Januari 2017, 15 pelajar Madrasah
Aliyah Insan Cendikia, Idi Rayeuk, Aceh Timur dinyatakan positif terjangit penyakit
Difteri. Penyakit difteri di Aceh sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Pasalnya, penyakit ini semakin meluas dan ditemukan sebanyak 46 kasus pada periode
Januari-Februari 2017. Dari 46 kasus penyakit difteri, tiga diantaranya meninggal dunia.

Di Indonesia, penyakit Difteri mulai muncul kembali sekitar tahun 2003 di


Bangkalan, Jawa Timur yang kemudian menyebar ke hampir seluruh kabupaten/kota di
Jawa Timur sehingga ditetapkan oleh Gubernur sebagai KLB pada tahun 2011. Pada
tahun berikutnya didapat laporan kasus Difteri pada beberapa Provinsi seperti Sulawesi
Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur. Pada tahun 2014 Kota Padang juga
melaporkan adanya kasus difteri dan dinyatakan sebagai KLB, kasus tersebut menyebar
ke Kabupaten Padang Pariaman dan Solok.

 Hakim Sendiri

Tindakan main hakim sendiri atau “eigenrichting ” merupakan tindakan

individu atau kelompok telah melakukan tindakan diluar jalur hukum. Tindakan
menghakimi sendiri tidak lain merupakan tindakan untuk melaksanakan hak menurut
kehendak sendiri yang bersifat sewenang-wenang, tanpa persetujuan pihak lain yang
berkepentingan. Pada hakekatnya tindakan menghakimi sendiri ini merupakan
pelaksanaan sanksi/kelompok. Hanya saja sanksi yang dilakukan oleh perorangan
maupun kelompok sulit diukur berat ringannya, karena massa terkadang dapat bertindak
kalap dan tidak terkendali.Tindakan main hakim sendiri tidak boleh terjadi di Indonesia
yang katanya dikenal sebagai masyarakat yang beradab dan bermoral. Perlu ada
kesadaran baik dari masyarakat maupun pemerintah, terutama penegak hukum.
Misalnya saja main hakim sendiri yang berujung pembakaran warga Bekasi Muhammad
Aljahra alias Zoya. Dia dihakimi massa hingga meninggal dunia. Tak cuma dihajar,
Zoya juga dibakar hidup-hidup oleh massa.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan. Hubungan timbal


balik yang saling mempengaruhi selalu terjadi antara manusia dan
lingkungan di dalam setiap melakukan aktivitasnya, manusia
mempengaruhi lingkungan dan begitupun sebaliknya, manusia juga
dipengaruhi oleh lingkungannya.

Dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan alam atau


lingkungan, begitupula dengan alam yang membutuhkan manusia untuk
mengelolanya. Namun, krisis lingkungan yang terjadi saat ini sangat
berkaitan dengan cara manusia dalam mengelola alam. Meluasnya
degradasi kualitas maupun kuantitas sumber daya alam di berbagai belahan
dunia, berdampak negatif bagi ekosistem dan mengancam kualitas
kehidupan manusia secara global.

B. Saran

Demikian yang dapat kami sajikan dalam makalah ini.Mungkin


masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi.Kami membuka lebar pintu
kritik dan saran bagi yang berkrnan, untuk pembenahan makalah
ini.Sehinggakesalahan yang dapat dibenahi, serta menjadi pelajaran untuk
pembuatanmakalah yang lebih sempurna lagi
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, Ani Sri. 2018. Ilmu Sosial & Budaya Dasar: Perspektif Baru
Membangun Kesadaran Global Melalui Revolusi Mental. Jakarta:
Bumi Aksara.

http://kharistya.wordpress.com/2006/10/06/menyiapkanperubahan-sikap-
manusia-terhadap-lingkungan

HJ.EUIS IDA WARTIAH, Dra, Msi

Anda mungkin juga menyukai