KELOMPOK 6
Disusun oleh :
1. Alfiyyah Nurul Azmi 17336120404
2. Dzaki Abdur Rafi 17336120417
3. Rifa Nur Aqiilah 17336120445
4. Salma Salsabila Fitria 17336120447
5. Siti Aisyah Mutmainah 17336120450
6. Tasya Aisyah Haniifah 17336120453
7. Zahra Ria Raihan 17336120456
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemampuan kepada penulis, sehingga
dapat menyusun makalah tentang Manusia dan Lingkungan ini dengan lancar. Sholawat dan
salam semoga tetap dilimpahcurahkan kepada Khotimul Anbiya Wal Mursalin yakni Nabi
Muhammad SAW. Sebagai Uswatun Hasanah bagi umat semesta alam.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ujian Praktek pada mata kuliah Sosial
Budaya Dasar. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, tentunya masih
banyak kekurangan, baik dari segi materi yang dipaparkan maupun dalam kesempurnaan
sistematika. Selanjutnya dengan kerendahan hati, penulis berharap kepada para pembaca agar
memberikan koreksi apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan guna memperbaiki penulisan
makalah dimasa yang akan datang.
Kami ucapkan terima kasih banyak kepada pihak yang telah membantu penulis dalam
pembuatan makalah ini. Semoga amal baik semua pihak dibalas oleh Allah SWT. dengan
balasan yang berlipat ganda. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya.
Penulis,
215
DAFTAR ISI
315
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Mengetahui hakikat dan makna lingkungan bagi manusia, dapat menjelaskan materi
lingkungan dan manusia dan menambah wawasan.
415
BAB II
LANDASAN TEORI
515
Selain itu ada pula peranan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui
cara sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan.
2. Menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat.
3. Menumbuhkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial.
4. Memberikan saran dan pendapat.
5. Menyampaikan informasi dan / atau menyampaikan laporan.
615
Undang-undang No. 23 1997 tentang Pengelolaaan Lingkungan Hidup yang
mengatur hak, kewajiban, dan peran warga negara perihal pengelolaan ini. Hak,
kewajiban, dan peran itu sebagai berikut:
a. Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
b. Setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan
peran dalam pengelolaan lingkungan hidup. Setiap orang mempunyai hak untuk
berperan dalam rangka pengelolaan hidup sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
c. Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
d. Setiap yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi
yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
e. Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan
dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2. Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan
Di negara, penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai
modal dasar atau set pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran
pembangunan, tetapi juga merupakan pelaku pembangunan. Mereka adalah subjek dan
objek dari pembangunan negara. Pembangunan pada dasarnya dilakukan oleh penduduk
negara dan ditujukan untuk kebutuhan dan kesejahteraan penduduk yang bersangkutan.
Hal yang berkaitan dengan penduduk negara meliputi:
a. Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan
kepribadian.
b. Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan,
persebaran, perataan, dan pertimbangan penduduk ditiap wilayah negara.
Perubahan lingkungan sebagai akibat tindakan manusia tidak jarang memberikan
dampak negatif, yaitu kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup tidak
hanya meniadakan daya dukung lingkungan itu sendiri, tetapi juga memberi resiko bagi
kehidupan manusia. Kerusakan lingkungan hidup merupakan problematika besar yang
dialami umat manusia sekarang ini. Bahkan, isu tentang lingkungan hidup merupakan
715
satu dari tiga isu global dewasa ini, yaitu isu tentang HAM, demokrasi, dan lingkungan.
Beberapa problema lingkungan hidup dewasa ini antara lain:
1. Pencemaran (polusi) lingkungan, yang mencakup pencemaran udara, pencemaran air,
pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
2. Masalah kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalakan hutan, dan kebakaran
hutan.
3. Erosi dan Banjir.
4. Tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai.
5. Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
6. Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti gatal-gatal, batuk,
infeksi saluran pernapasan, diare, dan tipes.
Beberapa masalah yang berkaitan dengan kerusakan sumber daya alam dan lingkungan
hidup:
1. Terus menurunya kondisi hutan Indonesia
2. Kerusakan daerah aliran sungai
3. Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak
4. Citra pertambangan yang merusak lingkungan
5. Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati
6. Pencemaran air semakin meningkat
7. Kualitas udara semakin menurun, khususnya di kota-kota besar
815
Komunikasi merupakan usaha penyampaian informasi kepada manusia lain.
Tanpa komunikasi tidak mungkin terjadi interaksi sosial. Komunikasi bisa berbentuk
lisan, tulisan, atau simbol lainnya. Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama
(cooperation), akomodasi (accomodation), persaingan (competition), dan pertikaian
(conflict).
2. Pranata dalam Lingkungan Sosial
Pranata sosial (dalam bahasa Inggris Istilahnya institution) menunjuk pada sistem
pola-pola resmi yang dianut suatu warga masyarakat dalam berinteraksi
(Koentjaraningrat, 1996). Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata
rangkaian tinakan berpola mantap guna memenuhi keperluan yang khusus dalam
kehidupan masyarakat.
3. Problema dalam Kehidupan Sosial
Problema sosial merupakan persoalan kareba menyangkut tata kelakuan yang
abnormal, amoral, berlawanan dengan hukum, dan bersifat merusak. Sesuai dengan
faktor-faktor penyebabnya, maka problema sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut
(Soerjono Soekanto, 1982):
a. Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan
pengangguran.
b. Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
c. Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan
disorganisasi.
d. Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan
anak, konflik ras, dan konflik agama.
915
2. Isu tentang Kemanusiaan
a. Kemiskinan.
- Konflik atau Perang.
- Wabah Penyakit.
E. Hubungan Promosi Kesehatan dengan Lingkungan
Untuk menjabarkan apa hubungan Promosi Kesehatan dengan Lingkungan, beserta untuk
menjawab solusi dari beberapa problematika lingkungan. Penulis mengambil sebuah studi kasus
bencana dalam artikel, dan menjawab apa peranan Promosi Kesehatan dalam bencana.
Situasi bencana membuat kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi, anak-anak dan lanjut
usia mudah terserang penyakit dan malnutrisi. Akses terhadap pelayanan kesehatan dan pangan
menjadi semakin berkurang. Air bersih sangat langka akibat terbatasnya persediaan dan
banyaknya jumlah orang yang membutuhkan. Sanitasi menjadi sangat buruk, anak-anak tidak
terurus karena ketiadaan sarana pendidikan. Dalam keadaan yang seperti ini risiko dan penularan
penyakit meningkat.
Sehubungan dengan kondisi tersebut maka perlu dilakukan promosi kesehatan agar:
1015
Kegiatan promosi kesehtan yang dilakukan:
a. Sarana dan prasarana klaster kesehatan meliputi sumber air bersih,jamban, pos kesehatan
klaster, Puskesmas, rumah sakit lapangan, dapur umum, sarana umun seperti mushola,
posko relawan, jenis pesan dan media dan alat bantu KIE, tenaga promkes/tenaga
kesmas, kader, relawan dan lain sebagainya
b. Data sasaran : jumlah Ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, remaja, lansia/ orangtua,
orang dengan berkebutuhan khusus dan orang sakit
c. Jumlah titik pengungsian dan hunian sementara
d. Jumlah pengungsi dan sasaran di setiap titik pengungsian
e. Lintas program, lintas sektor, NGO, Universitas dan mitra lainnya yang memiliki
kegiatan promkes dan pemberdayaan masyarakat
f. Regulasi pemerintah setempat dalam hal melakukan upaya promotif dan preventif.
Dilanjutkan dengan analisis data berdasarkan potensi dan sumberdaya yang ada diwilayah
terdampak bencana.
2. Perencanaan
Berdasarkan kajian dan analisis data, akan menghasilkan berbagai program dan kegiatan, dengan
mempertimbangkan sumberdaya yang ada.
a. Rapat koordinasi klaster kesehatan termasuk dengan pemerintah setempat, NGOs, dan
mitra potensial lainnya untuk memetakan programdan kegiatan yang dapat diintegrasikan
/kolaborasikan.
b. Pemasangan media promosi kesehatan berupa spanduk, poster, stiker
c. Pemutaran film kesehatan, religi, pendidikan, hiburan dan diselingi pesan kesehatan,
d. Senam bersama (masyarakat umum)termasuk senam lansia
e. Konseling, penyuluhan kelompok, keluarga dan lingkungan dengan berbagai pesan
kesehatan (PHBS di pengungsian)
f. Penyelenggaraan Posyandu (darurat) integrasi termasuk Posyandu Lansia di pengungsian
atau di tempat hunian sementara.
g. Advokasi pelaksanaan gerakan hidup sehat kepada pemerintah setempat.
h. Pendekatan kepada tokoh agama/tokoh masyarakatuntuk menyebarluaskan informasi
kesehatan.
i. Penguatan kapasitas tenaga promkes daerah melalui kegiatan orientasi promosi kesehatan
paska bencana.
j. Kemitraan dengan organisasi kemasyarakatan, dunia usaha melalui program CSR, LSM
kesehatan, kelompok peduli kesehatan, donor agency
k. Monitoring dan evaluasi program
1115
Sasaran promosi kesehatan adalah:
1) Petugas kesehatan
2) Relawan
3) tokoh masyarakat, tokoh agama
4) guru
5) Lintas sektor
6) Kader
7) Elompok rentan: ibu hamil, anak-anak, lanjut usia
8) Masyarakat
9) Organisasi masyarakat
10) Dunia usaha
Promosi kesehatan dalam kondisi darurat untuk meningkatkan pemahaman keluarga dan
masyarakat untuk melakukan PHBS di pengungsian , yaitu:
Pencemaran Air Lindi di Sungai Cipicung Jadi Tanggung Jawab Pemprov Jabar
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB Apung Hadiat Purwoko hal
tersebut lantaran pengelolaan TPA Sarimukti berada di bawah naungan Balai Pengelolaan
Sampah Regional (BPSR) Provinsi Jawa Barat.
"TPA Sarimukti itu kan dikelola Balai Pengelolaan Sampah Regional (BPSR) Provinsi
Jawa Barat. Jadi pencemarannya itu tanggungjawab Provinsi Jawa Barat," ujar Apung saat
dihubungi, Selasa (4/8/2020).
1215
Apung menjelaskan setelah muncul adanya aliran cairan sampah dari TPA Sarimukti
mengalir ke Sungai Cipicung yang letaknya tak jauh dari lokasi TPA Sarimukti, pihaknya
langsung berkoordinasi dengan pihak BPSR Provinsi Jawa Barat.
Apung mengklaim pencemaran aliran Sungai Cipicung oleh air lindi baru terjadi kali ini
saja. "Baru pertama kali sebelumnya tidak masalah, karena volume sampah meningkat dan
IPAL-nya juga kurang maksimal," tegasnya.
Sebelumnya Walhi Jawa Barat yang bekerja sama dengan laboratorium Pusat Unggulan
Lingkungan dan Ilmu Keberlanjutan (PULIK) Universitas Padjajaran (Unpad) menguji dua
sampel air yang terkena limbah cairan sampah TPA Sarimukti.
"Sampel air yang dimaksud itu berasal dari Sungai Cipicung yang terkena dampak
buangan air lindi TPA Sarimukti. Sedangkan sampel kedua adalah air lindi yang keluar dari pipa
saluran pembuangan atau IPAL TPA Sarimukti dan digelontorkan langsung ke badan sungai,"
ujar Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat Meiky W Paedong.
Meiky mengatakan uji sampel tersebut dilakukan karena pihaknya menduga ada zat yang
berbahaya pada cairan limbah sampah dari aliran TPA Sarimukti tersebut.
"Walaupun secara visual kedua sampel terlihat hitam yang menandakan kandungan
padatan terlarut dan tidak terlarutnya tinggi. Tapi kami ingin lebih memastikan zat apa saja yang
ada di dalam air tersebut. Oleh karena itu perlu ada uji laboratorium," jelasnya.
Analisis Permasalahan :
Permasalahan yang terjadi pada artikel diatas yaitu terjadinya Pencemaran Air Lindi di
Sungai Cipicung. Sampel air yang dimaksud itu berasal dari Sungai Cipicung yang terkena
dampak buangan air lindi TPA Sarimukti. Sedangkan sampel kedua adalah air lindi yang keluar
dari pipa saluran pembuangan atau IPAL TPA Sarimukti dan digelontorkan langsung ke badan
sungai.
1315
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya. Pada hakikatnya, manusia dan
lingkungan sangat berhubungan erat, manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya
apabila tidak ada lingkungan. Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar
manusia dapat hidup sejahtera. Dalam kehidupan manusia yang berhubungan dengan
lingkungan, ada kalanya mengalami suatu problem atau masalah.
Problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat bisa berupa
dalam hal: interaksi dalam lingkungan sosial, pranata dalam lingkungan sosial, dan
problema dalam kehidupan sosial. Isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa
dibagi menjadi dua, yaitu isu tentang lingkungan (kekurangan pangan, kekurangan
sumber air bersih, polusi atau pencemaran, dan perubahan iklim), dan isu tentang
kemanusiaan (kemiskinan, konflik atau perang, wabah penyakit).
Problematika dalam lingkungan alam juga berupa perubahan lingkungan sebagai
akibat tindakan manusia tidak jarang memberikan dampak negatif, yaitu kerusakan
lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup tidak hanya meniadakan daya dukung
lingkungan itu sendiri, tetapi juga memberi resiko bagi kehidupan manusia. Kerusakan
lingkungan hidup merupakan problematika besar yang dialami umat manusia sekarang
ini.
Sehubungan dengan kondisi tersebut maka perlu dilakukan promosi kesehatan
agar:
1415
a. Kesehatan dapat terjaga
b. mengupayakan agar lingkungan tetap sehat
c. memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
d. Anak dapat terlindungi dari kekerasan
e. Mengurangi stres
f. dll
3.2 Saran
Kepada masyarakat yang sudah membaca dan memahami makalah ini, ada
beberapa saran yang kami sampaikan: manusia sangat berhubungan dengan lingkungan,
oleh karena itu manusia harus mampu menjaga dan melestarikan lingkungannya, selain
itu manusia harus mampu menjaga eksistensinya dalam sosialisasi dengan manusia lain
di lingkungannya, manusia juga memiliki problema dalam kehidupannya sehingga
manusia dituntut untuk mampu menangani problema tersebut.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Bambang S. Mintargo. 1986. Manusia dan Nilai Budaya. Jakarta: Universitas Trisakti.
http://pendidikan-emaagustina.blogspot.com/2011/05/bab-8-manusia-dan-lingkungan.html
http://stkip.files.wordpress.com/2011/05/isbd.pdf
http://sayoudancity.blogspot.com/2012/03/makalah-isbd.html
Promosi Kesehatan dalam Bencana (kemkes.go.id)
1515
1615