Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANUSIA DAN LINGKUNGAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Praktek Mata Kuliah Sosial dan Budaya
Dosen Pengampu Ibu Cherly M.SST,M.Kes

KELOMPOK 6
Disusun oleh :
1. Alfiyyah Nurul Azmi 17336120404
2. Dzaki Abdur Rafi 17336120417
3. Rifa Nur Aqiilah 17336120445
4. Salma Salsabila Fitria 17336120447
5. Siti Aisyah Mutmainah 17336120450
6. Tasya Aisyah Haniifah 17336120453
7. Zahra Ria Raihan 17336120456

D-IV PROMOSI KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
Jl. Westhoff No. 31 Pasir Kaliki Kec. Cicendo Kota Bandung
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemampuan kepada penulis, sehingga
dapat menyusun makalah tentang Manusia dan Lingkungan ini dengan lancar. Sholawat dan
salam semoga tetap dilimpahcurahkan kepada Khotimul Anbiya Wal Mursalin yakni Nabi
Muhammad SAW. Sebagai Uswatun Hasanah bagi umat semesta alam.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ujian Praktek pada mata kuliah Sosial
Budaya Dasar. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, tentunya masih
banyak kekurangan, baik dari segi materi yang dipaparkan maupun dalam kesempurnaan
sistematika. Selanjutnya dengan kerendahan hati, penulis berharap kepada para pembaca agar
memberikan koreksi apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan guna memperbaiki penulisan
makalah dimasa yang akan datang.
Kami ucapkan terima kasih banyak kepada pihak yang telah membantu penulis dalam
pembuatan makalah ini. Semoga amal baik semua pihak dibalas oleh Allah SWT. dengan
balasan yang berlipat ganda. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya.

Bandung, 18 Januari 2021

Penulis,

215
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................... 1

Daftar Isi ................................................................................................................... ................. 2

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 3


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 3

BAB 2 ISI .................................................................................................................................... 4

2.1 Hakikat dan Makna Lingkungan Bagi Manusia ...................................................... 4


2.2 Kualitas Penduduk dan Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Manusia .................. 5
2.3 Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi Masyarakat .................... 7
2.4 Isu-isu Penting Tentang Persoalan Lintas Budaya dan Bangsa ............................... 8
2.5 Hubungan Promosi Kesehata dengan Lingkungan .................................................. 9

BAB 3 PENUTUP ..................................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 12


3.2 Saran ........................................................................................................................ 13

Daftar Pustaka ........................................................................................................................... 13

315
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki
karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan
makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih
kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada
lingkungan dapat dimanfaatankan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia,
karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Lingkungan memiliki hubungan dengan manusia. lingkungan mempengaruhi sikap dan
perilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan mempengaruhi lingkungan tempat
hidupnya. Faktor lingkungan (tanah,iklim,topografi,sumber daya alam) dapat menjadi pra
kondisi bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel yang
mempengaruhi kehidupan manusia. Manusia pun dapat mempengaruhi lingkungan demi
kemajuan dan kesejahteraan hidupnya.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa hakikat dan makna lingkungan bagi manusia?
 Bagaimana kualitas lingkungan dan penduduk terhadap kesejahteraan?
 Apa saja problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat?
 Apa saja isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa?

1.3 Tujuan
Mengetahui hakikat dan makna lingkungan bagi manusia, dapat menjelaskan materi
lingkungan dan manusia dan menambah wawasan.

415
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Hakikat dan makna lingkungan bagi manusia


Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya,
manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha
menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan
hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban –istilah Toynbee-
sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung
kehidupannya. Misalnya, manusia menciptakan jembatan agar bisa melewati sungai yang
membatasinya.
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki
karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan
makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih
kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006). Pada hakikatnya, manusia dan lingkungan sangat
berhubungan erat, manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya apabila tidak ada
lingkungan. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada
lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia,
karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Arti penting lingkungan bagi manusia adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada, tumbuh, dan
berkembang di atas bumi sebagai lingkungan.
2. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
3. Lingkungan mempengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya.
4. Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
5. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan
dan kebahagiaan hidup.

515
Selain itu ada pula peranan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui
cara sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan.
2. Menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat.
3. Menumbuhkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial.
4. Memberikan saran dan pendapat.
5. Menyampaikan informasi dan / atau menyampaikan laporan.

2.2 Kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia


1. Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan
Berdasarkan uraian sebelumnya bahwa ada hubungan yang erat antara lingkungan
dengan manusia. Lingkungan memberikan makna atau arti penting bagi manusia dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Lingkungan dapat memberikan sumber
kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi sumber dan
penunjang hidup. Dengan demikian, lingkungan mampu memberikan kesejahteraan
dalam hidup manusia.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemnafaatan,
penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan
lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan
membangun manusia seutuhnya.
b. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
c. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
d. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi
sekarang dan yang akan datang.
e. Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang
menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh mansusia adalah bagaimana manusia
melakukan berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas
lingkungan juga semakin baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan
memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.

615
Undang-undang No. 23 1997 tentang Pengelolaaan Lingkungan Hidup yang
mengatur hak, kewajiban, dan peran warga negara perihal pengelolaan ini. Hak,
kewajiban, dan peran itu sebagai berikut:
a. Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
b. Setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan
peran dalam pengelolaan lingkungan hidup. Setiap orang mempunyai hak untuk
berperan dalam rangka pengelolaan hidup sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
c. Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
d. Setiap yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi
yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
e. Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan
dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2. Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan
Di negara, penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai
modal dasar atau set pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran
pembangunan, tetapi juga merupakan pelaku pembangunan. Mereka adalah subjek dan
objek dari pembangunan negara. Pembangunan pada dasarnya dilakukan oleh penduduk
negara dan ditujukan untuk kebutuhan dan kesejahteraan penduduk yang bersangkutan.
Hal yang berkaitan dengan penduduk negara meliputi:
a. Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan
kepribadian.
b. Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan,
persebaran, perataan, dan pertimbangan penduduk ditiap wilayah negara.
Perubahan lingkungan sebagai akibat tindakan manusia tidak jarang memberikan
dampak negatif, yaitu kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup tidak
hanya meniadakan daya dukung lingkungan itu sendiri, tetapi juga memberi resiko bagi
kehidupan manusia. Kerusakan lingkungan hidup merupakan problematika besar yang
dialami umat manusia sekarang ini. Bahkan, isu tentang lingkungan hidup merupakan

715
satu dari tiga isu global dewasa ini, yaitu isu tentang HAM, demokrasi, dan lingkungan.
Beberapa problema lingkungan hidup dewasa ini antara lain:
1. Pencemaran (polusi) lingkungan, yang mencakup pencemaran udara, pencemaran air,
pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
2. Masalah kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalakan hutan, dan kebakaran
hutan.
3. Erosi dan Banjir.
4. Tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai.
5. Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
6. Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti gatal-gatal, batuk,
infeksi saluran pernapasan, diare, dan tipes.
Beberapa masalah yang berkaitan dengan kerusakan sumber daya alam dan lingkungan
hidup:
1. Terus menurunya kondisi hutan Indonesia
2. Kerusakan daerah aliran sungai
3. Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak
4. Citra pertambangan yang merusak lingkungan
5. Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati
6. Pencemaran air semakin meningkat
7. Kualitas udara semakin menurun, khususnya di kota-kota besar

2.3 Problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat


1. Interaksi dalam Lingkungan Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut
hubungan timbal balik antara perorangan, antara kelompok manusia dalam bentuk
akomodasi, kerja sama, persaingan, dan pertikaian. Interaksi sosial dapat terjadi apabila
ada kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan usaha pendekatan pertemuan
fisik dan mental. Kontak sosial dapat bersifat primer (face to face) dan dapat berbentuk
sekunder (melalui media perantara, koran, radio, tv, dan lain-lain).

815
Komunikasi merupakan usaha penyampaian informasi kepada manusia lain.
Tanpa komunikasi tidak mungkin terjadi interaksi sosial. Komunikasi bisa berbentuk
lisan, tulisan, atau simbol lainnya. Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama
(cooperation), akomodasi (accomodation), persaingan (competition), dan pertikaian
(conflict).
2. Pranata dalam Lingkungan Sosial
Pranata sosial (dalam bahasa Inggris Istilahnya institution) menunjuk pada sistem
pola-pola resmi yang dianut suatu warga masyarakat dalam berinteraksi
(Koentjaraningrat, 1996). Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata
rangkaian tinakan berpola mantap guna memenuhi keperluan yang khusus dalam
kehidupan masyarakat.
3. Problema dalam Kehidupan Sosial
Problema sosial merupakan persoalan kareba menyangkut tata kelakuan yang
abnormal, amoral, berlawanan dengan hukum, dan bersifat merusak. Sesuai dengan
faktor-faktor penyebabnya, maka problema sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut
(Soerjono Soekanto, 1982):
a. Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan
pengangguran.
b. Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
c. Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan
disorganisasi.
d. Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan
anak, konflik ras, dan konflik agama.

2.4 Isu-isu penting tentang persoalan lintas budaya dan bangsa


1. Isu tentang Lingkungan
a. Kekurangan Pangan.
b. Kekurangan Sumber Air Bersih.
c. Polusi atau pencemaran.
d. Perubahan Iklim.

915
2. Isu tentang Kemanusiaan
a. Kemiskinan.
- Konflik atau Perang.
- Wabah Penyakit.
E. Hubungan Promosi Kesehatan dengan Lingkungan
Untuk menjabarkan apa hubungan Promosi Kesehatan dengan Lingkungan, beserta untuk
menjawab solusi dari beberapa problematika lingkungan. Penulis mengambil sebuah studi kasus
bencana dalam artikel, dan menjawab apa peranan Promosi Kesehatan dalam bencana.

Didalam artikel Promosi Kesehatan dalam Bencana (kemkes.go.id), dijelaskan


bahwasannya dalam beberapa tahun terakhir ini Indonesia banyak mengalami bencana.
Mengapa? Karena Indonesia dikelilingi oleh 3 lempengan tetonik yaitu lempengan Pasifik,
lempengan Eurasia, dan lempangan Hindia-Australia. Kondisi ini menyebabkan Indonesia rawan
aterhadap gempa bumi, tsunami, letusan gunung api dan beberapa jenis bencana tektonik
lainnya. Potensi bencana alam dengan frekuensi yang cukup tinggi lainnya adalah bencana
hidrometerologi, yaitu banjir, longsor, kekeringan, puting beliung dan gelombang pasang.
Frekuensi bencana hidrometeorologi di Indonesia terus meningkat dalam 10 tahun terakhir..
Bencana ini mengancam seluruh wilayah indonesia dalam skala kecil maupun besar.

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yg mengancam dan mengganggu


kehidupan dan penghidupan masyrakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan
dampak psikologis (UU No. 24/2007).

Bencana dapat merusakkan kehidupan keluarga dan melumpuhkan tatanan sosial.


Terlebih lagi jika terjadi pada masyarakat dengan sosial ekonomi rendah, potensial terjadi
diskriminasi, kejahatan dan tindak kekerasan lainnya. Selain hal tersebut bencana juga akan
menyebabkan masalah kesehatan seperti diare, influensa, tifus dan penyakit yang lainnya.

Situasi bencana membuat kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi, anak-anak dan lanjut
usia mudah terserang penyakit dan malnutrisi. Akses terhadap pelayanan kesehatan dan pangan
menjadi semakin berkurang. Air bersih sangat langka akibat terbatasnya persediaan dan
banyaknya jumlah orang yang membutuhkan. Sanitasi menjadi sangat buruk, anak-anak tidak
terurus karena ketiadaan sarana pendidikan. Dalam keadaan yang seperti ini risiko dan penularan
penyakit meningkat.

Sehubungan dengan kondisi tersebut maka perlu dilakukan promosi kesehatan agar:

a. Kesehatan dapat terjaga


b. mengupayakan agar lingkungan tetap sehat
c. memanfaatkan pelayanan kesehatan yangada
d. Anak dapat terlindungi dari kekerasan
e. Mengurangi stres

1015
Kegiatan promosi kesehtan yang dilakukan:

1. Kajian dan analisis data yang meliputi:

a. Sarana dan prasarana klaster kesehatan meliputi sumber air bersih,jamban, pos kesehatan
klaster, Puskesmas, rumah sakit lapangan, dapur umum, sarana umun seperti mushola,
posko relawan, jenis pesan dan media dan alat bantu KIE, tenaga promkes/tenaga
kesmas, kader, relawan dan lain sebagainya
b. Data sasaran : jumlah Ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, remaja, lansia/ orangtua,
orang dengan berkebutuhan khusus dan orang sakit
c. Jumlah titik pengungsian dan hunian sementara
d. Jumlah pengungsi dan sasaran di setiap titik pengungsian
e. Lintas program, lintas sektor, NGO, Universitas dan mitra lainnya yang memiliki
kegiatan promkes dan pemberdayaan masyarakat
f. Regulasi pemerintah setempat dalam hal melakukan upaya promotif dan preventif.

Dilanjutkan dengan analisis data berdasarkan potensi dan sumberdaya yang ada diwilayah
terdampak bencana.

2. Perencanaan

Berdasarkan kajian dan analisis data, akan menghasilkan berbagai program dan kegiatan, dengan
mempertimbangkan sumberdaya yang ada.

3. Implementasi kegiatan, yang mencakup:

a. Rapat koordinasi klaster kesehatan termasuk dengan pemerintah setempat, NGOs, dan
mitra potensial lainnya untuk memetakan programdan kegiatan yang dapat diintegrasikan
/kolaborasikan.
b. Pemasangan media promosi kesehatan berupa spanduk, poster, stiker
c. Pemutaran film kesehatan, religi, pendidikan, hiburan dan diselingi pesan kesehatan,
d. Senam bersama (masyarakat umum)termasuk senam lansia
e. Konseling, penyuluhan kelompok, keluarga dan lingkungan dengan berbagai pesan
kesehatan (PHBS di pengungsian)
f. Penyelenggaraan Posyandu (darurat) integrasi termasuk Posyandu Lansia di pengungsian
atau di tempat hunian sementara.
g. Advokasi pelaksanaan gerakan hidup sehat kepada pemerintah setempat.
h. Pendekatan kepada tokoh agama/tokoh masyarakatuntuk menyebarluaskan informasi
kesehatan.
i. Penguatan kapasitas tenaga promkes daerah melalui kegiatan orientasi promosi kesehatan
paska bencana.
j. Kemitraan dengan organisasi kemasyarakatan, dunia usaha melalui program CSR, LSM
kesehatan, kelompok peduli kesehatan, donor agency
k. Monitoring dan evaluasi program

1115
Sasaran promosi kesehatan adalah:

1) Petugas kesehatan
2) Relawan
3) tokoh masyarakat, tokoh agama
4) guru
5) Lintas sektor
6) Kader
7) Elompok rentan: ibu hamil, anak-anak, lanjut usia
8) Masyarakat
9) Organisasi masyarakat
10) Dunia usaha

Promosi kesehatan dalam kondisi darurat untuk meningkatkan pemahaman keluarga dan
masyarakat untuk melakukan PHBS di pengungsian , yaitu:

1) ASI terus diberikan pada bayi


2) Biasakan cuci tangan pakai sabun
3) Menggunakan air bersih
4) Buang air besar dan kecil di jamban
5) Buang sampah pada tempatnya
6) Makan makanan bergizi
7) Tidak merokok
8) Memanfaatkan layanan kesehatan
9) Mengelola strees
10) Melindungi anak
11) Bermain sambil belajar

Pencemaran Air Lindi di Sungai Cipicung Jadi Tanggung Jawab Pemprov Jabar

Whisnu Pradana - detikNews


Selasa, 04 Agu 2020 20:15 WIB
Bandung Barat - Pemprov Jabar disebut bertanggungjawab atas pencemaran aliran
Sungai Cipicung di Kabupaten Bandung Barat oleh limbah air lindi atau air sampah Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB Apung Hadiat Purwoko hal
tersebut lantaran pengelolaan TPA Sarimukti berada di bawah naungan Balai Pengelolaan
Sampah Regional (BPSR) Provinsi Jawa Barat.

"TPA Sarimukti itu kan dikelola Balai Pengelolaan Sampah Regional (BPSR) Provinsi
Jawa Barat. Jadi pencemarannya itu tanggungjawab Provinsi Jawa Barat," ujar Apung saat
dihubungi, Selasa (4/8/2020).

1215
Apung menjelaskan setelah muncul adanya aliran cairan sampah dari TPA Sarimukti
mengalir ke Sungai Cipicung yang letaknya tak jauh dari lokasi TPA Sarimukti, pihaknya
langsung berkoordinasi dengan pihak BPSR Provinsi Jawa Barat.

"Jadi BPSR sudah mengakui ada pencemaran. Rencananya akan dilakukan


penyempurnaan IPAL karena kapasitas IPAL-nya itu sudah tidak bisa menampung air lindi dan
ada faktor peningkatan sampah dari Bandung Raya," jelasnya

Apung mengklaim pencemaran aliran Sungai Cipicung oleh air lindi baru terjadi kali ini
saja. "Baru pertama kali sebelumnya tidak masalah, karena volume sampah meningkat dan
IPAL-nya juga kurang maksimal," tegasnya.

Sebelumnya Walhi Jawa Barat yang bekerja sama dengan laboratorium Pusat Unggulan
Lingkungan dan Ilmu Keberlanjutan (PULIK) Universitas Padjajaran (Unpad) menguji dua
sampel air yang terkena limbah cairan sampah TPA Sarimukti.

"Sampel air yang dimaksud itu berasal dari Sungai Cipicung yang terkena dampak
buangan air lindi TPA Sarimukti. Sedangkan sampel kedua adalah air lindi yang keluar dari pipa
saluran pembuangan atau IPAL TPA Sarimukti dan digelontorkan langsung ke badan sungai,"
ujar Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat Meiky W Paedong.

Meiky mengatakan uji sampel tersebut dilakukan karena pihaknya menduga ada zat yang
berbahaya pada cairan limbah sampah dari aliran TPA Sarimukti tersebut.

"Walaupun secara visual kedua sampel terlihat hitam yang menandakan kandungan
padatan terlarut dan tidak terlarutnya tinggi. Tapi kami ingin lebih memastikan zat apa saja yang
ada di dalam air tersebut. Oleh karena itu perlu ada uji laboratorium," jelasnya.

Analisis Permasalahan :

Permasalahan yang terjadi pada artikel diatas yaitu terjadinya Pencemaran Air Lindi di
Sungai Cipicung. Sampel air yang dimaksud itu berasal dari Sungai Cipicung yang terkena
dampak buangan air lindi TPA Sarimukti. Sedangkan sampel kedua adalah air lindi yang keluar
dari pipa saluran pembuangan atau IPAL TPA Sarimukti dan digelontorkan langsung ke badan
sungai.

1315
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya. Pada hakikatnya, manusia dan
lingkungan sangat berhubungan erat, manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya
apabila tidak ada lingkungan. Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar
manusia dapat hidup sejahtera. Dalam kehidupan manusia yang berhubungan dengan
lingkungan, ada kalanya mengalami suatu problem atau masalah.
Problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat bisa berupa
dalam hal: interaksi dalam lingkungan sosial, pranata dalam lingkungan sosial, dan
problema dalam kehidupan sosial. Isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa
dibagi menjadi dua, yaitu isu tentang lingkungan (kekurangan pangan, kekurangan
sumber air bersih, polusi atau pencemaran, dan perubahan iklim), dan isu tentang
kemanusiaan (kemiskinan, konflik atau perang, wabah penyakit).
Problematika dalam lingkungan alam juga berupa perubahan lingkungan sebagai
akibat tindakan manusia tidak jarang memberikan dampak negatif, yaitu kerusakan
lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup tidak hanya meniadakan daya dukung
lingkungan itu sendiri, tetapi juga memberi resiko bagi kehidupan manusia. Kerusakan
lingkungan hidup merupakan problematika besar yang dialami umat manusia sekarang
ini.
Sehubungan dengan kondisi tersebut maka perlu dilakukan promosi kesehatan
agar:

1415
a. Kesehatan dapat terjaga
b. mengupayakan agar lingkungan tetap sehat
c. memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
d. Anak dapat terlindungi dari kekerasan
e. Mengurangi stres
f. dll

3.2 Saran

Kepada masyarakat yang sudah membaca dan memahami makalah ini, ada
beberapa saran yang kami sampaikan: manusia sangat berhubungan dengan lingkungan,
oleh karena itu manusia harus mampu menjaga dan melestarikan lingkungannya, selain
itu manusia harus mampu menjaga eksistensinya dalam sosialisasi dengan manusia lain
di lingkungannya, manusia juga memiliki problema dalam kehidupannya sehingga
manusia dituntut untuk mampu menangani problema tersebut.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

 Bambang S. Mintargo. 1986. Manusia dan Nilai Budaya. Jakarta: Universitas Trisakti.
http://pendidikan-emaagustina.blogspot.com/2011/05/bab-8-manusia-dan-lingkungan.html
 http://stkip.files.wordpress.com/2011/05/isbd.pdf
 http://sayoudancity.blogspot.com/2012/03/makalah-isbd.html
 Promosi Kesehatan dalam Bencana (kemkes.go.id)

1515
1615

Anda mungkin juga menyukai