Dosen Pengampu:
Kelompok 5
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
berbagai macam nikmat dan karunia, sehingga aktivitas hidup yang kami jalani ini akan
selalu membawa keberkahan baik di alam dunia lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat
kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin dicapai menjadi lebih mudah dan
bermanfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Abdul
Kahar, S.T., M.Si selaku Dosen mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar di kelas Gabungan B serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik berupa moril maupun materil, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari di
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan, baik
dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman
sekalian, yang kadang kala hanya menuruti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami
jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini dilain
waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah mudah-mudahan apa
yang kami susun ini membawa manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta pembaca agar
memudahkan pemahaman dasar perencanaan sebagai tambahan dalam menambah referensi
yang telah ada.
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
A. Kesimpulan..................................................................................................................15
B. Saran.............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati mau pun benda hidup
yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
(Abdullah, 2007: 3). Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sumbernya,
persebarannya, tujuannya, cara pengolahan dan pemanfaatannya, sifat, potensi,
jenisnya ,pembentukannya, nilai ekonomis atau nilai kegunaannya, bentuknya.
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumber daya alam
hayati, sumber daya alam non hayati dan sumber daya buatan, merupakan salah satu aset
yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar
pembangunan sumber daya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-
cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang
dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya
untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan
seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk
mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu.
Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk
kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan
mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan
sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan
dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.
Sumber daya alam ialah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia,
misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan
mikroba (jasad renik).
1
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian sumber daya alam dan lingkungan?
b. Apa saja klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup?
c. Bagaimana konsep-konsep pengelolaan sumber mengetahui daya alam?
d. Bagaimana masalah kependudukan dan lingkungan hidup?
e. Bagaimana prinsip dan usaha pelestarian sumber daya alam dan lingkungan
hidup?
a. Tujuan
1. Mengetahui pengertian sumber daya alam dan lingkungan.
2. Mengetahui klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup.
3. Mengetahui bagaimana konsep-konsep pengelolaan sumber daya alam.
4. Mengetahui masalah kependudukan dan lingkungan hidup.
5. Mengetahui prinsip dan usaha pelestarian sumber daya alam dan lingkungan
hidup.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Menurut Darsono (1995) pengertian lingkungan bahwa semua benda dan kondisi,
termasuk manusia dan kegiatan mereka, yang terkandung dalam ruang di mana manusia
dan mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia dan badan-badan
hidup lainnya.
Lingkungan terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen abiotik adalah
semua benda mati seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, suara. Sementara
komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan,
manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
SDA dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan disajikan beberapa
penggolongan SDA berdasarkan pada jenis, sifat dan potensinya (Pratiwi dkk, 2000).
1. Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
a) Sumber daya alam hayati (biotik)
Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam yang berupa makhluk
hidup. Misalnya : Hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia. Karena bahan
bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi tercipta dari hewan dan
tumbuhan, mereka pun dikategorikan sebagai SDA hayati.
b) Sumber daya alam non hayati (abiotik)
Sumber daya alam non hayati adalah yang berasal dari material tidak hidup dan
bersifat anorganik. Umumnya, sumber daya alam non hayati ini merupakan
bahan galian tambang ataupun merupakan hasil aktivitas vulkanisme dan
tektonisme. Sumber daya alam non hayati disebut juga sumber daya alam fisik,
4
yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : Bahan
tambang, tanah, air, dan angin.
2. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
a) Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable) disebut terbarukan karena
dapat diperbarui dan dipakai berulang-ulang serta tidak akan habis. Sumber
daya alam yang dapat diperbarui secara umum terbagi menjadi dua, yaitu
sumber daya alam siklik dan sumber daya alam yang regenerasinya cepat.
Sumber daya alam siklik seperti air, angin, matahari, dan udara tidak akan
pernah habis karena penggunaannya tidak menghabiskan SDA tersebut. Sumber
daya alam yang beregenerasi secara cepat antara lain adalah biomasa seperti
tumbuhan, ikan, dan binatang ternak. SDA ini memiliki laju regenerasi yang
sangat cepat sehingga tidak akan habis jika dikelola dengan baik.
b) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (non renewable) ialah sumber
daya alam yang dapat habis dalam penggunaannya atau dapat juga dibentuk lagi
tetapi memerlukan waktu yang lama yaitu ribuan tahun bahkan jutaan tahun.
Misalnya: Minyak bumi, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.
3. Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara
lain sebagai berikut.
a) Sumber daya alam materi. Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan
dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, kaca, dan
rosela.
b) Sumber daya alam energy. Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan
sebagai sumber energi. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun,
sinar matahari, energi pasang surut air laut, dan kincir angin.
c) Sumber daya alam ruang. Merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau
tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
5
C. KONSEP-KONSEP PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
6
air tawar (wilayah sungai, danau,dll). Seiring dengan pertumbuhan populasi
manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestic dan energi,
terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industry
minuman, penambahan, dan asset rekreasi. Di bidang energi, teknologi
penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi
telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang
dihasilkan dari ar cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek
rumah kaca. Pelestarian air dapat berupa pelestarian kuantitas air. Pelestarian
kuantitas air dipengaruhi oleh beberapa faktor, anatara lin penyyediaan air,
pemanfaatan air.
b) Angin pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis
bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan eneri yang
dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan
menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinngian lebih
dari 30 meter didaerah daratan tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan
selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang
dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah
mengaplikasian turbin angin sebagai sumber energi alteratif adalah Belanda
dan Inggris.
c) Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk
menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai
jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara
langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan ualitas tanah. Tanah tersusun
atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik.
Pengolahan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat
pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang
ada sekarang ini. Jika lapisan tanah tersebut mentah, artinya zat-zat makan
yang ada di lapisan itu belum dapat dinamakan oleh tumbh-tumbuhan, tanah
mentah tersebut bila dicangkuli, diberi pupuk hijau dan kendang kemudian
ditanami, lama kelamaan akan berubah menjadi tanah (zat-zat mkanan yang
ada di dalamnya sudah dapat diisap oleh tumbuh-tumbuhan).
d) Hasil tambang, sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi
bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrasktruktur, kendaraan
bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan
7
hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi
sumber daya alam tersebut. Beberapa negra, seperi Indonesia dan Arab,
memiliki pendapatan yang sangat besar dari sector ini. Jumlahnya sangat
terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efesien.
1) Batu bara
Dimanfaatkan untuk bahan bakar industry dan rumah tangga.
2) Biji Besi
Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
3) Tembaga
Merupakan jenis logam yang brwarna kekuning-kuningan, lunak dan
mudah ditempa
4) Bauksit
Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium
5) Emas dan Perak
Untuk perhiasan
6) Marmer
Untuk bahan bangunan rumah atau Gedung
7) Belerang
Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
8) Yodium
Untuk bahan obat dan peramu garm dapur beryodium
9) Nikel
Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat
10) Gas Alam
Untuk bahan bakar kompor gas
11) Mangaan
Untuk pembuatan pembuatan besi abaj
12) Grafit
Bermanfaat untuk membuat pensil
8
D. MASALAH KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
1. Masalah kesempatan kerja bagi penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya.
2. Masalah pertambahan angkatan kerja dan kesukaran atau hambatan dalam bidang
pengembangan industry sehubungan dengan pertambahan angkatan kerja tersebut.
3. Masalah pengandaan dan permintaan akan bahan-bahan dasar, seperti kayu, bahan-
bahan mineral dan bahan-bahan tersebut bila penggunaannya berlebihan dikhawatirkan
akan merugikan generasi yang akan datang.
4. Masalah pembiayaan, penentu arah dan pola pendidikan, riset dan perkembangan
teknologi yang sangat berbeda antara Negara yang satu dengan yang lain.
9
hidup, seperti kesehatan dan kesejahteraan, maka kita tidak akan lagi mendengar ada
masyarakat yang merusak alam hanya karena terdesak kebutuhan ekonomi.
Sedangkan secara mental, pembangunan manusia dapat dilakukan melalui jalur
edukasi masyarakat dan Pendidikan. Pemerintah harus secara masif dan persuasif
memberikan penyadaran akan pentingnya sikap ramah terhadap lingkungan agar
tercipta keseimbangan alam.
Penanaman sikap sadar dan peduli lingkungan juga dapat dilakukan melalaui
jalur pendidikan formal. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam
membentuk karakter sebuah bangsa. Implementasi pendidikan karakter harus
dilaksanakan oleh segenap komponen warga sekolah, masyarakat, pemerintah dan
para stake holders pendidikan. Oleh sebab itu, sekolah sebagai sarana pendidikan
perlu memberikan pengetahuan yang cukup kepada peserta didik mengenai
lingkungan hidup dan lingkungan. Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan nasional
seperti yang tertulis dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, yaitu untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Aturan atau kebijakan harus lahir dari sebuah pemikiran demi kepentingan dan
hajat hidup orang banyak, sehingga tidak ada pihak-pihak yang "memesan" sebuah
kebijakan agar lahir sesuai dengan kepentingan pribadinya. Sebuah kebijakan yang
lahir dari sebuah proses yang demokratis harus dapat ditegakkan tanpa pandang bulu,
jangan sampai pisau hukum hanya tajam ke bawah, tetapi tumpul ke atas. Untuk itu
sangat diperlukan konsistensi dalam penegakkan aturan, agar nilai-nilai keadilan
dapat tercipta di tengah masyarakat. Selain itu, perlu juga diberikan penghargaan
atau reward sebagai stimulus agar lebih banyak lagi masyarakat yang akan peduli
terhadap lingkungan hidup.
10
ikut rusak. Rusaknya alam sekitar akibat ulah tangan manusia merupakan pelajaran
yang sangat mahal dari sang pencipta agar kita kembali kepada-Nya.
Pengelolaan lingkungan mempunyai ruang lingkup yang luas dengan cara yang
beraneka pula. Namun demikian dapat kita kelompokkan menjadi: pengelolaan
lingkungan secara rutin, perencanaan pengelolaan lingkungan secara dini, perencanaan
perkiraan dampak lingkungan, dan perencanaan perbaikan kerusakan lingkungan. Bentuk
atau cara pelestarian lainnya dapat pula kita mengenalnya seperti cagar alam, cagar
budaya, atau pun cagar biosfer, Suaka Alam, Suaka Margasatwa, Taman Nasional, dan
Taman Hutan Raya.
1. Cagar alam
Cagar alam adalah sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi fauna dan
flora yang ada di dalamnya. Di dalam cagar alam tersebut tidak dibolehkan adanya
eksploitasi mengambil atau memanfaatkan tumbuhan, hewan atau kekayaan alam
lainnya. Alam dalam kawasan tersebut di biarkan apa adanya tumbuh secara alamiah.
Namun demikian dijaman pembangunan ini, adanya keinginan kuat untuk
mengikutsertakan cagar alam dalam proses pembangunan,maka digunakan istilah
Taman Nasional. Salah satu bentuk kawasan konservasi yang dapat mempunyai
tujuan ganda tersebut adalah Taman Nasional. Dengan demikian Taman Nasional
adalah kawasan konservasi yang dikelola secara terpadu artinya semua tujuan
perlindungan pengawetan dan pemanfaatan dapat ditampung dalam satu kesatuan
(unit) pengelolaan.
Berbeda dengan kawasan konservasi lain yaitu, Suaka Alam yang meliputi
Cagar Alam dan Suaka Margasatwa. Pada kawasan ini tujuan utama dititik beratkan
kepada perlindungan dan pengawetan semata, sedangkan upaya pemanfaatan secara
langsung terbatas sekali.
11
2. Cagar Budaya
Cagar budaya pun memiliki pengertian yang sama dengan cagar alam, hanya
saja yang dilindungi bukan suatu daerah, melainkan suatu hasil kebudayaan manusia,
seperti sebuah candi dengan daerah sekitarnya, daerah condet di ibukota Jakarta juga
merupakan cagar budaya yaitu perkampungan masyarakat Betawi asli, yang sebagian
besar sudah tergusur ke luar Jakarta oleh derasnya pembangunan dan arus penduduk
pendatang.
3. Cagar Biosfer
Cagar biosfer adalah wilayah atau kawasan yang terdiri dari daratam, perairan,
dan pantai yang dipergunakan untuk menemukan kompromi antara kelestarian alam,
pemanfaatannya, dan penggunaannya bagi kehidupan umat manusia.
Kawasan ini disebut sebagai “Science for Sustainibility Support sites” atau
kawasan tempat menguji pendekatan berbagai bidang, seperti sosial ekonomi,
kemasyarakatan dan lingkungan dengan tujuan akhir untuk menemukan solusi
memanfaatkan alam dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia dan pada saat
bersamaan tetap menjaga kelestariannya. Di kawasan ini diharapkan akan ada
pemahaman terhadap interaksi manusia dengan alam , berbagai masalah dan konflik
dan kemudian merumuskan pemecahan terhadap hal itu tanpa mengorbankan salah
satu pihak, baik manusia maupun alam.
4. Suaka Alam
Suaka alam yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas berupa keragaman
dan keunikan jenis flora yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan
pembinaan terhadap habitatnya. Hutan suaka alam juga mempunyai fungsi utama
yakni sebagai daerah pengawetan keanekaragaman hayati tumbuhan dan juga satwa
serta ekosistem, yang fungsinya sebagai wilayah sistem penyangga dalam kehidupan.
12
ekosistem tertentu yang dilindungi dan juga perkembangannya dari ekosistem tersebut
berlangsung secara alamiah. Baik flora ataupun fauna yang hidup didalam area cagar
agalm tersebut keberadaanya sangat dilingungi.
5. Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas berupa
keragaman dan keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
Taman Nasional yaitu kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional mempunyai
tujuan utama untuk pemanfaatan di bidang penyediaan tempat Wisata Alam. Hutan
lindung merupakan juga kawasan hutan yang disisihkan dengan tujuan utama untuk
perlindungan tata air, agar keberadaan sistem penyediaan air dapat berlangsung terus
menerus.
b) Taman Nasional harus memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik flora,
fauna, ekosistem maupun geiala alam yang masih utuh dan asli.
13
Memperhatikan azas-azas pokok tersebut Taman Nasional di Indonesia
mempunyai beberapa fungsi utama yaitu :
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip
ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam
memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada
terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia.
Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat
mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah
kehidupan bisa terganggu. Upaya menjaga dan melestarikan sumber daya alam dapat
dilakukan dengan berbagai cara contohnya dengan cara penghijauan dan reboisasi,
pembuatan sengkedan/terasering, pengembangan DAS, Pengelolaan air limbah, dan
penertiban pembuangan sampah. Selain itu kita dapat mengetahui bagaimana
mengelola SDA agar menghasilkan manfaat yang sangat besar. Dari penjelasan
tersebut di atas kita dapat mengetahui dan memahami alangkah pentingnya menjaga
Sumber Daya Alam demi kelangsungan hidup jangka panjang.
B. SARAN
15
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu dan Supatmo.2008.Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:Rineka CiptaDarmodjo,
Hendro Drs. M.A dan Dra. Yeni Kaligis, M.Sc. 2001. Ilmu Alamiah Dasar Edisi Revisi.
Universitas Terbuka : PusatPenerbitan
Iqbal Hakim. 2019. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung. Institut Teknologi Bandung.
https://insanpelajar.com/sumber-daya-alam/
16