Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

Dosen Pengampu:

Ir. Abdul Kahar, S. S.T., M. M

Mata Kuliah: ILMU ALAMIAH DASAR

Kelompok 5

Annisa Oktarami Muallim (2001026184)

Besse Nur Aisyah HM (2001026194)

Herlina Eka Hadiani (2001026162)

Putri Maulana (2001026223)

Reza Joy Winantha (2001026034)

Siti Febriana (2001026102)

Zulfah Marwa Nabila (2001026131)


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
berbagai macam nikmat dan karunia, sehingga aktivitas hidup yang kami jalani ini akan
selalu membawa keberkahan baik di alam dunia lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat
kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin dicapai menjadi lebih mudah dan
bermanfaat.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Abdul
Kahar, S.T., M.Si selaku Dosen mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar di kelas Gabungan B serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik berupa moril maupun materil, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari di
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan, baik
dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman
sekalian, yang kadang kala hanya menuruti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami
jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini dilain
waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah mudah-mudahan apa
yang kami susun ini membawa manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta pembaca agar
memudahkan pemahaman dasar perencanaan sebagai tambahan dalam menambah referensi
yang telah ada.

Samarinda, 27 Maret 2021

Penulis

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3

A. Pengertian sumber daya alam dan lingkungan.............................................................3


B. Klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup..................................................4
C. Konsep-konsep pengelolaan sumber mengetahui daya alam.......................................6
D. Masalah kependudukan dan lingkungan hidup............................................................9
E. Prinsip dan usaha pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.....................11

BAB III PENUTUP..................................................................................................................15

A. Kesimpulan..................................................................................................................15
B. Saran.............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati mau pun benda hidup
yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
(Abdullah, 2007: 3). Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sumbernya,
persebarannya, tujuannya, cara pengolahan dan pemanfaatannya, sifat, potensi,
jenisnya ,pembentukannya, nilai ekonomis atau nilai kegunaannya, bentuknya.
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumber daya alam
hayati, sumber daya alam non hayati dan sumber daya buatan, merupakan salah satu aset
yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar
pembangunan sumber daya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-
cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang
dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya
untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan
seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk
mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu.
Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk
kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan
mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan
sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan
dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.
Sumber daya alam ialah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia,
misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan
mikroba (jasad renik).

1
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian sumber daya alam dan lingkungan?
b. Apa saja klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup?
c. Bagaimana konsep-konsep pengelolaan sumber mengetahui daya alam?
d. Bagaimana masalah kependudukan dan lingkungan hidup?
e. Bagaimana prinsip dan usaha pelestarian sumber daya alam dan lingkungan
hidup?

a. Tujuan
1. Mengetahui pengertian sumber daya alam dan lingkungan.
2. Mengetahui klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup.
3. Mengetahui bagaimana konsep-konsep pengelolaan sumber daya alam.
4. Mengetahui masalah kependudukan dan lingkungan hidup.
5. Mengetahui prinsip dan usaha pelestarian sumber daya alam dan lingkungan
hidup.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Alam dan Lingkungan


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sumber daya alam adalah
potensi alami yang dapat dikembangkan untuk menunjang proses produksi.
Menurut Slamet Riyadi (Darmodjo, 1991/1992) mendefinisikan Sumber Daya
Alam sebagai segala isi yang terkandung dalam biosfer, sebagai sumber energi yang
potensial, baik yang tersembunyi di dalam litosfer (tanah), hidrosfer (air) maupun
atmosfer (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia secara
langsung maupun tidak langsung.
Menurut J.A Katili, sumber daya alam adalah semua unsur tata lingkungan
biofisik yang nyata atau memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Menurut Soerianegara, sumber daya adalah unsur lingkungan alami, baik fisik
maupun hayati, yang dibutuhkan manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna
meningkatkan kesejahteraan hidup.
Dapat disimpulkan bahwa secara garis besar, sumber daya adalah segala sesuatu
yang memiliki nilai tambah bagi manusia, sedangkan sumber daya alam merupakan
segala sesuatu yang memiliki nilai tambah namun bersifat alami, tanpa perlu diadakan
oleh manusia. Jadi sumber daya alam adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling
manusia yang bukan dibuat manusia, dan yang terdapat di permukaan bumi, baik itu
berada di dalam tanah, laut ataupun air dan di udara, yang dapat dimanfaatkan untuk
pemenuhan kebutuhan manusia maupun organisme lain secara langsung maupun tidak
langsung. Demikian Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda
mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan
fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan
yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan
lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan ke dalam segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.

3
Menurut Darsono (1995) pengertian lingkungan bahwa semua benda dan kondisi,
termasuk manusia dan kegiatan mereka, yang terkandung dalam ruang di mana manusia
dan mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia dan badan-badan
hidup lainnya.

Menurut Amsyari (1989) lingkungan terbagi atas 3 kelompok dasar. Yang


pertama lingkungan fisik yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang terbentuk
dari benda mati, misalnya yakni udara, air, rumah, dan batu. Yang kedua lingkungan
biologis yaitu segala unsur yang berada pada sekitar manusia yang menyerupai
organisme hidup selain yang ada pada diri manusianya itu sendiri, misalnya hewan dan
tumbuhan. Yang ketiga lingkungan sosial yakni manusia-manusia yang lain yang berada
di dalam lingkungan masyarakat.

Lingkungan terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen abiotik adalah
semua benda mati seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, suara. Sementara
komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan,
manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).

B. KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

SDA dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan disajikan beberapa
penggolongan SDA berdasarkan pada jenis, sifat dan potensinya (Pratiwi dkk, 2000).

1. Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
a) Sumber daya alam hayati (biotik)
Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam yang berupa makhluk
hidup. Misalnya : Hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia. Karena bahan
bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi tercipta dari hewan dan
tumbuhan, mereka pun dikategorikan sebagai SDA hayati.
b) Sumber daya alam non hayati (abiotik)
Sumber daya alam non hayati adalah yang berasal dari material tidak hidup dan
bersifat anorganik. Umumnya, sumber daya alam non hayati ini merupakan
bahan galian tambang ataupun merupakan hasil aktivitas vulkanisme dan
tektonisme. Sumber daya alam non hayati disebut juga sumber daya alam fisik,

4
yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : Bahan
tambang, tanah, air, dan angin.
2. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
a) Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable) disebut terbarukan karena
dapat diperbarui dan dipakai berulang-ulang serta tidak akan habis. Sumber
daya alam yang dapat diperbarui secara umum terbagi menjadi dua, yaitu
sumber daya alam siklik dan sumber daya alam yang regenerasinya cepat.
Sumber daya alam siklik seperti air, angin, matahari, dan udara tidak akan
pernah habis karena penggunaannya tidak menghabiskan SDA tersebut. Sumber
daya alam yang beregenerasi secara cepat antara lain adalah biomasa seperti
tumbuhan, ikan, dan binatang ternak. SDA ini memiliki laju regenerasi yang
sangat cepat sehingga tidak akan habis jika dikelola dengan baik.
b) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (non renewable) ialah sumber
daya alam yang dapat habis dalam penggunaannya atau dapat juga dibentuk lagi
tetapi memerlukan waktu yang lama yaitu ribuan tahun bahkan jutaan tahun.
Misalnya: Minyak bumi, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.
3. Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara
lain sebagai berikut.
a) Sumber daya alam materi. Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan
dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, kaca, dan
rosela.
b) Sumber daya alam energy. Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan
sebagai sumber energi. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun,
sinar matahari, energi pasang surut air laut, dan kincir angin.
c) Sumber daya alam ruang. Merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau
tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

5
C. KONSEP-KONSEP PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

Sumber daya alam memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan manusia.


Untuk memudahkan penyajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan sifatnya,
yaitu SDA hayati dan nonhayati.
1) Sumber daya alam hayati
a) Tumbuhan, merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan
melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen
dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan
produsen atau penyusun dasar rantai makanan. Ekploitasi tumbuhan yang
berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan akan
berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena
punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya
konsumen tingkat di atasnya.
b) Pertanian dan perkebunan, Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena
sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian dibidang
pertanian atau bercocok tanam. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa
negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang siap tanam, dimana
sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia
menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi,
jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Selain itu, Indonesia
dikenal dengan hasil perkebunannya antara lain, karet (bahan baku ban),
kelapa sawit (bahan baku minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan
rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan
baku gula pasir).
c) Hewan, peternakan, dan perikanan, sumber daya alam hewan dapat berupa
hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatanya dapat
sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau
sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga
keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara insitu dan
exsitu terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian insitu. Adalah pelestarian
yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian exsitu adalah
pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke temat lain.
Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun system peternakan,
dan juga perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.

2) Sumber daya alam nonhayati


Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembal keberdaannya dan
dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar
matahari, dan hasil tambang.
a) Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendri
didiminasi oleh wilayah perairan dari total wilayah perairan yang ada, 970%
merupakan air asin (wilayah laut, samudra,dll).dan hanya 3% yang merupakan

6
air tawar (wilayah sungai, danau,dll). Seiring dengan pertumbuhan populasi
manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestic dan energi,
terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industry
minuman, penambahan, dan asset rekreasi. Di bidang energi, teknologi
penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi
telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang
dihasilkan dari ar cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek
rumah kaca. Pelestarian air dapat berupa pelestarian kuantitas air. Pelestarian
kuantitas air dipengaruhi oleh beberapa faktor, anatara lin penyyediaan air,
pemanfaatan air.
b) Angin pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis
bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan eneri yang
dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan
menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinngian lebih
dari 30 meter didaerah daratan tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan
selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang
dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah
mengaplikasian turbin angin sebagai sumber energi alteratif adalah Belanda
dan Inggris.
c) Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk
menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai
jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara
langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan ualitas tanah. Tanah tersusun
atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik.
Pengolahan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat
pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang
ada sekarang ini. Jika lapisan tanah tersebut mentah, artinya zat-zat makan
yang ada di lapisan itu belum dapat dinamakan oleh tumbh-tumbuhan, tanah
mentah tersebut bila dicangkuli, diberi pupuk hijau dan kendang kemudian
ditanami, lama kelamaan akan berubah menjadi tanah (zat-zat mkanan yang
ada di dalamnya sudah dapat diisap oleh tumbuh-tumbuhan).
d) Hasil tambang, sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi
bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrasktruktur, kendaraan
bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan
7
hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi
sumber daya alam tersebut. Beberapa negra, seperi Indonesia dan Arab,
memiliki pendapatan yang sangat besar dari sector ini. Jumlahnya sangat
terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efesien.
1) Batu bara
Dimanfaatkan untuk bahan bakar industry dan rumah tangga.
2) Biji Besi
Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
3) Tembaga
Merupakan jenis logam yang brwarna kekuning-kuningan, lunak dan
mudah ditempa
4) Bauksit
Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium
5) Emas dan Perak
Untuk perhiasan
6) Marmer
Untuk bahan bangunan rumah atau Gedung
7) Belerang
Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
8) Yodium
Untuk bahan obat dan peramu garm dapur beryodium
9) Nikel
Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat
10) Gas Alam
Untuk bahan bakar kompor gas
11) Mangaan
Untuk pembuatan pembuatan besi abaj
12) Grafit
Bermanfaat untuk membuat pensil

8
D. MASALAH  KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Masalah kependudukan dan lingkungan hidup merupakan masalah yang


kompleks karena menyangkut banyak hal seperti :kualitas Sumber Daya Manusia,
kuantitas jumlah penduduk, persebaran penduduk, jenis kelamin,dan mata pencaharian.
Semuanya itu berkontribusi terhadap kelestarian Sumber Daya Alam dan keseimbangan
lingkungan. Masalah kependudukan bukanlah masalah baru akan tetapi telah menjadi
masalah klasik yang mengundang pemikiran yang serius untuk dipecahkan. Ada
pendapat mengatakan bahwa jumlah penduduk yang besar merupakan bonus demografi
yang sangat berpotensi dalam upaya pembangunan suatu negara. Namun sebaliknya,
jumlah penduduk yang besar justru akan menjadi bumerang sumber kerusakan
lingkungan jika tidak dibina dan dikelola dengan baik oleh para pembuat kebijakan.
Peningkatan penduduk yang besar tanpa diikuti peningkatan kesejahteraan justru akan
mengundang bencana, dan dapat menimbulkan gangguan-gangguan terhadap setiap
program pembangunan yang sedang dilaksanakan.

Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Indonesia menimbulkan berbagai masalah


yang baru terasa akhir-akhir ini :

1. Masalah kesempatan kerja bagi penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya.

2. Masalah pertambahan angkatan kerja dan kesukaran atau hambatan dalam bidang
pengembangan industry sehubungan dengan pertambahan angkatan kerja tersebut.

3. Masalah pengandaan dan permintaan akan bahan-bahan dasar, seperti kayu, bahan-
bahan mineral dan bahan-bahan tersebut bila penggunaannya berlebihan dikhawatirkan
akan merugikan generasi yang akan datang.

4. Masalah pembiayaan, penentu arah dan pola pendidikan, riset dan perkembangan
teknologi yang sangat berbeda antara Negara yang satu dengan yang lain.

5. Masalah yang berkaitan dengan kepincangan neraca perdagangan nasional, dimana


perbandingan nilai ekspor dan impor terlalu besar. Pada Negara-negara maju ekspor
barang-barang jadi ke Negara-negara berkembang memiliki nilai yang sangat besar
dibandingkan impor yang dilakukan Negara maju tersebut dari Negara berkembang
karena yang diimpornya berupa bahan-bahan dasar untuk membuat barang-barang jadi
tersebut, bila hal ini dibiarkan terus menerus maka neraca perdagangan milik Negara
maju dan berkembang bila dibandingkan sangat pincang atau berat sebelah.

Ada 2 solusi utama dalam menghadapi permasalahan kependudukan dan


lingkungan hidup, yaitu :

1. Optimalisasi Pembangunan Manusia

Pembangunan manusia yang dimaksud adalah pembangunan fisik dan mental.


Secara fisik, masyarakat suatu bangsa harus dibangun melalui pemenuhan standar
minimal kebutuhan hidup mereka. Jika mereka telah memenuhi standar minimal

9
hidup, seperti kesehatan dan kesejahteraan, maka kita tidak akan lagi mendengar ada
masyarakat yang merusak alam hanya karena terdesak kebutuhan ekonomi.
Sedangkan secara mental, pembangunan manusia dapat dilakukan melalui jalur
edukasi masyarakat dan Pendidikan. Pemerintah harus secara masif dan persuasif
memberikan penyadaran akan pentingnya sikap ramah terhadap lingkungan agar
tercipta keseimbangan alam. 

Penanaman sikap sadar dan peduli lingkungan juga dapat dilakukan melalaui
jalur pendidikan formal. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam
membentuk karakter sebuah bangsa. Implementasi pendidikan karakter harus
dilaksanakan oleh segenap komponen warga sekolah, masyarakat, pemerintah dan
para stake holders pendidikan. Oleh sebab itu, sekolah sebagai sarana pendidikan
perlu memberikan pengetahuan yang cukup kepada peserta didik mengenai
lingkungan hidup dan lingkungan. Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan nasional
seperti yang tertulis dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, yaitu untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

Pembangunan manusia sifatnya adalah terus-menerus dan jangka panjang serta


membutuhkan konsistensi dari para pihak yang terkait. Unsur yang paling penting
dalam pembangunan manusia dan tidak boleh dilupakan adalah keluarga. Di dalam
keluargalah tempat dimulainya penanaman nilai-nilai, termasuk di dalamnya nilai-
nilai kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan.  

2. Konsistensi Penegakkan Aturan

Aturan atau kebijakan harus lahir dari sebuah pemikiran demi kepentingan dan
hajat hidup orang banyak, sehingga tidak ada pihak-pihak yang "memesan" sebuah
kebijakan  agar lahir sesuai dengan kepentingan pribadinya. Sebuah kebijakan yang
lahir dari sebuah proses yang demokratis harus dapat ditegakkan tanpa pandang bulu,
jangan sampai pisau hukum hanya tajam ke bawah, tetapi tumpul ke atas.  Untuk itu
sangat diperlukan konsistensi dalam penegakkan aturan, agar nilai-nilai keadilan
dapat tercipta di tengah masyarakat. Selain itu, perlu juga diberikan penghargaan
atau reward sebagai stimulus agar lebih banyak lagi masyarakat yang akan peduli
terhadap lingkungan hidup. 

Kita harus membangun kesadaran bahwa lingkungan dan alam sekitar


bukanlah milik kita, namun milik anak cucu kita. Dengan demikian kita akan
berusaha melakukan berbagai tindakan dengan belandaskan dan berwawasan
lingkungan. Jika lingkungan terjaga, maka akan terjaga pula keberlangsungan hidup
manusia. Namun sebaliknya, jika lingkungan rusak, maka kehidupan manusia akan

10
ikut rusak. Rusaknya alam sekitar akibat ulah tangan manusia merupakan pelajaran
yang sangat mahal dari sang pencipta agar kita kembali kepada-Nya.

E. PRINSIP DAN USAHA PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM DAN


LINGKUNGAN HIDUP

Usaha pelestarian lingkungan sebenarnya telah dimulai sejak zaman dahulu,


misalnya bagaimana manusia untuk mendapatkan buruan dan tangkapan yang tak tentu
hasilnya, kadang suatu hari dapat banyak tetapi disaat lain dapat sedikit. Untuk itu
kemudian manusia menjinakkan dan memelihara hewan dan tanaman serta menjaga dari
kerusakan dan serangan dari hewan liar. Dengan melakukan usaha peternakan dan
pertanian itu, manfaat lingkungan dapat diperbesar dan resiko lingkungan diperkecil,
sehinga kemungkinan terpenuhinya kebutuhan dasarnya dapat lebih terjamin. Usaha
manusia berupa penjinakkan dan pemeliharaan tumbuhan dan hewan liar disebut
Domestikasi, dan usaha ini merupakan bentuk usaha awal pengelolaan atau pelestarian
lingkungan dalam kebudayaan manusia.

Pengelolaan lingkungan mempunyai ruang lingkup yang luas dengan cara yang
beraneka pula. Namun demikian dapat kita kelompokkan menjadi: pengelolaan
lingkungan secara rutin, perencanaan pengelolaan lingkungan secara dini, perencanaan
perkiraan dampak lingkungan, dan perencanaan perbaikan kerusakan lingkungan. Bentuk
atau cara pelestarian lainnya dapat pula kita mengenalnya seperti cagar alam, cagar
budaya, atau pun cagar biosfer, Suaka Alam, Suaka Margasatwa, Taman Nasional, dan
Taman Hutan Raya.

1. Cagar alam

Cagar alam adalah sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi fauna dan
flora yang ada di dalamnya. Di dalam cagar alam tersebut tidak dibolehkan adanya
eksploitasi mengambil atau memanfaatkan tumbuhan, hewan atau kekayaan alam
lainnya. Alam dalam kawasan tersebut di biarkan apa adanya tumbuh secara alamiah.
Namun demikian dijaman pembangunan ini, adanya keinginan kuat untuk
mengikutsertakan cagar alam dalam proses pembangunan,maka digunakan istilah
Taman Nasional. Salah satu bentuk kawasan konservasi yang dapat mempunyai
tujuan ganda tersebut adalah Taman Nasional. Dengan demikian Taman Nasional
adalah kawasan konservasi yang dikelola secara terpadu artinya semua tujuan
perlindungan pengawetan dan pemanfaatan dapat ditampung dalam satu kesatuan
(unit) pengelolaan.

Berbeda dengan kawasan konservasi lain yaitu, Suaka Alam yang meliputi
Cagar Alam dan Suaka Margasatwa. Pada kawasan ini tujuan utama dititik beratkan
kepada perlindungan dan pengawetan semata, sedangkan upaya pemanfaatan secara
langsung terbatas sekali.

11
2. Cagar Budaya

Cagar budaya pun memiliki pengertian yang sama dengan cagar alam, hanya
saja yang dilindungi bukan suatu daerah, melainkan suatu hasil kebudayaan manusia,
seperti sebuah candi dengan daerah sekitarnya, daerah condet di ibukota Jakarta juga
merupakan cagar budaya yaitu perkampungan masyarakat Betawi asli, yang sebagian
besar sudah tergusur ke luar Jakarta oleh derasnya pembangunan dan arus penduduk
pendatang.

Benda Cag ar Budaya adalah benda alam dan/atau benda buatan manusia,


baik bergerak maupun dak bergerak, berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-
bagiannya, atau sisa-sisanya, yang memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan
sejarah perkembangan manusia. Struktur Cagar Budaya adalah susunana binaan yang
terbuat dari benda alam dan/atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan
ruang kegiatan yang menyatu dengan alam, sarana, dan prasarana, untuk menampung
kebutuhan manusia. Bangunan Cagar Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari
benda alam atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang berdinding
dan/atau tidak berdinding, dan beratap.

3. Cagar Biosfer

Cagar biosfer adalah wilayah atau kawasan yang terdiri dari daratam, perairan,
dan pantai yang dipergunakan untuk menemukan kompromi antara kelestarian alam,
pemanfaatannya, dan penggunaannya bagi kehidupan umat manusia.

Kawasan ini disebut sebagai “Science for Sustainibility Support sites” atau
kawasan tempat menguji pendekatan berbagai bidang, seperti sosial ekonomi,
kemasyarakatan dan lingkungan dengan tujuan akhir untuk menemukan solusi
memanfaatkan alam dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia dan pada saat
bersamaan tetap menjaga kelestariannya. Di kawasan ini diharapkan akan ada
pemahaman terhadap interaksi manusia dengan alam , berbagai masalah dan konflik
dan kemudian merumuskan pemecahan terhadap hal itu tanpa mengorbankan salah
satu pihak, baik manusia maupun alam.

4. Suaka Alam

Suaka alam yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas berupa keragaman
dan keunikan jenis flora yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan
pembinaan terhadap habitatnya. Hutan suaka alam juga mempunyai fungsi utama
yakni sebagai daerah pengawetan keanekaragaman hayati tumbuhan dan juga satwa
serta ekosistem, yang fungsinya sebagai wilayah sistem penyangga dalam kehidupan.

Terdapat Undang-Undang yang mengatur mengenai kawasan hutan suaka


alam yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999
tentang Kehutanan. Cagar alam juga adalah satu diantara banyak kawasan hutan suaka
alam yang didalamnya memiliki kekhasan dan keanekaragaman flora, fauna, dan

12
ekosistem tertentu yang dilindungi dan juga perkembangannya dari ekosistem tersebut
berlangsung secara alamiah. Baik flora ataupun fauna yang hidup didalam area cagar
agalm tersebut keberadaanya sangat dilingungi.

5. Suaka Margasatwa

Suaka margasatwa yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas berupa
keragaman dan keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

Tujuan utama kawasan khusus ini untuk memberi perlindungan terhadap


satwa-satwa tertentu agar terhindar dari kepunahan, serta dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan lain, seperti penelitian, pendidikan, dan wisata secara terbatas. Walau
fokusnya pada satwa tertentu, pengelolaan kawasan suaka margasatwa juga mencakup
seluruh ekosistem yang ada di dalamnya. Karenanya, kawasan suaka margasatwa
dikategorikan ke dalam hutan raya, taman wisata alam dan tanaman buru.

6. Taman Nasional (Pasal 1 butir 13 UU No 5 Taun 1990)

Taman Nasional yaitu kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional mempunyai
tujuan utama untuk pemanfaatan di bidang penyediaan tempat Wisata Alam. Hutan
lindung merupakan juga kawasan hutan yang disisihkan dengan tujuan utama untuk
perlindungan tata air, agar keberadaan sistem penyediaan air dapat berlangsung terus
menerus.

Pembangunan Taman Nasional mempunyai azas pokok di mana


pengembangan Azas tersebut dapat disesuaikan dengan kepentingannya. Azas pokok
yang dimaksud adalah merupakan rumusan dari IUCN pada tahun 1969 yang
kemudian diterima pada kongres Taman Nasional Sedunia ke 11 tahun 1972.

Adapun azas pokok tersebut adalah sebagai berikut.

a) Suatu Taman Nasional harus relatif cukup luas.

b) Taman Nasional harus memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik flora,
fauna, ekosistem maupun geiala alam yang masih utuh dan asli.

c) Tidak ada perubahan karena kegiatan eksploitasi dan pemukiman penduduk.

d) Kebijaksanaan dan pengelolaan Taman Nasional berada pada Departemen yang


kompeten dan bertanggungjawab.

e) Memberikan kesempatan kepada pengembangan obyek wisata alam, sehingga


terbuka untuk umum dengan persyaratan khusus untuk tujuan pendidikan ilmu
pengetahuan, budaya, bina cinta alam dan rekreasi.

13
Memperhatikan azas-azas pokok tersebut Taman Nasional di Indonesia
mempunyai beberapa fungsi utama yaitu :

a) Menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi sistem penyangga kehidupan.

b) Melindungi keanekaragaman jenis dan mengupayakan manfaat sebagai sumber


plasma nutfah.

c) Menyediakan sarana penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan


dan latihan.

d) Memenuhi kebutuhan sarana wisata alam dan melestarikan budaya setempat.

e) Merupakan bagian dari pengembangan daerah setempat.

14
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip
ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam
memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada
terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia.
Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat
mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah
kehidupan bisa terganggu. Upaya menjaga dan melestarikan sumber daya alam dapat
dilakukan dengan berbagai cara contohnya dengan cara penghijauan dan reboisasi,
pembuatan sengkedan/terasering, pengembangan DAS, Pengelolaan air limbah, dan
penertiban pembuangan sampah. Selain itu kita dapat mengetahui bagaimana
mengelola SDA agar menghasilkan manfaat yang sangat besar. Dari penjelasan
tersebut di atas kita dapat mengetahui dan memahami alangkah pentingnya menjaga
Sumber Daya Alam demi kelangsungan hidup jangka panjang.

B. SARAN

1. Memperbanyak membaca mengenai klasifikasi dan pengelolaan sumber daya alam.

2. Memperbanyak buku referensi.

3. Menjaga Kelestarian Sumber Daya Alam.

15
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu dan Supatmo.2008.Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:Rineka CiptaDarmodjo,
Hendro Drs. M.A dan Dra. Yeni Kaligis, M.Sc. 2001. Ilmu Alamiah Dasar Edisi Revisi.
Universitas Terbuka : PusatPenerbitan

Jasin, Maskoeri. 2009. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rajawali


pers.http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/KONSEP_DASAR_BUMI_ANTARIKSA_
UNTUK_SD/BBM_4.pdf Diakses Pada Tanggal 27 Oktober 2019 Pukul 15.45 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam Diakses Pada Tanggal 27 Oktobe 2019


Pukul 16.00 WIB

Iqbal Hakim. 2019. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung. Institut Teknologi Bandung.

https://insanpelajar.com/sumber-daya-alam/

16

Anda mungkin juga menyukai