DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
Selesainya makalah ini tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak, baik itu dari
dosen pengajar ataupun dari pihak-pihak lainnya yang turut serta membantu terselesaikannya
makalah ini. Penulis menyadari bahwa pada pembuatan makalah ini dapat ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis menanti kritik dan
saran pembaca makalah ini untuk kemudian dapat direvisi dan ditulis dengan benar di masa
yang selanjutnya, sebab penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
disertai saran yang konstruktif.
Akhir kata, penulis berharap makalah sederhana ini dapat dimengerti oleh setiap
pihak yang membaca dan memohon maaf yang apabila dalam makalah ini terdapat perkataan
yang tidak berkenan di hati, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya, Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
A. Latar belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................ 2
A. Kesimpulan................................................................................................................ 14
B. Saran.......................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bumi sebagai planet yang kita tinggali memiliki berbagai macam sumber daya
alam yang dapat digunakan makhluk hidup dalam menunjang kebutuhan hidupnya.
Manusiapun tidak luput dari penggunaan sumber daya alam untuk pemenuhan kebutuhan
hidup. Sumber daya alam yang tersedia bisa kita gunakan secara langsung maupun
dengan pengolahan terlebih dahulu. Untuk dapat mengolah sumber daya alam, manusia
dengan akal pikirannya berpikir dan belajar cara mengolah sumber daya menjadi dapat
dipakai sesuai yang diharapkan.
Sumber daya alam memiliki fungsi dan karakteristik tertentu. Tidak semua
sumber daya alam bisa digunakan dengan cara yang sama. Setiap sumber daya alam
memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan makhluk
hidup. Kali ini penulis membuat makalah ini dengan tujuan membahas tentang sumber
daya alam dan persebarannya.
B. Rumusan masalah
Dalam penulisan makalah ini penulis ingin mengetahui :
1. Apakah pengertian sumber daya alam?
2. Apa saja jenis – jenis sumber daya alam?
3. Apa saja manfaat sumber daya alam?
4. Bagaimana persebaran sumber daya alam?
5. Bagaimana pengelolaan sumber daya alam?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian pengertian sumber daya alam
2. Untuk mengetahui jenis – jenis sumber daya alam
3. Untuk mengetahui manfaat sumber daya alam
4. Untuk mengetahui persebaran sumber daya alam
5. Untuk mengetahui pengelolaan sumber daya alam
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber daya alam dapat didefinisikan sebagai segala bentuk kekayaan alam yang
tersedia di bumi dan keberadaannya bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup (Depdiknas, 2009:85).
Berikut adalah berbagai jenis sumber daya alam berdasarkan lingkungannya yang
disebutkan dalam Kementerian Pendidikan Nasional (2010:188-190) yaitu, sumber daya
alam lingkungan laut, sumber daya alam lingkungan hutan, sumber daya alam lingkungan
sungai, dan sumber daya alam lingkungan gunung. Hal diatas dapat disimpukan bahwa
sumber daya alam adalah kekayaan alam yang keberadaanya dapat dimanfaatkan untuk
kehidupan manusia, sedangkan tugas manusia itu sendiri yaitu dapat melestarikan dan
menjaga sumber daya alam yang terdapat dibumi agar tidak rusak (Dodik Ari Wibowo,
Endang Poewanti, n.d.).
Sumber daya alam yang dieksploitasi akan mengalami penyusutan dan akan
menimbulkan dampak terhadap lingkungannya. Penyusutan sumber daya alam tersebut
secara kuantitatif akan mengurangi cadangan (stok), namun demikian apabila sumber
daya alam tersebut dialihfungsikan dapat menciptakan cadangan baru. Sementara itu
dampak yang ditimbulkan akibat eksploitasi sumber daya alam terhadap lingkungannya
(dampak lingkungan) bisa bersifat menguntungkan (positif) maupun merugikan (negatif)
atau menurunkan kualitas, dan bersifat langsung atau tidak langsung (turunan).
2
Penyusunan neraca sumber daya alam adalah seperti penyusunan neraca keuangan dalam
tabel diskonto, kondisi tahun sebelumnya sebagai nilai aktiva dan kondisi akhir nilai
sebagai pasiva. Neraca sumber daya alam dan lingkungan mengutamakan pada
keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Artinya dalam menyusun neraca sumber daya
alam, selain menyajikan nilai perimbangan kondisi sumber daya alam setelah
dieksploitasi juga memperhitungkan perimbangan kondisi lingkungan akibat eksploitasi
tersebut (Christanto, 2014).
Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya antara
lain (Amalia Yunia Rahmawati, 2020):
1. Berdasarkan sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
a. Sumberdaya alam yang terbarukan (renewable), sumber daya alam yang dapat
diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-
menerus, misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut
terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi
(pulih kembali).
b. Sumberdaya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), sumber daya alam
yang apabila digunakan secara terus-menerus akan habis, misalnya: minyak
tanah, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.
c. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang
surut, dan energi laut.
2. Berdasarkan potensi
a. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan
dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela,
dan sebagainya.
3
b. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan
energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar
matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
c. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang
atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
3. Berdasarkan jenis
a. Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik,
yaitu sumberdaya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya: bahan
tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b. Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa
makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
Sumber daya alam hayati adalah Sumber Daya Alam yang berasal dari mahluk
hidup, atau berhubungan dengan mahluk hidup
a. Tumbuhan
4
1) Bahan makanan: padi, jagung,gandum,tebu
2) Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni
3) Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
4) Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
5) Pupuk kompos
b. Pertanian dan perkebunan
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang
sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat
manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti
unggas dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka,
pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian in
situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex
situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke
tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem
peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.
Sumber daya alam nonhayati adalah sumber daya alam yang dapat diusahakan
kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air,
angin, sinar matahari, dan hasil tambang.
a. Air
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi
sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada,
97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang
merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan
5
populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan
energi, terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri
minuman, penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi
penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah
dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan
dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.
b. Angin
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis
bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang
dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan
turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di
daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi
yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan
bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin
angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.
c. Tanah
d. Hasil tambang
e. Minyak bumi
1) Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
2) Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
3) Minyak tanah untuk bahan baku lampu minyak;
4) Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
5) LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
6
6) Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
7) Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
8) Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
9) Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)
10) Batu Bara dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
11) Bijih besi Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
12) Tembaga merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan,
lunak dan mudah ditempa.
13) Bauksit Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
Satu daerah dengan daerah yang lain tentunya berbeda dalam jenis sumber daya
alam yang terdapat di dalamnya begitu pula persebarannya di berbagai wilayah di
Indonesia (Lufritayanti & Annisa, 2013).
1. Hutan
Kekayaan hutan Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia selain
Brazil dan Zaire. Berdasarkan catatan kementrian kehutanan Republik Indonesia
tahun 2011, hutan Indonesia mencapai 99,6 juta hektar. Luas hutan tersebut selama ini
telah mengalami penurunan yang cukup besar. Sejumlah sumber menyebutkan laju
kerusakan hutan Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Laju kerusakan hutan
mencapai 610.375,92 ha per tahun dan tercatat sebagai tiga terbesar di dunia.Hasil
hutan tidak hanya kayu, tetapi juga kekayaan sumber daya hayati yang hidup di
dalamnya. Hutan menjadi sumber pangan dan obat-obatan untuk kebutuhan saat ini
maupun untuk kebutuhan masa depan. Keanekaragaman hayati hutan di Indonesia
juga sangat tinggi Hutan indonesia dapat dibedakan menjadi hutan produksi, hutan
konservasi, dan hutan lindung. - Hutan produksi adalah hutan yang sengaja ditanam
untuk diambil kayunya. - Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas
tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan
satwa serta ekosistemnya. - Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai
fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata
air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi laut, dan memelihara
kesuburan tanah.
2. Minyak bumi
7
Minyak bumi mulai terbentuk pada zaman primer, sekunder, dan tersier. Minyak
bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau-danau, teluk-teluk, rawa-
rawa,dan laut-laut dangkal. Sesudah mati, mikroplankton berjatuhan dan mengendap
di dasar laut, kemudian bercampur dengan lumpur yang dinamakan lumpur
sapropelium. Akibat dari lapisan – lapisan atas dan pengaruh panas magma terjadilah
proses destilasi hingga terjadilah minyak bumi kasar. Pembentukan minyak bumi
memerlukan waktu jutaan tahun.
Mutu minyak bumi indonesia cukup baik. Kadar sulfur (belerang)minyak bumi
indonesia sangat rendah, sehingga mengurangi asap kotor yang menimbulkan
pencemaran. Daerah –daerah penghasil minyak bumi di indonesia :
3. Gas alam
Indonesia mempunyai banyak tempat yang mengandung minyak bumi dan gas
alam. Gas alam merupakan campuran beberapa hidrokarbon dengan kadar karbon
kecil, terutama metan, propan, dan butan yang di gunakan sebagai bahan bakar. Ada
dua macam gas alam cair yang diperdagangkan, yaitu LNG dan LPG. LNG adalah
singkatan dari Liquified Natural Gas (gas alam cair) yang terdiri dari gas metan dan
etan, membutuhkan suhu sangat dingin supaya dapat disimpan sebagai cairan. Gas
alam cair diproduksi di Arun dan Badak selanjutnya diekspor antara lain ke Jepang.
LPG adalah singkatan dari Liquified Patroleum Gas (gas minyak bumi cair) terdiri
dari gas propan dan butan. Elpiji inilah yang digunakan sebagai bahan bakar kompor
gas atau pemanas lainnya.
8
4. Batu bara
Proses biokimia adalah proses terbentuknya batu bara yang dilakukan oleh bakteri
anaerob dan sisa tumbuh-tumbuhan yang menjadi keras karena beratnya sendiri. Jadi
tidak ada kenaikan suhu dan tekanan. Proses ini mengakibatkan tumbuh-tumbuhan
berubah menjadi gambut (turf).
Proses metamorfosis adalah suatu proses yang terjadi karena pengaruh tekanan
dan suhu yang sangat tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama. Pada proses ini
sudah tidak ada bakteri lagi.
Tanah ini mengandung lempung 65%, butir-butirnya halus sehingga rapat dan
sulit menyerap air. Tanah liat ini terdapat di dataran rendah di pulau Jawa dan
Sumatra.
6. Kaolin
9
Batu kapur terbentuk dari pelapukan sarang binatang karang. Batu ini banyak
di pegunungan Seribu dan pegunungan Kendeng.
8. Pasir Kuarsa
9. Pasir besi
Adalah batuan pasir yang banyak mengandung nilai besinya. Banyak terdapat
di Pantai Cilacap Jateng.
Berasal dari batu kapur yang telah berubah bentuk dan rupanya, sehingga
merupakan batuan yang sangat indah setelah digosok dan dilicinkan. Marmer banyak
terdapat di Trenggalek, Jawa Timur dan Daerah Bazat (Jawa Tengah).
11. Bauksit
Di Indonesia banyak terdapat di pulau Bintan dan Riau. Bauksit dari Bintan
diolah di Sumatra Utara yaitu di proyek Asahan. Proyek Asahan juga merupakan
pusat tenaga air terjun di sungai asahan.
12. Timah
13. Nikel
14. Tembaga
10
Terdapat di Tirtomoyo dan Wonogiri (Jawa Tengah) Muara Sipeng
(Sulawesi) dan Tembagapura (Papua)
a. Tembagapura di Papua
b. Batu Hijau di Nusa Tenggara Barat
c. Tasikmalaya dan Jampang di Jawa Barat
d. Simau di Bengkulu
e. Logos di Riau
f. Meulaboh di Nangroe Aceh Darusalam
Prinsip umum dalam ilmu ekonomi adalah bagaimana memenuhi kebutuhan umat
manusia yang cenderung tidak terbatas dengan ketersediaan sumberdaya yang terbatas
atau langka. Kelangkaan SDA ini merupakan salah satu faktor utama dalam kajian
ekonomi yang berwawasan lingkungan dan karena faktor kelangkaan itu pula maka
dibutuhkan pengelolaan SDA secara arif dan bijaksana. Tingkat ketersediaan dan
kelangkaan sumberdaya memberikan indikasi tentang bagaimana seharusnya mengelola
sumberdaya yang langka dimaksud agar tidak mengancam kelestariannya dengan tanpa
dan atau meminimalkan terjadinya degradasi lingkungan. Macam dan karakterisasi
sumberdaya tidak hanya menggambarkan bagaimana pentingnya sumberdaya tersebut
tetapi yang lebih penting adalah bagaimana sebaiknya sumberdaya itu dikelola agar
memenuhi kebutuhan ummat manusia tidak hanya masa kini, tapi juga masa yang akan
datang.
Ada 4 (empat) hal yang perlu dicatat dalam mengelola SDA (Solihin & Sudirja,
2007):
11
3. Sebidang tanah tidak hanya bernilai tinggi karena adanya sumberdaya mineral
yang terkandung di dalamnya, tetapi juga karena adanya “opportunity cost ”
berupa keindahan alam itu.
4. Juga perlu diingat dan dibedakan antara penggunaan sumberdaya yang bersifat
dapat dikembalikan lagi dan penggunaan sumberdaya yang tak dapat
dikembalikan ke keadaan semula (irreversible)
Banjir dan longsor adalah jawaban alam terhadap perilaku manusia yang tidak
ramah kepada lingkungannya. Kejadian alam pada dasarnya adalah akibat dari
perbuatan manusia. Longsor di berbagai lereng bukit yang menimpa perkampungan
penduduk diakibatkan oleh tidak seimbangnya kualitas lingkungan bukit di atasnya
yang ditandai dengan penggundulan hutan. Lambat laun begitu turun hujan, tanah
tidak mampu menyerap air dengan baik, sehingga guyuran hujan meluncur ke bawah
12
dengan bebas, tidak ada penahannya. Jika dalam skala luas dan banyak, akibatnya
bisa diterka, yaitu terjadi banjir atau longsor di sekitar lereng bukit itu.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber daya alam adalah unsur -unsur alam yang terdiri dari unsur hayati dan
unsur fisik yang dikelola manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan
kesejahteraan hidup. Sumber daya alam dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan
kriterianya, antara lain :
1. Berdasarkan potensinya
2. Berdasarkan sifatnya (hayati dan non-hayati)
3. Berdasarkan jenisnya
Pengelolaan sumber daya alam yang baik menjadi kunci dari terjaganya
penunjang kebutuhan hidup kita semua. Untuk itu mari kita jaga dan lestarikan
lingkungan kita dengan tidak secara sembrono menggunakan sumber daya alam yang ada.
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Amalia Yunia Rahmawati. (2020). 済無 No Title No Title No Title. July, 1–23.
Christanto, J. (2014). Ruang Lingkup Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan.
Konservasi Sumber Daya ALam, 1–29.
Lufritayanti, & Annisa. (2013). Disusun Oleh : Disusun Oleh : Pengetahuan Dan Sikap
Dalam Penelitian Kesehatan, 11150331000034, 1–147.
Maddinsyah, A., Kustini, E., & Syakhrial, S. (2018). Penyuluhan Manajemen Pemanfaatan
Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Perekonomian Keluarga Kampung Ciboleger
Lebak - Banten. Jurnal Pengabdian Dharma Laksana, 1(1), 71–80.
Solihin, M. A., & Sudirja, R. (2007). Pengelolaan Sumberdaya Alam Secara Terpadu Untuk
Memperkuat Perekonomian Lokal. SoilRens, 8(15), 1–13.
https://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/pengelolaan_sumberdaya_alam
_secara_terpadu.pdf
15