Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

SUMBER DAYA ALAM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

MUHAMMAD ALLFARIQ HASAN LAMURU A1G121061


RIZKY AMALIA ABDULLAH A1G121072
ANDRI TANI KUSUMA A1G121088
WAODE DYTA REZKY ZARMIANTI A1G121080
DIKI APRIANSA A1G121095
INANG SARI A1G121106
AULLIAH REZKY A1G121004
HARNIATI SAINI A1G121099

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Dengan ucapan syukur alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena
atas berkah dan rahmatnya sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup.

Selesainya makalah ini tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak, baik itu dari
dosen pengajar ataupun dari pihak-pihak lainnya yang turut serta membantu terselesaikannya
makalah ini. Penulis menyadari bahwa pada pembuatan makalah ini dapat ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis menanti kritik dan
saran pembaca makalah ini untuk kemudian dapat direvisi dan ditulis dengan benar di masa
yang selanjutnya, sebab penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
disertai saran yang konstruktif.

Akhir kata, penulis berharap makalah sederhana ini dapat dimengerti oleh setiap
pihak yang membaca dan memohon maaf yang apabila dalam makalah ini terdapat perkataan
yang tidak berkenan di hati, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya, Aamiin.

Kendari, Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1

A. Latar belakang.............................................................................................................1

B. Rumusan masalah....................................................................................................... 1

C. Tujuan Masalah...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................ 2

A. Pengertian Sumber Daya Alam..................................................................................2

B. Jenis-jenis Sumber Daya Alam...................................................................................3

C. Manfaat Sumber Daya Alam......................................................................................4

D. Persebaran Sumber Daya Alam.................................................................................7

E. Pengolahan Sumber Daya Alam...............................................................................11

BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 14

A. Kesimpulan................................................................................................................ 14

B. Saran.......................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bumi sebagai planet yang kita tinggali memiliki berbagai macam sumber daya
alam yang dapat digunakan makhluk hidup dalam menunjang kebutuhan hidupnya.
Manusiapun tidak luput dari penggunaan sumber daya alam untuk pemenuhan kebutuhan
hidup. Sumber daya alam yang tersedia bisa kita gunakan secara langsung maupun
dengan pengolahan terlebih dahulu. Untuk dapat mengolah sumber daya alam, manusia
dengan akal pikirannya berpikir dan belajar cara mengolah sumber daya menjadi dapat
dipakai sesuai yang diharapkan.
Sumber daya alam memiliki fungsi dan karakteristik tertentu. Tidak semua
sumber daya alam bisa digunakan dengan cara yang sama. Setiap sumber daya alam
memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan makhluk
hidup. Kali ini penulis membuat makalah ini dengan tujuan membahas tentang sumber
daya alam dan persebarannya.

B. Rumusan masalah
Dalam penulisan makalah ini penulis ingin mengetahui :
1. Apakah pengertian sumber daya alam?
2. Apa saja jenis – jenis sumber daya alam?
3. Apa saja manfaat sumber daya alam?
4. Bagaimana persebaran sumber daya alam?
5. Bagaimana pengelolaan sumber daya alam?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian pengertian sumber daya alam
2. Untuk mengetahui jenis – jenis sumber daya alam
3. Untuk mengetahui manfaat sumber daya alam
4. Untuk mengetahui persebaran sumber daya alam
5. Untuk mengetahui pengelolaan sumber daya alam

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Alam

Sumber daya alam dapat didefinisikan sebagai segala bentuk kekayaan alam yang
tersedia di bumi dan keberadaannya bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup (Depdiknas, 2009:85).
Berikut adalah berbagai jenis sumber daya alam berdasarkan lingkungannya yang
disebutkan dalam Kementerian Pendidikan Nasional (2010:188-190) yaitu, sumber daya
alam lingkungan laut, sumber daya alam lingkungan hutan, sumber daya alam lingkungan
sungai, dan sumber daya alam lingkungan gunung. Hal diatas dapat disimpukan bahwa
sumber daya alam adalah kekayaan alam yang keberadaanya dapat dimanfaatkan untuk
kehidupan manusia, sedangkan tugas manusia itu sendiri yaitu dapat melestarikan dan
menjaga sumber daya alam yang terdapat dibumi agar tidak rusak (Dodik Ari Wibowo,
Endang Poewanti, n.d.).

Sumber daya alam yang dieksploitasi akan mengalami penyusutan dan akan
menimbulkan dampak terhadap lingkungannya. Penyusutan sumber daya alam tersebut
secara kuantitatif akan mengurangi cadangan (stok), namun demikian apabila sumber
daya alam tersebut dialihfungsikan dapat menciptakan cadangan baru. Sementara itu
dampak yang ditimbulkan akibat eksploitasi sumber daya alam terhadap lingkungannya
(dampak lingkungan) bisa bersifat menguntungkan (positif) maupun merugikan (negatif)
atau menurunkan kualitas, dan bersifat langsung atau tidak langsung (turunan).

Optimalisasi penggunaan sumber daya alam tersebut harus dicapai dengan


mempertimbangkan aspek ekonomi, kelestarian lingkungan, kesesuaian lahan, nilai
potensi dan konsistensi demi tercapainya pembangunan yang berkelanjutan. Untuk itu
diperlukan adanya informasi yang berkesinambungan dan lengkap mengenai potensi,
lokasi, sebaran, waktu, dan pendayagunaan lingkungan. Dalam hal ini diperlukan suatu
informasi berupa neraca yang memuat keseluruhan komponen tersebut dikenal dengan
neraca sumber daya alam berbentuk spasial dan tabular. Neraca sumber daya alam
merupakan perimbangan (balance) antara kondisi sumber daya alam semula (kondisi
awal) dengan kondisi berikutnya (kondisi akhir), atau antara kondisi tahun sebelumnya
dengan kondisi tahun berikutnya, apabila sumber daya alam tersebut dieksploitasi.

2
Penyusunan neraca sumber daya alam adalah seperti penyusunan neraca keuangan dalam
tabel diskonto, kondisi tahun sebelumnya sebagai nilai aktiva dan kondisi akhir nilai
sebagai pasiva. Neraca sumber daya alam dan lingkungan mengutamakan pada
keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Artinya dalam menyusun neraca sumber daya
alam, selain menyajikan nilai perimbangan kondisi sumber daya alam setelah
dieksploitasi juga memperhitungkan perimbangan kondisi lingkungan akibat eksploitasi
tersebut (Christanto, 2014).

B. Jenis-jenis Sumber Daya Alam

Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya antara
lain (Amalia Yunia Rahmawati, 2020):

1. Berdasarkan sifat

Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :

a. Sumberdaya alam yang terbarukan (renewable), sumber daya alam yang dapat
diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-
menerus, misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut
terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi
(pulih kembali).
b. Sumberdaya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), sumber daya alam
yang apabila digunakan secara terus-menerus akan habis, misalnya: minyak
tanah, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.
c. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang
surut, dan energi laut.
2. Berdasarkan potensi

Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam,


antara lain sebagai berikut:

a. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan
dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela,
dan sebagainya.

3
b. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan
energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar
matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
c. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang
atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
3. Berdasarkan jenis

Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut:

a. Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik,
yaitu sumberdaya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya: bahan
tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b. Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa
makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.

C. Manfaat Sumber Daya Alam

Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia.


Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan asalnya, yaitu
SDA hayati dan nonhayati (Maddinsyah et al., 2018).

1. Sumber daya alam hayati

Sumber daya alam hayati adalah Sumber Daya Alam yang berasal dari mahluk
hidup, atau berhubungan dengan mahluk hidup

a. Tumbuhan

Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan


melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan
pati melalui proses fotosintesis.

Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar


rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan
kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai
makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai
makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya. Pemanfaatan
tumbuhan oleh manusia diantaranya:

4
1) Bahan makanan: padi, jagung,gandum,tebu
2) Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni
3) Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
4) Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
5) Pupuk kompos
b. Pertanian dan perkebunan

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk


Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data
statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja
di bidang agrikultur. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini
memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana
sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia
menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi,
jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong.

Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara


lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak goreng), tembakau
(bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi (bahan minuman),
dan tebu (bahan baku gula pasir).

c. Hewan, peternakan, dan perikanan

Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang
sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat
manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti
unggas dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka,
pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian in
situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex
situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke
tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem
peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.

2. Sumber daya alam nonhayati

Sumber daya alam nonhayati adalah sumber daya alam yang dapat diusahakan
kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air,
angin, sinar matahari, dan hasil tambang.

a. Air

Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi
sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada,
97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang
merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan

5
populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan
energi, terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri
minuman, penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi
penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah
dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan
dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.

b. Angin

Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis
bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang
dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan
turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di
daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi
yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan
bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin
angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.

c. Tanah

Tanah adalah komponen penyusun permukaan bumi .Tanah termasuk


salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang
pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk
hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait
dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa
komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber
daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan
penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.

d. Hasil tambang

Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi


kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor,
sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian
memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya
alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan
yang sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu
penggunaannya harus dilakukan secara efisein. Beberapa contoh bahan tambang
dan pemanfaatannya:

e. Minyak bumi
1) Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
2) Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
3) Minyak tanah untuk bahan baku lampu minyak;
4) Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
5) LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;

6
6) Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
7) Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
8) Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
9) Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)
10) Batu Bara dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
11) Bijih besi Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
12) Tembaga merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan,
lunak dan mudah ditempa.
13) Bauksit Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.

D. Persebaran Sumber Daya Alam

Satu daerah dengan daerah yang lain tentunya berbeda dalam jenis sumber daya
alam yang terdapat di dalamnya begitu pula persebarannya di berbagai wilayah di
Indonesia (Lufritayanti & Annisa, 2013).

1. Hutan

Kekayaan hutan Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia selain
Brazil dan Zaire. Berdasarkan catatan kementrian kehutanan Republik Indonesia
tahun 2011, hutan Indonesia mencapai 99,6 juta hektar. Luas hutan tersebut selama ini
telah mengalami penurunan yang cukup besar. Sejumlah sumber menyebutkan laju
kerusakan hutan Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Laju kerusakan hutan
mencapai 610.375,92 ha per tahun dan tercatat sebagai tiga terbesar di dunia.Hasil
hutan tidak hanya kayu, tetapi juga kekayaan sumber daya hayati yang hidup di
dalamnya. Hutan menjadi sumber pangan dan obat-obatan untuk kebutuhan saat ini
maupun untuk kebutuhan masa depan. Keanekaragaman hayati hutan di Indonesia
juga sangat tinggi Hutan indonesia dapat dibedakan menjadi hutan produksi, hutan
konservasi, dan hutan lindung. - Hutan produksi adalah hutan yang sengaja ditanam
untuk diambil kayunya. - Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas
tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan
satwa serta ekosistemnya. - Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai
fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata
air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi laut, dan memelihara
kesuburan tanah.

2. Minyak bumi

7
Minyak bumi mulai terbentuk pada zaman primer, sekunder, dan tersier. Minyak
bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau-danau, teluk-teluk, rawa-
rawa,dan laut-laut dangkal. Sesudah mati, mikroplankton berjatuhan dan mengendap
di dasar laut, kemudian bercampur dengan lumpur yang dinamakan lumpur
sapropelium. Akibat dari lapisan – lapisan atas dan pengaruh panas magma terjadilah
proses destilasi hingga terjadilah minyak bumi kasar. Pembentukan minyak bumi
memerlukan waktu jutaan tahun.

Mutu minyak bumi indonesia cukup baik. Kadar sulfur (belerang)minyak bumi
indonesia sangat rendah, sehingga mengurangi asap kotor yang menimbulkan
pencemaran. Daerah –daerah penghasil minyak bumi di indonesia :

a. Pulau Jawa : Cepu, Cirebon, dan Wonokromo.


b. Pulau Sumatra : Palembang(Sungai Gerong dan Sungai Plaju)dan
Riau(dumai).
c. Pulau Kalimantan : Pulau Tarakan, Pulau Bunyu, Kutai, dan Balikpapan.
d. Pulau Papua : Sorong

Pengolahan minyak bumi menghasilkan avgas, avtur, pertamax 98, premium,


minyak tanah, solar, minyak diesel, minyak bakar. Minyak bumi berperan penting
dalam perekonomian Indonesia karena dapat menghasilkan devisa negara. Indonesia
menjadi anggota organisasi negara pengekspor minyak (OPEC), meskipun akhir-akhir
ini Indonesia juga mengimpor minyak dalam jumlah besar.

3. Gas alam

Indonesia mempunyai banyak tempat yang mengandung minyak bumi dan gas
alam. Gas alam merupakan campuran beberapa hidrokarbon dengan kadar karbon
kecil, terutama metan, propan, dan butan yang di gunakan sebagai bahan bakar. Ada
dua macam gas alam cair yang diperdagangkan, yaitu LNG dan LPG. LNG adalah
singkatan dari Liquified Natural Gas (gas alam cair) yang terdiri dari gas metan dan
etan, membutuhkan suhu sangat dingin supaya dapat disimpan sebagai cairan. Gas
alam cair diproduksi di Arun dan Badak selanjutnya diekspor antara lain ke Jepang.
LPG adalah singkatan dari Liquified Patroleum Gas (gas minyak bumi cair) terdiri
dari gas propan dan butan. Elpiji inilah yang digunakan sebagai bahan bakar kompor
gas atau pemanas lainnya.

8
4. Batu bara

Berasal dari tumbuh-tumbuhan tropis pada masa prasejarah (masa


karbon).Tumbuhtumbuhan tersebut termasuk jenis paku-pakuan. Tumbuhan itu
tertimbun hingga berada dalam lapisan batu-batuan sedimen yang lain. Proses
pembentukan batu bara disebut juga inkolen (masa pengarangan) yang terbagi
menjadi dua yaitu proses biokimia dan proses metamorfosis.

Proses biokimia adalah proses terbentuknya batu bara yang dilakukan oleh bakteri
anaerob dan sisa tumbuh-tumbuhan yang menjadi keras karena beratnya sendiri. Jadi
tidak ada kenaikan suhu dan tekanan. Proses ini mengakibatkan tumbuh-tumbuhan
berubah menjadi gambut (turf).

Proses metamorfosis adalah suatu proses yang terjadi karena pengaruh tekanan
dan suhu yang sangat tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama. Pada proses ini
sudah tidak ada bakteri lagi.

Daerah tambang batu bara di indonesia adalah sebagai berikut :

a. Ombilin dekat Sawahlunto (Sumatra Barat) menghasilkan batu bara muda,


yang sifatnya mudah hancur.
b. Bukit Asam dekat Tanjung Enim (Palembang) menghasilkan batu bara muda
menjadi atrasit karena pengaruh magma.
c. Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan
Selatan (Pulau Laut/Sebuku) - Jambi, Riau, Aceh dan Papua
5. Tanah liat

Tanah ini mengandung lempung 65%, butir-butirnya halus sehingga rapat dan
sulit menyerap air. Tanah liat ini terdapat di dataran rendah di pulau Jawa dan
Sumatra.

6. Kaolin

Terbentuk dari pelapukan batu-batuan granit. Batuan ini banyak terdapat


sekitar pegunungan Sumatra.

7. Gamping (batu kapur)

9
Batu kapur terbentuk dari pelapukan sarang binatang karang. Batu ini banyak
di pegunungan Seribu dan pegunungan Kendeng.

8. Pasir Kuarsa

Pasir Kuarsa terbentuk dari pelapukan batu-batuan yang hanyut lalu


mengendap di daerah sekitar sungai, pantai, dan danau. Pasir kuarsa banyak terdapat
di Banda Aceh, Bangka, Belitung dan Bengkulu.

9. Pasir besi

Adalah batuan pasir yang banyak mengandung nilai besinya. Banyak terdapat
di Pantai Cilacap Jateng.

10. Marmer atau batu Pualam

Berasal dari batu kapur yang telah berubah bentuk dan rupanya, sehingga
merupakan batuan yang sangat indah setelah digosok dan dilicinkan. Marmer banyak
terdapat di Trenggalek, Jawa Timur dan Daerah Bazat (Jawa Tengah).

11. Bauksit

Di Indonesia banyak terdapat di pulau Bintan dan Riau. Bauksit dari Bintan
diolah di Sumatra Utara yaitu di proyek Asahan. Proyek Asahan juga merupakan
pusat tenaga air terjun di sungai asahan.

12. Timah

Daerah- daerah penghasil timah adalah: Pulau Bangka, Belitung, dan


Singkep yang menghasilkan lebih dari 20 % produksi timah putih dunia. Di Muntok
terdapat pabrik peleburan timah. Ada dua macam timah yaitu, timah primer dan
sekunder (aluvial). Timah primer adalah timah yang mengendap pertama kali pada
batuan granit. Timah sekunder (aluvial) adalah endapan timah yang sudah berpindah
dari tempat asalnya karena proses pelapukan dan erosi.

13. Nikel

Terdapat di sekitar Danau Matana, Danau Wouti, dan di Kolaka.

14. Tembaga

10
Terdapat di Tirtomoyo dan Wonogiri (Jawa Tengah) Muara Sipeng
(Sulawesi) dan Tembagapura (Papua)

15. Emas dan Perak

Merupakan logam mulia. Pusat tambang emas dan perak terdapat di


daerahdaerah berikut:

a. Tembagapura di Papua
b. Batu Hijau di Nusa Tenggara Barat
c. Tasikmalaya dan Jampang di Jawa Barat
d. Simau di Bengkulu
e. Logos di Riau
f. Meulaboh di Nangroe Aceh Darusalam

E. Pengolahan Sumber Daya Alam

Prinsip umum dalam ilmu ekonomi adalah bagaimana memenuhi kebutuhan umat
manusia yang cenderung tidak terbatas dengan ketersediaan sumberdaya yang terbatas
atau langka. Kelangkaan SDA ini merupakan salah satu faktor utama dalam kajian
ekonomi yang berwawasan lingkungan dan karena faktor kelangkaan itu pula maka
dibutuhkan pengelolaan SDA secara arif dan bijaksana. Tingkat ketersediaan dan
kelangkaan sumberdaya memberikan indikasi tentang bagaimana seharusnya mengelola
sumberdaya yang langka dimaksud agar tidak mengancam kelestariannya dengan tanpa
dan atau meminimalkan terjadinya degradasi lingkungan. Macam dan karakterisasi
sumberdaya tidak hanya menggambarkan bagaimana pentingnya sumberdaya tersebut
tetapi yang lebih penting adalah bagaimana sebaiknya sumberdaya itu dikelola agar
memenuhi kebutuhan ummat manusia tidak hanya masa kini, tapi juga masa yang akan
datang.

Ada 4 (empat) hal yang perlu dicatat dalam mengelola SDA (Solihin & Sudirja,
2007):

1. Biaya pengambilan/ penggalian semakin tinggi dengan semakin menipisnya


persediaan SDA tersebut
2. Kenaikan dalam biaya pengambilan/ penggalian SDA akan diperkecil dengan
diketemukannya deposit baru serta adanya teknologi baru

11
3. Sebidang tanah tidak hanya bernilai tinggi karena adanya sumberdaya mineral
yang terkandung di dalamnya, tetapi juga karena adanya “opportunity cost ”
berupa keindahan alam itu.
4. Juga perlu diingat dan dibedakan antara penggunaan sumberdaya yang bersifat
dapat dikembalikan lagi dan penggunaan sumberdaya yang tak dapat
dikembalikan ke keadaan semula (irreversible)

Sumberdaya yang menjadi perhatian utama dalam literatur ekonomi


lingkungan adalah sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karena itu alokasi
yang dinamik dari waktu ke waktu adalah penting untuk menjamin alokasi
sumberdaya yang berkelanjutan, diikuti dengan upaya-upaya lain yang bisa menekan
kehabisan sumberdaya. Disamping usaha alokasi yang berkelanjutan tersebut,
kelangkaan sumberdaya mempunyai peluang untuk diatasi yaitu paling tidak melalui
4 cara (Yakin, 1997 : 37) yaitu : 1) eksplorasi dan penemuan ; 2) kemajuan teknologi
; 3) penggunaan sumberdaya substitusi ; dan 4) pemanfaatan kembali (reuse ) dan
daur ulang (recycling).

Pengelolaan berdasarkan wawasan lingkungan mempunyai arti bahwa


semua pembangunan dan penambangan yang dilakukan oleh seluruh pelaku
penambangan jangan sampai bertentangan dengan usaha pelestarian SDA. Artinya
dalam mengelola SDA itu kita harus berpikir jauh ke depan, bahwa pembangunan
SDA tidak berhenti sekarang, tapi akan diteruskan oleh anak cucu kita. Seperti kata
pepatah, ”Sumber daya alam yang kita gunakan bukan warisan dari nenek moyang,
melainkan pinjaman dari anak cucu yang suatu saat harus dikembalikan”. Bagaimana
mungkin mengembalikannya jika SDA itu sudah rusak. Karena itu jangan pernah
mencari keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan keberlangsungan sumber
daya alam.

Banjir dan longsor adalah jawaban alam terhadap perilaku manusia yang tidak
ramah kepada lingkungannya. Kejadian alam pada dasarnya adalah akibat dari
perbuatan manusia. Longsor di berbagai lereng bukit yang menimpa perkampungan
penduduk diakibatkan oleh tidak seimbangnya kualitas lingkungan bukit di atasnya
yang ditandai dengan penggundulan hutan. Lambat laun begitu turun hujan, tanah
tidak mampu menyerap air dengan baik, sehingga guyuran hujan meluncur ke bawah

12
dengan bebas, tidak ada penahannya. Jika dalam skala luas dan banyak, akibatnya
bisa diterka, yaitu terjadi banjir atau longsor di sekitar lereng bukit itu.

Pengelolaan sumber daya alam, selain harus berprinsip berkelanjutan juga


harus ekoefisiensi. Berkelanjutan artinya setiap pembangunan atau usaha dalam
mengelola semua sumber daya alam harus selalu memperhatikan keutuhan sumber
daya itu. Sumber daya alam yang tidak dapat\ diperbarui hendaknya diusahakan
jangan sampai dihabiskan, juga sisa penambangan jangan sampai meninggalkan bekas
yang membahayakan dan tidak menguntungkan bagi lingkungan sekitar dan generasi
berikutnya.

Ekoefisiensi artinya semua bentuk pengelolaan sumber daya alam yang


dilakukan harus meminimalkan risiko. Jangan sampai demi mengejar keuntungan, apa
pun dilakukan, tidak peduli ada pihak-pihak yang dirugikan atau menjadi korban.
Contohnya para pencuri kayu di Gunung Leuseur tidak sadar bahwa karena ulahnya,
daerah hilir menjadi korban. Pada bulan Desember 2003 telah terjadi longsor dan
banjir bandang di sekitar Sumatra Utara yang berbatasan dengan Aceh, dan
menewaskan ratusan orang akibat luapan dan longsoran yang menghanyutkan kayu-
kayu bekas curian yang disinyalir berasal dari hulu sungainya, yaitu Gunung Leuseur
(Amalia Yunia Rahmawati, 2020).

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sumber daya alam adalah unsur -unsur alam yang terdiri dari unsur hayati dan
unsur fisik yang dikelola manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan
kesejahteraan hidup. Sumber daya alam dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan
kriterianya, antara lain :
1. Berdasarkan potensinya
2. Berdasarkan sifatnya (hayati dan non-hayati)
3. Berdasarkan jenisnya
Pengelolaan sumber daya alam yang baik menjadi kunci dari terjaganya
penunjang kebutuhan hidup kita semua. Untuk itu mari kita jaga dan lestarikan
lingkungan kita dengan tidak secara sembrono menggunakan sumber daya alam yang ada.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa selama proses penulisan makalah ini banyak


menemukan hambatan dan kesulitan. Kesulitan-kesulitan tersebut tidak akan bisa
penulis lalui tanpa bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Terutama,
bimbingan dari dosen dalam matakuliah Pendidikan Lingkungan Hidup, serta teman-
teman kelompok yang turut membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Karena itu,
penulis juga menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga amal baik semuanya
mendapatkan balasan pahala. Aamiin.

14
DAFTAR PUSTAKA
Amalia Yunia Rahmawati. (2020). 済無 No Title No Title No Title. July, 1–23.

Christanto, J. (2014). Ruang Lingkup Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan.
Konservasi Sumber Daya ALam, 1–29.

Dodik Ari Wibowo, Endang Poewanti, K. (n.d.). Pengembangan Buku Enterdal


(Ensiklopedia Tematik Sumber Daya Alam) Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Untuk Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar. 89–98.

Lufritayanti, & Annisa. (2013). Disusun Oleh : Disusun Oleh : Pengetahuan Dan Sikap
Dalam Penelitian Kesehatan, 11150331000034, 1–147.

Maddinsyah, A., Kustini, E., & Syakhrial, S. (2018). Penyuluhan Manajemen Pemanfaatan
Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Perekonomian Keluarga Kampung Ciboleger
Lebak - Banten. Jurnal Pengabdian Dharma Laksana, 1(1), 71–80.

Solihin, M. A., & Sudirja, R. (2007). Pengelolaan Sumberdaya Alam Secara Terpadu Untuk
Memperkuat Perekonomian Lokal. SoilRens, 8(15), 1–13.
https://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/pengelolaan_sumberdaya_alam
_secara_terpadu.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai