Anda di halaman 1dari 5

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep


kerangka konseptual penelitian ini diawali dari studi teoritik yaitu mengkaji
teori yang relevan dengan kajian studi ini dan kajian empiris yang bersumber dari
penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini.
Semakin besar ukuran bank maka semakin besar pula rasio likuiditasnya
dan kinerja keuangan bank tersebut akan cenderung besar karena bank dapat
dengan mudah menutup utang-utangnya sehingga berdampak pada peningkatan
laba bank. Semakin besar pertumbuhan Fintech maka semakin baik pula kinerja
keuangan bank tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa fintech menguntungkan
perbankan. Bank dapat meningkatkan keuntungannya dengan menerapkan
fintech. Implikasi teori signaling terhadap pengaruh ukuran bank terhadap
pengaruh fintech dan likuiditas terhadap kinerja keuangan. Hal ini disebabkan
oleh persepsi masyarakat bahwa informasi yang dikembangkan Bank Umum
Konvensional dan dimuat di situs resminya dapat dipercaya. Akibatnya
masyarakat tertarik untuk menyimpan uangnya di bank umum konvensional
untuk meningkatkan kinerja keuangan bank tersebut.
Berdasarkan beberapa kajian teoritis dan kajian empirik akan dibangun
suatu kerangka yang bertujuan untuk melihat pengaruh ukuran Perusahaan
dalam memoderasi fintech, liquiditas dan ekonomi makro, maka dapat
dikembangkan suatu kerangka konseptual. Model kenseptual dalam penelitian ini
di bangun dengan menggunakan analisis Struktural Equation Modeliling (SEM)
berbasis PLS.
Kerangka konseptual yang di kembangkan dalam penelitian ini mengacu
pada pentingnya memastikan stabilitas keuangan dalam hal ini berkaitan
langsung dengan kinerja keuangan yang membantu mengidentifikasi potensi
risiko yang dapat mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan. Bank
adalah sutu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara
keuangan, dalam menganalisis kinerja bank di pengaruhi oleh faktor intenal dan
faktor external. Menurut Mankiw (2007), Faktor eksternal yang mempengaruhi
kinerja bank adalah kondisi makro ekonomi. Kondisi makroekonomi yang
mempengaruhi kinerja bank adalah inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai kurs
90
91

dalam suatu perekonomian. Adapaun faktor internal dipengaruhi oleh ROA, ROE,
CAR, dan BOPO.

Gambar Kerangka Konseptual

Financial Teknology

Kinerja Perbankan
Liquditas

Faktor Ekonomi Makro

3.2 Hipotesis Penelitian


3.2.1 Pengaruh Financial teknologi terhadap kinerja bank
Financial technology (fintech) merupakan inovasi jasa keuangan yang
mengadaptasi teknologi untuk meningkatkan layanan keuangan dan sistem
keuangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinisikan fintech sebagai
layanan keuangan yang inovatif industri yang menggunakannya untuk
mengembangkan teknologi. Produk Fintech mencakup sistem pemenuhan
langkah-langkah keuangan tertentu dan mekanisme teknis. Fintech adalah inti
dari perusahaan bermitra dengan penyedia layanan keuangan yang
menggunakan teknologi untuk memajukan dan mempercepat operasi mereka
melalui platform layanan keuangan. Pada dasarnya, inovasi dalam teknologi
fintech berhubungan positif dengan profitabilitas atau hasil bank (Rega, 2017;
Bassayreh dan Wadi, 2021). Teknologi informasi secara positif mempengaruhi
kinerja perekonomian (Goswami et al., 2022; Gunawan dan Serlyna, 2018;
Rahadjeng et al. al., 2021; Siska, 2022). Bank komersial dapat meningkatkan
model bisnis yang sudah ada melalui diskon biaya operasional bank,
perampingan layanan, penguatan manajemen risiko dan mengembangkan
perusahaan yang lebih berpusat pada pelanggan (Bouri et al., 2020; Wang et al.,
92

2021). Kinerja keuangan bank menggambarkan pencapaiannya dalam bidang


pemasaran, pembiayaan, aspek teknologi, sumber daya manusia, distribusi dan
pengumpulan uang diukur dengan indikator likuiditas, profitabilitas dan
kecukupan modal. Profitabilitas adalah hasil dari beberapa keputusan (Brigham
dan Houston, 2014). Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang mempunyai
pengaruh besar terhadap nilai Perusahaan karena berkaitan erat dengan
kemampuan menghasilkan pendapatan di masa depan. Laba yang tinggi
menunjukkan perusahaan yang baik dan prospek masa depan, sehingga
mendorong investor untuk meresponsnya positif terhadappeningkatan nilai
perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut maka timbul hipotesis sebagai
berikut:
H1: Financial teknologi berpengaruh positif terhadap kinerja bank
3.2.2 Pengaruh liquiditas terhadap kinerja keuangan
Likuiditas adalah alat penting bagi bank mana pun. Dengan cara ini, bank
dapat mengkonversi liabilitas menjadi aset. Likuiditas mencerminkan
kemampuan Perusahaan dalam membayar kewajibannya dalam waktu singkat
ataupun kewajiban dalam jangka Panjang. Likuiditas dapat mempengaruhi
kinerja bank, karena perusahaan yang likuid adalah perusahaan yang sehat, dan
dengan demikian kinerja perusahaan secara keseluruhan baik. Pada saat yang
sama, likuiditas bank bergantung pada keandalan operasional bank. Pelanggan
melakukan simpanan di bank dengan keyakinan bahwa mereka dapat menarik
uangnya kapanpun dibutuhkan. Kemampuan liquiditas mencerminkan kinerja
bank, dan penurunan likuiditas perbankan dapat mempengaruhi stabilitas
keuangan negara. Jadi bank harus mengelola likuiditas yang cukup untuk
menghadapi perubahan ekonomi dan kondisi perekonomian. Likuiditas
berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank (Lucy et al., 2018; Waswa dkk.,
2018). Cadangan dan rasio kas berpengaruh positif terhadap return on assets
(Akenga, 2017). Risiko likuiditas berpengaruh positif terhadap kinerja
perekonomian (Rudhani dan Balaj, 2019). Karenanya hipotesis yang di ajukan
sebagai berikut.
H2: Likuiditas berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan
3.2.3 Pengaruh Inflasi terhadap kinerja keuangan
Inflasi dapat meningkatkan pendapatan bunga yang di peroleh oleh bank
melalui pinjaman yang di berikan kepada nasabah. Selain itu Ketika harga-harga
93

naik, nilai rill dari utang yang dimiliki oleh bank cenderung menurun, memberikan
manfaat financial namun dampak ini bisa terbatas tergantung pada seberapa
besar bank dapat menyesuaikan suku bunga pinjaman dan suku bunga
simpanannya dengan tingkat inflasi. Oleh karena itu diudulkan hipotesis sebagai
berikut:
H3: Inflasi berpengaruh negatif terhadap kinerja bank
3.2.4 Pengaruh nilai tukar terhadap kinerja bank
Nilai tukar dapat mempengaruhi pendapatan dan biaya bank, terutama
jika bank terlibat dalam transaksi internasional dimana nilai tukar yang berubah-
ubah dapat mempengaruhi nilai mata uang asing dari pendapatan dan biaya
transaksi. Perubahan nilai tukar juga dapat mempengaruhi risiko kredit, dimana
debitur yang memiliki kewajiban dalam mata uang asing mungkin menghadapi
kesulitan membayar utang mereka jika terjadi depresiasi mata uang lokal. Oleh
karena itu hipotesis yang di usulkan sebagai berikut:
H4: Nilai tukar berpengaruh negative terhadap kinerja bank
3.2.5 Ukuran Perusahaan memediasi peran fintech terhadap kinerja bank
Financial technology (Fintech) merupakan perusahaan yang memadukan
jasa keuangan dengan teknologi. Fintech juga diartikan sebagai inovasi teknologi
dan digitalisasi jasa keuangan. Hal ini memungkinkan berbagai kegiatan ekonomi
seperti transfer uang, pembayaran, peminjaman uang dapat diselesaikan lebih
cepat. pertumbuhan bank dapat dilihat dari terus berrtambahnya total aset.
Penggunaan fintech dapat meningkatkan kinerja bank (Lv dkk, 2022; Almulla dan
Aljughaiman, 2021). ukuran bank memediasi peran investasi digital dan
profitabilitas (Chaidar et al., 2022). Oleh karena itu, timbul hipotesis, sebagai
berikut:
H5: peran ukuran perusahaan dalam memederasi pengaruh fintech
terhadap kinerja bank
3.2.6 Ukuran Perusahaan memediasi peran liquiditas terhadap kinerja bank
Ukuran bank dapat memediasi dampak fintech terhadap kinerja
keuangan, yakni. semakin besar total kekayaan aset suatu bank Jika
menggunakan teknologi fintech, maka peluang untuk meningkatkan kinerjanya
semakin besar. Ukuran bank merupakan rasio yang menentukan kekayaan suatu
bank berdasarkan total aset. Oleh karena itu dapat diasumsikan bahwa semakin
besar bank, semakin banyak dukungan dan pengawasan yang dimilikinya bank
94

yang memfasilitasi penyediaan layanan perbankan dan melakukan penjualan


atau pendapatan untuk mendorong adopsi fintech. Bank dapat menarik nasabah
dan karyawan yang baik dengan mwnwgaskana kembali apa yang dinyatakan
Haddad dan Hornuf, (2019): Bank yang mengadopsi fintech berdampak
signifikan terhadap kinerja keuangan yang baik. Perlu dicatat bahwa PDB yang
tinggi memudahkan perusahaan fintech mendapatkan pinjaman menunjukkan
bahwa PDB yang tinggi mendorong perbankan untuk meningkatkan kinerja
keuangannya. Oleh karena itu, timbul hipotesis, sebagai berikut:
H6: Ukuran bank memediasi likuiditas terhadap kinerja keuangan
3.2.7 Peran ukuran Perusahaan dalam memediasi pengaruh ekonomi makro
terhadap kinerja bank
Ukuran Perusahaan dapat memainkan peran penting dalam memediasi
pengaruh ekonomi makro terhadap kinerja bank. Perusahaan yang lebih besar
mungkin memiliki lebih banyak sumber daya untuk mengatasi volatilitas ekonomi,
tetapi mereka juga dapat lebih rentan terhadap perubahan makro ekonomi
karena ketergantungan yang lebih besar pada lingkungan eksternal. Oleh karena
itu di usulkan hipotesis sebagai berikut
H7: peran ukuran Perusahaan dalam memediasi pengaruh ekonomi makro
terhadap kinerja bank.

Anda mungkin juga menyukai