Anda di halaman 1dari 28

CIRI-CIRI ANAK BERBAKAT (MEMBERI JAWABAN-JAWABAN YANG BAIK

Disusun Oleh:

DHEA ANANDA
A1Q122064

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
(Pristiwanti D et al.,2022). Menurut Djaafar (2001) menyatakan bahwa pendidikan khusus
yang diberikan kepada anak berbakat dititikberatkan untuk membentuk, mengembangkan
dan meningkatkan kreatifitas, ketabahan dan keuletan dalam menjalankan tugas, kepekaan
dalam mengambil keputusan dan mengantisipasi resiko yang akan mereka alami, serta
ketersentuhan mereka terhadap kemanusiaan atau humanistic.
Bakat merupakan pola pikir, perasaan dan perilaku yang berulang-ulang dan dapat
menmgkatkan produktif Jika hal-hal pola pikir, perasaan dan perilaku yang beruang-ulang
dipupuk dan dikembangkan ke arah yang lebih positif dan berkualitas Anak berbakat adalah
mereka yang didalam dirinya terdapat interaksi yang terdiri dari tiga ciri pokok, yaitu
kemampuan umum dengan tingkatannya diatas rata-rata normal, kreativitas di atas rata- rata,
pengikatan diri terhadap tugas (task commitment) yang cukup tinggi

B. Rumusan Masalah
Bagaimana definisi ciri-ciri anak berbakat (memberi jawaban-jawaban yang baik)?

C. Tujuan
Untuk mengetahui definisi ciri-ciri anak berbakat (memberi jawaban-jawaban yang
baik)?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Devinisi Anak Berbakat


Anak berbakat adalah mereka yang oleh orang-orang profesional diidentifikasikan
sebagai anak yang mampu mencapai prestasi tinggi karena mempunyai kemampuan-
kemampuan yang unggul (Utami Munandar, 1982:15). Satu ciri yang melekat pada anak
berbakat adalah adanya kemampuan yang tinggi dalam bidang akademik. Berdasarkan
definisi di atas memberikan pemahaman sederhana kepada kita tentang siapa anak berbakat
itu. Dengan mengenali anak berbakat sejak dini kita akan mampu memberikan layanan
kepada mereka secara baik terkait dengan belajarnya, kreativitasnya, dan kemampuan-
kemampuan lain yang dimiliki anak berbakat. Sedang untuk mengetahui macam bakat perlu
disampaikan di sini menurut Gagne bahwa ranah-ranah bakat manusia (aptitude domains)
meliputi: 1) intelektual, 2) kreatif, 3) sosio afektif, dan 4) sensori-motor. Kemudian bidang-
bidang keberbakatan (field of talents) meliputi: 1) akademik, 2) teknik, 3) artistik, 4)
interpersonal, dan 5) atletik (Muljono Abdurrahman, 1999:180).
Yang perlu diingat di sini bahwa anak berbakat cenderung mempunyai karakteristik
yang berbeda dengan anak pada umumnya, bila hal ini tidak diperhatikan maka akan
menghambat kemampuan anak berbakat. Misalnya anak berbakat berada pada situasi yang
tidak sesuai dengan kondisi yang dialami dalam hal belajar, berkreasi, dan juga hal lainnya
yang secara individual tidak cocok dengan kondisi anak berbakat, maka secara reaktif akan
berdampak pada kurangnya kegairahan dan melemahnya keinginan untuk belajar atau
mencapai tujuan serta harapan-harapan yang diinginkan orang tua atau guru di sekolah.
Dengan kata lain, jika situasi di kelas oleh guru tidak sesuai dengan kemampuan anak
berbakat maka dapat dipastikan anak akan merasa bosan, akan mengganggu teman lain atau
tidak mematuhi perintah guru dan sebagainya. Bagi guru, sikap dan perilaku anak berbakat
di dalam kelas tersebut dianggap menyepelekan, menentang, dan menjadi pengganggu anak
lain di kelas sehingga guru akan membiarkan atau tidak simpatik terhadap anak berbakat
tersebut. Dampak berikutnya bagi anak berbakat akan gagal untuk mencapai hasil belajar
sesuai kemampuannya. Kondisi seperti ini yang disebut anak berbakat menjadi under
achiever (terjadinya kesenjangan antara kemampuan yang dimiliki dengan prestasi yang
dicapai dalam belajar).
Anak yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa (gifted) adalah anak
yang secara significant memiliki mempunyai IQ 140 atau lebih, potensi diatas rata-rata
dalam bidang kemampuan umum, akademik khusus, kreativitas, kepemimpinan, seni
dan/atau olahraga. Anak berkebutuhan khusus gifted (Heward) adalah anak dengan
karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan
pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Banyak istilah yang dapat dipakai untuk
menyebut anak berbakat, diantaranya: anak unggul, anak berkemampuan istimewa, anak
superior, anak genius, dan masih banyak lagi sebutan lainnya. Secara konseptual pengertian
anak berbakat juga berkembang dari tahun ke tahun. Pertama, anak berbakat adalah anak
yang ditunjukkan dengan kemampuan tingkat kecerdasaan atau kemampuan umum (g
factor) di atas rata-rata. Konsep ini diperkuat dengan teori faktor, bahwa kemampuan
individu dapat dikatagorikan menjadi dua, yaitu kemampuan khusus (s factor) dan
kemampuan umum (g factor).

B. Jenis-Jenis Bakat
Pengklasifikasian jenis- jenis bakat meliputi:
1) Bakat intelektual umum yaitu sesorang yang mempunyai daya inteligensi yang tinggi,
daya konsentrasi yang tinggi, dan mandiri dalam belajar dan bekerja serta prestasi yang
menonjol.
2) Bakat akademik khusus adalah kemampuan bakat yang lebih condong kearah akademis
3) Bakat kreatif-produktif adalah kemampuan bakat seseorang yang mampu menciptakan
hal-hal baru.
4) Bakat seni yaitu kemampuan bakat seseorang yang berkaitan dengan bidang seni
5) Bakat kinestetik/psikomotorik adalah kemampuan bakat seseorang yang mengarah
pada kinerja
6) Bakat sosial atau kepemimpinan yaitu kemampuan bakat seseorang yang mengarah
pada interaksi yang dilakukan dengan orang di sekitarnya.
C. Ciri-Ciri Anak Berbakat
Anak berbakat atau anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa yaitu
anak yang memiliki potensi kecerdasan (inteligensi), kreativitas, dan tanggung jawab
terhadap tugas di atas anak seusianya (anak normal) sehingga untuk mewujudkan
potensinya menjadi prestasi yang nyata, memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Clark (1983:5) mengemukakan bahwa yang dimaksud anak berbakat adalah anak yang
menunjukkan fakta adanya kemampuan penampilan yang tinggi dalam bidang-bidang
seperti intelektual, kreatif, seni, kapasitas kepemimpinan, atau bidang-bidang akademik
khusus, dan yang memerlukan pelayanan-pelayanan, aktivitas-aktivitas yang tidak biasa
disediakan oleh sekolah agar tiap kemampuan berkembang secara penuh.
Renzuli sebagaimana dikutip Utami Munandar (2006:9) menyatakan bahwa yang
menentukan keberbakatan seseorang ialah tiga tanda (cluster) ciri-ciri yang saling kait-
mengait, yaitu: 1) kemampuan umum (kecerdasan), 2) kreativitas, 3) pengikatan diri
terhadap tugas sebagai motivasi intrinsik. Berdasarkan pendapat Renzuli dapat disimpulkan
bahwa keberbakatan seseorang banyak ditentukan di antaranya oleh adanya kemampuan
umum, secara umum anak berbakat memiliki kecerdasan yang luar biasa tinggi. Sedang ciri
lainnya anak berbakat juga selalu diikuti oleh adanya kreativitas baik kreativitas berpikir
untuk mencari pemecahan-pemecahan yang dihadapi maupun kreativitas untuk mencipta
hal yang baru, dan yang lainnya. Ciri keberbakatan adalah berkaitan dengan keterikatan
dengan tugas sebagai motivasi intrinsik. Singkatnya anak berbakat selalu memiliki motivasi
diri yang kuat dan tekun dalam mencari hal-hal (pengetahuan) yang lebih dalam dan luas.
Ciri- ciri anak berbakat sebagai berikut:
1) Membaca pada usia lebih muda
2) Memiliki perbendaharaan yang luas
3) Rasa ingin tahu yang kuat
4) Mempunyai inisiatif, dapat bekerja sendiri
5) Mempunyai minat yang luas
6) Memberi jawaban-jawaban yang baik
7) Dapat memberikan banyak gagasan
8) Menunjukan ungkapan verbal
9) Terbuka terhadap lingkungan
10) Berpikir luwes
11) Berkonsentrasi dengan jangka waktu yang panjang terutama pada tugas
12) Berpikir kritis
13) Pengamatan yang tajam
14) Mempunyai daya abstraksi dan sintesis yang tinggi
15) Suka mencoba hal-hal baru
16) Punya banyak kegemaran
17) Daya imajinasi yang kuat
18) Perilaku yang mempunyai arah dan tujuan
19) Cepat menangkap hubungan sebab akibat
20) Daya ingat kuat
21) Tidak cepat puas dengan prestasinya
22) Peka (sensitif) menggunakan firasat
23) Kebebasan dalam tindakan
24) Membaca dengan banyak dan cepat
25) Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah
Anak berbakat memiliki ciri-ciri yang secara umum dapat dikenali dari kemampuan
intelektualnya. Dengan kemampuan inteligensi yang tinggi akan menghasilkan perilaku
inteligen dan berpikir yang produktif, berkualitas, kreatif, dan inovatif sebagaimana ciri
terurai di atas. Anak berbakat di sini dapat dikelompokkan menjadi anak berbakat
intelektual, keberbakatan akademik, keberbakatan kreatif, keberbakatan kepemimpinan dan
sosial, dan keberbakatan dalam seni. Lebih jelasnya keberbakatan anak akan diuraikan
sebagai berikut:
a) Keberbakatan Intelektual
Karakteristik anak yang memiliki keberbakatan intelektual. sebagaimana
dikemukakan Kitano dan Kirby (1986) yang dikutip Muljono adalah sebagai berikut:
 Anak lebih menunjukkan sikap positif terhadap sekolah;
 Anak menunjukkan kemampuan membaca lebih awal sebelum berusia 5 tahun;
 Berdasarkan laporan orang tua setengah dari populasi anak berbakat intelektual
memiliki superior intelektual dan sepertiganya memiliki superior bidang seni;
 Anak menunjukkan kemampuan yang lebih cepat misalnya hasrat yang besar dalam
membaca, rasa ingin tahu, pengetahuannya luas, ingatan yang unggul, mampu bicara
pada usia yang masih muda, memiliki perbendaharaan yang sukar atau maju,
cenderung berteman dengan orang yang usianya lebih tua darinya;
 Anak cenderung unggul dalam semua prestasi belajar;
 Anak lebih tertarik pelajaran-pelajaran yang abstrak dan kurang tertarik pada pelajaran
yang pragmatik seperti keahlian menulis indah, menjahit, kerajinan tangan, serta
umumnya menyukai permainan dan olah raga;
 Anak memiliki perhatian yang besar terhadap dunia keilmuan; dan
 Anak lebih banyak membaca mencakup topik yang luas (Muljono Abdurrahman, 1999:
187).

b) Keberbakatan Akademik
Bakat akademik lebih menunjuk pada bakat khusus dalam lapangan akademik
tertentu seperti ilmu kealaman, matematika, ilmu-ilmu sosial, dan sebagainya.
Anak yang memiliki bakat akademik memiliki ciri di antaranya:
 Mempunyai perhatian pada bidang akademik khusus;
 Mempunyai pemahaman yang sangat baik dalam hal konsep, metode, dan terminologi
dalam bidang akademik khusus;
 Dapat menerapkan konsep akademik khusus pada bidang-bidang yang lain;
 Memiliki kesanggupan dan kesediaan untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam
bidang akademik;
 Mempunyai jiwa kompetisi dan motivasi yang tinggi untuk mencapai yang terbaik;
 Memiliki kemampuan yang tinggi dalam belajar dan cepat pada bidang akademik
khusus (Muljono Abdurrahman, 1999: 192).
Berdasarkan ciri-ciri anak dengan bakat akademik dapat dipahami bahwa anak
memiliki kemampuan atau potensi tertentu berkaitan akademik tertentu. Dengan bakat
akademik, anak akan lebih tekun, serius, dan memiliki perhatian yang besar terhadap
bidang yang dimiliki. Bakat akademik berkaitan dengan penguasaan-penguasaan yang
dimiliki anak dalam bidang akademik khusus.

c) Keberbakatan Kreatif
Anak-anak dengan bakat kreatif tinggi menunjukkan karakteristik sebagai berikut:
 Mempunyai rasa ingin tahu sangat besar;
 Suka mengerjakan sesuatu dengan menggunakannya sendiri;
 Suka bekerja sendiri;
 Suka melakukan penelitian tentang apa saja;
 Memiliki imajinasi yang tinggi;
 Memiliki kemampuan untuk berpikir dan memecahkan masalah yang tinggi;
 Sering merespons sesuatu dengan tidak diduga-duga;
 Memiliki ide-ide yang berlian dan orisinal;
 Memiliki jiwa berani mengambil risiko dalam bekerja;
 Suka humor yang tinggi;
 Sangat suka dengan keindahan;
 Kurang perhatian terhadap penerimaan sosial (Muljono Abdurrahman, 1999:193).
Berdasarkan karakteristik anak dengan bakat kreatif tinggi dalam program pendidikan
dibutuhkan perencanaan program yang dapat mengakomodir seluruh kebutuhan anak dalam
belajar dan tidak boleh memberikan tekanan atau paksaan pada anak untuk melakukan
kegiatan yang tidak sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Anak kreatif cenderung
memiliki ide-ide, imajinasi, dan daya penemuan-penemuan baru sebagai ciri anak berbakat
kreatif tinggi ini, maka program pendidikan seharusnya lebih memberikan kesempatan
mereka untuk berkreasi dan menciptakan sendiri serta memberikan kesempatan yang luar
biasa untuk menuangkan ide-ide gagasan atau kreativitasnya.
d) Keberbakatan Kepemimpinan dan Sosial
Individu yang memiliki keberbakatan kepemimpinan dan sosial ialah yang secara
aktif mempertahankan dan mengubah proses sosial. Kepemimpinan memiliki
kecenderungan dapat memberikan kontribusi dalam mengatur dan memimpin kelompok
secara baik. Pemimpin kebanyakan memiliki inteligensi lebih tinggi, wawasannya lebih
luas dan mendalam, lebih memiliki peran sosial yang tinggi, keramahan, inisiatif,
ketekunan yang tinggi, mengetahui cara menyelesaikan sesuatu, memiliki kepercayaan diri
yang tinggi, pemahaman terhadap situasi, kemampuan menjalin kerja sama, memiliki
popularitas, adaptabilitas yang tinggi, dan memiliki kecakapan verbal yang tinggi pula
(Muljono Abdurrahman, 1999:194).
Menurut Jarecky ada 10 sifat yang diperlihatkan oleh para individu yang memiliki
keberbakatan sosial, yaitu:
 Dalam penampilan menarik, rapi, dan menyenangkan;
 Teman sebaya dan orang dewasa kebanyakan menerima dengan baik;
 Dalam sumbangannya di bidang sosial sangat baik dan konstruktif;
 Dalam mengambil kebijakan selalu dipercaya sebagai penengah jika terjadi perbedaan;
 Percaya dengan kesamaan semua orang serta sifat jujur;
 Memiliki tenggang rasa yang tinggi dan tidak menyerang;
 Tidak memiliki tekanan emosi dan dapat mempertahankan dengan baik sehingga sesuai
dengan situasi;
 Dapat mempertahankan hubungan yang baik sesama teman dan orang dewasa;
 Dapat mendorong perilaku produktif pada semua orang; dan
 Dalam hubungan sosial memiliki kemampuan yang luar biasa memperlakukan
kehidupan sosial dengan cerdas, humor, dan bersahaja (Muljono Abdurrahman,
1999:195).
e) Keberbakatan dalam Seni
Karakteristik anak-anak yang memiliki keberbakatan dalam bidang seni musik, seni
rupa, dan seni drama sebagai berikut:
 Dapat menyusun nada-nada asli;
 Gemar menyukai musikal dan senang mendengarkan atau menciptakan musik;
 Sangat sensitif terhadap musik;
 Mudah mempelajari musik dan menghasilkan melodi dan ritme;
 Berupaya menemukan, memadukan, dan menciptakan instrumen secara individu;
 Memainkan instrumen musik dan mengekspresikan dengan penuh perasaan;
 Memiliki titik nada yang sempurna (Muljono Abdurrahman, 1999:195).
Berdasarkan ciri-ciri anak berbakat di atas memberikan pemahaman pada kita bahwa
anak berbakat sebenarnya sejak awal perkembangannya sudah dapat diketahui sejak dini
karena mereka menampakkan ciri khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya baik
yang menyangkut ciri kecerdasannya yang tinggi maupun keterikatannya dengan tugas atau
pekerjaan yang disenangi atau digeluti, anak ini memiliki perhatian yang serius pada
bidang-bidang yang menjadi bakatnya serta memiliki kreativitas dan ide-ide baru dalam
rangka mencari solusi-solusi yang dibutuhkan dalam rangka memecahkan masalah.

D. Faktor yang mempengaruhi potensi bakat


1) Faktor motivasi, bakat memerlukan motivasi yang kuat agar mampu menunjang
terwujudnya pengembangan bakat tersebut.
2) Faktor nilai, ini berperan penting dalam menentukan berkembangnya bakat dan minat
seseorang atau tidak
3) Faktor minat, hal ini terjadi tidak berlangsung sekali dari objek yang dianggap menarik
atau berharga bagi dirinya.
4) Faktor kepribadian, mempunyai kepribadian atau personality memiliki pengertian yang
sangat kompleks.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anak berbakat atau anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa yaitu
anak yang memiliki potensi kecerdasan (inteligensi), kreativitas, dan tanggung jawab
terhadap tugas di atas anak seusianya (anak normal) sehingga untuk mewujudkan potensinya
menjadi prestasi yang nyata, memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Ciri-ciri anak berbakat di atas memberikan pemahaman pada kita bahwa anak
berbakat sebenarnya sejak awal perkembangannya sudah dapat diketahui sejak dini karena
mereka menampakkan ciri khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya baik yang
menyangkut ciri kecerdasannya yang tinggi maupun keterikatannya dengan tugas atau
pekerjaan yang disenangi atau digeluti, anak ini memiliki perhatian yang serius pada bidang-
bidang yang menjadi bakatnya serta memiliki kreativitas dan ide-ide baru dalam rangka
mencari solusi-solusi yang dibutuhkan dalam rangka memecahkan masalah

B. Saran
Saran penulis agar kita terus memberikan fasilitas kepada mereka atau memberikan
rangsangan atau respons padanya agar mereka lebih maksimal dalam pengembangan
keberbakatannya. Jangan memaksa mereka yang tidak sesuai dengan keinginan dan
kebutuhannya tetapi berikanlah ruang gerak mereka untuk mengaktualisasikan segala
potensinya agar berkembang secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Sulthon. 2020. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Depok. Rajawali Pers


Prof. Dr. Reni Akbar-Hawadi, Psikolog. 2020. Menguatkan Bakat Anak
Bakhrudin All Habsy, Intan Anggraheni Zahrin Prasetyo, Fitri Ayu Nabila. 2024. Konsep
Potensi Dan Ciri-Ciri Anak Berbakat Dalam Pendidikan Serta Layanan Pendidikan
Anak Berbakat. Jurnal Penelitian Guru Indonesia. Volume 4, Nomor 1,
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai