Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 3

Bimbingan dan Konseling


Nama Kelompok :
1. Amelia Ismawati
2. Angelina A Tupan
3. Koleta Kalkoy
4. Nur Alma Rering
5. Rima Nurlete
6. Silomai Latuserimala
7. Vione Delia Horman
Bab 1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Salah satu bimbingan  dan konseling di Sekolah Dasar adalah bimbingan bagi anak cerdas berbakat. Pelaksana
bimbingan anak cerdas berbakat merupakan amanah rakyat yang dituangkan dalam GBHN 1993 dan UU nomor 2
Tahun 1998 tentang sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu, pemahaman tentang siapa anak cerdas berbakat
hendaknya multidimensional dan hendaknya menyeluruh. Bimbingan bagi anak cerdas hendaknya mengacu pada
karakteristik dan kebutuhan murid itu sendiri. Pemahaman akan kebutuhan dan karakteristik anak cerdas berbakat
merupakan fondasi bagi guru dalam memberikan bimbingan bagi anak cerdas berbakat. Berbagai bentuk program
pengembangan murid cerdas dan berbakat, salah satu diantaranya dapat didekati dari bimbingan dan konseling.
Tehnik bimbingan merupakan alternatif yang dapat diterapkan dalam mengembangkan kemampuan anak cerdas
berbakat. Penyelengara kelas unggulan di Sekolah Dasar yang telah dirintis sejak tahun ajaran 1996/1997
merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengembangkan anak cerdas berbakat, khususnya bakat akademik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian dalam latar belakang di atas, maka Identifikasi masalah dalam  karya tulis ini adalah
sebagai berikut :
 Pengertian anak cerdas berbakat
 Ciri-ciri atau karakteristik murid cerdas berbakat
 Identifikasi anak cerdas berbakat
 Penyelenggara pendidikan bagi murid cerdas berbakat
 Teknik bimbingan bagi murid cerdas berbakat
 Profil orang-orang cerdas dan berbakat besar
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah tentang bimbingan bagi anak cerdas dan berbakat ini adalah
sebagai berikut :
 Mengetahui anak cerdas dan berbakat
 Mengetahui ciri-ciri atau karakteristik anak cerdas berbakat
 Mengetahui penyelenggara pendidikan bagi anak cerdas berbakat
 Mengetahui tehnik bimbingan bagi anak cerdas berbakat
 Mengetahui orang-orang yang sukses dalam keterbakatannya

D. Manfaat
 Manfaat penulisan karya tulis ilmiah tentang anak cerdas berbakat dalam pembelajaran ini
adalah sebagai berikut :
 Pengetahuan tentang anak cerdas berbakat dapat memberikan harapan yang realistik terhadap
anak dalam pembelajaran
 Pengetahuan tentang anak cerdas berbakat dapat membantu kita dalam memberikan respons
yang tepat terhadap pembelajaran
 Mempelajari tentang anak cerdas berbakat akan memberikan banyak informasi yang
bermanfaat terutama calon guru.
Bab 2. Pembahasan
A. Pengertian anak cerdas berbakat
Guna menjawab siapa murid yang cerdas dan berbakat memang bukan hal yang mudah, tergantung pada filosofis,
definisi, penentuan presentase, prosedur, setting/adegan, model dan model pengayaan yang digunakan. Sampai
sekarang belum ada definisi tunggal dan sulit untuk merumuskan pengertian anak cerdas berbakat, bahkan istilah
anak berbakat diterjemahkan dari “gifted child” masih nampak digunakan dalam berbagai sebutan. Bakat adalah
kemampuan yang merupakan sesuatu yang “interent” dalam diri seseorang dibawa sejak lahir dan terkait erat
dengan struktur otak. Secara genetis struktur otak itu sangat ditentukan oleh caranya lingkungan berinteraksi
dengan anak manusia itu sendiri. Salah satu ciri yang paling umum diterima sebagai ciri anak berbakat ialah
memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dari pada anak normal lainnya, sebagaimana diukur oleh alat ukur
kecerdasan yang sudah baku. Sementara itu ada pandangan lain dan pandangan ini lebih banyak dianut, yang
cenderung menekankan bahwa masalah keterbakatan harus didekati dari sudut pandang berdimensi ganda. Menurut
pandangan ini keterbakatan tidak hanya ditinjau dari segi kecerdasan melainkan juga dari sudut pandang prestasi,
kreativitas dan karakter pribadi dan sosial lainnya. Pengertian anak cerdas berbakat menurut dokumen resmi
pemerintahan digunakan istilah yang berbeda. Istilah murid berbakat merupakan terjemahan dari “gifted” yang
berarti kemampuan intelektual tinggi. Jadi murid berbakat adalah murid yang memiliki kemampuan intelektual
atau taraf intelegensi yang unggul. Dengan keunggulan ini ia diharapkan memiliki peluang besar untuk mencapai
prestasi tinggi dan menonjol didalam bidang pekerjaannya. (Adni Hakim Nasution dalam S.C Utami Munandar,
1985;4)
Sedangkan Clark (1988:6) mengatakan bahwa murid cerdas berbakat ialah anak-anak yang menampilkan kapabilitas
unjuk kerja yang tinggi dalam bidang-bidang seperti intelektual, kreatif, artistik, kepemimpinan, kemampuan, atau
lapangan-lapangan akademik tertentu, dan memerlukan layanan-layanan atau kegiatan yang tidak biasa di sediakan
oleh sekolah dalam rangka untuk mengembangkan kemampuannya secara penuh.
Menurut skala yang dibuat oleh Wechsler, murid cerdas berbakat adalah murid yang memiliki taraf intelegensi 130
atau lebih, yang dibedakan atas luar biasa cerdas atau gifted (IQ 145 ke atas) dan sangat cerdas atau superior (IQ 130-
144) yang banyaknya 2,5 % dari banyaknya murid.
Berdasarkan uraian diatas jelaslah yang dimaksud anak cerdas berbakat adalah anak yang memiliki taraf intelegensi
sangat tinggi, serta memiliki tingkat kreativitas yang tinggi pula, dan dengan adegan kemampuannya memungkinkan
bagi dirinya berhasil dengan baik dalam pekerjaan atau karirnya. Murid seperti ini umumnya memerlukan program
khusus yang terencana selain dari program umumnya, biasanya di laksanakan di sekolah untuk pengembangan
kemampuannya.
Menurut pendapat kami anak yang cerdas dan berbakat adalah anak yang memiliki kemampuan atau intelengensi yang
tinggi melebihi kemampuan orang lain, dalam arti anak ini sangat tinggi kemampuannya, sikapnya, dan mempunyai
banyak kelebihan, sehingga anak yang cerdas harus di fasilitasi kelas yang unggul agar kemampuannya dan bakatnya
bisa berkembang dan tersalurkan.
B. Karakteristik dan Kebutuhan Anak Cerdas Berbakat
Perbedaan program pendidikan anak cerdas berbakat dengan anak biasa lainnya bukan sekadar berbeda tetapi secara kualitatif memang harus
berbeda. Perbedaan kualitatif ini mutlak perlu karena anak cerdas berbakat memiliki karakteristik dan kebutuhan serta permasalahan yang
berbeda dari peserta didik biasanya. Sekalipun pengembangan program pendidikan untuk peserta didik anak cerdas berbakat akan
menyangkut berbagai pertimbangan aspek filosofis, tujuan pendidikan peserta didik anak cerdas berbakat.
Anak cerdas berbakat pada umumnya memiliki karakteristik seperti berikut :
• Membaca pada usia lebih muda
• Membaca lebih cepat dan lebih banyak
• Memiliki perbendaharaan yang luas
• Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
• Mempunyai minat yang luas, juga terhadap masalah orang dewasa
• Mempunyai inisiatif dan cepat berkerja sendiri
• Menunjukan keasliannya dalam ungkapan variable
• Memberikan jawaban-jawaban yang baik
• Dapat memberikan banyak gagasan
• Luwes dalam berfikir
• Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan
• Mempunyai pengamatan yang tajam
• Dapat berkonsentrasi untuk waktu jangka panjang, terutama terhadap tugas atau bidang yang diminati
• Berfikir kritis, juga terhadap diri sendiri
•  Senang mencoba hal-hal yang baru
• Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintetis yang tinggi
• Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah
• Cepat menangkap hubungan sebab-akibat
• Berperilaku terarah pada tujuan
• Mempunyai daya imajinasi yang kuat
• Mempunyai banyak kegemaran
Clark mengemukakan secara kualitatif anak cerdas berbakat menunjukan karakteristik yang
berbeda dari anak normal lainnya dalam aspek kognitif, afektif, sensasi fisik, intuisi, dan
kemasyarakatan. Dalam upaya pengembangan model program pendidikan yang kondusif bagi anak
cerdas berbakat perlu dilakukan analisis kebutuhan dan permasalahan perkembangan yang
mungkin muncul dari aspek yang disebutkan diatas serta implikasinya bagi pengembangan
program pendidikan.

1) Perkembangan Fisik
Selama usia sekolah anak berbakat sangat mungkin mengalami kesenjangan antara perkembangan
fisik, intelektual dan sekolah secara tidak sengaja mungkin mengambat aktifitas mereka. Apabila
perkembangan intelektualnya lebih cepat daripada perkembangan fisik maka anak akan merasa
tidak kuat secara fisik. Sementara itu jika tuntutan sensasi fisik kurang menantang akan
menjadikan anak berbakat kurang tertarik dan tidak memperoleh kepuasan melakukan kompetisi di
dalam kelompok sebaya. Melihat karakteristik dan kebutuhan fisik anak berbakat, maka program
pendidikan bagi mereka sepatutnya mempertimbangkan kebutuhan untuk melakukan aktifitas yang
memungkinkan terjadinya interaksi dan asimilasi dan sensorik, apresiasi kapasitas fisik,
menjelajahi aktifitas fisik yang menimbulkan kesenangan. Kepuasan, menjelajahi aktifitas fisik
yang mengarah kepada keterpaduan antara pikiran dan badan.
2) Perkembangan Kognitif
Para ahli dengan hasil penelitiannya (thompson, berger, berry, dan mac. Lean) menunjukan secara biologis
memang ada perbedaan struktur otak antara anak berbakat dengan anak normal. Anak berbakat mampu
kedua belahan otak kiri dan kanan sebagai alat berfikir dan seluruh fungsi-fungsi lain. Secara terintegritas
sehingga mewujudkan perilaku kreatif.
Berbagai karakteristik perkembangan kognitif anak berbakat menjunjukan kemudahan yang dimilikinya
dalam belajar. Namun hendaknya ciri itu tidak menjadikan kita berfikir bahwa anak berbakat akan selalu
mudah untuk menjadi peserta didik terpandai di kelasnya. Apabila karakteristik tersebut tidak tersalurkan
dengan sebagaimana mestinya maka tidak mustahil muncul masalah-masalah perkembangan.
Perkembangan kognitif anak berbakat juga disertai dengan kemampuan intuitif yang akan mengarahkan
kepada permunculan perilaku kreatif. Kreatif adalah ekspresi tertinggi dari keberbakatan. Kaitan intuisi anak
berbakat ditandai dengan kecenderungan untuk terlibat dan peduli terhadap pengetahuan intuitif dan
fenomena-fenomena metafisik, terbuka terhadap pengalaman-pengalaman metafisi, dan menunjukan
perilaku kreatif dalam banyak hal. Karena kekuatan imajinatif yang luar biasa sehingga bisa menimbulkan
cemoohan sesamanya atau tidak mendapatkan tanggapan serius dari orang lain yang lebih tua usianya
karena di pandang berperilaku aneh, menyimpang, dan dianggap sebagai pembuat kekacauan.
3) Perkembangan Emosi
Karakteristik kemampuan kognitif yang tinggi pada anak berbakat dan kepekaannya terhadap dunia sekitar menjadikan
anak berbakat memiliki akumulasi informasi yang banyak, apabila dengan fungsi kognitif dia mampu mengolah
informasi dan menumbuhkan kesadaran akan diri dan dunianya akan menjadikan anak berbakat menunjukan
perkembangan emosi yang lebih matang dan stabil. Kesadaran yang tinggi ini akan disertai dengan perasaan yang
berbeda dari murid yang lain. Di sisi lain karakteristik kognitif yang tinggi belum tentu disertai dengan terjadinya
perkembangan emosi yang tinggi pula. Akumulasi informasi yang terjadi pada anak berbakat karena sensitifitas atau
kepekaannya terhadap dunia sekitar mungkin tidak mencuat ke kesadaran. Anak cerdas berbakat seringkali menunjukan
harapan yang tinggi terhadap dirinya maupun orang lain. Karena harapan ini tidak selalu disertai dengan kesadaran diri,
maka tidak jarang membawa dirinya, orang lain maupun situasi.
Karakteristik kehidupan emosi murid berbakat seperti itu menghendaki keseimbangan dengan pengembangan fungsi
kognitif yang ada pada dirinya untuk mengembangkan kesadaran akan dunianya. Jika tidak, maka perilaku bermasalah
mungkin muncul adalah rawan terhadap kritikan orang lain, kebutuhan untuk diakui yang berlebihan, bersikap sinis
dalam mengkritik orang lain yang akan menimbulkan gangguan antar pribadi. Motivasi dan daya saing yang kuat, hasrat
ingin tahu yang besar dan minat ekplorasi yang tiada terunjang pada anak berbakat mungkin dapat menimbulkan keirian
mereka terhadap gurunya. Karena gurunya dirasakan tidak memahami kebutuhannya. Akibatnya mereka memiliki
gambaran diri yang terlalu tinggi, selalu menganggap benar pendapat sendiri yang dapat menumbuhkan kesan bersikap
angkuh dan sombong.
4) Perkembangan Sosial
Karakteristik perkembangan sosial anak berbakat temuan dan generalisasi sering kali menunjukan karakteristik
populasi yang selalu tidak dapat diterapkan secara individual. Kecenderungan menunjukan bahwa perkembangan
sosial anak berbakat memang lebih baik dari pada anak yang normal pada umumya. Clark menghimpun dan
menyimpulkan berbagai hasil studi yang dilakukan banyak ahli tentang perkembangan sosial dan emosional anak
berbakat sebagai berikut :
• Anak berbakat, jika dibandingkan dengan teman sebayanya, merasa lebih senang dan puas dengan keadaan
dirinya sendiri dan hubungan antar pribadi.
• Anak berbakat cenderung lebih mandiri dan kurang berkomformitas terhadap pendapat sebayanya lebih
dominan, lebih mampu mengendalikan lingkungan dan lebih kompeptitif.
• Anak berbakat menunjukan kecakapan kepemimpinan dan menjadi terlibat dalam kegiatan dan kepedulian
sosial.
• Anak berbakat lebih cenderung memilih teman yang memiliki kesebayaan usia intelektual dari pada memilih
teman yang secara kronologis berada pada usia yang sama.
Karakteristik perkembangan sosial anak berbakat seperti di uraikan di atas dapat menimbulkan perilaku
bermasalah, seperti frustasi atau perasaan-perasaan yang tak tertantang, potensi kepemimpinan yang tak
berkembang karena mungkin tidak memperoleh kesempatan, kecenderungan mengambil pemecahan masalah
secara cepat tanpa memperhitungkan kompleksitas masalah.
C. Identifikasi Anak Cerdas Berbakat
Identifikasi anak cerdas berbakat pada dasarnya dapat dilakukan sedini mungkin, yaitu :
 Pada usia 1-2 tahun
Pada masa ini keunggulan dan kelemahan intelektual anak akan tampak dengan mudah bila anak diberi rangsangan
dengan tepat. Fungsinya ganda, yaitu untuk mengetahui kemungkinan adanya perkembangan intelektual yang cepat
dan tidak terbatas pada bidang-bidang bakat yang khas, serta untuk mengetahui kemungkinan adanya kecacatan pada
anak.
 Pada usia 2-6 tahun
Identifikasi anak usia ini dapat dilakukan dengan mengajak anak bermain pada bidang yang disenanginya.
Keterbakatan anak akan tampak dalam kemampuan menyelesaikan tugas-tugas dan berbagai persoalan tanpa
mengalami kesulitan yang berarti, serta tidak banyak memerlukan bimbingan. Karena itu dalam usia dini, orang tua,
guru, kelompok bermain, dan TK tempat menjadi pelaksanaan atau sumber informasi.
 Pada usia 6 tahun-seterusnya
Pada masa sekolah informasi keterbakatan bisa diperoleh dari orang tua terutama berkenaan dengan bidang-bidang
yang disenanginya, dari guru terutama bidang prestasi, dan dari teman sebaya terutama bidang kepemimpinan,
kreatifitas dan sosialisasinya. Dalam identifikasi ini, penggunaan tes kecerdasan  dan tes lain seperti minat, kreatifitas
motivasi juga penting dilakukan. Dengan demikian pada dasarnya ada dua pendekatan untuk mengidentifikasi murid
cerdaas dan berbakat, yaitu dengan cara studi kasus dan melalui tes atau penggabungan keduanya. Identifikasi di
sekolah dapat dilakukan melalui tahap:
a. Tahap Penjaringan (screening)
b. Tahap Selektif (identification)
D. Penyelenggaraan Pendidikan Bagi Anak Cerdas Berbakat
Penyelenggaraan pendidikan bagi anak cerdas berbakat secara konvensional dapat dikelompokan ke dalam
beberapa model, antara lain :
A. Akselerasi (acceleration)
Model akselerasi bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari memasuki SD pada usia dini, loncat kelas atau
mengikuti bidang studi tertentu di kelas tinggi.
B. Pengayaan (enrichment)
Model pengayaan yaitu dengan memberikan tugas-tugas tambahan bagi siswa yang memiliki kemampuan unggul.
Model ini dapat memenuhi harapan ana cerdas berbakat dengan tidak memisahkan mereka dari teman-teman yang
biasa.
C. Kelas Unggul (ability grouping)
Model ketiga adalah pengelompokan berdasarkan kemampuan. Model ini dapat berupa kelas khusus didalam
sekolah. Model pengelompokan berdasarkan kemampuan di khawatiran akan menumbuhkan sikap ekslusif,
elitisme, dan memiliki peranan yang berbeda dari yang lain.
D. Bimbingan Konseling
Bagi anak-anak cerdas dan berbakat, bimbingan konseling merupakan sebuah kebutuhan. Memahami kekhasan
siswa cerdas dan berbakat serta peranan konseling dalam menangani permasalahan yang timbul akibat
kekhasannya adalah sangat penting. Dimana guru sebagai konselor bagi siswa berkemampuan unggul sangat
penting peranannya.
E. Teknik Bimbingan Bagi Anak Cerdas Berbakat
Karakteristik anak berbakat masalahnya yang digambarkan pada bagian terdahulu, mengandung implikasi bagi kemampuan layanan bimbingan
anak cerdas berbakat. Layanan bimbingan yang dimaksud tidak diarahkan kepada layanan yang bersifat ekslusif melainkan dikembangkan secara
terpadu di dalam sistem bimbingan yang ada.
Layanan bimbingan bagi anak cerdas berbakat tetap bertolak belakang dari pandangan tentang hakikat manusia sebagai makhluk pribadi, sosial
dan makhluk Tuhan. Dengan kata lain, anak cerdas berbakat dipandang sebagai suatu keutuhan pribadi sehingga program layanan bimbingan
yang dikembangkan mampu menyentuh semua dimensi perkembangan secara utuh. Sejalan dengan karakteristik dan kebutuhan yang diuraikan
dengan hasil teman studi, dimensi keutuhan perkembangan pribadi yang dimaksud akan mencakup unsur-unsur berikut :
 Perkembangan Ranah Kognitif/Intelektual
Hal ini mengandung implikasi bagi guru untuk menyediakan tentang pengalaman belajar yang luas dan dapat di akselerasikan dan
mengakselerasikan perkembangan kognitif anak berbakat. Pengolahan bahan dan tugas ajar secara khusus yang didasarkan kepada kurikulum
yang ada merupakan hal yang harus dilakukan guru untuk dapat memberian layanan yang optimal bagi anak berbakat. Layanan bimbingan yang
perlu diberikan ialah memahami pikiran dan harapan anak berbakat dengan sikap terbuka dan membantu anak memahami pikiran dan harapan
yang ada pada dirinya serta kemungkinan pemenuhannya didalam kehidupan.
 Pengembangan Ranah Fisik
Kemampuan anak berbakat yang cenderung berkembang lebih awal dari usia pada umumnya menghendaki layanan pendidikan yang
memungkinkan anak memperoleh pengalaman yang memadukan pola perkembangan berfikir dengan perkembangan fisik.
 Pengembangan Ranah Intuitif
Layanan pendidikan bagi anak berbakat perlu memperdulikan pengembangan pengalaman yang mendorong dia untuk berimajinasi dan berkreasi.
Layanan bimbingan di berikan dalam bentuk pengembangan lingkungan belajar yang menghadapkan anak kepada situasi atau stimulus baru yang
dapat memunculkan imajinasi dan kreativitas anak.
 Pengembangan Ranah Kemasyarakatan
Layanan bimbingan yang dapat diberikan ialah membantu anak memperoleh pengalaman mengembangkan dirinya menjadi anggota kelompok
dan mampu berpartisipasi dalam proses kelompok, memperluas perasaan keanggotaan kemasyarakatan, memperluas identifikasi diri dari
masyarakat terbatas ke arah identifikasi terhadap masyarakat luas.
F. Profil Orang-Orang Berbakat Besar
Diawal pembahasan kita sudah membahas secara mendalam tentang anak cerdas berbakat. Untuk melengkapi potret orang berbakat dan cara
mereka menggali dan mengembangkan bakatnya, berikut beberapa contoh orang besar dengan bakat yang luar biasa yang diasah dengan
belajar yang keras, semangat besar, dan latihan secara terus menerus.
 Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid atau akrab dipanggil Gus Dur adalah sosok pemikir dan aktivis kelas dunia yang tidak hanya oleh umat Islam, melainkan
juga umat agama lain di dunia.
Sejak kecil Gus Dur diasuh oleh keluarga yang cinta terhadap pengetahuan dan pergerakan. Di majalah Warta, dijelaskan bahwa sejak kecil,
Gus Dur sudah ditempa dengan dunia baca yang membuatnya keranjingan. Bahkan, menurut cerita seringkali ibunya cemas memikirkan Gus
Dur karena dicari-cari tidak ada. Ternyata, ia berada di suatu tempat hanya untuk membaca. Bahkan ketika buang air besar sekalipun, Gus Dur
tetap membaca.
Bakat sebagai seorang Intelektual di waktu kecil ditunjang oleh berbagai buku. Majalah dan aneka ragam media informasi yang ada dirumah
dan Pondok Pesantren Tebuireng. Bakat sebagai intelektual kelas tinggi disadari dari awal, sehingga orang tuanya pun terus mendorong dan
mengarahkan guna mengembangkan bakat tersebut.
 Habiburrahman El Shizary
Sosok nevelis ini sudah sedemikian populernya di Tanah Air, bahkan di mancanegara. Buku-bukunya, khususnya Ayat-Ayat Cinta dan Dalam
Mihrah Cinta, menjadi megabest seller di Asia Tenggara. Buku-bukynya sudah ada yang difilmkan, yaitu Ayat-Ayat Cinta. Kesuksesannya ini
tidak datang dengan tiba-tiba. Ia berproses lama, baik ketika masih sekolah di Indonesia pada jenjang SMP dan SMA, ataupun ketika kuliah di
Universitas Al-Azhar, Kairo dan Mesir.
Ia tidak pernah bosan untuk menulis, karena itu memang menjadi kesukaannya yang paling tinggi. Justru, jika tidak menulis terasa ada yang
hilang dalam hidupnya. Begitulah sosok seorang penulis profesional. Kegiatan menulis adalah yang paling utama, sedangkan yang lain adalah
sambilan. Sehingga, waktunya banyak dihabiskan untuk menulis, menulis dan terus menulis.
 Taufik Hidayat
Taufik Hidayat adalah sosok atlet bulu tangkis yang diakui oleh dunia.
Namnya harum di berbagai ajang kompetesi kelas dunia. Ia adalah juara
Olimpiade Athena 2004 dan juara dunia. Sudah tak terhitung medali
yang ia boyong dari berbagai kompetisi, baik di dalam dan luar negeri.
Kesuksesannya tidak lepas dari kerja kerasnya sejak kecil dalam
menggali dan mengembangkan bakat. Ia sosok yang tidak pernah
menyerah, mempunyai kemauan kuat dan keras, dan selalu ingin
menjadi nomor satu.
Bulu tangkis menjadi bagian yang tidak  terpisahkan dari hidup Taufik
Hidayat. Hidupnya dipersembahkan untuk kebangkitan bulu tangkis
Indonesia, sama dengan Susi Susanti. Ia berharap anak muda Indonesia
bisa menyamai prestasinya dengan usaha keras, tekun dan penuh
antusiasme.
Bab 3. Penutup
A. Kesimpulan
1. Murid cerdas berbakat adalah murid yang memiliki taraf intelegensi yang sangat tinggi, serta memiliki tingkat kreativitas yang tinggi
pula, dan dengan kemampuannya memungkinkan bagi dirinya berhasil dengan baik dalam pekerjaan atau karirnya. Murid seperti ini
umumnya memerlukan program khusus yang terencana selain dari program umumnya biasanya di laksanakan di sekolah untuk
pengembangan kemampuannya.
2. Perbedaan program pendidikan anak cerdas berbakat dengan anak biasa bukan sekedar berbeda tetapi secara kualitatif memang harus
berbeda. Perbedaan kualitatif ini mutlak perlu karena anak cerdas berbakat memiliki karakteristik dan kebutuhan serta permasalahn yang
berbeda dari anak biasanya. Sekalipun pengembangan program pendidikan untuk peserta didik anak cerdas berbakat akan menyangkut
pertimbangan aspek filosofis, tujuan pendidikan peserta didik anak cerdas berbakat.
3. Untuk mengidentifikasi siswa cerdas berbakat yaitu dengan penggunaan tes kecerdasan dan tes lain seperti minat, kreativitas, motivasi
juga penting dilakukan. Dengan demikian pada dasarnya ada dua pendekatan untuk mengidentifikasi murid cerdas dan berbakat, yaitu
dengan cara studi kasus, dan melalui tes, atau penggabungan kesuanya.
4. Penyelenggaran pendidikan bagi anak cerdas berbakat secara konvensional dapat dikelompokan ke dalam beberapa model, antara lain :
• Akselerasi (acceleration)
• Pengayaan (enrichment)
• Kelas Khusus (ability grouping) Bimbingan Konseling.
Teknik bimbingan bagi anak cerdas berbakat tetap bertolak belakang dari pandangan tentang hakikat manusia sebagai makhluk pribadi,
sosial dan makhluk Tuhan. Dengan kata lain, anak cerdas berbakat dipandang sebagai suatu keutuhan pribadi sehingga program layanan
bimbingan yang dikembangkan mampu menyentuh semua dimensi perkembangan secara utuh. Sejalan dengan karakteristik dan kebutuhan
yang diuraikan sebagai hasil temuan studi, dimensi keutuhan perkembangan pribadi yang dimaksud akan mencakup unsur-unsur berikut :
i. Pengembangan ranah kognitif/intelektual
ii. Pengembangan ranah fisik
iii. Pengembangan ranah intuitif
iv. Pengembangan ranah kemasyarakatan
B. Saran
Orang tua merasa perlu menambah wawasan tentang tumbuh kembang anak, hal ini mencakup
tahap-tahap perkembangan anak, pola asuh dan pola didik anak. Dengan mengetahui informasi
tentang tahap perkembangan anak, maka orang tua bisa secara dini mengenali hak-hak yang tidak
biasa yang ada pada diri anak.
Kemudian dengan memahami konsep-konsep pola asuh dan pola didik yang ilmiah, maka orang tua
akan mampu meminimalisir kesalahan dalam menerapkan nilai, sikap dan perilaku dalam
menghadapi anak, terutama ketika anak-anak menunjukan kebiasaan-kebiasaan yang berbeda
dengan anak-anak seusianya.
Disamping orang tua, seorang tenaga pendidik atau guru dianjurkan juga menambah wawasan
pengetahuan tentang perkembangan anak, disamping menguasai substansi mata pelajaran yang
diajarkannya di dalam kelas, tentunya hal ini akan memudahkan bagi guru dalam mengambil
pendekatan sesuai dengan kepribadian si anak.
Pemerintah sebagai payung utama pertumbuhan dan perkembangan warga negaranya, semestinya
menaruh perhatian besar terhadap penelitian, pengembangan-pengembangan terkait dengan
pendidikan anak cerdas berbakat. Karena hal ini terkait dengan kesuksesan generasi muda sebuah
negara dalam menyongsong masa depannya.
Daftar Pustaka

http://bagazz1995.blogspot.co.id/2014/12/anak-cerdas-
berbakat-dalam-pembelajaran.html. ( pada hari sabtu tgl 7
januari 2017)
https://evitawulandari.wordpress.com/2013/02/21/about-anak-
berbakat/
http://file.upi.edu/direktori/fip/jur._pend._luar_biasa/
196002011987031-sunardi/karya_tls-materi_ajar_pdf/
konseling_karir_anak_berbakat.pdf
Sekian Dan Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai