Anda di halaman 1dari 20

1

 Reza Primatama (1805123)


 Caessar Izzatin Nafsi (1804635)
 Ara Meilia Rahmayani (180558)
 Jeany Arsy Maqin (1806807)
 Khaerunnisa (1805151)

2
 Anak berbakat atau anak yang memiliki kemampuan
dan kecerdasan luar biasa adalah anak yang memiliki
potensi kecerdasan(intelegensi), kreatifitas, dan
tanggung jawab terhadap tugas (task commitment)
diatas anak-anak seusianya(anak normal), sehingga
untuk mewujudkan potensinya menjadi prestasi
nyata, memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Anak berbakat sering juga disebut sbg ‘gifted &
talented’.
a. Perkembangan Fisik
Untuk memenuhi kebutuhan fisik anak berbakat,
maka program pendidikan sepatutnya
mempertimbangkan kebutuhan untuk melakukan
aktivitas fisik.

b. Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif anak berbakat juga
disertai dengan perkembangan kemampuan
intuitif yang akan mengarah kepada pemunculan
perilaku kreatif.
4
c. Perkembangan Emosi
Dengan fungsi kognitifnya dia mampu mengolah
informasi dan menumbuhkan kesadaran akan diri
dan dunianya akan menjadikan anak berbakat
menunjukkan perkembangan emosi yang lebih
matang dan stabil.

d. Perkembangan Sosial
Kecendrungan perkembangan sosial anak
berbakat memang lebih baik daripada anak
normal pada umumnya.
5
 Senang terhadap kegiatan intelektual
 Tidak cepat puas dengan prestasinya
 Berani menunjukkan kemampuannya
 Ide banyak
 Bertindak spontan dan tepat
 Dapat memecahkan masalah dengan cara
bervariasi
Mudah menangkap pelajaran
Paham konsep yang rumit
Ingatan sangat kuat
Memiliki perbendaharaan kata yang luas
Penalaran tajam (berfikir logis, kritis)
Daya konsentrasi baik
Pengetahuan umum luas
Membaca pada usia lebih dini dan gemar
membaca
o Rasa ingin tahu mendalam
o Sering mengajukan pertanyaan berbobot
o Menghasilkan banyak ide dengan mudah dan
lancar
o Menghargai rasa keindahan
o Dapat mencari pemecahan masalah dari berbagai
segi
o Mempunyai rasa humor
o Mempunyai daya imajinasi yang tinggi
o Mampu mengajukan gagasan yanng orisinil
o Gemar menciptakan sesuatu
o Berani mengambil resiko, suka bereksperimen
 Perfeksionis
 Kepekaan atau empati
 Intensity
 Kesadaran diri yang mendalam
 Non konformis
 Mempertannyakan aturan/otoritas
 Cenderung introversi
 Peduli terhadap masalah dunia atau kemanusiaan
ASPEK UNTUK MENGENALI
KARAKTERISTIK ANAK-ANAK BERBAKAT

1. POTENSI
2. CARA MENGHADAPI MASALAH
3. KEMAMPUAN (PRESTASI)
YANG DAPAT DICAPAI

10
Identifikasi di sekolah dapat dilakukan melalui tahap (1)
penjaringan (screening), dan (2) tahap seleksi (identification).
1. Tahap Penjaringan
Tahap penjaringan murid cerdas dan berbakat di sekolah dapat
dilakukan dengan menganalisa data prestasi belajar, usia
kronologis, nominasi oleh teman sekelas, orang tua dan guru.
2. Tahap Seleksi
Tahap seleksi dilakukan terhadap siswa yang telah lolos tahap
penjaringan. Tahap seleksi dilakukan dengan tes, seperti
Collour Progressive Matrice(CPM), Wechler Inteligence Scale
for Children (WICM).
11
 Model akselerasi bisa dilakukan dalam berbagai bentuk,
mulai dari memasuki SD pada usia dini, loncat kelas atau
mengikuti bidang studi tertentu di kelas yang lebih
tinggi.
 Model pengayaan, yaitu dengan memberikan tugas-tugas
tambahan bagi siswa yang memiliki kemampuan unggul.
 Model pengelompokan berdasarkan kemampuan. Model
ini dapat berupa kelas khusus di dalam sekolah, dapat
pula berupa kelas di sekolah khusus yang disebut dengan
sekolah unggul.
12
MACAM KEBERBAKATAN

1. ANALITIK, meliputi kemampuan memilah


masalah dan memahami bagian dari masalah
tersebut, orang ini mampu melaksanakan test
intelegensi konvensional yang memerlukan
penalaran analitis
2. SINTETIK, tampak pada orang yang
memiliki kemampuan memahami, intuitif,
kreatif dan cakap mengatasi situasi yang
relatif baru
3. PRAKTIS, meliputi penerapan kemampuan
analitik maupun sintetik dalam situasi
pragmatig
13
 Pengembangan ranah kognitif/ intelektual
Hal ini mengandung implikasi bagi guru untuk
menyediakan rentang pengalaman belajar yang luas dan
dapat diakselerasikan dan mengakselerasi perkembangan
kognitif anak berbakat.
 Pengembangan ranah afektif

Layanan bimbingan yang perlu diberikan adalah


memahami pikiran dan harapan anak berbakat dengan
sikap terbuka dan membantu anak memahami pikiran
dan harapan yang ada pada dirinya
14
 Pengembangan ranah fisik
Kemampuan anak berbakat yang cenderung berkembang lebih awal
dari usia pada umumnya menghendaki layanan pendidikan yang
memungkinkan anak memperoleh pengalaman memadukan pola
perkembangan fisik.
 Pengembangan ranah intuitif

Layanan pendidikan bagi anak berbakat perlu mempedulikan


pengembangan pengalaman yang mendorong dia untuk
berimajinasi dan berkreasi.
 Pengembangan ranah kemasyarakatan

Layanan bimbingan yang dapat diberikan ialah membantu anak


memperoleh pengalaman mengembangkan diri menjadi anggota
kelompok dan mampu berpartisipasi dalam proses kelompok
15
 Labeling
Memberikan label pada anak berbakat bahwa ia berbakat dapat
menimbulkan harapan terhadap kemampuan anak tersebut dan
dapat mengakibatkan beban mental bilamana anak tersebut tidak
dapat memenuhi apa yang diharapkan oleh si pemberi label.
 Memberi nilai (grading) dalam bentuk angkaPemberian angka

bagi anak berbakat dapat menimbulkan permasalahan bilamana


angka yang dimilikinya tidak menggambarkan kemampuannya.
Angka seringkali tidak cermat, artinya sering kurang
mencerminkan kemampuan yang sebenarnya

16
 Underachievement
Underachievement di antara anak berbakat adalah
kinerja yang secara signifikan berada di bawah
potensinya (Kitano and Kirty, 1986). Hal ini dapat
terjadi karena anak berbakat mengalami berbagai
tekanan baik dari rumah, sekolah maupun teman
sebayanya.
 Konsep diri
anak berbakat mempersepsikan dirinya secara
positif, namun mengganggap bahwa
lingkungannya yaitu teman sebaya dan gurunya
memiliki pandangan negatif terhadap dirinya.
17
18
1. Penanya:
pertanyaan:
penjawab:

2. penanya:
pertanyaan:
penjawab:

3. penanya:
pertanyaan:
penjawab:
19
4. penanya:
pertanyaan:
penjawab:

5. penanya:
pertanyaan:
penjawab:

6. penanya:
pertanyaan:
penjawab:

20

Anda mungkin juga menyukai