Anda di halaman 1dari 3

C.

Anak Berbakat

1. Pengertian Anak Berbakat

Pada awal abad ke-20, ketika tes intelegensi berkembang sangat pesat, orang-orang mulai
memperhatikan perbedaan-perbedaan individual dalam kemampuan dan prestasi. Anak
berbakat (gifted) diartikan sebagai anak yang memiliki IQ yang sangat tinggi. Di
Indonesia, juga nampak adanya kecenderungan untuk menggunakan bermacam-macam
konsep untuk menjelaskan "the gifted and talented", yaitu anak yang berbakat, anak yang
cerdas, yang cemerlang, dan sebagainya.

Atas dasar pertimbangan bahwa giftedness meliputi macam-macam dimensi atau bidang
kemampuan fan ketrampilan sedangkan intellectual giftedness hanya merupakan salah satu
bentuk, maka dipilihlah kata "anak berbakat" untuk "the gifted and talented" yang
mempunyai arti lebih luas.

Anak berbakat adalah mereka yang oleh orang-orang profesional diidentifikasi sebagai
anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai kemampuan-
kemampuan yang unggul. Anak-anak tersebut memerlukan program pendidikan yang
berdiferensiasi dan/atau pelayanan di luar jangkauan program sekolah biasa agar dapat
merealisasikan sumbangan mereka terhadap masyarakat maupun untuk pengembangan diri
sendiri. Kemampuan-kemampuan tersebut baik secara profesional maupun nyata,
meliputi : kemampuan intelektual umum, kemampuan akademik khusus, kemampuan
berfikir kreatif-produktif, kemampuan memimpin, kemampuan dalam salah satu bidang
seni, kemampuan psikomotor (seperti dalam bidang olahraga).

Implikasi dari definisi diatas bagi identifikasi dan pengembangan anak berbakat adalah,
pertama harus dibedakan antara bakat sebagai potensi yang mungkin belum terwujud dan
nyata dalam prestasi unggul. Kedua bahwa anak berbakat memerlukan pelayanan dan
program pendidikan khusus sesuai dengan potensi, minat dan kemampuannya.

2. Ciri-ciri Anak Berbakat


Anak berbakat dapat dikenali sejak dini dari ciri-ciri kemampuan atau keterampilan
tertentu. Apabila seorang anak memenuhi 18 ciri dari 25 ciri-ciri berikut, maka anak
tersebut dapat digolongkan sebagai anak berbakat. Adapun ciri-ciri tersebut adalah :

1) Dapat membaca pada usia lebih muda

2) Dapat membaca lebih cepat dan lebih banyak

3) Memiliki perbendaharaan kata yang luas

4) Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat

5) Mempunyai minat yang luas, juga terhadap masalah orang dewasa

6) Mempunyai inisiatif dan dapat bekerja sendiri

7) Menunjukkan keaslian (orisinalitas) dalam ungkapan verbal

8) Memberi jawaban-jawaban yang baik

9) Dapat memberikan gagasan

10) Luwes dalam berpikir

11) Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan

12) Mempunyai pengamatan yang tajam

13) Dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu yang panjang terutama pada tugas atau
bidang yang diminati

14) Berfikir kritis juga terhadap diri sendiri

15) Senang mencoba hal-hal yang baru

16) Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi dan sintesis yang tinggi

17) Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah

18) Cepat menangkap hubungan sebab akibat


19) Berperilaku terarah pada tujuan

20) Mempunyai daya imajinasi yang kuat

21) Mempunyai banyak kegemaran atau hobi

22) Mempunyai daya ingat yang kuat

23) Tidak cepat puas dengan prestasinya

24) Peka(sensitif) serta menggunakan firasat (intuisi)

25) Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan

3. Karakteristik Anak Berbakat

Apabila dilihat dari kemampuan-kemampuannya yang membedakan mereka dari anak


sebayanya, maka kita akan menemukan kelompok karakteristik-karakteristik berikut pada
anak-anak berbakat, yaitu :

a. Karakteristik Kognitif meliputi kualitas luar biasa mengenai informasi, ingatan yang
kuat, ketidakbiasaan perubahan minat dan keinginan, kemampuan menghasilkan ide-
ide dan solusi orisinil.

b. Karakteristik Bahasa meliputi kemampuan verbal yang bagus, perkembangan yang


tinggi pada pengenalan bahasa dan penulisan bahasa, perkembangan sensorik yang
baik, tidak kebal pada keretakan kekurangan integrasi antara pikiran dan badan.

c. Karakteristik Afektif meliputi memiliki pendekatan evaluatif terhadap diri sendiri dan
lainnya, gigih, memiliki tujuan yang tidak langsung, memiliki kepekaan terhadap
harapan dan perasaan orang lain, memiliki kesadaran tinggi, dapat menyesuaikan
dengan perbedaan perasaan, perkembangan awal dalam fokus of control, kepuasan ke
dalam dan identitas emosional yang tidak biasa, memiliki harapan yang tinggi,
kemampuan tingkat perkembangan moral yang tinggi, kemajuan kognitif dan kapasitas
afektif, konseptualisasi dan pemecahan masalah sosial.

Anda mungkin juga menyukai