Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

MATA KULIAH
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

ANAK BERBAKAT

1.Stevani Guge
2.Deni Julianus
3.Sutario
Kegiatan balajar 1
DEFINISI ANAK BERBAKAT

• Anak berbakat adalah mereka yang didefinisikan oleh orang-orang profesional


mampu mencapai prestasi yang tinggi karena memiliki kemampuan-kemampuan
luar biasa. Mereka menonjol secara konsisten secara dalam salah satu atau
beberapa bidang, seperti bidang intelektual umum, kreativitas, bidang seni/kinetik
dan bidang kepemimpinan.

• Clark (1983) dan alih bahasa Moh.Amin (1989) mengatakan bahwa anak yang
menunjukan kemampuan/penampilan yang tinggi dalam bidang-bidang seperti
intelektual, kreatif, seni, kapasitas kepemimpinan atau bidang-bidang akademik
khusus mereka memerlukan pelayanan-pelayanan atau aktivitas-aktivitas yang
tidak disediakan oleh sekolah agar tiap kemampuan berkembang secara penuh.
• Sehinga dapat disimpulkan bahwa anak berbakat adalah mereka yang
didefinisikan oleh orang-orang profesional mampu mencapai prestasi
yang tinggi karena memiliki kemampuan luar biasa dimana mereka
memiliki kemampuan/penampilan yang tinggi dalam bidang-bidang
seperti intelektual dan nonintelektual sehingga mereka membutuhkan
pelayanan pendidikan secara khusus.
CIRI-CIRI ANAK BERBAKAT

a. Dalam bidang akademis

1. Memiliki perhatian yang lama terhadap suatu bidang akademik

2. Memiliki pemahaman yang sangat maju

3. Mampu mengaplikasikan berbagai konsep dari bidang akademik

4. Kesedian mencurahkan sejumlah besar perhatian dan usaha untuk mencapai standar yang
tinggi dalam suatu bidang akademik

5. Memiliki sifat kompetitif yang tinggi dalam suatu bidang akademik

6. Belajar dengan capat dalam suatu bidang akademik khusus.


• b. Ciri-ciri sosial dan emosi anak berbakat

1. Diterima oleh mayoritas dari teman-teman sebaya dan orang dewasa

2. Keterlibatan mereka dalam beberapa kegiatan sosial, memberikan sumbangan positif dan konstruktif

c. Ciri-ciri fisik/kesehatan anak berbakat

1. Memiliki penampilan yang menarik dan rapi

2. Kesehatannya lebih baik atau diatas rata-rata

3. Tinggi dan berap badan sama dengan usianya

4. Kordinasi geraknya di atas usianya.


• Dampak yang terjadi pada anak berbakat

• a. Aspek akademik

• Perkembangan kognitif anak berbakat yang lebih cepat dari teman sebayanya akan menimbulkan kebosanan terhadap
pengajaran reguler, kesulitan hubungan sosial dalam kelompok seusia, dan frustrasi karena harus menunggu kelompok.

• Kecepatan perkembangan kognitif tidak dapat difasilitasi secara optimal sehingga anak akan merasa tidak mendapat sambutan
dari semua pihak, sehingga bisa menimbulkan rasa kecewa prustrasi, menarik diri, dan kurangnya motivasi. Sehingga anak

akan merasa paling hebat/pintar dari anak pada umumnya dan akhirnya anak tersebut akan menyendiri dan sibuk dengan

pemikirannya sendiri, sehinga memiliki potensi merendahkan individu lain karena kehebatannya dalam kognitif.
2. ASPEK SOSILA/EMOSI A

• Kemampuan anak berbakat untuk menyerap dan menghimpun informasi yang tidak diimbangi dengan
perkembangan emosi dan kesadaran dapat menimbulkan ketidakstabilan perkembangan emosi. Hal ini dapat
membuat individu rawan kritik, bersikap sinis dan menantang, menentukan nilai sendiri dan tujuan yang
mungkin tidak realistis.

• Kematangan sosial yang tumbuh lebih awal pada anak berbakat dapat menimbulkan masalah penyesuian pada
diri anak tersebut, hal ini akan membuat seorang anak berbakat akan mengambil keputusan sendiri tanpa
mempertimbangkan keterikatan masalah satu dengan yang lainnya dalam kehidupan.

3. Dampak keterbatasan terhadap fisik/kesehatan


Pada segi fisik anak berbakat hampir tidak memiliki perbedaan dengan anak-anak
seusianya. Yang membedakan adalah anak berbakat memiliki kordinasi gerak yang
terlihat lebih tua dari anak seusianya. Dan memperlihatkan sifat yang rapi.
Kegiatan balajar 2
Kebutuhan Pendidikan dan Jenis
Layanan bagi Anak Berbakat
A.Kebutuhan Pendidikan Anak Berbakat
1.Kebutuhan Pendidikan dari Segi Anak Berbakat itu Sendiri
a)Anak berbakat membutuhkan peluang untuk mencapai aktualisasi potensinya
melalui penggunaan fungsi otak yang efetif dan efisien. Melalui pendidikan
terjadi interaksi antar potensi bawaan individu dengan lingkungnya.
b)Membutuhkan peluang untuk dapat berinterksi dengan anak-anak lainnya
sehingga tidak menjadi manusia yang superioritas intelektual saja.
c)Membutuhkan peluang untuk mengembangkan kreativitas dan motivasi
internal untuk belajar berprestasi, karena pengembangan anak berbakat tidak
hanya pada aspek kesecerdasan.
• 2. Kebutuhan Pendidikan yang Berkaitan dengan Kepentingan Masyarakat
a)Membutuhkan kepedulian dari masyarakat terhadap pengembangan potensi
anak berbakat.

b)Membutuhkan pengembangan sumber daya manusia berbakat.


c)Anak berbakat membutuhkan keserasian antara kemampuannya dengan
pengalaman belajar. Pendidikan mewujudkan lingkungan yang kaya akan
pengalaman sehingga dapat memenuhi perkembangan anak berbakat.

d)Melatih anak yang berbakat sesuai dengan segi keberbakatan anak berbakat
itu sendiri.
• B. Jenis-jenis Layanan Bagi Anak Berbakat
1.Komponen sebagai Persiapan Pentuan Jenis Layanan
a)Pengidentifikasian anak berbakat
• Langkah pertama dalam pengenalan anak berbakat adalah menetukan alasan dan sebab untuk mencari mereka.
Jika kita ingin memilih kelompok matematika, maka pendekatan akan berlainan kalau kita mencari peserta didik
yang mempunyai keterampilan menulis kreatif atau untuk kemampuan seni pementasan, kepemimpinan. Selain itu
juga guru dan orang tua perlu dicek dengan tes standar dan pengukuran kemampuan objektif lainya oleh para ahli
dalam bidang tersebut.
• b)Tujuan umum pendidikan anak berbakat
1)Mampu menguasai sistem konsetual penting pada tingkat kemampuan mereka dalam berbagai bidang mata pelajaran.
2)Mampu mengembangkan keterampilan dan strategi untuk dapat memungkinkan anak berbakat menjadi mandiri,
kreatif, dan memenuhi kebutuhan dirinya.
3)Anak-anak berbakat harus mampu mengembangkan suatu kesenangan dan kegirangan tentang belajar, sehingga dapat
membuat mereka menjadi berkerja keras dan rutin melakukan pengembangan.
• 2. Komponen sebagai alternatif implementasi jenis layanan
a)Ciri khas layanan yang sesuai dengan kebutuhan anak berbakat
1)Adaptasi Lingkungan
a)Memberikan kesempatan anak berbakat untuk berinteraksi dengan teman
seusianya.
b)Memudahkan guru dalam mengajar karena berkekurangan keanekaragaman
peserta didik.
c)Untuk menempatkan peserta didik berbakat dengan pengajar yang mempunyai
keahlian khusus dalam menangani anak berbakat.
1) Adaptasi Program
a) Melalui percepatan/akselerasi
1) Pemasukan anak ke sekolah pada usia dini, anak yang memiliki intelektual yang tinggi lebih dipercepat ketimbang anak yang memiliki kemampuan pada umumnya
2) Pelompatan tingkat/kelas, anak cepat nain pada tinggatnya walaupun belum saatnya naik kelas.
3) Percepatan meateri, anak mengikuti materi standar dengan waktu yang lebih singkat.
4) Akan mengambil pelajaran di tingkat perguruan tinggi, walaupun masih di tingkat menengah atas.
5) Memasukan diperguruan tinggi lebih awal dalam usai 13,14, dan 15 tahun.

• b) Melalui pengayaan: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari materi yang seluas-luasnya.
• c) Percanggihan materi pelajaran: Materi pelajaran harus menantang anak berbakat untuk menggunakan pemikiran yang tingkat tinggi.Pembaharuan
• d) Pembaharuan: materi pembelajaran, misalnya guru mengajar siswa untuk memikirkan konsekuensi kemajuan teknologi yang sedang berkembang.

• e) Memodifikasi Kurikulum
1) Kurikukum Plus
• Peserta didik dapat memanifestasikan (mewujudkan) potensi proses berpikir tingkat tinggi (analisis, sintesis, evaluasi, dan pemcahan masalah.

• 2) Kurikulum berdiferensiasi
• Menumbuhkan kreativitas serta mencangkup berbagai pengalaman tingkat tinggi.
• b) Stategi pembelajaran dan model layanan

1) Strategi Pembelajaran
a) Pembelajaran anak berbakat harus diwarnai dengan kecepatan dan tingkat kompleksitas yang lebih sesuai kemampuanya.
b) Pembelajaran pada anak berbakat tidak hanya mengembangkan kecerdasan intelektual, namun pengembangan kecerdasan emosioanal.
c) Pembelajaran akan berbakat berorientasi pada modifikasi proses, isi/content, dan produk.
1) Model Layanan
a) Model Layanan kognitif-afektif

• Sasaran akhir adalah pengembangan bakat. Dengan cara pemberian stimulus langsung pada belahan otak kanan, dan metode tak langsung
dengan menghayati pengalaman belajara atau percakapan tertentu secara mendalam.

• b) Model layanan perkembangan moral

• Sasaran model ini adalah pengembangan kemadirian moral atau bertanggung jawab secara mandiri. Salah satu contoh kegiatannya ialah:
mengadakan dikusi kelompok dengan teman sebaya mengenai dilemma atau klarifiksi nilai, melakukan penelitian kelompok, dan diskusi dengan
lingkungan masyarakat tentang isu sekolah.

• c) Model pengembangan nilai

• Memperhatikan peran kehidupan afektif (emosional) sehari-hari, seperti perasaan senang, sedih, takut, bangga, malu, rasa bersalah, dan
bosan.

• d) Layanan berbagai bidang khusus


1) Kepemimpinan: Kepemimpinan menurut Stogdill (1977) adalah kemampuan, hasil belajar, tanggung jawab, partisipasi, stastus, dan situasi.
• c) Layanan perkembangan kreativitas
•1) Tingkat pertama, ditandai dengan fleksibilitas, keserbukaan
terhadap suatu masalah yang disertai keberania untuk
mengambil resiko.
•2) Tingkat kedua, ditandai oleh adanya pemetaan masalah
dengan mencari pemecahan masalah secara teratur.
•3). Tingkat ketiga, melakukan perumusan masalah
berdasarkan asumsi tertentu,seperti mencari informasi tentang
hal tertentu.
• d) stimulus imajinasi dan proses inkubasi
• 1) stimulus imajinasi kreatif, proses mental manusiawi yang menjadikan semua kekuatan motif berpretasi untuk
menstimulus dan memberikan energi pada tindakan kreatif.

• 2) peose inkubasi, tahap berpikir kreatif dan cara mengatasi masalah, dimana fungsi mental berguna untuk dirancangkan
secara intensif sehingga tercapai pemahaman yang mengarah pada pemecahan masalah.

• e) Desain pembelajaran
• M. Soleh (1996), mengemukan cara mendesain pembelajaran

• (1) mengemas materi bidang studi tertentu agar sesuai dengan kebutuhan belajar anak berbakat.

• (2). Melatih teknik mengajar tertentu kepada guru bidang studi seperti teknik pembelajaran pengembangan kreativitas,

• (3). Mencoba beberapa model pembelajaran di sekolah atau ke daerah tertentu dan jika diperoleh hadil baik, kemudian
menyebarluaskan ke sekolah lain.

• f). Evaluasi
• tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui ketutasan belajar anak berbakat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai