Anda di halaman 1dari 11

Bab I

Pendahuluan

A. Latar belakang

Setiap anak dilahirkan dengan potensi unik yang harus diidentifikasi dan
dikembangkan. Memahami kecerdasan dan bakat anak dapat membantu orang
tua dan pendidik dalam mendukung perkembangan optimal anak. Dalam dunia
pendidikan sangat diperlukan indentifikasi mengenai kecerdasan dan bakat
anak.

Pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia


(SDM) yang dilakukan baik oleh orangtua, masyarakat, dan pemerintah.
Pengembangan SDM oleh pemerintah, salah satunya adalah dengan
menyelenggarakan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun (Wajar Dikdas 9
Tahun). Penyelenggaraan Wajar Dikdas 9 Tahun merupakan strategi
pemerataan kesempatan, yang mana mengandung arti, yaitu; (1) persamaan
kesempatan (equality of opportunity), (2) aksesbilitas, (3) keadilan atau
kewajaran/ equity.

Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membentuk masa depan


individu dan masyarakat. dalam realitas pendidikan, kita sering menemui anak-
anak yang memiliki potensi luar biasa, yang melampaui rata-rata, dan menonjol
dalam berbagai bidang. Mereka adalah anak-anak cerdas dan berbakat yang
memerlukan pendekatan khusus dalam pembelajaran dan perkembangan
meraka. Latar belakang ini menggaris bawahi perlunya pemamahan mendalam
terhadap kebutuhan anak-anak cerdas dan berbakat agar sistem pendidikan
dapat memberikan dukungan yang efketif.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana kita dapat mengindentifikasi dan mengakui anak-anak cerdas
dan berbakat di dalam sistem pendidikan?

1
2. Apa saja tantangan utama yang dihadapi oleh anak-anak cerdas dan
berbakat?
3. Bagaimana pendekatan pendidikan yang efektif untuk memenuhi kebutuhan
khusus anak-anak cerdas dan berbakat?
4. Sejauh mana peran lingkungan dalam mendukung perkembangan anak-anak
cerdas dan berbakat
C. Tujuan masalah
1. Menganalisis metode identifikasi anak cerdas dan berbakat di lingkungan
pendidikan.
2. Menilai tantangan dan hambatan yang dihadapi anak cerdas dan berbakat
dalam konteks pendidikan.
3. Menyusun strategi pendidikan yang efektif untuk meningkatkan
perkembangan anak cerdas dan berbakat.
4. Mempelajari peran lingkungan dalam menciptakan lingkungan pendidikan
yang mendukung anak-anak cerdas dan berbakat

2
Bab II

Pembahasan

A. Pengertian

Kecerdasan berasal dari kata cerdas yang berarti pintar dan cerdik, cepat
tanggap dalam menghadapi masalah dan cepat mengerti jika mendengar
keterangan. Kecerdasan adalah kesempurnaan perkembangan akal budi.
Kecerdasan adalah kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah yang
dihadapi, dalam hal ini adalah masalah yang menuntut kemampuan fikiran.
Menurut KBBI, kata bakat adalah dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan)
yang dibawa sejak lahir, bakat merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang dimana kemampuan tersebut sudah melekat dalam dirinya dan dapat
digunakan untuk melakukan hal-hal tertentu dengan lebih cepat dan lebih baik
dibandingkan dengan orang biasa.

Anak cerdas dan berbakat merujuk pada individu yang menunjukan


potensi dan kemampuan diluar rata-rata dalam satu atau lebih aspek
perkembangan mereka. Secara intelektual, mereka cenderung memiliki
kecerdasan yang tinggi, sering kali memperlihatkan kemampuan kritis berpikir,
kreativitas, atau kecapakan dalam bidang tertentu.

Anak cerdas dan berbakat sering dianggap unik yang membutuhkan


pengembangan khusus. Definisi ini menekankan keunikan setiap individu dan
perlunya memberikan dukungan sesuai dengan kebutuhan mereka.

3
B. Karakteristik dan Kebutuhan Anak Cerdas dan Berbakat
Dalam program pelayanan anak cerdas dan berbakat sangat dibutuhkan
analisis tentang karakteristik dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh anak
tersebut. Pemahaman tentang ini bisa menjadi tolak ukur, untuk memberi
pelayanan yang tepat. Berikut karakteristik dan kebutuhan anak cerdas dan
berbakat :
1. Karakteristik anak cerdas dan berbakat bisa dikenali dari beberapa hal
berikut :
a. Intelektual Tinggi

Memiliki kemampuan berfikir analitis dan kritis yang melebihi teman sebaya.

b. Kreativitas menonjol

Mampu menghasilkan ide-ide baru dan solusi inovatif untuk masalah

d. Daya ingat yang kuat

Mampu menyerap dan menyimpan informasi dengan efisien.

e. Ketertarikan yang mendalam

Memiliki minat yang mendalam dan tekun terhadap bidang-bidang tertentu

f. Kemampuan sosial dan emosional

Meskipun fokus pada kecerdasan intelektual, mereka juga dapat menunjukan


kepekaan social dan emosional yang tinggi.

g. Kemampuan berfikir abstrak

Mampu memahami konsep-konsep abstrak dan kompleks

2. Kebutuhan anak cerdas dan berbakat bisa dilihat dari sudut pandang anak
tersebut, diantaranya :
a. Memerlukan stimulasi intelektual,
b. Dukungan emosional

4
c. Kesempatan untuk mengembangkan minat khusus
d. Memberikan lingkungan yang mendukung
e. Memfasilitasi eksplorasi minat
f. Memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan

Berdasarkan karakteristik dan kebutuhan diatas banyak masalah yang dialami


anak-anak cerdas dan berbakat menyangkut menyangkut sensitivitas yang
tinggi, idealis, dorongan yang tinggi untuk unggul, dan rasa keadilan yang
sangat tinggi sungguh berkonsekuensi terhadap sejumlah masalah.

C. Identifkasi Anak Cerdas dan Berbakat

Identifikasi murid cerdas dan berbakat dapat dilakukan sedini


mungkin,yaitu pada usia 1-2 tahun. Pada masa ini keunggulan dan kelemahan
intelektualanak akan tampak dengan mudah bila anak diberi rangsangan dengan
tepat.Hasilnyapun memiliki fungsi ganda, yaitu untuk mengetahui
kemungkinanadanya perkembangan intelektual yang cepat dan tidak terbatas
pada bidang- bidang bakat yang khas, serta untuk mengetahui kemungkinan
adanyakecacatan pada anak.Pada usia yang lebih tua, yaitu 2-6 tahun
identifikasi anak cerdas dan berbakat dilakukan dangan lebih rinci .
Pelaksanaannya dapat dilakukandengan mengajak anak bermain pada bidang
yang disenanginya. Keberbakatananak akan tampak dalam kemampuan
menyelesaikan tugas-tugas dan berbagai persoalan tanpa mengalami kesulitan,
serta tidak banyak memerlukan bimbingan. Karena itu dalam usia dini, orang
tua, guru, kelompok bermainmenjadi tempat pelaksanaan atau sumber informasi
utama.Identifikasi anak berbakat tidak berhenti pada usia 6 tahun, tetapi
terus berlanjut sampai anak masuk sekolah bahkan sampai ke perguruan tinggi.
Padamasa sekolah, informasi keberbakatan dapat diperoleh dari orang tua,
terutama berkenaan dengan bidang-bidang yang disenangi, guru terutama

5
bidang prestasi dan dari teman sebaya terutama bidang kepemimpinan,
kreatifitas dan sosialisasinya

Dalam identifikasi ini mengguakan tes kecerdasan dan tes lain


sepertiminat, kreatifitas, motivasi juga penting dilakukan. Dengan demikian ada
dua pendekatan yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi murid cerdas
dan berbakat, yaitu dengan cara studi kasus dan melalui tes, atau
penggabungankeduanya. Identifikasi di sekolah dapat dilakukan melalui tahap
(1) penjaringan, dan (2) tahap seleksi

1. Tahap penjaringan
Tahap penjaringan murid cerdas dan berbakat di sekolah dapatdilakukan
dengan menganalisa data prestasi belajar, usia kronologis,nominasi oleh teman
sekelas, orang tua dan guru. Digunakan prestasi belajar dengan dasar pemikiran
bahwa sekalipun yang memiliki keunggulan prestasi belajar tidak konklusif
memiliki kecerdasan dan keberbakatan, namun merekadiasumsikan termasuk
anak berbakat dan cerdas jika memiliki prestasi di atasrata-rata.Digunakan
acuan usia kronologis dengan asumsi bahwa murid cerdasdan berbakat
memiliki usia lebih muda, namun mampu bersaing dan memilikimental yang
lebih tinggi dibanding dengan teman-teman yang memiliki usialebih tua.
Penjaringan murid cerdas dan berbakat dimungkinkan pula dengannominasi
oleh guru, orang tua, dan teman sekelas. Model nominasi inidilakukan dengan
asumsi bahwa orang-orang terdekat dengan anak berbakatdan cerdas, memiliki
penilaian yang objektif dan intensif, hasil pengamatanyang relatif lama.
2. Tahap seleksi
Tahap seleksi dilakukan terhadap siswa yang telah lolos tahap
penjaringan. Tahap seleksi dilakukan dengan tes, seperti Collour Progressive
Matrice(CPM), Wechler Inteligence Scale for Children (WICM).
Contohmenjaring dan menyeleksi murid cerdas dan berbakat.

D. Teknik dan Program bimbingan Anak Cerdas dan Berbakat

6
Layanan bimbingan bagi murid cerdas dan berbakat tidak
diarahkankepada layanan yang bersifat eksklusif melainkan dikembangkan
secara terpadudi dalam sistem bimbingan yang ada. Di sekolah dasar, sistem
yang dimaksudakan banyak terkait dengan kegiatan belajar mengajar.
Layanan bagi murid cerdas dan berbakat tetap bertolak dari
pandangantentang hakekat manusia sebagai makhluk individu, social, dan
makhluk Tuhan.Dengan kata lain, murid cerdas dan berbakat dipandang sebagai
suatu keutuhan pribadi sehingga program layanan bimbingan yang
dikembangkan mampumenyentuh semua dimensi perkembngan pribadi secara
utuh. Dimensi keutuhan perkembangan pribadi yang dimaksud mencakup
unsur-unsur berikut ini:
1. Pengembangan ranah kognitif/ intelektual
Hal ini mengandung implikasi bagi guru untuk menyediakan
rentang pengalaman belajar yang luas dan dapat diakselerasikan dan
mengakselerasi perkembangan kognitif anak berbakat. Pengolahan tugas dan
bahan ajar secarakhusus yang didasarkan kepada kurikulum yang ada
merupakan hal yangharus ditakutkan guru untuk dapat memberikan layanan
optimal bagi anak berbakat.
2. Pengembangan ranah afektif
Layanan bimbingan yang perlu diberrikan adalah memahami pikiran
danharapan anak berbakat dengan sikap terbuka dan membantu anak
memahami pikiran dan harapan yang ada pada dirinya serta kemungkinan
pemenuhannyadi dalam kehidupan kelompok.
3. Pengembangan ranah fisik
Kemampuan anak berbakat yang cenderung berkembang lebioh awal
dari usia pada umumnya menghendaki layanan pendidikan yang
memungkinkan anak memperoleh pengalaman memadukan pola perkembangan
fisik. Layanan bimbingan yang bisa diberikan ialah membantu anak memilih
kegiatan fisik yang sesuai dengan perkembangannya dan memberikan peran-
peran yangsesuai di dalam kelompoknya.

7
4. Pengembangan ranah intuitif
Layanan pendidikan bagi anak berbakat perlu mempedulikan
pengembangan pengalaman yang mendorong dia untuk berimajinasi dan
berkreasi. Layanan bimbingan diberikan dalam bentuk pengem,bangan
lingkungan belajar yangmenghadapkan anak kepada situasi atau stimulus baru
yang dapatmemunculkan daya imajinasi dan kreativitas anak.
5. Pengembangan Ranah Masyarakat
Layanan bimbingan yang dapat diberikan ialah membantu anak
memperoleh pengalaman mengembangkan diri menjadi anggota kelompok dan
mampu berpartisipasi dalam proses kelompok, memperluas perasaan
keanggotaankelompok kea rah keanggotaan kemasyarakatan, memperluas
identifikasi diridari masyarakat terbatas identifikasi terhadap masyarakat luas.
Wahana pengembangan kemasyarakatan ini dapat dibentuk secara terpadu
dalam proses belajar mengajar atau dengan cara merancang kegiatan-
kegiatankelompok khusus.

Beberapa implikasi manajerial bagi penataan layanan bimbingan anak berbakat


di sekolah dasar yang perlu diperhatikan adalah:

1. Menyediakan kesempatan dan pengalaman khusus untuk


memenuhikebutuhan anak berbakat sehingga mereka dapat
mengembangkan potensinya secara berkesinambungan.
2. Menata lingkungan yang dapat memperkaya pertumbuhan
intelektual,afektif, fisik, intuisi, dan social.
3. Memungkinkan terjadinya partisipasi dan kerjasama yang yang
dilakukanoleh anak berbakat dan orangtua.
4. Menyediakan waktu, tempat, dan dukungan bagi anak berbakat
yangmemungkinkan dirinya menjadi sebagaimana mereka bisa menjadi.
5. Mendorong anak berbakat menemukan tempat dirinya dalam perkembangan
manusia dengan menemukan kecakapannya dan bidang- bidang di mana dia
dapat berkontribusi.

8
6. Menyediakan kesempatan bagi anak berbakat untuk berinteraksi
dengansesamanya dan orang dewasa dari berbagai ragam kecakapan
yangmemungkinkan dia menemukan keunikan dan keterkaitan dirinya.

9
Bab 3

Penutup

Kesimpulan

Anak berbakat merupakan asset bangsa yang perlu mendapatkan


pendidikan sebaik mungkin, kurangnya pemberian stimulus, perlakuan dan
layanan yang sesuai dengan bakat, kemampuan dan kebutuhan anak berbakat
dapat menjadikan tidak berkembangnya kemampuan-kemampuan unggul yang
dimilikinya. Melalui bimbingan yang tepat bagi anak berbakat diharapkan dapat
lebih memfasilitasi tumbuh kembang mereka seoptimal mungkin.

10
Daftar Pustaka

Wicaksono, 2016, Bimbingan Konseling Bagi Siswa Cerdas dan Berbakat,


Pontianak : FKIP Untan

Abdurrachman, Muljono & Sudjadi, (1995).Pendidikan luar biasa umum,


Jakarta : Depdikbud.

Wahab, R, ( 2010 ). Bimbingan Konseling Bagi Siswa Cerdas dan Berbakat.


Jurnal Pembelajaran Prospektif. 1(1). 30-40

Martanti, F. ( 2015 ) Peran Guru Kelas Dalam Memberikan Layanan


Bimbingan Dan Konseling Di SDN Watuaji 01 Kabupaten Jepara. Magistra.
6(2). 18-31.

http://kumpulansd14a5.blogspot.com/2017/02/layanan-bimbingan-bagi-
anak-cerdas-dan.html

11

Anda mungkin juga menyukai