Anda di halaman 1dari 8

FORUM DISKUSI MODUL 1 KB 1

Ijazah Sarjana adalah sebagai bentuk proses pembelajaran lebih lanjut di jenjang
pendidikan sebelumnya. Akan tetapi seorang guru pada abad 21 seperti sekarang ini tidak
cukup dengan Ijazah saja. Keterampilan yang seharusnya dimiliki oleh guru sekolah dasar
pada abad 21 seperti sekarang adalah

1. Keterampilan belajar dan inovasi

Mampu memanfaatkan teknologi digital untuk mendesain pembelajaran yang kreatif,


agar siswa menjadi aktif dan berfikir kritis, mampu mendapatkan solusi dalam
pemecahan masalah, kreatif, kolaboratif dan inovatif.

2. Keahlian literasi digital

Mampu menstransformasikan diri dalam era digital dengan meningkatkan minat


baca, dan harus memiliki kemampuan untuk menulis untuk meningkatkan
kredibilitas di hadapan siswa. Guru tidak hanya mengunduh dan mengakses saja,
tetapi harus menjadi produsen pengetahuan dimana harus selalu haus akan ilmu-ilmu
baru agar tidak ketinggalan dengan siswa-siswanya. Guru bisa juga mengungah
karya-karya tulisnya sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran.

3. Kecakapan hidup dan karir

Memiliki kemampuan inisiatif dan adaptif. Selalu beradaptasi terhadap


perkembangan zaman dengan meningkatkan kualitas kemampuan penunjang diri,
misalnya mahir dalam mendongeng, menari, menggambar, menyanyi, membuat
web/video. Kemampuan ini diharapkan menjadi nilai plus di tengah perkembangan
teknologi digital.

4. Kecakapan berkomunikasi
Kecakapan ini akan membuat guru dapat mentransfer ilmu kepada siswa dengan
baik. Komunikasi yang efektif akan membuat siswa lebih mudah memahami
pembelajaran.

Guru sebagai garda terdepan dalam penyiapan sumber daya manusia (human resources) yang
unggul, senantiasa dituntut secara sadar untuk mau menyiapkan diri meningkatkan
kompetensi, inovasi, dan kreatifitasnya dalam pembelajaran. Dengan bekal kompetensi-
kompetensi yang memadai guru diharapkan mampu mentransformasikan five skills (Work
ethic, Collaboration, Good communication, Social responsibility, Critical thinking and
Problem solving) kepada diri siswa agar mampu menghadapi tantangan perubahan zaman.

FORUM DISKUSI MODUL 1 KB 2

Peran siswa dalam pembelajaran yang melibatkan TIK pada


abad 21 tersebut sangat aktif, antusias, serta siswa bekerja
sama secara tim dengan baik. Pembelajaran berpusat pada
siswa (student center). Guru sebagai fasilitator menyediakan
permasalahan, dan membangkitkan ketertarikan siswa
terhadap materi melalui pemanfaatan IT sehingga mampu
menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan problem
solving para siswa. Siswa mempunyai gambaran permasalahan
yang dihadapi dengan melihat slide yang ditayangkan oleh
guru, sehingga memudahkan siswa memahami materi.

Apakah mungkin siswa-siswa kita berperilaku belajar seperti


itu? Bisa. Tergantung dengan guru yang mengajar. Jika
gurunya kreatif, inovatif dan mampu mendesain pembelajaran
menjadi menarik dengan menggunakan strategi pembelajaran
yang tepat, media digital mendukung maka siswa pun dapat
berperilaku belajar seperti di dalam video. Guru bisa memulai
membiasakan siswa untuk memiliki kemampuan berpikir
kreatif dan kritis.

Apa sajakah kelebihan dan kekuranganya?

Kelebihannya adalah: (1) pembelajaran berpusat pada siswa


(2) kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dapat
meningkat (3) pemecahan masalah dapat dilakukan dalam
kerja sama tim (4) kemampuan berkomunikasi siswa dapat
meningkat (5) pembelajaran menjadi lebih menarik (6)
penyampaian materi lebih mudah (7) memudahkan siswa
memahami materi dan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Kekurangannya adalah (1) penggunaan IT masih kurang
maksimal, guru dapat menambahkan dengan video tentang
hewan langka misalnya (2) keterlibatan siswa dalam
pembelajaran IT masih kurang. Sebetulnya siswa bisa
diberikan pertanyaan menantang atau yang mereka belum
ketahui, kemudian guru dapat memberi waktu pada masing-
masing kelompok untuk mengakses internet secara
bergantian.

Pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred Learning) harus memberi


ruang bagi siswa untuk belajar menurut ketertarikannya, kemampuan
pribadinya, gaya belajarnya. Siswa secara natural berbeda-beda satu dengan yang
lainnya baik dalam ketertarikannya terhadap suatu bahan ajar, kemampuan
intelektual masing-masing maupun dalam gaya belajar yang disukainya. Guru dalam
pembelajaran kurikulum 2013 yang berpusat pada siswa (student centred) berperan
sebagai fasilitator yang harus mampu membangkitkan ketertarikan siswa terhadap
suatu materi belajar dan menyediakan beraneka pendekatan cara belajar sehingga
siswa (yang berbeda-beda tersebut) memperoleh metoda belajar yang paling
sesuai baginya. Lebih jauh lagi kemampuan intelektual dari masing-masing siswa
berbeda-beda. Sebagian siswa bisa belajar secara mandiri dengan cara mendengar,
membaca, melihat, menonton video, mengikuti demonstrasi keahlian tertentu dsb.
sendiri tanpa orang lain membantunya, namun sebagian lainnya siswa perlu
berinteraksi / berkolaborasi dengan lingkungan belajar lainnya seperti dengan
teman-temannya, guru, lingkungan kelas, sekolah dan bahkan perlu bekerja bersama
dalam suatu kelompok kerja. Sebagian yang lain lagi perlu sedikit bermain dengan
tantangan dsb. Karena itulah di dalam pembelajaran berpusat pada siswa (Student
Centred Learning) pada pembelajaran kurikulum 2013, guru perlu
menyediakan wahana, media dan pendekatan cara belajar yang bervariasi pada
pembelajaran kooperatif / kerja kelompok.

pembelajaran berpusat pada siswa menurut Kurikulum 2013 SMK SMA SMP SD
harus mampu memotivasi dan membangkitkan ketertarikan siswa pada topik
pelajaran, membimbing siswa mempertanyakan fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-
prinsip, proses-proses maupun prosedur-prosedur yang relefan. Selanjutnya guru
harus mampu memfasilitasi dan membimbing siswa mengumpulkan informasi-
informasi pendukung fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses-proses
maupun prosedur-prosedur tersebut untuk kemudian dibimbing mengasosiasikan,
menemukan hubungan dan menyimpulkan. Tahapan terakhir pembelajaran
berpusat pada siswa menurut pembelajaran Kurikulum 2013 SMK SMA SMP
SD adalah mengkomunikasikan semua aspek fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-
prinsip maupun prosedur-prosedur, hubungan antar elemen tersebut

Keuntungan

Kegiatan e-learning akan memberikan manfaat kepada peserta didik,


antara lain :
1. belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk
mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh
sekolahnya,
2. mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home
schoolers) untuk mempelajari materi pembelajaran yang tidak
dapat diajarkan oleh para orangtuanya, seperti bahasa asing dan
keterampilan di bidang komputer,
3. merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat di
rumah sakit maupun di
rumah, yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan
pendidikannya, yang dikeluarkan oleh sekolah, maupun peserta
didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di
luar negeri, dan
4. tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan
pendidikan. b. Dari sudut instruktur

Beberapa manfaat yang diperoleh instruktur antara lain adalah bahwa


instruktur dapat:
1. lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang
menjadi tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan
perkembangan keilmuan yang terjadi,
2. mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan
wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak,
3. mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan instruktur juga
dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang
dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali
topik tertentu dipelajari ulang,
4. mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal
latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan
5. memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya
kepada peserta didik.

Kekurangan

Komunikasi menjadi hampa

Sebelum adanya teknologi bidang komunikasi, untuk melakukan komunikasi,


haruslah bertemu antara satu pihka dengan pihak lainnya, sehingga proses
komunikasi menjadi nyata dan transparan. Sekarang ini, proses komunikasi tidak
harus bertatap muka, sehingga terasa kurang puas.
2.Penyalahgunaan untuk pencurian keuangan
Belakangan ini muncul berita mengenai pembobolan uang nasabah, dari hal ini jelas
sekali bahwa kemampuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang tidak
diimbangi dengan iman yang kuat, maka seseorang dapat terjerumus dalam
tindakan pencurian melalui media internet.
3. Munculnya sikap individualisme
semakin ketergantungan manusia dengan teknologi maka jiwa soialnya berkurang
mereka lebih senang menyendiri dengan teknologi daripada mengikuti kegiatan yang
lebih bermanfaat atau ibadah
4. manusia menjadi malas beraktivitas

FORUM DISKUSI MODUL 1 KB 3

Apakah pembelajaran dengan metode problem based learning


bisa diterapkan di sekolah dasar kelas rendah mengingat
tingkat perkembangan kognitif anak? Berikan penjelasan anda
disertai contoh?

mempermudah interaksi siswa dengan materi, siswa dengan guru


maupun sesama siswa. Siswa dapat saling berbagi informasi dan
dapat mengakses bahan – bahan belajar setiap saat dan berulang
ulang. Selain itu, agar dapat memaksimalkan pekerjaan guru dalam
proses absensi siswa juga proses penilaian.dalam e-learning tersebut
juga menawarkan pembelajaran lewat website, pelatihan soal yang
lebih banyak dan efektif, abensi online yang dapat diakses siswa dan
guru, serta materi yang mudah didapatkan.

1. pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik


dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta
diperoleh melalui internet) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
2. pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa
aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan
sains) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
3. pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim) pada Pembelajaran
Kurikulum 2013 ;
Bertitik tolak dari rekomendasi tersebut serta profil guru pada saat ini, seharusnya guru
pada abad 21 benar-benar merupakan guru yang profesional, agar mampu menghadapi
tantangan abad 21. Untuk itu, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial, serta kompetensi pedagogik seorang guru perlu dikembangkan
sehingga mampu mendidik siswa yang mempunyai kemampuan memprediksi dan
menanggulangi.

Di sisi lain, tugas-tugas guru yang bersifat profesional harus ditunjang oleh sistem
penghargaan yang sesuai, sehingga guru mampu memfokuskan diri pada peningkatan
kualitas layanan yang diberikan. Hal ini sejalan dengan kriteria pekerjaan profesional
yang menyebutkan bahwa guru berhak mendapat imbalan yang layak, bukan hanya
dalam bentuk materi, tetapi juga dalam bentuk penghargaan, hormat, dan rasa segan
masyarakat terhadap guru

Melibatkan siswa dalam menggali isu dunia nyata (real world) dan memecahkan
permasalahan otentik menggunakan tool dan sumber-sumber digital.

2. Merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan asessmen era digital,


dengan indikator sebagai berikut :

 Merancang atau mengadaptasi pengalaman belajar yang tepat yang


mengintegrasikan tools dan sumebr digital untuk mendorong belajar dan kreatifitas
siswa.
 Mengembangkan lingkungan belajar yang kaya akan teknologi yang memungkinkan
semua siswa merasa ingin tahu dan menjadi partisipan aktif dalam menyusun tujuan
belajarnya, mengelola belajarnya sendiri dan mengukur perkembangan belajarnya
sendiri.
 Melakukan kostumisasi dan personalisasi aktifitas belajar yang dapat memenuhi
strategi kerja gaya belajar dan kemampuan menggunakan tools dan sumber-sumber
digital yang beragam.
 Menyediakan alat evaluasi formatif dan sumatif yang bervariasi sesuai dengan
standar teknologi dan konten yang dapat memberikan informasi yang berguna bagi
proses belajar siswa maupun pembelajaran secara umum.

FIVE SKILLS
Pada pertemuan para Kepala Sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional se Jawa Timur yang
diselenggarakan di LPMP Surabaya, beberapa bulan yang lalu, seorang nara sumber mengatakan
bahwa ada lima kecakapan yang harus dimiliki oleh setiap individu agar tetap survive dan
diperhitungkan dalam kancah kehidupan pada abad ke-21 ini. Lima kecakapan tersebut adalah :
(1). Work ethic
(2). Collaboration
(3). Good communication
(4). Social responsibility
(5).Critical thinking and problemsolving
Work ethic adalah sebuah sistem prinsip prinsip moral (a system of moral principles) dalam kinerja
atau aturan-aturan perilaku (rules of conduct) dalam kinerja.Work ethic di dunia kerja (work place )
berupa kecakapan dalam menunaikan tugas dan ketaatan pada aturan-aturan yang telah ditetapkan
serta kecakapan menjaga etika dalam hubungan antar personal.
Collaboration adalah kecakapan membangun jaringan kerjasama dengan orang lain.
Good Communication adalah kecakapan berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan orang lain
baik secara individu atau kelompok.
Social Responsibility adalah kecakapan untuk ikut memiliki tanggungjawab sosial.
Critical Thinking and Problem Solving adalah kecakapan berfikir kritis dan kecakapan
memecahkan permasalahan.
Lima kecakapan itu harus dimiliki oleh setiap individu agar mampu berperan dalam kehidupan pada
abad ke-21 ini. Untuk mempersiapkan manusia – manusia yang unggul yang memiliki lima kecakapan
tersebut merupakan tantangan bagi para guru pada semua jenjang di lembaga – lembaga pendidikan

Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan outcome yang memiliki kemampuan untuk
menghadapi era abad ke-21 yang serba kompetitif. Era perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (ICT) yang sophisticated dan era munculnya perubahan – perubahan yang tidak bisa
diprediksi (un predicatable) diberbagai bidang kehidupan termasuk munculnya permasalahan –
permasalahan yang bersifat lokal maupun global yang complicated adalah wahana kehidupan yang
harus dihadapi anak didik kita.
Guru sebagai garda terdepan dalam penyiapan sumber daya manusia (human resources) yang unggul,
senantiasa dituntut secara sadar untuk mau menyiapkan diri meningkatkan kompetensi, inovasi, dan
kreatifitasnya dalam pembelajaran. Dengan bekal kompetensi-kompetensi yang memadai guru
diharapkan mampu mentransformasikan five skills (Work ethic, Collaboration, Good communication,
Social responsibility, Critical thinking and Problem solving) kepada diri siswa.

Anda mungkin juga menyukai