Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa sekarang ini sangat
pesat. Hal ini mempengaruhi juga dalam dunia pendidikan, sebab kemajuan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebenarnya merupakan hasil proses
daripada kemajuan dunia pendidikan. Sehingga dalam hal ini bisa saling mendukung, di
satu sisi kemajuan dunia pendidikan akan mempercepat perkembangan iptek, dan pada
sisi yang lain Guru sebagai pilar pendidikan harus mampu menyerap dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang akan ditransfer kepada peserta didiknya.
Kehadiran mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki peranan
yang sangat penting dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan
kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi sejak dini. TIK merupakan
wahana untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan dalam bidang teknologi, sikap,
nilai serta tanggung jawab sebagai warga Negara yang bertanggung jawab kepada
lingkungan, masyarakat, bangsa, dan Negara yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Hal yang menjadi hambatan dalam pembelajaran TIK selama ini
adalah kurang profesionalnya guru dalam menyampaikan pelajaran. Mereka jarang
menggunakan alat peraga dan sumber belajar, sehingga kurang menarik minat peserta
didik, sehingga prestasi belajar kurang memuaskan.
Berdasarkan hasil pengamatan dimana kemampuan siswa di kelas XI IPA 4,
teridentifikasi masalah yaitu sulitnya siswa mengaplikasikan teori TIK yang didapat
dibangku sekolah pada kehidupan nyata siswa, karena dalam pembelajaran hanya
mengejar target kurikulum. Sementara itu pembelajaran TIK di kelas juga
menunjukkan masalah sebagai berikut: Pertama, gairah belajar siswa dalam
pembelajaran TIK masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan sikap siswa yang acuh dan
kurang bersemangat saat pembelajaran TIK berlangsung, kedua, kinerja siswa yang
teramati masih rendah. Hal ini terbukti dari keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran masih rendah, siswa jarang bertanya saat proses pembelajaran

1
berlangsung, ketiga, hasil belajar TIK siswa rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil tes
yang dilakukan, rata-ratanya hanya mencapai 63,5 dan tingkat ketuntasan mencapai
33,3%, dengan batas KKM adalah 80.
Munculnya masalah seperti yang diuraikan di atas, diduga kuat karena 1). guru
kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran TIK secara optimal, sebagai dampaknya
siswa menjadi malu bertanya juga pasif dan kurang bergairah dalam belajar, 2).
dikalangan siswa masih muncul kesan materi TIK kurang menyenangkan, 3). guru
dalam membelajarkan materi belum mampu bersifat kontekstual dan menantang, 4).
guru kurang memanfaatkan media dalam pembelajaran TIK, sehingga pembelajaran
TIK kurang menarik bagi siswa.
Agar proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan yang diharapkan, maka
tidak lepas dari peran guru sebagai mediator dan fasilitator. Sebagai mediator guru
berkewajiban menengahi atau memberikan solusi setiap permasalahan yang dihadapi
oleh siswa. Guru dituntut untuk kreatif memberikan tuntunan yang menarik dan
menantang bagi siswa sehingga siswa termotivasi untuk mencoba menemukan solusi
dari permasalahan yang dihadapinya. Guru juga berkewajiban menyiapkan fasilitas
dalam proses belajar mengajar. Yang dimaksudkan dalam hal ini adalah tersedianya
suatu alat atau media yang bermanfaat bagi siswa untuk mengakses komponen-
komponen penunjang yang mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi siswa,
penggunaan model pembelajaran kooperatif melalui bimbingan individu dan kelompok
dengan pemanfaatan video tutorial siswa akan senang dan tertarik dalam pembelajaran,
lebih aktif dan kreatif, dapat menarik perhatian siswa serta merangsang siswa untuk
belajar.
Disamping mengetahui peran, seorang guru hendaknya mampu menerapkan
beberapa metode ajar yang lebih menarik sehingga tidak terkesan konvensional yang
membuat siswa bosan dan malas beraktivitas dan berkreativitas. Dengan menerapkan
beberapa metode ajar yang menarik maka paradigma pengajaran dapat diubah menjadi
paradigma pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan harapan. Kelemahan-kelemahan
dalam proses pembelajaran banyak pula dipengaruhi oleh faktor dari dalam guru itu
sendiri seperti kemauan guru untuk menyiapkan bahan yang lebih baik dan guru juga

2
kurang mampu untuk dapat mengembangkan keterampilan mengajar yang dapat
menarik perhatian siswa dan merangsang siswa untuk belajar. Selain itu penerapan
model pembelajaran juga sangat penting dalam mencapai suatu keberhasilan. Pemilihan
dan penerapan model pembelajaran yang relevan merupakan suatu keharusan. Model
pembelajaran yang tidak sesuai kadang tidak mampu memberikan kesempatan dan
tantangan belajar kepada peserta didik. Kemampuan berpikir kritis dan kreatif menjadi
potensi yang penting bagi peserta didik karena siswa akan mampu memecahkan
masalah, memikirkan solusi maupun mengembangkan produk. Sedangkan kemampuan
berpikir kreatif berkaitan dengan usaha peserta didik untuk menghasilkan produk-
produk baru atau memodifikasi produk yang sudah ada.
Berpijak dari permasalahan di atas, maka dipandang perlu adanya upaya atau
solusi untuk merubah iklim pembelajaran menjadi lebih baik dari sebelumnya yaitu
dengan pembelajaran kooperatif melalui bimbingan individu dan kelompok.
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh
seorang guru di dalam kelas pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Di dalam
pembelajaran kooperatif ini proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat
dapat saling tukar menukar pengalaman, informasi, pemecahan masalah secara aktif,
serta pengembangan diri. Dengan menggunakan pembelajaran kooperatif melalui
bimbingan individu dan kelompok tertanam rasa tanggung jawab dan harga diri serta
dapat membangkitkan semangat kebersamaan, kerjasama tanpa adanya unsur monopoli,
saling mengayomi atau memberi imbas pengetahuan antar teman. Dalam pelaksanaan
pembelajaran kooperatif melalui bimbingan individu dan kelompok keuntungan –
keuntungan yang bisa kita dapatkan antara lain : 1). Membuat anggota kelompok lebih
aktif karena tiap anggota mendapat kesempatan untuk berbicara dan memberi
sumbangan pengetahuan kepada kelompok, 2). Anggota kelompok dapat belajar untuk
bertukar pengalaman, pikiran, perasaan, dan nilai – nilai yang akan membuat persoalan
yang dibicarakan menjadi jelas, 3). Anggota kelompok belajar untuk mendengarkan
dengan baik apa yang dikatakan oleh kelompok lain, 4). Dapat meningkatkan pengertian
terhadap diri sendiri dan orang lain, mudah ditemui dan diajak bicara. Melalui latihan

3
yang diberikan anggota kelompok lain terutama dalam diskusi kelompok kecil, masing
– masing anggota dapat melihat dirinya dengan lebih mendalam.

Salah satu inovasi yang dilaksanakan adalah dengan mengadakan penelitian


tindakan kelas dengan mengambil judul Pembelajaran Kooperatif Melalui Bimbingan
Individu dan Kelompok dengan Pemanfaatan Video Tutorial Untuk Meningkatkan
Minat dan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas XI IPA 4 Semester 2 di SMA N 1 Payangan
Tahun pelajaran 2015/2016, karena alasan sebagai berikut : 1). Pembelajaran tidak
mungkin terselenggara dengan baik, bilamana guru dan siswa tidak di dukung oleh alat
peraga, sumber belajar dan media pembelajaran yang diperlukan untuk pembelajaran
yang bersangkutan. Pembelajaran akan lebih mudah disampaikan melalui media
pembelajaran daripada dengan ceramah, sebab siswa dapat lebih jelas memahami dan
mengingat lebih lama, penggunaan media tersebut sangat membantu dalam memahami
materi karena ada gambar dan suara sehingga mudah dicerna. Sesuai dengan petunjuk
penggunaan, media video tutorial digunakan dengan cara dilihat, didengar lalu
dipraktikkan 2). Memanfaatkan video tutorial sebagai alat peraga sumber belajar dan
media pembelajaran di dalam ruang laboratorium komputer atau di kelas akan sangat
efektif dan efesien daripada hanya diterangkan dengan metode ceramah karena dapat
membuat siswa lebih mandiri untuk memahami materi yang diajarkan, 3). Langkah –
langkah yang diterapkan dalam memanfaatkan video tutorial yaitu guru menyiapkan
materi yang akan ditayangkan melalui video tutorial, kemudian setiap langkah yang
diterangkan langsung dipratekkan oleh siswa dengan komputernya masing – masing,
media video tutorial digunakan dengan cara dilihat, didengar lalu praktikkan, sehingga
para siswa terlihat kemandiriannya, prinsip siswa menirukan seperti apa yang
dicontohkan oleh guru yang dapat dilihat pada video tutorial.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan sehari-hari minat siswa pada pelajaran TIK masih
sangat rendah, hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut : 1) siswa menunjukkan sikap
acuh dan tidak bersemangat pada saat pembelajaran TIK berlangsung, 2) aktivitas siswa
saat proses belajar mengajar juga rendah. Hal ini dapat teramati kurangnya keterlibatan

4
siswa saat pembelajaran TIK, dimana dapat dibuktikan dengan jarangnya siswa
bertanya dan menjawab saat proses pembelajaran berlangsung yang pada akhirnya akan
berdampak pada hasil belajar siswa. Karena kemajuan hasil belajar siswa sangat
ditentukan oleh aktivitas dan kreativitas siswa itu sendiri.
Mengingat adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan di lapangan, maka
perlu adanya upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan utamanya pada mata pelajaran
TIK. Peserta didik, tidak dapat hanya diberikan ceramah, tanya jawab, dan diskusi,
melainkan harus ditunjukkan dan diperagakan salah satunya dengan memanfaatkan
video tutorial sehingga dapat menarik minat dan siswa mudah memahami apa yang
sedang dipelajarinya. Dengan demikian maka pembelajaran TIK akan lebih bermakna
bagi siswa karena dapat mengaplikasikan materi-materi pelajaran ke dalam dunia nyata
siswa itu sendiri. Oleh karenanya penelitian ini sangat perlu untuk dilaksanakan.
1.3 Rumusan Masalah dan Cara Pemecahannya
1.3.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalahnya sebagai
berikut
1. Apakah Pembelajaran Kooperatif Melalui Bimbingan Individu dan Kelompok
Dengan pemanfaatan Video Tutorial dapat meningkatkan minat belajar TIK
siswa kelas XI IPA 4 SMA N 1 Payangan Tahun pelajaran 2015/2016?
2. Apakah Pembelajaran Kooperatif Melalui Bimbingan Individu dan Kelompok
dengan Pemanfaatan Video Tutorial dapat meningkatkan hasil belajar TIK siswa
kelas XI IPA 4 SMA N 1 Payangan Tahun pelajaran 2015/2016?
1.3.2 Cara Pemecahan Masalah

Untuk dapat mengatasi masalah yang diuraikan di atas maka masalah tersebut
perlu dipecahkan dengan memanfaatkan video tutorial selain menarik perhatian siswa
untuk belajar juga mudah dicerna. Pembelajaran Kooperatif Melalui Bimbingan
Individu dan Kelompok dengan Pemanfaatan Video Tutorial dapat menarik siswa
membangun dan menerapkan pengetahuan serta membangkitkan minat belajar siswa
pada pelajaran penggunaan fungsi pada excel, proses pembelajaran dengan menyajikan
gambar dan suara secara visual peserta didik akan terlibat secara aktif dalam

5
membangun pengetahuan dan keterampilannya serta mampu menganalisis dan
memecahkan masalah yang pada akhirnya dapat mengambil keputusan. Dalam hal ini
pengetahuan tidak hanya diterima secara pasif namun peserta didik akan menjadi lebih
kreatif karena dengan mengamati dan mempraktekkan nya mereka akan menemukan
realitas pengetahuan secara kontekstual sehingga proses pembelajaran menjadi lebih
bermakna dalam kehidupan sehari-hari dari siswa itu sendiri.
Dari uraian singkat di atas jelaslah bahwa pembelajaran TIK dengan
memanfaatkan video tutorial dapat menarik minat belajar siswa dan dapat meningkatkan
aktivitas dan kreativitas siswa sehingga mampu meningkatkan hasil belajarnya sesuai
dengan yang diharapkan. Selain itu inovasi guru juga sangat menentukan, berupa
tuntunan-tuntunan, motivasi dan interprestasi yang dijadikan dasar dalam memecahkan
masalah yang ada.
Sebagai indikator dalam penelitian ini, siswa diharapkan mempunyai minat yang
tinggi pada pelajaran TIK yang dapat memacu aktivitas dan kreativitas siswa sehingga
mampu memperoleh nilai hasil belajar siswa sesuai dengan KKM di SMA Negeri 1
Payangan yang secara individu ketuntasan minimalnya ditetapkan 80 dan ketuntasan
secara klasikal adalah 85 %.
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan pada
bagian sebelumnya yang akan dicari solusinya, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1.4.1 Tujuan Umum
Secara umum tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah :
a. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran di
kelas.
b. Untuk meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran di kelas.
c. Memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan tindakan dalam
pembelajaran yang direncanakan di kelas.
d. Memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan pengkajian terhadap
kegiatan pembelajaran yang dilakukannya.

6
1.4.2 Tujuan khusus
a. Untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran TIK di kelas XI IPA
4 SMA Negeri 1 Payangan tahun pelajaran 2015/2016 yaitu Pembelajaran
Kooperatif Melalui Bimbingan Individu dan Kelompok dengan pemanfaatan
Video Tutorial.
b. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di kelas XI IPA
4 SMA Negeri 1 Payangan tahun pelajaran 2015/2016 yaitu Pembelajaran
Kooperatif Melalui Bimbingan Individu dan Kelompok dengan pemanfaatan
Video Tutorial.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Secara teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat sebagai acuan
dalam memperkaya teori dalam rangka peningkatan kompetensi guru.
1.5.2 Secara Praktis
a. Bagi Siswa : terciptanya suasana belajar yang menggeser kebiasaan siswa belajar
secara pasif menjadi aktif serta pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
b. Bagi Guru : memotivasi guru untuk merubah metode pengajaran dari kebiasaan
mengajar menjadi kebiasaan membelajarkan peserta didik dan menerapkan
pembelajaran yang inovatif.
c. Bagi Sekolah : hasil penelitian dapat disajikan sebagai salah satu bahan masukan
dan sebagai sumbangan pemikiran dalam upaya mengembangkan model
pembelajaran dalam meningkatkan proses dan hasil belajar di sekolah.

7
8

Anda mungkin juga menyukai