Anda di halaman 1dari 3

Tugas PJBL (Project Based Leraning) Pedagogik

Nama : Sri Wahyuni

Kelas : K2 1 GKMI 2023

Mapel : IPAS

Tema Permasalahan : Penggunaan Model Pembelajaran PJBL untuk Meningkatkan Hasil


Belajar pada Materi Perkembangbiakan Tumbuhan pada Peserta Didik
dikelas IV MIN 1 Deli Serdang.

Tahap 1

Identifikasi Masalah Pembelajaran

Dalam pembelajaran kurikulum merdeka sekarang ini lebih memfokuskan pada materi esensial atau
materi pokok serta pengembangan karakter profil pelajar pancasila. Diamana guru diberikan kebebasan
dalam menyampaikan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat siswa.
Namun dalam pelaksanaannya guru juga menemukan berbagai masalah atau kendala. Berikut
identifikasi masalah pembelajaran :
1. Rendahnya minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dikelas karena guru jarang
menggunakan games atau ice breaking saat pembelajaran.
2. Guru masih menggunakan metode mengajar yang berfokus pada tranfer knowledge bukan
berfokus pada student center. Seperti kegiatan menulis buku tanpa mencari kata kunci atau
kalimat pentingnya dan metode ceramah yang monoton yang membuat siswa bosan.
3. Guru jarang menggunakan media pembelajaran dikarenakan minimnya fasilitas yang dimiliki
instansi sekolah. Ketersediaan alat peraga seperti infokus, ruang laboratorium dan alat peraga
lainnya yang menjadi kendala saat mengajar.
4. Guru kurang memberikan tugas-tugas berupa proyek atau projek dimana kurang membuat
siswa berfikir kritis dan kreatif terutama dalam pembelajaran IPA tema perkembangbiakan
tumbuhan.

Tahap 2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Setelah menidentifikasi masalah terhadap hasil belajar peserta didik di MIN 1 Deli Serdang, berikut akan
dipaparkan eksplorasi penyebab masalah-masalah tersebut.

1. Rendahnya minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dikelas karena guru jarang
menggunakan games atau ice breaking saat pembelajaran.

Dalam realitas pelaksanaan didalam kelas jarang sekali guru memanfaatkan games/ice breaking
karena faktor usia guru, atau guru yang sudah kelelahan dengan beban tugasnya sehingga
kurang semangat mengajar atau guru yang kurang ikut pelatihan.
Minat belajar siswa merupakan hal yang sangat urgen dan mempengaruhi hasil belajar..
Penyebabnya bisa dari dalam diri siswa (intern) dan juga dari (ekstern). Sebagai guru kita harus
memiliki cara atau metode untuk meningkatkan minat belajar tersebut. Salah satunya dengan
menggunakan games atau ice breaking.
Ada beberapa manfaat ice breaking diantaranya adalah menghilangkan kejenuhan, kurang
fokus, dan kelelahan. Untuk itu diperlukan rutinitas pembelajaran dengan melakukan aktivitas
gerak bebas sehingga peserta didik bisa dengan mudah menerima ilmu (Ilham Supriaman,2021).
Dan menurut pendapat yang lain manfaat ice breking antara lain melatih berpikir secara kreatif,
mengoptimalkan otak, dan kreativitas peserta didik, melatih konsentrasi, berani dan tidak takut
salah, dan melatih jiwa kepemimpinan (Achmad Fanani, 2010).
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan games/ice breaking akan
sangat membantu siswa meningkatkan kecintaannya pada belajar. Belajar jadi lebih semangat
dan menyenangkan, dengan demikian akan memunculkan minat belajar yang besar dari dalam
diri peserta didik, siswa jadi tidak merasa bosan dan jenuh saat belajar.

2. Guru masih menggunakan metode mengajar yang berfokus pada tranfer knowledge bukan
berfokus pada student center. Seperti kegiatan menulis buku tanpa mencari kata kunci atau
kalimat pentingnya dan metode ceramah yang monoton yang membuat siswa bosan.

Guru memiliki peranan yang sangat penting, disamping sebagai fasilitator guru juga merupakan
motivator. Dalam pembelajaran di era abad 21 dimana semua kecanggihan teknologi dan
informasi berkembang sangat pesat dan ini menuntut guru untuk menyesuaikan metode dan
teknik pembelajaran dengan mengikuti perkembangan zaman di era teknologi 4.0. Guru tidak
hanya berfokus pada tranfer knowledge saja tetapi lebih banyak mengajak siswa untuk aktif,
berpikir kritis, kreatif, dan inovatif dengan pembelajaran yang berfokus pada student centre.
Pembelajaran yang bersifat student centre akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang
dilakukan guru, mengembangkan potensi siswa secara optimal, merangsang rasa ingin tahu
siswa tentang pembelajarannya (Rahmat Hermanto, 2017).
Dengan demikian pembelajaran yang berpusat pada student centre tentu akan lebih membuat
siswa lebih aktif dan produktif didalam pembelajaran dan tentunya akan mempengaruhi hasil
belajar siswa.

3. Guru jarang menggunakan media pembelajaran dikarenakan minimnya fasilitas yang dimiliki
instansi sekolah. Ketersediaan alat peraga seperti infokus, ruang laboratorium dan alat peraga
lainnya yang menjadi kendala saat mengajar.

Di era digitalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat harus juga diimbangi dengan metode
pembelajaran yang menarik seperti penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran
sangat mempengaruhi terhadap minat dan hasil belajar siswa.
Menurut jurnal Pengaruh Penggunaan media Pembelajaran dalam Dunia Pendidikan, media
pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk membantu proses belajar
mengajar, serta menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, dan segala sesuatu yang
digunakan baik benda maupun lingkungan yang berada disekitar peserta didik yang dapat
dimanfaatkan pelajar dalam proses pembelajaran (Maklonia Meling Moto, 2019)
Dengan demikian media pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung
proses belajar mengajar.

4. Guru kurang memberikan tugas-tugas berupa proyek atau projek dimana kurang membuat
siswa berfikir kritis dan kreatif terutama dalam pembelajaran IPA tema perkembangbiakan
tumbuhan.
Pembelajaran berdasarkan proyek atau project based learning adalah pembelajaran yang
merangsang siswa untuk menemukan, membuat dan menkreasikan hasil pemikirannya, ide –ide
yang muncul dan inovatif. PJBL merangsang siswa untuk menemukan pengalaman baru yang
menarik dan mampu menggali potensi peserta didik. Pembelajaran berbasis proyek memiliki
potensi yang besar untuk memberikan pengalaman belajar lebih menarik dan bermakna bagi
siswa adalah keterangan Gear ( M. Hosnan, 2014).
Dengan demikian penggunaan PJBL dalam pembelajaran sangatlah menguntungkan bagi guru
dan siswa. Siswa menjadi lebih aktif dan produktif dalam menkreasikan hasil proyeknya.

Anda mungkin juga menyukai