Anda di halaman 1dari 65

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu dan teknologi berkembang semakin pesat. Pemerintah, para

pendidik, praktisi pendidikan sebagai penanggung jawab pendidikan

dihadapkan pada suatu tantangan untuk terus mengikuti dan berupaya

meningkatkan mutu hasil belajar sebagai perwujudan tujuan pemerintah yang

mengarah pada pengembangan sumber daya manusia. Usaha untuk

meningkatkan mutu hasil belajar itu, pada level yang sangat mendasar adalah

bagaimana suatu proses pembelajaran dilakukan agar produktif dan bermakna

bagi pembelajar dalam membangun proses koqnitif, afektif, dan psikomotor.

Undang-undang Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun

2003 pasal 1 ayat (1), menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas, perlu

diwujudkan dalam setiap jenjang dan tingkat pendidikan. Upaya tersebut

menjadi tugas dan tanggung jawab semua tenaga kependidikan dan pihak-

pihak yang terlibat dalam pengelolaan pendidikan. Dalam hal ini peranan

pendidik sangatlah menentukan, karena pendidiklah yang terlibat secara

langsung dalam proses pembelajaran di kelas sehingga terwujud lulusan yang

berkualitas. Ahmadi,dkk (2011:19) mengemukakan bahwa proses belajar


2

mengajar merupakan inti dari pendidikan formal dengan pendidik sebagai

pemegang peranan utamanya.

Bimbingan Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan salah

satu mata pelajaran keterampilan yang dapat dilakukan secara terpisah atau

bersama-sama dengan mata pelajaran keterampilan lainnya. Kegiatan

bimbingan dapat dilakukan secara klasikal dan individual. Pembimbingan

dilakukan untuk setiap peserta didik, minimal 5 (lima) kali pertemuan setiap

semester secara klasikal/kelompok dan melaksanakan pembimbingan

individual pada hari kerja dengan jadwal yang telah di atur.

Microsoft Excel merupakan satu materi bimbingan TIK untuk kelas

VIII semester genap. Proses pembelajaran untuk materi Microsoft Excel

dilaksanakan di ruang labor komputer menggunakan bantuan media LCD

proyektor (Liquid Crystal Display). Penyampaian materi dengan

menggunakan media LCD cukup membantu guru dalam menjelaskan materi

tetapi belum maksimal karena sifat penyampaian yang berbentuk gambar-

gambar perintah yang terbatas sehingga penyampaian materi kurang jelas

diberikan. Permasalahan lain yang ditemukan adalah pada saat pembelajaran

klasikal, jumlah siswa tidak sebanding dengan sarana komputer yang tersedia.

Seluruh siswa berjumlah 30 orang sementara komputer yang tersedia dalam

kondisi baik sebanyak 20 unit. Sehingga satu unit computer ada yang

digunakan oleh 2 orang siswa dan terkadang komputer yang tadinya per siswa

tiba-tiba terjadi kerusakan maka ada siswa yang menggunakan satu unit

komputer bertiga.
3

Kondisi pembelajaran seperti itu menimbulkan beberapa

permasalahan. Pertama, terbatasnya kesempatan siswa untuk

mengembangkan kreativitasnya. Kedua, terbatasnya media komputer

mengakibatkan peserta didik tidak memiliki kesempatan yang sama untuk

mempraktekkan materi yang dipelajari. Ketiga, ketidak cukupan waktu dalam

mengerjakan latihan, keempat, siswa selalu lupa materi pelajaran (teori,

perintah, gambar dan cara-cara melakukan). Kelima, penggunaan 1 unit

komputer untuk tiga orang siswa menimbulkan efek fisiologis pada siswa.

Keenam, aktivitas belajar siswa sangat kurang memuaskan karena dari

pengamatan, siswa yang benar-benar dapat mengerjakan soal-soal latihan

dengan benar berkisar 25% (8-9 orang) dari 30 siswa.

Menyikapi permasalahan tersebut peneliti sangat tertarik untuk

mengadakan penelitian berkenaan dengan salah satu metode pembelajaran

kooperatif tutor sebaya pada mata pelajaran bimbingan TIK yang bertujuan

untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan judul “Peningkatan

Aktivitas Belajar Siswa dalam Bimbingan TIK Melalui Metode

Pembelajaran Kooperatif Tutor Sebaya di Kelas VIII A SMPN 1

Bukittinggi.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian di atas, kondisi yang ada saat ini adalah:

1. Proses pembelajaran bimbingan TIK masih belum efektif.

2. Metode yang digunakan masih belum cocok dengan materi yang

disampaikan.
4

3. Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat.

4. Rendahnya aktivitas belajar siswa untuk mata pelajaran bimbingan TIK.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, terlihat banyak faktor yang

dapat mempengaruhi proses bimbingan Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pembatasan masalah,

pada aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode kooperatif tutor

sebaya untuk kelas VIII.A SMPN 1 Bukittinggi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas,

permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah penerapan

metode pembelajaran kooperatif tutor sebaya dapat meningkatkan aktivitas

belajar bimbingan TIK siswa kelas VIII.A SMPN 1 Bukittinggi ?”

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui efektifitas metode pembelajaran kooperatif tutor

sebaya dalam pembelajaran bimbingan TIK di kelas VIII.A SMPN 1

Bukittinggi.

2. Untuk memperkaya metode pembelajaran dalam mata pelajaran

bimbingan TIK.

3. Untuk meningkatkan aktivitas belajar bimbingan TIK.

4. Guru dapat menerapkan metode tutor sebaya dalam bimbingan TIK.

5. Guru dapat meningkatkan kualitas bimbingan TIK.


5

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat:

1. Manfaat teoritis :

a. Memberi kontribusi bagi pengembangan ilmu Teknologi Informasi

dan Komunikasi khususnya penerapan metode metode pembelajaran

b. Sebagai khasanah ilmu pengetahuan yang akan menjadi acuan dalam

penelitian dan pengembangan berikutnya.

2. Manfaat praktis :

a. Bagi praktisi pendidikan dan akademisi lembaga lainnya untuk

melakukan penelitian tindakan.

b. Menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran Teknologi

Informasi dan Komunikasi dengan metode tutor sebaya.

c. Membantu guru mengembangkan dan menerapkan media

pembelajaran.

d. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk menambah

pengetahuan praktis, khususnya yang berkenaan dengan penerapan

metode kooperatif tutor sebaya dalam pembelajaran.

.
6

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoretis

1. Belajar

Terdapat keragaman para ahli psikologi pendidikan dalam

mendefenisikan tentang belajar. Pada dasarnya yang dikemukakan tersebut

memiliki kesamaan arti. Greadler (1991:17) belajar merupakan suatu proses

untuk memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap. Perubahan

yang terjadi sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Soejanto (1979:21) mengatakan bahwa “Belajar sebagai suatu

proses timbul atau berubahnya tingkah laku melalui latihan (usaha

pendidikan) dan dibedakan dengan perubahan yang tidak dapat digolongkan

kepada latihan itu sendiri. Sementara itu Slameto (1987:2) mendefenisikan

belajar adalah “Suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dengan lingkungannya”.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses

psikologi yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalaman dalam menjalankan

kegiatan lingkungan.

Senada dengan pendapat di atas, Ahmadi (1994:14) menyatakan

bahwa belajar adalah “Suatu proses bentuk pertumbuhan atau perubahan diri

seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru


7

berkat pengalaman dan latihan. Dengan demikian seseorang dikatakan

belajar apabila terjadi suatu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari

belajar tersebut.

Winkle (1996:42) belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis,

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, itu bersifat secara

relatif konstan dan berbekas. Dalam belajar menghasilkan perubahan

terhadap pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

proses perubahan tingkah laku manusia. Apabila seseorang setelah belajar

tetapi tidak terjadi perubahan tingkah laku maka tidak dapat dikatakan

bahwa pada individu tersebut telah terjadi/berlangsung proses belajar.

2. Aktivitas Belajar

Pada dasarnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah

tingkah laku. Tidak ada belajar tanpa aktivitas.Sejalan dengan itu, dapat

dikatakan bahwa aktivitas merupakan prinsip atau asas dalam interaksi

belajar mengajar.

Menurut pandangan ilmu jiwa modern, Sardiman (2001:97)

menerjemahkan bahwa:

Jiwa manusia itu sebagai sesuatu yang dinamis, memiliki potensi dan
energi sendiri. Oleh karena itu secara alami anak didik juga bisa
menjadi aktif, karena adanya motivasi dan didorong oleh bermacam-
macam kebutuhan. Anak didik dipandang sebagai organisme yang
mempunyai potensi untuk berkembang. Oleh sebab itu tugas pendidik
adalah membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik dapat
mengembangkan bakat dan potensinya dalam hal anaklah yang
beraktivitas, berbuat dan harus aktif sendiri.
8

Perlu ditambahkan bahwa menurut Sardiman (2001:98), “Aktivitas

belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental, dan dalam

kegiatan belajar kedua aktivitas ini harus selalu terkait”. Sehubungan

dengan pernyataan di atas Piaget dalam Sardiman (2001:98) menerangkan

bahwa: “ Seorang anak itu berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa berbuat

berarti anak itu tidak berpikir. Untuk itu agar anak berpikir sendiri maka

harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri. Berpikir pada taraf verbal

baru akan timbul setelah anak itu berpikir pada taraf perbuatan “.

Para ahli mencoba mengadakan klasifikasi, antara lain Paul D.

Dierch membagi kegiatan belajar menjadi 8 kelompok, sebagai berikut:

a. Kegiatan-kegiatan visual, Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati

eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja atau

bermain.

b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral): Mengemukakan suatu fakta atau prinsip,

menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran,

mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi.

c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: Mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu

permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio.

d. Kegiatan-kegiatan menulis: Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa

karangan, membuat sketsa, mengerjakan tes, mengisi angket.

e. Kegiatan-kegiatan menggambar: Menggambar, membuat grafik,

diagram, peta, pola.


9

f. Kegiatan-kegiatan metrik: Melakukan percobaan, memilih alat-alat,

melaksanakan pameran, membuat metode, menyelenggarakan permainan

(simulasi).

g. Kegiatan-kegiatan mental: Merenungkan, mengingat, memecahkan

masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan,

membuat keputusan.

h. Kegiatan-kegiatan emosional: Minat, membedakan, berani, tenang dan

sebagainya.(Burton dalam Marni, 2002 : 8).

Aktivitas tersebut di atas tidak saling terpisahkan satu sama lain.

Untuk mempelajari suatu mata pelajaran memerlukan aktivitas belajar yang

saling mendukung.

Menurut Nasution (Firman Daus, 2000 : 10), aktivitas belajar dapat

meliputi aktivitas visual, lisan, pendengaran, menulis, menggambar, matrik,

mental maupun aktivitas motorik. Untuk mempelajari suatu mata pelajaran

aktivitas belajar sangat menunjang.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka jelaslah bahwa

aktivitas belajar adalah faktor yang paling dominan dalam prose

pembelajaran. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar yang optimal

dapat tercapai melalui proses belajar yang aktif, dengan mengarahkan segala

kemampuan dasar yang dimilikinya demi memperoleh hasil belajar yang

diharapkan.

3. Bimbingan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Berdasarkan hasil survei ECAR student Study-Mobil TIK di tahun

2010, pencarian informasi dan penggunaan Teknologi Informasi dan


10

Komunikasi (TIK) yang dilakukan oleh peserta didik menempati posisi

teratas. Posisi kedua ditempati pada penggunaan TIK untuk mengakses

jejaring sosial, disusul mengakses E-mail, Maps, akses musik dan lainnya.

Dengan akses terhadap informasi yang dilakukan peserta didik,

mengharuskan adanya proses pembelajaran bimbingan TIK di abad 21 ini.

Bimbingan Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan salah

satu mata pelajaran keterampilan yang dapat dilakukan secara terpisah atau

bersama-sama dengan mata pelajaran keterampilan lainnya. Kegiatan

bimbingan dapat dilakukan secara klasikal dan individual. Pembimbingan

dilakukan untuk setiap peserta didik, minimal 5 (lima) kali pertemuan setiap

semester secara klasikal/kelompok dan melaksanakan pembimbingan

individual pada hari kerja dengan jadwal yang telah di atur.

Bimbingan Teknologi Informasi dan Komunikasi dimaksudkan

untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya

perkembangan TIK. Bimbingan ini perlu diperkenalkan, dipraktekkan dan

dikuasai peserta didik sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk

menyesuaikan diri dalam kehidupan global yang ditandai dengan perubahan

yang sangat cepat. Untuk menghadapi perubahan tersebut diperlukan

kemampuan dan kemauan belajar sepanjang hayat dengan cepat dan cerdas.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan Teknologi

Informasi dan Komunikasi merupakan mata pelajaran keterampilan yang

harus dikuasai peserta didik di abad 21 ini, sehingga peserta didik dapat

mengantisipasi pesatnya perkembangan TIK.


11

4. Metode Pembelajaran Tutor Sebaya

a. Metode Pembelajaran.

Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Metode

mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan

yang diharapkan (Djamarah, 1997:84-85), menurut Uno (2009:65)

metode pembelajaran adalah cara-cara yang dilakukan pengajar atau

instruktur untuk menyajikan informasi atau pengalaman baru, menggali

pengalaman peserta belajar, menampilkan unjuk kerja peserta belajar dan

lain-lain. Jadi metode pembelajaran adalah cara atau alat yang digunakan

guru untuk memberikan informasi atau pengalaman baru dalam bentuk

kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Djamarah (1997: 82-85) dalam proses pembelajaran metode

belajar memiliki beberapa kedudukan yaitu:

1) Metode sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik

Sebagai salah satu komponen pembelajaran, metode menempat

peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam

proses pembelajaran. Tidak ada satupun proses pembelajaran yang

tidak menggunakan metode pembelajaran.

2) Metode sebagai strategi pembelajaran

Dalam proses pembelajaran tidak semua peserta didik mampu

berkonsentrasi dalam jangka waktu yang relatif lama. Guru perlu

memberikan variasi kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien

sehingga peserta didik dapat selalu aktif tujuan pembelajaran dapat

dicapai.
12

3) Metode sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan

Tujuan dari proses pembelajaran tidak akan pernah tercapai selama

komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya adalah

komponen metode. Metode adalah salah satu alat untuk mencapai

tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan

mampu mencapai tujuan pembelajaran.

Metode pembelajaran sangat penting kedudukannya karena

merupakan sarana komunikasi antara guru dan peserta didik dalam proses

pembelajaran. Dengan demikian ketepatan sebuah metode yang perlu

diperhatikan sesuai dengan strategi pembelajaran dan kemampuan guru

dalam mengelola kelas.

5. Pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning)

Menurut hasil penelitian Feldhusen dan Klausmeier (dalam

Direktorat SLTP, 2000:7) bahwa suasana belajar yang penuh persaingan

(kompetitif) menyebabkan para siswa menggunakan sebagian besar

energinya untuk menunjang dan mempertahankan keamanan psikologis

mereka.

Persaingan dan rasa aman mempengaruhi siswa dengan kadar yang

bervariasi berdasarkan kemampuannya dalam belajar. Siswa yang memiliki

kemampuan tinggi umumnya lebih dapat menilai ancaman yang timbul dari

situasi persaingan. Siswa yang berkemampuan sedang (sebagian besar siswa

berada pada level ini) dan siswa yang berkemampuan rendah menjadi

semakin cemas sehingga kurang bebas berhubungan dengan guru, materi

pelajaran, dan situasi belajar. Kebutuhan rasa aman hanya mungkin


13

dipenuhi jika ada suasana belajar kooperatif yang memungkinkan siswa

saling menolong dan saling memberi dorongan moril.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi pembelajaran dengan

penekanan pada aspek sosial dalam pembelajaran dan menggunakan

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 - 6 siswa yang heterogen untuk

bersama-sama saling membutuhkan dalam menyelesaikan tugas dan

mencapai tujuan belajar, juga dalam memperoleh penghargaan. Lingkup

penyelesaian tugas bukan saja dalam hal menjawab pertanyaan-pertanyaan,

tetapi lebih dari itu siswa bernalar berdasarkan pengetahuan yang

dimilikinya dalam pemahaman atas materi yang dipelajarinya. Berarti

pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang didasarkan pada

paham konstruktivis. Dengan cakupan demikian memberikan peluang

pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa dalam

membangun pengetahuannya. Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran

akan membawa suatu perasaan baru bagi siswa yang akan merasa sangat

dihargai keberadaannya. Hal ini disebabkan siswa merasa terlibat di dalam

memahami pengetahuan dari materi yang dipelajarinya.

Pembelajaran kooperatif menekankan pada kerja secara kolaboratif.

Tentunya berhubungan dengan kelompok. Kelompok yang dibentuk hanya

berkisar 4–5 orang, berarti kelompok yang dibentuk adalah kelompok kecil.

Tujuan dibentuk kelompok kecil adalah memberikan kesempatan kepada

siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar.

Terdapat beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif yaitu:

a. Setiap anggota memiliki peran.


14

b. Terjadi hubungan interaksi langsung di antara para siswa.

c. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan

juga anggota kelompoknya.

d. Guru membantu para siswa untuk mengembangkan keterampilan

interpersonal.

e. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan (Carin,

1993:63).

Suatu strategi pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan.

Demikian pula dengan pembelajaran kooperatif. Menurut Hill & Hill (1993:

1-6) kelebihan dari pembelajaran kooperatif adalah:

a. Meningkatkan prestasi siswa.

b. Memperdalam pemahaman siswa.

c. Menyenangkan siswa.

d. Mengembangkan sikap positif siswa.

e. Mengembangkan sikap kepemimpinan.

f. Mengembangkan sikap menghargai diri sendiri.

g. Mengembangkan rasa saling memiliki

h. Mengembangkan keterampilan untuk masa depan.

Menurut Slavin (dalam Ratumanan, 2002:110-111) keuntungan

lain yang diperoleh dari penerapan pembelajaran kooperatif, di antaranya

adalah :

a. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung

tinggi norma-norma kelompok.


15

b. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil

bersama. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih

meningkatkan keberhasilan kelompok.

c. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan

mereka dalam berpendapat.

6. Pengertian Tutor Sebaya

Menurut Hamalik (1991:73) Tutorial adalah bimbingan

pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk,

arahan dan motivasi agar para siswa belajar secara efisien dan efektif. Tutor

sebaya adalah siswa yang ditunjuk atau ditugaskan membantu teman-

temannya yang mengalami kesulitan belajar, karena hubungan teman

umumnya lebih dekat dibandingkan hubungan guru dengan siswa

(Muhammad, 2011).

Berkaitan dengan hal tersebut, Silberman (2009: 165) menyatakan

sebagai berikut. Beberapa ahli percaya bahwa satu mata pelajaran benar-

benar dikuasai hanya apabila seseorang peserta didik mampu mengajarkan

kepada peserta lain. Mengajar teman sebaya memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu

yang sama, saat ia menjadi narasumber bagi yang lain. Strategi berikut

merupakan cara praktis untuk menghasilkan mengajar teman sebaya di

dalam kelas. Strategi tersebut juga memberikan kepada pengajar tambahan-

tambahan apabila mengajar dilakukan oleh para peserta didik.

Tutor sebaya terdiri atas dua suku kata yaitu tutor dan sebaya.

Pengertian tutor banyak dikemukakan oleh ahli pendidikan, seperti yang


16

dikemukakan oleh Nasution (1992:4) (dalam Abi Masiku (2003:9)) bahwa

tutor adalah orang yang membantu murid secara individual. Hamalik

(1991:73) (dalam Abi Masiku (2003:10)) mengemukakan bahwa tutorial

adalah bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan,

bantuan, petunjuk, arahan, dan motivasi agar siswa dapat efisien dan efektif

dalam belajar.

Sedangkan pengertian sebaya dalam kehidupan sehari–hari dapat

diartikan sama umur, hampir sama, sejajar, dan seimbang. Jadi tutor sebaya

adalah siswa pembantu guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

Sebagaimana dikemukakan oleh Conny Semiawan dkk (1987:70) bahwa:

“Dasar pemikiran tutor sebaya adalah siswa yang pandai dapat


memberikan bantuan kepada siswa yang kurang pandai. Bantuan
tersebut dapat dilakukan pada teman sekelasnya di sekolah dan/ atau
sekelasnya di luar kelas”.

Hal yang sama dikemukakan oleh Arikunto (1986:62) bahwa

adakalanya seorang siswa lebih mudah menerima penjelasan yang diberikan

oleh kawan sebangku atau kawan yang lain karena tidak adanya rasa enggan

atau malu untuk bertanya. Apabila demikian keadaannya, maka guru dapat

meminta bantuan kepada siswa yang dapat menerangkannya kepada kawan–

kawannya untuk melaksanakan program perbaikan.

Interaksi antara kawan membuka mata anak terhadap pola tingkah

laku yang berlaku dalam kebudayaan tertentu, yang sering dilakukan.

Dengan demikian, interaksi ini cenderung untuk mempelajari bentuk-bentuk

tingkah laku yang dipakai untuk pergaulan yang berlaku. Interaksi antara

kawan itu menyebabkan tersedianya contoh yang lebih representatif tentang


17

apa yang boleh dilakukan dalam kebudayaan itu dibanding dengan yang

tersedia di rumah. (Muntasir: 1985:83 (dalam Sarmawati 2002).

Dengan kata lain tugas sebagai tutor merupakan kegiatan yang

kaya akan pengalaman yang justru sebenarnya merupakan kebutuhan anak

itu sendiri sebagaimana yang dikemukakan oleh Crombach (dalam Muntasir

(1985 :84)) bahwa :

“Dalam banyak program pentutoran, tutor-tutor itu merupakan


guru-guru non profesional. Mereka dapat berupa siswa yang
beberapa tahun saja lebih tua dari yang ditutori. Atau mungkin
tutor itu adalah seorang dewasa tanpa latihan khusus kecuali bagian
dari kerangka menjadi tutor itu.

Menurut Djamarah (1996 :31) (dalam Sarmawati 2002) manfaat dari

kegiatan tutoring adalah :

a. Ada kalanya hasil yang diperoleh lebih baik bagi beberapa anak

yang mempunyai perasaan takut atau enggan kepada gurunya

b. Bagi tutor, pekerjaan tutoring mempunyai akibat memperkuat

konsep yang sedang di bahas. Dengan memberitahukan anak lain,

maka seolah-olah ia menelaah serta menghafalkannya kembali.

c. Bagi tutor merupakan kesempatan untuk melatih diri memegang

tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih

kesabarannya.

d. Memperekat hubungan antara sesama siswa sehingga mempertebal

perasaan sosial.

Wujud belajar dengan menggunakan tutor sebaya pada dasarnya

merupakan kombinasi dari pengajaran klasikal dalam kelompok siswa yang

besar dengan kelompok siswa yang kecil. Dalam setiap kelompok, terdapat
18

siswa yang pandai sehingga masalah yang dihadapi dalam proses

pembelajaran dapat dituntaskan. Dalam pelaksanaan pembelajaran mereka

berusaha mendapatkan hubungan dan pergaulan baru yang merupakan

interaksi yang mengarah kepada pola yang berlaku.

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam pembelajaran

prakarya yang menerapkan metode belajar kelompok dengan tutor sebaya

adalah sebagai berikut :

a. Memilih tutor sebanyak 5 orang dengan syarat,

1) Dapat menguasai materi pelajaran.

2) Memiliki pengetahuan awal mengenai materi yang akan

dipelajari

b. Mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok

c. Pengelompokan dilakukan menurut tingkat kecerdasan siswa, yaitu

setiap kelompok terdiri dari siswa pandai, sedang dan kurang.

d. Memberikan bimbingan sesuai dengan kesulitan yang dihadapi siswa

dengan bantuan tutor sebaya

e. Mengisi lembar observasi, pengamatan, dan pengidentifikasian siswa

selama proses pembelajaran antara lain : absen, dan keaktifan siswa.

7. Langkah-langkah pembelajaran tutor sebaya

Menurut Nurudin (2009: 9-10) langkah-langkah tutor sebaya

adalah sebagai berikut:

a. Pilih materi yang mungkin dapat dipelajari secara mandiri.

b. Pilih siswa yang berkompeten dalam bidang tersebut.


19

c. Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang hiterogen, siswa

yang pandai disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor.

d. Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari satu sub materi.

Setiap kelompok dipandu oleh siswa yang pandai sebagai tutor sebaya.

e. Berilah waktu yang cukup untuk menyelesaikan materi tersebut.

Bagian terpenting dalam pelaksanaan metode tutur sebaya ini

adalah guru harus memberikan instruksi yang jelas kepada kelompok akan

tugas-tugasnya terutama tugas bagi tutor dalam kelompok.

Adapun teknik-teknik tutor sebaya yang dapat dikembangkan

adalah:

a. Tutorial Individu (TI)

Metode itu dianggap metode belajar yang ideal, karena satu orang tutor

berhadapan dengan satu orang siswa. Metode itu memiliki metode

lainnya, terutama dalam hal pengembangan keterampilan dan

pengetahuan konseptual. Pada kenyataannya, metode itu jarang

dilaksanakan sebab banyaknya tujuan menyebabkan perlunya kehadiran

siswa-siswa lainnya dan interaksi di antara mereka.

b. Tutorial kelompok (TK)

Pada dasarnya tutorial berdasarkan pada hubungan antara satu orang guru

dengan satu orang siswa. Namun dewasa ini sudah mulai umum

dilaksanakan tutorial kelompok, dimana satu orang guru membimbing

sekelompok siswa yang terdiri dari lima atau tujuh orang siswa sekaligus

pada waktu yang sama. Dengan teknik itu, sebenarnya tidak banyak

berbeda dengan pengajaran kelas. Pendekatan tutorial kelompok lebih


20

menitik beratkan pada kegiatan bimbingan individu-individu dalam

kelompok (Hamalik, 2003: 188-189).

Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan,

tergantung bagaimana kita menerapkannya, ada beberapa kelebihan dan

kekurangan tutor sebaya yaitu:

a. Kelebihan dari tutor sebaya

1) Adakalanya hasilnya lebih baik bagi beberapa siswa yang

mempunyai perasaan takut atau enggan kepada gurunya.

2) Bagi tutor pekerjaan tutoring akan dapat memperkuat konsep

yang sedang dibahas.

3) Bagi tutor merupakan kesempatan untuk melatih diri

memegang tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas dan

melatih kesabaran.

4) Mempererat hubungan antar siswa sehingga mempertebal

perasaan sosial.

b. Kekurangan dari tutor sebaya

1) Siswa yang dibantu sering kali belajar kurang serius karena

hanya berhadapan dengan temannya sendiri sehingga hasilnya

kurang memuaskan.

2) Ada beberapa orang siswa yang merasa malu atau enggan

untuk bertanya karena takut kelemahannya diketahui oleh

temannya.
21

3) Pada kelas-kelas tertentu pekerjaan tutoring ini sukar

dilaksanakan karena perbedaan jenis kelamin antara tutor

dengan siswa yang diberi program perbaikan.

4) Bagi guru sukar untuk menentukan seorang tutor sebaya

karena tidak semua siswa yang pandai dapat mengajarkan

kembali kepada teman-temannya (Amiruddin, 2010).

Berdasarkan definisi tentang tutor sebaya, maka dapat disimpulkan

bahwa tutor sebaya adalah bagaimana memaksimalkan kemampuan siswa

yang berprestasi di kelas untuk mengajarkan dan menularkan ilmunya

kepada mereka yang kurang berprestasi. Sehingga murid yang kurang

berprestasi dapat mengejar ketertinggalannya.

B. Kerangka Berpikir

Dengan menerapkan metode tutor sebaya maka seorang siswa akan

selalu terlibat secara langsung dalam pembelajaran, sehingga dengan

keterlibatan ini materi yang dibahas akan selalu teringat dalam

pemikirannya dan konsep yang harus dikuasai siswa akan mudah

diterimanya hal ini sesuai dengan prinsip learning by doing yang

menyatakan bahwa pembelajaran akan cepat dikuasai siswa dengan siswa

tersebut ikut aktif dalam pembelajaran. Bertolak dari pemikiran bahwa

membawa siswa aktif dalam pembelajaran akan memudahkan siswa

menerima konsep yang harus dikuasainya maka secara otomatis langkah

membawa siswa aktif dalam belajar ini merupakan suatu langkah yang

efektif untuk menyampaikan suatu materi ajar. Pada pembelajaran TIK

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tutur sebaya, aktivitas


22

siswa dalam pembelajaran TIK diharapkan akan meningkat sehingga

akhirnya hasil belajar siswa juga meningkat. Gambaran kerangka berpikir

tersebut dapat di gambarkan seperti gambar berikut:

Gambar 1 Kerangka Berfikir

Penerapan
Aktivitas Belajar Efektifitas Siswa
Kooperatif Tutor
TIK Siswa Rendah Dalam Belajar
Sebaya

Peningkatan
Hasil Belajar
Siswa

Kesimpulan

C. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah aktivitas

belajar TIK siswa dapat meningkat melalui model pembelajaran kooperatif

tutor sebaya pada kelas VIII A SMP Negeri 1 Bukittinggi.


23

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek

penelitian terdiri dari siswa kelas VIII A SMPN 1 Bukittinggi. Tujuan

penelitian ini untuk melihat pengaruh kooperatif tutor sebaya terhadap

peningkatan aktivitas siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Instrumen yang digunakan adalah penilaian hasil pratindakan aktivitas

bimbingan TIK siswa sebagai data awal dan selama dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran. Data hasil penilaian dianalisis dan kesimpulan

diambil dengan melihat hasil bimbingan TIK siswa dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran dan membandingkan antara siklus pertama dengan

siklus kedua. Lebih jelas desain penelitian seperti pada bagan di bawah ini.

Bagan Penelitian Tindakan Kelas

PELAKSANA
AN
PERENCANA SIKLUS PENGAMAT
AN I AN

REFLEKSI

PELAKSANA
AN

SIKLUS
PERENCANA II PENGAMAT
AN AN
REFLEKSI
24

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa di kelas VIII A SMPN 1 Bukittinggi, yang

berjumlah 30 orang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.

Tabel 1.
Nama Siswa Kelas VIII A SMPN 1 Bukittinggi

No Nama Gender
1 Afif Amabil Laki-laki
2 Afif Aryas Laki-laki
3 Ahmad Fakhri Laki-laki
4 Ahya Rahma Guswir Perempuan
5 Anissa Zainuddin Perempuan
6 Azhara Dhiya Yosse Putri Perempuan
7 Azzizah Aulia Wardini Perempuan
8 Difa Aulia Perempuan
9 Fadhila Ahmad Perempuan
10 Fakhri Risky Fadhlurrahman Laki-laki
11 Farhan Ibnu Farrel Laki-laki
12 Fathia Rahima Putri Perempuan
13 Fathin Syadewana Athira Perempuan
14 Fathya Rabiatunisa Perempuan
15 Faturrahman Laki-laki
16 Fauzan Aulia Laki-laki
17 Friska Rahma Ariqah Perempuan
18 Hafishah Rizka Ramadhani Perempuan
19 Hilda Sartika Perempuan
20 Jesenia Callista Perempuan
21 Muhammad Alif Brilliant Azzuri Laki-laki
22 Muhammad Ilham Laki-laki
23 Mohammad Zaki Elfaris Laki-laki
24 Natasya Yulia Ikhsan Perempuan
25 Raihan Shidqi Raditya Laki-laki
26 Reyzki Firlianes Perempuan
27 Rizky Zulin Pratama Laki-laki
28 Yuki San Devilen Laki-laki
29 Yumna Rifdah Nazita Perempuan
30 Zalfa Nada Salsabila Perempuan
25

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMPN 1 Bukittinggi.

Waktu penelitian selama 6 (enam) bulan, mulai bulan Januari sampai Juni

2019.

Tabel 2.
Jadwal Kegiatan Penelitian
No KEGIATAN WAKTU
1. Penyusunan proposal Januari 2019
Persiapan
2. 1. Penyusunan instrumen Penelitian Februari 2019 (Minggu II)
2. Pertemuan dengan siswa kelas VIII A Februari 2019 (Minggu III)
Pelaksanaan penelitian
1. Siklus I pertemuan ke 1 Tanggal 02 s/d 09 Maret 2019
3. 2. Siklus I pertemuan ke 2 Tanggal 13 s/d 20 Maret 2019
3. Refleksi Tanggal 23 s/d 27 Maret 2019
4. Siklus II pertemuan ke 1 Tanggal 30 Mrt. s/d 10 Aprl. 2019
5. Siklus II pertemuan ke 2
Tanggal 13 s/d 20 April 2019
6. Refleksi
Tanggal 24 s/d 27 April 2019
4. 1. Penyusunan laporan Bulan Mei 2019
2. Pelaksanaan seminar Bulan Juni 2019 (minggu I)
3. Laporan PTK Bulan Juni 2019 (minggu II)

D. Prosedur Penelitian
Banyaknya siklus dalam penelitian ini adalah dua siklus.

Tabel 3.
Prosedur penelitian tindakan kelas
Fase Tindakan Output
Pratin  Melakukan observasi dan  Memberikan gambaran bagi
dakan mengamati proses peneliti mengenai karakteristik
pembelajaran siswa sebelum diberi tindakan
 Wawancara dengan teman  Teridentifikasi masalah dalam
sejawat Bapak Yufrianto, pembelajaran
S.Pd
 Menyampaikan ide  Memberikan gambaran kepada
penelitian dengan metode observer tentang penelitian yang
kooperatif tutor sebaya akan dilaksanakan
kepada observer
 Mengenalkan metode  Gambaran bagi siswa mengenai
kooperatif tutor sebaya metode kooperatif tutor sebaya
kepada peserta didik
26

Berdasarkan kegiatan pada pratindakan, disusunlah perancanaan

tindakan pada siklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan

refleksi, seperti pada tabel 6 berikut:

Tabel 4.
Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
No Fase Tindakan Ket
1 Perencanaan  Menyusun RPP sesuai dengan hasil refleksi Peneliti
pratindakan
 Mempersiapkan kelengka-pan proses Peneliti
pembelajaran (termasuk modul) dan me- observer
nentukan tugas observer
 Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa Peneliti
2 Tindakan  Melakukan kegiatan pembelajaran. Peneliti
Siklus I Siswa
 Membentuk kelompok diskusi sebanyak 6 ke- Peneliti
lompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang Siswa
siswa.
 Diskusi kelompok membahas materi yang Siswa
akan di diskusikan
 Memfasilistasi peserta didik yang membutuh- Peneliti
kan bantuan Siswa
 Membuat kesimpulan Peneliti
Siswa
3 Observasi  Melakukan pengamatan dan pembelajaran Peneliti
yang meliputi aktivitas belajar siswa meliputi, Observer
aktivitas bertanya, aktivitas ke-sungguhan
mengerjakan latihan, aktivitas mengi-kuti
pembelajaran de-ngan semangat yang tinggi,
aktivitas berdis-kusi dan aktivitas
menyimpulkan
4 Refleksi  Mengidentifikasi kelemahan pada siklus Peneliti

5 Perencanaan  Menyusun RPP sesuai dengan hasil refleksi Peneliti


siklus 1.
 Mempersiapkan kelengkapan proses Peneliti
Observer
pembelajaran (termasuk modul) dan
menentukan tugas observer.
 Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa. Peneliti

6 Tindakan  Melakukan kegiatan pembelajaran. Peneliti


Siklus II  Membentuk kelompok diskusi sebanyak 6 Siswa
Peneliti
kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5
Siswa
orang siswa.
 Diskusi kelompok membahas materi yang Siswa
akan di diskusikan
 Memfasilistasi peserta didik yang membutuh- Peneliti
27

kan bantuan. Siswa


 Membuat kesimpulan. Peneliti
Siswa
7 Observasi Melakukan pengamatan dan pembelajaran yang Peneliti
meliputi aktivitas belajar siswa meliputi, observer
aktivitas bertanya, aktivitas ke-sungguhan
mengerjakan latihan, aktivitas mengi-kuti
pembelajaran dengan semangat yang tinggi,
aktivitas berdiskusi dan aktivitas
menyimpulkan
8 Refleksi Mengidentifikasi kelemahan setiap siklus. Peneliti
Observer

E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah teknik komunikasi tidak langsung. Adapun alat yang digunakan dalam

teknik komunikasi tidak langsung yaitu dengan menggunakan lembar

observasi yang dilakukan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa,

yang meliputi aktivitas bertanya, aktivitas kesungguhan mengerjakan latihan,

aktivitas mengerjakan dengan semangat yang tinggi, aktivitas berdiskusi, dan

aktivitas menyimpulkan di dalam pelaksanaan metode pembelajaran

kooperatif tutor sebaya.

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Aktivitas
Nama
No Aktivitas Positif Aktivitas Negatif
Siswa
A B C D E F G H I J K
1.
2.
3.
4.
5.

Keterangan:
Aktivitas positif
1 = Aktif bertanya kepada tutor sebaya jika mengalami kesulitas dalam
mengerjakan tugas
2 = Meminta bantuan tutor dalam menyelesaikan soal
28

3 = Mengerjakan latihan dengan sungguh-sungguh


4 = Mengikuti pembelajaran dengan semangat yang tinggi
5 = Aktif berdiskusi dalam kelompok
6 = Tepat waktu dalam menyelesaikan soal
Aktivitas Negatif
7 = Main game
8 = Membuka aplikasi lain yang tidak berhubungan dengan materi
9 = Menganggu teman
10 = Minta izin keluar
11 = Mengantuk

F. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif yaitu : Untuk menentukan persentase aktivitas dan hasil belajar

siswa digunakan rumus:

F
P= ×100 %
n

Keterangan:
P = persentase aktivitas siswa setiap pertemuan
F = jumlah siswa yang terlibat
n = jumlah siswa yang hadir

Kriteria acuan penilaian aktivitas

No Skor (%) Kriteria


1 86% - 100% Sangat Baik (SB)
2 76% - 85% Baik (B)
3 61% - 75% Cukup (C)
4 51% - 60% Kurang (K)

G. Indikator Keberhasilan

Setelah pembelajaran diharapkan aktivitas siswa dalam belajar

bimbingan Teknologi Informasi dan Komunikasi terjadi peningkatan. Hal ini,

dapat dilihat dari indikator aktivitas belajar siswa dan pemberian tes pada

akhir setiap siklus. Jika 75% siswa telah memahami fungsi menu dan ikon

pada microsoft Excel dan berhasil memasukkan data secara berurutan,


29

memasukkan data berupa angka dan teks, memberi border pada dokumen,

memberi simbol mata uang dan menggunakan operator matematika melalui

metode tutor sebaya, maka tindakan tersebut diasumsikan sudah berhasil.


30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bukittinggi

pada semester II tahun ajaran 2018/2019. SMP Negeri 1 Bukittinggi berlokasi

di Jalan Jenderal Sudirman No 1, tepatnya di kelurahan Bukik Cangang

kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi. Sekolah ini berdiri tepat di

pertengahan jalan utama dan dekat dengan perkantoran sehingga lokasinya

strategis dan mudah dijangkau. Sekolah sangat mendukung keterlaksanan proses

pembelajaran cukup kondusif di SMP Negeri 1 Bukittinggi. hal ini dapat dilihat

dari beberapa fasilitas yang mendukung bagi terlaksananya kegiatan belajar

mengajar dan bimbingan konseling tersebut. Seperti adanya labolatorium IPA,

Labor Komputer, Perpustakaan, ruang BK, adanya LCD dan proyektor di setiap

kelas juga membantu dalam kegiatan belajar mengajar.

* Kondisi Sekolah

a. Kondisi Fisik

²
SMP Negeri 1 Bukittinggi mempunyai luas bangunan 2090 m yang

terdiri dari 18 ruangan kelas 566 orang jumlah rombel, 4 kelas VII, 120

orang , 7 kelas VIII, 221 orang dan 7 kelas IX, 224 orang, ruang

perpustakaan, ruang kepala sekolah dan Tata Usaha (TU), ruang guru,

ruang ibadah, ruang olahraga, ruang OSIS, laboratorium IPA, ruang

komputer, ruang BK, ruang UKS, ruang alat-alt kesenian, gudang dan toilet,

(tempat wudu’). Fasilitas penunjang di dalam kelas sudah dilengkapi dengan,


31

white board, papan presensi, struktur kelas, dan juga fasilitas LCD beserta

proyektor.

2. Data Guru dan Tenaga Administrasi Sekolah

Guru yang mengajar di SMP Negeri 1 Bukittinggi berjumlah 41 orang

yang terdiri dari 35 orang PNS dan 6 orang pendidik honorer. Data guru dan

tenaga administrasi di SMP Negeri 1 Bukittinggi dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 5.
Data Guru Dan Tenaga Aministrasi
SMP Negeri 1 Bukittinggi
Tahun Pelajaran 2018/2019
No Nam a Gu ru NIP Pan gkat Gol. TMT Pk t. JK Pe ndi dik an Mape l
1 Yusrizal ‘196205111985121001 IV/a 1/12/1985 L S2 IP A
2 Syahruddin, S. Pd ‘196210221987021002 IV/a 1/1/2018 L S1 P KN
3 Desriwarni, S.P d ‘196210111984032004 IV/b 1/7/1989 P S1 IP S
4 Fit riati, S.P d ‘196202221984032002 IV/a 1/3/1984 P S1 MT K
5 Sulast ri, S.Pd ‘196208221984032006 IV/a 9/7/2007 P S1 IP A
6 Nofi Yendri, S.Pd ‘196011101984032004 IV/a 1/1/1984 P S1 IP S
7 Syamsidar, S.P d ‘196306171984122001 IV/a 1/7/2009 P S1 IP A
8 Yet ti S., S.P d ‘196310131986032007 IV/a 3/1/2017 P S1 MT K
9 Elydar, S.P d ‘196305261987032002 IV/a 1/6/1990 P S1 MT K
10 Efa Enit a, S.Pd ‘196412021988032001 IV/a 1/1/1993 P S1 B. IND
11 Zul'aini, S.Pd ‘196501011990032008 IV/a 1/9/1990 P S1 IP A
12 Mailindawat i, S.P d ‘196305231990032008 IV/a 1/4/2006 P S1 B. ING
13 Nurhijrahaini, S.Pd ‘196709061990032002 IV/a 1/4/2006 P S1 B. ING
14 Ismirawat i, S.P d ‘196910091995122004 IV/a 1/7/2017 P S1 MT K
15 Zulkifli, BA ‘196208101989031008 IV/a 11/7/2014 L Sarja Mud AGM
16 Yasminar, S.Pd ‘197404282002122001 IV/a 11/7/2014 P S1 B. IND
17 Dusi Sept iana, S.P d ‘197809072002122005 III/d 1/12/2002 P S1 P KN
18 Mardiah Noer, S.Pd ‘197703222002122005 III/d 20/07/2005 P S1 BK
19 Alexandra M, S.P d ‘197408282003121004 III/d 1/12/2003 L S1 IP S
20 Nur Elfi, S.P dI ‘197811042003122007 III/d 1/4/2006 P S1 AGM
21 Widia Arianti, S.P d ‘197612042005012006 III/d 1/5/1992 P S1 IP A
22 Eva Rahmy, S.P d ‘198009252005012005 III/d 1/1/2005 P S1 B. ING
23 Husni R, S.Kom, M.Pd ‘198203042006042008 III/d 1/1/2009 P S2 BIMB. T IK
24 Nelfiant i, S.P d ‘197701012006042029 III/c 1/7/2014 P S1 IP S
25 Net ti Zuniart i, S.Pd ‘197904102006042024 III/c 11/7/2014 P S1 IP A
26 Fit ri Yuhelmi, S.S ‘198112262006042003 III/b 1/10/2013 P S1 B. IND
27 Yufriant o, S.Pd, M.P dT ‘197606022009011004 III/c 1/12/2002 L S2 BIMB. T IK
28 Fit ria Nur Rahmi, S.PdI ‘198307132009012002 III/c 1/1/2009 P S1 BK
29 Neldawat i, S.Pd ‘197803042009012003 III/b 1/7/2015 P S1 B. ING
30 Henny Eka T at a S,S.P d ‘197912032010012011 III/b 1/1/2008 P S1 BK
31 Ulvah Nilaili, S.P d ‘198303042011012001 III/b 1/1/2011 P S1 S. BUDAYA
32 Yossy Febrina A, S.P d ‘198802242011012001 III/c 1/1/2005 P S1 S. BUDAYA
33 Febyola, S.Si ‘198302082010012012 III/b 1/1/2010 P S1 MT K
34 Frengki Jerri Put ra, S.Pd ‘198601272010011010 III/b 1/1/2010 L S1 P ENJAS
35 Suci Rahmadani, S.Pd ‘199403052019022001 III/a 1/12/2003 P S1 B. IND
36 Mena Sri Dewi M, SS - - 11/7/2014 P S1 B. IND
37 Vella Lintant ia N, S.Pd - - 18/09/2007 P S1 P RAKARYA
38 Heru Ferdianto P, S.P d - - 1/1/2010 L S1 P ENJAS
39 Nadia Int an L, S.Pd - - 1/12/2002 P S1 P ENJAS
40 Putra Alfajri W, M.P d - - 1/1/1988 L S2 B. IND
41 Zulkifli, Sh.I - - 1/1/2009 L S1 AGM
No Nam a Gu ru NIP Pan gkat Gol. TMT Pk t. JK Pe ndi dik an Bidan g
42 Eduwar 1/7/2002 L SMP Staf
43 Efrizal ‘196605182014061003 I/d 1/9/1988 L SMP Staf
44 Fat mariza ‘196501281991032001 III/a 1/3/1991 P SMA Staf
45 Habybullah M, S.Pd 1/6/2017 L S1 Staf
46 Nofriyanti 1/7/2002 P SMK Staf
47 Rozi Hendra, S.P d 1/8/2016 L S1 Staf
48 Yeli Sesmit a Nengsih 1/11/2005 P D1 Staf
32

3. Data Siswa

Siswa yang bersekolah di SMP Negeri 1 Bukittinggi berasal dari

masyarakat yang berada di lingkungan sekolah dan sebahagian dari daerah

Agam sesuai dengan daya tampung sekolah. Daya tampung SMP Negeri 1

Bukittinggi pada tahun pelajaran 2018/2019 adalah 22 rombongan belajar.

yang terdiri dari kelas VII 8 Rombel, Kelas VIII 7 Rombel dan Kelas IX 7

Rombel. Pada awal tahun pelajaran baru penerimaan siswa sama dengan

rombongan belajar yang tamat pada tahun tersebut.

Kondisi umum kelas penelitian. Penelitian yang dilakukan adalah pada

kelas VIII A dengan jumlah siswa 30 orang terdiri dari 13 orang siswa laki-

laki dan 17 orang siswa perempuan. Ruangan kelas dilengkapi dengan

fasilitas penunjang berupa papan, meja dan kursi sebanyak siswa, lampu

penerangan kelas, papan presentasi, white board, LCD. Secara umum kelas

VIII A memiliki saran prasarana penunjang proses pembelajaran yang

bagus.

Gambaran data siswa SMP Negeri 1 Bukittinggi dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 6.
Data Siswa SMP Negeri 1 Bukittinggi
Tahun Pelajaran 2018/2019
33

JENIS KELAMIN
KELAS JUMLAH Wali kelas
LAKI-LAKI PEREMPUAN
VII A 16 16 32 NURHIJRAHAINI, S.Pd
VII B 16 16 32 ELYDAR, S.Pd
VII C 16 16 32 ALEXANDRA M, S.Pd
VII D 15 13 28 NUR ELFI, S.Pd.I
VII E 15 15 30 ULVAHNI LAILI, S.Pd
VII F 14 16 30 SULASTRI, S.Pd
VII G 16 15 31 NELDAWATI, S.Pd
VII H 15 13 28 FEBYOLA, S.Si
JUMLAH 123 120 243
JENIS KELAMIN
KELAS JUMLAH Wali kelas
LAKI-LAKI PEREMPUAN
VIII A 13 17 30 DUSI SEPTIANA, S.Pd
VIII B 16 16 32 FITRI YUHELMI, S.S
VIII C 13 18 31 FITRIATI, S.Pd
VIII D 14 18 32 DESRIWARNI, S.Pd
VIII E 14 18 32 WIDIA ARIANTI, S.Pd
VIII F 14 18 32 MAILINDAWATI, S.Pd
VIII G 14 18 32 YETTI. S, S.Pd
JUMLAH 98 123 221
JENIS KELAMIN
KELAS JUMLAH Wali kelas
LAKI-LAKI PEREMPUAN
IX A 13 19 32 EFA ENITA, S.Pd
IX B 16 16 32 ZUL'AINI, S. Pd
IX C 15 17 32 EVA RAHMY, S.Pd
IX D 13 19 32 ISMIRAWATI, S. Pd
IX E 14 18 32 SYAMSIDAR, S. Pd
IX F 14 18 32 NELFIANTI, S.Pd
IX G 13 19 32 YASMINAR, S.Pd
JUMLAH 98 126 224

Jumlah Siswa Seluruhnya 688 Orang

4. Prestasi Sekolah

Berbagai prestasi banyak diukir oleh siswa SMP Negeri 1 Bukittinggi

dari berbagai bidang seperti di bidang akademis, olahraga dan kesenian,

tidak jarang siswa SMP Negeri 1 Bukittinggi di tampilkan oleh Pemerintah

Daerah Bukittinggi dalam acara-acara daerah Bukittinggi seperti di Jam

Gadang dan sebagainya. Berikut disajikan berbagai prestasi yang telah

diperoleh oleh siswa SMP Negeri 1 Bukittinggi’


34

Tabel 7.
Prestasi Siswa SMPN 1 Bukittinggi
Tahun Pelajaran 2018/2019
NO NAMA JENIS LOMBA TANGGAL JUARA
1 Raval N Pratama Lomba MSQ, MAN 2 Payakumbuh 27 Januari 2018 Juara I Tk Sumbar
2 Ratu Riani Agustina Lomba MSQ, MAN 2 Payakumbuh 27 Januari 2018 Juara I Tk Sumbar
3 Adilla Rahmi Safitri Lomba MSQ, MAN 2 Payakumbuh 27 Januari 2018 Juara I Tk Sumbar
4 Ariel Aprilidianto Solosong PA, MAN 2 Payakumbuh 27 Januari 2018 Juara I Tk Sumbar
5 Group Musikalisasi Puisi Lomba Musikalisasi Puisi, SMPN 3 Bukittinggi 5-Apr-18 Juara I Tk Kota
6 Adilla Rahmi Safitri FLS2N MTQ Putri Mei 2018 Juara I Tk. Kota
7 Reval N Pratama FLS2N Cipta dan Baca Puisi Mei 2018 Juara I Tk. Kota
8 Tim Pramuka Tradisi SMP N 1 Bkt Karnaval Obat Tradisional Juli 2018 Juara I Tk. Kota
9 Group Nasyid Putra SMPN 1 Bkt Semarak Muharram 1440 H 15-Sep-18 Juara II Tk. Sumbar
10 Group Nasyid Putri SMPN 1 Bkt Semarak Muharram 1440 H 15-Sep-18 Juara II Tk. Sumbar
11 Adilla Rahmi Safitri
12 Reval N Pratama Lomba MSQ 20-Sep-18 Juara II Tk. Sumbar
13 Ratu Riani Agustina
NAMA JENIS LOMBA TANGGAL JUARA TINGKAT
Gina Mardiyyah,Alysa Nur Sabrina,
Lomba FSQ Bahasa Inggris 18-20-01-2019 Juara 1 Provinsi Sumbar
Gilang Agustina
Arif Dhifa Mahendra,Chelsy Florentina Balqis,
Lomba FSQ 18-20-01-2019 Juara 3 Provinsi Sumbar
Adam Nurfand Alta
Yousella Syahrani Lomba Story Telling 18-20-01-2019 Juara 1 Provinsi Sumbar
Personal Test Matematika, SMAN 1
M Rizki Yerilwan Putra 18-20-01-2019 Juara 1 Provinsi Sumbar
L.Sikaping
Personal Test Matematika, SMAN 1
Haikal Assyauqi 18-20-01-2019 Juara 2 Provinsi Sumbar
L.Sikaping
Fadhil Al Ghazali Personal Test Fisika, SMAN 1 L.Sikaping 18-20-01-2019 Juara 1 Provinsi Sumbar
Salsabila Utari Personal Test Fisika, SMAN 1 L.Sikaping 18-20-01-2019 Juara 3 Provinsi Sumbar
Adinda Personal Test Biologi, SMAN 1 L.Sikaping 18-20-01-2019 Juara 2 Provinsi Sumbar
Arif Dyfa Mahendra Personal Test B. Inggris, SMAN 1 L.Sikaping 18-20-01-2019 Juara 2 Provinsi Sumbar
Gilang Agustira Personal Test B. Inggris, SMAN 1 L.Sikaping 18-20-01-2019 Juara 3 Provinsi Sumbar
M Rizki Yerilwan Putra LCT Matematika 18-20-01-2019 Juara 2 Provinsi Sumbar
Azra Syafa Surbakti LCT Matematika 18-20-01-2019 Juara 2 Provinsi Sumbar
M Irsyad Abdullah LCT Matematika 18-20-01-2019 Juara 3 Provinsi Sumbar
Daffa Raihan LCT Matematika 18-20-01-2019 Juara 3 Provinsi Sumbar
Tasya Amanda Putri LCT Matematika 18-20-01-2019 Juara 3 Provinsi Sumbar
Haikal Assyauqi LCT Matematika 18-20-01-2019 Juara 3 Provinsi Sumbar
Arif Dyfa Mahendra Personal Test B. Inggris, SMAN 1 L.Sikaping 18-20-01-2019 Juara 2 Provinsi Sumbar
Gilang Agustira Personal Test B. Inggris, SMAN 1 L.Sikaping 18-20-01-2019 Juara 3 Provinsi Sumbar
Hanifatul Najla Lomba Mapel IPS 23-02-2019 Juara 3 Provinsi Sumbar
adinda Lomba Mapel IPA 23-02-2019 Juara 3 Provinsi Sumbar
Reval N Pratama,Adilla Rahmi Safitri,
Lomba MSQ 23-02-2019 Juara 1 Provinsi Sumbar
Ratu Riani Agustina
Reval N Pratama Lomba Puisi 26-02-2019 Juara 3 Ka b/Kota
Group Musikalisasi Puisi Lomba Puisi 30-03-2019 Juara 1 Ka b/Kota
Ariel Aprilidianto Lomba Lagu 30-03-2019 Juara 1 Ka b/Kota
Syifa Faiziah Lomba Renang O2SN 20-22-03-2019 Juara 2 Ka b/Kota
Iqbal M Hadid Lomba FLS2N Cabang MTQ Jun-19 Juara 1 Ka b/Kota
Sheren Egidia Putri Lomba FLS2N Cabang Solo Song Jun-19 Juara 2 Ka b/Kota
SMPN 1 Bukittinggi Lomba Cerdas Cermat Dalam 05-08-2019 Juara 2 Ka b/Kota
M . Adam Mading 3D Aug-19 Juara 2 Provinsi Sumbar
Tim Paduan Suara Putra SMPN 1 Bukittinggi Nasyid Putra 07-09-2019 Juara 1 Provinsi Sumbar
Tim Paduan Suara Putri SMPN 1 Bukittinggi Nasyid Putra 07-09-2019 Juara 1 Provinsi Sumbar
Gading Herlambang,Sheren Egidia Putri,
Musikalisasi Puisi 14-09-2019 Juara 2 Ka b/Kota
Fadhila Sirma Putri,M. Razi Al Latif,Nakesya Putri S
M. Reval Pratama Lomba Pidato PAI 14-09-2019 Juara 2 Provinsi Sumbar
35

NAMA JENIS LOMBA TANGGAL JUARA TINGKAT


Tim Sepak Bola SMPN 1 Bukittinggi Lomba Sepak Bola Gala Siswa 2019 14-09-2019 Juara 1 Kab/Kota
Tim Sepak Bola SMPN 1 Bukittinggi Patok Lele 20-10-2019 Juara 2 Kab/Kota
Tim Sepak Bola SMPN 1 Bukittinggi Galah 20-10-2019 Juara 3 Kab/Kota
Tim Sepak Bola SMPN 1 Bukittinggi Kostum Terbaik 20-10-2019 Juara 1 Kab/Kota
Reval N Pratama, Ratu Riyani Agustina,
Lomba MTQ 10 -12-10-2019 Juara 2 Provinsi Sumbar
Adinda Irhamna
M. Adam, Yuni Afifah, M. Devin Rahadi Lomba Cerdas Cermat 18-20-10-2019 Juara 2 Kab/Kota
Naufal Geffari A Lomba Mapel Biologi 18-20-10-2019 Juara 1 Provinsi Sumbar
Clarista Khairani Lomba Mapel Biologi 18-20-10-2019 Juara 2 Provinsi Sumbar
Muhammad Adam Lomba Mapel Fisika 18-20-10-2019 Juara 2 Provinsi Sumbar
Revalia Oktavia Lomba Mapel Fisika 18-20-10-2019 Juara 3 Provinsi Sumbar
Tim Paduan Suara SMP N 1 Bukittinggi Lomba Paduan Suara 18-20-10-2019 Juara 1 Provinsi Sumbar
Tim Passusbra SMPN 1 Bukittinggi Lomba Pengibaran Bendera 18-20-10-2019 Juara 2 Provinsi Sumbar
Fadhil Fadhlurrahman, Fadhil Eka Febrian,
Lomba Bukittinggi Vidio Competition 02-11-2019 Juara 2 Kab/Kota
Ridho, Rauf Putra Yosefin, Fikri Hidayataullah
Tim Passusbra SMPN 1 Bukittinggi Lomba Pengibaran Bendera 23-11-2019 Juara 1 Provinsi Sumbar
Reval N Pratama Pidato Bahasa Minang 27-11-2019 Juara 2 Kab/Kota
Ratu Riyani Agustina Pidato Bahasa Minang 27-11-2019 Juara 3 Kab/Kota
Ratu Riani Putri,Adinda Irhamna,Syakia Zahara MSQ 14-11-2019 Juara 1 Kab/Kota
Arif Wahid Hidayat Lomba Penelitian Ilmiah Remaja 2019 Juara 2 Kab/Kota
Ariq Hidayat Lomba Penelitian Ilmiah Remaja 2019 Juara 2 Kab/Kota
Fadhlurrahman Nefrin Lomba Penelitian Ilmiah Remaja 2019 Juara 2 Kab/Kota
Naisya Rahimatul Halim Lomba OSN IPS Tk. Kota 2019 Juara 3 Kab/Kota
Asyfa Faizah Lomba Renang O2SN 2019 Juara 1 Kab/Kota
Rafiah Zahara Lomba Lari O2SN 2019 Juara 2 Kab/Kota
Tim Basket Putra A Lomba Basket Walikota Cup 2019 Juara 1 Kab/Kota
Tim Basket Putri B Lomba Basket Walikota Cup 2019 Juara 1 Kab/Kota
Gilang Ramadhan Lomba Pencak Silat 2019 Juara 3 Kab/Kota
Fanisya Dwi Putri,Putri Nur Indah Sari,Alif Farhan,
Lomba FLS2N Cabang Musik Tradisi 2019 Juara 3 Kab/Kota
Muhammad Razi Al- Latif,Ariel Aprilidianto
Farel Hidayatullah FlS2N Cabang Gitas Klasik 2019 Juara 2 Kab/Kota
Zakia Sukmayati FlS2N Cabang Gitas Klasik 2019 Juara 1 Kab/Kota
Ariel Aprilidianto Lomba Solo Song Putra 2019 Juara 3 Kab/Kota
Aqela Syifa Ferdinant Lomba Solo Song Putri 2019 Juara 2 Kab/Kota
Tim Paduan Suara Putra SMPN 1 Bukittinggi Lomba Paduan Suara 2019 Juara 1 Kab/Kota
Fadilurahman Danton Terbaik 2019 Juara 2 Kab/Kota

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan pertemuan dengan siswa disepakati bahwa peneliti (guru TIK)


akan melaksanakan pembelajaran menggunakan metode kooperatif tutor sebaya
untuk bimbingan keterampilan TIK pada pertemuan tatap muka kepada siswa
kelas VIII A di SMPN 1 Bukittinggi yang dimulai pada awal semester II
(Januari s.d. Juni 2019) tahun pelajaran 2018/2019. Kegiatan pembelajaran
tersebut dilaksanakan pada siswa kelas VIII A di observasi oleh peneliti
melalui pertemuan jam tatap muka TIK, berdasarkan data awal hasil penilaian
pratindakan yang diperoleh siswa kelas VIII A seperti tabel di bawah ini:
36

Tabel 8.
Hasil Awal Pratindakan Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
No Aktivitas Siswa F % Kriteria
Aktif bertanya kepada tutor sebaya jika
1 10 55.00% K
mengalami kesulitan
Meminta bantuan tutor dalam
2 4 66.67% C
menyelesaikan soal
Mengerjakan latihan dengan sungguh-
3 11 56.67% K
sungguh
Mengikuti pembelajaran dengan
4 13 55.83% K
semangat yang tinggi
5 Aktif berdiskusi dalam kelompok 10 51.67% K
Tepat waktu dalam menyelesaikan
6 14 56.67% K
latihan
Rata-rata 57.82% K
Aktivitas Negatif
7 Main Game 6 20.00%
Membuka Aplikasi lain yang tidak
8 4 13.33%
berhubungan dengan materi
9 Mengganggu teman 3 10.00%
10 Minta izin kelur 5 16.67%
11 Mengantuk 1 3.33%
Rata-rata 12.67%
Sumber data: Pembelajaran di kelas

Tabel 9.
Hasil Tes Awal Pratindakan Siswa dalam Proses Pembelajaran
Indikator Soal Persenta
No Nama Jml Kriteria
1 2 3 4 5 se
1 Afif Amabil 4 3 2 1 3 13 65.00 C
2 Afif Aryas 2 3 2 2 3 12 60.00 K
3 Ahmad Fakhri 3 2 3 1 2 11 55.00 K
4 Ahya Rahma Guswir 3 2 2 3 3 13 65.00 C
5 Anissa Zainuddin 2 3 2 2 2 11 55.00 K
6 Azhara Dhiya Yosse Putri 3 3 1 3 2 12 60.00 K
7 Azzizah Aulia Wardini 2 3 3 2 3 13 65.00 C
8 Difa Aulia 3 3 2 1 2 11 55.00 K
9 Fadhila Ahmad 3 2 2 3 3 13 65.00 C
10 Fakhri Risky Fadhlurrahman 2 3 3 3 1 12 60.00 K
11 Farhan Ibnu Farrel 1 3 2 2 3 11 55.00 K
12 Fathia Rahima Putri 3 1 2 3 3 12 60.00 K
13 Fathin Syadewana Athira 3 3 1 2 2 11 55.00 K
14 Fathya Rabiatunisa 2 3 3 2 2 12 60.00 K
15 Faturrahman 3 1 1 3 2 10 50.00 K
16 Fauzan Aulia 2 3 2 3 2 12 60.00 K
17 Friska Rahma Ariqah 2 1 3 2 3 11 55.00 K
18 Hafishah Rizka Ramadhani 2 3 2 3 3 13 65.00 C
19 Hilda Sartika 2 2 3 2 2 11 55.00 K
20 Jesenia Callista 2 3 3 3 1 12 60.00 K
21 Muhammad Alif Brilliant Azzuri 2 3 2 3 2 12 60.00 K
22 Muhammad Ilham 2 3 2 2 3 12 60.00 K
23 Mohammad Zaki Elfaris 3 1 3 2 2 11 55.00 K
24 Natasya Yulia Ikhsan 2 3 4 1 2 12 60.00 K
25 Raihan Shidqi Raditya 2 1 3 2 3 11 55.00 K
26 Reyzki Firlianes 1 3 2 3 2 11 55.00 K
27 Rizky Zulin Pratama 4 3 3 1 3 14 70.00 C
28 Yuki San Devilen 1 3 2 3 2 11 55.00 K
29 Yumna Rifdah Nazita 3 1 2 2 3 11 55.00 K
30 Zalfa Nada Salsabila 1 3 3 2 2 11 55.00 K
Jumlah 70 74 70 67 71 352 1,760.00
Skor Maksimal 120 120 120 120 120 600 3,000.00
Persentase % 58.33 61.67 58.33 55.83 59.17 58.67 58.67 K
Kriteria K C K K K K K
37

Keterangan Indikator soal


1. Memahami fungsi menu dan ikon pada microsoft Excel
2. Berhasil memasukkan data secara berurutan
3. Berhasil memasukkan data berupa angka dan teks
4. Memberi border pada dokumen
5. Memberi simbol mata uang

Berdasarkan hasil pertemuan tatap muka mata pelajaran TIK di

kelas VIII A SMPN 1 Bukittinggi oleh peneliti, diperoleh data awal dari

hasil penilaian pratindakan aktivitas positif, negatif dan tes siswa dalam

pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada KD dengan kompetensi dasar

menggunakan menu dan icon pada Microsoft Excel 2007. diperoleh

gambaran dari 30 orang siswa sebagai berikut: aktivitas positif siswa

yang aktif bertanya kepada tutor sebaya jika mengalami kesulitan dalam

mengerjakan tugas adalah sebanyak sepuluh orang siswa diperoleh nilai

rata-rata sebesar 55.00% dengan kategori kurang, tutor yang mau

membantu teman dalam kelompok dalam menyelesaikan soal sebanyak

empat orang siswa dari enam orang tutor diperoleh nilai rata-rata sebesar

66.67 % dengan kategori cukup, siswa yang mengerjakan latihan dengan

sungguh-sungguh sebanyak sebelas orang siswa diperoleh nilai rata-rata

sebesar 56.67% dengan kategori kurang, siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan semangat yang tinggi sebanyak tiga belas orang

siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 55.83% dengan kategori kurang,

siswa yang aktif dalam kelompok sebanyak sepuluh orang siswa diperoleh

nilai rata-rata sebesar 51.67% dengan kategori kurang, dan siswa tepat

waktu dalam menyelesaikan latihan sebanyak empat belas orang siswa

diperoleh nilai rata-rata sebesar 56.67% dengan kategori kurang.


38

Sehingga nilai aktivitas positif awal atas hasil penilaian observasi

pembelajaran di kelas peneliti diperoleh nilai rata-rata siswa baru 57.82%

dengan kategori kurang.

Begitu juga dengan aktivitas negatif siswa main game dalam proses

pembelajaran sebanyak enam orang siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar

20.00%, siswa yang membuka aplikasi lain yang tidak berhubungan

dengan materi sebanyak empat oarang siswa diperoleh nilai rata-rata

13.33%, siswa yang mengganggu teman sebanyak tiga orang siswa

diperoleh nilai rata-rata sebesar 10.00%, siswa yang meminta izin keluar

sebanyak lima orang siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 16.67%, dan

siswa yang mengantuk sebanyak satu orang diperoleh nilai rata-rata

sebesar 3.33%. Sehingga nilai aktivitas negatif awal atas hasil penilaian

observasi pembelajaran di kelas peneliti diperoleh nilai rata-rata siswa

sebesar 12.67%.

Untuk hasil penilaian kemampuan siswa dalam memahami fungsi

menu dan ikon pada microsoft excel diperoleh nilai rata-rata sebesar

58.33% dengan kategori kurang, berhasil memasukkan data secara

berurutan diperoleh nilai rata-rata sebesar 61.67% dengan kategori cukup,

berhasil memasukkan data berupa angka dan teks diperoleh rata-rata nilai

sebesar 58.33% dengan kategori kurang, memberi border pada dokumen

diperoleh rata-rata nilai sebesar 55.83% dengan kategori kurang, begitu

juga dengan memberi simbol mata uang diperoleh rata-rata nilai sebesar

55.83% dengan kategori kurang. Sehingga nilai kemampuan awal atas


39

hasil penilaian tes pembelajaran di kelas peneliti diperoleh nilai rata-rata

siswa sebesar 58.67% dengan kategori kurang.

Pada tabel 11 dapat dilihat bahwa belum banyak siswa

mengerjakan latihan yang diberikan guru dengan sungguh-sungguh. Tutor

sebaya yang telah dipilih belum semua mau membantu teman dalam

kelompok untuk menyelesaikan soal. Dalam mengikuti proses

pembelajaran siswa masih terlihat kurang bersemangat dan tidak dapat

menyelesaikan tugas tepat waktu. Hanya beberapa siswa saja yang aktif

bertanya kepada tutor jika mengalami kesulitasn dalam menyelesaikan

latihan.

Masih terdapat siswa yang tidak fokus dalam proses pembelajaran.

Hal ini terlihat pada tabel 11, masih terdapat siswa yang berusaha untuk

main game walaupun telah diberikan peringatan sebelumnya. Beberapa

orang siswa terlihat membuka aplikasi lain seperti aktivitas untuk

mengatur tampilan desktop dan membuka file yang terdapat didalam flash

disk.

Begitu juga dengan hasil penilaian kemampuan siswa terhadap tes

yang di berikan semua siswa baru memperoleh nilai rata-rata dengan

kategori kurang.

1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I pertemuan ke 1.

Siklus I pertemuan ke 1 dilaksanakan pada tanggal 11 s/d 09 Maret

2019. Mengawali kegiatan siklus I pertemuan ke 1, kepada siswa diberikan

penjelasan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, kemudian peneliti menjelaskan


40

tentang metode pembelajaran tutor sebaya, memberikan gambaran tentang

pembelajaran menggunakan menu dan icon pada Microsoft Excel 2007,

menunjuk 6 orang siswa yang mempunyai kemampuan lebih tentang materi

menggunakan menu dan icon Microsoft Excel 2007, kemudian peneliti

membagi siswa menjadi 6 kelompok, dengan masing-masing kelompok terdiri

dari 5 orang siswa dan 1 orang siswa sebagai tutor. Peneliti membagikan

modul yang berisi materi, prosedur dan latihan yang harus dikerjakan siswa di

dalam kelompok dengan bantuan tutor, dan peneliti memfasilitasi siswa yang

mengalami kesulitan pada saat proses pembelajaran. Setelah mengerjakan

semua latihan siswa dengan bantuan tutor membuat kesimpulan tentang materi

menggunakan menu dan icon Microsoft Excel 2007.

Setelah dilakukan kegiatan siklus I pertemuan ke 1 kemudian dianalisis,

sehingga diperoleh hasil siklus 1 pertemuan ke 1 seperti tabel dibawah ini :

Tabel 10.
Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I Pertemuan I

No Aktivitas Siswa F % Kriteria

1 Aktif bertanya kepada tutor sebaya jika mengalami kesulitan 20 66.67% C


2 Meminta bantuan tutor dalam menyelesaikan soal 5 83.33% B
3 Mengerjakan latihan dengan sungguh-sungguh 22 73.33% C
4 Mengikuti pembelajaran dengan semangat yang tinggi 20 66.67% C
5 Aktif berdiskusi dalam kelompok 19 63.33% C
6 Tepat waktu dalam menyelesaikan latihan 20 66.67% C
Rata-rata 71.03% C
Aktivitas Negatif
7 Main Game 5 16.66%
8 Membuka Aplikasi lain yang tidak berhubungan dengan 3 10.00%
9 Mengganggu teman 2 6.67%
10 Minta izin kelur 4 13.33%
11 Mengantuk 0 0.00%
Rata-rata 9.33%
Sumber data: Pembelajaran di kelas
41

Berdasarkan pengolahan data hasil siklus I pertemuan ke 1 di atas

diperoleh hasil sebagai berikut: aktivitas positif siswa yang aktif bertanya

kepada tutor sebaya jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas baru

sebanyak dua puluh orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 66.67%

dengan kriteria cukup, tutor yang mau membantu teman dalam kelompok

dalam menyelesaikan soal baru sebanyak lima orang siswa dari enam orang

tutor memperoleh nilai rata-rata sebesar 83.33% dengan kriteria baik, siswa

yang mengerjakan latihan dengan sungguh-sungguh baru sebanyak dua puluh

dua orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 73.33% dengan kriteria

cukup , siswa yang mengikuti pembelajaran dengan semangat yang tinggi baru

sebanyak dua puluh orang orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar

66.67% dengan kriteria cukup, siswa yang aktif dalam kelompok baru

sebanyak sembilan belas orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar

63.33% dengan kriteria cukup, dan siswa tepat waktu dalam menyelesaikan

latihan baru sebanyak dua puluh orang siswa memperoleh nilai rata-rata

sebesar 66.67% dengan kriteria cukup. Sehingga nilai aktivitas positif siswa

pada siklus I pertemuan 1 atas hasil penilaian observasi pembelajaran di kelas

peneliti diperoleh nilai rata-rata siswa baru 71.03% dengan kriteria cukup .

Begitu juga dengan aktivitas negatif siswa main game dalam proses

pembelajaran masih sebanyak lima orang siswa memperoleh nilai rata-rata

sebesar 16.66%, siswa yang membuka aplikasi lain yang tidak berhubungan

dengan materi masih sebanyak tiga oarang siswa memperoleh nilai rata-rata

10.00%, siswa yang mengganggu teman masih sebanyak dua orang siswa

memperoleh nilai rata-rata sebesar 6.67%, siswa yang meminta izin keluar
42

masih sebanyak empat orang siswa diperoleh nilai rata-rat sebesar 13.33%, dan

siswa yang mengantuk tidak ada lagi 0.00%. Sehingga nilai aktivitas negatif

pada siklus I pertemuan 1 atas hasil penilaian observasi pembelajaran di kelas

peneliti diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 9.33%.

Pada tabel 13 dapat dilihat bahwa masih belum banyak siswa

mengerjakan latihan yang diberikan guru dengan sungguh-sungguh. Tutor

sebaya yang telah dipilih masih belum semua mau membantu teman dalam

kelompok untuk menyelesaikan soal. Dalam mengikuti proses pembelajaran

siswa masih terlihat kurang bersemangat dan masih belum bisa menyelesaikan

tugas tepat waktu. Hanya masih beberapa siswa saja yang aktif bertanya

kepada tutor jika mengalami kesulitasn dalam menyelesaikan latihan.

Masih terdapat siswa yang tidak fokus dalam proses pembelajaran. Hal

ini terlihat pada tabel 13, masih terdapat siswa yang berusaha untuk main game

walaupun telah diberikan peringatan sebelumnya. Beberapa orang siswa

terlihat membuka aplikasi lain seperti aktivitas untuk mengatur tampilan

desktop dan membuka file yang terdapat didalam flash disk.

1. Pelaksanaan Siklus I pertemuan ke 2

Siklus I pertemuan ke 2 dilaksanakan pada tanggal 13 s/d 20 Maret

2019. Mengawali kegiatan siklus I pertemuan ke 2, kepada siswa diberikan

penjelasan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, kemudian peneliti menjelaskan

tentang metode pembelajaran tutor sebaya, memberikan gambaran tentang

pembelajaran menggunakan menu dan icon pada Microsoft Excel 2007,

menunjuk 6 orang siswa yang mempunyai kemampuan lebih tentang materi


43

menggunakan menu dan icon Microsoft Excel 2007, kemudian peneliti

membagi siswa menjadi 6 kelompok, dengan masing-masing kelompok terdiri

dari 5 orang siswa dan 1 orang siswa sebagai tutor. Peneliti membagikan

modul yang berisi materi, prosedur dan latihan yang harus dikerjakan siswa di

dalam kelompok dengan bantuan tutor, dan peneliti memfasilitasi siswa yang

mengalami kesulitan pada saat proses pembelajaran. Setelah mengerjakan

semua latihan siswa dengan bantuan tutor membuat kesimpulan tentang materi

menggunakan menu dan icon Microsoft Excel 2007.

Setelah dilakukan kegiatan siklus I pertemuan ke 2 kemudian dianalisis,

sehingga diperoleh hasil siklus I pertemuan ke 2 seperti tabel dibawah ini :

Tabel 11.
Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I Pertemuan 2

No Aktivitas Siswa F % Kriteria

1 Aktif bertanya kepada tutor sebaya jika mengalami kesulitan 22 80.00% B


2 Meminta bantuan tutor dalam menyelesaikan soal 5 83.33% B
3 Mengerjakan latihan dengan sungguh-sungguh 23 81.67% B
4 Mengikuti pembelajaran dengan semangat yang tinggi 21 78.33% B
5 Aktif berdiskusi dalam kelompok 20 77.50% B
6 Tepat waktu dalam menyelesaikan latihan 21 78.33% B
Rata-rata 80.13% B
Aktivitas Negatif
7 Main Game 4 13.33%
8 Membuka Aplikasi lain yang tidak berhubungan dengan materi 3 10.00%
9 Mengganggu teman 1 3.33%
10 Minta izin kelur 3 10.00%
11 Mengantuk 0 0.00%
Rata-rata 7.33%

Sumber data: Pembelajaran di kelas


44

Tabel 12.
Hasil Tes Siswa dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I Pertemuan 1 & 2
Indikator Soal Persentase
No Nama Jml Kriteria
1 2 3 4 5 (%)
1 Afif Amabil 4 3 3 4 3 17 85.00 B
2 Afif Aryas 2 3 4 3 3 15 75.00 C
3 Ahmad Fakhri 3 4 3 2 3 15 75.00 C
4 Ahya Rahma Guswir 3 3 4 3 3 16 80.00 B
5 Anissa Zainuddin 2 3 2 4 3 14 70.00 C
6 Azhara Dhiya Yosse Putri 3 4 2 3 3 15 75.00 C
7 Azzizah Aulia Wardini 2 3 4 4 3 16 80.00 B
8 Difa Aulia 4 3 2 3 2 14 70.00 C
9 Fadhila Ahmad 3 2 4 3 3 15 75.00 C
10 Fakhri Risky Fadhlurrahman 3 3 3 4 2 15 75.00 C
11 Farhan Ibnu Farrel 2 4 2 3 3 14 70.00 C
12 Fathia Rahima Putri 4 2 3 3 3 15 75.00 C
13 Fathin Syadewana Athira 3 3 4 2 2 14 70.00 C
14 Fathya Rabiatunisa 2 3 3 4 3 15 75.00 C
15 Faturrahman 3 3 4 3 2 15 75.00 C
16 Fauzan Aulia 4 3 2 3 3 15 75.00 C
17 Friska Rahma Ariqah 2 2 3 2 4 13 65.00 C
18 Hafishah Rizka Ramadhani 3 4 3 3 3 16 80.00 B
19 Hilda Sartika 2 3 4 2 2 13 65.00 C
20 Jesenia Callista 3 3 3 4 2 15 75.00 C
21 Muhammad Alif Brilliant Azzuri 3 3 4 3 3 16 80.00 B
22 Muhammad Ilham 3 4 3 2 3 15 75.00 C
23 Mohammad Zaki Elfaris 3 3 3 2 4 15 75.00 C
24 Natasya Yulia Ikhsan 2 3 4 4 3 16 80.00 B
25 Raihan Shidqi Raditya 4 2 3 3 4 16 80.00 B
26 Reyzki Firlianes 2 3 4 3 2 14 70.00 C
27 Rizky Zulin Pratama 4 4 3 2 3 16 80.00 B
28 Yuki San Devilen 2 3 3 4 2 14 70.00 C
29 Yumna Rifdah Nazita 3 2 4 2 3 14 70.00 C
30 Zalfa Nada Salsabila 2 3 3 3 4 15 75.00 C
Jumlah 85 91 96 90 86 448 2,240.00
Skor Maksimal 120 120 120 120 120 600 3,000.00
Persentase % 70.83 75.83 80.00 75.00 71.67 74.67 74.67 C
Kriteria C C B C C C C

Sumber data: Pembelajaran di kelas

Berdasarkan pengolahan data hasil siklus I pertemuan ke 2 di atas

diperoleh hasil sebagai berikut: aktivitas positif siswa yang aktif bertanya

kepada tutor sebaya jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas baru

sebanyak dua puluh dua orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar

80.00% dengan kriteria baik, tutor yang mau membantu teman dalam

kelompok dalam menyelesaikan soal masih sebanyak lima orang siswa dari

enam orang tutor memperoleh nilai rata-rata sebesar 83.33% dengan kriteria
45

baik, siswa yang mengerjakan latihan dengan sungguh-sungguh baru sebanyak

dua puluh tiga orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 81.67% dengan

kriteria sangat baik, siswa yang mengikuti pembelajaran dengan semangat

yang tinggi baru sebanyak dua puluh satu orang siswa memperoleh nilai rata-

rata sebesar 78.33% dengan kriteria baik, siswa yang aktif dalam kelompok

baru sebanyak dua puluh satu orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar

77.50% dengan kriteria baik , dan siswa tepat waktu dalam menyelesaikan

latihan baru sebanyak dua puluh satu orang siswa memperoleh nilai rata-rata

sebesar 78.33% dengan kriteria baik. Sehingga nilai aktivitas positive siswa

pada siklus I pertemuan 1 atas hasil penilaian observasi pembelajaran di kelas

peneliti diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 80.13% dengan kriteria baik.

Begitu juga dengan aktivitas negatif siswa main game dalam proses

pembelajaran masih sebanyak empat orang siswa memperoleh nilai rata-rata

sebesar 13.33%, siswa yang membuka aplikasi lain yang tidak berhubungan

dengan materi masih sebanyak tiga orang siswa memperoleh nilai rata-rata

10.00%, siswa yang mengganggu teman masih sebanyak satu orang siswa

memperoleh nilai rata-rata sebesar 3.33%, siswa yang meminta izin keluar

masih sebanyak tiga orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 10.10%,

dan tidak ada lagi siswa yang mengantuk dalam proses pembelajaran 0,00%.

Sehingga nilai aktivitas negatif pada siklus I pertemuan 2 atas hasil penilaian

observasi pembelajaran di kelas peneliti diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar

7.33%.

Untuk hasil penilaian kemampuan siswa dalam memahami fungsi menu

dan ikon pada microsoft excel semua siswa baru memperoleh nilai rata-rata
46

sebesar 70.83% dengan kategori cukup, berhasil memasukkan data secara

berurutan baru memperoleh nilai rata-rata sebesar 75.83% dengan kategori

cukup, berhasil memasukkan data berupa angka dan teks baru memperoleh

rata-rata nilai sebesar 80.00% dengan kategori baik, memberi border pada

dokumen memperoleh rata-rata nilai sebesar 75.00% dengan kategori cukup,

begitu juga dengan memberi simbol mata uang memperoleh rata-rata nilai

sebesar 71.67% dengan kategori cukup. Sehingga nilai kemampuan atas hasil

penilaian tes pembelajaran di kelas peneliti baru memperoleh nilai rata-rata

siswa sebesar 74.67% dengan kategori cukup.

Pada tabel 14 dapat dilihat bahwa belum semua siswa mengerjakan

latihan yang diberikan guru dengan sungguh-sungguh. Tutor sebaya yang telah

dipilih semua mau membantu teman dalam kelompok untuk menyelesaikan

soal. Dalam mengikuti proses pembelajaran siswa masih belum bersemangat

dan masih belum bisa menyelesaikan tugas tepat waktu. Masih beberapa siswa

saja yang aktif bertanya kepada tutor jika mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan latihan.

Masih terdapat siswa yang tidak fokus dalam proses pembelajaran. Hal

ini terlihat pada tabel 14, masih terdapat siswa yang berusaha untuk main game

walaupun telah diberikan peringatan sebelumnya. Beberapa orang siswa

terlihat membuka aplikasi lain seperti aktivitas untuk mengatur tampilan

desktop dan membuka file yang terdapat didalam flash disk.

Begitu juga dengan hasil penilaian kemampuan siswa terhadap tes yang

di berikan semua siswa baru memperoleh nilai rata-rata dengan kategori

cukup.
47

Tabel 13.
Rekapitulasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
Pada Siklus I Pertemuan 1 & 2
Siklus I
No Aktivitas Positif Pert.1 Pert.2 Rata-rata Kriteria
F % F % F %
Aktif bertanya kepada tutor sebaya jika
1 20 66.67% 22 80.00% 22 73.33% C
mengalami kesulitan
Meminta bantuan tutor dalam
2 5 83.33% 5 83.33% 6 83.33% B
penyelesaian soal
Mengerjakan latihan dengan sungguh-
3 22 73.33% 23 81.67% 23 77.50% B
sungguh
Mengikuti pembelajaran dengan
4 20 66.67% 21 78.33% 21 72.50% C
semangat yang tinggi
5 Aktif berdiskusi dalam kelompok 19 63.33% 20 77.50% 20 70.42% C
Tepat waktu dalam menyelesaikan C
6 20 66.67% 21 78.33% 21 72.50%
latihan
Rata-rata 71.03% 80.13% 74.93% C

Aktivitas Negatif

7 Main Game 5 16.66% 4 13.33% 5 15.00%


Membuka Aplikasi lain yang tidak
8 3 10.00% 3 10.00% 3 8.33%
berhubungan dengan materi
9 Mengganggu teman 2 6.67% 1 3.33% 2 6.67%

10 Minta izin keluar 4 13.33% 3 10.00% 4 10.00%

11 Mengantuk 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%

Rata-rata 9.33% 7.33% 8.33%

Sumber data: Pembelajaran di kelas

Berdasarkan table rekapitulasi aktivitas di atas diperoleh hasil sebagai

berikut: aktivitas positif siswa yang aktif bertanya kepada tutor sebaya jika

mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas baru sebanyak dua puluh dua

orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 73.33% dengan kategori

cukup, tutor yang mau membantu teman dalam kelompok dalam

menyelesaikan soal baru sebanyak empat orang siswa dari enam orang tutor

memperoleh nilai rata-rata sebesar 83.33% dengan kategori baik, siswa yang

mengerjakan latihan dengan sungguh-sungguh baru sebanyak dua puluh tiga

orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 77.50% dengan kategori baik,

siswa yang mengikuti pembelajaran dengan semangat yang tinggi baru


48

sebanyak dua puluh satu orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar

72.50% dengan kategori cukup, siswa yang aktif dalam kelompok baru

sebanyak dua puluh orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 70.42,%,

dan siswa tepat waktu dalam menyelesaikan latihan baru sebanyak dua puluh

satu orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 72.50%.

Begitu juga dengan aktivitas negatif siswa main game dalam proses

pembelajaran masih sebanyak lima orang siswa memperoleh nilai rata-rata

sebesar 15.00%, siswa yang membuka aplikasi lain yang tidak berhubungan

dengan materi masih sebanyak tiga orang siswa memperoleh nilai rata-rata

8.33%, siswa yang mengganggu teman masih sebanyak dua orang siswa

memperoleh nilai rata-rata sebesar 6.67%, siswa yang meminta izin keluar

masih sebanyak empat orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 10.67%,

dan siswa yang mengantuk tidak ada lagi 0.00%.

Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus I di atas dan maka aktivitas positif

semua siswa dalam pelaksanaan pembelajaran TIK baru memperoleh nilai

rata-rata sebesar 74.93% dengan kategori cukup.

Begitu juga dengan aktivitas negatif semua siswa dalam pelaksanaan

pembelajaran TIK masih memperoleh nilai rata-rata sebesar 8.33%.

Berdasarkan aktivitas pelaksanaan pembelajaran Siklus I belum semua

siswa mengerjakan latihan yang diberikan guru dengan sungguh-sungguh.

Tutor sebaya yang dipilih masih belum semua mau membantu teman dalam

kelompok untuk menyelesaikan soal. Dalam mengikuti proses pembelajaran

siswa masih belum bersemangat dan masih belum bisa menyelesaikan tugas
49

tepat waktu. Masih beberapa siswa yang aktif bertanya kepada tutor jika

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan latihan.

Masih terdapat siswa yang tidak fokus dalam proses pembelajaran. Hal

ini terlihat pada tabel 14, masih terdapat siswa yang berusaha untuk main game

walaupun telah diberikan peringatan sebelumnya. Beberapa orang siswa

terlihat membuka aplikasi lain seperti aktivitas untuk mengatur tampilan

desktop dan membuka file yang terdapat didalam flash disk.

Refleksi siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 s/d 27 Maret 2019.

Berdasakan analisis data pada siklus pertama di atas terdapat beberapa

kelemahan yang perlu diperbaiki pada siklus berikutnya :

a. Pada indikator aktivitas positif aktif bertanya kepada tutor sebaya jika

mengalami kesulitan semua siswa baru memperoleh nilai rata-rata sebesar

71.67%. Indikator meminta bantuan tutor dalam menyelesaikan soal baru

memperoleh nilai rata-rata sebesar 83.33%. Indikator mengerjakan latihan

dengan sungguh-sungguh baru memperoleh nilai rata-rata sebesar 77.50%.

Indikator mengikuti pembelajaran dengan semangat yang tinggi baru

memperoleh nilai rata-rata sebesar 72.50%. Indikator aktif berdiskusi dalam

kelompok baru memperoleh nilai rata-rata sebesar 70.42%. Indikator tepat

waktu dalam menyelesaikan latihan baru memperoleh nilai rata-rata sebesar

72.50%.

b. Pada indikator aktivitas negatif siswa main game dalam proses

pembelajaran masih memperoleh nilai rata-rata sebesar 15.00%, membuka

aplikasi lain yang tidak berhubungan dengan materi masih memperoleh nilai

rata-rata 8.33%, mengganggu teman masih sebanyak memperoleh nilai rata-


50

rata sebesar 6.67%, meminta izin keluar masih memperoleh nilai rata-rata

sebesar 10.67%.

c. Pada indikator memahami fungsi menu dan ikon pada microsoft excel

semua siswa baru memperoleh nilai rata-rata sebesar 70.83%, berhasil

memasukkan data secara berurutan baru memperoleh nilai rata-rata sebesar

75.83%, berhasil memasukkan data berupa angka dan teks baru memperoleh

rata-rata nilai sebesar 80.00%, memberi border pada dokumen memperoleh

rata-rata nilai sebesar 75.00%, begitu juga dengan memberi simbol mata

uang memperoleh rata-rata nilai sebesar 71.67%.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II pertemuan ke 1.

Siklus II pertemuan ke 1 dilaksanakan pada tanggal 30 Maret s/d 10

April 2019. Mengawali kegiatan siklus II pertemuan ke 1, kepada siswa

diberikan penjelasan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, kemudian peneliti

menjelaskan tentang metode pembelajaran tutor sebaya, memberikan gambaran

tentang pembelajaran menggunakan menu dan icon pada Microsoft Excel

2007, menunjuk 6 orang siswa yang mempunyai kemampuan lebih tentang

materi menggunakan menu dan icon Microsoft Excel 2007, kemudian peneliti

membagi siswa menjadi 6 kelompok, dengan masing-masing kelompok terdiri

dari 5 orang siswa dan 1 orang siswa sebagai tutor. Peneliti membagikan

modul yang berisi materi, prosedur dan latihan yang harus dikerjakan siswa di

dalam kelompok dengan bantuan tutor, dan peneliti memfasilitasi siswa yang

mengalami kesulitan pada saat proses pembelajaran. Setelah mengerjakan


51

semua latihan siswa dengan bantuan tutor membuat kesimpulan tentang materi

menggunakan menu dan icon Microsoft Excel 2007.

Setelah dilakukan kegiatan siklus II pertemuan ke 1 kemudian

dianalisis, sehingga diperoleh hasil siklus II pertemuan ke 1 seperti tabel

dibawah ini :

Tabel 14.
Hasil Penilaiaan Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
Pada Siklus II Pertemuan 1
Persentase
No Aktivitas Positif F Kriteria
(% )
1 Aktif bertanya kepada tutor sebaya jika mengalami kesulitan 24 80.00% B
2 Meminta bantuan tutor cara penyelesaian soal 6 100.00% SB
3 Mengerjakan latihan dengan sungguh-sungguh 23 76.67% B
4 Mengikuti pembelajaran dengan semangat yang tinggi 24 80.00% B
5 Aktif berdiskusi dalam kelompok 23 76.67% B
6 Tepat waktu dalam menyelesaikan latihan 24 80.00% B
Rata-rata 83.59% B
Aktivitas Negatif
7 Main Game 2 6.67%
8 Membuka Aplikasi lain yang tidak berhubungan dengan materi 0 0.00%
9 Mengganggu teman 0 0.00%
10 Minta izin keluar 2 6.67%
11 Mengantuk 0 0.00%
Rata-rata 2.67%

Sumber data: Pembelajaran di kelas

Berdasarkan pengolahan data hasil siklus II pertemuan ke 1 di atas

diperoleh hasil sebagai berikut: aktivitas positif siswa yang aktif bertanya

kepada tutor sebaya jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas baru

sebanyak dua puluh empat orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar

80.00% dengan kategori baik, tutor yang mau membantu teman dalam

kelompok dalam menyelesaikan soal telah sebanyak tutor yang dipilih enam

orang tutor memperoleh nilai rata-rata sebesar 100.00% dengan kategori


52

sangat baik, siswa yang mengerjakan latihan dengan sungguh-sungguh baru

sebanyak dua puluh tiga orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar

76.67% dengan kategori baik, siswa yang mengikuti pembelajaran dengan

semangat yang tinggi baru sebanyak dua puluh orang orang siswa memperoleh

nilai rata-rata sebesar 80.00% dengan kategori baik, siswa yang aktif dalam

kelompok baru sebanyak dua puluh tiga orang siswa memperoleh nilai rata-rata

sebesar 76.67% dengan kategori baik, dan siswa tepat waktu dalam

menyelesaikan latihan baru sebanyak dua puluh empat orang siswa

memperoleh nilai rata-rata sebesar 80.00% dengan kategori baik. Sehingga

nilai aktivitas positif siswa pada siklus II pertemuan 1 atas hasil penilaian

observasi pembelajaran di kelas peneliti diperoleh nilai rata-rata siswa baru

83.59% dengan kategori baik.

Begitu juga dengan aktivitas negatif siswa main game dalam proses

pembelajaran masih sebanyak dua orang siswa memperoleh nilai rata-rata

6.67%, siswa yang membuka aplikasi lain yang tidak berhubungan dengan

materi tidak ada lagi 0.00%, siswa yang mengganggu teman tidak ada lagi

0.00%, siswa yang meminta izin keluar masih sebanyak dua orang siswa

memperoleh nilai rata-rat sebesar 6.67%, dan siswa yang mengantuk tidak ada

lagi 0.00%. Sehingga nilai aktivitas negatif pada siklus II pertemuan 1 atas

hasil penilaian observasi pembelajaran di kelas peneliti telah berkurang

memperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 2.67%.

Pada tabel 17 dapat dilihat bahwa sudah banyak siswa mengerjakan

latihan yang diberikan guru dengan sungguh-sungguh. Tutor sebaya yang telah

dipilih masih telah semua mau membantu teman dalam kelompok untuk
53

menyelesaikan soal. Dalam mengikuti proses pembelajaran siswa telah terlihat

bersemangat dan telah bisa menyelesaikan tugas tepat waktu, dan sudah

banyak siswa yang aktif bertanya kepada tutor jika mengalami kesulitasn

dalam menyelesaikan latihan.

Masih terdapat siswa yang tidak fokus dalam proses pembelajaran. Hal

ini terlihat pada tabel 17, masih terdapat siswa yang berusaha main game dan

minta izin keluar.

2. Pelaksanaan Siklus II pertemuan ke 2

Siklus II pertemuan ke 2 dilaksanakan pada tanggal 13 s/d 20 April

2019. Mengawali kegiatan siklus II pertemuan ke 2, kepada siswa diberikan

penjelasan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, kemudian peneliti menjelaskan

tentang metode pembelajaran tutor sebaya, memberikan gambaran tentang

pembelajaran menggunakan menu dan icon pada Microsoft Excel 2007,

menunjuk 6 orang siswa yang mempunyai kemampuan lebih tentang materi

menggunakan menu dan icon Microsoft Excel 2007, kemudian peneliti

membagi siswa menjadi 6 kelompok, dengan masing-masing kelompok terdiri

dari 5 orang siswa dan 1 orang siswa sebagai tutor. Peneliti membagikan

modul yang berisi materi, prosedur dan latihan yang harus dikerjakan siswa di

dalam kelompok dengan bantuan tutor, dan peneliti memfasilitasi siswa yang

mengalami kesulitan pada saat proses pembelajaran. Setelah mengerjakan

semua latihan siswa dengan bantuan tutor membuat kesimpulan tentang materi

menggunakan menu dan icon Microsoft Excel 2007.

Setelah dilakukan kegiatan siklus II pertemuan ke 2 kemudian dianalisis,

sehingga diperoleh hasil siklus II pertemuan ke 2 seperti tabel dibawah ini :


54

Tabel 15.
Hasil Penilaiaan Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
Pada Siklus II Pertemuan 2
Persentase
No Aktivitas Positif F Kriteria
(% )
1 Aktif bertanya kepada tutor sebaya jika mengalami kesulitan 26 86.67% SB
2 Meminta bantuan tutor cara penyelesaian soal 6 100.00% SB
3 Mengerjakan latihan dengan sungguh-sungguh 24 80.00% B
4 Mengikuti pembelajaran dengan semangat yang tinggi 25 83.33% B
5 Aktif berdiskusi dalam kelompok 24 80.00% B
6 Tepat waktu dalam menyelesaikan latihan 25 83.33% B
Rata-rata 85.56% B
Aktivitas Negatif
1 Main Game 0 0.00%
2 Membuka Aplikasi lain yang tidak berhubungan dengan materi 0 0.00%
3 Mengganggu teman 0 0.00%
4 Minta izin keluar 0 0.00%
5 Mengantuk 0 0.00%
Rata-rata 0.00%
Sumber data: Pembelajaran di kelas

Tabel 16.
Hasil Penilaiaan Tes Siswa dalam Proses Pembelajaran
Pada Siklus II
Indikator Soal Pers entas e
No Nama Jml Kriteria
1 2 3 4 5 (%)
1 Afif Amabil 4 2 4 4 3 17 85.00 B
2 Afif Aryas 2 3 4 3 3 15 75.00 C
3 Ahmad Fakhri 3 4 3 4 3 17 85.00 B
4 Ahya Rahma Gus wir 3 3 4 3 4 17 85.00 B
5 Anis sa Zainuddin 4 3 2 4 3 16 80.00 B
6 Azhara Dhiya Yos se Putri 3 4 4 3 3 17 85.00 B
7 Azzizah Aulia Wardini 4 3 4 3 3 17 85.00 B
8 Difa Aulia 4 3 4 3 2 16 80.00 B
9 Fadhila Ahmad 3 4 4 3 3 17 85.00 B
10 Fakhri Risky Fadhlurrahman 3 3 3 4 4 17 85.00 B
11 Farhan Ibnu Farrel 4 4 2 3 3 16 80.00 B
12 Fathia Rahima Putri 4 4 3 3 3 17 85.00 B
13 Fathin Syadewana Athira 3 3 4 4 2 16 80.00 B
14 Fathya Rabiatunis a 4 3 3 4 3 17 85.00 B
15 Faturrahman 3 3 4 3 4 17 85.00 B
16 Fauzan Aulia 4 3 4 3 3 17 85.00 B
17 Friska Rahma Ariqah 2 2 3 4 4 15 75.00 C
18 Hafishah Rizka Ramadhani 4 4 3 3 3 17 85.00 B
19 Hilda Sartika 4 3 4 2 2 15 75.00 C
20 Jesenia Callista 3 3 3 4 4 17 85.00 B
21 Muhammad Alif Brilliant Azzuri 4 3 4 3 3 17 85.00 B
22 Muhammad Ilham 3 4 3 4 3 17 85.00 B
23 Mohammad Zaki Elfaris 3 3 3 4 4 17 85.00 B
24 Natasya Yulia Ikhs an 4 2 4 4 3 17 85.00 B
25 Raihan Shidqi Raditya 4 2 3 3 4 16 80.00 B
26 Reyzki Firlianes 4 3 4 3 2 16 80.00 B
27 Rizky Zulin Pratama 4 4 2 4 3 17 85.00 B
28 Yuki San Devilen 2 3 3 4 4 16 80.00 B
29 Yumna Rifdah Nazita 3 4 4 2 3 16 80.00 B
30 Zalfa Nada Salsabila 4 3 3 3 4 17 85.00 B
Jumlah 103 95 102 101 95 496 2,480.00
Skor Maks imal 120 120 120 120 120 600 3,000.00
Pers entase % 85.83 79.17 85.00 84.17 79.17 82.67 82.67 B
Kriteria B B B B B B B
Sumber data: Pembelajaran di kelas
55

Keterangan Indikator soal


1. Memahami fungsi menu dan ikon pada microsoft Excel
2. Berhasil memasukkan data secara berurutan
3. Berhasil memasukkan data berupa angka dan teks
4. Memberi border pada dokumen
5. Memberi simbol mata uang

Berdasarkan pengolahan data hasil siklus II pertemuan ke 2 di atas

diperoleh hasil sebagai berikut: aktivitas positif siswa yang aktif bertanya

kepada tutor sebaya jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas telah

sebanyak dua puluh enam orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar

86.67% dengan kategori sangat baik, tutor yang mau membantu teman dalam

kelompok dalam menyelesaikan soal telah sebanyak tutor terpilih enam orang

siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 100.00% dengan kategori sangat

baik, siswa yang mengerjakan latihan dengan sungguh-sungguh telah sebanyak

dua puluh empat orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 80.00%

dengan kategori baik, siswa yang mengikuti pembelajaran dengan semangat

yang tinggi telah sebanyak dua puluh lima orang siswa memperoleh nilai rata-

rata sebesar 83.33% dengan kategori baik, siswa yang aktif dalam kelompok

telah sebanyak dua puluh empat orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar

80.00% dengan kategori baik, dan siswa tepat waktu dalam menyelesaikan

latihan sudah sebanyak dua puluh lima orang siswa memperoleh nilai rata-rata

sebesar 83.33% dengan kategori baik.

Begitu juga dengan aktivitas negatif siswa main game dalam proses

pembelajaran tidak ada lagi 0.00%, siswa yang membuka aplikasi lain yang

tidak berhubungan dengan materi masih sudah tidak ada lagi 0.00%, siswa

yang mengganggu teman sudah tidak ada lagi 0.00%, siswa yang meminta izin
56

keluar sudah tidak ada lagi 0.00%, dan siswa yang mengantuk sudah tidak ada

lagi 0.00%.

Untuk hasil penilaian kemampuan siswa dalam memahami fungsi menu

dan ikon pada microsoft excel semua siswa telah memperoleh nilai rata-rata

sebesar 85.83% dengan kategori baik, berhasil memasukkan data secara

berurutan telah memperoleh nilai rata-rata sebesar 79.17% dengan kategori

baik, berhasil memasukkan data berupa angka dan teks baru memperoleh rata-

rata nilai sebesar 85.00% dengan kategori baik, memberi border pada dokumen

telah memperoleh rata-rata nilai sebesar 84.17% dengan kategori baik, begitu

juga dengan memberi simbol mata uang memperoleh rata-rata nilai sebesar

79.17% dengan kategori baik.

Pada tabel 17 dapat dilihat bahwa semua siswa telah mengerjakan

latihan yang diberikan guru dengan sungguh-sungguh. Tutor sebaya yang telah

dipilih semua mau membantu teman dalam kelompok untuk menyelesaikan

soal. Dalam mengikuti proses pembelajaran siswa telah terlihat bersemangat

dan telah bisa menyelesaikan tugas tepat waktu, dan telah semua siswa aktif

bertanya kepada tutor jika mengalami kesulitasn dalam menyelesaikan latihan.

Begitu juga dengan aktivitas negatif siswa dalam pembelajaran telah

tidak terlihat lagi 0.00%.

Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus II pertemuan ke 2 di atas dan

maka semua aktivitas siswa dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan TIK telah

memperoleh nilai rata-rata sebesar 82.67% dengan kategori baik, dan tidak ada

lagi aktivitas negatif dalam proses pembelajaran tersebut 0.00%, begitu juga
57

dengan hasil tes akhir siklus II telah memperoleh nilai rata-rata sebesar 85.56%

dengan kategori baik.

Tabel 17.
Rekapitulasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran TIK
Pada Siklus II Pertemuan 1 & 2
Siklus I
No Aktivitas Positif Pert.1 Pert.2 Rata-rata Kriteria
F % F % F %
Aktif bertanya kepada tutor sebaya jika
1 24 80.00% 26 86.67% 25 83.33% B
mengalami kesulitan
Meminta bantuan tutor dalam penyelesaian
2 6 100.00% 6 100.00% 6 100.00% SB
soal
Mengerjakan latihan dengan sungguh-
3 23 76.67% 24 80.00% 24 78.33% B
sungguh
Mengikuti pembelajaran dengan semangat
4 24 80.00% 25 83.33% 25 81.67% B
yang tinggi

5 Aktif berdiskusi dalam kelompok 23 76.67% 24 80.00% 24 78.33% B

6 Tepat waktu dalam menyelesaikan latihan 24 80.00% 25 83.33% 25 81.67% B

Rata-rata 83.59% 85.56% 83.89% B


Aktivitas Negatif

7 Main Game 2 6.67% 0 0.00% 1 3.33%


Membuka Aplikasi lain yang tidak
8 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
berhubungan dengan materi

9 Mengganggu teman 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%

10 Minta izin keluar 2 6.67% 0 0.00% 1 3.33%

11 Mengantuk 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%

Rata-rata 2.67% 0.00% 1.33%


Sumber data: Pembelajaran di kelas

Berdasarkan table rekapitulasi aktivitas di atas diperoleh hasil sebagai

berikut: aktivitas positif siswa yang aktif bertanya kepada tutor sebaya jika

mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas sebanyak dua puluh lima orang

siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 83.33%, tutor yang mau membantu

teman dalam kelompok dalam menyelesaikan soal sebanyak enam orang siswa

memperoleh nilai rata-rata sebesar 100.00%, siswa yang mengerjakan latihan

dengan sungguh-sungguh sebanyak dua puluh empat orang siswa memperoleh

nilai rata-rata sebesar 78.33%, siswa yang mengikuti pembelajaran dengan


58

semangat yang tinggi sebanyak dua puluh lima orang siswa memperoleh nilai

rata-rata sebesar 81.67%, siswa yang aktif dalam kelompok sebanyak lima

belas orang siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 78.33%, dan siswa tepat

waktu dalam menyelesaikan latihan baru sebanyak dua puluh satu orang siswa

memperoleh nilai rata-rata sebesar 81.67%.

Begitu juga dengan aktivitas negatif siswa main game dalam proses

pembelajaran berkurang sebanyak satu orang siswa memperoleh nilai rata-rata

sebesar 3.33%, siswa yang membuka aplikasi lain yang tidak berhubungan

dengan materi tidak ada lagi 0.00%, siswa yang mengganggu teman tidak ada

lagi 0.00%, siswa yang meminta izin keluar masih sebanyak satu orang siswa

memperoleh nilai rata-rata sebesar 3.33%, dan siswa yang mengantuk tidak ada

lagi 0.00%

Berdasarkan aktivitas pelaksanaan pembelajaran Siklus II semua siswa

telah memperoleh nilai rata-rata sebesar 83.89% dengan kategori baik,

aktivitas negatif siswa menurun 1.33%, dan hasil penilaian tes akhir siklus

telah memperoleh nilai rata-ratqa sebesar 82.67% dengan kategori baik.

3. Refleksi Siklus II

Refleksi siklus II dilaksanakan pada tanggal 24 s/d 27 April 2019.

Berdasakan hasil analisis data pada siklus kedua di atas terdapat gambaran

sebagai berikut :

a. Pada kegiatan aktivitas positif yang terdiri dari, aktif bertanya kepada

tutor sebaya jika mengalami kesulitan, meminta bantuan tutor dalam

menyelesaikan soal baru, mengerjakan latihan dengan sungguh-sungguh,

mengikuti pembelajaran dengan semangat yang tinggi, aktif berdiskusi


59

dalam kelompok, tepat waktu dalam menyelesaikan latihan, semua

siswa telah memperoleh nilai rata-rata 83.89% dengan kriteria baik,

aktivitas negative bisa di lihat hanya 1.33% dan begitu juga dengan

hasil kompetensi semua siswa telah memperoleh nilai rata-rata 82.67%

dengan kategori baik, karena siswa sudah terbiasa menerapkan dalam

pembelajaran TIK.

b. Kepada semua siswa disarankan agar membiasakan dan

mempertahankan serta meningkatkan aktivitas pembelajaran TIK agar

kegiatan pembelajaran di kelas VIII A menjadi efektif untuk

menjadikan kelas yang berkualitas.

Berdasarkan hasil rekapitulasi pelaksanaan siklus II diatas semua siswa

telah mencapai nilai baik, untuk itu kegiatan pembelajaran tidak lagi

dilanjutkan ke siklus berikutntya.

C. Pembahasan

Dari hasil analisis data di atas menggambarkan bahwa aktivitas

pembelajaran siswa pada mata pelajaran TIK di kelas VIII A SMPN 1

Bukittinggi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran mengalami

peningkatan setelah mendapatkan tindakan tutor sebaya oleh peneliti, hal ini

dapat dilihat pada table dan diagram di bawah ini.


60

Tabel 18.
Perbandingan Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran TIK
Awal, Siklus I Dan Siklus II
Aktivitas
No Aktivitas Positif Awal Siklus I Siklus II
F % F % F %
Aktif bertanya kepada tutor sebaya jika mengalami
1 14 55.00% 22 73.33% 25 83.33%
kesulitan
2 Meminta bantuan tutor dalam penyelesaian soal 4 66.67% 6 83.33% 6 100.00%

3 Mengerjakan latihan dengan sungguh-sungguh 11 56.67% 23 77.50% 24 78.33%


Mengikuti pembelajaran dengan semangat yang
4 13 55.83% 21 72.50% 25 81.67%
tinggi
5 Aktif berdiskusi dalam kelompok 10 51.67% 20 70.42% 24 78.33%

6 Tepat waktu dalam menyelesaikan latihan 14 56.67% 21 72.50% 25 81.67%

Rata-rata 57.82% 74.93% 83.89%


Aktivitas Negatif

7 Main Game 6 20.00% 5 15.00% 1 3.33%


Membuka Aplikasi lain yang tidak berhubungan
8 4 13.33% 3 8.33% 0 0.00%
dengan materi
9 Mengganggu teman 3 10.00% 0 6.67% 0 0.00%

10 Minta izin keluar 5 16.67% 0 10.00% 1 3.33%

11 Mengantuk 1 3.33% 0 0.00% 0 0.00%

Rata-rata 12.67% 8.33% 1.33%

Sumber data: Pembelajaran di kelas

Diagram 1
Perbandingan Data Awal, Siklus 1 dan Siklus II
100
90 83.89%
80 74.93%
70
60 57.82%
50
40 Aktivitas Positif
30 Aktivitas Negatif
20 12.67% 8.33%
10 1.33%
0
Data Awal Siklus I Siklus II

Sumber : data yang diolah.


61

Tabel 19.
Perbandingan Hasil Tes dalam Proses Pembelajaran TIK
Awal, Siklus I Dan Siklus II
% % %
No Nama
Awal SI S II
1 Afif Amabil 65.00 85.00 85.00
2 Afif Aryas 60.00 75.00 75.00
3 Ahmad Fakhri 55.00 75.00 85.00
4 Ahya Rahma Guswir 65.00 80.00 85.00
5 Anissa Zainuddin 55.00 70.00 80.00
6 Azhara Dhiya Yosse Putri 60.00 75.00 85.00
7 Azzizah Aulia Wardini 65.00 80.00 85.00
8 Difa Aulia 55.00 70.00 80.00
9 Fadhila Ahmad 65.00 75.00 85.00
10 Fakhri Risky Fadhlurrahman 60.00 75.00 85.00
11 Farhan Ibnu Farrel 55.00 70.00 80.00
12 Fathia Rahima Putri 60.00 75.00 85.00
13 Fathin Syadewana Athira 55.00 70.00 80.00
14 Fathya Rabiatunisa 60.00 75.00 85.00
15 Faturrahman 50.00 75.00 85.00
16 Fauzan Aulia 60.00 75.00 85.00
17 Friska Rahma Ariqah 55.00 65.00 75.00
18 Hafishah Rizka Ramadhani 65.00 80.00 85.00
19 Hilda Sartika 55.00 65.00 75.00
20 Jesenia Callista 60.00 75.00 85.00
21 Muhammad Alif Brilliant Azzuri 60.00 80.00 85.00
22 Muhammad Ilham 60.00 75.00 85.00
23 Mohammad Zaki Elfaris 55.00 75.00 85.00
24 Natasya Yulia Ikhsan 60.00 80.00 85.00
25 Raihan Shidqi Raditya 55.00 80.00 80.00
26 Reyzki Firlianes 55.00 70.00 80.00
27 Rizky Zulin Pratama 70.00 80.00 85.00
28 Yuki San Devilen 55.00 70.00 80.00
29 Yumna Rifdah Nazita 55.00 70.00 80.00
30 Zalfa Nada Salsabila 55.00 75.00 85.00
Jumlah 1,760.00 2,240.00 2,480.00
Skor Maks imal 3,000.00 3,000.00 3,000.00
Persentas e % 58.67 74.67 82.67
Kriteria K C B

Sumber data : Pembelajaran di kelas


62

Diagram 2
Perbandingan Data Hasil Tes Awal, Siklus 1 dan Siklus II

100
90 82.67
80 74.67%
70
60 58.67%
50
40 Tes Awal
30 Tes Siklus I
20 Tes Siklus II
10
0
Data Awal Siklus I Siklus II

Sumber : data yang diolah.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran bimbingan TIK siswa pada hasil

aktivitas positif data awal diperoleh nilai rata-rata 57.82%, dengan kriteria

kurang. Setelah dilakukan tindakan siklus I meningkat menjadi 74.93%,

dengan kriteria cukup. Sedangkan pelaksanaan siklus II, meningkat mejadi

83.89%, dengan kriteria sangat baik.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran bimbingan TIK siswa pada hasil

aktivitas negatif data awal diperoleh nilai rata-rata 12.67%, dengan kriteria

tinggi. Setelah dilakukan tindakan siklus I menurun menjadi 8.33%, dengan

kriteria sedang. Sedangkan pelaksanaan siklus II, menurun mejadi 1.33%,

dengan kriteria sangat rendah.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran bimbingan TIK siswa pada hasil tes

data awal diperoleh nilai rata-rata 58.67%, dengan kriteria cukup. Setelah

dilakukan tindakan siklus I meningkat menjadi 74.67%, dengan kriteria cukup.


63

Sedangkan pelaksanaan siklus II, meningkat mejadi 82.67%, dengan kriteria

baik.

Berdasarkan data di atas, dengan adanya kegiatan peneliti untuk

melakukan pembelajaran bimbingan TIK dengan sistem tutor sebaya pada

semua siswa kelas VIII A, maka diperoleh hasil yang sangat signifikan. Data

awal diperoleh nilai aktivitas positif pembelajaran TIK siswa rata-rata 57.82%,

nilai aktivitas negatif siswa rata-rata 12.67%, dan nilai hasil tes siswa rata-rata

58.67%, setelah dilaksanakan pembelajaran siklus I nilai rata-rata siswa

meningkat menjadi 74.93%, nilai aktivitas negatif siswa menurun 8.33% dan

nilai hasil tes siswa meningkat 74.67%, sedangkan pelaksanaan pembelajaran

siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 83.89%, nilai aktivitas negatif

siswa menurun 1.33%, dan nilai hasil tes siswa meningkat 82.67%. Artinya

kegiatan yang dilakukan peneliti melakukan pembelajaran dapat meningkatkan

hasil aktivitas pembelajaran TIK siswa kelas VIII A SMPN 1 Bukittinggi.


64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilaksanakan penelitian kelas di kelas VIIIA SMPN 1

Bukittinggi pada mata pelajaran Bimbingan TIK dengan menggunakan

metode tutor sebaya dapat disimpulkan :

1. Penerapan metode tutor sebaya dalam mata pelajaran Bimbingan TIK

dapat meningkatkan aktivitas positif siswa.

2. Penerapan metode tutor sebaya dapat meningkatkan keaktifan siswa

dalam bertanya, berdiskusi dengan tutor, mengerjakan latihan, mengikuti

pembelajaran, keaktifan berdiskusi dan menyelsaikan tugas tepat waktu.

3. Penerapan metode tutor sebaya dapat mengurangi aktivitas negatif siswa

main game, membuka aplikasi yang tidak berhubungan dengan materi,

menganggu teman, minta izin keluar dan mengantuk..

B. Saran

1. Dalam proses pembelajaran guru sebaiknya menerapkan metode tutor

sebaya khususnya mata pelajaran Bimbingan TIK.

2. Dalam penerapan metode tutor sebaya guru hendaknya memperhatikan

siswa yang dijadikan sebagai tutor.

3. Kepala sekolah hendaknya dapat lebih mendorong guru-guru agar

menggunakan metode tutor sebaya khususnya mata pelajaran Bimbingan

TIK.
65

DAFTAR PUSTAKA

Abizar. 2004. Interaksi Komunikasi dan Pendidikan. Padang: PPS UNP.


Abu Ahmadi. 1994. Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmad Rohani. 1997. Media Instruktional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 1989. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.
Anderson, Lorin W. & David R. Krathwohl. (Eds). 2001. A Taxonomy fo
Learning, teaching, and Assessing: a revision of Blooms taxonomy of
Educational objective. New York: Addison Wesley Longman Inc.

Arief S. Sadiman, d.k.k. 2003. Media Pendidikan Media Pendidikan: Pengertian


Pengembangan dan Pemanfaatan, Jakarta: Pustekkom Dikbud dan
Raja
Grafindo Persada.

Hamalik, Oemar. 1989. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan dalam belajar.


Bandung: Tarsito.

Hamzah, B. Uno. 2010. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:


Bumi Aksara.

M. Atwi Suparman, 2010. Desain Instruksional. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas


Terbuka.

Ngalim, Purwanto. 1991. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda.

Program Pascasarjana. 2008. Buku Panduan Penulisan Tesis dan Disertasi. PPs
UNP Padang.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

______________.2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

______________.2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai