Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pandemi covid 19 telah melanda seluruh dunia yang berakibat


terjadinya perubahan tatanan kehidupan di segala bidang salah satunya adalah
dibidang pendidikan, biasanya para siswa belajar di sekolah, masa pandemi
siswa belajar di rumah saja. Pembelajaran jarak jauh atau dirumah melalui
daring juga menimbulkan kendala diantaranya : tidak semua daerah memiliki
jaringan internet yang baik. Karena geografi daerah yang berbeda-beda, ada
daerah yang kuat internetnya, ada yang lemah dan tidak ada sama sekali.
Berdasarkan kendala di atas maka pembelajaran jarak jauh di rubah menjadi
pembelajaran tatap muka setelah dikeluarkan Surat Keputusan bersama empat
menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri tentang panduan penyelenggaraan
pendidikan tahun 2020 dimasa pandemi covid 19. Menurut Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan mengimbau kepada Satuan Pendidikan untuk
secara konsisten memberikan edukasi penerapan protokol kesehatan sebagai
upaya membangun disiplin pada satuan pendidikan.
Sebagai salah satu dasar hukum dari Surat Keputusan Bersama Empat
Menteri dengan mengacu kepada Undang-Undang No. 20 tahun 2003 yang
menyatakan bahwa usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan berpedoman pada
Undang-Undang di atas maka pembelajaran secara daring berubah menjadi
pembelajaran tatap muka di era new normal. Saat ini Indonesia memasuki
tatanan kehidupan baru atau new normal. Menurut Tribun News.com
Masyarakat harus berdamai dan hidup berdampingan dengan covid 19.

1
Berdamping itu justru kita tidak menyerah tetapi menyesuaikan diri (dengan
bahaya covid 19). Kita lawan covid 19 dengan kedepannya dan mewajibkan
protokol kesehatan ketat. Dari hal diatas dapatlah kita simpulkan bahwa
pembelajaran di era new normal dapat dilaksanakan dengan memulai
kebiasaan-kebisaan baru mematuhi prokes dan aturan-aturan dari pemerintah
setempat termasuk satgas covid 19.
Selanjutnya Permendiknas No. 22 tahun 2006 menyatakan bahwa
Ilmu Pengtahuan Sosial adalah mata pelajaran yang mengkaji seperangkat
peristiwa fakta, konsepdangeneralisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada
jenjang SMP/MTs. mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial
masyarakat dalam memasuki kehidupan masyarakat yang dinamis.
Menurut Ross (2006:18) tujuan pembelajaran IPS (Sosial study)
adalah untuk mempersiapan kemampuan peserta didik untuk mendapatkan
pengetahuan, keterampilan dan nilai agar siswa mampu berpartisipasi aktif
dalam kehidupan sosial dan masyarakat.
Selanjutnya Supriyatna (2011:201) bahwa mata pelajaran IPS bertujan
agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Mengenal konsep-
konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya,
2) Memilki kemampuan dasar untuk berfikir logis kritis, rasa ingin tahu
ingkuiri, memecahkan masalah dan ketrampilan.
Agar tujuan mata pelajaran IPS dapat tercapai maka penulis
merancang strategi pembelajaran dalam mata pelajaran IPS yang dapat
meningkatkan hasil belajar.
Dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa peneliti mencoba,
mengajak siswa agar belajar aktif, kreatif tidak mendengar saja pembelajaran
dari guru, tapi menemukan jawabannya sendiri, maka peneliti mencoba
mengembangkan strategi pembelajaran di sekolah.Untuk itu peneliti mencoba
menggunakan model picture and picture di sekolah.

2
Menurut Supriyono model pembelajaran picture and picture
dipasangkan dan diurutkan menurut urutan yang logis dan siswa bisa berpikir
tingkat tinggi memaknai gambar-gambar dengan KI, KD yang ditentukan.
Berdasarkan hasil ulangan harian I, terdapat dua permasalahan dalam
pelaksanakan pembelajaran IPS di SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi kelas
VIII 5, kurang dari 50 % siswa yang belum mencapai KKM tampak kurang
berminat, kurang aktif, dan cenderung tidak kreatif. Hal ini dapat dilihat dari
nilai awal atau hasil ulangan harian siswa pada tabel.

Tabel 1.1
Nilai Ulangan Harian
Tidak
No Nama Siswa Nilai Tuntas Kriteria
Tuntas
1 ABDUL HAMID 70 V K
2 ADITIA SAPUTRA 50 V K
3 AHMAD FURQAN 55 V K
4 ANNISA MANDA PUTRI 60 V K
5 ARYA PUTRA ARANDES 55 V K
6 DENARA 65 V K
7 ELSI YULITA RAHMAH 45 V K
8 FAUZI AZRIN 55 V K
9 GEA MAHARANI 76 V C
10 GEMPAR AUTOMAS 75 V C
11 GUNAWAN JHORDY 45 V K
12 KESYA PUTRI ANABEL 45 V K
13 KHALISTA ADELIA 80 V B
14 MAHARDIKA SATRIANI 50 V K
15 MELANI PUTRI AZIZAH 75 V C
16 MOH RAVIV FAJRI 55 V K
17 NOVIKA DELFA YANTI 65 V K
18 NURUL MAYARI 50 V K
19 ORI GUSTINA NALDYA PUTRI 28 V K
20 RAFIKA HUSNA 70 V K
21 RAFLI 75 V C
22 RAHMAT ZAKI 75 V C
23 RASYA SECHAN RAFLI 45 V K
24 RAYHAN NANDA WIRZA 50 V K
25 RESKI MULIA 55 V K
26 RESTI MELLYSA 80 V B
27 RIDHO FERNANDO 50 V K
28 ROSITA MAYANG SARI 65 V K
29 SYIFA TRI HANDANI 65 V K
30 TIARA ATTHAYA AULIA 80 V B
Jumlah 1809
Nilai terendah 28
Nilai tertinggi 80
Rata-rata kelas 60
Sumber: Buku Nilai Peneliti

3
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 30 siswa tidak ada
yang mendapat nilai sangat baik, 3 siswa atau 10% mendapat nilai baik
sedangkan 5 orang siswa atau 16% mendapat nilai cukup dan 22 orang siswa
atau 73% mendapat nilai kurang. Untuk itu maka peneliti berusaha untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dengan mencoba memakai model picture
and picture untuk mencapai ketuntasan siswa diatas KKM (75). Berdasarkan
latar belakang di atas peneliti perlu melakukan penelitian dengan judul :
Peningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa di Era New Normal Melalui Model
Picture and Picture di Kelas VIII 5 SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dan pengalaman penulis di SMP


Negeri 7 Kota Bukittinggi dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Rendahnya perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran IPS
2. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di Kelas VIII 5
SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan


permasalahan penelitian sebagai berikut :“Apakah model picture and picture
dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa di Era New Normal pada kelas
VIII 5 SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi”.

D. Batasan Masalah

Batasan masalah penelitian ini adalah :


1. Penelitian ini dilakukan pada siswa Kelas VIII 5 SMP Negeri 7 Kota
Bukittinggi
2. Metode penelitian ini adalah penggunaan model picture and picture.
3. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
kelas VIII 5 SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi
4. Kompetensi dasar pada materi ini adalah menjelaskanPerubahan
Masyarakat Pada Masa Penjajah dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan.

4
E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh


data dan informasi tentang penerapan model picture and picture di kelas
VIII 5 SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi mamfaat bagi :


1. Siswa
- Menjadi masukan bagi siswa di Era New Normal untuk
meningkatkan hasil belajar IPS pada Kelas VIII 5 SMP Negeri 7
Kota Bukittinggi.
- Dan menjadikan mata pelajaran IPS menjadi mata pelajaran yang
menyenangkan
2. Guru
- Memberi masukan bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar
dengan menggunakan berbagai model pembelajaran.
- Menciptakan pembelajaran IPS menjadi pembelaran yang
menyenangkan
3. Sekolah
- Masukan bagi sekolah untuk dapat meningkatkan mutu sekolah
terutama pada mata pelajaran IPS

5
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Kajian Teoritis

1. Hasil Belajar
Menurut Oemar Hamalik (2006:30) menjelaskan hasil belajar
adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku
pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak
mengerti menjadi mengerti.
Selanjutnya menurut Dimiyati dan Mujiono hasil belajar ialah
hasil yang dicapai menurut angka-angka atau skor setelah diberikan tes
hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa
menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi
pembelajaran.
Menurut Sudjana (2010), menjelaskan hasil belajar ialah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajar.
Berdasarkan tiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi pada seseorang
dari yang tidak tahu menjadi mengerti, serta hasil belajar dapat menjadi
acuan dalam penerimaan materi pelajaran serta hasil belajar merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar.

2. Hakekat Belajar
Menurut Asri Budiningsih (2004:20), belajar adalah perubahan
tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan
respon. Dengan kata lain, belajar merupakan perubahan yang dialami
siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang
baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.

6
Slameto (2010:2) juga menjelaskan belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah
laku baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannnya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Pendapat diatas didukung oleh
Zainal Aqib (2010:43) yang menyebutkan bahwa belajar yaitu proses
perubahan di dalam diri manusia. Apabila setelah belajar tidak terjadi
perubahan dalam diri manusia, maka tidaklah dapat dikatakan bahwa
padanya telah berlangsung proses belajar.
Dari beberapa teori tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa
belajar merupakan suatu aktivitas yang dapat menimbulkan pertumbuhan
atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara
bertingkah laku yang baru, hasil pengalaman dan latihan. tingkah laku
yang baru tersebut misalnya dari tidak mengetahui sama sekali menjadi
seseorang yang berilmu pengetahuanan, timbulnya pengertian baru, serta
timbul dan berkembangnya sifat-sifat sosial, dan emosional. Perubahan
di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan
dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti
peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya pikir, dan kemampuan.Selanjutnya jika dilihat dalam
pembelajara IPS materinya sangat luas. Mengingat begitu luas dan
kompleksnya bahan kajian ilmu pengetahuan sosial dan menyangkut
masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, maka ilmu
pengetahuan sosial untuk SMP dikutip dari Sardiman (2004) memiliki
karakteristis sebagai berikut :
a. Ilmu Pengetahuan sosial merupakan gabungan dari
unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan
politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga
bidang humaniora, pendidikan dan agama (Soemantri,
2001)
b. Kompetensi inti dan kompetensi dasar IPS berasal dari
struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi dan
sosiologi yang dikemas sedemikian rupa sehingga
menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.

7
c. Kompetensi inti dan kompetensi dasar IPS juga
menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan
dengan pendekatan interdisipliner dan multidesipliner.
d. Kompetensi inti dan kompetensi dasar IPS dapat
menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan
masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan,
adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses
dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup
agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan,
keadilan dan jaminan keamanan (Daldjoeni, 1981)
e. Kompetensi inti dan kompetensi dasar IPS
menggunakan tiga dimensi (masa lalu,masa sekarang
dan masa yang datang) dalam mengkaji dan memahami
fenomena sosial serta kehidupan manusia secara
keseluruhan.

Dari beberapa hal di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa,


ilmu pengetahuan sosial memiliki karakter khusus, karena ilmu
pengetahuan sosial ini merupakan gabungan dari empat disiplin ilmu
yakni Sejarah, sosiologi, Geografi dan ekonomi. Sedangkan pendekatan
dalam pembelajaran IPS digunakan pendekatan multi disipliner dan
interdisipliner. Jika dilihat dari kompetensi inti dan kompetensi dan
kompetensi dasar IPS sangatlah memperhatikan peristiwa dan perubahan
kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan,
adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial
serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan
kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan.

3. Teori-teori yang digunakan dalam pembelajaran IPS :

1. Teori Humanistik
Teori humanistik merupakan landasan dari teori
pembelajaran IPS. Teori humanistik ini mengajarkan bahwa proses
belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri, teori
ini lebih menekankan tentang pendidikan dan proses belajar dalam
bentuk yang paling ideal seperti apa adanya asal tujuan untuk

8
memanusiakan manusia serta peserta didik mampu mengembangkan
potensi dirinya.

2. Teori behavioristik.
Menurut teori ini belajar merupakan akibat adanya interaksi
atau stimulus dan respon. Seseorang dianggap belajar jika dia dapat
menunjukkan perubahan perilakunya. Dalam teori ini pembelajaran
ditekankan pada penambahan ilmu pengetahuan. Teori ini juga
menyebutkan belajar adalah mengungkap kembali pengetahuan yang
telah dipelajari dalam bentuk laporan atau kuis dan juga menekankan
kepada keterampilan.

3. Teori Kognitif
Menelaah bagaimana pengetahuan yang dimiliki individu
kepada situasi belajar dan menjadi dasar untuk membimbing siswa
dalam proses belajar berikutnya.

4. Teori Disiplin Mental


Teori ini menjadi dasar untuk disusunnya strategi atau
metode pembelajaran untuk diterapkan bagi siswa dan juga sebagai
media untuk merubah pengetahuan tingkah laku individu secara
menetap berdasarkan pengetahuan dalam proses belajar mengajar.

4. Pembelajaran Model Picture and Picture


a. Pengertian Model Picutre and Picture
Picture and picture yaitu suatu metoda belajar yang
menggunakan gambar dalam bentuk potongan-potongan untuk
dipasangkan serta diurutkan menjadi gambar yang utuh. Pemasangan
dan pengurutan gambar dilakukan secara perorangan maupun secara
kelompok.
Pemasangan dan pengurutan gambar dilakukan secara
perorangan akan meningkatkan interaksi sosial siswa. Gambar yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah gambar yang berkaitan dengan

9
pembelajaran IPS sesuai dengan kompetensi dasar yang sedang
dipelajari.
Model picture and picture merupakan salah satu model
pembelajaran yang memiliki ciri-ciri inovatif, aktif, kreatif dan
menyenangkan. Model picture and picture merupakan suatu metoda
belajar yang menggunakan gambar-gambar yang dipasangkan,
diurutkan, menjadi urutan yang logis (Hamdani, 2011 : 89).
Model picture and picture menggunakan gambar-gambar
sebagai media pembelajaran dengan media gambar siswa lebih
termotivasi dan tertarik dalam pembelajaran, karena melihat secara
langsung yang gambar yang akan dideskripsikan sehingga siswa
memperoleh kemudahan dalam menulis deskripsi.
Selanjutnya Supriyono (2009:126) mengemukakan langkah-
langkah pembelajaran picture and picture yaitu: guru menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai, guru menyajikan materi sebagai
pengantar, guru menunjukkan dan memperlihatkan gambar-gambar
yang berkaitan dengan materi. Guru menunjuk dan memanggil siswa
secaara bergantian memasang/mengurutkan gambar menjadi urutan
yang logis. Guru menanyakan alasan pemikiran gambar tersebut,
guru mulai menanamkan konsep materi sesuai dengan kompetensi
yang diinginkan.
Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
picture and picture merupakan suatu model pembelajaran dengan
menggunakan media gambar yang diurutkan dengan urutan yang
logis.
Model picture and picture juga merupakan ciri-ciri inovatif,
aktif, kreatif dan menyenangkan sehingga dengan mudah dapat
memahami kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini.

10
b. Langkah-langkah model picture and picture
Langkah-langkah model picture and picture adalah sebagai
berikut :
1) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
2) Guru menyajikan materi sebagai pengantar
3) Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan
yang berkaitan dengan materi.
4) Guru menunjukkan atau memanggil siswa secara bergantian
untuk memasang mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan
yang logis
5) Guru menanyakan alasan dasar pemikiran urutan gambar
tersebut.
6) Dari alasan urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan
konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7) Dalam proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus
memberikan penekan-penekan sesuai dengan Kompetensi Dasar
yang ingin dicapai.
8) Kesimpulan rangkuman

B. Kerangka Berpikir

Pada penelitian ini diterapkan model picture and picture karena hasil
belajar siswa masih rendah di lihat dari ulangan harian siswa. Untuk itu
peneliti menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
picture and picture, yang bertujuan meningkatkan hasil belajar IPS siswa di
era new normal.

11
Siswa Hasil Belajar Siswa yang
Masih Rendah

Kegiatan Pembelajaran

Penerapan model picture and


picture

Hasil Belajar Siswa Meningkat

Gambar 1.
Kerangka Berfikir Pelaksanaan Model Pembelajaran Picture And Picture.

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori diatas, hipotesis tindakan penelitian ini


adalah “Pembelajaran dengan menggunakan model picture and picture pada
pelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII 5 SMP
Negeri 7 Kota Bukittinggi”.

12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom


action research). Penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah penelitian
participan dimana peneliti terlibat langsung dalam penulisan mulai dari awal
sampai akhir penelitian. Penelitian tindakan kelas merupakan pemecahan
masalah yang bercirikan siklus dan refleksi yang dimulai dari : 1)
Perencanaan, 2) Pelaksanaan (action), 3) Pengumpulan data (observasing), 4)
menganalisis data. Informasi untuk memutuskan sejauh mana kekurangan
tindakan tersebut reflekting PTK bercirikan perbaikan terus menerus.
Sehingga kepuasan peneliti sering menjadi tolak ukur siklus tersebut.

B. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi


yang berlokasi Jl. Tuanku Kurai Parit Antang Tigo Baleh Kota
Bukittinggi. Dipilihnya sekolah ini untuk meneliti karena peneliti adalah
sebagai guru IPS di SMP tersebut.

2. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa


kelas VIII 5 SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi Tahun Ajaran 2020/2021.
Dengan jumlah siswa 30 orang, 15 orang laki-laki dan 15 orang
perempuan.

13
2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran


2020/2021 yaitu dari bulan Januari sampai dengan Juni 2021.

C. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan
Dalam hal ini peneliti membuat rencana tindakan yang akan
dilakukan sesuai dengan rumusan masalah pada bab terdahulu. Tindakan
yang penulis lakukan peneliti mencoba melakukan pembelajaran dengan
menggunakan model picture and picture pada pembelajaran IPS di kelas
VIII 5 SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi dengan kegiatan sebagai berikut.
a. Menyusun rancangan tindakan berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), hal meliputi : kompetensi inti, Kompetensi
Dasar, Indikator, Materi, Metode dan pendekatan, kegiatan
pembelajaran, Media/Sumber, Evaluasi/Penilaian.
b. Menyusun indikator, deskriptor dan kriteria penilaian dengan
menggunakan pembelajaran model picture and picture
c. Melaksanakan pembelajaran model picture and picture
d. Pemberian hadiah kepada siswa yang berani tampil ke depan
e. Melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran IPS untuk menilai
proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan yang dimaksudkan adalah melaksanakan
proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran untuk membantu siswa
dalam meningkatkan pemahaman Perubahan Masyarakat Masa
Penjajahan dan Timbulnya semangat kebangsaan dengan sub Materi
Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia dan kondisi Masyarakat setelah
kedatangan Bangsa Barat dengan menggunakan model picture and
picture. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada siklus I
dilaksanakan pembelajaran 2 kali pertemuan dengan dua shif dan pada

14
siklus II juga dilaksanakan 2 kali pertemuan dengan dua shif juga.
Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti sebagai praktisi di kelas VIII.5
Dalam kegiatan pembelajaran model picture and picture di kelas melalui
kegiatan antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Kegiatan
yang dilaksanakan sebagai berikut :
a. Penelitian melaksanakan pembelajaran Perubahan Masyarakat Masa
Penjajahan dan Timbulnya semangat kebangsaan dengan sub Materi
Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia dan kondisi Masyarakat
setelah kedatangan Bangsa Barat dengan menggunakan model
picture and picture. Langkah-langkah Model picture and picture :
1) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
2) Guru menyajikan materi sebagai pengantar
3) Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan
yang berkaitan dengan materi.
4) Guru menunjukkan atau memanggil siswa secara bergantian
untuk memasang mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan
yang logis
5) Guru menanyakan alasan dasar pemikiran urutan gambar
tersebut.
6) Dari alasan urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan
konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7) Dalam proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus
memberikan penekan-penekan sesuai dengan Kompetensi Dasar
yang ingin dicapai.
8) Kesimpulan rangkuman

b. Guru memberikan penghargan kepada siswa yang telah berani tampil


ke depan kelas. Observer melakukan pengamatan dengan
menggunakan format observasi yang telah disediakan dengan
menggunakan pembelajaran model picture and picture.

15
3. Pengamatan
Pengamatan terhadap tindakan pembelajaran dilakukan untuk
mengamati Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), aktifitas guru dan
siswa selama pembelajaran berlangsung yaitu tentang Perubahan
Masyarakat Masa Penjajahan dan Timbulnya semangat kebangsaan
dengan sub Materi Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia dan kondisi
Masyarakat setelah kedatangan Bangsa Barat dengan menggunakan
model picture and picture. Kegiatan pengamatan ini dilakukan dengan
lembar pengamatan oleh guru IPS teman sejawat pada SMP Negeri 7
Kota Bukittinggi sebagai observer. Hasil pengamatan ini kemudian
didiskusikan dan diadakan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya.

4. Refleksi
Refleksi diadakan setiap siklus berakhir. Pada kegiatan ini
peneliti dan observer membahas lembaran pengamatan yang dilakukan
serta melakukan diskusi tentang kekurangan yang terdapat dalam
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Hasil refleksi ini dimanfaatkan sebagai masukan dan bahan
perbaikan untuk pelaksanaan siklus selanjutnya. Selain itu, hasil kegiatan
refleksi setiap siklus digunakan untuk menyusun kesimpulan terhadap
semua siklus yang telah dilaksanakan hingga penelitian tersebut
dikatakan berhasil.

D. Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes hasil


belajar. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang
dicapai siswa setelah selesai sub pokok bahasan dalam bentuk soal essay.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diambil dalam penelitian ini berupa tes hasil belajar siswa
di kelas VIII 5 SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi tahun 2020 / 2021.

16
F. Teknik Analisis Data

Persentase nilai siswa dengan menggunakan rumus yang dikemukakan


oleh Sugiyono (2010) yaitu :
F
P= x 100 %
N

Keterangan : P = Presentase
F = Jumlah nilai siswa
N = Nilai Maksimum (100)

Pengelompokkan nilai siswa dengan menggunakan BNSP (2007)


sebagai berikut :

Nilai Kriteria

86 – 100 Sangat Baik

71 – 85 Baik

56 – 70 Cukup

<56 Kurang

G. Indikator Keberhasilan

Jadi setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model


picture and picture diharapkan hasil belajar IPS meningkat, dengan
mengajukan kepada indikator keberhasilan belajar siswa, dari aspek
pengetahuan, dengan nilai rata-rata kelas 75 mendapat predikat Baik (B).

17
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian


1. Lokasi Sekolah

SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi beralamat di Jalan Tuanku Kurai

Parit Antang Tigo Baleh, Kec. Aur Birugo Tigo Baleh Bukittinggi.

Sekolah ini didirikan pada Tanggal 20 November 1984 berdasarkan

Keputusan Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

No. 0557/0/1984. Pada awalnya bernama SMP Negeri 2 Bukittinggi yang

dipimpin oleh Bapak Malik. Kemudian pada Tanggal 7 Maret 1997

berubah nama menjadi SMP Negeri 8 Bukittinggi dan berdasarkan

Keputusan Walikota Bukittinggi No. 188.45.45-2004 tanggal 1 Maret

2004 berubah kembali menjadi SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi.

Tempat berdirinya SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi merupakan

tempat paling bersejarah bagi masyarakat Kurai Limo Jorong (sebutan

bagi masyarakat asli Bukittinggi) karena daerah itu menurut Tambo

Kurai Lima Jorong merupakan daerah tempatan pertama bagi masyakat

Kurai Limo Jorong.

Visi dan Misi SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi :

Visi : Beriman, Bertaqwa, Berprestasi, Berakhlak Mulia dan Berbudaya


Lingkungan

18
Misi :
1. Meningkatkan keimanan, ketaqwaan terhadap Allah SWT melalui
kegiatan keagamaan, tadarus, shalat dhuha, shalat berjamaah dan
merayakan hari besar Islam.
2. Meningkatkan proses pembelajaran dan ekstrakurikuler dan
bimbingan secara efektif sehingga unggul secara akademis dan non
akademis
3. Menumbuhkembangkan etos kerja yang tinggi dan ketauladanan
dikalangan guru, karyawan dan warga sekolah.
4. Menumbuh kembangkan semangat berkompetensi secara sportif,
disiplin dikalangan guru, karyawan dan seluruh warga sekolah
dengan tetap menciptakan rasa kebersamaan.
5. Membentuk budi pekerti luhur dan menerapkan 5 S (Senyum, sapa,
salam, sopan dan santun).
6. Mewujudkan budaya lingkungan sekolah yang bersih, aman,
nyaman, dan asri melalui budaya cinta lingkungan
7. Menerapkan manajemen partisipasi aktif dengan melibatkan seluruh
warga sekolah dan stakeholder yang terkait.

2. Data Guru dan Pegawai SMP Negeri 7 Bukittinggi Dua Tahun

Terakhir

Tabel 4.1.
Data Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan
SMP Negeri 7 Bukittinggi 2 tahun terakhir

Pendidik dan Tenaga Jumlah Guru (orang)


No Keterangan
Kependidikan Tahun 2020 Tahun 2021

1 Pendidik (Guru) 34 32

2 Tenaga Kependidikan 6 6

Jumlah 34 32

19
Sumber: Data Profil Sekolah

Guru SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi semuanya sudah menempuh

pendidikan Strata1/ Akta Mengajar IV (S1/IV) bahkan 3 orang sudah

lulus S2 dan ada yang sedang menempuh pendidikan di S2. Beberapa

orang guru sudah berhasil menjadi Guru berprestasi di Tingkat Nasional.

Ini menunjukkan SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi memiliki SDM yang

handal dan profesional.

Sejak awal berdiri sampai saat sekarang ini sudah dipimpin oleh

sepuluh orang Kepala Sekolah. Kepala Sekolah yang memimpin 2 tahun

terakhir berturut-turut adalah Ibu Zulfia, S.Pd, M.Pd yang telah bertugas

sejak Desember 2016 sampai Januari 2020 dan beliau juga mengajar

mata pelajaran Bahasa Inggris, kemudian dilanjutkan oleh Bapak

Drs. Erwandi sejak Bulan Februari 2020 sampai dengan sekarang dan

beliau juga mengajar mata pelajaran IPS.

3. Jumlah Siswa SMP Negeri 7 Bukittinggi Dua Tahun Terakhir

Tabel 4.2
Jumlah Siswa Dua Tahun Terakhir

No Tahun Pelajaran Jumlah Siswa


1 2019/2020 559
2 2020/2021 444
Sumber: Data Profil Sekolah

Jumlah siswa SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi mengalami

dinamika, dalam dua tahun terakhir terjadi penurunan jumlah siswa,

namun hal ini tidak mengurangi semangat warga sekolah terutama guru

20
untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya untuk meningkatkan

kualitas lulusan peserta didiknya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa

prestasi baik guru maupun siswanya di bidang akademik dan non

akademik.

4. Daftar Prestasi SMP Negeri 7 Bukittinggi

NPSN : 10307977

Tabel 4.3
Daftar Prestasi SMP Negeri 7 Bukittinggi

No Nama Guru Prestasi Tahun


1 Eldawati, S.Si Juara 2 Guru Berprestasi Tingkat Kota 2017
2 Eldawati, S.Si OGN Matematika Tingkat Nasional 2017
3 Halad Hulwana, S.Pd Juara 1 Lomba Pidato HUT KORPRI 2017
4 Eldawati, S.Si Guru Berprestasi Tingkat Provinsi 2018
5 Eldawati, S.Si dan Halad Seleksi Penulis Soal UN Tingkat Nasional 2018
Hulwana, S.Pd
6 Dra. Nilawati Penulis Buku dan Artikel Tingkat Nasional 2018
7 Renny, S.Si OGN IPA Tingkat Provinsi 2019
8 Halad Hulwana, S.Pd OGN B. Inggris Tingkat Provinsi 2019
9 Tuti Yamila Sari, S.PdI, Peserta terbaik Pelatihan Kurikulum 2013 2019
Halad Hulwana, S.Pd, dan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Renny, S.Si Bukittinggi

No Nama Siswa Prestasi Tahun


1 Fuadi Basar Juara 1 Pencak silat O2SN Tingkat Kota 2017
2 Salsabila Erwanda Juara 1 Lomba Catur O2SN Tingkat Kota 2017
3 Rani Putri Juara 1 Lompat Jauh O2SN Tingkat Kota 2017
4 Aditya Ilhami Juara 1 MTQ FLS2N Tingkat Kota 2018
5 Zhilan Zakiah Juara 1 Renang O2SN Tingkat Kota 2018
6 Stevi Febrianti Jauara 1 Atletik O2SN Tingkat Kota 2018
7 Grup Paduan Suara Juara 1 Grup Paduan Suara Paskibra Kota 2018
Bukittinggi
8 Rahma Alfin Khaira, Novi, Juara 1 Grup Cerdas Cermat Kesehatan 2019
Rona Azgavia
9 Anggi Syakira Pembawa baki bendera terbaik Lomba 2019
Paskibra Kota Bukittinggi
10 Rina Astagina dan Andika Juara 1 Lomba Solo Song HUT RI 2019
11 Rendi Saputra Jaya Juara 1 Permainan Tradisional Engrang 2019
12 Redho Fajri Yusran dan Nominasi Lomba Film Pendek Kota 2019
Muhammad Azriel Bukittinggi
13 Zulfi Syahara Juara 1 Pencak Silat O2SN Tingkat Kota 2020
14 M. Fathurrahrahman Juara 1 O2SN Matematika Tingkat Kota 2020
15 Zulfi Syahara Juara 3 Pencak Silat O2SN Tingkat Kota 2021
16 Nurfaizah Putri Juara 3 Renang O2SN Tingkat Kota 2021
Sumber: Data Profil Sekolah

21
Dari tabel di atas terlihat SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi telah

menyumbangkan prestasi yang membanggakan baik oleh guru maupun

siswanya di tingkat kota, provinsi bahkan nasional baik di bidang

akademik maupun non akademik. Ini menjadi motivasi bagi SMP

Negeri 7 Kota Bukittinggi untuk lebih meningkatkan prestasi di waktu

yang akan datang terutama untuk bidang karya tulis ilmiah dan bidang

lainnya.

B. Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I


Pertemuan I
Pelaksanaan siklus I meliputi perencanaan, tindakan, observasi
dan refleksi. Pelaksanaan tindakan siklus I merupakan implementasi dari
perencanaan, yang juga diiringi dengan observasi dan hasilnya menjadi
bahan refleksi yang merupakan hasil dari siklus I. Hal ini diuraikan
sebagai berikut :
a. Perencanaan
Pada siklus I, perencanaan meliputi :
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan media pembelajaran, LCD, Gambar
3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
4) Menyiapkan instrumen pengumpul data, yaitu :
 Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
 Lembar pengamatan aktivitas guru
 Lembar tes hasil belajar

b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari Senin
pada tanggal 15 Februari 2021 dengan waktu 2 x 20 menit yang

22
berlangsung dalam dua shif. Pada shif 1 masuknya jam 08.00 –
08.50 dan shif 2 masuknya jam 11.00 – 11.40, yang membahas
Tentang Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia.
Kegiatan pembelajaran diawal dengan berdoa, selanjutnya
peneliti melakukan apersepsi dengan menggunakan media OHP.
Guru menampilkan peta penjelajahan samudra. Guru menyampaikan
kompetensi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan


dengan materi, kemudian guru mempersiapkan alat seperti gunting,
lem, gambar yang berkaitan dengan materi. Guru memberi arahan
kepada siswa dengan memberi nomor urut di Papan Tulis. Siswa
memasang gambar di papan tulis dengan urutan nomor tersebut.

23
Guru mengadakan penekanan terhadap gambar-gambar yang
sesuai dengan materi yang ada pada Kompetensi Dasar.

Kemudian guru menutup pelajaran bersama siswa


menyimpulkan pelajaran hari ini dan memberikan tugas rumah serta
membuat resume dari pelajaran hari ini.
Pada shif 1 pertemuan 1 dengan materi latar belakang
kedatangan bangsa barat dapat berjalan lancar. Namun masih ada
siswa yang malu/tidak mau tampil ke depan untuk menempelkan
gambar ke depan yang berkaitan dengan materi. Selanjutnya peneliti
memberikan apersiasi atas siswa yang berani tampil ke depan dan
bisa menjawab pertanyaan dalam penekanan materi dari guru
sebagai peneliti.
Pada pertemuan 1 shif 2 juga dilaksanakan hal yang sama
seperti pada shif 1 pertemuan 1 siklus I. Pada pertemuan ini siswa
masih bersemangat dalam menempelkan gambar ke depan kelas.

24
Pertemuan 2
Pada pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal
20 Februari 2021. Yang pelaksanaanya juga dua shif. Shif 1 masuknya
jam 07.20 – 08.10 sedangkan Shif 2 jam 10.20 – 11.00. Kegiatan
pembelajaran baik shif 1 dan shif 2 membahas tentang kedatangan
bangsa barat ke Indonesia.

Langkah-langkah pembelajaran :
a. Perencanaan
Pada siklus I, perencanaan meliputi :
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan media pembelajaran, LCD, Gambar
3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
4) Menyiapkan instrumen pengumpul data, yaitu :
 Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
 Lembar pengamatan aktivitas guru
 Lembar tes hasil belajar
b. Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran diawal dengan berdoa, selanjutnya
peneliti melakukan apersepsi dengan menggunakan media OHP.
Guru menyampaikan kompetensi tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.

25
Guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan
materi, kemudian guru mempersiapkan alat seperti gunting, lem,
gambar yang berkaitan dengan materi. Guru memberi arahan kepada
siswa dengan memberi nomor urut di Papan Tulis. Siswa memasang
gambar di papan tulis dengan urutan nomor tersebut.
Selanjutnya guru memanggil siswa secara bergantian untuk
memasang dan mengurutkan gambar ke papan tulis secara logis.

Kemudian guru mulai menanamkan konsep-konsep materi


sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

26
Kemudian guru menutup pelajaran sekaligus menyimpulkan
pelajaran bersama siswa dan memberikan tugas rumah serta
membuat resume dari pelajaran hari ini.
Dan guru menyampaikan akan diadakan ulangan harian pada
pertemuan berikutnya.
Selanjutnya guru juga melakukan hal sama pada shif 2
pertemuan 2 pada siklus I.

c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan penggunaan model picture and picture pada pembelajaran
Perubahan Masyarakat Pada Masa Penjajahan dan Tumbuhnya
Semangat Kebangsaan.
Pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan oleh guru
mata pelajaran (peneliti). sedangkan pengamatan dilaksanakan oleh
teman sejawat sebagai observer.
Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilakukan dengan
lembar pengamatan oleh observer. Berdasarkan hasil pengamatan
diketahui bahwa persentase keaktifan siswa kualifikasi kurang.
Untuk itu aktivitas siswa perlu ditingkatkan pada pertemuan
berikutnya.
“Hasil Belajar Siswa dalam Perubahan Masyarakat Pada
Masa Penjajahan dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan dengan
dengan menggunakan pembelajaran model picture and picture dapat
dilihat pada tabel berikut :

27
Tabel 4.4
Hasil Ulangan Harian Siklus 1

No Nama Siswa UH Kriteria


1 ABDUL HAMID 86 SB
2 ADITIA SAPUTRA 75 B
3 AHMAD FURQAN 75 B
4 ANNISA MANDA PUTRI 60 C
5 ARYA PUTRA ARANDES 60 C
6 DENARA 75 B
7 ELSI YULITA RAHMAH 60 C
8 FAUZI AZRIN 75 B
9 GEA MAHARANI 75 B
10 GEMPAR AUTOMAS 75 B
11 GUNAWAN JHORDY 69 C
12 KESYA PUTRI ANABEL 75 B
13 KHALISTA ADELIA 60 C
14 MAHARDIKA SATRIANI 75 B
15 MELANI PUTRI AZIZAH 75 B
16 MOH RAVIV FAJRI 75 B
17 NOVIKA DELFA YANTI 75 B
18 NURUL MAYARI 76 B
19 ORI GUSTINA NALDYA PUTRI 90 SB
20 RAFIKA HUSNA 75 B
21 RAFLI 60 C
22 RAHMAT ZAKI 60 C
23 RASYA SECHAN RAFLI 60 C
24 RAYHAN NANDA WIRZA 75 B
25 RESKI MULIA 75 B
26 RESTI MELLYSA 75 B
27 RIDHO FERNANDO 60 C
28 ROSITA MAYANG SARI 80 B
29 SYIFA TRI HANDANI 70 C
30 TIARA ATTHAYA AULIA 90 SB
Jumlah 2166
Nilai terendah 60
Nilai tertinggi 90
Rata-rata kelas 72 B
Sumber : Data yang diolah

Dari tabel di atas dapat di lihat keberhasilan siswa lebih


banyak jika di bandingkan dengan nilai awal (ulangan harian siswa)
karena dari 30 orang siswa 3 orang siswa atau 10% mendapat nilai
sangat baik, 17 orang siswa atau 56,66% mendapat nilai baik,

28
10 orang siswa atau 33,33 % mendapat nilai cukup dan tidak ada
siswa yang mendapatkan nilai kurang sehingga diperoleh nilai rata-
rata 72%.

d. Refleksi
Dari hasil pengamatan pada tindakan pembelajaran
Perubahan Masyarakat Pada Masa Penjajahan dan Tumbuhnya
Semangat Kebangsaan dengan pembelajaran model picture and
picture pada siklus I pertemuan pertama dan kedua terjadi
peningkatan hasil belajar siswa jika dibanding dengan nilai awal.
Setelah dilakukan diskusi dan kolaborasi dengan observer
maka diketahui kekurangan hasil belajar pada siklus I dapat dilihat
pada hasil belajar di siklus I pertemuan pertama dan kedua baru
mencapai nilai rata-rata 72% dengan persentase ketuntasan yang
diharapkan 75%.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas VIII 5
SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi perlu dilakukan tindakan pada siklus
II pertemuan 1 dan 2 agar lebih meningkatkan hasil belajar siswa
dalam materi pembelajaran IPS.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pertemuan I
Pelaksanaan siklus II meliputi perencanaan, tindakan, observasi
dan refleksi. Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan implementasi
dari perencanaan, yang juga diiringi dengan observasi dan hasilnya
menjadi bahan refleksi yang merupakan hasil dari siklus I. Hal ini
diuraikan sebagai berikut :

a. Perencanaan
Pada siklus II, perencanaan meliputi :
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan media pembelajaran, LCD, Gambar

29
3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
4) Menyiapkan instrumen pengumpul data, yaitu :
 Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
 Lembar pengamatan aktivitas guru
 Lembar tes hasil belajar

b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu
pada tanggal 27 Februari 2021 dengan waktu 2 x 20 menit yang
berlangsung dalam dua shif. Pada shif 1 masuknya jam 07.20 –
08.10 dan shif 2 masuknya jam 10.20 – 11.00, yang membahas
Tentang Kondisi Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan.
Kegiatan pembelajaran diawal dengan berdoa, selanjutnya
peneliti melakukan apersepsi dengan menggunakan media OHP.
Guru menampilkan peta penjelajahan samudra. Guru menyampaikan
kompetensi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

30
Guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan
dengan materi, kemudian guru mempersiapkan alat seperti gunting,
lem, gambar yang berkaitan dengan materi. Guru memberi arahan
kepada siswa dengan memberi nomor urut di Papan Tulis. Siswa
memasang gambar di papan tulis dengan urutan nomor tersebut.

Guru mengadakan penekanan terhadap gambar-gambar yang


sesuai dengan materi yang ada pada Kompetensi Dasar.

31
Kemudian guru menutup pelajaran bersama siswa
menyimpulkan pelajaran hari ini dan memberikan tugas rumah serta
membuat resume dari pelajaran hari ini.
Pada shif 1 pertemuan 1 (Siklus II) dengan materi Kondisi
Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan berjalan lancar. Para
siswa mulai berani tampil ke depan kelas untuk menempelkan
gambar yang berkaitan dengan materi. Selanjutnya peneliti
memberikan apersiasi atas siswa yang berani tampil ke depan dan
bisa menjawab pertanyaan dalam penekanan materi dari guru
sebagai peneliti.
Pada pertemuan 1 shif 2 juga dilaksanakan hal yang sama
seperti pada shif 1 pertemuan 1 siklus II. Pada pertemuan ini siswa
masih bersemangat dalam menempelkan gambar ke depan kelas.

Pertemuan 2
Pada pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari senin tanggal
01 Maret 2021. Yang pelaksanaanya juga dua shif. Shif 1 masuknya jam
07.20 – 08.10 sedangkan Shif 2 jam 10.20 – 11.00. Kegiatan
pembelajaran baik shif 1 dan shif 2 membahas tentang Kondisi
Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan.

Langkah-langkah pembelajaran :
a. Perencanaan
Pada siklus II, perencanaan meliputi :
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan media pembelajaran, LCD, Gambar
3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
4) Menyiapkan instrumen pengumpul data, yaitu :
 Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
 Lembar pengamatan aktivitas guru
 Lembar tes hasil belajar

32
b. Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran diawal dengan berdoa, selanjutnya
peneliti melakukan apersepsi dengan menggunakan media OHP.
Guru menyampaikan kompetensi tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.

Guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan


materi, kemudian guru mempersiapkan alat seperti gunting, lem,
gambar yang berkaitan dengan materi. Guru memberi arahan kepada
siswa dengan memberi nomor urut di Papan Tulis. Siswa memasang
gambar di papan tulis dengan urutan nomor tersebut.
Selanjutnya guru memanggil siswa secara bergantian untuk
memasang dan mengurutkan gambar ke papan tulis secara logis.

33
Kemudian guru mulai menanamkan konsep-konsep materi
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

Kemudian guru menutup pelajaran sekaligus menyimpulkan


pelajaran bersama siswa dan memberikan tugas rumah serta
membuat resume dari pelajaran hari ini.
Dan guru menyampaikan akan diadakan ulangan harian pada
pertemuan berikutnya.
Selanjutnya guru juga melakukan hal sama pada shif 2
pertemuan 2 pada siklus II

c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan penggunaan model picture and picture pada pembelajaran
Kondisi Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan.
Pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan oleh guru
mata pelajaran (peneliti). sedangkan pengamatan dilaksanakan oleh
teman sejawat sebagai observer.
Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilakukan dengan
lembar pengamatan oleh observer. Berdasarkan hasil pengamatan
diketahui bahwa persentase keaktifan siswa kualifikasi kurang.
Untuk itu aktivitas siswa perlu ditingkatkan pada pertemuan
berikutnya.

34
“Hasil Belajar Siswa dalam Kondisi Masyarakat Indonesia
Pada Masa Penjajahan dengan menggunakan pembelajaran model
picture and picture dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5
Hasil Ulangan Harian Siklus 2

No Nama Siswa UH Kriteria


1 ABDUL HAMID 95 SB
2 ADITIA SAPUTRA 85 B
3 AHMAD FURQAN 95 SB
4 ANNISA MANDA PUTRI 85 B
5 ARYA PUTRA ARANDES 85 B
6 DENARA 85 B
7 ELSI YULITA RAHMAH 100 SB
8 FAUZI AZRIN 85 B
9 GEA MAHARANI 95 SB
10 GEMPAR AUTOMAS 85 B
11 GUNAWAN JHORDY 90 SB
12 KESYA PUTRI ANABEL 96 SB
13 KHALISTA ADELIA 85 B
14 MAHARDIKA SATRIANI 85 B
15 MELANI PUTRI AZIZAH 100 SB
16 MOH RAVIV FAJRI 95 SB
17 NOVIKA DELFA YANTI 90 SB
18 NURUL MAYARI 100 SB
19 ORI GUSTINA NALDYA PUTRI 95 SB
20 RAFIKA HUSNA 90 SB
21 RAFLI 90 SB
22 RAHMAT ZAKI 95 SB
23 RASYA SECHAN RAFLI 85 B
24 RAYHAN NANDA WIRZA 95 SB
25 RESKI MULIA 85 B
26 RESTI MELLYSA 95 SB
27 RIDHO FERNANDO 85 B
28 ROSITA MAYANG SARI 84 B
29 SYIFA TRI HANDANI 95 SB
30 TIARA ATTHAYA AULIA 100 SB
Jumlah 2730
Nilai terendah 80
Nilai tertinggi 100
Rata-rata kelas 91 SB
Sumber : Data yang diolah

35
Dari tabel di atas dapat di lihat keberhasilan siswa lebih
banyak jika di bandingkan dengan nilai Siklus I (ulangan harian
siswa) karena dari 30 orang siswa 18 orang siswa atau 60%
mendapat nilai sangat baik, 12 orang siswa atau 40% mendapat nilai
baik, tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai cukup dan kurang
sehingga diperoleh nilai rata-rata kelas 91%.

d. Refleksi
Dari hasil pengamatan pada tindakan pembelajaran Kondisi
Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan dengan pembelajaran
model picture and picture pada siklus II pertemuan pertama dan
kedua terjadi peningkatan hasil belajar siswa jika dibanding dengan
nilai siklus I .
Setelah dilakukan diskusi dan kolaborasi dengan observer
maka diketahui sudah mencapai keberhasilan sesuai dengan yang
diharapkan maka penulis menghentikan penelitian tindakan kelas
hanya sampai pada siklus II.

C. Pembahasan

1. Pembahasan Siklus 1
a. Perencanaan
Dengan memakai pembelajaran Model Picture and picture
yang pelaksanaannya dalam bentuk pemasangan gambar-gambar
serta diurutkan dengan urutan yang logis secara perorangan ke papan
tulis. Siswa akan termotivasi dalam proses pembelajaran ini. Siswa
dapat melihat langsung gambar-gambar yang akan dideskripsikan
sehingga siswa memperoleh kemudahan dalam menyimpulkan
materi pelajaran.
Menurut Istarani, langkah-langkah model picture and picture
adalah sebagai berikut :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dipakai

36
b. Guru menyajikan materi sebagai pengantar
c. Guru memperlihatkan/menunjukkan gambar-gambar yang
berkaitan dengan materi.
d. Guru menunjukan/memanggil siswa secara bergantian untuk
memasang atau mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis
e. Guru menyampaikan alasan pemikiran gambar alasan tersebut.
f. Dari urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan
konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
g. Dalam proses pembacaan gambar ini guru harus memberikan
pemahaman, penekanan.
h. Kesimpulan / rangkuman

b. Pelaksanaan
Selama pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, observer
melakukan pengamatan terhadap aktifitas guru dan siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan aktifitas guru pada pertemuan 1 shif 1
dan 2 guru berkualifikasi cukup dan meningkat pada pertemuan 2
shif 1 dan 2 dengan baik. Pada pertemuan 2 masih ada siswa yang
keberatan untuk tampilkan ke depan dalam pemasangan dan
pengurutan gambar.
Jika dilihat pada aktivitas siswa pada siklus 1 banyak siswa
yang ragu-ragu keberatan disuruh tampil ke depan menjawab
pertanyaan dari guru, sehingga siswa banyak yang mendapat nilai
cukup. Sementara pada siklus 2 siswa sudah nampak kreatif tampil
ke depan dan bersemangat.
Dalam menyimpulkan materi siswa banyak yang menunjuk,
untuk ikut menyimpulkan materi bersama guru. Pada ulangan harian
siswa mulai konsentrasi mengerjakannya tidak ada lagi yang
meribut.

37
c. Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan ulangan harian pada pertemuan satu dan dua di
siklus I nampak hasil belajar siswa sudah meningkat daripada nilai
awal ulangan harian siswa yang rata-rata dibawah 60%. Namun
keberhasilan ini belum menggambarkan secara klasikal nilai yang
diperoleh siswa belum memuaskan. Untuk itu penulis mencoba
melanjutkan penelitian tindakan kelas pada siklus II.

2. Pembahasan Siklus 2
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil tes dan pengamatan yang dilakukan oleh
observer dapat dilihat aktivitas guru dan siswa sudah mengalami
peningkatan jika dibanding dari hasil dan aktifitas siswa pada siklus
1. Dilihat dari aktivitas guru pelaksanaan pembelajaran sudah mulai
mencapai kualifikasi sangat baik, baik guru dan siswa juga aktifitas
telah mengalami peningkatan, hal itu dapat dilihat dari hasil belajar
siswa pada siklus II menunjukkan hasil yang sangat baik.
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada siklus I maupun
siklus II pada pembelajaran model picture and picture yang
pelaksanaanya 4 kali pertemuan mengalami peningkatan yang sangat
baik.

b. Hasil Belajar
Dari data persiklus yang terlihat sebelumnya menggambarkan
bahwa penerapan pembelajaran model picture and picture dalam
pembelajaran IPS pada siswa kelas VIII 5 SMP Negeri 7 Kota
Bukittinggi berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang
diharapkan. Hal ini dapat dilihat pada diagram di bawah ini :

38
Diagram 1 Perbandingan Nilai Awal,
Nilai Siklus 1, dan Nilai Siklus 2

18
16
14
12
10
8 Nilai Awal
6 Siklus 1
Siklus 2
4
2
0
Sangat
Baik Baik
Cukup
Kurang

Pada data awal dari 30 siswa tidak ada yang mendapat nilai
sangat baik, pada siklus 1 terdapat 3 orang siswa atau 10%,
sedangkan pada siklus 2 meningkat menjadi 18 orang siswa atau
60%. Pada data awal siswa yang mendapat nilai baik 3 orang siswa
atau 10%, sedangkan pada siklus 1 terdapat 17 orang siswa atau
56,66%., dan pada siklus 2 terdapat 12 orang siswa atau 40%. Siswa
yang mendapat nilai cukup pada data awal 5 orang siswa atau 16%,
pada siklus 1 terdapat 10 orang siswa atau 33,33 % dan pada siklus 2
tidak ada siswa yang mendapatkan nilai cukup. Siswa yang
mendapat nilai kurang pada data awal 22 orang siswa atau 56,6%,
pada siklus 1 ada 8 orang siswa (26,66%) dan di siklus 2 tidak ada
lagi siswa yang mendapatkan nilai kurang.

39
Diagram 2
Perbandingan Rata-rata Nilai Awal,
Nilai Siklus 1, dan Nilai Siklus 2

100
90
80
70
Nilai Awal
60
Nilai Siklus 1
50 Nilai Siklus 2
40
30
20
10
0
Rata-rata

Berdasarkan penjelasan data di atas dapat dilihat bahwa


dengan pembelajaran model picture and picture dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Dari data awal dapat dilihat nilai rata-rata siswa
dari 60%. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus 1 rata-rata
mengalami peningkatan 72% dan pada siklus 2 meningkat lagi
menjadi 91%.
Jadi berdasarkan data awal, data siklus 1 dan siklus 2, hasil
belajar siswa meningkat setelah dilaksanakan pembelajaran model
picture and picture pada siswa kelas VIII 5 SMP Negeri 7 Kota
Bukittinggi dalam pembelajaran IPS.

40
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data, hasil penelitian, dan pembahasan tentang upaya


yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa di era new
normal dengan menggunakan pembelajaran model picture and picture dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan model picture and picture dapat meningkatkan
hasil belajar IPS siswa di era new normal pada kelas VIII 5 SMP Negeri 7
Kota Bukittinggi tahun 2020/2021.
2. Pembelajaran model picture and picture berpusat pada guru dan siswa.
Siswa menjadi lebih mandiri, kreatif, dan mampu membangun diri sendiri
dan pengetahuan dalam mencari penyelesaian dari suatu materi yang
harus dipahami dan dikuasai oleh siswa melalui gambar-gambar yang
relevan dengan materi yang dibahas.
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran Perubahan Masyarakat Pada
Masa Penjajahan dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan dengan
penerapan sub materi kedatangan bangsa barat dan kondisi masyarakat
Indonesia pada masa penjajahan pendekatan model picture and picture di
kelas VIII 5 SMP Negeri 7 Kota Bukittinggi meningkat Rata-rata hasil
belajar pada data awal 60%, meningkat pada siklus 1 menjadi 72% dan
pada siklus 2 diperoleh rata-rata hasil belajar 91%.

B. Saran

Dari penelitian yang peneliti lakukan dapat disarankan :

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa disarankan guru menerapkan


pembelajaran model picture and picture

41
2. Disarankan kepada guru-guru agar menggunakan model picture and
picture karena dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa untuk
menciptakan pembelajaran yang lebih baik dan menyenangkan
3. Kepada peneliti lain yang tertarik untuk menggunakan model picture and
picture sebaiknya mencoba untuk materi yang berbeda, karena terbukti
model picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa di
era new normal pada kelas VIII 5 SMP Negeri 7 Bukittinggi.

42
DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta :


Rajagrafindo Persada.

Aqib, Zainal. 2010. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya : Insan


Cendekia.

Arikunto, Suharismi, 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi


Aksara.

Budiningsih, Asri. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Fakultas Ilmu


Pendidikan UNY.

Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Setiap.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran.


Bandung : PT. Refika Aditama.

Istarani. 2012. Pembelajaran Inovatif, Medan : Media Pustaka.

Ngalimun. 2016. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja


Pressindo.

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan


Pendidikan Dasar dan Menengah

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT.


Rineka Cipta.

Sudjana, Nana.2010. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar
Bandung : Sinar Baru Algevindo.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Supriyatna, Mamat. 2011. Bimbingan dan konseling berbaris Kompetensi


(Orientasi Dasar Pengembangan Profesi Konselor). Jakarta : Rajagrafindo
Persada.

Supriyono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.


Yogyakarta, Pustaka Pelajaran.

43
Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Undang-Undang Sistem


Pendidikan Nasional.

http://lib.unnes.ac.id/33910/3101415004maria.pdf. diakses pada tanggal 15 Juni


2021 pukul 08.00 Wib

http://eprints.uny.ac.id/8780/3/BAB%202%20-%2008416241014.pdf diakses
pada tanggal 15 Juni 2021 pukul 08:20 wib.

Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendikbudristek, Menag, Menkes, dan


Mendagri Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor
HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus
Disease 2019 (COVID-19).

44

Anda mungkin juga menyukai