Anda di halaman 1dari 4

Mari Mengenal Kerja Sistem Saraf Dalam Biologi

SYAMSIDAR, S.Pd
(Guru) SMPN 1 Bukittinggi

Saat kita sedang fokus mengamati sesuatu, tiba-tiba seseorang memukul kita dari belakang. Kira-
kira, apa respon yang akan kita munculkan? Kaget, histeris, menjerit, refleks memukul balik,
degan, atau bahkan ketiganya? Saat seseorang memukul kita, sistem saraf akan menerima
rangsangan berupa sentuhan. Rangsangan itu nantinya akan diteruskan ke sumsum tulang
belakang karena kejadiannya secara spontan. Sumsum tulang belakang akan memerintahkan
berbagai indera untuk menanggapinya, misalnya refleks memukul balik, histeris, menjerit, dan
sebagainya.

Nah, semua hal diatas kita dapat mengetahui pada fungsi bagian sistem saraf berikut ini,1)
Sistem saraf adalah sistem koordinasi yang bertugas mengendalikan seluruh aktivitas tubuh. Cara
kerja sistem saraf adalah dengan menerima dan meneruskan rangsang ke pusat saraf, misalnya
otak atau sumsum tulang belakang, 2) sistem saraf terdiri dari beberapa bagian, yaitu 1. Neuron
(sel saraf) adalah unit terkecil dan fungsional yang membentuk sistem saraf. Neuron memiliki
panjang 39 inchi dan berfungsi untuk menghantarkan rangsangan dari reseptor ke pusat saraf
serta menghantarkan rangsangan dari pusat saraf ke otot dan kelenjar. Adapun struktur neuron
yang harus kita tahu adalah sebagai berikut.

Badan sel saraf (perikarion) merupakan pengendali seluruh aktivitas neuron. Fungsi dari badan
sel ini adalah menerima rangsang dari dendrit ke akson. Bagian-bagian badan sel, yaitu
sitoplasma yang didalamnya terdapat badan Nissl (tumpukan RE kasar dan ribosom), nukleus,
dan organel sel lain seperti mitokondria, badan Golgi, dan neurofibril. Dendrit merupakan bagian
neuron yang ukurannya pendek dan bercabang-cabang. Dendrit berfungsi untuk menerima
impuls dan meneruskannya ke badan sel saraf.
Akson adalah bagian neuron yang ukurannya panjang dan memiliki cabang tunggal. Bagian
ujung terdapat suatu kantong yang berisi neurotransmitter. Nah, neurotransmitter inilah yang
nantinya akan menyampaikan impuls saraf ke bagian sinapsis. Selubung mielin adalah
pelindung akson yang berisi lemak berwarna putih kekuningan dan bersegmen. Selubung mielin
disusun oleh suatu sel yang disebut sel Schwann. Bagian akson yang tidak ditutupi oleh mielin
disebut nodus Ranvier.

Dari uraian diatas, lebih lanjut dapat kita ketahui fungsi neuron yang terbagi tiga yaitu; neuron
sensorik, motorik, dan konektor. Untuk memudahkan kita mengingat, dapat di rangkum seperti
berikut. 1) Neuron sensorik adalah neuron yang berfungsi menghantarkan impuls dari reseptor ke
pusat saraf, yaitu otak dan sumsum tulang belakang, 2) Neuron motorik adalah neuron yang
berfungsi untuk mengnatarkan impuls dari pusat saraf ke efektor (otot dan kelenjar), 3) Neuron
keonektor adalah penghubung antara neuron sensorik dan motorik.

Kita lihat lagi berdasarkan juluran sitoplasmanya, neuron dibagi menjadi tiga, yaitu: 1) Neuron
unipolar adalah neuron yang memiliki satu juluran sitoplasma pada badan selnya. 2) Neuron
bipolar adalah neuron yang memiliki dua juluran sitoplasma pada badan selnya, sebagai contoh
adalah neuron pada alat indera seperti telinga, mata, dan hidung, 3) Neuron multipolar adalah
neuron yang memiliki satu akson dan banyak dendrit pada badan selnya.

Selanjutnya neuroglia atau biasa disebut sel glia merupakan penunjang susunan saraf pusat yang
berfungsi sebagai jaringan ikat. Neuroglia ini terdiri dari beberapa jenis sel, yaitu astrosit yang
berbentuk seperti bintang dan berfungsi sebagai penyatu neuron, oligodendrosit yang berbentuk
seperti astrosit namun dengan badan sel lebih kecil dan berfungsi membentuk selubung mielin,
mikroglia yang bersifat fagosit, dan sel ependima berupa sel epitelium yang melapisi serebral
dan medula spinalis.

Berikutnya disebut sinapsis adalah penghubung antar neuron. Artinya, sinapsis menjadi titik
temu antara ujung akson suatu neuron dan dendrit dari neuron lain. Pada celah sinapsis inilah
terkandung suatu substansi kimia yang disebut neurotransmitter. Neurotransmitter terdiri dari
beberapa macam, yaitu: a) asetilkolin yang disekresikan oleh neuron di bagian otak, b) epinefrin
disekresikan oleh kelenjar adrenal saat tubuh sedang bahaya, c) norepinefrin disekresikan oleh
sebagian besar neuron yang badan selnya berada di batang otak dan hipotalamus, d) dopamin
disekresikan oleh hipotalamus yang berperan besar dalam menentukan emosional, e) serotonin
diproduksi di saluran pencernaan, kelenjar pineal, dan sistem saraf pusat, f) asam gama
aminobutirat disekresikan oleh neuron di otak. Nah jika kadar asam ini berkurang, kita akan
merasa tidak nyaman, galau, takut, dan gelisah.

Seterusnya impuls adalah rangsangan yang berupa aliran listrik dan merambat pada serabut saraf.
Penghantaran impuls terjadi secara konduksi yang melibatkan pompa ion Na+ dan K+. yang
disebut dengan mekanisme penghantaran impuls ini terjadi melalui tiga tahap, yaitu;1) tahap
polarisasi (istirahat), dimana neuron tidak menghantarkan impuls, sehingga saluran ion Na+ dan
K+ tertutup dan bagian luar membran bermuatan positif sedangkan bagian dalamnya bermuatan
negatif, 2) tahap depolarisasi dimana neuron sedang dilalui oleh impuls dan menjadikan keadaan
neuron seperti; Saluran ion Na+ terbuka. Akibatnya ion Na+ masuk ke dalam sel, dimana muatan
listrik mengalami perubahan di mana bagian luar bermuatan negatif dan bagian dalamnya
bermuatan positif, dan 3) tahap repolarisasi terjadi ketika neuron sudah dilalui impuls. Hal ini
mengakibatkan saluran Na+ tertutup dan tidak aktif. Sementara itu, saluran K+ terbuka sehingga
ion K+ akan keluar.

Selanjutnya kita akan mengenal sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang
(medula spinalis). Kedua sistem ini dilindungi oleh suatu selaput yang disebut meninges.
Meninges terdiri dari tiga lapisan, yaitu piameter (lapisan terdalam), araknoid (lapisan tengah),
dan durameter (lapisan terluar). Sedangkan otak terdiri dari dua bagian, yaitu; 1) Substansi grisea
(abu-abu) adalah bagian terluar otak yang mengandung banyak badan sel, serabut bermielin,
serabut tak bermielin, astrosit protoplasma, olegodendrosit, dan mikroglia. Substansi ini
berfungsi sebagai tempat terjadinya persepsi, integrasi, dan peningkatan perilaku serta
intelektual, 2) Substansi alba (putih) adalah bagian terdalam otak yang berfungsi sebagai pusat
koordinasi motor. Bagian ini mengandung serabut bermielin dan tak bermielin, astrosit fibrosa,
oligodendrosit, dan mikroglia. Untuk kita lebih mengenal tentang otak yang mempunyai
bagiannya seperti; A) Otak besar (serebrum) yang merupakan sumber kecerdasan, pusat ingatan,
pusat kesadaran, pusat alat indra, dan pusat asosiasi, otak besar ini terdiri dari beberapa lobus
seperti;1) lobus frontal adalah adalah bagian depan dari otak besar. Fungsi lobus ini adalah
berhubungan dengan penalaran, keterampilan motorik, kognisi, dan bahasa ekspresif, 2) lobus
temporal adalah bagian samping dari otak besar. Lobus ini berfungsi sebagai pusat pendengaran,
emosi, dan belajar, 3) lobus parietal berada di belakang lobus frontal atau biasa dikenal sebagai
ubun-ubun. Lobus ini berfungsi pada proses pengaturan suhu, rasa, tekanan, sentuhan, dan rasa
sakit, 4) lobus oksipitalis adalah bagian belakang otak besar. Lobus ini berperan dalam proses
rangsangan visual, penafsiran, dan informasi. B) Diesenfalon terletak di antara serebrum dan
otak tengah atau tersembunyi di balik hemisfer serebral. Diensefalon ini terdiri dari talamus,
hipotalamus, dan epitalamus. C) Sistem limbic adalah sekumpulan struktur yang berhubungan
dengan emosi dan perasaan. Semakin besar area limbik, tingkat hubungan emosionalnya akan
semakin besar pula. D) Otak tengah (mesensefalon) merupakan penghubungan antara pons
varolli dan otak kecil dengan otak tengah. Fungsi otak tengah adalah sebagai pusat reflex, E)
Pons varolii berfungsi untuk menghantarkan impuls dari bagain kiri dan kanan otak kecil,
mengatur frekuensi serta kekuatan bernapas. F) Otak kecil adalah otak yang berada di bagian
punggung atas batang otak dan di bawah lobus oksipitalis. Otak kecil berfungsi untuk
mempertahankan keseimbangan, mengontrol gerakan mata, dan sebagainya, dan G) Medula
oblongata yang berfungsi untuk mengatur denyut jantung, tekanan darah, pernapasan, gerakan
alat pencernaan, bersin, batuk, dan sebagainya.

Seterusnya sumsun tulang belakang (medula spinalis) yang terdiri dari dua bagian, yaitu; a)
Substansi alba (putih), bagian ini merupakan bagian terluar dari sumsum tulang belakang dan
terdiri dari akson bermielin, b) substansi grisea (abu-abu) merupakan bagian dalam sumsum
tulang belakang. Substansi ini memiliki bentuk menyerupai huruf H atau seperti kupu-kupu dan
terdiri dari empat bagian, yaitu sayap dorsal, ventral, lateral, dan komisura grisea. Sumsum
tulang belakang berfungsi, menghantarkan impuls sensorik reseptor ke otak, pusat gerak refleks
penghantar impuls motorik dari otak ke efektor.

Selanjutnya sistem saraf tepi terdiri dari pasangan saraf kranial (otak) dan spinal (sumsum tulang
belakang). Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar (somatik) dan tak sadar (otonom).
Sistem saraf sadar terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf spinal, Sistem saraf tak
sadar dibedakan menjadi dua, yaitu sistem saraf simpatis dan parasimpatis yaitu; a) Sistem saraf
simpatis bersumber dari segmen toraks dan lumbar sumsum tulang belakang. Sistem saraf ini
berperan untuk mendukung peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan terbukanya saluran
pernapasan, sedangkan b. Sistem saraf parasimpatis bersumber dari area kranial dan sakrum.
Sistem saraf ini bekerja dalam keadaan tenang. Artinya, sistem kerjanya berkebalikan dengan
sistem saraf simpatis, kemudian Gerak sadar dan reflex. Gerak sadar adalah gerak yang didasari
dengan kesadaran penuh untuk melakukannya atau gerak secara disengaja. Misalnya saja, saat
kita lapar, sengaja mengambil makanan, selanjutnya Gerak refleks terjadi secara spontan,
misalnya saja saat kita sedang fokus mengamati sesuatu, lalu seseorang memukulmu dari
belakang sebagaimana yang sudah diuraikan diatas. Kesimpulannya gerak sadar berpusat di otak.
Sementara gerak refleks di sumsum tulang belakang.

Sistem saraf juga bisa mengalami gangguan yang berakibat muncul penyakit yang bisa
mengganggu aktivitas seperti; 1) Meningitis adalah peradangan pada selaput meninges.
Gangguan ini disebabkan oleh virus atau bakteri. 2) Esenfalitis adalah peradangan pada jaringan
otak. Penyebabnya adalah virus, 3) Neuritis adalah gangguan pada saraf tepi akibat peradangan
atau tekanan 4) Kesemutan adalah gangguan pada sistem saraf sensorik akibat terganggunya
metabolism, 5) Epilepsi (ayan) adalah gangguan menahun yang menyerang saraf, 6) Alzheimer
adalah gangguan berupa sindrom kematian sel otak secara bersamaan. Biasanya, gangguan ini
menyerang para lansia, dan 7) Stroke adalah gangguan yang disebabkan oleh penyumbatan
pembuluh darah di otak.

Anda mungkin juga menyukai