Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOLOGI

SISTEM REGULASI

Oleh: Kelompok 4
1. Antonius Bless Ikun
2. Cristian G . Kolo
3. Maria karin J . Bere Bau
4. Paskalian Yuni Moruk
5. Yohana Marlina Yovita Mau

Tugas Biologi Kelas XI Alam 4


Tahun Ajaran 2022/2023
LATAR BELAKANG
Di dalam kepala terdapat suatu organ menakjubkan yang mengatur semua aktivitas
yang dilakukan oleh tubuh kita. Organ itu adalah otak kita mirip sebuah kantor pusat telpon
yang sangat besar dengan jutaan sambungan telpon. Salah satu fungsinya untuk memastikan
bahwa pesan terkiri ke otot yang tepat sehingga tanggapan (respon) dapat diberikan. Hal itu
sebagai koordinasi. Tidak hanya itu, otak juga bertanggung jawab atas pikiran, dan
kecerdasaan. Otak juga bertanggung jawab atas emosi anda.

Untuk mengatur dan mengendalikan semua kegiatan tubuh manusia yang beraneka
ragam, diperlukan regulasi atas pengaturan yang baik. Pada manusia, pengaturan semua
aktivitas tubuh dilakukan oleh ssitem regulasi. Sistem regulasi pada manusia meliputi system
saraf dan system hormone. Sistem regulasi juga ditunjang oleh alat-alat indra berupa mata,
telinga, lidah, kulit, dan hidung. Dengan adanya system regulasi yang ditunjang oleh alat-alat
indra, manusia dapat merasakan, mengenal, dan memahami lingkungan disekitranya.
PEMBAHASAN
A. SISTEM SARAF
Sistem saraf merupakan system regulasi atau control yang bertugas menerima dan
mengatarkan rangsangan ke semua bagian tubuh sekaligus memberikan tanggapan terhadap
rangsangan tersebut.

Sistem saraf tersusun atas unit-unit pelaksana, yaitu sel saraf dan neuroglia. Sel saraf
(neuron) merupakan sel yang terdiri atas badan sek, benang akson (neurit), dan sebuah atau
lebih dendrit. Pada badan sel dapat ditemukan adanya nucleus. Dendrit merupakan bagian
neuron yang bersifat menerima rangsang dari reseptr atau aksoon neuron lain menuju badan
sel. Adapun akson merupakan bagian neuron yang berhubungsan dengan dendrit neuron yang
lain atau sel efektor dan berfungsi meneruskan rangsang dari badan sel menuju terminal
akson. Neuroglia merupakan kelompok sel yang berfungsi memberikan nutrisi dan bahan
untuk kehidupan neuron. Neuroglia terdiiri atas mielin dan neurilemma. Mielin merupakan
selubung akson yang terbentuk dari sel Schwann. Akson ada yang berselubung mielin dan
ada yang tidak. Akson bermielin memilki kemampuan menghantrakan impuls lebih cepat
dibandingkan akson tidak bermielin. Alasanya, pada askon bermielin ada loncatan listrik,
tepatnya implus melewati nodus ranvier. Nodus ranvier merupakan bagian akson yang tidak
bermielin dan terletak diantara sel-sel Schwann.

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibagi menjadi neuron sensorik, neuron motoric, dan
neuron asosiasi. Neuron sensorik (afreen) berfungsi menghantarkan implush dari reseptor
(alat-alat indra) ke pusat sususan saraf. Neuron motorik (efreen) berfungsi menghantarkan
implush motoric dari sususan saraf pusat ke efektor (alat-alat tubuh). Adapun neuron asosiasi
berfungsi menghubungkan neuron motoric dan neuron sensorik. Neuron asosiasi ada dua
macam, yaitu neuron konektor dan neuron adjustor. Neuron konektor merupakan penghubung
antara neuron yang satu dan neuron lainnya. Adapun neuron adjustor merupaka penghubung
antara neuron sensorik dan neuron motorik yang terdapat didalam otak serta sumsum tulang
belakang.

System saraf dibedakan menjadi system pusat dan system saraf tepi.

1. Sistem saraf pusat


Sitem saraf pusat (SSP) meliputi otak dan sumsum tulang belakang. Keduanya
merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat maka perlu
perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga
dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membrane ini tertekan infeksi
maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
1) Durameter, terdiri dari dua lapisan yang terluar Bersatu dengan
tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang
mudah dilepaskan dari tulang kepala. Diantara tulang kepala dengan
duramater terdapat rongga epidural.
2) Arachnoidea mater, disebut demikian karena bentuknya seperti saa\
rang laba-laba. Didalamnya terdapat cairan lain sebagai liquor
cerebrospinalis, semacam cairan limfa yang mengisi sela-sela membra
araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk
melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3) Piamter, lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan
lipatan-lipatan permukaan otak.

Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:

1) Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (subtansi grissea)


2) Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (subtansi alba)
3) Sel-sel neugrolia, yaitu jaringan ikat yang terletak diantara sel-sel saraf
dalam system saraf pusat..
Walaupun otan dan sumsusm tulang belakang mempunyai
materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu
terletak di bagina luar atau kulitnya (konteks) dan bagian putih terletak
dibagian tengah. Pada rsumsum tulang belakang bagian tengah berupa
materi kelabu berbentuk kupu-kupu sedangkan bagian korteks berupa
materi putih.
A. OTAK
Otak mempunyai 5 bagian utama, yaitu : otak besar (serebrum), otak tengah
(mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung ( medulla
oblongata), dan jembatan varol.
 Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua
aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian atau
intelegensi ingatan (memori), kedaran, dan perimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan atau
Gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga
beberapa gerkana refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang
berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang
terletak disebalah belakang area motor yang berfungsi mengatur
Gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area
asosisasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini
berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat
kesimpulan, dan belajar berbagai Bahasa. Disekitar kedua area tersebut
adalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi.
Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berpikir (yaitu
mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat
penglihatan terdapat dibagian belakang.
 Otak Tengah (mesensefalon)
Otak teengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol.Di
depan otak tengah thalamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja
kelenjar_-kelenjar endokrin.Bagian atas (dorsal) otak tengah
merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperi
penyempitan pupil mata , dan juga merupakan pusat pendengaran.
 Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi Gerakan
otot yang terjadi secara sadar,keseimbangan,dan posisi tubuh.Bila ada
rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka Gerakan sadar yang
normal tidak mungkin di laksanakan
 Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar implus yang datang dari
mrdulla spinalis menuju ke otak.sumsum sambung juga mempengaruhi
jembatan,refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah,volume
dan kecepatan respirasi gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan.
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang
laim seperti bersin, batuk, dan berkedip.
 Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil
bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum
tulang belakang.

B. SUMSUM TULANG BELAKANG

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna
putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang
melimtang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas
disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Implus sensori dari reseptor
dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar
dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal
terdapat badan sel saraf penghubung yang akan menerima implus dari sel saraf sensori dan
akan menghantarkannya ke saraf motor. Fungsinya menghubungkan implus dari dan ke otak
serta sebagai pengatur gerak reflek.

2. Sistem Saraf Tepi

Saraf tepi dari pasangan saraf kranial dan saraf spinal yang keluar dari otak dan sumsum
tulang belakang serta menghubungkannya dengan tiap reseptor dan efektor dalam tubuh.
Sistem saraf tepi dibagi menjadi system sensori somatik dan system sensori autonomy.

Sistem saraf tepi berdasarkan arah implushnya terbagi menjadi dua, yaitu system aferen
dan sistem eferen. Sistem aferen mengandung sel saraf yang menghatarkan informasi dari
reseptor ke sistem saraf pusat. Sistem saraf eferen mengandung sel saraf yang
menghantarkan infromasi dari sistem saraf pusat ke otot kelenjar.

1) Saraf sensori somatic


Sistem ini terdiri atas 12 pasang saraf kranial, yang tidak semuanya merupaka
saraf campuran, dan 31 pasang saraf spinal yang semuanya merupakan saraf
campuran. Saraf-saraf ini meneruskan impuls dari system saraf pusat ke semua otot-
otot rangka tubuh.
Sistem saraf somatic mengandung saraf eferen yang menghantarkan impuls dari
system saraf pusat ke jaringan otot rangka. Sistem saraf somatic menghasilkan
Gerakan hanya di jaringan otot rangka.
a) Saraf kranial
Dari keduabelas saraf kranial, saraf nomor II, II, dan VII terdiri atas
neuron-neuron sensori, saraf nomor III, IV, VI, XI, dan XII terdiri atas
neuron-neuron, sedangkan yang lain (nomor V, VII, IX) terdiri atas gabungan
neuron motor dan sensori. Saraf nomor X (nervus vagus) mempunyai daerah
jelajah luas, sehinggs disebut pula sebagai saraf pengembara.
b) Saraf spinal
Urat saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang dan terdapat
didalam tulang belakang. Urat saraf ini merupakan gabungan neuron sensori
dan motor. Semua saraf sensori, masuk ke sumsusm tulang belakang melalui
akar dorsal, semua dendritnya berasal dari reseptor. Sedangkan saraf motor
keluar dari sumsum tulang belakang melalui akar ventral dan semua neuritnya
menuju ke efektor.
2) Saraf Autonom
System saraf autonomy adalah bagian dari system saraf tepi yang mengontrol
kegiatan organ-organ dalam, misalnya kelenjar keringat, otot perut, pembuluh darah,
dan alat-alat reproduksi. Ada dua buah system saraf autonom, yaitu system saraf
simpatetik dan parasimpatetik.
System saraf simpatetik berpusat antara dada sampai pinggang. Fungsinya
mengaktifkan berbagia organ secara otomatis. System saraf parasimaptik berpusat
pada pangkal medulla oblongata dan sacrum. Fungsinya menghambat kerja organ.
3. Gerak Refleks
Refleks merupakan suatu mekanisme reaksi atau tanggapan dalam usaha
melindungi tubuh dari rangsangan atau hal-hal yang membahayakan. Rekasi atau
taggapan yang ditimbulkan sangat cepat dan tidak disadaari. Gerak refleks rangsangan
yang diterima oleh organ resptor dibawa oleh saraf sensorik tidak menuju otsk, tetsapi
menujuj efektor. Skemanya adalah resptor – saraf sensorik – sumsum tulang belakang
– saraf motorik – efektor.
Berdasarkan jumlah efektor yang terlibat, gerak refleks dibedakan menjadi
refleks tunggal dan refleks kompleks. Adapun berdasarkan letak saraf
penghubungnyagerka refleks dibedakan menajdi refleks otak dan refleks sumsum
tulang belakang.
Berbeda dengan gerak refleks, rangsangan pada gerka biasa diolah di otak
sehingga gerak tersebut dapat kita sadari. Mekanisme terjadinya gerka biasa, yaitu
rangsang yang diterima oleh reseptor dibawah ini oleh saraf sensorik menuju otak
untuk ditanggapi. Tanggapan tersebut selanjutnya dibawa oleh saraf sensorik motoric
menuju efektor. Skema gerak biasa adalah reseptor - saraf sensorik – otak – saraf
motorik – efektor.

B. SISTEM HORMON

Hormon merupakan salah satu koordinasi di dalam tubuh dengan menggunakan cairan
yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat
diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja
hormone mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasaranya.

 Hipofisa (Pituaitary)
Kelenjar ini merupakank kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis
hormone. Letaknya di otak. Macam- macam hormon yang dihasilkan :
1) Somatotropin berfungsi mempercepat pertumbuhan.
2) Proklatin berfungsi mengantar kgegiatan kelenjar susu.
3) Tireotropin mempengaruhi aktivitas kelenjar tiroid
4) Adnecrtocotropin mempengaruhi aktivitas kelenjar anak ginjal bagian kortek.
5) Gonadotropin mempengaruhi aktivitas ovarium atau testis
6) Vasopressin mengatur penyempitan pembuluh darah
7) Oksitosin mengatur kontraksi otot uterus pada saat melahirkan.
 Kelenjar gondok (kelenjar tiroid)
Hormon yang dihasilkan yaitu tiroksin dan berfungsi mengatur pertumbuhan dan
metabolisme. Letak kelenjar disekitar jaknum.
 Kelenjar anak gondok (paratiroid)
Terletak didekat kelenjar gondok. Hormon yang dihasilkan yaitu parathormone
dengan fungsi mempertahankan kadar kalsium dan fosfor dalam darah.
 Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal)
Terletak menempel pada bagian satu ginjal. Bagian kulit menghasilkan kortison yang
berfungsi mempengaruhi denyut jantung. Mengatur otot-otot kandung kencing juga
mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glikogen menjadi glukosa.
 Kelenjar Pankreas
Kelenjar pancreas bagian pulau-pulau Langerhans menghasilkan hormon insulin.
Fungsi hormon ini mengatur kadar gula darah dengan cra mengubah glukosa menjadi
glikogen.
 Kelenjar Kelamin
Pada laki-laki terletak dibagian tesis. Hormon yang dihasilkan yang terpenting yaitu
testoteron yang berfungsi mempertahankan proses pembentukan sperma dan
menumbuhkam ciri-ciri kelamin sekunder.
Pada Wanita terletak pada ovarium. Hormon yang dihasilkan:
1) Estrogen, untuk mempertahankan pembentukan ovum dan ciri-ciri kelamin sekunder.
2) Progesteron, mengatur pembentukan plsenta dan produksi air susu.

C. SISTEM HORMON

Didalam tubuh manusia terdapat bermacam-macam reseptor untuk mengtahui


rangasangan-rangsangan dari laur atau disebut juga eksroseptor. Eksrseptor sering disebut
juga alat indra.

Indra berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima
rangsangan. ada lima macam indera yaitu:

 Mata,sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor)


 Telinga,sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan
tempat beradanya indera keseimbangan (statoreseptor)
 Hidung,sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor)
 Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor)
 Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)
Tiap indera akan berfungsi dengan sempurna apabila;
1. Indera tersebut secara anatomi tidak ada kelainan
2. Bagian untuk penerima rangsang berkerja drngan baik
3. Saraf-saraf yang membawah rangsangan dari dan ke otak berkerja
dengan baik.
4. Pusat pengolahan rangsang di otak berkerja dengan baik.
A. INDRA PENGLIHAT (mata)

Gambar 1.1

Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna
sesungguhnya yang di sebut mata bukanlah hanya bola mata. tetapi termasuk otot-otot
pengerak bola mata,kotak mata (rongga tempat mata berada),kelopak dan bulu mata.

Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata.ketiga
lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut;

 Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat;berwarna putih
buram (tidak tembus cahaya), kecuali bagian depan bersifat transparan,
disebut kornea.
 Koroid
Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan
yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen
terutama untuk retina.
 Retina
Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina
berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya berbentuk
urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak.
 Otot Mata
Ada enam otot mata yang berfungsi skelra. Empat di antaranya
di sebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior,rektus
eksternal,dan rektus internal.)otot rektus berfungsi
menggerakan bola mata ke kanan,ke kiri,ke atas,dan
kebawah.dualainya adalah otot obliq atas (superior) dan otot
obliq bawah(inferior).
 Fungsi Mata
1.Mata sebagai penjaga keseimbangan.
2.mata sebagai alat mempelajari berbagai hal
3.mata sebagai kamera pengawas
 Kelainan Pada Mata
Kelainan pada mata terdiri dari 3 kelainan yaitu
1. Imeralopi (rabun senja); pada senja hari penderita menjadi rabun.
2. Xeroftalxni; kornea menjadi kering dan bersisik.
3. Keratomealasi; kornea menjadi putih dan rusak.

B. INDRA PENDENGAR (TELINGA)

Gambar I.2

Ada 3 bagian utama dari telinga manusia,yaitu bagian telinga


luar,telinga tengah,dan telinga dalam.
o Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi.
o Telinga tengah berfungsi meneruskan getaran dari telinga luar
ke telinga dalam.
o Telinga dalam berfungsi menerima taringsang bunyi dan
mengirimkannya berupa implus ke otak untuk di olah.

 Cara Kerja Indera Pendengaran


Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar mengatarkan
gendang telinga. getaran struktur koklea pada jendela ofal di teruskan
le jarian lainva yang ada di dalam saluran festibulum.perpindahan
getaran cairan linfa ke dalam saluran tengah menggerakan membra
basher, perpindahan ini menyebabkan, melebarnya memberan pada
jendela bundar.
 Indra Peraba Atau Kulit
Kulit merupakan indra peraba yang mempumyai resepor khusus utk
sentuhan panas dingin sakit dan tekanan.
 Fungsi Kulit
Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan
tulang.sebagai alat peraba dengan di lengkapi bermacam respsetor
yang peka terhadap berbagai rangsangan sebagai alat ekskresi serta
pengatur suhu tubuh.

C. INDRA PENGECAP (LIDAH)

Gambar 1.3
Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. permukaan lidah di lapisi dengan
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjer lender, dan repstor Pengecap tunas
pengecap.

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem regulasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sistem hormon,dan alat indra.
Sistem saraf di bagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.sistem saraf pusat terdiri
dari otot dan sumsum tulang belakang. Otot terbagi menjadi beberapa bagian. Setiap bagian
otot mempunyai fungsi yang berbeda beda dalam mengatur tubuh.

Sistem hormon tersusun dari kelenjar-kelenjar endokrin atau hormone. Alat indra pada
manusia ada lima macam yaitu indra pengelihat (mata), indera pencium (hidung), indra
pendengar (telinga), indra pengecap (lidah), serta indra peraba, dan perasa (kulit).
DAFTAR PUSTAKA

Riandari, Henny. 2009. Theory and Application of Biology. Solo: Tiga Serangkai.

Pratiwi, D. A, Maryati, Srikini, Suharno & Bambamg. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga.

Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi untuk SMA kelas XI. Malang: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai