SISTEM REGULASI
Oleh: Kelompok 4
1. Antonius Bless Ikun
2. Cristian G . Kolo
3. Maria karin J . Bere Bau
4. Paskalian Yuni Moruk
5. Yohana Marlina Yovita Mau
Untuk mengatur dan mengendalikan semua kegiatan tubuh manusia yang beraneka
ragam, diperlukan regulasi atas pengaturan yang baik. Pada manusia, pengaturan semua
aktivitas tubuh dilakukan oleh ssitem regulasi. Sistem regulasi pada manusia meliputi system
saraf dan system hormone. Sistem regulasi juga ditunjang oleh alat-alat indra berupa mata,
telinga, lidah, kulit, dan hidung. Dengan adanya system regulasi yang ditunjang oleh alat-alat
indra, manusia dapat merasakan, mengenal, dan memahami lingkungan disekitranya.
PEMBAHASAN
A. SISTEM SARAF
Sistem saraf merupakan system regulasi atau control yang bertugas menerima dan
mengatarkan rangsangan ke semua bagian tubuh sekaligus memberikan tanggapan terhadap
rangsangan tersebut.
Sistem saraf tersusun atas unit-unit pelaksana, yaitu sel saraf dan neuroglia. Sel saraf
(neuron) merupakan sel yang terdiri atas badan sek, benang akson (neurit), dan sebuah atau
lebih dendrit. Pada badan sel dapat ditemukan adanya nucleus. Dendrit merupakan bagian
neuron yang bersifat menerima rangsang dari reseptr atau aksoon neuron lain menuju badan
sel. Adapun akson merupakan bagian neuron yang berhubungsan dengan dendrit neuron yang
lain atau sel efektor dan berfungsi meneruskan rangsang dari badan sel menuju terminal
akson. Neuroglia merupakan kelompok sel yang berfungsi memberikan nutrisi dan bahan
untuk kehidupan neuron. Neuroglia terdiiri atas mielin dan neurilemma. Mielin merupakan
selubung akson yang terbentuk dari sel Schwann. Akson ada yang berselubung mielin dan
ada yang tidak. Akson bermielin memilki kemampuan menghantrakan impuls lebih cepat
dibandingkan akson tidak bermielin. Alasanya, pada askon bermielin ada loncatan listrik,
tepatnya implus melewati nodus ranvier. Nodus ranvier merupakan bagian akson yang tidak
bermielin dan terletak diantara sel-sel Schwann.
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibagi menjadi neuron sensorik, neuron motoric, dan
neuron asosiasi. Neuron sensorik (afreen) berfungsi menghantarkan implush dari reseptor
(alat-alat indra) ke pusat sususan saraf. Neuron motorik (efreen) berfungsi menghantarkan
implush motoric dari sususan saraf pusat ke efektor (alat-alat tubuh). Adapun neuron asosiasi
berfungsi menghubungkan neuron motoric dan neuron sensorik. Neuron asosiasi ada dua
macam, yaitu neuron konektor dan neuron adjustor. Neuron konektor merupakan penghubung
antara neuron yang satu dan neuron lainnya. Adapun neuron adjustor merupaka penghubung
antara neuron sensorik dan neuron motorik yang terdapat didalam otak serta sumsum tulang
belakang.
System saraf dibedakan menjadi system pusat dan system saraf tepi.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna
putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang
melimtang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas
disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Implus sensori dari reseptor
dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar
dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal
terdapat badan sel saraf penghubung yang akan menerima implus dari sel saraf sensori dan
akan menghantarkannya ke saraf motor. Fungsinya menghubungkan implus dari dan ke otak
serta sebagai pengatur gerak reflek.
Saraf tepi dari pasangan saraf kranial dan saraf spinal yang keluar dari otak dan sumsum
tulang belakang serta menghubungkannya dengan tiap reseptor dan efektor dalam tubuh.
Sistem saraf tepi dibagi menjadi system sensori somatik dan system sensori autonomy.
Sistem saraf tepi berdasarkan arah implushnya terbagi menjadi dua, yaitu system aferen
dan sistem eferen. Sistem aferen mengandung sel saraf yang menghatarkan informasi dari
reseptor ke sistem saraf pusat. Sistem saraf eferen mengandung sel saraf yang
menghantarkan infromasi dari sistem saraf pusat ke otot kelenjar.
B. SISTEM HORMON
Hormon merupakan salah satu koordinasi di dalam tubuh dengan menggunakan cairan
yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat
diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja
hormone mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasaranya.
Hipofisa (Pituaitary)
Kelenjar ini merupakank kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis
hormone. Letaknya di otak. Macam- macam hormon yang dihasilkan :
1) Somatotropin berfungsi mempercepat pertumbuhan.
2) Proklatin berfungsi mengantar kgegiatan kelenjar susu.
3) Tireotropin mempengaruhi aktivitas kelenjar tiroid
4) Adnecrtocotropin mempengaruhi aktivitas kelenjar anak ginjal bagian kortek.
5) Gonadotropin mempengaruhi aktivitas ovarium atau testis
6) Vasopressin mengatur penyempitan pembuluh darah
7) Oksitosin mengatur kontraksi otot uterus pada saat melahirkan.
Kelenjar gondok (kelenjar tiroid)
Hormon yang dihasilkan yaitu tiroksin dan berfungsi mengatur pertumbuhan dan
metabolisme. Letak kelenjar disekitar jaknum.
Kelenjar anak gondok (paratiroid)
Terletak didekat kelenjar gondok. Hormon yang dihasilkan yaitu parathormone
dengan fungsi mempertahankan kadar kalsium dan fosfor dalam darah.
Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal)
Terletak menempel pada bagian satu ginjal. Bagian kulit menghasilkan kortison yang
berfungsi mempengaruhi denyut jantung. Mengatur otot-otot kandung kencing juga
mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glikogen menjadi glukosa.
Kelenjar Pankreas
Kelenjar pancreas bagian pulau-pulau Langerhans menghasilkan hormon insulin.
Fungsi hormon ini mengatur kadar gula darah dengan cra mengubah glukosa menjadi
glikogen.
Kelenjar Kelamin
Pada laki-laki terletak dibagian tesis. Hormon yang dihasilkan yang terpenting yaitu
testoteron yang berfungsi mempertahankan proses pembentukan sperma dan
menumbuhkam ciri-ciri kelamin sekunder.
Pada Wanita terletak pada ovarium. Hormon yang dihasilkan:
1) Estrogen, untuk mempertahankan pembentukan ovum dan ciri-ciri kelamin sekunder.
2) Progesteron, mengatur pembentukan plsenta dan produksi air susu.
C. SISTEM HORMON
Indra berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima
rangsangan. ada lima macam indera yaitu:
Gambar 1.1
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna
sesungguhnya yang di sebut mata bukanlah hanya bola mata. tetapi termasuk otot-otot
pengerak bola mata,kotak mata (rongga tempat mata berada),kelopak dan bulu mata.
Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata.ketiga
lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut;
Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat;berwarna putih
buram (tidak tembus cahaya), kecuali bagian depan bersifat transparan,
disebut kornea.
Koroid
Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan
yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen
terutama untuk retina.
Retina
Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina
berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya berbentuk
urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak.
Otot Mata
Ada enam otot mata yang berfungsi skelra. Empat di antaranya
di sebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior,rektus
eksternal,dan rektus internal.)otot rektus berfungsi
menggerakan bola mata ke kanan,ke kiri,ke atas,dan
kebawah.dualainya adalah otot obliq atas (superior) dan otot
obliq bawah(inferior).
Fungsi Mata
1.Mata sebagai penjaga keseimbangan.
2.mata sebagai alat mempelajari berbagai hal
3.mata sebagai kamera pengawas
Kelainan Pada Mata
Kelainan pada mata terdiri dari 3 kelainan yaitu
1. Imeralopi (rabun senja); pada senja hari penderita menjadi rabun.
2. Xeroftalxni; kornea menjadi kering dan bersisik.
3. Keratomealasi; kornea menjadi putih dan rusak.
Gambar I.2
Gambar 1.3
Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. permukaan lidah di lapisi dengan
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjer lender, dan repstor Pengecap tunas
pengecap.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem regulasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sistem hormon,dan alat indra.
Sistem saraf di bagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.sistem saraf pusat terdiri
dari otot dan sumsum tulang belakang. Otot terbagi menjadi beberapa bagian. Setiap bagian
otot mempunyai fungsi yang berbeda beda dalam mengatur tubuh.
Sistem hormon tersusun dari kelenjar-kelenjar endokrin atau hormone. Alat indra pada
manusia ada lima macam yaitu indra pengelihat (mata), indera pencium (hidung), indra
pendengar (telinga), indra pengecap (lidah), serta indra peraba, dan perasa (kulit).
DAFTAR PUSTAKA
Riandari, Henny. 2009. Theory and Application of Biology. Solo: Tiga Serangkai.
Pratiwi, D. A, Maryati, Srikini, Suharno & Bambamg. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi untuk SMA kelas XI. Malang: Erlangga