Anda di halaman 1dari 25

SISTEM SARAF

TIPS FOR YOUR HEALTH


CARE

kelompok
2
KELOMPOK 2
• Aurida Oktaviani
• Devita Permata Putri
• Distha Martina Savitri
• faraish salaf Alvanzy
• Giska Azzahra
PENDAHULUAN
Apa pengertian sistem saraf?
Sistem saraf adalah sistem kompleks yang berperan dalam mengatur dan mengoordinasikan seluruh
aktivitas tubuh. Sistem ini memungkinkan kita untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti berjalan,
berbicara, menelan, bernapas,
serta semua aktivitas mental, termasuk berpikir, belajar, dan mengingat.
Ini juga membantu kita mengontrol bagaimana tubuh bereaksi dalam keadaan darurat.

Sistem saraf pada manusia terdiri dari otak, sumsum tulang belakang,
organ-organ sensorik (mata, telinga, dan organ lainnya), dan semua saraf yang menghubungkan organ-
organ tersebut dengan seluruh tubuh.
Sistem ini bekerja dengan mengambil informasi melalui bagian tubuh
atau indera tertentu, memproses informasi tersebut, serta memicu reaksi, seperti membuat otot Anda
bergerak, merasakan sakit, atau bernapas.

Dalam menjalankan kerjanya, sistem saraf terbagi menjadi dua struktur/susunan, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang,
jsedangkan saraf tepi terdiri dari saraf yang menghubungkan saraf pusat ke seluruh tubuh kita. Adapun
saraf tepi terbagi ke dalam dua susunan besar, yaitu saraf somatik dan otonom.
SARAF PUSAT
Sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak dan sumsum
tulang belakang, memiliki fungsi untuk menerima
informasi atau rangsangan dari semua bagian tubuh,
kemudian mengontrol dan mengendalikan informasi
tersebut untuk menghasilkan respons tubuh..

SARAF TEPI
Fungsi saraf tepi adalah menghubungkan respon
sistem saraf pusat ke organ tubuh dan bagian lainnya
di tubuh. Saraf ini meluas dari saraf pusat ke area
terluar tubuh sebagai jalur penerimaan dan
pengiriman rangsangan ke otak
SISTEM SARAF
SARAF OTAK
Otak adalah mesin pengendali utama dari segala fungsi tubuh. Jika saraf pusat merupakan pusat kontrol tubuh, maka otak
adalah markas besarnya. Otak terbagi ke dalam beberapa bagian dengan fungsinya masing². Secara umum, bagian otak
terdiri dari otak besar, otak kecil, batang otak, serta bagian-bagian otak lainnya.
Bagian-bagian ini dilindungi oleh tengkorak dan selaput otak (meninges) dan dikelilingi oleh cairan serebrospinal untuk
menghindari terjadinya cedera otak.

SUMSUM TUKANG BELAKANG


Sumsum tulang belakang juga Sistem saraf pusat yang langsung terhubung ke otak melalui batang
otak, kemudian mengalir sepanjang ruas tulang belakang.
Saraf tulang belakang berperan dalam aktivitas sehari-hari dengan mengirimkan sinyal dari otak ke
bagian lain tubuh dan memerintahkan otot untuk bergerak. Selain itu, sumsum tulang belakang juga
menerima masukan sensorik dari tubuh, memprosesnya, dan mengirimkan informasi tersebut ke otak.
SISTEM SARAF
SEL SARAF / NEURON

3 bagian yang tak kalah penting dari anatomi sistem


saraf adalah neuron.
Fungsi sel saraf atau neuron adalah menghantarkan implus saraf.
Berdasarkan fungsinya, neuron terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu neuron
sensorik yang membawa pesan ke saraf pusat, neuron motorik yang
membawa pesan dari saraf pusat, serta interneuron yang menghantarkan
pesan di antara neuron sensorik dan motorik di saraf pusat.
SARAF PUSAT
Sistem saraf pusat meliputi:
a. Otak
Otak manusia dewasa memiliki berat ± 1,5 kg dan wujudnya dalam keadaan lembek seperti yang matang.
Berkat adanya tulang tengkorak, otak dapat terlindungi dari benturan yang datang dari luar.
Otak manusia terdiri atas bagian kiri & kanan, Otak kiri mengatur kegiatan bagian kanan tubuh, sebaliknya
otak kanan mengatur kegiatan bagian kiri tubuh. Otak dibungkus oleh tiga membran pelindung yang disebut
meninges.
Di antara dua membran sebelah dalam ada cairan serebrospinal yang berfungsi sebagai bantalan bagi otak
terhadap goncangan/benturan. Pada tengkorak lapisan terluar dari meninges disebut durameter, lapisan tengah
disebut dengan arachnoid dan lapisan terdalam sebuah piameter. Didalam otak terdapat 12 pasang saraf
kranial. Otak sendiri dapat dibedakan menjadi otak depan, otak tengah, dan otak belakang
SARAF PUSAT
1). Otak besar
Otak besar terletak di bagian paling depan dengan struktur yang menonjol yang disebut dengan serebrum.
Bagian ini memiliki dua belahan, yaitu kiri dan kanan. Bagian kiri mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah
kanan, sedangkan otak bagian kanan mengatur dan mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kiri.
Otak berfungsi sebagai pusat berpikir (kepandaian), kecerdasan, dan kehendak. Otak besar juga
mengendalikan semua kegiatan yang didasari seperti bergerak, mendengar, melihat, berbicara, berfikir, dan
lain-lain.
Otak besar ini terdiri atas dua lapisan sebagai berikut:
• Korteks
Korteks merupakan bagian luar dari serebrum. Bagian ini terbuat dari bahan abu-abu, yaitu massa badan sel.
• Lapisan dalam
Pada lapisan ini terdapat serabut saraf bermielin yang disusun dari bahan putih.
SARAF PUSAT
Dibagian otak besar ini terdapat talamus, hipotalamus, bagian dari kelenjar pituitari, dan
kelenjar Pineal. Talamus merupakan penjaga pintu gerbang pada korteks serebrum.
Hipotalamus berfungsi sebagai pusat koordinasi bagi banyak kegiatan organ dalam. Selain
itu, hipotalamus juga berfungsi untuk mengatur suhu dan kandungan air dalam darah.
Hipotalamus juga merupakan penghasil hormon. Hormon yang dihasilkan, antara lain
oksitosin dan ADH (antidiuretik hormon) yang tersimpan di lobus posterior pada pituitari,
serta TSH (hormon perangsang tiroid) dan LH (Luteinezing hormon) yang tersimpan
dilobus anterior pada pituitari.
SARAF PUSAT
Otak besar dibagi menjadi beberapa bagian penting yaitu sebagai berikut:
a. Lobus osksipitalis
Daerah ini berperan penting terhadap penglihatan
b. Lobus temporalis
Bagian ini berperan sebagai pusat pendengaran
c. Lobus frontalis
Daerah ini berperan dalam koordinasi dan pengendalian gerak otot dan berpikir, belajar, memori, dan
pandangan ke depan, analisis logis, kreativitas, dan beberapa emosi bergantung kepada kegiatan saraf di lobus
frontalis
d. Lobus parientalis
Daerah ini terletak di bagian belakang antara lobus frontalis dengan lobus parientalis terdapat lekukan atau
parit yang disebut dengan sulkus sentralis atau celah rolando. Lobus parientalis ini berfungsi untuk menerima
rangsang panas, dingin, tekanan, dan sentuhan.
SARAF PUSAT
2) Otak Tengah
Otak tengah disebut juga disensefalon dan terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Otak tengah ini berukuran kecil dan
tidak mencolok. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan impuls antara otak depan dengan otak belakang dan otak dengan mata.
Disamping itu juga berfungsi menjaga keseimbangan.
Melalui pusat medula oblongata dan otak tengah menuju ke atas merupakan jaringan serabut saraf yang disebut dengan formasi
retikuler yang berfungsi dalam mengaktifkan atau membangunkan otak depan. Aksi formasi retikular sangat selektif, artinya formasi
retikular ini dapat mengakibatkan kematian.

3) Otak Belakang
Otak belakang terbagi menjadi dua bagian, yaitu medula oblongata (sumsum lanjutan) dan serebelum (otak kecil). Masing-masing
bagian tersebut memiliki koordinasi dan fungsi sendiri-sendiri.

Medula Oblongata. Bagian ini tampak seperti ujung bengkak pada tali spinal. Sebenarnya ukurannya kecil tetapi fungsinya sangat
besar, karena jika terjadi kerusakan pada bagian medula oblongata ini dapat mengakibatkan kematian.
SARAF PUSAT
Fungsi medula oblongata, antara lain adalah menstimulasi otot-otot antartulang rusuk dan diafragma sehingga
dapat memungkinkan untuk pernapasan; Mengkoordinir saraf yang mengatur detak jatung diameter arteriola,
tekanan darah, suhu tubuh, gerakan alat-alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan; Mengkoordinir
gerak refleks, misalnya kedipan mata, bersin, bersendawa, dan muntah. Medula oblongata ini akan diteruskan
ke bawah yang disebut sumsum tulang belakang. Bagian sumsum lanjutan yang menghubungkan antara
sumsum lanjutan dengan otak disebut vons varolii (jembatan varol).

Serchelum (Otak kecil). Serebelum terdiri atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Fungsinya adalah
untuk mengkoordinasikan kegiatan lokomotor tubuh, antara lain pengaturan otot, posisi, dan keseimbangan
tubuh. Rusaknya bagian serebelum ini dapat mengakibatkan seseorang kehilangan koordinasi gerakan otot
tubuh. Pada gambar di depan gerakan halus dan lemah gemulai yang dihasilkan penari dikoordinir oleh
serebelum.
SARAF TEPI
Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua, berdasarkan cara kerjanya sebagai berikut:
Sistem saraf sadar berkerja keras atas dasar kesadaran dan kemauan kita. Saraf ini
meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, dan meneruskan impuls
dari sistem saraf pusat ke semua otot kerangka tubuh. Sistem saraf sadar terdiri
atas 12 pasang saraf kranial, yang keluar dari otak dan 31 pasang saraf spinal yang
keluar dari sumsum tulang belakang.

Saraf-saraf spinal tersebut terdiri atas gabungan saraf sensorik dan motorik. Dua
belas (12) pasang saraf kranial tersebut, antara lain sebagai berikut:

1) Saraf olfaktori spinal, saraf optik, dan saraf auditori. Saraf-saraf ini merupakan
saraf sensori.
2) Saraf okulomotori, troklear, abdusen, spinal, hipoglosal. Kelima saraf tersebut
merupakan saraf motorik.
3) Saraf trigeminal, Fasial, glossofaringeal, dan bagus. Keempat saraf tersebut
merupakan saraf gabungan dari saraf sensorik dan motorik.
SARAF TEPISistem Saraf Tak Sadar (Otonom)
Sistem saraf ini bekerja secara otomatis, dan tidak di bawah kehendak saraf pusat. Contoh gerakan
tersebut misalnya denyut jantung, perubahan pupil mata, gerak alat pencernaan, pengeluaran keringat,
dll. Kerja saraf otonom ternyata sedikit banyak dipengaruhi oleh hipotalamus di otak.
Apabila hipotalamus dirangsang, maka akan berpengaruh terhadap gerak otonom seperti contoh yang
telah diambil, antara lain mempercepat denyut jantung, melebarkan pupil mata, dan menghambat kerja
saluran pencernaan.
Sistem saraf otonom ini dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Sistem Saraf Simpatik. Saraf ini terletak di depan ruas tulang belakang. Fungsi saraf ini terutama
untuk memacu kerja organ tubuh,Fungsi memacu, antara lain mempercepat detak jantung,
memperbesar pupil mata, memperbesar bronkus. Adapun fungsi yang menghambat, antara lain
memperlambat kerja alat pencernaan, menghambat ereksi, dan menghambat kontraksi kantung seni.

2) Sistem Saraf Parasimpatik. Saraf ini memiliki fungsi kerja yang berlawanan jika dibandingkan dengan
saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki fungsi, antara lain menghambat detak jantung,
memperkecil pupil mata, memperkecil bronkus, mempercepat kerja alat pencernaan, merangsang
ereksi, dan mempercepat kontraksi kantung seni. Karena cara kerja kedua saraf itu berlawanan, maka
mengakibatkan keadaan yang normal.
FUNGSI SISTEM
SARAF
Fungsi saraf pada manusia, secara umum:

• Mengumpulkan informasi dari dalam dan luar tubuh (fungsi sensorik).


• Mengirimkan informasi ke otak dan sumsum tulang belakang.
• Memproses informasi di otak dan sumsum tulang belakang (fungsi
integrasi).
• Mengirimkan informasi ke otot, kelenjar, dan organ sehingga dapat
merespon dengan tepat (fungsi motorik).

Masing-masing struktur sistem saraf, yaitu saraf pusat dan tepi, menjalankan
fungsi yang berbeda.
PENYEBAB GANGGUAN
SISTEM SARAF
Sistem saraf dalam tubuh bisa mengalami gangguan akibat berbagai faktor,
mulai dari trauma, infeksi, tumor, gangguan sistem kekebalan tubuh,
hingga kelainan aliran darah. Sakit saraf disebabkan oleh gangguan pada sistem
saraf. Gangguan sistem saraf itu sendiri dapat terjadi akibat berbagai kondisi
berikut:

stroke atau perdarahan otak


Infeksi akibat bakteri, virus, jamur, atau parasit, seperti radang otak (ensefalitis),
polio dll.
Kelainan struktur, seperti cedera saraf tulang belakang, kanker otak dll.
Gangguan fungsional, seperti epilepsi, sakit kepala, atau vertigo
Penyakit bawaan, seperti penyakit Parkinson
MEMINIMALISIR RESIKO
GANGGUAN SARAF
1. Olahraga Teratur. ...
2. Hindari Pekerjaan yang Menuntut Gerakan Berulang. ...
3. Jaga Berat Badan Ideal. ...
4. Pastikan Asupan Vitamin B Tercukupi. ...
5. Hindari Alkohol.
6. Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, serta
memperbanyak asupan sayur-sayuran dan buah-buahan
7. Mengontrol kadar gula darah dan tekanan darah
8. Tidak merokok
9. Mempertahankan postur tubuh yang benar saat duduk atau berdiri
KOMPLIKASI SAKIT SARAF

Sakit saraf dapat menimbulkan sejumlah komplikasi berikut ini:


• Hilang keseimbangan dan jatuh akibat lemah otot
• Cedera atau luka akibat terjatuh atau mati rasa di area tertentu
• Gangrene atau kematian jaringan akibat luka infeksi yang parah
• Amputasi akibat luka yang terinfeksi parah
• Tekanan darah menurun (hipotensi) akibat kerusakan saraf otonom
RESIKO ORANG TERKENA
SAKIT SARAF
•Berusia 65 tahun ke atas
•Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
•Menderita diabetes
•Terpapar oleh zat beracun
•Memiliki riwayat penyakit degenerasi saraf
•Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi)
•Mengalami kekurangan gizi (malnutrisi)
•Melakukan aktivitas fisik yang melibatkan gerakan berulang
•Mengalami stres berat
KELAINAN SISTEM SARAF
Penyakit Parkinson biasanya menyerang orang yang berusia 40 tahun ke
atas. Penyakit ini disebabkan karena berkurangnya neurotransmitter
1 dopanmin pada basal ganglia. Gejala penyakit ini, yaitu gemetar pada
tangan, kaku otot, sehingga sulit bergerak.

Epilepsi disebabkan karena beberapa hal, antara lain karena terdapatnya


jaringan parut pada otak, tumor, gangguan metabolisme, dan lain-lain.
2 Epilepsi ditandai dengan kejang-kejang dan hilang kesadaran
KELAINAN SISTEM SARAF
Stroke dapat dipicu oleh tekanan darah tinggi(hipertensi). Hipertensi dapat
mengakibatkan pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga akan

3 mengganggu fungsi otak. Gejala stroke, antara lain pusing-pusing, apabila


sudah parah diikuti dengan gejala lain, yaitu sulit berbicara, tidak dapat
melihat, lumpuh, bahkan mati separuh.

Neuritis merupakan penyakit radang saraf yang disebabkan karena benturan

4 fisik misalnya pukulan, patah tulang. Ada juga yang disebabkan oleh
defisiensi vitamin, antara lain vitamin B1, B6, dan B12. Gejala neuritis,
antara lain kesemutan dan terasa sakit pada daerah yang disarafi.
OBAT PEREDA GEJALA
Penyakit bawaan tidak bisa disembuhkan. Akan tetapi, ada beberapa obat-
obatan yang dapat diberikan untuk meredakan gejala, yaitu:

• Obat pelemas otot, seperti baclofen, untuk meredakan nyeri dan kaku di
otot
• Obat antikejang, seperti gabapentin atau pregabalin
• Obat pereda nyeri, seperti ibuprofen dan naproxen
• Obat antidepresan, seperti benzodiazepine, untuk meredakan gangguan
kecemasan
PENGOBATAN SAKIT
SARAF
Pengobatan sakit saraf bertujuan untuk
meredakan gejala termasuk nyeri, dan
mencegah terjadinya komplikasi, metode
pengobatan sakit saraf juga tergantung dengan
penyebab dan penyakit yang di derita pasien
bisa dengan obat-obatan, terapi, operasi.
PENGOBATAN SAKIT
SARAF
Gangguan pembuluh darah :
• Obat-obatan, seperti obat pengontrol tekanan darah, obat pengencer darah, dan obat penurun kolesterol
• Prosedur angioplasti, pemasangan ring jantung, serta terapi ablasi vena
• Operasi

Infeksi:
• Antibiotik, seperti amoxicillin
• Antivirus, seperti acyclovir
• Antijamur, seperti clotrimazole
• Antiparasit, seperti albendazole

Kelainan struktur:
• Obat-obatan, seperti kortikosteroid, untuk meredakan peradangan pada penderita Bell’s palsy
• Fisioterapi, untuk membantu meningkatkan kemampuan gerak otot pasien
• Pemasangan traksi, untuk menstabilkan saraf tulang belakang yang cedera
• Operasi, untuk mengatasi kanker otak atau cedera saraf tulang belakang yang parah.

Anda mungkin juga menyukai