Anda di halaman 1dari 20

SISTEM SARAF

Nama Anggota Kelompok


1. Dewi Nurtyas Husnaningsih (R0319017)
2. Fadya Zahra Azizah (R0319022)
3. Fatita Rama Bherta (R0319024)
4. Gustanti Besstari Maharyani (R031928)
5. Inu Rastu Tamara (R0319031)
6. Jihan Ida Pharwati (R0319033)
7. Luthfia Syamilatunnuha (R0319042)
8. Rizqi Salsabila (R0319051)
9. Safrila Anindya Parameswara (R0319052)
PENGERTIAN SISTEM
SARAF

Sistem saraf adalah salah satu sistem organ pada manusia yang
berfungsi untuk menerima rangsangan dan mengatur respon tubuh terhadap
rangsangan tersebut. Sistem saraf memungkinkan manusia untuk mengenali dan
mendeteksi berbagai perubahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar tubuh
dan membuat tubuh mampu menyesuaikan diri dengan perubahan itu. Unit
struktural terkecil yang mengatur kinerja sistem saraf adalah sel saraf atau yang
biasa disebut neuron. Terdapat miliaran neuron di dalam tubuh manusia, dan
masing-masing neuron saling terhubung satu sama lain membentuk jalur saraf
yang kompleks.
FUNGSI SISTEM SARAF

Fungsi yang paling utama adalah untuk menerima, mengolah dan


menyampaikan rangsangan dari seluruh organ. Fungsi ini akan berjalan dengan baik
jika ada koordinasi antara fungsi sensorik, fungsi pengatur, dan fungsi motorik.
1. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat mengendalikan seluruh pengaturan dan pengolahan
rangsangan, mulai dari mengatur pikiran, gerakan, emosi, pernapasan, denyut
jantung, pelepasan berbagai hormon, suhu tubuh, hingga koordinasi seluruh sel
saraf untuk melakukan fungsi pengaturan di dalam tubuh.
2. Sistem saraf tepi
Fungsi utama dari sistem saraf tepi adalah menerima rangsangan dan
menghantarkan semua respons yang sudah diolah oleh sistem saraf pusat
STRUKTUR SEL SARAF
1. Dendrit
Merupakan percabangan dari badan sel yang terlihat seperti tonjolan
bercabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan menghantarkan rangsangan
dari badan sel.
2. Badan Sel
Badan sel bertugas untuk menerima rangsangan dari dendrit kemudian
meneruskan rangsangan tersebut ke akson (neurit).
3. Akson (Neurit)
Akson (Neurit) adalah serabut sel saraf panjang yang terlihat seperti
penjuluran dari badan sel. Akson berperan dalam menghantarkan impuls dari
badan sel menuju efektor seperti sel otot atau sel kelenjar. Beberapa sel saraf,
neuritnya dibungkus oleh sebuah selaput yang disebut selaput mielin.
4. Selaput Mielin
Selaput atau selubung Mielin adalah selaput pembungkus neurit. Fungsi
dari bagian ini adalah untuk melindungi sel saraf dari kerusakan dan mencegah
bocornya impuls serta mempercepat hantaran impuls yang masuk.
5. Sel Schwaan
Sel Schwann adalah sel yang mengelilingi selubung mielin. Sel
Schwann berfungsi untuk mempercepat jalannya impuls, menyediakan nutrisi
bagi neuri dan membantu regenerasi dari neurit.

6. Nodus Ranvier
Nodus Ranvier adalah bagian antar dua segmen selubung mielin. Nodus
Ranvier berfungsi seagai loncatan impuls saraf agar sampai lebih cepat ke tempat
tujuan.

7. Sinapsis
Sinapsi adalah celah yang terdapat pada pertemuan satu neuron dengan
neuron lainnya. Setiap sinapsis menyediakan koneksi antar neuron sehing
memungkinkan terjadinya pertukaran informasi antar neuron tersebut. Informasi
ini ditukarkan dalam bentuk zat kimia yang disebut Neurotransmiter.
JENIS-JENIS SEL
SARAF

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibedakan menjadi tiga, yaitu sel saraf
sensorik, sel saraf motorik, dan sel saraf aosiasi.

1. Sel saraf sensorik


Sel saraf sensorik berfungsi untuk menerima implus dari reseptor (alat
indra) dan diteruskan ke saraf pusat (otak atau sumsum tulang belakang). Melihat
fungsinya tersebut, maka sel saraf sensorik berhubungan erat dengan alat indra,
sehingga sel saraf sensorik disebut juga saraf indra.
Badan sel saraf sensorik bergerombol membentuk yang namanya ganglia.
Bagian dendrit pada sel saraf sensorik berhubungan langsung dengan alat indra
(reseptor) dan bagian aksonnya berhubungan dengan sel saraf yang lain.
2. Sel saraf motorik
Sel saraf motorik berfungsi untuk membawa tanggapan dari saraf pusat ke
efektor (otot dan kelenjar) yang akan melakukan respon tubuh. Impuls secara langsung
akan berjalan dari sel saraf sensorik menuju sel saraf motorik.
3. Sel saraf asosiasi
Sel saraf asosiasi berfungsi menghubungkan antara sel saraf sensorik dengan
sel saraf motorik, disebut juga sel saraf intermediet (penghubung atau perantara). Ada
dua jenis sel saraf asosiasi, seagai berikut.
1. Sel saraf konektor : berfungsi untuk menghubungan neuron yang satu ke neuron
lainnya.
2. Sel saraf ajustor : berfungsi untuk menghubungankan antara neuron sensorik
dengan neuron motorik
SISTEM Terdiri atas otak
SARAF serta sumsum
PUSAT tulang belakang

SISTEM
SARAF
MANUSIA

Terbagi atas sistem


SISTEM saraf sadar (sistem
SARAF TEPI saraf somatik) dan
sistem saraf tidak
sadar (sistem saraf
otonom)
OTAK (MEDULLA
OBLONGATA)
Otak memiliki 3 bagian utama yaitu :

1. Otak Besar (Cerebrum)


Cerebrum merupakan bagian otak yang terbesar dan dibagi menjadi dua
bagian yakni belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Otak besar dibagi menjadi 4
bagian yaitu :
1. Lobus frontal mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi,
kepribadian dan fungsi intelektual, seperti proses berpikir, penalaran, pemecahan
masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan.
2. Lobus parietal mengendalikan sensasi, seperti sentuhan, tekanan, nyeri dan
suhu. Lobus ini juga mengendalikan orientasi spasial (pemahaman tentang
ukuran, bentuk dan arah).
3. Lobus temporal mengendalikan indera pendengaran, ingatan dan emosi. Lobus
temporal kiri juga mengendalikan fungsi bicara.
4. Lobus oksipital mengendalikan penglihatan.
2. Otak Kecil (Cerebellum)
Cerebellum juga memiliki dua belahan otak dan berwarna abu-
abu dan putih. Otak kecil bertanggung jawab terhadap
pengaturan gerakan, keseimbangan, mengatur sikap atau posisi/postur
tubuh, hingga koordinasi otot.
3. Batang Otak (Brainstem)
Batang otak adalah seikat jaringan saraf di dasar otak, berfungsi
sebagai stasiun pemancar yang menghubungkan otak besar ke saraf
tulang belakang, serta mengirim dan menerima pesan antara berbagai
bagian tubuh dan otak. Batang otak terdiri dari tiga struktur utama,
 Otak tengah adalah pusat gerak okular penting
 Pons terlibat dalam koordinasi gerakan mata dan wajah,menangkap
sensasi di wajah, pendengaran dan keseimbangan.
 Medulla oblongata mengendalikan fungsi pernapasan, tekanan darah,
irama jantung, dan menelan.
Batang otak juga memiliki saraf kranial yang berfungsi
mengendalikan pendengaran, gerakan mata, menelan, dan gerakan pada
otot wajah, leher, bahu, dan lidah. Saraf kranial untuk penciuman dan
penglihatan berasal dari otak besar.
PELINDUNG
SARAF PUSAT
Pada sistem saraf pusat juga dilindungi oleh jaringan ikat yang
menjaga dan mendukung aktivitas sistem saraf pusat yang disebut
selaput meningia atau meninges. Selaput ini terdiri atas tiga bagian
yakni:
1. Piamater merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem
saraf pusat dimana terdapat banyak sekali pembuluh darah. Lapisan
ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut
bahan sisa metabolisme.
2. Arakhnoid merupakan lapisan yang berupa selaput tipis yang berada
di antara piamater dan duramater. Lapisan ini mampu melindungi
otak dari goncangan mekanik.
3. Duramater merupakan lapisan paling luar yang terhubung dengan
tengkorak. Duramater merupakan lapisan yang sangat kuat.
SUMSUM TULANG BELAKANG/
MEDULLA SPINALIS
Sumsum tulang belakang adalah saraf yang tipis yang merupakan
perpanjangan dari sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh
tulang belakang. Fungsi utama sumsum tulang belakang adalah transmisi pemasukan
rangsangan antara periferi dan otak. Fungsi lain sumsum tulang belakang adalah
mengontrol gerakan refleks, termasuk gerakan reflek pada mata, hidung, dan lain-lain.
SISTEM SARAF TEPI
Sistem saraf tepi atau sistem saraf perifer adalah bagian dari sistem saraf
yang di dalam sarafnya terdiri dari sel-sel yang membawa informasi ke (sel saraf
sensorik) dan dari (sel saraf motorik) sistem saraf pusat (SSP), yang terletak di luar
otak dan sumsum tulang belakang .
Sistem saraf tepi dibagai menjadi dua cabang yaitu sistem saraf somatik dan
sistem saraf otonom.
1. Sistem saraf somatik (sadar) terutama merupakan sistem motorik, yang semua
sistem saraf ke otot. Tersusun atas saraf kranial dan saraf spiral.
2. Sistem otonom merupakan adalah sistem saraf yang mewakili persarafan motorik
dari otot polos, otot jantung dan sel-sel kelenjar. Sistem otonom ini terdiri dari
dua komponen fisiologis dan anatomis yang berbeda, yang saling bertentangan
yaitu sistem simpatik dan parasimpatik.
SISTEM
OTONOM
1. Sistem Saraf Simpatik
Memiliki pangkal pada sumsum tulang belakang atau
medula spinalis. Fungsi dari sistem saraf simpatik ini pada umumnya
adalah untuk dapat memacu kerja organ tubuh, tetapi ada pula
beberapa yang dapat menghambat kerja dari organ tubuh tersebut.
Fungsi Saraf Simpatik
• Memperbesar pupil mata
• Memperbesar bronkus
• Memperbesar pupil mata
• Menghambat ereksi
• Menghambat sekresi empedu
• Mempercepat detak jantung
• Mempelambat kerja pencernaan
• Menurunkan tekanan darah
• Meningkatkan sekresi adrenalin
• Menghambat kontraksi kantung seni
2. Sistem Saraf Parasimpatik
Memiliki pangkal di sumsum tulang belakang lanjutan atau
medula oblongata. Fungsi saraf ini berlawanan dengan saraf simpatik
karena ketika saraf simpatik memperceat kerja organ tubuh tetapi saraf
parasimpatik ini memperlambat kerja organ tubuh. Dan hal yang di hasilkan
dari fungsi keduanya yang saling berlawanan maka organ yang ada di
dalam tubuh menjadi normal dan seimbang.
Fungsi Saraf Parasimpatik
• Mengecilkan pupil mata
• Merangsang eraksi
• Memperkecil bronkus
• Meningkatkan tekanan darah
• Menghambat sekresi adrenalin
• Menghambat detak jantung
• Meningkatkan sekresi empedu
• Menghambat organ pencernan
• Mempercepat kontraksi kantung seni

Anda mungkin juga menyukai