Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana Ereksi Terjadi

Proses ereksi dimulai dari otak. Stimulasi fisik dan / atau mental akan
menyebabkan saraf mengirim pesan kimia ke sistem syaraf di penis, isi
pesannya meminta pembuluh darah penis menjadi rileks sehingga darah
dapat mengalir bebas ke penis. Darah yang masuk membuat penis
semakin membesar, semakin banyak darah yang mengalir maka semakin
besar dan kaku penis.
Pembuluh darah balik akan tertekan menyebabkan darah terperangkap di
dalam penis dan tidak bisa keluar. Hal ini menyebabkan proses ereksi
tetap bisa bertahan lama. Mekanisme dari sejak proses stimulasi sampai
ereksi terjadi disebut tumescensi.
Mekanisme terjadinya ereksi penis pada pria dimulai dari respon terhadap
rangsangan seksual sampai puncak ereksi, kemudian orgasme dan penis
menjadi lembek kembali mengikuti proses berikut ini:
1.Ada stimulasi seks berupa fisik seperi sentuhan, suara, rabaan atau
stimulasi mental
berupa kenangan erotis, fantasi, dan lain-lain yang
menyebabkan gairah seksual bangkit.
2.Bagian otak yang disebut nukleus para-ventrikel akan bereaksi
terhadap rangsangan tersebut dengan mengirim impul seksual tersebut.
3.Impul seksual kemudian menuju sistem syaraf pada penis melalui saraf
otonom khusus di sumsum tulang belakang, saraf panggul dan saraf luas
yang berjalan di sepanjang kelenjar prostat untuk mencapai corpora
cavernosa dan arteri yang nantinya akan terisi darah.
4.Sebagai tanggapan terhadap sinyal-sinyal tersebut, serat otot di corpora
cavernosa menjadi rileks, sehingga darah dapat mengisi ruang di
dalamnya.
5.Serat otot di arteri yang memasok penis juga menjadi rileks, dan terjadi
peningkatan volume aliran darah menuju penis sebanyak delapan kali
lipat. Peningkatan aliran darah ini akan memperluas ruang sinusoidal
dalam corpora, kemudian merenggangkan selubung sekitarnya (tunika).
6.Tunika yang merenggang akan menghambat pembuluh darah vena
membawa darah keluar dari corpora cavernosa. Darah terperangkap di
dalam penis, tekanan menjadi sangat tinggi dan penis akhirnya ereksi
dengan keras.
7.Saat terjadi orgasme, sinyal dari otak berubah secara dramatis. terjadi
peningkatan mendadak produksi noradrenalin di alat kelamin. Hormon
tersebut memicu orgasme dan kontraksi serat otot di corpora cavernosa.
Sebagai akibatnya aliran darah menuju penis berkurang.

8.Tekanan pada corpora menurun, yang juga melemaskan tunika sehingga


memungkinkan darah mengalir keluar dari penis. Akibatnya penis menjadi
lembek (detumescensi).

Anda mungkin juga menyukai