1. Pada presentasi manifestasi klinis, terdapat sindrom foramen jugularis.

Boleh
menjelaskan lebih lanjut?
Sindrom foramen jugularis (vernet syndrome) adalah kumpulan gejala yang timbul akibat
timbulnya Tumor yang meluas ke belakang secara ekstrakranial menembus fascia
pharyngobasilaris yaitu sepanjang fossa posterior (termasuk di dalamnya foramen
spinosum, foramen ovale dll) di mana di dalamnya terdapat nervus kranialais IX,X,XI
dan XII; sehingga apabila terjadi kerusakan atau kelumpuhan dari kumpulan nervus
tersebut maka dikenali sebagai penjalaran retroparotidian. atau disebut juga sindrom
Jugular Jackson.

2. Apa upaya pencegahan yang bisa dilakukan?

Pencegahan kanker nasofaring yang dilakukan dapat berdasarkan faktor-faktor
yang dinilai berpengaruh akan timbulnya karsinoma nasofaring . Usaha yang dilakukan
adalah penggunaan vaksin virus Epstein-Barr, mengurangi dan menghindari bahan-bahan
atau polutan yang dapat mempengaruhi timbulnya karsinoma nasofaring, dan mengubah
gaya hidup sehat seperti tidak merokok atau konsumsi alkohol dll

sumber: Dan Jin J OZWZ. Association of fruit and vegetables with the risk of
nasopharyngeal cancer: evidence from a meta-analysis. Springer Nature. 2014 Juli.

3. Bagaimana menentukan prognosis pada kasus KNF?

4. SEER stage 5-years relative survival rate
Localized 82%
Regional 73%
Distant 48%
ALL SEER stages combined 61%
Angka-angka ini didasarkan pada orang yang didiagnosis dengan kanker nasofaring antara
2009 dan 2015.

5. apabila ada kecurigaan CA nasofaring dilakukan tes serologi EBV dan ct scan. apabila
EBV negatif dan ct scan positif apa yg dilakukan? (observasi atau lanjut biopsi)
6. bagaimana Karsinoma Nasofaring dapat menyebar?

Penyebaran lokal

Tempat asal KNF tersering adalah di fosa Rosenmüller. Perluasan ke anterior

menyebabkan penyumbatan koana dan kavum nasi. Perluasan ke inferior ke arah
orofaring dan hipofaring. Perluasan ke lateral melibatkan ruang parafarinng dan fosa
infratemporal melalui sinus Morgagni. Perluasan ke superior melibatkan struktur
intrakranial. Foramen laserum dan foramen ovale merupakan jalan masuk perluasan sel
kanker ke fosa kranii media dan menyebabkan diplopia atau oftalmoplegia. Struktur yang
pertama terkena adalah saraf otak n. VI. Perluasan sepanjang dasar tengkorak posterior
melibatkan foramen jugularis (mengenai saraf otak n. IX, n. X, dan n. XI), kanalis
hipoglosus (mengenai saraf otak n. XII), atau saraf simpatis yang menimbulkan sindrom
Hornner. Keterlibatan struktur-struktur tersebut dapat juga merupakan akibat dari
keterlibatan ruang parafaring. Jika m. pterigoideus terkena, akan menyebabkan trismus.

Penyebaran limfatik

Daerah nasofaring kaya akan saluran limfe dan penyebaran pertama KNF adalah ke KGB
leher. KGB leher ipsilateral lebih sering terkena, tetapi dapat juga mengenai KGB
kontralateral atau bilateral. Penyebaran limfatik dapat secara langsung ke KGB yang
terkena atau melalui KGB retrofaring atau parafaring. Pembesaran KGB parafaring
menyebabkan leher kaku dan tortikolis.
7. Tatalaksana apa yang bisa diberikan pada pasien ini bila kita temui sebagai dokter
umum?
Menurut SKDI tahun 2012 tatalaksana KNF adalah 2
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk

Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan
dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tatalaksana dapat diberikan sesuai simptomnya misalnya apabila terdapat nyeri berikan
obat Analgesik sederhana: misalnya paracetamol dan aspirin. paracetamol bisa diberikan
3-4x sehari tiap 500 mg tiap pemberian. Jika datang dengan epistaksis maka tatalaksana
epistaksis misalnya dengan memberikan tampon dengan cairan adrenalin, dan
sebagainya. Jelaskan faktor risiko yang mungkin menyebabkan terjadinya KNF pada
pasien misalnya terpapar asap terus menerus, merokok, makan ikan asin, atau riwayat
keluarga dengan KNF. jelaskan tujuan merujuk yaitu ke spesialis THT, dan kemungkinan
tatalaksana yang akan diberikan di spesialis THT lalu segera berikan rujukan.