Anda di halaman 1dari 12

PRURITUS SENILIS

Balqis Sabilla Pembimbing :


Cynthia Melinda Dr. Frida A Ginting , Sp.KK
Delya Alifta
Sinta Oktaria Candra
PENDAHULUAN
Penyebabnya
Suatu sensasi kulit kulit yang sangat Diduga
yang iritatif dan kering (xerosis bersifat
menimbulkan kutis atau iritatif
rangsangan untuk xerodermia)
menggaruk

Gambaran
khas

PRURITUS KLASIFIKASI

Ekskloriasi

Penatalaksanaan

umum khusus
Pruritus merupakan sensasi kulit yang tidak
nyaman, bersifat iritatif, dan menimbulkan
rangsangan untuk menggaruk.

Rasa gatal terjadi karena


stimulasi ringan, seperti
gosokan dengan pakaian atau
perubahan suhu di sekitar
penderita. Pruritus senilis
biasanya merupakan gejala
dari penyakit lain.
Terutama pada
daerah genital
eksterna, perineal,
dan perianal.
EPIDEMIOLOGI

Keluhan masalah kulit yang paling umum terutama


pada lansia

Keluhan ini paling umum dirasakan pada lansia yang


berjenis kelamin perempuan dibandingkan laki-laki

Umumnya sering terjadi pada


orang tua dengan usia 60
tahun atau lebih.
ETIOLOGI

Disebabkan 2 faktor

Eksogen Dermatitit
Lingkungan kontak

Pajanan
Kulit penderita faktor
peka terhadap tertentu
gigitan
serangga
Gangguan
kulit

Pruritus
Hormonal Gangguan lokal
sistemik
ETIOLOGI
Kulit yang sangat kering (xerosis
kutis atau xerodermia)

Diduga Natural skin


Lingkungan aging

Interoleransi
obat
Faktor lain
Gangguan
ginjal

Infeksi
DM Gangguan lokal
fungsi haji
GEJALA KLINIS

Pruritus secara khas akan menyebabkan pasien menggaruk


yang biasanya dilakukan semakin intensif pada malem hari.

Garukan yang terus menerus menimbulkan ekskoriasi,


kemerahan bagian kulit yang menonjol (bidur), infeksi dan
perubahan pigmentasi

Tempat predileksi : tersering ialah daerah genital eksterna,


perineal dan perianal
Klasifikasi

1.Pruritoceptive itch : Akibat gangguan yang berasal dari


kulit. Misalnya, inflamasi, kering, dan kerusakan kulit.

2. Neuropathic itch : Akibat gangguan pada jalur aferen


saraf perifer atau sentral. Misalnya, pada herpes dan
tumor.

3. Neurogenic itch : Tidak ada gangguan pada saraf


maupun kulit, namun terdapat transmitter yang
merangsang gatal. Misalnya, morphin dan penyakit
sistemik (ginjal kronis, jaundice).

4.Psikogenic itch : Akibat gangguan psikologi. Misalnya,


parasitophobia.
DIAGNOSIS

 Diagnosis pruritus senilis ditegakkan


berdasarkan anamnesis dan gejala klinis yang
khas.

KOMPLIKASI

 Scabies Dermatitis
 Infeksi bakteri Ginjal
 Dermatitis iritan
PENATALAKSANAAN

 UMUM
1. Lakukan kompres dingin seperti es batu, bedak dingin
yang mengandung mentol, bila keluhan pruritus masih
berlanjut, perlu pemeriksaan pruritus akibat masalah
sistemik.
2. Gunakan Alpha-Keri, Lubath (bath oil) yang
mengandung surfaktan dan membuat minyak
bercampur dengan air rendaman untuk membersihkan
kulit.

 KHUSUS
Topikal :
 Sulfur 5 – 10% dapat diberi dalam bentuk bedak kocok
atau salep, untuk mengurangi gatal dapat diberikan
menthol 0,25 – 1%.
 Kortikosteroid krim / salep  untuk menekan
inflamasi.
Sistemik
 Antihistamine, untuk mengurangi rasa gatal :
- CTM
dosis :
4 mg tiap 4 – 8 jam sekali, maksimum 24 mg/ 24
jam.
anak usia 2 – 5 tahun : 1 mg ( ¼ tablet ) tiap 4 –
6 jam.
anak usia 6 – 12 tahun : 2 mg ( ½ tablet ) tiap 4 –
6 jam.
 Antibiotik  bila terdapat infeksi sekunder

 Prognosis : baik, apabila menjaga hygiene


personal dan lingkungan serta mendapat terapi
yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai