Anda di halaman 1dari 30

TATALAKSANA KECACINGAN

PUSKESMAS SUDIANG RAYA

OLEH:
ANDIKA SETIONO
(11120150145)
D A L A M R A N G K A M E M E N U H I T U G A S K E PA N I T E R A A N K L I N I K
B A G I A N I L M U K E S E H ATA N M A S YA R A K AT D A N I L M U K E D O KT E R A N K E LU A R G A
FA K U LTA S K E D O KT E R A N
U N I V E R S I TA S M U S L I M I N D O N E S I A
PENDAHULUAN
Kecacingan merupakan salah satu mikroorgisme penyebab
penyakit dari kelompok helminth (cacing), membesar dan hidup
dalam usus halus manusia, Cacing ini terutama tumbuh dan
berkembang pada penduduk di daerah yang beriklim panas dan
lembab dengan sanitasi yang buruk
Hasil pemeriksaan tinja pada anak Sekolah Dasar / sederajat
yang dilakukan Sub Dit diare, Kecacingan dan infeksi saluran
pencernaan lain pada tahun 2002-2009 di 398 SD/MI yang
tersebar di 33 provinsi menunjukkan rata-rata prevalensi
cacingan adalah 31,8%.
PEMBAHASAN
CACING GELANG
(Ascaris lumbricoides)
Epid: Prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak. Frekuensinya
antara 60-90%. Tanah liat, kelembaban tinggi dan suhu yang berkisar
antara 25-30C, telur manjadi infektif

Morfologi:
Cacing jantan berukuran 10-30 cm, sedangkan yang betina 22-35 cm
Telur yang dibuahi, besarnya kurang lebih 60x45 mikron dan yang tidak
dibuahi 90x40 mikron
bentuk infektif dalam waktu kurang lebih 3 minggu
Sejak telur matang tertelan sampai cacing dewasa bertelur diperlukan
waktu kurang lebih 2 bulan
Gejala:
larva, perdarahan kecil pada dinding alveolus dan timbul gangguan pada
paru yang disertai batuk, demam dan eosinophilia
Loeffler syndrome
cacing dewasa, mengalami gejala gangguan usus ringan seperti mual,
nafsu makan berkurang, diare, atau konstipasi.
Diagnosis dibuat dengan menemukan telur (dalam tinja) dan cacing
dewasa
Terapi:
Pilihan terapi, (400 mg per oral, untuk semua usia)
Mebendazole (100 mg x 2 setelah makan selama 3 hari atau 500 mg
sekali per oral untuk semua usia)
Pirantel pamoate (11mg/kgBB sekali peroral, maksimal 1 g )
Cacing kremi
(Enterobius vermicularis)
Eoid:
Penyebaran cacing kremi lebih luas daripada cacing lain
Penularan dapat terjadi pada suatu keluarga atau kelompok-
kelompok yang hidup dalam satu lingkungan yang sama (asrama)
penularan melalui debu, feco-oral, retro infeksi
Morfologi:
Cacing betina berukuran 8-13 mm x 0,4 mm. Pada ujung anterior ada
pelebaran kutikulum seperti sayap yang disebut alae.
Cacing jantan berukuran 2-5 mm, jugam mempunyai sayap dan
ekornya melingkar sehingga bentuknya seperti tanda tanya
Diagnosis dibuat dengan menemukan telur (anal swab) dan cacing
dewasa
Gejala
Gejala klinis yang menonjol disebabkan iritasi di sekitar anus, perineum
dan vagina
daerah anus dan vagina sehingga menimbulkan pruritus lokal
Keadaan ini sering terjadi pada waktu malam
Cacing betina gravid mengembara dan dapat bersarang di vagina dan di
tuba Fallopii sehingga menyebabkan radang di saluran telur
Pengobatan
Dosis tunggal mebendazole (100 mg peroral untuk semua usia) diulang
dalam 2 minggu
albendazole (400 mg peroral untuk semua usia) diulang dalam 2 minggu
dosis tunggal pirantel pamoate (11 mg/kgBB peroral, maksimal 1 g)
Cacing tambang
(A. duodenale dan N. americanus)
Morfologi
Cacing dewasa hidup di rongga usus halus, dengan mulut dan besar melekat pada
mukosa dinding usus.
Cacing betina berukuran panjang kurang lebih 1 cm, cacing jantan kurang lebih 0,8
cm. Bentuk badan N.americanus biasanya menyerupai huruf S, sedangkan
A.duodenale menyerupai huruf C
N.americanus mempunyai benda kitin, sedangkan pada A.duodenale ada dua
pasang gigi
Gejala klinis:
Bila banyak larva filariform sekaligus menembus kulit, maka terjadi perubahan kulit
yang disebut ground itch
Dewasa, anemia hipokrom mikrositer, eosinophilia
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan telur dalam tinja segar. Dalam tinja yang
lama mungkin ditemukan larva.
Pengobatan:

Albendazole (400 mg sekali peroral, untuk semua usia),


N.americanus dewasa terkadang lebih refrakter dan
memerlukan tambahan dosis
Mebendazole (100 mg x 2 peroral selama 3 hari, untuk
semua usia), juga efektif
Pirantel pamoate (11mg/kgBB sekali sehari selama 3 hari,
dosis maksimal 1 g)
Terapi preparat besi oral tidak selalu dibutuhkan untuk
mengatasi defisiensi besi terkait infeksi cacing tambang
pada anak.
Cacing cambuk
(Trichinella spiralis)
Morfologi dan daur hidup
Cacing dewasa, halus seperti ramnbut. Cacing betina berukuran 3-4 mm
dan cacing jantan kira kira 1,5 mm, Ujung anterior langsing dengan mulut
kecil, bulat tanpa papil
Cacing betina bersifat vivipar dan infeksi ke mukosa vilus usus, mulai dari
duodenum sampai ke sekum
Kista dapat hidup di otot selama kira-kira 18 bulan, kemudian terjadi
perkapuran dalam waktu 6 bulan sampai 2 tahun
Gejala
Dewasa, sakit perut, diare, mual dan muntah
Larva tersebar di otot kira-kira 7-28 hari sesudah infeksi. Pada saat ini
timbul gejala nyeri otot (mialgia) dan radang otot (miositis) yang disertai
demam, eosinofilia, dan hipereosinofilia
Mencari larva di dalam darah dan cairan otak dapat dilakukan pada hari
ke 8-14 sesudah infeksi. Dengan biopsi otot, larva Trichinella dapat
Pengobatan
Terapi yang direkomendasikan mebendazole (200-400 mg x 3 peroral selama 3
hari
Terapi untuk eradikasi cacing dewasa jika pasien telah memakan daging yang
terkontaminasi dalam 1 minggu yang lalu
mebendazole (400 mg x 2 peroral selama 8-14 hari, untuk semua usia)
Tiabendazole (25 mg/kgBB x 2 peroral selama 10 hari) , dan
Mebendazole (200 mg x 2 peroral selama 10 hari) efektif terhadap larva di otot
Cacing pita
(Taenia saginata)
Morfologi dan daur hidup
salah satu cacing pita yang berukuran besar dan panjang; terdiri dari kepala yang
disebut skoleks, leher dan strobila yang merupakan rangkaian ruas-ruas proglotid,
sebanyak 1000-2000 buah
Panjang cacing 4-12 meter atau lebih
Mempunyai empat batil isap dengan otot-otot yang kuat, tanpa kait-kait
Pada proglotid yang belum dewasa, belum terlihat struktur alat kelamin seperti
folikel testis yang berjumlah 300 400 buah, tersebar di bidang dorsal
penularan:
Telur-telur ini melekat pada rumput bersama tinja
tumbuh menjadi cacing gelembung, disebut sisterkus bovis, yaitu larva Taenia
saginata
Bagian tubuh ternak yang sering dihinggapi larva tersebut adalah otot maseter,
paha belakang dan punggung
Cacing pita
(Taenia solium)
Patologi dan gejala klinis
Cacing dewasa Taenia saginata, biasanya menyebabkan gejala
klinis yang ringan, seperti sakit ulu hati, perut merasa tidak enak,
mual, muntah, mencret, pusing atau gugup.
Gejala yang lebih berat dapat terjadi, yaitu apabila proglotid
menyasar masuk apendiks, atau terdapat ileus yang disebabkan
obstruksi usus oleh strobila cacing
Eosinofilia dapat ditemukan di darah tepi
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya proflotid yang aktif
bergerak dalam tinja, atau keluar spontan; juga dengan
ditemukannya telur dalam tinja atau usap anus
Cacing pita
(Taenia solium)
Morfologi dan daur hidup
Cacing pita Taenia solium, berukuran panjang kira-kira 2 4 meter dan kadang-
kadang sampai 8 meter
Terdiri dari skoleks, leher dan stobila
Skoleks yang bulat berukuran kira-kira 1 milimeter, mempunyai 4 buah batil isap
dengan rostelum yang mempunyai 2 baris kait-kait, masing-masing sebanyak 25
30 buah
Hospes perantara lain kecuali babi, adalah monyet, onta, anjing, babi hutan,
domba, kucing, tikus dan manusia
Gejala:
Berupa nyeri ulu hati, mencret, mual, obstipasi dan skit kepala. Darah tepi dapat
menunjukkan eosinophilia
Gejala Sistiserkosis
Diagnosis taeniasis solium dilakukan dengan menemukan telur dan proglotid.
Pengobatan
praziquantel (5-10 mg/kgBB sekali peroral)
Alternatif lain adalah niclosamide (50 mg/kgBB sekali peroral
untuk anak, 2 g sekali peroral untuk dewasa)

Prognosis
Prognosis untuk taeniasis solium cukup baik, dapat
disembuhkan dengan pengobatan. Pada sistiserkosis, prognosis
tergantung berat ringannya infeksi dan alat tubuh yang
dihinggapi
Spesialite Obat anti Cacing
N Nama Dosis Nama Bentuk Pabrik Dietilkarba Pemula: 1 Filarzan Tablet 100 Mecosin
o Generik Dagang Sediaan mazin mg/ kg BB, mg
1. Mebendazol Cacing kremi: Vermox Tablet Janssen
kemudian 6
1 dd 100 mg, kunyah
mg/ kg BB/
jika terjadi 500 mg
infeksi ulangi 2 hari selama
s.d. 3 minggu 3 hari
kemudian Pirantelpa 1 dd 10 mg/ Pantril Sirup 250 Harsen
Cacing moat kg BB mg/5 mL
tambang: Tablet 125
2 dd 100 mg Konverme mg Konimex
selama 3 hari x Tablet 250
Cacing gelang: mg
1 dd 125 mg Tablet 125
150 mg mg Pfizer
2. Piperazin 1 dd 2,25 g- 3 Piperacyl Sirup 1 g/5 Tempo
Combantr Tablet 250
g/15 mL mL Scan
in mg
selama 7 hari Pacific
Sirup 125
Umur<2th: 1
dd 0,3 0,5 mg/5 mL
mL/ Sirup 250
kgBBselama 7 mg/ 5 mL
hari Tablet 125
Umur 2- 3th: 1 mg
dd 5 mL Tablet 250
selama 7 hari mg
Umur 7-12th: 1 Suspensi 25
dd 10 mL mg/mL
selama 7 hari
Suspensi 50
3. Albendazol 2 dd 400 mg Helben Tablet 400 Mecosin
mg/M
selama 3 hari, mg
Tiabendazol 25 mg/kg BB (maksimal 1,5 Mintezol Tablet Merck &
g) tiap 12 jam selama 3 hari kunyah Co.,Inc.,
500 mg
Suspensi
500mg/ 5
mL
Levamisol 1 dd 125- 150 mg Ascaridil Tablet 25 Johnson n
mg Johnson
Kam Cek San Tablet 50
mg BintangToed
Serbuk 50 joe
mg
Ivermektin 1 dd 150 mg/kg BB/ oral, dengan Stromectol Merck &
interval 6- 12 bulan Co.,Inc.,

Niklosamid Orang dewasa dan anak-anak Yomesan Tablet 500 Bayer
dari 6 tahun ke atas - 4 tablet mg
Anak-anak 2-6 tahun - 2 tablet
Anak-anak di bawah 2 tahun - 1
tablet
Prazikuantel 1 dd 10- 20 mg/kgBB Biltricide Tablet 600 Bayer
mg
Pembahasan
Mebendazol
Indikasi : Infeksi tunggal maupun campuran yang disebabkan cacing
kremi, cacing tambang, cacing gelang.
KontraIndikasi : Kehamilan (efekteratogenik) dan ibu menyusui.
Efek Samping : Gangguan Saluran Pencernaan
Peringatan :Tidak dianjurkan untuk anak <2 thn, kadang-kadang cacing
askaris akan bermigrasi keluar melalui hidung / mulut selama pengobatan
terutama pada anak dengan infeksi berat
Pirantel Pamoat
Indikasi : Infeksi tunggal/campuran cacing gelang, cacing kremi, cacing
tambang. Obat pilihan untuk cacing gelang dan kremi.
Kontra Indikasi :-
Efek Samping : Tidak ada nafsu makan, kejang perut, mual muntah dan
diare, sakit kepala, pusing, rasa mengantuk, ruam kulit
Peringatan : Tidak untuk anak <2 tahun.
Albendazol
Indikasi : Infeksi tunggal atau campuran dari cacing benang, cacing
gelang, cacing tambang, cacing kremi.
Kontra Indikasi : Kehamilan
Efek Samping : Gangguan saluran cerna, sakit kepala, gangguan darah
Peringatan :-
Prazikuantel
Indikasi : Infeksi oleh semua golongan Schistosoma
Kontra indikasi : Pada pasien yang sebelumnya telah menunjukkan
hipersensitivitas terhadap obat atau salah satu eksipien.
Efek samping : Efek samping biasanya ringan dan sementara dan tidak
memerlukan pengobatan. Berikut yang diamati secara umum yaitu malaise,
sakit kepala, pusing, perut tidak nyaman dengan atau tanpa mual,
meningkatnya suhu.
Tiambedazole
Indikasi : Strongyloidiasis, Cutaneous larva migrans, larva migrans
viseral
Kontra indikasi : Hipersensitivitas terhadap produk ini. Thiabendazole
merupakan kontraindikasi sebagai pengobatan profilaksis untuk cacing kremi
kutu.
Efek samping : anoreksia, mual, muntah, diare, epigastric distress
sakit perut, sakit kuning, kolestasis, kerusakan parenkim hati dan gagal
hati.
Invermektin
Indikasi : Untuk pengobatan strongyloidiasis dari saluran usus
(Strongyloides stercoralis)
Kontra indikasi : Stromectol merupakan kontraindikasi pada pasien
yang hipersensitif terhadap komponen produk ini.
Efek samping : Kelelahan, nyeri perut, anoreksia, sembelit, diare, mual,
muntah, pusing tremor, dan ruam.
Dietilkarbamazin
Indikasi : Filariasis, onkoseriasis, askariasis, dan ankilostomasis
Kontra indikasi :-
Efek samping : Sakit kepala, mual, muntah, pusing, ngantuk, nyeri otot, ruam
pada kulit, ngantuk, edema limfatik dan limfadenitis.

Anda mungkin juga menyukai