SKENARIO 1
Berat Badan Bayi Lahir Rendah
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Berkat rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan skenario pada Focus Group
Discussion ini.
Kami ucapkan terimakasih kepada Prof. H. Didik Sarudji, M.Sc yang telah
membimbing kami dalam menganalisa kasus pada skenario ini serta kepada
semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan ini sehingga laporan ini
dapat kami selesaikan tepat waktu. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari kata sempurna,maka dari itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGATAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI….....................................................................................................ii
MASALAH
A. Skenario..........................................................................................................1
1. Skenario....................................................................................................1
2. Learning Objective...................................................................................2
B. Identifikasi Masalah.......................................................................................2
C. Analisis dan Pembahasan...............................................................................3
D. Pembahasan....................................................................................................3
E. Diagram Fish Bone.........................................................................................8
F. Rumusan Masalah..........................................................................................9
G. Tujuan.............................................................................................................9
1. Tujuan Umum...........................................................................................9
2. Tujuan Khusus..........................................................................................9
ii
BAGIAN KEDUA: LAPORAN FOCUSSED GROUP DISSCUSSION
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................10
B. Rumusan Masalah..........................................................................................13
C. Tujuan ............................................................................................................13
1. Tujuan Umum...........................................................................................13
2. Tujuan Khusus..........................................................................................13
A. Analisis...........................................................................................................14
1. Identifikasi masalah.................................................................................14
2. Analisis masalah......................................................................................14
3. Konsep sebab-akibat...............................................................................22
B. Pembahasan....................................................................................................24
1. Input........................................................................................................24
2. Process....................................................................................................25
3. Environment............................................................................................27
A. Jenis Kegiatan.................................................................................................37
B. Penentuan Prioritas Kegiatan.........................................................................37
C. Kegiatan Prioritas...........................................................................................38
D. Rencana Kegiatan Prioritas............................................................................39
iii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.....................................................................................................42
B. Saran...............................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAGIAN KESATU
IDENTIFIKASI MASALAH
DAN
RUMUSAN MASALAH
1
A. Skenario
1. Skenario
banyak dijumpai ibu hamil dengan kondisi anemia dan status gizi kurang.
memberikan pelayanan pada masyarakat. Hanya 50% dari ibu hamil yang
melakukan ANC dan 40% K4. Apa yang harus dilakukan dr. Eva untuk
2. Learning obyektif
B. Identifikasi Masalah
masyarakat
SEBAB AKIBAT
o daerah terpencil
o menikah dini
o 40% K4.
D. Pembahasan
Hal itu dapat menyebabkan malasnya atau tidak patuhnya ibu hamil
kurangnya perhatian dari pihak kesehatan maka dapat menjadi salah satu
status gizi dari sang ibu yang dimana juga akan berdampak pada sang
dari keluarga atau orang tua. Pernikahan dini dilakukan oleh perempuan
yang masih belum cukup umur untuk menikah secara legal. Selain itu
karena kehamilan remaja masih beresiko dalam kesehatan bayi dan janin.
tingkat ekonomi yang tinggi maka kebutuhan ibu terhadap Bayi dapat
dengan mudah dipenuhi dan janin dapat tumbuh dengan baik. Sedangkan
pada tingkat ekonomi yang rendah ibu cenderung tidak dapat memenuhi
kebutuhan ibu beserta janin, gizi dan suplemen tidak dapat di dapatkan
dengan mudah. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya bayi dengan berat
sebabkan oleh lokasi desa yang terpencil dan tidak beragamnya lapangan
tidak dapat diatasi yang dapat merupakan faktor resiko terjadinya BBLR
gizi apa saja yang diperlukan saat hamil. Ibu hamil memerlukan kebutuhan
zat Besi dua kali lipat apabila tidak dipenuhi dapat menyebabkan kelainan
pada janin atau bahkan ibunya. Zat besi sendiri juga berguna dalam
7. Hubungan Ibu Hamil dengan Status Gizi Kurang terhadap Angka Kejadian
BBLR
kebutuhannya saat hamil. Pada saat hamil ibu di anjurkan untuk makan
badan rendah.
BBLR
kehamilan ini adalah agar bayi dapat lahir dengan tumbuh kembang secara
BBLR
pendapatan
PROCES
PROCES rendah
INPUT
INPUT
SS
Kurangny
a
Desa lapangan
METHO pekerjaa
terpe
D n
ncil
MON
EY
M
AN
Tingkat
Pendidik
an dan FACILITY
MANAG pendap
EMENT atan
rendah
Kurang Kurangn
berjalann Perni Status ya
ya kaha gizi sarana
F. Rumusan Masalah
program n yang dan
kerja dini kurang prasara
Posyandu na PENINGKAT
AN KASUS
BBLR
KEBIJA
KAN
ORGANI
SASI Tidak ada
Desa informasi
terpenc Pengendalian
il dan BBLR
9
G. Tujuan
1. Tujuan umum
Anggrek
2. Tujuan khusus
Puskesmas Anggrek.
SKENARIO: BBLR
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) diartikan sebagai bayi yang lahir
dengan berat badan kurang dari 2500 gram. BBLR merupakan prediktor
tertinggi angka kematian bayi, terutama dalam satu bulan pertama kehidupan
(Kemenkes RI, 2015). Bayi BBLR mempunyai risiko kematian 20 kali lipat
lebih besar di bandingkan dengan bayi yang lahir dengan berat badan normal.
Lebih dari 20 juta bayi di seluruh dunia lahir dengan BBLR dan 95.6% bayi
dan IUGR (Intra Uterine Growth Restriction) yang dalam bahasa Indonesia
ini dipengaruhi oleh faktor risiko, seperti faktor ibu, plasenta, janin dan
nutrisi pada janin selama masa kehamilan. Bayi dengan berat badan lahir
rendah
11
umumnya mengalami proses hidup jangka panjang yang kurang baik. Apabila
tidak meninggal pada awal kelahiran, bayi BBLR memiliki risiko tumbuh dan
berkembang lebih lambat dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan berat
jantung dan diabetes setelah mencapai usia 40 tahun (Juaria dan Henry,
2014).
Di tambah lagi pada jurnal penelitian Media Gizi Indonesia, Vol. 10,
No. 1 Januari–Juni 2015: hlm. 57–63 oleh Hidayatush Sholiha dan Sri
Sumarmi Universitas Airlangga Surabaya dengan hasil yaitu, Usia ibu saat
bayi BBLR. Hanya umur kehamilan menjadi faktor risiko bayi BBLR. Ibu
yang melahirkan pada usia kehamilan kurang bulan (<37 minggu) berisiko 66
kali melahirkan bayi BBLR daripada ibu yang melahirkan cukup bulan
tabu makanan tidak memiliki hubungan dan bukan menjadi faktor risiko
usia berisiko (<20 tahun dan >35 tahun) dan adanya sosialisasi kepada ibu
terhadap bayi BBLR dengan menjaga suhu optimal bayi, memberi nutrisi
didapatkan 50% bayi BBLR yang meninggal pada masa neonatus atau
Anggrek.
BBLR yang terus meningkat dari tahun 2013 ke tahun 2015 antara 15% s.d. 16,5%
yang dipicu oleh faktor risiko yaitu wilayah penduduk merupakan daerah terpencil,
tingkat pendidikan rendah, pernikahan dini, tingkat ekonomi rendah, ibu hamil
ibu hamil dengan gizi kurang, kurang aktifnya posyandu memberikan pelayanan
terhadap masyarakat, hanya 50% ibu hamil melakukan ANC, dan hanya 40% ibu
B. Rumusan Masalah
di Puskesmas Anggrek ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Anggrek.
2. Tujuan Khusus
Puskesmas Anggrek.
BAB II
A. Analisis
1. Identifikasi masalah
masyarakat
2. Analisis masalah
a. Daerah terpencil
15
jarak dan susah untuk di jangkau. Suatu penelitian pada tahun 2016
oleh hasil penelitian Devi Kurniasari dan Veni Yunita Sari pada
c. Pernikahan dini
bahwa kehamilan pada remaja atau pernikahan dini beresiko 1,8 kali
resiko terjadinya berat badan lahir rendah juga tinggi yaitu 45,5%.
salah satu permasalahan defi siensi zat gizi. BBLR ialah bayi yang
17
2009-2013) dari 15,5% menjadi 16% dan sebesar 95,6% dari jumlah
pada tahun 2010 menjadi 3,32% pada tahun 2013. BBLR menjadi
(Dinkes Provinsi Jatim, 2013). Bayi yang lahir dengan berat badan
mempengaruhi kejadian BBLR adalah usia ibu saat hamil (35 tahun
pada kurang bulan dan tanda-tanda bayi pada bayi kecil untuk masa
kehamilan (KMK).
cukup, kurang atau lebih bulan tetapi beratnya kurang dari 2.500
rajah telapak kaki lebih dari 1/3 bagian, serta menghisap cukup
anemia dan status gizi yang kurang. Jika ibu hamil teratur dalam
Antenatal Care dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah pada Ibu
BBLR di Indonesia adalah sebesar 10,2% pada tahun 2012 dari yang
terpenuhinya gizi pada Ibu hamil, yang menyebabkan status gizi Ibu
yang dilakukan oleh Elisa Murti pada tahun 2018 mengatakan bahwa
sebesar 65,0% Ibu dengan status gizi kurang melahirkan bayi dengan
kader. Maka jika ada salah satu faktor yang tidak terpenuhi akan
21
screening awal terhadap kondisi bayi yang akan lahir. Bayi dapat
lahir dengan kondisi bayi lahir dengan berat badan tinggi, normal
ataupun rendah.
BBLR.
k. Rendahnya pemeriksaan K4
selama kehamilan.
pendapatan
PROCES
PROCES rendah
INPUT
INPUT
SS
Kurangnya
lapangan
Desa
METHOD pekerjaan
terpe
ncil
MON
EY
MA
N
Tingkat
Pendidik
FACILITY
an dan
MANAGE pendapa
tan
MENT rendah
Kurangn
Kurang
ya
berjalanny Perni Status sarana
a program kaha gizi yang dan
kerja n dini kurang prasaran
Posyandu
a PENINGKATA
N KASUS
BBLR
KEBIJA
KAN
24
B. Pembahasan
1. INPUT
a. Man
kesehatan janin ini lah yang menyebabkan ibu tidak patuh untuk
perkembangan janin.
kasus berat badan lahir rendah pada bayi, beserta efeknya dan
b. Money
masyarakat.
c. Facility
jauhnya jarak dan susah untuk di jangkau sarana dan prasana juga
dan jadwal untuk periksa ke dokter juga jadi terhambat dan tidak
tepat waktu yang dapat berpengaruh pada kesehatan janin dan ibu.
2. PROCESS
a. Method
wilayah tersebut.
memperbaiki nasibnya.
kehamilannya dan tahu apa saja yang harus dilakukan saat hamil.
b. Management
puskesmas.
3. ENVIRONMENT
a. Kebijakan
pemeriksaan ANC yaitu 50% dan K4 yaitu 40%. Hal ini tidak lepas
c. Organisasi
BAB III
1. Pengertian BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram tanpa memandang usia gestasi. BBLR dapat terjadi pada bayi
kurang bulan (<37 minggu) atau pada bayi cukup bulan (intrauterine growth
2. Penyebab BBLR
Manuaba(2010)
yang dikandungnya.
Penyakit Penyerta
Jarak kehamilan
Pekerjaan
Pendidikan rendah
Anemia
3. Tanda-tanda BBLR
Umur bayi cukup, kurang atau lebih bulan tetapi beratnya kurang
Kulit keriput,
minora,
2. Kelompok kerja
1) Petugas Kesehatan
2) Kader Posyandu
4. Materi Edukasi
3) Risiko BBLR;
4) Produksi poster;
5) Pemasangan poster.
6. Evaluasi
35
pemasangan poster.
Tambahan (PMT)
PMT pada ibu hamil merupakan bentuk suplementasi gizi berupa biskuit
lapis yang dibuat dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin
dan mineral yang diberikan kepada ibu hamil dengan kategori KEK untuk
ibu hamil diperkaya dengan 11 macam vitamin (A, D, E, B1, B2, B3, B5,
B6, B12, C, Asam Folat) dan 7 macam mineral (Besi, Kalsium, Natrium,
setempat
terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara. Berikut ini beberapa kriteria
pengelola Posyandu.
memotivasi masyarakat.
kuat dari berbagai pihak, baik dukungan moril, materil, maupun finansial.
D. Penatalaksanaan BBLR
Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi baru lahir, baik bayi
yang dilahirkan cukup bulan (matur) maupun kurang bulan (prematur)/ bayi
(IDAI).
itu, Ibu dapat memerah ASI dan ASI dapat diberikan dengan
Jika bayi lahir dengan usia kehamilan ibu kurang dari 32 minggu
hisap dan menelan yang baik, maka ASI perah diberikan dengan
Inkubator.
3. Medikamentosa
BAB IV
A. Jenis Kegiatan
1. Promosi kesehatan
Keterangan :
M : Magnitude, yaitu besarnya masalah yang bisa diatasi apabila solusi/kegiatan ini dilaksanakan (turunnya
prevalensi dan besarnya masalah lain)
C. Kegiatan Prioritas
Program kegiatan dalam penanggulangan kejadian BBLR di Wilayah Puskesmas Anggrek terdiri atas:
Dari hasil skoring untuk menentukan kegiatan prioritas penanggulangan BBLR tersebut diperoleh “Upaya edukasI tentang
BBRL” dengan nilai tertinggi yaitu 33,3 sehingga kelompok menetapkan kegiatan tersebut sebagai kegiatan prioritas dalam
penanggulangan di Wilayah Puskesmas Anggrek. Sebagaimana program yang telaah disusun dalam Bab III bahwa dalam upaya
mencegah atau menekan terjadinya BBLR diantaranya dilakukan “edukasi tentang BBLR dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Petugas Kesehatan
b. Kader Posyandu
Anggaran belanja dan perlengkapan penyuluhan yang diussulkan ke Pemerintah Daerah setempat (Bupati atau Walikota).
c. Risiko BBLR;
d. Produksi poster;
e. Pemasangan poster.
42
6. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan promosi kesehatan dilaksanakan dengan mengedarkan kuesioner evaluasi pada bulan ke dua dan ketiga
Rencana Kegiatan Prioritas (Plan of Activity/POA) Edukasi tentang BBLR pada masyarakat di Wilayah Puskesmas
Anggrek
2. Membentuk -Petugas -Petugas -10 Petugas -Membagi tugas Puskesmas Anggrek Petugas Kesehatan 14 Agustus -Alat Tulis
kelompok Kesehatan Kesehatan Kesehatan -Menyiapkan Puskesmas dan 2020 -Proposal
kerja 100% tempat Dokter Kegiatan
pelaksanaan
-Menyiapkan
barang keperluan
kegiatan
-Mengirimkan
proposal kegiatan
kepada kepala
puskesmas
Anggrek
3. Mengusulkan -Dana -100% dana -Anggaran -Perencanaan Puskesmas Anggrek Bendahara 18 Agustus -Dana dan
dana dan - dari belanja yang Biaya kelompok kerja 2020 perlengkapan
perlengkapan Perlengkapapemerintaha sesuai -Pengajuan administrasi
n n (Wakikota -Perlengkapan Usulan keuangan
atau Bupati) yang -Persetujuan dana -Sarana
-100% diperlukan -Pengajuan Promosi
Perlengkap perlengkapan Kesehatan
an tersedia
4. Materi Edukasi -Masyarakat -100% -1x pemberian Puskesmas Anggrek -Kelompok kerja 22 Agustus
di daerah Masyarakat Edukasi -Menyiapkan Promosi Kesehatan 2020 -Alat tulis
Kesehatan materi untuk -Laptop
edukasi
Puskesmas Yang -Tenaga kesehatan -Poster
Anggrek Datang puskesmas
-Wanita Paham
45
belum Mengenai
menikah Perencanaan
kehamilan,
-Ibu dan Faktor
wanita hamil Resiko
BBLR,
pencegahan
BBLR,
Pentingnya
ANC
5. Teknik -Seluruh -Seluruh -1x -Rancangan poster -Kelompok kerja 24 Agustus -Perlengkapan
Penyampaian Masyarakat masyarakat -evaluasi poster pembuatan dan
edukasi melalui -penyempurnaan pemasangan poster
poster poster
-produksi poster
-pemasangan
poster
-wilayah sekitar 2020
puskesmas Anggrek
-Tenaga kesehatan
puskesmas
46
42
BAB V
A. Kesimpulan
berikut:
1. Daerah terpencil
3. Pernikahan dini
B. Saran-saran
masyarakat.
penatalaksanaan BBLR.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi NKP & Martha E. 2020. Efek Pelatihan Penanganan BBLR pada Kader
Vol. XIII(I).
Dian O & Sri W. 2011. Analisis Faktor yang Mempengaruhi BBLR di RSUD Dr.
Dinkes Provinsi Jawa Timur. (2013). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah pada Ibu Aterm di RSUP Dr. M.
Hidayatush Sholiha dan Sri Sumarmi, 2015. Analisis Risiko Kejadian Berat Bayi
Juaria, Henry, 2014. Hubungan antara umur dan paritsa dengan kejadian berat
Kosim, M. Sholeh, dkk. Buku Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir
Muqni AD, Hadju V & Jafar N. 2012. Hubungan Berat Badan Lahir dan
Novianti S & Aisyah IS. 2018. Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dan BBLR.
Nuryani & Rahmawati. 2017. Kejadin Berat Badan Lahir Rendah di Desa Tinelo
Puspitaningrum EM. 2018. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Kejadian
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSIA Annisa Kota Jambi Tahun
Supriyatun. Hubungan Status Sosial Ekonomi dengan Kejadian Bayi Berat Lahir
UNICEF. 2013. Improving Child Nutrition: The achievable imperative for global.
‘Aisyiyah, Yogyakarta.