Disusun oleh:
Kelompok 6
Auryn Zhafiri E 1102013049
Ilenia L. H 1102014126
Ina Romantin 1102014128
Kinanthi S. Pangestuningtyas 1102014145
Nisrina Nurul I 1102014196
Pembimbing:
DR. Rifqatussa’adah, SKM, M. Kes
i
KATA PENGANTAR
iv
dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
v
Tim Penulis
vi
DAFTAR ISI
vi
i
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Melalui Visi dan Misi yang telah dicanangkan oleh Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
diharapkan pencapaian tersebut dapat dilakukan secara optimal.
1.2 Puskesmas
1.2.1 Definisi Puskesmas
Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang
didasarkan pada kebutuhan dan kondisi masyarakat, Puskesmas dapat
dikategorikan berdasarkan karakteristik wilayah kerja dan
kemampuan penyelenggaraan. Puskesmas dikategorikan menjadi
(Permenkes No.75 tahun 2014):
A. Puskesmas Kawasan Perkotaan
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang
memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan
perkotaan sebagai berikut:
1. Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduknya pada
sektor non agraris, terutama industri, perdagangan dan jasa
2. Memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah radius 2,5 km,
pasar radius 2 km, memiliki rumah sakit radius kurang dari 5 km,
bioskop, atau hotel
3. Lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah tangga memiliki
listrik
4. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas
perkotaan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas
kawasan perkotaan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Memprioritaskan pelayanan UKM
2. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi
Masyarakat
3. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau
masyarakat.
4. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan
2
Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
5. Pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan
permasalahan yang sesuai dengan pola kehidupan masyarakat
perkotaan.
B. Puskesmas Kawasan Pedesaan
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang
memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan
pedesaan sebagai berikut:
1. Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduk pada sektor
agraris
2. Memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5 km,
pasar dan perkotaan radius lebih dari 2 km, rumah sakit radius
lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas berupa bioskop atau hotel
3. Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (sembilan puluh
persen)
4. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas
kawasan pedesaan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi
masyarakat
2. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat
3. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan
Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola
kehidupan masyarakat perdesaan.
C. Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan
karakteristik sebagai berikut:
1. Berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau
kecil, gugus pulau, atau pesisir
3
2. Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak
tempuh pulang pergi dari ibukota kabupaten memerlukan waktu
lebih dari 6 jam, dan transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat
terhalang iklim atau cuaca; dan
3. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang
tidak stabil.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas
kawasan terpencil dan sangat terpencil memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1. Memberikan pelayanan UKM dan UKP dengan penambahan
kompetensi tenaga kesehatan
2. Dalam pelayanan UKP dapat dilakukan penambahan kompetensi
dan kewenangan tertentu bagi dokter, perawat, dan bidan
3. Pelayanan UKM diselenggarakan dengan memperhatikan kearifan
lokal
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola
kehidupan masyarakat di kawasan terpencil dan sangat terpencil
5. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan
Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dan
6. Pelayanan UKM dan UKP dapat dilaksanakan dengan pola gugus
pulau/cluster dan/atau pelayanan kesehatan bergerak untuk
meningkatkan aksesibilitas.
Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan. Dalam
kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1
(satu) Puskesmas. Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud ditetapkan
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk
dan aksebilitas.
Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II,
sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati
setelah mendengar saran tekhnis dari kantor wilayah departemen
kesehatan provinsi.Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)
4
adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat
penting di Indonesia. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes
No. 75 tahun 2014).
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh
puskesmas kepada masyarakat mencakup perencanaan, pelaksanaaan,
evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan dituangkan dalam suatu sistem
(Permenkes No.75 tahun 2014).
Di Indonesia, puskesmas merupakan tulang punggung
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Konsep Puskesmas dilahirkan
tahun 1968 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan Nasional
(Rakerkesnas) I di Jakarta, dimana dibicarakan upaya
pengorganisasian system pelayanan kesehatan di tanah air, karena
pelayanan kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang
menguntungkan dan dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan
P4M dan sebagiannya masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak
berhubungan. Melalui Rekerkesnas tersebut timbul gagasan untuk
menyatukan semua pelayanan tingkat pertama kedalam suatu
organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas).
Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadi perubahan
konsep yang sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara
lain:
1. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada
upaya kuratif dan rehabilitatif menjadi lebih fokus pada upaya
preventif dan kuratif tanpa mengabaikan kuratif - rehabilitatif
5
2. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-
pilah (fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu
(integrated).
3. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari
pemerintah berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak
dari masyarakat.
4. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang
semula fee for service menjadi pembayaran secara pra - upaya.
5. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan
komsutif menjadi investasi.
6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh
pemerintah akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh
masyarakat sebagai mitra pemerintah (partnership).
7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat
(centralization) menjadi otonomi daerah (decentralization).
8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up
seiring dengan era desentralisasi.
Menurut Permenkes no 75 tahun 2014 Pembangunan
kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang:
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
3. Hidup dalam lingkungan sehat
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat
6
Puskesmas dikategorikan menjadi (Permenkes No.75 tahun 2014):
A. Puskesmas Kawasan Perkotaan
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang
memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan
perkotaan sebagai berikut:
5. Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen)
penduduknya pada sektor non agraris, terutama industri,
perdagangan dan jasa
6. Memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah radius 2,5
km, pasar radius 2 km, memiliki rumah sakit radius
kurang dari 5 km, bioskop, atau hotel
7. Lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah tangga
memiliki listrik
8. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas
perkotaan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas
kawasan perkotaan memiliki karakteristik sebagai berikut:
6. Memprioritaskan pelayanan UKM
7. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan
partisipasi Masyarakat
8. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan
fasilitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh
pemerintah atau masyarakat.
9. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan
pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan
10. Pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan
kebutuhan dan permasalahan yang sesuai dengan pola
kehidupan masyarakat perkotaan.
7
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang
memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan
pedesaan sebagai berikut:
1. Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduk
pada sektor agraris
2. Memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5
km, pasar dan perkotaan radius lebih dari 2 km, rumah
sakit radius lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas
berupa bioskop atau hotel
3. Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (sembilan
puluh persen)
4. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas
kawasan pedesaan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan
partisipasi masyarakat
2. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan
fasilitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh
masyarakat
3. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan
pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan
dengan pola kehidupan masyarakat perdesaan.
8
2. Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak
tempuh pulang pergi dari ibukota kabupaten memerlukan
waktu lebih dari 6 jam, dan transportasi yang ada sewaktu-
waktu dapat terhalang iklim atau cuaca; dan
3. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan
yang tidak stabil.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas
kawasan terpencil dan sangat terpencil memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan UKM dan UKP dengan penambahan
kompetensi tenaga kesehatan
2. Dalam pelayanan UKP dapat dilakukan penambahan
kompetensi dan kewenangan tertentu bagi dokter, perawat,
dan bidan
3. Pelayanan UKM diselenggarakan dengan memperhatikan
kearifan lokal
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan
pola kehidupan masyarakat di kawasan terpencil dan sangat
terpencil
5. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan
Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dan
6. Pelayanan UKM dan UKP dapat dilaksanakan dengan pola
gugus pulau/cluster dan/atau pelayanan kesehatan bergerak
untuk meningkatkan aksesibilitas.
Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan. Dalam kondisi
tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu)
Puskesmas. Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud ditetapkan
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk dan
aksebilitas.
Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II,
sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati
9
setelah mendengar saran tekhnis dari kantor wilayah departemen
kesehatan provinsi.
10
dan kondisi masyarakat serta wilayah Kecamatan setempat.
11
1.2.7 Fungsi Puskesmas
12
Dalam menjalankan fungsinya Puskesmas berwenang:
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien,
petugas dan pengunjung
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi
Melaksanakan rekam medis
Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan
Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan
Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya
Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi
medis dan Sistem Rujukan.
3. Wahana pendidikan tenaga kesehatan
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara:
Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk
melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya
sendiri.
Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang
bagaimana menggali dan menggunakan sumber daya yang
ada secara efektif dan efisien.
13
Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis
materi dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan
kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut
tidak menimbulkan ketergantungan.
Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada
masyarakat.
Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanankan program puskesmas.
14
a. Rawat jalan
b. Pelayanan gawat darurat
c. Pelayanan satu hari (one day care)
d. Home care
e. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan
kesehatan
15
1.3 Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah
Abang
1.3.1 Luas dan Batas Wilayah
Wilayah Kecamatan Tanah Abang merupakan salah satu dari 8 (delapan)
Kecamatan di wilayah Kotamadya Jakarta Pusat terletak pada Bujur Timur 160.48’66”
dan Lintang Selatan 6 0 22’14” serta berada pada ketinggian 2,60 M diatas permukaan
laut. Batas wilayah Kecamatan Tanah Abang:
Luas wilayah Kecamatan Tanah Abang adalah 819,785 ha, terdiri dari 7 kelurahan,
64 RW, 714 RT. Kelurahan tersebut adalah:
Kampung Bali 73,40 ha
Kebon Kacang 71 ha
16
Kebon Melati 125,43 ha
Petamburan 90,10 ha
Gelora 259,13 ha
Dari tabel dibawah terlihat adanya perbedaan luas wilayah dan jumlah
rumah tangga (RT) yang menghuni wilayah tersebut. Hal ini berpengaruh pada
jenis permasalahan yang dihadapi di tiap wilayah.
Kel. Kebon
1 7.1 13 7630
Melati
Kel. Kebon
2 12.5 11 5308
Kacang
Kel.
3 Bendungan 15.82 9 5148
Hilir
Kel. Karet
4 15.34 9 3491
Tengsin
Kel.
5 9.01 10 6772
Petamburan
Kel.
Kampung
2724
6 7.34 10
Bali
17
Wilayah Luas Jumlah Jumlah
No
Kec. Tanah
92.549 64 31548
Abang
18
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Perkelurahan Di
Kecamatan Tanah Abang Tahun 2018
19
No. Kelurahan KK Jiwa
6 Karet Tengsin 355 1313
7 Gelora 59 403
JUMLAH 3169 15750
20
terdiri dari Kelurahan Gelora
Alamat: Jl. Gelora No.2, RT.1/RW.3, Gelora,Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
3. Puskesmas Kelurahan Karet Tengsin dengan cakupan wilayah
kerja terdiri dari Kelurahan Karet Tengsin
Alamat: Jl. Karet Pasar Baru Barat VII No. No.19, RT.13/RW.2, Karet
Tengsin , Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 10220
4. Puskesmas Kelurahan Petamburan dengan cakupan wilayah kerja
terdiri dari Kelurahan Petamburan
Alamat: Jl. Administrasi II No.24, RT.7/RW.8, Bend. Hilir, Tanah Abang,
Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10210
5. Puskesmas Kelurahan Kampung Bali dengan cakupan wilayah
kerja terdiri dari Kelurahan Kampung Bali
Alamat: Jl. Kp. Bali 23, RT.9/RW.7, Kp. Bali, Jakarta Pusat, Kota Jakarta
Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10250
A. Unit Layanan Kesehatan
21
1.5 Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Tanah Abang
Program kesehatan lingkungan di Puskesmas Kecamatan Tanah
Abang meliputi 9 program yaitu:
1. Pengendalian vektor
2. Pemeriksaan tempat-tempat umum (TTU)
3. Pemeriksaan tempat pengolahan makanan (TPM)
4. Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)
5. Pemeriksaan kualitas air limbah
6. Pemeriksaan kualitas fisik gedung
7. Orientasi kader
8. Pemeriksaan cholinesterase
9. Pemantauan pos UKK
22