Anda di halaman 1dari 31

LINGKAR PEMECAHAN MASALAH

EVALUASI PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN TANAH
ABANG PERIODE JANUARI – MEI 2019

Disusun oleh:
Kelompok 6
Auryn Zhafiri E 1102013049

Ilenia L. H 1102014126
Ina Romantin 1102014128
Kinanthi S. Pangestuningtyas 1102014145
Nisrina Nurul I 1102014196

Pembimbing:
DR. Rifqatussa’adah, SKM, M. Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
AGUSTUS 2019
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan Lingkar Pemecahan Masalah dengan judul “EVALUASI


PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG PERIODE JANUARI –
MEI 2019” ini telah
disetujui oleh pembimbing untuk diseminarkan dalam rangka memenuhi salah
satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Agustus 2019


Pembimbing

DR. Rifqatussa’adah, SKM, M. Kes

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya kepada
tim penulis sehingga Lingkar Pemecahan Masalah “EVALUASI
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG PERIODE JANUARI –
MEI 2019” ini dapat diselesaikan.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu
sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu
Kesehatan Masyarakat, semoga dapat memberikan manfaat.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen
pembimbing, staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-
orang sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, selaku dosen pembimbing dan
staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas YARSI
yang telah membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat.

2. Dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK, selaku koordinator Kedokteran Keluarga

iv
dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.

3. dr. Erlina Wijayanti, MPH, selaku kepala bagian Ilmu Kesehatan


Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

4. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, DR. Rifqatussa’adah SKM,


M.Kes, dr.Dini Widianti, MKK. DipIDK, dr. Maya Trisiswati, MKM
selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas
YARSI.

5. dr. Sari Ulfa Nardia, selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah


Abang.
6. dr. Dwi Maisa Mawarti serta seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Tanah Abang yang telah memberikan bimbingan kepada penulis
untuk kelancaran proses penulisan laporan ini.
7. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan
kerjasama sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.

Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini.


Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat
memberi manfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, Agustus2019

v
Tim Penulis

vi
DAFTAR ISI

vi
i
DAFTAR TABEL

xiii
DAFTAR GAMBAR

xiii
DAFTAR BAGAN

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Program prioritas pembangunan kesehatan pada
periode tahun 2015-2019 dilaksanakan melalui Program Indonesia Sehat dengan
mewujudkan paradigma sehat ini dilakukan melalui pendekatan keluarga dan gerakan
masyarakat hidup sehat (Germas) (KEMENKES, 2017).
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh
pendekatan, kebijakan, dan strategi program yang tepat serta sasaran yang jelas. Upaya
pembangunan kesehatan di Indonesia perlu diselenggarakan secara terintegrasi sehingga
sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Sasaran
pembangunan kesehatan perlu difokuskan kepada keluarga, dengan dihidupkannya
kembali “pendekatan keluarga”. Dukungan data dan informasi kesehatan yang akurat,
tepat, dan cepat sangat menentukan dalam pengambilan keputusan menuju arah kebijakan
dan strategi pembangunan kesehatan yang tepat (KEMENKES, 2017).
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia
Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui
melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Program Indonesia Sehat
dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan
dan jaminan kesehatan nasional (Rencana Strategis Kementrian Kesehatan, 2015).
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta juga tidak ketinggalan dalam
mencanangkan visi daerah di bidang kesehatan yaitu Jakarta Sehat untuk semua. Untuk
mencapai visi tersebut Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
menetapkan syarat-syarat yang harus dicapai oleh jajarannya yaitu melalui Standard
Pelayanan Minimal (SPM) DKI Jakarta yang telah dibuat acuan dalam Surat Keputusan
Gubernur No. 12 Tahun 2007. Puskesmas Kecamatan Tanah Abang sebagai salah satu
unit pelaksana Teknis Dinas Kesehatan DKI Jakarta memiliki kewajiban untuk
melaksanakan SK Gubernur tersebut dengan menerapkan pola-pola pelayanan kesehatan
baik secara Individu maupun Kesehatan Masyarakat yang mengacu kepada SPM tersebut.

1
Melalui Visi dan Misi yang telah dicanangkan oleh Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
diharapkan pencapaian tersebut dapat dilakukan secara optimal.

1.2 Puskesmas
1.2.1 Definisi Puskesmas
Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang
didasarkan pada kebutuhan dan kondisi masyarakat, Puskesmas dapat
dikategorikan berdasarkan karakteristik wilayah kerja dan
kemampuan penyelenggaraan. Puskesmas dikategorikan menjadi
(Permenkes No.75 tahun 2014):
A. Puskesmas Kawasan Perkotaan
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang
memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan
perkotaan sebagai berikut:
1. Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduknya pada
sektor non agraris, terutama industri, perdagangan dan jasa
2. Memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah radius 2,5 km,
pasar radius 2 km, memiliki rumah sakit radius kurang dari 5 km,
bioskop, atau hotel
3. Lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah tangga memiliki
listrik
4. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas
perkotaan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas
kawasan perkotaan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Memprioritaskan pelayanan UKM
2. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi
Masyarakat
3. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau
masyarakat.
4. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan

2
Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
5. Pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan
permasalahan yang sesuai dengan pola kehidupan masyarakat
perkotaan.
B. Puskesmas Kawasan Pedesaan
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang
memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan
pedesaan sebagai berikut:
1. Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduk pada sektor
agraris
2. Memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5 km,
pasar dan perkotaan radius lebih dari 2 km, rumah sakit radius
lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas berupa bioskop atau hotel
3. Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (sembilan puluh
persen)
4. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas
kawasan pedesaan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi
masyarakat
2. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat
3. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan
Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola
kehidupan masyarakat perdesaan.
C. Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan
karakteristik sebagai berikut:
1. Berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau
kecil, gugus pulau, atau pesisir

3
2. Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak
tempuh pulang pergi dari ibukota kabupaten memerlukan waktu
lebih dari 6 jam, dan transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat
terhalang iklim atau cuaca; dan
3. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang
tidak stabil.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas
kawasan terpencil dan sangat terpencil memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1. Memberikan pelayanan UKM dan UKP dengan penambahan
kompetensi tenaga kesehatan
2. Dalam pelayanan UKP dapat dilakukan penambahan kompetensi
dan kewenangan tertentu bagi dokter, perawat, dan bidan
3. Pelayanan UKM diselenggarakan dengan memperhatikan kearifan
lokal
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola
kehidupan masyarakat di kawasan terpencil dan sangat terpencil
5. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan
Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dan
6. Pelayanan UKM dan UKP dapat dilaksanakan dengan pola gugus
pulau/cluster dan/atau pelayanan kesehatan bergerak untuk
meningkatkan aksesibilitas.
Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan. Dalam
kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1
(satu) Puskesmas. Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud ditetapkan
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk
dan aksebilitas.
Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II,
sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati
setelah mendengar saran tekhnis dari kantor wilayah departemen
kesehatan provinsi.Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)

4
adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat
penting di Indonesia. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes
No. 75 tahun 2014).
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh
puskesmas kepada masyarakat mencakup perencanaan, pelaksanaaan,
evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan dituangkan dalam suatu sistem
(Permenkes No.75 tahun 2014).
Di Indonesia, puskesmas merupakan tulang punggung
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Konsep Puskesmas dilahirkan
tahun 1968 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan Nasional
(Rakerkesnas) I di Jakarta, dimana dibicarakan upaya
pengorganisasian system pelayanan kesehatan di tanah air, karena
pelayanan kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang
menguntungkan dan dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan
P4M dan sebagiannya masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak
berhubungan. Melalui Rekerkesnas tersebut timbul gagasan untuk
menyatukan semua pelayanan tingkat pertama kedalam suatu
organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas).
Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadi perubahan
konsep yang sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara
lain:
1. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada
upaya kuratif dan rehabilitatif menjadi lebih fokus pada upaya
preventif dan kuratif tanpa mengabaikan kuratif - rehabilitatif

5
2. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-
pilah (fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu
(integrated).
3. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari
pemerintah berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak
dari masyarakat.
4. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang
semula fee for service menjadi pembayaran secara pra - upaya.
5. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan
komsutif menjadi investasi.
6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh
pemerintah akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh
masyarakat sebagai mitra pemerintah (partnership).
7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat
(centralization) menjadi otonomi daerah (decentralization).
8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up
seiring dengan era desentralisasi.
Menurut Permenkes no 75 tahun 2014 Pembangunan
kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang:
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
3. Hidup dalam lingkungan sehat
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat

1.2.2 Wilayah Kerja Puskesmas

Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang didasarkan


pada kebutuhan dan kondisi masyarakat, Puskesmas dapat dikategorikan
berdasarkan karakteristik wilayah kerja dan kemampuan penyelenggaraan.

6
Puskesmas dikategorikan menjadi (Permenkes No.75 tahun 2014):
A. Puskesmas Kawasan Perkotaan
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang
memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan
perkotaan sebagai berikut:
5. Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen)
penduduknya pada sektor non agraris, terutama industri,
perdagangan dan jasa
6. Memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah radius 2,5
km, pasar radius 2 km, memiliki rumah sakit radius
kurang dari 5 km, bioskop, atau hotel
7. Lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah tangga
memiliki listrik
8. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas
perkotaan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas
kawasan perkotaan memiliki karakteristik sebagai berikut:
6. Memprioritaskan pelayanan UKM
7. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan
partisipasi Masyarakat
8. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan
fasilitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh
pemerintah atau masyarakat.
9. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan
pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan
10. Pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan
kebutuhan dan permasalahan yang sesuai dengan pola
kehidupan masyarakat perkotaan.

B. Puskesmas Kawasan Pedesaan

7
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang
memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan
pedesaan sebagai berikut:
1. Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduk
pada sektor agraris
2. Memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5
km, pasar dan perkotaan radius lebih dari 2 km, rumah
sakit radius lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas
berupa bioskop atau hotel
3. Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (sembilan
puluh persen)
4. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas
kawasan pedesaan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan
partisipasi masyarakat
2. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan
fasilitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh
masyarakat
3. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan
pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan
dengan pola kehidupan masyarakat perdesaan.

C. Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil


Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan
karakteristik sebagai berikut:
1. Berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana,
pulau kecil, gugus pulau, atau pesisir

8
2. Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak
tempuh pulang pergi dari ibukota kabupaten memerlukan
waktu lebih dari 6 jam, dan transportasi yang ada sewaktu-
waktu dapat terhalang iklim atau cuaca; dan
3. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan
yang tidak stabil.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas
kawasan terpencil dan sangat terpencil memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan UKM dan UKP dengan penambahan
kompetensi tenaga kesehatan
2. Dalam pelayanan UKP dapat dilakukan penambahan
kompetensi dan kewenangan tertentu bagi dokter, perawat,
dan bidan
3. Pelayanan UKM diselenggarakan dengan memperhatikan
kearifan lokal
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan
pola kehidupan masyarakat di kawasan terpencil dan sangat
terpencil
5. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan
Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dan
6. Pelayanan UKM dan UKP dapat dilaksanakan dengan pola
gugus pulau/cluster dan/atau pelayanan kesehatan bergerak
untuk meningkatkan aksesibilitas.
Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan. Dalam kondisi
tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu)
Puskesmas. Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud ditetapkan
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk dan
aksebilitas.
Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II,
sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati

9
setelah mendengar saran tekhnis dari kantor wilayah departemen
kesehatan provinsi.

1.2.3 Pelayanan Kesahatan

Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan puskesmas


meliputi:
1. Promotif (peningkatan kesehatan)
2. Preventif (upaya pencegahan)
3. Kuratif (pengobatan)
4. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)

1.2.4 Visi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh


Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya
Indonesia sehat.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat Kecamatan di masa
depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni
masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup empat
indikator utama, yaitu:
1. Lingkungan sehat
2. Perilaku sehat
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Derajat kesehatan penduduk Kecamatan
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus
mengacu pada visi pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni,
terwujudnya Kecamatan sehat yang harus disesuaikan dengan situasi

10
dan kondisi masyarakat serta wilayah Kecamatan setempat.

1.2.5 Misi Puskesmas

1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah


kerjanya
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga
dan masyarakat beserta lingkungannya

1.2.6 Strategi Puskesmas

Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan


(Mubarak. 2014) antara lain:
1. Pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh (comprehensive
health care service)
2. Pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang
menyeluruh (holistic approach)
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang (Permenkes No.75
tahun 2014) :
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
3. Hidup dalam lingkungan sehat
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.

11
1.2.7 Fungsi Puskesmas

Menurut Permenkes No.75 tahun 2014, puskesmas


menyelenggarakan fungsi:
1. Penyelenggaraan Unit Kesehatan Masyarakat/UKM tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
Dalam menjalankan fungsinya Puskesmas berwenang:
 Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan
yang diperlukan
 Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
kesehatan
 Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan
 Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait
 Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan
pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat
 Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia Puskesmas
 Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan
 Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan
 Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem
kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
2. Penyelenggaraan Unit Kesehatan Perorangan/UKP tingkat
pertama di wilayah kerjanya

12
Dalam menjalankan fungsinya Puskesmas berwenang:
 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu
 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif
 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat
 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien,
petugas dan pengunjung
 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
 koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi
 Melaksanakan rekam medis
 Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan
 Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan
 Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya
 Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi
medis dan Sistem Rujukan.
3. Wahana pendidikan tenaga kesehatan
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara:
 Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk
melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya
sendiri.
 Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang
bagaimana menggali dan menggunakan sumber daya yang
ada secara efektif dan efisien.

13
 Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis
materi dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan
kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut
tidak menimbulkan ketergantungan.
 Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada
masyarakat.
Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanankan program puskesmas.

1.2.8 Upaya Kesehatan Puskesmas

Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat


pertama dan kesehatan perseorangan tingkat pertama. Upaya kesehatan
dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan (Permenkes No. 75
tahun 2014).
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya
kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat
pengembangan.
1. Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
d. Pelayanan gizi
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit

2. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya


kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang
sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi
pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia
di masing-masing Puskesmas. Upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk:

14
a. Rawat jalan
b. Pelayanan gawat darurat
c. Pelayanan satu hari (one day care)
d. Home care
e. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan
kesehatan

1.2.9 Peran Puskesmas

Konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang


sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis. Puskesmas dituntut
memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh kedepan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan
dengan ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui sistem
perencanaan yang matang dan realistis, tatalaksana kegiatan yang tersusun
rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Puskesmas juga
dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya
peningkatan pelayanan kesehatan secara komperhensif dan terpadu
(Permenkes No.75 tahun 2014).

Gambar 1.1 Sistem Rujukan Puskesmas

15
1.3 Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah
Abang
1.3.1 Luas dan Batas Wilayah
Wilayah Kecamatan Tanah Abang merupakan salah satu dari 8 (delapan)
Kecamatan di wilayah Kotamadya Jakarta Pusat terletak pada Bujur Timur 160.48’66”
dan Lintang Selatan 6 0 22’14” serta berada pada ketinggian 2,60 M diatas permukaan
laut. Batas wilayah Kecamatan Tanah Abang:

 Utara : Kecamatan Gambir

 Timur : Kecamatan Menteng

 Selatan : Kodya Jakarta Selatan ( JL.Gatot Subroto )

 Barat : Kodya Jakarta Barat

Gambar 1.2 Peta Wilayah Kecamatan Tanah Abang

Luas wilayah Kecamatan Tanah Abang adalah 819,785 ha, terdiri dari 7 kelurahan,
64 RW, 714 RT. Kelurahan tersebut adalah:
 Kampung Bali 73,40 ha

 Kebon Kacang 71 ha

16
 Kebon Melati 125,43 ha

 Petamburan 90,10 ha

 Bendungan Hilir 158,16 ha

 Karet Tengsin 153,43 ha

 Gelora 259,13 ha

Dari tabel dibawah terlihat adanya perbedaan luas wilayah dan jumlah
rumah tangga (RT) yang menghuni wilayah tersebut. Hal ini berpengaruh pada
jenis permasalahan yang dihadapi di tiap wilayah.

Tabel 1.1 Luas Wilayah, Jumlah RW, dan Jumlah RT di Wilayah


Kecamatan Tanah Abang Tahun 2018

Luas Jumlah Jumlah


Wilayah
No Wilayah
(km) RW RT

Kel. Kebon
1 7.1 13 7630
Melati
Kel. Kebon
2 12.5 11 5308
Kacang
Kel.
3 Bendungan 15.82 9 5148
Hilir
Kel. Karet
4 15.34 9 3491
Tengsin
Kel.
5 9.01 10 6772
Petamburan
Kel.
Kampung
2724
6 7.34 10
Bali

17
Wilayah Luas Jumlah Jumlah
No

7 Kel. Gelora 25.44 2 511

Kec. Tanah
92.549 64 31548
Abang

Sumber : Profil Kesehatan Kecamatan Tanah Abang tahun 2018

Puskesmas kecamatan Tanah Abang terletak di Jalan Danau Toba blok A


No. 1 Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Wilayah Kecamatan Tanah Abang merupakan wilayah yang padat dengan
penduduk yang heterogen merupakan sentra perdagangan. Pengurangan penduduk
di Kecamatan Tanah Abang disebabkan oleh adanya pembangunan perkantoran,
hotel mewah, plaza, dan apartemen. Daerah kumuh dan daerah banjir terdapat di
beberapa RW, yaitu:
 Kelurahan Kampung Bali : RW. 02
 Kelurahan Kebon Melati : RW. 014 – 016
 Kelurahan Kebon Kacang : RW. 09
 Kelurahan Petamburan : RW.03, 05, 08, 09
 Kelurahan Bendungan Hilir: RW. 07
 Kelurahan Karet Tengsin : RW. 03 – 09
 Kelurahan Gelora : RW. 02

1.3.2 Keadaan Demografis

Jumlah penduduk di Kecamatan Tanah Abang pada tahun 2018 sebanyak


141.732 orang dengan jumlah penduduk terbesar terdapat pada kelurahan Kebon
Melati yaitu sebesar 29.843 jiwa. Berikut tabel jumlah penduduk per kepala
keluarga dan kelamin:

18
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Perkelurahan Di
Kecamatan Tanah Abang Tahun 2018

Jumlah Penduduk Jumlah KK


No Kelurahan
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Kampung Bali 6412 6574 12986 2724
2 Kebon Kacang 11755 11656 23411 5308
3 Kebon Melati 15119 14724 29843 7630
4 Karet Tengsin 10945 9823 20768 3491

5 Petamburan 14126 13556 27682 6772


6 Bendungan Hilir 11364 11952 23316 5148
7 Gelora 1912 1724 3636 511
Jumlah 71633 70099 141732 31584

Sumber : Profil Kesehatan Kecamatan Tanah


Abang tahun 2018

Dari tabel di atas memperlihatkan jumlah penduduk dan kepadatan


penduduk di wilayah Kecamatan Tanah Abang. Penduduk terpadat ada di wilayah
Kelurahan Kebon Melati dan yang paling kecil adalah Kelurahan Gelora. Jumlah
warga miskin pada penduduk Kecamatan Tanah Abang terdapat pada tabel di
bawah ini:

Tabel Warga Miskin Di Kecamatan Tanah Abang Per Kelurahan Tahun


2018
NO Kelurahan KK JIWA
1 Kebon Kacang 691 2734
2 Kebon Melati 705 5099
3 Bendungan Hilir 652 2790
4 Petamburan 342 1831
5 Kampung Bali 365 1580

19
No. Kelurahan KK Jiwa
6 Karet Tengsin 355 1313
7 Gelora 59 403
JUMLAH 3169 15750

Tabel di atas menunjukkan warga miskin didapatkan terbanyak di


kelurahan Kebon Melati sebanyak 705 Kepala Keluarga. Secara umum kepadatan
penduduk di wilayah Kecamatan Tanah Abang adalah 1.848 jiwa/km. Angka
tersebut tergolong tinggi yang berpengaruh terhadap kesehatan.

1.4 Visi Misi Puskesmas Kecamatan Tanah Abang

1.4.1 Visi Puskesmas Kecamatan Tanah Abang


Puskesmas Kecamatan Tanah Abang menjadi Puskesmas terdepan pilihan
utama masyarakat Jakarta.

1.4.2 Misi Puskesmas Kecamatan Tanah Abang


1. Meningkatkan SDM ( Sumber Daya Manusia ) yang berkarakter dan
berkualitas.
2. Memberikan pelayanan prima secara paripurna
3. Meningkatkan sarana dan prasarana yang tepat guna berbasis
tekhnologi terkini.
4. Menciptakan suasana kerja yang nyaman dan harmonis.
5. Menjalin kemitraan yang efektif dan berkesinambungan dengan lintas
sektor terkait
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kecamatan Tanah Abang terdiri dari 4
puskesmas kelurahan dan 1 puskesmas kecamatan
1. Puskesmas kecamatan Tanah Abang dengan cakupan wilayah
kerja terdiri dari: Bendungan Hilir, Kebon Kacang , dan Kebon Melati
Alamat: Jl. Danau Toba Blok A Nomor 1, Bendungan Hilir, Tanah Abang,
Kota Jakarta, Pusat, RT.20/RW.4, Bendungan Hilir, Central Jakarta City,
Jakarta
2. Puskesmas Kelurahan Gelora dengan cakupan wilayah kerja

20
terdiri dari Kelurahan Gelora
Alamat: Jl. Gelora No.2, RT.1/RW.3, Gelora,Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
3. Puskesmas Kelurahan Karet Tengsin dengan cakupan wilayah
kerja terdiri dari Kelurahan Karet Tengsin
Alamat: Jl. Karet Pasar Baru Barat VII No. No.19, RT.13/RW.2, Karet
Tengsin , Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 10220
4. Puskesmas Kelurahan Petamburan dengan cakupan wilayah kerja
terdiri dari Kelurahan Petamburan
Alamat: Jl. Administrasi II No.24, RT.7/RW.8, Bend. Hilir, Tanah Abang,
Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10210
5. Puskesmas Kelurahan Kampung Bali dengan cakupan wilayah
kerja terdiri dari Kelurahan Kampung Bali
Alamat: Jl. Kp. Bali 23, RT.9/RW.7, Kp. Bali, Jakarta Pusat, Kota Jakarta
Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10250
A. Unit Layanan Kesehatan

1. Layanan Kesehatan Lansia


2. Layanan Kesehatan IGD 24 Jam
3. Layanan Medis Tindakan
4. Layanan Kesehatan Umum
5. Layanan Kesehatan TB Paru
6. Layanan Rumah Bersalin
7. Layanan Kesehatan Ibu dan Anak
8. Layanan Kesehatan MTBS
9. Layanan Kesehatan Imunisasi
10. Layanan Kesehatan PTM
11. Layanan Kesehatan Jiwa
12. Layanan Kesehatan Gigi
13. Layanan Kesehatan PKPR
14. Layanan laboratorium

21
1.5 Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Tanah Abang
Program kesehatan lingkungan di Puskesmas Kecamatan Tanah
Abang meliputi 9 program yaitu:

1. Pengendalian vektor
2. Pemeriksaan tempat-tempat umum (TTU)
3. Pemeriksaan tempat pengolahan makanan (TPM)
4. Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)
5. Pemeriksaan kualitas air limbah
6. Pemeriksaan kualitas fisik gedung
7. Orientasi kader
8. Pemeriksaan cholinesterase
9. Pemantauan pos UKK

22

Anda mungkin juga menyukai