Anda di halaman 1dari 14

R

REMATIK?
?? Disusun Oleh:
Tinne Merlina
P17320115094
Tingkat II-C

Program Studi Diploma III Keperawatan Jurusan Keperawatan Bandung


Jalan Dr. Otten No. 32 Bandung
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Bandung
Pengertian Rematik
Osteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degeneratif dimana terjadi
kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dengan usia
lanjut, terutama pada sendi-sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.
Secara klinis osteoartritis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi dan
hambatan gerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar. Seringkali berhubungan
dengan trauma maupun mikrotrauma yang berulang-ulang, obesitas, stress oleh beban
tubuh dan penyakit-penyakit sendi lainnya.
Rematik yaitu suatau peradangan kronik pada sendi atau pegal-pegal yang disertai
dengan nyeri.
Apa itu rematik??

Rematik adalah setiap kondisi yang disertai nyeri


dan kaku pada tulang terutama persendian .

B
1. Penyebab Reumatik
Penyebab penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara
lain;
1. Usia lebih dari 40 tahun atau proses menua
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor penuaan adalah yang terkuat. Akan tetapi perlu diingat bahwa osteoartritis bukan
akibat penuaan saja. Perubahan tulang rawan sendi pada penuaan berbeda dengan eprubahan pada osteoartritis.
2. Jenis kelamin wanita lebih sering
Wanita lebih sering terkena osteosrtritis lutut dan sendi. Sedangkan laki-laki lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan
leher. Secara keseluruhan, dibawah 45 tahun, frekuensi psteoartritis kurang lebih sama antara pada laki-laki dan wanita, tetapi diats usia 50
tahunh (setelah menopause) frekuensi osteoartritis lebih banyak pada wanita daripada pria. Hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada
patogenesis osteoartritis.
3. Suku bangsa
Nampak perbedaan prevalensi osteoartritis pada masingn-masing suku bangsa. Hal ini mungkin berkaitan dnegan perbedaan pola hidup
maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan tulang.
4. Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga
Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang terus menerus berkaitan dengan peningkatan resiko osteoartritis tertentu. Olahraga
yang sering menimbulkan cedera sendi yang berkaitan dengan resiko osteoartritis yang lebih tinggi.
5. Kepadatan tulang
Tingginya kepadatan tulang dikatakan dapat meningkatkan resiko timbulnya osteoartritis. Hal ini mungkin timbul karena tulang yang lebih
padat (keras) tidak membantu mengurangi benturan beban yang diterima oleh tulang rawan sendi. Akibatnya tulang rawan sendi menjadi lebih
mudah robek.
Penyebab
Rematik

1. Usia lebih dari 40 2. Trauma (Jatuh 3. Kepadatan


tahun atau proses atau Terbentur) Tulang
menua

4. Akibat beban 5. Jenis kelamin


kerja berat wanita lebih sering
2. Tanda dan Gejala Reumatik
1.Nyeri sendi
Keluhan ini merupakan keluhan utama. Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan
tertentu kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri yang lebih dibandingkan gerakan yang lain.
2.Hambatan gerakan sendi
Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri.
3.Kekakuan
Pada beberapa pasien, nyeri sendi yang timbul setelah immobilisasi, seperti duduk dari kursi, atau setelah bangun dari tidur.
3. Krepitasi
Rasa gemeretak (kadang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit.
5.Pembesaran sendi (deformitas)
Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya (lutut atau tangan yang paling sering) secara perlahan-lahan membesar.
6.Perubahan gaya berjalan ( mudah lelah )
Hampir semua pasien osteoartritis pergelangan kaki, tumit, lutut atau panggul berkembang menjadi pincang. Gangguan berjalan dan gangguan
fungsi sendi yang lain merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian pasien yang umumnya tua (lansia).
Tanda & Gejala Rematik

1. Nyeri sendi terutama saat bergerak

2. Kekakuan, biasanya setelah duduk dari kursi, setelah bangun tidur


sendi terasa kaku

3. Krepitasi (rasa gemeretak(kadang-kadang dapat terdengar) pada


sendi yang sakit)
4. Bengkak pada sendi

5. Perubahan gaya berjalan (mudah lelah)


4. Penanganan Pada Penyakit Reumatik
a. Konsultasi kan penyakit rematik anda dengan dokter ahli reumatologi. Hal ini sangat penting untuk menentukan penyebab rematik
dan pengobatan mana yang tepat untuk anda. Apabila anda sudah mendapatkan pengobatan yang tepat, tetap teruskan obat-obatan sesuai
dengan indikasi.
b. Jangan ragu-ragu untuk meminta bantuan orang lain bila sedang mengalami nyeri atau lainnya.
c. Tetap melakukan olah raga. Olah raga merupakan satu hal yang penting untuk menjaga anda tetap mobil (bergerak). Saat anda
menggerakkan sendi, anda sudah menjaga sendi anda kuat dan fleksibel
d. Gunakan alat bantu bila perlu. Untuk usia lanjut disarankan untuk menggunakan tongkat pada sendi yang sakit. Selain itu gunakan sepatu
yang cocok untuk kaki anda. Dengan menggunakan sepatu yang cocok untuk menopang anda akan mengurangi nyeri dan jatuh.
e. Istirahat yang cukup. Peneliti menganjurkan jika kita tidur yang cukup dapat mecegah kelelahan dan nyeri.
f. Makan makanan yang sehat. Masih banyak penelitian yang dikerjakan mengenai hubungan makanan dan arthritis reumatoid (rematik). Anda
dianjurkan makan makanan yang rendah lemak dan kalori, kaya akan buah, sayuran dan gandum.
g. Terapi panas dan dingin. Terapi panas dan dingin dianjurkan untuk menghilangkan nyeri dan meningkatkan mobilitas sementara pada sendi
yang kaku. kompres panas dapat menurunkan ketegangan otot dan melancarkan sirkulasi darah. Sedangkan compress dingin dapat
mengurangi peradangan dan pembengkakan dan sangat membantu mengurangi rasa nyeri
Penanganan Pada Penyakit Rematik

1. Bila nyeri hebat 3. kompres panas 5. Istirahat yang


dapat diatasi dengan cukup. Peneliti
dapat menurunkan
minum obat, sesuai menganjurkan jika
ketegangan otot dan
dengan anjuran melancarkan kita tidur yang

dokter sirkulasi darah cukup dapat


2. Bila sendi 4. Gunakan alat
mecegah kelelahan
bantu bila perlu.
bengkak dan nyeri.
Untuk usia lanjut
gunakan disarankan untuk
menggunakan
kompres dingin,
tongkat pada sendi
kompres dingin yang sakit
juga sangat
membantu
mengurangi rasa
nyeri
5. Pencegahan Penyakit Reumatik
a. Mengurangi asupan lemak hewani dan melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan fisik
b. Memilih olahraga yang aman dan selalu melakukan pemanasan sebelumnya
c. Terus berupaya mencapai dan mempertahankan berat badan ideal
d. Olahraga teratur dapat meningkatkan fleksibilitas sendi
e. Makanan yang dianjurkan yaitu makanan yang kaya vitamin C dan E serta Kalsium, seperti jahe, nenas, jeruk, minyak zaitun, apel, bwang
putih, ikan, mangga , pepaya, anggur
f. Makanan yang dihindari yaitu
1. Produk Kacang-kacangan seperti susu kacang, kacang buncis
2. Organ Dalam Hewan seperti; usus, hati, limpa, paru, otak, jantung.
3. Makanan kaleng seperti, sarden, kornet sapi
4. Makanan yang dimasak menggunakan santan kelapa
5. Beberapa jenis buah-buahan seperti durian, air kelapa muda, alpokat, dan produk olahan melinjo
Pencegahan Penyakit Rematik

1. Tetap melakukan olah raga. Memilih 3. Membatasi dan menghindari makanan


olahraga yang aman dan selalu melakukan seperti :
pemanasan sebelumnya

2. Makanan yang dianjurkan yaitu makanan


yang kaya vitamin C dan E serta Kalsium,
seperti jahe, jeruk, apel, , ikan, mangga ,
pepaya, anggur

Anda mungkin juga menyukai