Anda di halaman 1dari 4

Roleplay Kasus Penerapan MTBS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak

Disusun Oleh:
Kelompok 5
Neneng Nur Hasanah NIM P17320115099

Tingkat 2C

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI


BANDUNG
JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG
Jalan Dr. Otten Nomor 32 Bandung 40161
2017
KASUS BALITA/ANAK

Jalan Cerita:
Ibu Dina membawa Dina ke PUSKESMAS SEHAT SEJATI

Pendaftaran

Ibu dan Dina menuju tempat pendaftaran


Petugas di pendaftaran menanyakan identitas dan buku KIA kepada ibu
untuk disertakan bersama dengan rekam medis pasien ke Perawat pemberi
layanan. Kemudian mencatat tanggal kunjungan di buku KIA, dan
mengingatkan ibu untuk selalu membawa kartu dan buku KIA ketika
berobat ke fasilitas kesehatan.
Hasil identitas dicatat nama anak yaitu Dina, berusia 18 bulan. Alamat di
Kota Samarinda. Nama ibu yaitu Dini dan ini merupakan kunjungan
pertama.
Petugas di pendaftaran menyampaikan kepada Ibu bahwa anak akan
dilayani menggunakan pendekatan MTBS yang memeriksa anak secara
lengkap sehingga akan memakan waktu lebih lama dari biasanya, untuk itu
dimohon kesabaran Ibu pada saat menunggu atau pada saat anak
mendapatkan pelayanan kesehatan.
Petugas di pendaftaran meminta ibu dan pasien untuk menunggu di ruang
tunggu pelayanan MTBS.
Rekam Medis Diserahkan oleh Petugas Pendaftaran ke Ruangan MTBS/KIA

Petugas rekam medik memastikan bahwa yang tercatat telah lengkap dan
benar sehingga memenuhi kebutuhan pencatatan pelaporan termasuk
untuk keperluan pelaporan Jaminan Kesehatan Nasional atau sistem
asuransi kesehatan lainnya.

Ruangan MTBS

Perawat memanggil giliran Ibu Dina dan Ibu Dina memasuki ruangan
MTBS
Perawat mengukur tinggi badan, berat badan dan suhu Dina. Tinggi badan
Dina 76 cm dan berat badannya 7 kilogram. Hasil pengukuran suhu Dina
38,5oC.
Perawat MTBS menanyakan keluhan dan kemudian perawat melakukan
penilaian dengan menggunakan format MBTS
Perawat memeriksa tanda bahaya umum dan hasilnya tidak ada tanda
bahaya umum, anak tidak sulit bernapas dan tidak diare.
Perawat bertanya kepada ibu apakah anak demam.
Ibu mengatakan keluhan utama anak saat ini adalah demam dan ada ruam
di tubuhnya
Perawat menentukan risiko malaria, hasilnya anak Dina tinggal di tempat
dengan resiko malaria yang tinggi
Perawat menanyakan sudah berapa lama anak demam, ibu mengatakan
sudah 5 hari.
Perawat menanyakan apakah anak pernah menderita malaria atau
meminum obat malaria, serta apakah anak pernah menderita campak
dalam 3 bulan terakhir.
Perawat memeriksa apakah terdapat kaku kuduk, pilek, penyebab demam
oleh bakteri, dan tanda-tanda campak. Perawat menemukan ruam
kemerahan dan Ibu Dina mengatakan Dina pilek.
Perawat memeriksa status gizi Dina, dengan BB 7 Kg dan TB 76 cm
hasilnya Dina berada pada kondisi kurus sekali ( < -3 SD)

Petugas Laboratorium melakukan pemeriksaan kepada Dina dan


mendapatkan hasil RDT +5

Perawat mengklasifikasikan kondisi Dina, berdasarkan hasil pemeriksaan


kondisi Dina termasuk Malaria Falciparum.
Perawat menjelaskan kepada ibu bahwa Dina perlu mendapatkan obat
antimalaria dan satu dosis obat parasetamol.
Perawat menasehati ibu agar melakukan kunjungan ulang apabila dalam 3
hari Dina tetap demam dan apabila demamnya masih berlangsung selama
lebih dari 7 hari maka akan segera dirujuk.
Perawat melakukan edukasi yaitu untuk sementara menangani demam
dengan memberikan kompres hangat dilipatan tubuh dan berikan air
minum yang banyak untuk menghindari dehidrasi.

Ruangan Obat

Perawat memberikan obat Antimalaria oral untuk Malaria Falciparum


yaitu DHP (Dihydroartemisin dan Piperakuin) + Primakuin
Perawat memberitahu cara pemakaian dan dosis yang diberikan yaitu
untuk anak berusia 18 bulan diberikan obat oral DHP 1 tablet pada hari
pertama sampai dengan hari ke tiga. Dan obat Primakuin diberikan
tablet dihari pertama saja.
Perawat mengatakan obat antimalaria harus diberikan sesudah makan.

Pulang

Anda mungkin juga menyukai