Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN

PELAYANAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT


UPT PUSKESMAS KADUNGORA

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT


DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT
TAHUN 2018
BAB I
DEFINISI

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) atau Interited Management of


Childhood Illness (IMCI) merupakan suatu pendekatan yang terintegrasi atau terpadu
dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus pada kesehatan anak usia 0 – 59 bulan
(balita) secara menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi
suatu pendekatan atau cara penatalaksanaan balita sakit. Konsep pendekatan MTBS
yang pertama kali diperkenalkan oleh organisasi kesehatan dunia WHO ( World
Health Organizations ) merupakan suatu bentuk strategi upaya pelayanan kesehatan
yang ditujukan untuk menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan bayi dan
balita di negara-negara berkembang.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup panduan ini meliputi pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita


Sakit (MTBS) rawat jalan pada seluruh Balita Sakit di wilayah kerja puskesmas
Kadungora.

2
BAB III
TATA LAKSANA

Seorang balita sakit dapat ditangani dengan pendekatan MTBS oleh petugas
kesehatan yang telah dilatih. Petugas memakai tool yang disebut Algoritma MTBS
untuk melakukan penilaian/pemeriksaan dengan cara menanyakan kepada orang
tua/wali, apa saja keluhan-keluhan/masalah anak kemudian memeriksa dengan cara
lihat dan dengar atau lihat dan raba. Setelah itu petugas akan mengklasifikasikan
semua gejala berdasarkan hasil tanya-jawab dan pemeriksaan. Berdasarkan hasil
klasifikasi penyakit, petugas akan menetukan tindakan/pengobtan, misalnya anak
denga klasifikasi Pneumonia Berat atau Penyakit sangat Berat akan di rujuk ke
Dokter Puskesmas.
Contoh begitu sistematis dan terintegrasinya pendekatan MTBS, ketika anak
sakit datang berobat, petugas kesehatan akan menanyakan kepada orang tua/wali
secara berurutan, mulai dengan memeriksa tanda-tanda bahaya umum seperti :
1. Apakah anak bisa minum/menyusu?
2. Apakah anak selalu memuntahkan semuanya?
3. Apakah anak menderita kejang?
Kemudian petugas akan melihat/memeriksa apakah anak tampak letargis/tidak
sadar?
Setelah itu petugas kesehastan akan menanyakan keluhan utamalain:
1. Apakah anak menderita batuk atau sukar bernafas?
2. Apakah anak menderita diare?
3. Apakah anak demam?
4. Apakah anak mempunyai masalah telinga?
5. Memeriksa status gizi
6. Memeriksa anemia
7. Memeriksa status imunisasi
8. Memeriksa status pemberian Vitamin A
9. Menilai masalah/keluhan-keluhan lain
Berdasrkan hasil penilaian hal-hal tersebut di atas, petugas akan mengkasifikasi
keluhan/penyakit anak, setelah itu petugas melakukan klasifikasi tindakan/
pengobatan yang telah ditetapkan dalam penilaian/klasifikasi.

3
Tindakan yang dilakukan berupa:
1. Mengajari ibu cara pemberian obat oral di rumah
2. Mengajari ibu cara mengobati infeksi lokal di rumah
3. Menjelaskan kepada ibu tentang aturan-aturan perawatan anak sakit di rumah
misalnya aturan penanganan diare di rumah
4. Memberikan konseling bagi ibu, misal: anjuran pemberian makanan selama anak
sakit maupun dalam keadaan sehat
5. Menasehati ibu kapan harus kembali kepada petugas kesehatan dan lain-lain
Perlu diketahui, untuk bayi yang berusia s/d 2 bulan, dipakai penilaian dan
klasifikasi bagi Bayi Muda (0-2bulan) memakai Manajemen Terpadu Bayi Muda
(MTBM) yang merupakan bagian dari MTBS. Penilaian dan Klasifikasi bayi.
Pemeriksaan dan tindakan secara lengkap tentunya tidak akan diuraikan disini
karena terlalu panjang. Sebagai gambaran untuk penilaian dan tindakan/pengobatan
bagi setiap balita sakit, pendekatan MTBS memakai 1 set. Bagan Dinding yang
ditempelkan di tembok ruang pemeriksaan dan dapat memenuhi hampir se3mua sisi
tembok ruang pemeriksaan MTBS di Puskesmas dan formulir pencatatan baik bagi
bayi muda (0-2 bulan) maupun balita umur 2 bulan – 5 tahun. Sedangkan untuk
pelatihan petugas, diperlukan a paket buku yang terdiri dari 7 buku Modul, 1 buku
foto, 1 buku bagang, 1 set bagan dinding serta 1 set buku pedoman Fasilitator
dengan lama pelatihan sewlama 6 hari ditambah pelajaran pada sesi malam.
Dinas kesehatan perlu memonitor secara berkala apakah Puskesmas di wilayah
kerjanya menetapkan MTBS? Bila belum menerapkan, mungkin tenaga Kesehatan
yang bertugas disana perlu dilatih. Untuk itu perlu merencanakan kegiatan Pelatihan
MTBS dengan jadwal seperti dipersyaratkan.

4
BAB IV
DOKUMENTASI

Formulir pencatatan yang terdiri dari sebagai berikut:


1. Anak sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun
2. Bayi muda umur kuran dari 2 bulan
3. Grafik berat badan menurut panjang/tinggi badan
4. Grafik berat badan menurut umur
5. Daftar daerah risiko malaria

Kadungora, 16 Februari 2018

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Kadungora Penanggung Jawab,

dr. H. Dadan Agus Dhaniswara, MM Hj. Tintin Maryati,S.Tr.Keb


NIP. 196909071990032005
NIP.197303042006041012

Anda mungkin juga menyukai